Blog

  • Kampung Satwa Moyudan, Kebun Binatang di Perkampungan Sleman

    Kampung Satwa Moyudan, Kebun Binatang di Perkampungan Sleman

    Pengunjung dapat berinteraksi dengan kelinci, kucing, serta berbagai reptil, burung, dan mamalia lainnya. Pengunjung sekaligus akan mendapatkan informasi dan pendidikan terkait lingkungan serta konservasi hewan.

    Pihak pengelola juga mengajak pengunjung untuk memberi makan atau memegang hewan peliharaan. Berbagai aktivitas menarik ini menjadikan Kampung Satwa Moyudan sebagai salah satu destinasi rekreasi sekaligus edukatif di Yogyakarta.

    Mengutip dari laman Jadesta Kemenparekraf RI, saat ini Kampung Satwa Moyudan menjadi satu-satunya desa wisata di Indonesia yang menghadirkan edukasi satwa, tumbuhan, dan lingkungan ekologinya. 

    Kampung satwa memiliki konsep sebagai pioneer living laboratory dengan dukungan dari Fakultas Biologi UGM, Fakultas Kedoteran Hewan UGM, Fakultas Saintek UIN Kali Jaga, BKSDA Yogyakarta, BKIPM Yogyakarta, berbagai komunitas pencinta satwa dan aktivis lingkungan, serta Yayasan Wahana Gerakan Lestari Indonesia (Wagleri).

    Penulis: Resla

  • Kuasa hukum Perkumpulan Lyceum ajak damai soal lahan SMAN 1 Bandung

    Kuasa hukum Perkumpulan Lyceum ajak damai soal lahan SMAN 1 Bandung

    Gedung SMAN 1 Bandung Jawa Barat. ANTARA/Ricky Prayoga.

    Kuasa hukum Perkumpulan Lyceum ajak damai soal lahan SMAN 1 Bandung
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 19 April 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Kuasa hukum Perkumpulan Lyceum Kristen yang menggugat hak status lahan SMAN 1 Bandung Hendri Sulaeman mengajak untuk adanya perdamaian antara pihakmya dengan pihak tergugat, yakni BPN Bandung dan Pemprov Bandung.

    “Menurut saya, ini kan masih ada proses, masih ada upaya hukum. Tapi menurut saya berdamai jalan yang terbaik,” kata Hendri dalam pesan singkatnya di Bandung, Jumat.

    Meski, Hendri mengaku dirinya juga memprediksi putusan PTUN Bandung hari ini bukanlah yang terakhir dan bakal adanya upaya hukum lanjutan. Sebelumnya, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung memenangkan Perkumpulan Lyceum Kristen dalam sengketa soal kasus status lahan SMA Negeri (SMAN) 1 Bandung.

    Dalam amar putusan PTUN Bandung dengan Nomor Perkara: 164/G/2024/PTUN.BDG tertanggal 17 April 2025, pengadilan memutuskan untuk mengabulkan gugatan dari Perkumpulan Lyceum Kristen, dan menolak eksepsi tergugat (Kepala Kantor Pertanahan/BPN Kota Bandung) dan tergugat intervensi (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat).

    “Mengadili, dalam eksepsi, menyatakan eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tidak diterima seluruhnya. Dalam pokok sengketa, mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya,” tulis putusan PTUN Bandung, Jumat dini hari.

    Dalam putusan itu, pengadilan menyatakan Sertifikat Hak Pakai atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Cq. Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat atas lahan itu batal, dan memerintahkan Tergugat I yakni Kepala Kantor Pertanahan/BPN Kota Bandung untuk mencabut dokumen itu.

    Kemudian, pengadilan juga memerintahkan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandung untuk memproses perpanjangan dan menerbitkan sertifikat Hak Guna Bangunan di lahan itu atas nama Penggugat, yakni Perkumpulan Lyceum Kristen.

    Diketahui, Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) mendaftarkan gugatannya dengan Nomor: 164/G/2024/PTUN.BDG sejak 4 November 2024. PLK menggugat Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandung selaku tergugat pertama, serta tergugat intervensi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar).

    Sumber : Antara

  • Tonggak sejarah sepak bola Indonesia

    Tonggak sejarah sepak bola Indonesia

    Foto pengurus PSSI periode pertama yang diambil pada tahun 1930. Ir. Soeratin Sosrosoegondo, pendiri dan ketua umum pertama PSSI, terlihat duduk di tengah. Foto ini diambil dari buku HUT PSSI ke-25 dan dipublikasikan oleh pengelola Stadion Sriwedari. (https://tinyurl.com/4pu657jf)

    19 April 1930: Tonggak sejarah sepak bola Indonesia
    Sepakbola   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 19 April 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Pada 19 April 1930, Indonesia, yang saat itu masih berada di bawah kolonial Belanda, menyaksikan lahirnya sebuah organisasi yang kelak akan menjadi pusat sepak bola nasional. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) didirikan di Yogyakarta oleh sejumlah tokoh, dengan Soeratin Sosrosoegondo sebagai salah satu pelopor utama. Pendirian PSSI bertujuan untuk mengorganisir sepak bola di Indonesia dan mewakili negara dalam berbagai kompetisi internasional.

    Mengapa PSSI dibentuk? Sebelumnya, sepak bola Indonesia, yang masih berada di bawah jajahan Belanda, tidak memiliki organisasi yang terpusat. Kompetisi sepak bola masih diatur secara lokal dan tidak memiliki pengaruh besar di tingkat internasional. PSSI, sebagai organisasi yang terstruktur, berfungsi untuk menyatukan berbagai klub dan tim sepak bola yang ada di Indonesia serta mengatur berbagai aspek yang terkait dengan olahraga ini, seperti kompetisi dan pembinaan pemain.

    Selain itu, pendirian PSSI juga dilatarbelakangi oleh dorongan untuk mengurangi dominasi Belanda dalam dunia olahraga Indonesia. Para pendiri PSSI berharap agar Indonesia dapat memiliki wadah resmi untuk mengembangkan bakat sepak bola yang dimiliki oleh masyarakat pribumi, sekaligus memperjuangkan hak-hak mereka di dunia olahraga.

    PSSI terus berkembang pesat setelah pendiriannya, menjadi bagian penting dalam sejarah sepak bola Indonesia. Organisasi ini tak hanya mengelola liga domestik, tetapi juga mewakili Indonesia dalam ajang internasional. Salah satu pencapaian besar PSSI adalah Indonesia bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, yang membuka peluang bagi pemain Indonesia untuk bersaing di tingkat dunia.

    Pendirian PSSI pada 19 April 1930, oleh karenanya, bukan hanya sebuah momen dalam dunia olahraga, tetapi juga simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui olahraga. PSSI menjadi lambang kebanggaan dan semangat persatuan bagi masyarakat Indonesia, dan sepak bola pun semakin dikenal luas di seluruh penjuru tanah air.

    Baca juga PSSI resmi didirikan

    Sumber : Sumber Lain

  • Kadin Kelautan dan Perikanan Ajak Semua Pihak Bersinergi Menghadapi Kebijakan Ekonomi AS

    Kadin Kelautan dan Perikanan Ajak Semua Pihak Bersinergi Menghadapi Kebijakan Ekonomi AS

    Jakarta: Masyarakat dan pemerintah diajak selalu optimis dan bersinergi menghadapi tantangan ekonomi, termasuk dampak kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS). Pemerintah harus aktif melibatkan dunia usaha dalam proses perundingan terkait isu-isu perdagangan internasional, terutama perang tarif yang sedang berlangsung.
     
    Hal itu terungkap saat halalbihalal yang digelar Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta Pusat.
     
    “Dengan kondisi ekonomi sekarang dan kebijakan AS, kita sudah diskusi bareng-bareng. Insyaallah, pengusaha tidak boleh pesimistis,” kata Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Pangan Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya.

    Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Yugi Prayanto menekankan pentingnya keterlibatan aktif dunia usaha dalam proses perundingan terkait isu-isu perdagangan internasional, terutama dalam perang tarif yang sedang berlangsung.
     
    “Intinya kita harus memberi masukan setiap ada isu-isu yang perlu di-update dalam masalah perang tarif ini yang lagi in,” ujar Yugi.
     
    Menurutnya, meski proses negosiasi dengan AS masih berlangsung, perwakilan pelaku usaha tetap harus menyampaikan aspirasi mereka.
     
    “Kalau seumpama tarifnya sangat tinggi, sudah pasti pelaku tidak bisa membeli produk, contohnya udang,” katanya.
     
    Yugi juga menyoroti pentingnya perbaikan data dalam sektor perikanan. Ia menyebut pemerintah bersama BPS dan para pemangku kepentingan sedang mencari solusi untuk membenahi big data perikanan. Langkah ini dinilai krusial untuk menghitung target pertumbuhan sektor secara akurat.
     
    “Pemerintah, BPS dan stakeholder mencari solusi untuk memperbaiki big data perikanan. Setelah big data clear, target pertumbuhan 8 persen bisa terkalkulasi dengan baik,” ujarnya.
     
    Yugi menegaskan, usulan ini sejalan dengan tujuan menjadikan perikanan sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia. “Karena ini dampaknya ke orang kecil, nelayan dan petambak yang jumlahnya sampai jutaan,” katanya.
     
    Yugi yakin isu sosial dapat menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah AS dalam mengambil keputusan dagang.
     
    “AS biasanya sangat prihatin kalau berkaitan dengan social issues. Mereka tidak ada swasembada perikanan, jadi pasti perlu perikanan dari kita. Jadi push and pull factor ini penting,” kata Yugi.
     
    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KKP Tornanda Syaifullah menegaskan, Pemerintah sedang menyiapkan solusi konkret dalam waktu 90 hari ke depan sejak ketetapan tarif diberlakukan.
     
    “Ini momen penting untuk merombak sektor dari hulu ke hilir. Kita harus menata ulang semua agar produk kita tetap kompetitif di pasar internasional. Jika pasar AS tidak lagi memungkinkan karena tarif terlalu tinggi, kita harus membidik pasar baru, seperti Uni Emirat Arab, Asia Tenggara, atau Eropa,” kata Tornanda.
     
    Bedasarkan data KKP, AS menjadi negara tujuan utama ekspor produk perikanan nasional di 2024. Nilai ekspor ke Negeri Paman Sam mencapai USD1,90 miliar atau 31,97% dari total ekspor perikanan Indonesia di 2024.
     
    Posisi selanjutnya ditempati China sebesar 20,88% dari total ekspor perikanan Indonesia, diikuti ASEAN 14,39%, Jepang sebesar 10,06%, dan Uni Eropa 6,96%.
     
    AS juga tercatat menjadi negara tujuan utama ekspor udang Indonesia yakni 63% dari total volume ekspor udang di 2024 yang mencapai 214.575 ton. Disusul Jepang 15%, China dan Asean 6%, Uni Eropa 4%, serta Rusia, Taiwan, dan Korea 1%.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • KDM Bakal Melanjutkan Reaktivasi Jilid 2 Kereta Api Rute Garut-Cikajang, Kapan Dimulai ?

    KDM Bakal Melanjutkan Reaktivasi Jilid 2 Kereta Api Rute Garut-Cikajang, Kapan Dimulai ?

    Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin mengapresiasi rencana Pemprov Jabar dalam melakukan reaktivasi kereta di wilayah Garut. Menurutnya, kehadiran reaktivasi kereta api jilid 2 Garut-Cikajang, diharapkan mendorong distribusi produk pertanian Garut.

    “Pak Dedi minta disiapkan gerbong khusus di rute eksisting untuk produk pertanian,” ujar Syakur bangga.

    Selain itu, kehadiran reaktivasi kereta api jilid 2 jalur Garut-Cikajang, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan sektor pariwisata.

    “Kita tahu jalurnya sangat menarik dan indah. Ini akan membantu akses menuju destinasi wisata,” ujar dia.

    Dengan adanya jalur lanjutan Garut-Cikajang, Syakur berharap mampu mengoptimalkan pendistribusian barang dari wilayah Garut terutama wilayah selatan menuju kota besar seperyi Bandung hingga Jakarta.

    “Kereta api menjadi moda transportasi yang irit, aman, dan efisien untuk pergerakan orang dan barang,” ujar dia.

    Namun meskipun demikian, Syakur menyatakan, rencana tersebut bukan perkara mudah terutama seputar hadirnya bangunan permanen sepanjang jalur reaktivasi jilid 2 Garut-Cikajang tersebut.

    Seperti diketahui, jalur kereta api legendaris Stasiun Cibatu-Cikajang mati suri sejak medio 1980-an silam. Diawali jalur Stasiun Cikajang hingga Garut kota, yang mulai berhenti melayani masyarakat sejak pertengahan 1982-an.

    Kemudian diikuti penghentian pelayanan dari Stasiun Garut Kota hingga Cibatu, yang dilaksanakan setahun setelahnya. Setelah itu, tidak ada pelayanan dan perjalanan via kereta api dari dan menuju ke Stasiun Garut Kota.

    Dalam perjalanannya, Stasiun Cikajang (CKG) Cikajang yang berada di ketinggian 1.246 Mdpl, tercatat sebagai stasiun kereta api paling tinggi di Indonesia bahkan di Asia tenggara.

  • Perbedaan Kulit Sensitif dan Alergi, Langkah Awal Perawatan Tepat

    Perbedaan Kulit Sensitif dan Alergi, Langkah Awal Perawatan Tepat

    YOGYAKARTA – Terkadang istilah “kulit sensitif” dan “alergi kulit” sering kali digunakan secara bergantian dan menimbulkan kebingungan mengenai perbedaan antara keduanya. Lantas, apa perbedaan kulit sensitif dan alergi?

    Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara kulit sensitif dan alergi, sehingga dapat membantu Anda mengenali karakteristik unik dari masing-masing gejala yang dialami.

    Perbedaan Kulit Sensitif dan Alergi

    Dilansir dari laman British Allergy Foundation, terdapat beberapa perbedaan utama antara alergi, sensitivitas, dan intoleransi di antaranya:

    alergi ditandai oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat.sensitivitas tidak melibatkan respons kekebalanintoleransi ditandai oleh tubuh yang kekurangan bahan kimia atau enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan tertentu

    Meskipun demikian, semuanya bisa menjadi cukup serius, dan berbagai gejala dapat disebabkan oleh alergi, sensitivitas, dan intoleransi. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter jika gejala yang muncul tampak terkait dengan paparan zat tertentu, untuk mengetahui dengan pasti apa yang sedang terjadi.

    Apa itu Alergi?

    Meskipun kata “Alergi” umumnya digunakan untuk menggambarkan reaksi tidak menyenangkan terhadap obat, makanan, sengatan serangga, atau bahan kimia, namun ternyata pengertian ini dapat menyesatkan.

    Kata alergi seharusnya hanya digunakan untuk menggambarkan reaksi yang dihasilkan ketika tubuh bertemu dengan zat yang biasanya tidak berbahaya, yang telah “diingat” dari paparan sebelumnya dan kemudian menghasilkan antibodi “IgE”.

    Baca juga artikel yang membahas Tanaman Hias Pemicu Alergi, Kenali Sebelum Memilih untuk Dekorasi Rumah

    Dalam kasus alergi, sistem kekebalan tubuh belajar menyerang zat tertentu karena alasan yang tidak diketahui. Agar alergi dapat berkembang, seseorang harus terpapar zat tersebut setidaknya satu kali sebelum alergi itu bermanifestasi.

    Contoh alergi adalah alergi kacang, di mana sistem kekebalan tubuh menganggap kacang berbahaya, dan bereaksi berlebihan ketika seseorang mengonsumsi kacang atau terpapar produk kacang.

    Beberapa gejala umum yang terkait dengan alergi adalah gejala dermatologis seperti eksim dan biduran, masalah pernapasan, anafilaksis, rinitis, dan syok. Gejala-gejala ini dapat muncul segera, atau dalam beberapa jam, tergantung pada jenis alergi dan tingkat keparahan respons sistem kekebalan tubuh.

    Sensitivitas dan Intoleransi

    Sensitivitas adalah reaksi terhadap suatu zat, yang merupakan eksploitasi dari efek samping normal yang dihasilkan oleh zat tersebut. Misalnya, inhaler pelega yang digunakan pada asma, jika diberikan dalam dosis yang terlalu tinggi pada individu tertentu dapat menyebabkan mereka gemetar.

    Sensitivitas tidak melibatkan respons sistem kekebalan tubuh, tetapi tetap dapat menghasilkan berbagai gejala, mulai dari masalah pada saluran pencernaan hingga masalah neurologis.

    Perlu diketahui, beberapa masalah yang terkait dengan sensitivitas dapat mengancam jiwa, terutama jika seseorang terpapar zat tersebut berulang kali, oleh karena itu penting untuk menyadari adanya sensitivitas.

    Umumnya, sensitivitas bermanifestasi dalam bentuk gejala abstrak seperti kelelahan, penurunan berat badan, hidung terus-menerus berair, dan perasaan tidak enak badan secara umum, yang dapat menyulitkan untuk melacak zat penyebabnya.  

    Sementara itu, intoleransi terjadi ketika gejala tidak menyenangkan muncul setelah mengonsumsi zat, yang tidak dapat ditangani oleh tubuh Anda karena sistem pencernaan tidak menghasilkan jumlah enzim atau bahan kimia tertentu untuk membantu pencernaan.

    Dalam kasus intoleransi, tubuh seseorang kekurangan zat yang diperlukan untuk memproses sesuatu. Contoh intoleransi yang terkenal adalah intoleransi laktosa, yang disebabkan oleh kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk mencerna susu.

    Ketika seseorang dengan intoleransi laktosa mengonsumsi produk susu, hasilnya bisa sangat tidak nyaman dan seringkali sangat tidak menyenangkan, karena sistem pencernaannya kesulitan mengatasi susu tersebut.  

    Selain perbedaan kulit sensitif dan alergi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Muzani MPR Sambut Baik Usul Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia soal Mosi Integral Natsir Dirayakan – Page 3

    Muzani MPR Sambut Baik Usul Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia soal Mosi Integral Natsir Dirayakan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Ahmad Muzani mendapatkan usulan dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia agar mosi integral Natsir diperingati sebagai Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Hal ini disampaikan saat dirinya hadir dalam acara halalbihalal dengan keluarga besar Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Jakarta. 

    Adapun Mosi Integral Natsir adalah mosi yang diajukan oleh Mohammad Natsir, seorang tokoh politik Islam dan pemimpin Partai Masyumi, di hadapan parlemen RIS (Republik Indonesia Serikat) pada 3 April 1950. Tujuannya, mengusulkan agar negara-negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat kembali bersatu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Sekretaris Jenderal DPP Gerindra itu pun merespons positif akan usulan tersebut.

    “Hari Pancasila dan Hari Sumpah Pemuda, dua hal ini kita peringati. Yang terlupakan yang baru saja disampaikan kawan-kawan Dewan Dakwah. Mosi integral Natsir menjadi cikal bakal NKRI itu adalah bentuk penyatuan kita menyempurnakan sejarah bangsa kita dari 1928 (sumpah pemuda), 18 Agustus 1945 (penetapan Pancasila sebagai dasar negara), dan kembali ke NKRI (1950),” kata Muzani dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).

    Dia menjelaskan, sejak Indonesia merdeka pada 1945 hingga Mosi Integral Natsir, bentuk negara Indonesia mengalami perubahan beberapa kali. Sampai pada 1949 sistem pemerintahan menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) Namun pada 17 Agustus 1950 RIS dibubarkan dan kembali ke NKRI.

    “Kenapa kemudian pandangan ini bisa diterima dengan cepat (Pembubaran RIS dan kembali ke NKRI) oleh fraksi-fraksi yang berbeda pandangan politik dan berbeda ideologi ketika itu? karena mereka punya kesamaan pandangan dan kepentingan kenapa kita harus kembali pada NKRI,” jelas Muzani.

     

  • Kunjungi Taman Kehati dan Area Konservasi di Klaten-Boyolali, Menteri LH Dorong Skema PJL – Halaman all

    Kunjungi Taman Kehati dan Area Konservasi di Klaten-Boyolali, Menteri LH Dorong Skema PJL – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Aqua Klaten serta Daerah Konservasi di Dusun Gumuk, Mriyan, Boyolali, Sabtu (19/4/2025).

    Hanif melihat langsung proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL).

    Konservasi sumber daya air dinilai menjadi salah satu fokus jangka panjang pemerintah.

    Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup secara konsisten mendorong berbagai upaya konservasi yang terintegrasi, inklusif dan berkelanjutan.

    Dalam kunjungannya, Hanif mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam menjalankan upaya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di wilayah sub-DAS Pusur.

    “Penerapan skema PJL di sub-DAS Pusur yang melibatkan partisipasi aktif multipihak, di mana terjalin kolaborasi yang baik antar kelompok masyarakat seperti Pusur Institute, pelaku industri seperti Aqua, pemerintah Kabupaten Boyolali, serta pemerintah Kabupaten Klaten, membentuk sinergi yang mulus dalam upaya konservasi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu. 

    Konservasi sumber daya alam dari hulu ke hilir dinilai Hanif menjadi hal yang sangat penting.

    “Karena ekosistem bersifat saling terhubung. Saya berharap skema PJL yang melibatkan berbagai sektor seperti ini dapat discale-up dan direplikasi di berbagai wilayah lainnya di Indonesia,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup sekaligus memperkenalkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan.

    Peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi multipihak dalam upaya pemanfaatan sumber daya yang efektif dan berkelanjutan.

    Sementara itu VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, mengatakan aksi kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir mempertegas tekad perusahaan dalam membantu pemerintah menciptakan kelestarian lingkungan.

    “Kami menyadari bahwa mendorong keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

    Hal itu, ungkap Vera, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk melestarikan lingkungan.

    “Skema PJL ini memberikan insentif kepada masyarakat yang berperan aktif dalam konservasi sumber daya alam sekaligus memastikan terjaganya ketersediaan air,” ungkapnya

    Pendekatan Kolaboratif Terintegrasi Melalui Skema PJL

    Lebih lanjut, PJL disebut dapat mendorong kolaborasi antara industri, masyarakat, dan lembaga untuk menjaga ketersediaan air melalui insentif atas praktik konservasi terintegrasi. 

    Skema ini telah diinisiasi bersama pemerintah daerah setempat, mitra LSM dan komunitas di berbagai wilayah Sub DAS seperti Cicatih, Jawa Barat; Kedunglarangan, Jawa Timur; Rejoso, Jawa Timur; Ayung, Bali; serta Pusur, Jawa Tengah.

    Pendekatan PJL memberikan penghargaan kepada masyarakat yang menerapkan teknik seperti sumur resapan, rorak, pupuk organik, dan agroforestri.

    Industri berkontribusi melalui dukungan uang dan/atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang, sementara mitra LSM menjembatani koordinasiantar pihak serta menentukan nilai insentif berdasarkan faktor seperti kepemilikan lahan, pola tanam, dan jenis konservasi yang dilakukan.

    Bupati Boyolali, Agus Irawan mengatakan program ini tidak hanya tentang memberikan insentif, tetapi juga mendorong kesadaran dan praktik pertanian di hulu yang mampu mencegah erosi dan menjaga keseimbangan air tanah di hilir.

    “Selain berdampak positif bagi ekosistem, program ini juga menguntungkan secara ekonomi. Terlebih, debit mata air di sekitar kawasan konservasi berhasil menunjukkan tren yang lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya. 

    Pemkab Boyolali berharap akan lebih banyak masyarakat dan petani yang terlibat dalam inisiatif ini serta dapat direplikasi di wilayah konservasi lainnya.

    Pada kesempatan yang sama, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo turut menyampaikan dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan pelaku industri serta seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.

    “Jadi jangan sampai kita terlena dan tidak menjaga air dari sumbernya,” ungkapnya.

    Upaya Konservasi Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur

    Diketahui, Aqua bersama Pusur Institute menjalankan upaya konservasi terintegrasi di wilayah sepanjang sub-DAS Pusur.

    Inisiatif yang telah dijalankan di kawasan hulu termasuk pengembangan Kecamatan Konservasi Tamansari, pembuatan sumur resapan, lubang biopori dan pembangunan Embung Tirta Mulya di Kabupaten Boyolali.

    Di kawasan tengah, beberapa upaya yang dilakukan termasuk penerapan pertanian ramah lingkungan serta perbaikan jaringan irigasi, serta di kawasan hilir, program konservasi “Revitalisasi Jogo Toya Kamulyan” bersama Forum Relawan Irigasi.

    “Sejalan dengan komitmen kami, Aqua percaya bahwa upaya keberlanjutan dan bisnis harus terus berjalan secara beriringan. Kolaborasi multi pihak menjadi kunci mewujudkan pengelolaan ekosistem sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.”

    “Kami percaya upaya yang dilakukan secara konsisten dengan melibatkan banyak pihak dapat meningkatkan kontribusi positif pada pelestarian dan lingkungan yang lebih keberlanjutan,” tutup Vera.

    (Tribunnews.com)

  • Wakil Wali Kota Depok Datangi Lokasi Mobil Polisi Dibakar, Kutuk Keras Tindakan Anarkis – Page 3

    Wakil Wali Kota Depok Datangi Lokasi Mobil Polisi Dibakar, Kutuk Keras Tindakan Anarkis – Page 3

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso menuturkan, pengerusakan dan pembakaran mobil tersebut berawal dari penangkapan tersangka dan saksi tidak jauh dari lokasi kejadian.

    “Adapun seseorang tersebut pada kami, terdapat 2 laporan polisi, yang pertama terkait tindak pidana pengrusakan atau perbuatan tidak menyenangkan dan kedua terkait undang-undang darurat senjata api,” ujar Bambang, Jumat (18/4/2025).

    Sebelum dilakukan penangkapan, Polres Metro Depok telah dua kali memanggil tersangka namun tidak dipenuhi. Atas hal tersebut, Polres Metro Depok mendapatkan surat perintah membawa tersangka ke Mako Polres Metro Depok.

    “Ada 14 personel mendatangi lokasi untuk mencari seseorang tersebut, dari lokasi berhasil didapatkan yang bersangkutan,” jelas Bambang.

    Saat penangkapan, Polres Metro Depok mendapatkan perlawanan dari tersangka dan sempat terjadi pergumulan cukup sengit. Pergumulan tersebut menimbulkan suara keributan cukup besar sehingga diketahui lingkungan sekitar.

    “Lingkungan sekitar yang mengetahui, melakukan penyerangan terhadap personel kami,” terang Bambang.

    Meskipun begitu, lanjut Bambang, Polres Metro Depok berhasil menangkap tersangka dan dibawa menggunakan satu unit mobil ke Polres Metro Depok. Pada saat penangkapan, Polres Metro Depok membawa empat mobil ke lokasi.

    “Ketika seseorang ini naik mobil, kendaraan jalan, seluruh rombongan mobil ini dikejar oleh warga setempat. Ada yang dengan sepeda motor, hingga akhirnya mencapai pintu Kampung Baru yang ada portalnya,” kata Bambang.

    Bambang mengungkapkan, mobil pertama sempat di portal namun anggota Polres Metro Depok berusaha maksimal keluar dan sampai di Polres Metro Depok. Namun tiga mobil lainnya tertahan di lokasi.

    “Tiga kendaraan yang tertinggal di lokasi tersebutlah yang dibakar atau dirusak oleh warga,” ungkap Bambang.

    Saat disinggung saat terjadi kericuhan terdapat anggota polisi yang terluka atau tidak, Bambang tidak mendapati anggota polisi yang mengalami luka serius. Namun Bambang tidak mengetahui warga setempat mengalami luka atau tidak saat kejadian penangkapan.

    “Ketua Ormas (yang ditangkap) daerah situ ya, juga mungkin dia tuh seperti apa ya, kalau di antropologi kayak patron client gitu ya, hubungannya dengan warga sekitar, mungkin ya ini prediksi saya,” tutur Bambang.

  • Tampang 2 Pengeroyok Warga Serang Bareng 2 Oknum TNI hingga Tewas

    Tampang 2 Pengeroyok Warga Serang Bareng 2 Oknum TNI hingga Tewas

    Jakarta

    Polresta Serang Kota menangkap dua pelaku berstatus warga sipil yang melakukan pengeroyokan bersama dua anggota TNI terhadap korban, Fahrul Abdilah (29), hingga tewas. Dua pelaku inisial MS (24) dan JH (24) diamankan Denpom Serang, lalu diserahkan ke Polresta Serang Kota.

    “Terkait kasus ini diduga pelaku empat orang, dua diduga oknum TNI sudah diamankan di Denpom Serang, dua pelaku lainnya telah diserahkan oleh pihak Denpom kepada Satreskrim Polresta Serang Kota untuk diproses hukum lebih lanjut,” kata Kasat Reskrim Polresta Serang Kota Kompol Salahuddin, kepada wartawan, Sabtu (19/4/2025).

    Keduanya sudah berstatus tersangka dan masih dalam proses penyidikan intensif penyidik Polresta Serang Kota. Polisi berjanji akan mengungkap kasus ini sampai tuntas.

    “Menjamin proses hukum berjalan adil dan transparan,” ucapnya.

    Dia menyebut dua warga sipil bersama dua oknum TNI mengeroyok korban pada Selasa (15/4) pukul 02.30 WIB. Pengeroyokan dilakukan persis di kantor salah satu bank di Jalan Veteran (sebelumnya ditulis Jalan Ahmad Yani).

    “Pemukulan ke arah kepala dan tubuh korban serta teman-temanya,” ujarnya.

    Setelah dipukuli, korban mengalami luka parah dan tergeletak di jalan. Oleh rekannya, korban dibawa ke rumah yang kemudian dirujuk ke RSUD Banten.

    Korban dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (18/4) pagi pukul 07.00 WIB. Jenazah dimakamkan pada siang hari di kampung halaman keluarganya di Sajira Lebak.

    Sebelumnya, Komandan Korem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Andrian Susanto, membenarkan ada anggotanya yang melakukan penganiayaan. Saat ini sudah ditangani secara internal.

    Andrian menjelaskan, secara prosedural, anggota TNI yang terlibat ditangani oleh Denpom. Sedangkan pelaku dari sipil ditangani oleh Polres.

    “Dua, (dari) Korem, betul,” ujarnya.

    (bri/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini