Blog

  • Penampakan Rumah Pelaku Pembunuhan 2 Bocah SD di Bengkulu, Tembok Dirusak hingga Pagar Dalam Rumah – Halaman all

    Penampakan Rumah Pelaku Pembunuhan 2 Bocah SD di Bengkulu, Tembok Dirusak hingga Pagar Dalam Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua bocah SD berinisial AR (8) dan AB (9) ditemukan tewas terbungkus karung.

    Jasad korban ditemukan di Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Bengkulu, Selasa (22/4/2025) sore.

    Ternyata, jasad tersebut merupakan korban pembunuhan yang pelakunya berinisial PT dan masih berusia 17 tahun.

    Pelaku membuang jasad korban di septik tank milik warga berinisial SC.

    Warga sekitar yang geram dengan perbuatan PT pun melampiaskan amarahnya dengan menghancurkan rumah pelaku.

    Aksi warga merusak rumah pelaku ini diduga terjadi pada Selasa (22/4/2025) malam.

    Mengutip TribunBengkulu.com, pihak kepolisian pun bersiaga di rumah pelaku agar tak terjadi tindakan perusakan susulan.

    Terlihat rumah pelaku berantakan, bahkan tembok rumah dihancurkan oleh warga.

    Sementara itu, keluarga pelaku juga turut diamankan atas kejadian tersebut.

    Diketahui, kedua korban sebelumnya sempat dinyatakan hilang pada 15 April 2025.

    Saat itu, kedua korban ternyata sedang memancing di kolam belakang rumah orang tua pelaku.

    Karena tak terima kolamnya dipancing, pelaku pun langsung mendatangi korban.

    PT lantas memiting leher kedua korban lalu ia melompat ke kolam dan membenamkan kedua korban ke dalam air.

    Dari aksinya tersebut, korban langsung tak bergerak dan diduga meninggal dunia.

    PEMBUNUHAN DI BENGKULU – Foto rumah pelaku PT yang bunuh dua anak di Bengkulu, di bagian depan (TribunBengkulu.com)

    Kapolresta Bengkulu, Kombes Sudarno mengatakan, setelah kedua korban tak bergerak lagi, pelaku lantas memasukkannya ke dalam karung goni dan karung biasa yang sudah diisi batu pemberat.

    Pelaku kemudian membawa jasad korban berinisial AB yang terbungkus karung ke sebuah jembatan.

    Setibanya di jembatan, pelaku langsung membuang jasad korban ke sungai di bawah jembata.

    Mengutip TribunBengkulu.com, pelaku lantas pulang untuk mengangkut jenazah korban AR.

    Namun, setibanya di rumah, ia telah melihat orang tua korban dan warga tengah mencari korban yang tak pulang padahal sudah malam.

    Khawatir akan ketahuan, pelaku pun membuang jasad AR di dalam septic tank di samping rumahnya.

    “Pelaku juga sempat menaburkan kapur barus di sekitar sumur untuk menutupi bau mayat korban,” ungkap Sudarno.

    Lima hari kemudian, pada 20 April 2025, warga menemukan adanya jasad yang dibungkus karung yang berisi pemberat di dalamnya.

    Lalu sehari kemudian, jasad korban AR ditemukan di dalam septic tank.

    Atas perbuatannya, PT kini telah ditetapkan jadi tersangka.

    Tersangka disangkakan Pasal 80 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

    “Pelaku akan kita proses secara hukum kemudian masyarakat juga jangan melakukan upaya yang nanti menimbulkan permasalahan baru,” ungkap Sudarno.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Foto: Penampakan Rumah Pelaku Pembunuhan Dua Anak di Bengkulu Sampai Dinding Hancur

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Mareza)

  • Cek Keracunan MBG di Cianjur, Kepala BGN: Penyebab Kami Telusuri
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 April 2025

    Cek Keracunan MBG di Cianjur, Kepala BGN: Penyebab Kami Telusuri Nasional 23 April 2025

    Cek Keracunan MBG di Cianjur, Kepala BGN: Penyebab Kami Telusuri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)
    Dadan Hindayana
    mengatakan, penyebab insiden keracunan
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) di
    Cianjur
    , Jawa Barat, masih terus didalami.
    Pada hari ini, Dadan mengecek langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cianjur dan menemui anak-anak dan guru yang masih dirawat di rumah sakit.
    “Berbagai penyebab terus kami ditelusuri dengan teliti,” kata Dadan saat dikonfirmasi, Rabu (23/4/2025).
    Dadan menyebut, terdapat puluhan siswa dari dua sekolah yang mengalami gejala keracunan usai mereka menyantap hidangan MBG.
    “Jumlah siswa yang terdampak akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis, yaitu 52 dari 788 siswa MAN 1 dan 20 dari 167 siswa SMP PGRI 1,” ucapnya.
    Dadan pastikan, setiap anak mendapatkan pelayanan dan observasi terbaik dari rumah sakit.
    “Semuanya telah ditangani dengan baik,” imbuh Dadan.
    Terkait insiden keracunan ini, Dadan menuturkan bahwa ini merupakan kali pertamanya terjadi di Cianjur.
    “SPPG Cianjur telah beroperasi sejak 15 Januari 2026, musibah keracunan ini adalah kejadian pertama (di Cianjur),” kata Dadan.
    Dari hasil pengecekan, SPPG Cianjur setiap harinya memproduksi makanan bergizi hingga 3.470 porsi yang dibagikan ke 9 sekolah.
    “Setiap hari SPPG Cianjur memproduksi 2.071 porsi hingga 3.470 porsi Makan Bergizi Gratis untuk pemenuhan gizi anak-anak kita di 9 sekolah,” katanya.
    Akibat peristiwa ini, Badan Gizi Nasional menambah satu Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan salah satu program prioritas utama pemerintah ini.
    “Sisa makanan tidak dibersihkan di sekolah tapi di SPPG,” tegasnya.
    Selain itu, BGN juga akan melakukan beberapa pelatihan tambahan untuk penguatan SDM di lapangan.
    Adapun, desakan BGN untuk segera mengevaluasi pelaksanaan program MBG diutarakan oleh Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani.
    Ia menyorot sejumlah insiden dalam pelaksanaan MBG. Kejadian di Cianjur bukan merupakan yang pertama kali terjadi.
    “Proses pengelolaannya dari hulu sampai hilir harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar dapat meminimalisasi risiko yang terjadi, semisal anak
    keracunan makanan
    atau proses pembayaran yang bermasalah,” ujar Netty lewat keterangan tertulisnya, Rabu (23/4/2025).
    Terkait kasus keracunan massal yang terjadi di sejumlah daerah, ia meminta BGN untuk melakukan investigasi terhadap penyediaan, pengolahan, hingga distribusi MBG.
    “Pengawasan terhadap keseluruhan standar operasional harus dilakukan dengan cermat agar bantuan pemerintah tidak berubah menjadi musibah,” kata Netty.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Legenda Gunung Lawu Mbok Yem Meninggal Dunia
                        Surabaya

    2 Legenda Gunung Lawu Mbok Yem Meninggal Dunia Surabaya

    Legenda Gunung Lawu Mbok Yem Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com

    Legenda Gunung Lawu
    , Wakiyem (82) atau lebih dikenal
    Mbok Yem
    , meninggal dunia di kediamannya, Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur, Rabu (23/4/2025). 
    Juru bicara keluarga besar Mbok Yem, Syaiful Gimbal, mengatakan bahwa setelah menjalani rawat jalan di RSU Aisyiyah Ponorogo, Mbok Yem beristirahat di rumahnya.
    “Benar, meninggalnya di rumah tadi sekitar pukul 13.30 WIB,” ujarnya melalui sambungan telepon Rabu (23/4/2025).
    Syaiful menyampaikan, saat ini jenazah Mbok Yem disemayamkan di rumah duka dan akan dimakamkan di pemakaman umum Desa Gonggang.
    “Iya, ini akan langsung dimakamkan, masih menunggu prosesi memandikan dan akan dilanjutkan untuk dimakamkan di pemakaman desa,” katanya. 
    Sebelumnya, Mbok Yem sempat menjalani perawatan di RSU Aisyiyah karena menderita
    pneumonia
    Maret lalu.
    Setelah menjalani perawatan selama dua minggu, Mbok Yem menjalani rawat jalan untuk penyakitnya.
    Nama Mbok Yem menjadi legenda di Puncak Gunung Lawu setelah membuka warung makan pertama di puncak Gunung Lawu sejak tahun 1980-an.
    Pemilik nama asli Wakiyem tersebut menjadi legenda setelah menjadi jujugan para pendaki yang berada di puncak Gunung Lawu karena menyediakan tempat jualannya sebagai persinggahan pendaki yang kedinginan.
    Warung Mbok Yem juga menyediakan makanan yang sangat murah meski berada di puncak Gunung Lawu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gus Ipul Ungkap Persiapan Sekolah Rakyat Sudah Capai 50%

    Gus Ipul Ungkap Persiapan Sekolah Rakyat Sudah Capai 50%

    Jakarta

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan persiapan sekolah rakyat secara keseluruhan telah mencapai 50 persen. Seluruh renovasi untuk lokasi sekolah rakyat ditargetkan selesai tahun ini.

    “Jadi kan ada renovasi segala macam, ya baru 50-an persen lah kalau di rata-rata secara keseluruhan. Tapi semua insyaallah misalnya renovasi diharapkan Juni itu sudah selesai. Seluruh renovasi untuk pembelajaran tahun ini loh ya,” kata Gus Ipul sehabis meninjau Pembahasan dan Klarifikasi Usulan Penyelenggaraan Sekolah Rakyat dari Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi di Gedung Konvensi TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Gus Ipul menjelaskan rata-rata daerah yang telah mengusulkan lokasinya di atas 7 hektar. Hal itu berarti telah memenuhi syarat luas lokasi.

    “Yang ke dua, rata-rata daerah sudah mengusulkan di atas 7 hektare. Ini suatu kemajuan yang luar biasa, yang awalnya ada yang 1 hektare, 2 hektare, bahkan ada juga yang sebagaimana surat kami yang pertama, 5 hektare,” kata dia.

    “Dan itu juga sesuai arahan Bapak Presiden, itu sekurang-kurangnya itu harus 7 hektare,” tambahnya.

    Luasan tempat itu dibutuhkan untuk fasilitas pendukung seperti perumahan guru, asrama siswa, hingga sarana prasarana olahraga. Hal itulah yang harus dipenuhi oleh daerah yang mengajukan lokasi.

    Untuk diketahui, sekolah rakyat ini gratis bagi para pelajar dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program Sekolah Rakyat menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan serta dapat menjadi solusi yang efektif untuk memperluas kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

    Sekolah rakyat bakal menggunakan konsep boarding school alias asrama. Sekolah rakyat direncanakan beroperasi Juli 2025.

    (ial/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jangan Asal Beli Mobil Mewah Bekas Sebelum Tahu Ini

    Jangan Asal Beli Mobil Mewah Bekas Sebelum Tahu Ini

    Jakarta

    Detikers berniat untuk membeli mobil mewah seperti BMW, Mercedes-Benz, Vellfire, Audi atau yang lainnya? Jangan pernah tergiur dengan harga murah ya. Soalnya di saat salah pilih, bisa dipastikan bisa merugikan detikers, lho.

    Seperti yang disampaikan dealer mobil second premium Auto High, karena memilih mobil bekas atau second mbil premium itu lebih tricky alias sulit. Salah pilih nggak cuma rugi puluhan juta rupiah, ratusan juta rupiah bisa lenyap begitu saja.

    “Orang kadang mikir beli mobil bekas itu seperti beli kucing dalam karung. Tapi kalau tahu apa yang harus dicek, justru bisa lebih untung,” ucap Sales Advisor, Hendry.

    Nah Hendry membeberkan setidaknya ada 5 hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas premium atau mewah, di antaranya:

    1. Bukan Hanya Tentang Bodi dan Mesin

    “Banyak yang hanya fokus ke tampilan luar-bodi mulus, interior bersih, mesin bunyi halus. Tapi yang paling penting itu sebenarnya garansi dan riwayat servis,” jelas Hendry.

    Menurutnya, jika garansi pabrikan masih berlaku, itu nilai plus besar. Tapi jika tidak, pengecekan di bengkel resmi adalah langkah wajib.

    “Di bengkel resmi, kita bisa lihat riwayat servisnya, tahu kilometernya asli atau nggak, bahkan tahu apakah ada perbaikan besar yang pernah dilakukan,” tambahnya.

    2. Riwayat Mobil: Jangan Cuma Dengar Satu Versi

    Satu hal yang sering jadi kekhawatiran pembeli adalah soal riwayat tabrakan atau banjir.

    “Kami di Auto High sangat terbuka. Kalau calon pembeli mau cek ke bengkel resmi silakan saja,” ujar Hendry.

    Menurutnya, pendekatan terbuka ini justru membuat konsumen lebih percaya. “Nggak ada yang perlu disembunyikan kalau unitnya memang bagus,” katanya tegas.

    Mobil Bekas premium di Auto High Foto: dok. Auto High3. Keuntungan Besar dari Kilometer Rendah

    Auto High dikenal banyak menyediakan unit dengan kilometer rendah. Mobil-mobil ini seringkali berusia 1-3 tahun, tapi kilometernya masih di bawah 20 ribu km.

    “Banyak mobil yang nyaris nggak dipakai. Bisa jadi mobil kedua, atau pemilik sebelumnya kerja dari rumah. Jadi kondisi unitnya benar-benar masih segar,” jelas Hendry sambil menunjukkan salah satu unit SUV Jerman dengan odometer hanya 9.000 km.

    “Rasanya seperti beli baru, tapi harganya bisa selisih puluhan bahkan ratusan juta,” tambahnya.

    4. Balik Nama Sekarang Makin Mudah dan Murah

    Selain kondisi mobil, hal lain yang sering ditanyakan pembeli adalah proses balik nama.

    “Sekarang pemerintah daerah sudah banyak yang bebaskan biaya balik nama untuk kendaraan bekas. Prosesnya pun gampang. Kami bantu urus semuanya dari awal sampai selesai,” jelas Hendry.

    Hal ini tentunya jadi nilai tambah besar, karena pembeli tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan yang sering tak terduga.

    5. Harga Bisa Dicari, Tapi Kualitas Harus Diperiksa

    Kami menyinggung soal persaingan harga di pasaran. Hendry mengangguk sambil tersenyum.

    “Harga boleh dibandingkan, itu wajar. Tapi harus adil juga-lihat kondisi, kilometer, riwayat servis, dan kelengkapan surat. Kami sering lihat unit yang kelihatan murah, tapi ternyata odometer-nya sudah diputar, atau pernah kena banjir,” katanya.

    “Di Auto High, kami pilih unit yang benar-benar kami percaya. Karena kami juga nggak mau jual mobil yang akan bikin masalah di kemudian hari,” tegasnya.

    Terakhir Hendry mengatakan Auto High bukan hanya tempat transaksi mobil bekas. Dari obrolan kami dengan Hendry, terasa betul bahwa mereka menjual kepercayaan dan rasa aman.

    “Target kami bukan cuma jualan. Tapi membangun hubungan jangka panjang. Karena pembeli yang puas, biasanya balik lagi-dan bawa temannya,” tutup Hendry.

    (lth/rgr)

  • BI: Nilai tukar rupiah tetap terkendali karena kebijakan stabilisasi

    BI: Nilai tukar rupiah tetap terkendali karena kebijakan stabilisasi

    Pergerakan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional dan berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi domestik dalam menjaga stabilitas perekonomian

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) menyampaikan nilai tukar rupiah tetap terkendali karena didukung kebijakan stabilisasi, yang dilakukan bank sentral di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

    Nilai tukar rupiah pada 27 Maret 2025 di posisi Rp16.560 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat 0,12 persen point to point (ptp) dibandingkan dengan level akhir Februari 2025.

    “Namun demikian, tekanan kuat terhadap nilai tukar rupiah terjadi di pasar off-shore (non deliverable forward/NDF) pada saat libur panjang pasar domestik dalam rangka Idul Fitri 1446 H, akibat kebijakan tarif resiprokal AS,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan April 2025 di Jakarta, Rabu.

    Bank Indonesia pada 7 April 2025 melakukan intervensi di pasar off-shore NDF secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York guna stabilisasi nilai tukar rupiah dari tingginya tekanan global.

    Respons kebijakan ini memberikan hasil positif, tercermin dari perkembangan rupiah yang terkendali dan menguat menjadi Rp16.855 per dolar AS pada 22 April 2025, dibandingkan dengan level Rp16.865 per dolar AS pada hari pertama pembukaan pasar domestik pascalibur 8 April 2025.

    “Pergerakan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional dan berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi domestik dalam menjaga stabilitas perekonomian,” kata Perry.

    Ke depan, ujar Perry, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

    Bank Indonesia terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder.

    Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPR Dukung Langkah Ketua MA Mutasi Ratusan Hakim, Komitmen Benahi Lembaga Peradilan – Page 3

    DPR Dukung Langkah Ketua MA Mutasi Ratusan Hakim, Komitmen Benahi Lembaga Peradilan – Page 3

    Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan tiga hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) sebagai tersangka di kasus vonis lepas terdakwa korporasi dalam perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada industri kelapa sawit pada Januari 2021-April 2022.

    “Maka pada malam hari tadi sekitar pukul 11.30, tim penyidik telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam perkara ini,” tutur Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025) dini hari.

    Ada sebanyak tujuh saksi yang diperiksa secara maraton hari ini, dengan tiga di antaranya adalah yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Agam Syarif Baharuddin (ABS) selaku hakim PN Jakarta Pusat, Ali Muhtarom (AM) selaku hakim PN Jakarta Pusat, dan Djuyamto (DJU) selaku hakim PN Jakarta Selatan.

    Ketiganya merupakan majelis hakim yang menyidangkan terdakwa korporasi yang divonis lepas, dengan susunannya Ketua Majelis Hakim Djuyamto, Hakim Anggota Agam Syarif Baharuddin dan Hakim Anggota Ali Muhtarom.

    “Terhadap para tersangka dilakukan penahanan 20 hari ke depan,” kata Qohar.

    Terhadap ketiga tersangka, yakni hakim Agam Syarif Baharuddin, hakim Ali Muhtarom, dan hakim Djuyamto (DJU) ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejagung.

  • Perjanjian Pandemi WHO, Dapatkah Capaian Global Menggapai Tatanan Lokal? – Halaman all

    Perjanjian Pandemi WHO, Dapatkah Capaian Global Menggapai Tatanan Lokal? – Halaman all

    Ditengah polarisasi dunia, Perjanjian Pandemi WHO ini menjadi harapan hidupnya multilateralisme, menunjukkan bahwa 194 negara-negara anggotanya masih dapat bekerja sama menghadapi tantangan global dengan lebih terorganisir.

    Hal penting yang dibahas dalam perjanjian tersebut terkait pencegahan dan pengawasan pandemi, pendekatan one health, transfer teknologi, serta akses pembagian data patogen yang disertai sistem pembagian manfaat.

    Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., Ph.D., adalah Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia yang juga merupakan salah satu delegator perundingan Perjanjian Penanganan Pandemi WHO. Sosok yang terjun langsung dalam penanganan COVID-19 di Indonesia ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah hingga memimpin tim pakar satgas Covid-19. Kepada DW Indonesia, Prof Wiku membagikan pandangannya.

    Bagaimana respon Prof. Wiku terkait draf perjanjian pandemi WHO yang baru saja rampung tersebut?

    Perjanjian pandemi WHO ini penting, pencapaian besar dunia global, meski implementasinya masih akan menghadapi banyak tantangan dan rintangan. Untuk mendetilkan operasional perjanjian ini, menuangkannya dalam annex (lampiran) perjanjian tersebut, butuh waktu lama.

    Berdasarkan pengalaman Prof. dalam penanganan COVID-19 di Indonesia, apa saja tantangan implementasi perjanjian ini di Indonesia?

    ‘Nyawa’ perjanjian ini utamanya di pasal 4 – Pandemic prevention and surveillance (pencegahan pandemi dan pengawasan), pasal 5 – One Health Approach to Pandemic Prevention, preparedness and response (pendekatan one health untuk pencegahan pandemi, kesiapan, dan respon), serta pasal 12 – WHO Pathogen Access and Benefit-Sharing System – PABS System (akses patogen dan sistem pembagian manfaat WHO).

    Pada saat melakukan (implementasi) ketiga pasal inti tersebut, sektor yang terlibat tidak hanya sektor kesehatan masyarakat, tapi juga sektor kesehatan hewan dan lingkungan.

    Patogen sebenarnya zoonosis atau berasal dari hewan, dan surveillance (pengawasan) tidak hanya dilakukan oleh kementerian sektor kesehatan masyarakat, tapi juga melibatkan sektor peternakan, dan kesehatan hewan yang berada di bawah komando kementerian pertanian, pembagian sektor ini bisa berbeda-beda di tiap negara.

    Lantas bagaimana melakukan surveillance dan meminta data pada representasi negara di WHO, namun tidak melibatkan kementerian pertanian, kementerian kehutanan mereka? Kementrian pertanian dan kehutanan sebenarnya sudah memiliki kesepakatan tersendiri, contohnya Protokol Nagoya yang dihasilkan dari Convention on Biological Diversity. Protokol Nagoya ini adalah kerangka acuan akses sumber daya genetik dan pembagian manfaat.

    Harmonisasi antar lembaga PBB seperti WHO dengan FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) dan WOAH (Organisasi Kesehatan Hewan Dunia) penting sekali untuk implementasi perjanjian ini, tapi belum dilakukan dengan baik oleh WHO. Perjanjian ini tidak hanya soal kesehatan manusia tapi juga melibatkan sektor lain seperti kesehatan hewan dan lingkungan.

    Harmonisasi ini di level negara anggota WHO pun banyak tantangannya – bagaimana teknis penerapan data sharing di lapangan dan tata kelolanya. Distrik, sub distrik negara-negara di seluruh dunia ini jumlahnya jutaan tapi belum terkoneksi dengan komitmen global.

    Ada ‘jurang’ yang begitu besar antara global, regional, dan lokal. Yang paling penting sebenarnya adalah sektor lokal yang harusnya terharmonisasi atau terhubung dulu.

    Perjanjian Pandemi WHO ini masih jauh dari implementasi yang efektif di seluruh dunia.

    Mungkin di level international, WHO atau WOAH (Organisasi Kesehatan Hewan Dunia) mereka sepakat. Tapi kalau di level lokal tidak sepakat itu tidak akan jalan.

    Bisa Prof. jelaskan lebih detil terkait kesulitan implementasi perjanjian ini di ranah lokal?

    Butuh waktu lama untuk menjadikan perjanjian ini disepakati tiap negara – karena tiap negara itu tata kelolanya berbeda-beda.
    Di ranah global ada WHO, di ranah nasional ada kemenkes, di ranah provinsi ada dinas kesehatan provinsi, di kabupaten namanya sama dinas kesehatan kabupaten/kota. Namun jika kita bicara FAO (Food Agriculture Organisation) dan WOAH (World Organisation for Animal Health) secara global, di ranah nasional namanya menjadi Kementerian Pangan dan Kementerian Pertanian.

    Di Kementerian Pertanian terdapat direktorat jendral peternakan dan kesehatan hewan dan jika direktorat ini diturunkan ke 38 provinsi di Indonesia, dinasnya di provinsi menjadi bervariasi. Dinas peternakan dan kesehatan hewan bukan bagian dari dinas kesehatan, tetapi bagian dinas pertanian dan kelautan, atau bisa juga dinas perkebunan dan kesehatan hewan. 11 Provinsi saja sudah bervariasi dinasnya. Variasi ini berdampak pada ranah kewenangan.

    Kalau di 514 kabupaten kota di seluruh indonesia ada 59 variasi dinas yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan. Bagaimana WHO, FAO, dan WOAH bisa terkoneksi dengan baik ke tingkat distrik lokal ini dan memastikan pengawasan berjalan sama? Juga bagaimana mereka sepakat dengan protokol yang sama?

    Realitanya, sektor di level lokal tidak terkoneksi dan tidak ada koneksi yang baik (ada koneksi tapi tidak baik) antara pusat dengan daerah, hal ini terjadi di seluruh dunia.

    Sebagai contoh, di NTT saya menangani kasus Rabies, dari gigitan anjing dan puluhan manusia jadi korbannya. Tapi penanganan kasus ini terpisah-pisah antar sektor. Sulit penanganannya jika tidak ada kesatuan data. Ini tidak sekedar vaksin hewan lantas selesai. Kita perlu data lengkapnya, berapa jumlah hewan yang terjangkit virus, berapa jumlah hewan yang telah divaksinasi, berapa jumlah manusia yang digigit dan terjangkit virus ini. Dengan data yang komprehensif jadi kita bisa meredam penyebaran virus ini.

    Sebenarnya bisa kita mengusahakan sistem one health (keterkaitan kesehatan manusia-hewan, dan lingkungan) dalam satu database. saya telah mencoba menghubungkan sektor terkait di NTT dan setelah sebulan, akhirnya terbentuklah kesatuan data yang tiap harinya bisa diperbarui tiap oleh tiap sektor terkait disana.

    Adakah cara atau metode untuk membantu data sharing ini di ranah lokal?

    Bukan soal metode, yang penting adalah willingness to share (keinginan untuk berbagi). Pendekatan One Health disini berarti terkoneksi- adanya kesatuan lintas sektor. Pendekatan One health ini umurnya baru berapa tahun, sedangkan sektor-sektor ini telah berjalan puluhan tahun.
    Para petugas di ranah lokal, tidak memiliki kewajiban untuk sharing data. Belum ada aturan yang mengharuskan hal tersebut. Adanya desentralisasi membuat sektor lokal membagikan data hanya ke top level of governance, yang dalam hal ini kementerian dalam negeri, belum secara lintas sektor. Aturannya harus diperbaiki.

    Kemenkes dan WHO sendiri belum membahas isu politik and governance pada level lokal dalam perundingannya, padahal jika dibicarakan di forum negosiasi mungkin akan ditemukan jalan keluar, sehingga data sharing dapat dilakukan. Jika tidak ada benefit sharing (pembagian manfaat) untuk apa melakukan pengawasan yang membutuhkan anggaran besar? Mekanisme benefit sharing masih perlu didetilkan lagi dalam annex (lampirannya).

    Jadi menurut Prof. saat pengajuan draf perjanjian kepada World Health Assembly (Majelis Kesehatan Dunia) Mei mendatang, akankah negara-negara anggota lantas akan serempak meneken perjanjian ini?

    Jawabannya, bisa ya atau bisa juga tidak. Jika ya berarti negara-negara akan meratifikasi dan menyesuaikan ke hukum nasionalnya, disini perlu waktu lagi untuk adaptasi ke hukum nasional. Bisa juga perjanjian ini fluid, karena negara-negara anggota ingin detil pelaksanaannya diperjelas sebelum menekennya.
    Hal-hal politis di luar perjanjian ini punya pengaruh. AS sendiri telah memutuskan menarik diri dari WHO, karena merasa organisasi ini kurang tegas kapada Cina saat pandemi Covid terjadi. Belum lagi dengan perang dagang US yang tentu berpengaruh pada sektor kesehatan dunia.

    Menurut saya, meski masih jauh dari pelaksanaan yang efektif, masih ada harapan perjanjian dapat diterapkan di ranah global hingga lokal, jika WHO melakukan harmonisasi perjanjiannya dengan lembaga PBB lainnya yang terkait dengan perjanjian ini,dan jika di ranah lokal tiap negara data sharing dengan pendekatan One Health ini sudah berjalan. Dengan demikian global dan lokal bisa terhubung.

    Pewawancara: Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

  • Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus

    Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus

    Vatican City

    Jenazah Paus Fransiskus telah tiba di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Rabu (23/4) pagi waktu setempat. Jenazah Bapa Suci akan disemayamkan selama tiga hari di sana, dengan para pelayat diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum pemakaman dilakukan.

    Peti kayu berisi jenazah Paus Fransiskus, seperti dilansir AFP, Rabu (23/4/2025), dibawa oleh para pengusung jenazah sejauh 500 meter dari Casa Santa Marta, yang merupakan tempat tinggalnya selama 12 tahun masa kepausannya dan tempatnya menghembuskan napas terakhir.

    Jenazah Paus Fransiskus sebelumnya disemayamkan sementara di chapel Casa Santa Marta sejak Senin (21/4) malam.

    Prosesi pemindahan jenazah dari Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus itu disertai liturgi, mazmur dan doa, dengan dipimpin oleh para kardinal berjubah merah. Kerumunan orang yang berkumpul di halaman Basilika Santo Petrus menyaksikan prosesi ini.

    Peti jenazah Paus Fransiskus dibawa masuk melalui pintu tengah basilika sebelum ditempatkan di depan Altar Pengakuan Dosa. Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus hingga pemakamannya dilakukan pada Sabtu (26/4) mendatang.

    Publik akan diizinkan masuk mulai pukul 11.00 pagi hingga tengah malam sepanjang Rabu (23/4). Kemudian pada Kamis (24/4) besok, publik bisa memberikan penghormatan terakhir mulai pukul 07.00 pagi hingga tengah malam. Lalu pada Jumat (25/4) mulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 19.00 malam waktu setempat.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus diperkirakan akan menarik kehadiran ratusan ribu orang, dengan para pemimpin dunia dan anggota kerajaan dari berbagai negara akan turut hadir.

    Di antara tokoh yang akan hadir terdapat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Putra Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran William.

    Setelah disemayamkan di Basilika Santo Petrus, peti jenazah Paus Fransiskus akan dibawa ke gereja kesayangannya, Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di Roma. Di lokasi itu, peti jenazah Paus Fransiskus akan dikuburkan ke dalam tanah dan diberi batu nisan sederhana dengan tulisan nama Latinnya: Fransiskus.

    Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari 100 tahun terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ayah hingga Anak, Ini 3 Kasus Narkoba yang Jerat Keluarga Ahmad Albar

    Ayah hingga Anak, Ini 3 Kasus Narkoba yang Jerat Keluarga Ahmad Albar

    Jakarta, Beritasatu.com – Keluarga musisi legendaris Ahmad Albar kembali menjadi sorotan publik setelah anaknya, Fachri Albar, kembali tersandung kasus penyalahgunaan narkoba.

    Ini bukan kali pertama anggota keluarga Ahmad Albar tersandung perkara serupa. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa kasus narkoba yang melibatkan keluarga besar Ahmad Albar.

    Kasus Narkoba Ahmad Albar

    1. Ahmad Albar Tersandung Kasus Ekstasi (2007)

    Ahmad Albar, vokalis grup musik legendaris God Bless, pernah menjalani hukuman penjara akibat kasus narkoba pada tahun 2007. Saat itu, polisi menemukan 490 butir pil ekstasi di sebuah apartemen di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat.

    Ia dianggap lalai karena membiarkan seorang buronan yang menyimpan narkoba menginap di tempat tinggalnya. Akibat perbuatannya tersebut, Ahmad Albar dijatuhi hukuman delapan bulan penjara.

    2. Penangkapan Pertama Fachri Albar (2018)

    Aktor sekaligus putra Ahmad Albar, Fachri Albar, pertama kali ditangkap polisi pada 14 Februari 2018 di rumahnya yang berlokasi di perumahan Serenia Hills, Cirendeu, Tangerang Selatan.

    Dalam penangkapan tersebut, aparat kepolisian menemukan satu plastik berisi sabu seberat 0,8 gram, 13 butir Dumolid, satu butir Calmlet, serta alat isap sabu.

    Fachri mengakui bahwa dirinya mulai mengonsumsi ganja sejak 2015 dan beralih menggunakan sabu satu tahun sebelum penangkapan. Atas perbuatannya, Fachri dijatuhi hukuman rehabilitasi selama tujuh bulan di RSKO Cibubur.

    3. Fauzi Albar (Ozzy) Ditangkap di ATM (2018)

    Fauzi Albar, atau yang dikenal dengan nama Ozzy, juga pernah berurusan dengan hukum akibat narkoba. Ia ditangkap pada 11 September 2018 dini hari di sebuah mesin ATM di kawasan Jakarta Selatan.

    Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan ganja seberat 2,6 gram di saku celananya. Selain itu, hasil tes urine menunjukkan bahwa Ozzy positif mengonsumsi sabu.

    4. Penangkapan Kedua Fachri Albar (2025)

    Fachri Albar kembali diamankan oleh Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat di sebuah rumah kawasan Jakarta Selatan. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Vernal Armando Sambo, membenarkan penangkapan ini.

    Meski belum dirinci barang bukti yang ditemukan kali ini, insiden ini menandai kali kedua Fachri terjerat kasus narkotika setelah penangkapan pertamanya pada 2018.

    Keterlibatan beberapa anggota keluarga Ahmad Albar dalam kasus narkoba tentu menjadi catatan penting dalam dunia hiburan Tanah Air.