Blog

  • Indonesia putuskan hubungan diplomatik dengan Tiongkok

    Indonesia putuskan hubungan diplomatik dengan Tiongkok

    Ilustrasi – Bendera Indonesia dan Tiongkok. (https://tinyurl.com/4dxppbbn)

    24 April 1967: Indonesia putuskan hubungan diplomatik dengan Tiongkok
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 24 April 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Pada 24 April 1967, Indonesia mencatatkan salah satu langkah diplomatik paling drastis dalam sejarah hubungan luar negerinya. Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto secara resmi mengusir dua diplomat tinggi dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), di tengah ketegangan politik dan ideologis yang memuncak pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965. Tindakan ini bukan hanya berdampak pada hubungan kedua negara, tetapi juga menjadi simbol kuat dari arah kebijakan luar negeri Indonesia yang tegas terhadap pengaruh komunisme pada masa awal Orde Baru.

    Pengusiran tersebut dilakukan setelah munculnya berbagai tuduhan bahwa Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta terlibat dalam penyebaran propaganda komunis serta mendukung kegiatan subversif di dalam negeri. Tiongkok, yang sejak awal dikenal dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), menjadi sasaran utama kecurigaan pemerintah. Di tengah suasana politik yang sarat tekanan dan sentimen anti-komunis, pemerintah memutuskan untuk mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan perintah pengusiran secara resmi kepada dua perwakilan diplomatik dari Beijing.

    Langkah ini menandai titik balik tajam dalam hubungan Indonesia–Tiongkok. Tidak hanya sebatas pengusiran, Indonesia juga secara efektif membekukan seluruh hubungan diplomatik dengan Tiongkok selama lebih dari dua dekade. Kedutaan Besar kedua negara ditutup, dan komunikasi resmi antar pemerintah berhenti total. Indonesia pun menjauh dari negara-negara blok komunis dan mempererat hubungan dengan kekuatan Barat serta negara-negara anti-komunis di kawasan Asia Tenggara.

    Meskipun hubungan kedua negara baru dipulihkan kembali pada tahun 1990, dampak dari kebekuan diplomatik selama puluhan tahun tersebut cukup signifikan, terutama dalam konteks kerja sama ekonomi, perdagangan, dan politik luar negeri yang sempat terhambat. Pemulihan hubungan baru terjadi setelah adanya perubahan pendekatan politik luar negeri yang lebih pragmatis dari pemerintah Indonesia, serta berkembangnya kesadaran akan pentingnya kemitraan strategis dengan Tiongkok di tengah perubahan geopolitik global.

    Peristiwa pengusiran diplomat Tiongkok pada 24 April 1967 menjadi cermin dari dinamika politik nasional dan global yang tengah berlangsung saat itu. Selain menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang menolak komunisme secara terbuka, peristiwa ini juga menunjukkan bagaimana kebijakan luar negeri bisa sangat dipengaruhi oleh situasi domestik. Hingga kini, sejarah tersebut tetap menjadi salah satu referensi penting dalam memahami arah diplomasi Indonesia di masa transisi menuju Orde Baru.

    Sumber : Sumber Lain

  • Digerebek Berduaan di Mobil, Pj Kades dan Bu Bidan Belum Disanksi Pemkab Kuansing, Ini Alasannya – Halaman all

    Digerebek Berduaan di Mobil, Pj Kades dan Bu Bidan Belum Disanksi Pemkab Kuansing, Ini Alasannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pj Kepala Desa (Kades), RU dan Bu Bidan Desa, HS, belum disanksi setelah keduanya digerebek berduaan di dalam mobil.

    Keduanya digerebek warga tengah berada di dalam mobil yang terparkir di masjid Desa Kota Gunung, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Jumat (11/4/2025).

    Kendati demikian, keduanya sudah disidang oleh Pj Sekda Kuansing dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing pada Senin (14/4/2025).

    Pj Sekda Kuansing, Fahdiansyah mengungkap alasan mengapa belum ada sanksi untuk keduanya.

    “Kami masih harus kaji benar-benar seperti apa kronologinya untuk menetapkan keputusan, katanya, Minggu (20/4/2025).

    Fahdiansyah mengatakan, pihaknya tak ingin mengambil keputusan sebelum kasus tersebut terang benderang.

    Pihaknya ingin mendengarkan keterangan dari berbagai pihak untuk memutuskan sanksi bagi keduanya.

    Ditambah lagi, status Pj Kades dan Bu Bidan yang sudah berkeluarga masing-masing. Hal ini juga menjadi pertimbangan dalam pemberian sanksi.

    “Baik RU dan HS kan punya keluarga, punya anak. Jangan sampai keputusan itu nantinya membuat keluarga mereka teraniaya.”

    “Kita juga harus mengedepankan praduga tak bersalah,” ungkap Fahdiansyah.

    Dijelaskan Fahdiansyah, RU dan HS membantah telah melakukan tindak asusila saat digerebek warga di mobil.

    Namun, keduanya mengakui berduaan di dalam mobil pada hari itu.

    “Prosesnya tetap kita lanjutkan dengan keputusan berupa sanksi,” sambungnya.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, Trian Zulhadi mengatakan, Bu Bidan menyesal telah berduaan dengan RU di dalam mobil.

    Namun, HS membantah telah berbuat tak senonoh dengan Pj Kades tersebut.

    “Keduanya membantah, namun hal itu tetap melanggar etika karena sudah membuat heboh warga,” tandasnya.

    Sementara itu, meski belum disanksi oleh pihak Pemerintah Kabupaten Kuansing, Pj Kades dan Bu Bidan telah disanksi adat.

    Setelah digerebek, keduanya dibawa ke Kantor Desa Gunung.

    Oleh tokoh adat dalam sidang adat, keduanya pun dijatuhi sanksi adat sebesar Rp20 juta.

    Trian menjelaskan, meski keduanya telah diberi sanksi adat, namun tidak akan menghapus sanksi dari Pemkan Kuansing.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Erdiansyah mengatakan, telah mencopot RU dari jabatannya sebagai Pj Kades Pebaun Hilir.

    “Begitu dapat intruksi dari Pak Bupati, saya langsung telepon Camat Kuantan Mudik untuk siapkan penggantinya. Sementara ini kita tunjuk Sekdes sebagai Pj Kades,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Erdiansyah menjelaskan, saat penggerebekan terjadi, mobil RU sudah berada di halaman masjid sejak setelah salat Jumat.

    Ketika itu, warga curiga karena melihat mobil tersebut bergoyang-goyang.

    “Warga curiga karena mobil itu bergoyang-goyang. Setelah diintip ternyata ada pria dan wanita di dalam mobil sedang berbuat tak senonoh,” jelasnya.

    Saat penggerebekan, RU dan HS masih berpakaian lengkap.

    Keduanya pun panik saat tahu telah dikepung warga. Bahkan, kaca jendela mobil RU digedor warga.

    Oleh warga keduanya lantas dibawa ke Kantor Desa Gunung.

    “Suami HS dan keluarga RU saat itu pun dipanggil,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Viral Mobil Bergoyang di Kuansing, Pemkab Tak Mau Buru-buru Tetapkan Sanksi Pj Kades dan Bidan Desa

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)

  • Motif Pembunuh Pria Dalam Karung di Tangerang: Masalah Pekerjaan di Tempat Konveksi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 April 2025

    Motif Pembunuh Pria Dalam Karung di Tangerang: Masalah Pekerjaan di Tempat Konveksi Megapolitan 24 April 2025

    Motif Pembunuh Pria Dalam Karung di Tangerang: Masalah Pekerjaan di Tempat Konveksi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Polisi mengungkapkan, N alias R (23) membunuh Al-Bashar (32), pria yang jasadnya ditemukan dalam karung di Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, karena masalah pekerjaan.
    “Motif melalukan pembunuhan karena ada masalah pekerjaan di tempat kerja atau konveksi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Kamis (24/4/2025).
    Kendati demikian, eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu belum menjelaskan lebih rinci terkait permasalahan yang terjadi antara korban dan pelaku.
    Penyidik Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melalukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku.
    Di sisi lain, polisi menangkap N di sebuah rumah kawasan Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (23/4/2025) pukul 16.00 WIB.
    “Pelaku atas nama N alias R, berusia 23 tahun, dan beralamat di Kampung Eurih, Desa Curug, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang,” ungkap Ade Ary.
    Diberitakan sebelumnya, sesosok jasad ditemukan terbungkus dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, Selasa (22/4/2025) pukul 08.15 WIB.
    Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mayat tersebut merupakan seorang pria dan memiliki tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.
    Menurut hasil otopsi sementara dari Tim Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, ditemukan luka terbuka di bagian kepala serta rahang kanan dan kiri, serta luka memar di leher dan pipi yang diduga akibat kekerasan benda tumpul.
    Tim Forensik RSUD Kabupaten Tangerang juga menemukan luka-luka akibat benda tajam pada bagian tangan, jari, dan dahi sebelah kiri.
    Mayat tanpa identitas tersebut diperkirakan telah tewas dua hingga tiga hari sebelum ditemukan di saluran air di Jalan Daan Mogot KM 21.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Butuh Dukungan semua Pihak untuk Wujudkan Cita-Cita RA Kartini

    Butuh Dukungan semua Pihak untuk Wujudkan Cita-Cita RA Kartini

    Medcom • 23 April 2025 19:27

    Jakarta: Butuh dukungan semua pihak untuk menjawab berbagai tantangan dalam mewujudkan emansipasi perempuan di tanah air. 

    “Saya pribadi menilai perempuan Indonesia belum merdeka, sebagaimana yang dicita-citakan RA Kartini. Masih banyak persoalan mendasar yang harus dihadapi perempuan, seperti bagaimana menekan angka kematian ibu melahirkan yang terus meningkat di tanah air,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam sambutan tertulis pada diskusi daring bertema Hari Kartini 2025: Feminis Nusantara dari Masa ke Masa yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (23/4). 

    Diskusi yang dimoderatori Eva Kusuma Sundari (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Veronica Tan (Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak /PPPA), Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro (Penulis Buku Trilogi R.A. Kartini – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Periode 1993-1998), dan Julia Suryakusuma (Feminis Pancasila – Penulis) sebagai nara sumber. 

    Selain itu hadir pula Nancy Natalia Raweyai (Anggota DPRD Provinsi Papua Tengah dari Fraksi Partai NasDem), sebagai penanggap. 

    Menurut Lestari, tulisan pada surat-surat RA Kartini menunjukkan beragam gagasan atau pemikiran untuk memperjuangkan kesetaraan gender, kemudahan akses pendidikan bagi perempuan, kebebasan berpikir, dan mengingatkan bahwa perempuan memiliki otonomi di tengah fenomena adat yang berlaku. 

    Rerie, sapaan akrab Lestari, menegaskan, kutipan pada surat-surat RA Kartini banyak menyuarakan bagaimana perempuan menjadi manusia yang utuh dan lengkap. “Bukan hanya menjadi pendamping,” ujar Rerie. 

    Selain itu, ungkap Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, RA Kartini juga secara tegas menyatakan bahwa perempuan memiliki potensi dan intelektual yang sama dengan laki-laki. 

    Karenanya, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, perempuan berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki. 

    Rerie menegaskan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk mewujudkan cita-cita RA Kartini. “Mari kita bersama menuntaskan pekerjaan rumah itu,” pungkas Rerie. 

    Penulis Buku Trilogi R.A. Kartini – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Periode 1993-1998, Wardiman Djojonegoro, mengungkapkan, tujuannya menulis buku Trilogi RA Kartini antara lain untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesetaraan gender bagi para aktivis-aktivis muda. 

    Menurut Wardiman, sejumlah tantangan masih dihadapi perempuan saat ini. 

    (Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, “Masih banyak persoalan mendasar yang harus dihadapi perempuan, seperti bagaimana menekan angka kematian ibu melahirkan yang terus meningkat di tanah air.”  Foto: Dok. Istimewa)

    Dengan populasi perempuan yang hampir separuh dari populasi penduduk Indonesia, ujar dia, hanya 50% perempuan yang bekerja. Sementara itu, jumlah laki-laki yang bekerja mencapai 90% dari populasi yang ada.

    Surat-surat Kartini yang dihimpun dalam buku Trilogi RA Kartini, menurut Wardiman, mengungkapkan bahwa semangat dan ide-ide RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi ditempuh dan disampaikan dengan berbagai cara. 

    Bahkan, ungkap Wardiman, perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia sangat terbantu oleh paguyuban-paguyuban perempuan yang ada pada waktu itu. 

    Feminis Pancasila dan Penulis, Julia Suryakusuma berpendapat, moto Bhinneka Tunggal Ika tidak tercermin dalam menyikapi kepahlawanan perempuan. 

    Saat ini, ujar Julia, pemahaman kebanyakan orang pahlawan perempuan itu hanya RA Kartini. 

    Padahal, tambah dia, Inggit Gunarsih, istri Presiden RI pertama Ir. Soekarno, juga memiliki nilai-nilai perjuangan yang penting dalam mendorong dan mendukung Bung Karno dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. 

    Menurut Julia, upaya untuk menulis perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan harus terus dilakukan. 

    Julia berpendapat, sepak terjang Bu Inggit dalam keseharian mendampingi Bung Karno dalam mengambil keputusan bisa dijadikan tauladan. 

    Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan mengungkapkan, sampai hari ini partisipasi perempuan dalam politik dan perencanaan pembangunan masih terbilang rendah. 

    Padahal, menurut Veronica, selain urusan rumah tangga, perempuan juga sudah banyak terlibat di sektor pertanian, kehutanan, dan kelautan. 

    Namun, ujar dia, pada proses perencanaan pembangunan, perempuan jarang dilibatkan. Sejumlah kendala, jelas Veronica, dari sisi budaya patriaki dan stigma yang berkembang di masyarakat, menghadirkan beban ganda terhadap perempuan. 

    Lestari Moerdijat: Wujudkan Kesetaraan bagi setiap Warga Negara

    Veronica berpendapat, partisipasi 30% perempuan dalam politik harus menjadi bagian dari sistem sehingga ada kewajiban untuk melibatkan perempuan dalam perencanaan pembangunan. 

    Veronica mendorong agar stigma terhadap perempuan yang berkembang bisa segera disudahi. Karena, tegas dia, sejatinya perempuan memiliki kemampuan secara mandiri dalam mewujudkan cita-citanya. 

    Sejumlah langkah untuk memberdayakan perempuan, ungkap Veronica, coba diinisiasi pemerintah melalui program care economy. 

    Kehadiran Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan, tambah dia, memberikan perlindungan bagi perempuan. 

    Selain itu, jelas Veronica, standarisasi kerja perempuan sedang dipersiapkan dalam upaya mewujudkan perlindungan yang menyeluruh. 

    Veronica mendorong agar dapat dibangun sebuah sistem yang melibatkan dan memfasilitasi perempuan, sehingga menumbuhkan kemampuan bagi perempuan untuk mewujudkan cita-citanya. 

    Anggota DPRD Provinsi Papua Tengah dari Fraksi Partai NasDem, Nancy Natalia Raweyai mengungkapkan, tindak kekerasan masih menjadi penghambat utama bagi perempuan di Papua. 

    Dalam konteks Papua, ujar Nancy, perempuan masih terbelenggu oleh hukum adat, yang hingga saat ini belum menemukan titik terang untuk keluar dari belenggu itu. 

    “Bagaimana kita menggerakkan generasi muda untuk menegakkan emansipasi, bila kepala suku bisa memiliki 20 istri?” ujar Nancy. 

    Nancy berharap, segera ada langkah konkret bersama untuk mengatasi kondisi tersebut.Butuh dukungan semua pihak untuk menjawab berbagai tantangan dalam mewujudkan emansipasi perempuan di tanah air. 

    “Saya pribadi menilai perempuan Indonesia belum merdeka, sebagaimana yang dicita-citakan RA Kartini. Masih banyak persoalan mendasar yang harus dihadapi perempuan, seperti bagaimana menekan angka kematian ibu melahirkan yang terus meningkat di tanah air,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam sambutan tertulis pada diskusi daring bertema Hari Kartini 2025: Feminis Nusantara dari Masa ke Masa yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (23/4). 

    Diskusi yang dimoderatori Eva Kusuma Sundari (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Veronica Tan (Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak /PPPA), Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro (Penulis Buku Trilogi R.A. Kartini – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Periode 1993-1998), dan Julia Suryakusuma (Feminis Pancasila – Penulis) sebagai nara sumber. 

    Selain itu hadir pula Nancy Natalia Raweyai (Anggota DPRD Provinsi Papua Tengah dari Fraksi Partai NasDem), sebagai penanggap. 

    Menurut Lestari, tulisan pada surat-surat RA Kartini menunjukkan beragam gagasan atau pemikiran untuk memperjuangkan kesetaraan gender, kemudahan akses pendidikan bagi perempuan, kebebasan berpikir, dan mengingatkan bahwa perempuan memiliki otonomi di tengah fenomena adat yang berlaku. 

    Rerie, sapaan akrab Lestari, menegaskan, kutipan pada surat-surat RA Kartini banyak menyuarakan bagaimana perempuan menjadi manusia yang utuh dan lengkap. “Bukan hanya menjadi pendamping,” ujar Rerie. 

    Selain itu, ungkap Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, RA Kartini juga secara tegas menyatakan bahwa perempuan memiliki potensi dan intelektual yang sama dengan laki-laki. 

    Karenanya, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, perempuan berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki. 

    Rerie menegaskan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk mewujudkan cita-cita RA Kartini. “Mari kita bersama menuntaskan pekerjaan rumah itu,” pungkas Rerie. 

    Penulis Buku Trilogi R.A. Kartini – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Periode 1993-1998, Wardiman Djojonegoro, mengungkapkan, tujuannya menulis buku Trilogi RA Kartini antara lain untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesetaraan gender bagi para aktivis-aktivis muda. 

    Menurut Wardiman, sejumlah tantangan masih dihadapi perempuan saat ini. 

    Dengan populasi perempuan yang hampir separuh dari populasi penduduk Indonesia, ujar dia, hanya 50% perempuan yang bekerja. Sementara itu, jumlah laki-laki yang bekerja mencapai 90% dari populasi yang ada.

    Baca juga: Lestari Moerdijat: Perjuangan RA Kartini Harus terus Hidup untuk Menjawab Tantangan Emansipasi di Masa Depan

    Surat-surat Kartini yang dihimpun dalam buku Trilogi RA Kartini, menurut Wardiman, mengungkapkan bahwa semangat dan ide-ide RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi ditempuh dan disampaikan dengan berbagai cara. 

    Bahkan, ungkap Wardiman, perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia sangat terbantu oleh paguyuban-paguyuban perempuan yang ada pada waktu itu. 

    Feminis Pancasila dan Penulis, Julia Suryakusuma berpendapat, moto Bhinneka Tunggal Ika tidak tercermin dalam menyikapi kepahlawanan perempuan. 

    Saat ini, ujar Julia, pemahaman kebanyakan orang pahlawan perempuan itu hanya RA Kartini. 

    Padahal, tambah dia, Inggit Gunarsih, istri Presiden RI pertama Ir. Soekarno, juga memiliki nilai-nilai perjuangan yang penting dalam mendorong dan mendukung Bung Karno dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. 

    Menurut Julia, upaya untuk menulis perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan harus terus dilakukan. 

    Julia berpendapat, sepak terjang Bu Inggit dalam keseharian mendampingi Bung Karno dalam mengambil keputusan bisa dijadikan tauladan. 

    Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan mengungkapkan, sampai hari ini partisipasi perempuan dalam politik dan perencanaan pembangunan masih terbilang rendah. 

    Padahal, menurut Veronica, selain urusan rumah tangga, perempuan juga sudah banyak terlibat di sektor pertanian, kehutanan, dan kelautan. 

    Namun, ujar dia, pada proses perencanaan pembangunan, perempuan jarang dilibatkan. Sejumlah kendala, jelas Veronica, dari sisi budaya patriaki dan stigma yang berkembang di masyarakat, menghadirkan beban ganda terhadap perempuan. 

    Veronica berpendapat, partisipasi 30% perempuan dalam politik harus menjadi bagian dari sistem sehingga ada kewajiban untuk melibatkan perempuan dalam perencanaan pembangunan. 

    Veronica mendorong agar stigma terhadap perempuan yang berkembang bisa segera disudahi. Karena, tegas dia, sejatinya perempuan memiliki kemampuan secara mandiri dalam mewujudkan cita-citanya. 

    Sejumlah langkah untuk memberdayakan perempuan, ungkap Veronica, coba diinisiasi pemerintah melalui program care economy. 

    Kehadiran Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan, tambah dia, memberikan perlindungan bagi perempuan. 

    Selain itu, jelas Veronica, standarisasi kerja perempuan sedang dipersiapkan dalam upaya mewujudkan perlindungan yang menyeluruh. 

    Veronica mendorong agar dapat dibangun sebuah sistem yang melibatkan dan memfasilitasi perempuan, sehingga menumbuhkan kemampuan bagi perempuan untuk mewujudkan cita-citanya. 

    Anggota DPRD Provinsi Papua Tengah dari Fraksi Partai NasDem, Nancy Natalia Raweyai mengungkapkan, tindak kekerasan masih menjadi penghambat utama bagi perempuan di Papua. 

    Dalam konteks Papua, ujar Nancy, perempuan masih terbelenggu oleh hukum adat, yang hingga saat ini belum menemukan titik terang untuk keluar dari belenggu itu. 

    “Bagaimana kita menggerakkan generasi muda untuk menegakkan emansipasi, bila kepala suku bisa memiliki 20 istri?” ujar Nancy. 

    Nancy berharap, segera ada langkah konkret bersama untuk mengatasi kondisi tersebut.

    Jakarta: Butuh dukungan semua pihak untuk menjawab berbagai tantangan dalam mewujudkan emansipasi perempuan di tanah air. 
     
    “Saya pribadi menilai perempuan Indonesia belum merdeka, sebagaimana yang dicita-citakan RA Kartini. Masih banyak persoalan mendasar yang harus dihadapi perempuan, seperti bagaimana menekan angka kematian ibu melahirkan yang terus meningkat di tanah air,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam sambutan tertulis pada diskusi daring bertema Hari Kartini 2025: Feminis Nusantara dari Masa ke Masa yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (23/4). 
     
    Diskusi yang dimoderatori Eva Kusuma Sundari (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Veronica Tan (Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak /PPPA), Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro (Penulis Buku Trilogi R.A. Kartini – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Periode 1993-1998), dan Julia Suryakusuma (Feminis Pancasila – Penulis) sebagai nara sumber. 

    Selain itu hadir pula Nancy Natalia Raweyai (Anggota DPRD Provinsi Papua Tengah dari Fraksi Partai NasDem), sebagai penanggap. 
     
    Menurut Lestari, tulisan pada surat-surat RA Kartini menunjukkan beragam gagasan atau pemikiran untuk memperjuangkan kesetaraan gender, kemudahan akses pendidikan bagi perempuan, kebebasan berpikir, dan mengingatkan bahwa perempuan memiliki otonomi di tengah fenomena adat yang berlaku. 
     
    Rerie, sapaan akrab Lestari, menegaskan, kutipan pada surat-surat RA Kartini banyak menyuarakan bagaimana perempuan menjadi manusia yang utuh dan lengkap. “Bukan hanya menjadi pendamping,” ujar Rerie. 
     
    Selain itu, ungkap Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, RA Kartini juga secara tegas menyatakan bahwa perempuan memiliki potensi dan intelektual yang sama dengan laki-laki. 
     
    Karenanya, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, perempuan berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki. 
     
    Rerie menegaskan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk mewujudkan cita-cita RA Kartini. “Mari kita bersama menuntaskan pekerjaan rumah itu,” pungkas Rerie. 
     
    Penulis Buku Trilogi R.A. Kartini – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Periode 1993-1998, Wardiman Djojonegoro, mengungkapkan, tujuannya menulis buku Trilogi RA Kartini antara lain untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesetaraan gender bagi para aktivis-aktivis muda. 
     
    Menurut Wardiman, sejumlah tantangan masih dihadapi perempuan saat ini. 
     

    (Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, “Masih banyak persoalan mendasar yang harus dihadapi perempuan, seperti bagaimana menekan angka kematian ibu melahirkan yang terus meningkat di tanah air.”  Foto: Dok. Istimewa)
     
    Dengan populasi perempuan yang hampir separuh dari populasi penduduk Indonesia, ujar dia, hanya 50% perempuan yang bekerja. Sementara itu, jumlah laki-laki yang bekerja mencapai 90% dari populasi yang ada.
     
    Surat-surat Kartini yang dihimpun dalam buku Trilogi RA Kartini, menurut Wardiman, mengungkapkan bahwa semangat dan ide-ide RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi ditempuh dan disampaikan dengan berbagai cara. 
     
    Bahkan, ungkap Wardiman, perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia sangat terbantu oleh paguyuban-paguyuban perempuan yang ada pada waktu itu. 
     
    Feminis Pancasila dan Penulis, Julia Suryakusuma berpendapat, moto Bhinneka Tunggal Ika tidak tercermin dalam menyikapi kepahlawanan perempuan. 
     
    Saat ini, ujar Julia, pemahaman kebanyakan orang pahlawan perempuan itu hanya RA Kartini. 
     
    Padahal, tambah dia, Inggit Gunarsih, istri Presiden RI pertama Ir. Soekarno, juga memiliki nilai-nilai perjuangan yang penting dalam mendorong dan mendukung Bung Karno dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. 
     
    Menurut Julia, upaya untuk menulis perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan harus terus dilakukan. 
     
    Julia berpendapat, sepak terjang Bu Inggit dalam keseharian mendampingi Bung Karno dalam mengambil keputusan bisa dijadikan tauladan. 
     
    Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan mengungkapkan, sampai hari ini partisipasi perempuan dalam politik dan perencanaan pembangunan masih terbilang rendah. 
     
    Padahal, menurut Veronica, selain urusan rumah tangga, perempuan juga sudah banyak terlibat di sektor pertanian, kehutanan, dan kelautan. 
     
    Namun, ujar dia, pada proses perencanaan pembangunan, perempuan jarang dilibatkan. Sejumlah kendala, jelas Veronica, dari sisi budaya patriaki dan stigma yang berkembang di masyarakat, menghadirkan beban ganda terhadap perempuan. 
     
    Lestari Moerdijat: Wujudkan Kesetaraan bagi setiap Warga Negara
     
    Veronica berpendapat, partisipasi 30% perempuan dalam politik harus menjadi bagian dari sistem sehingga ada kewajiban untuk melibatkan perempuan dalam perencanaan pembangunan. 
     
    Veronica mendorong agar stigma terhadap perempuan yang berkembang bisa segera disudahi. Karena, tegas dia, sejatinya perempuan memiliki kemampuan secara mandiri dalam mewujudkan cita-citanya. 
     
    Sejumlah langkah untuk memberdayakan perempuan, ungkap Veronica, coba diinisiasi pemerintah melalui program care economy. 
     
    Kehadiran Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan, tambah dia, memberikan perlindungan bagi perempuan. 
     
    Selain itu, jelas Veronica, standarisasi kerja perempuan sedang dipersiapkan dalam upaya mewujudkan perlindungan yang menyeluruh. 
     
    Veronica mendorong agar dapat dibangun sebuah sistem yang melibatkan dan memfasilitasi perempuan, sehingga menumbuhkan kemampuan bagi perempuan untuk mewujudkan cita-citanya. 
     
    Anggota DPRD Provinsi Papua Tengah dari Fraksi Partai NasDem, Nancy Natalia Raweyai mengungkapkan, tindak kekerasan masih menjadi penghambat utama bagi perempuan di Papua. 
     
    Dalam konteks Papua, ujar Nancy, perempuan masih terbelenggu oleh hukum adat, yang hingga saat ini belum menemukan titik terang untuk keluar dari belenggu itu. 
     
    “Bagaimana kita menggerakkan generasi muda untuk menegakkan emansipasi, bila kepala suku bisa memiliki 20 istri?” ujar Nancy. 
     
    Nancy berharap, segera ada langkah konkret bersama untuk mengatasi kondisi tersebut.Butuh dukungan semua pihak untuk menjawab berbagai tantangan dalam mewujudkan emansipasi perempuan di tanah air. 
     
    “Saya pribadi menilai perempuan Indonesia belum merdeka, sebagaimana yang dicita-citakan RA Kartini. Masih banyak persoalan mendasar yang harus dihadapi perempuan, seperti bagaimana menekan angka kematian ibu melahirkan yang terus meningkat di tanah air,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam sambutan tertulis pada diskusi daring bertema Hari Kartini 2025: Feminis Nusantara dari Masa ke Masa yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (23/4). 
     
    Diskusi yang dimoderatori Eva Kusuma Sundari (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Veronica Tan (Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak /PPPA), Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro (Penulis Buku Trilogi R.A. Kartini – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Periode 1993-1998), dan Julia Suryakusuma (Feminis Pancasila – Penulis) sebagai nara sumber. 
     
    Selain itu hadir pula Nancy Natalia Raweyai (Anggota DPRD Provinsi Papua Tengah dari Fraksi Partai NasDem), sebagai penanggap. 
     
    Menurut Lestari, tulisan pada surat-surat RA Kartini menunjukkan beragam gagasan atau pemikiran untuk memperjuangkan kesetaraan gender, kemudahan akses pendidikan bagi perempuan, kebebasan berpikir, dan mengingatkan bahwa perempuan memiliki otonomi di tengah fenomena adat yang berlaku. 
     
    Rerie, sapaan akrab Lestari, menegaskan, kutipan pada surat-surat RA Kartini banyak menyuarakan bagaimana perempuan menjadi manusia yang utuh dan lengkap. “Bukan hanya menjadi pendamping,” ujar Rerie. 
     
    Selain itu, ungkap Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, RA Kartini juga secara tegas menyatakan bahwa perempuan memiliki potensi dan intelektual yang sama dengan laki-laki. 
     
    Karenanya, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, perempuan berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki. 
     
    Rerie menegaskan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk mewujudkan cita-cita RA Kartini. “Mari kita bersama menuntaskan pekerjaan rumah itu,” pungkas Rerie. 
     
    Penulis Buku Trilogi R.A. Kartini – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Periode 1993-1998, Wardiman Djojonegoro, mengungkapkan, tujuannya menulis buku Trilogi RA Kartini antara lain untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesetaraan gender bagi para aktivis-aktivis muda. 
     
    Menurut Wardiman, sejumlah tantangan masih dihadapi perempuan saat ini. 
     
    Dengan populasi perempuan yang hampir separuh dari populasi penduduk Indonesia, ujar dia, hanya 50% perempuan yang bekerja. Sementara itu, jumlah laki-laki yang bekerja mencapai 90% dari populasi yang ada.
     
    Baca juga: Lestari Moerdijat: Perjuangan RA Kartini Harus terus Hidup untuk Menjawab Tantangan Emansipasi di Masa Depan
     
    Surat-surat Kartini yang dihimpun dalam buku Trilogi RA Kartini, menurut Wardiman, mengungkapkan bahwa semangat dan ide-ide RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi ditempuh dan disampaikan dengan berbagai cara. 
     
    Bahkan, ungkap Wardiman, perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia sangat terbantu oleh paguyuban-paguyuban perempuan yang ada pada waktu itu. 
     
    Feminis Pancasila dan Penulis, Julia Suryakusuma berpendapat, moto Bhinneka Tunggal Ika tidak tercermin dalam menyikapi kepahlawanan perempuan. 
     
    Saat ini, ujar Julia, pemahaman kebanyakan orang pahlawan perempuan itu hanya RA Kartini. 
     
    Padahal, tambah dia, Inggit Gunarsih, istri Presiden RI pertama Ir. Soekarno, juga memiliki nilai-nilai perjuangan yang penting dalam mendorong dan mendukung Bung Karno dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. 
     
    Menurut Julia, upaya untuk menulis perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan harus terus dilakukan. 
     
    Julia berpendapat, sepak terjang Bu Inggit dalam keseharian mendampingi Bung Karno dalam mengambil keputusan bisa dijadikan tauladan. 
     
    Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan mengungkapkan, sampai hari ini partisipasi perempuan dalam politik dan perencanaan pembangunan masih terbilang rendah. 
     
    Padahal, menurut Veronica, selain urusan rumah tangga, perempuan juga sudah banyak terlibat di sektor pertanian, kehutanan, dan kelautan. 
     
    Namun, ujar dia, pada proses perencanaan pembangunan, perempuan jarang dilibatkan. Sejumlah kendala, jelas Veronica, dari sisi budaya patriaki dan stigma yang berkembang di masyarakat, menghadirkan beban ganda terhadap perempuan. 
     
    Veronica berpendapat, partisipasi 30% perempuan dalam politik harus menjadi bagian dari sistem sehingga ada kewajiban untuk melibatkan perempuan dalam perencanaan pembangunan. 
     
    Veronica mendorong agar stigma terhadap perempuan yang berkembang bisa segera disudahi. Karena, tegas dia, sejatinya perempuan memiliki kemampuan secara mandiri dalam mewujudkan cita-citanya. 
     
    Sejumlah langkah untuk memberdayakan perempuan, ungkap Veronica, coba diinisiasi pemerintah melalui program care economy. 
     
    Kehadiran Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan, tambah dia, memberikan perlindungan bagi perempuan. 
     
    Selain itu, jelas Veronica, standarisasi kerja perempuan sedang dipersiapkan dalam upaya mewujudkan perlindungan yang menyeluruh. 
     
    Veronica mendorong agar dapat dibangun sebuah sistem yang melibatkan dan memfasilitasi perempuan, sehingga menumbuhkan kemampuan bagi perempuan untuk mewujudkan cita-citanya. 
     
    Anggota DPRD Provinsi Papua Tengah dari Fraksi Partai NasDem, Nancy Natalia Raweyai mengungkapkan, tindak kekerasan masih menjadi penghambat utama bagi perempuan di Papua. 
     
    Dalam konteks Papua, ujar Nancy, perempuan masih terbelenggu oleh hukum adat, yang hingga saat ini belum menemukan titik terang untuk keluar dari belenggu itu. 
     
    “Bagaimana kita menggerakkan generasi muda untuk menegakkan emansipasi, bila kepala suku bisa memiliki 20 istri?” ujar Nancy. 
     
    Nancy berharap, segera ada langkah konkret bersama untuk mengatasi kondisi tersebut.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Cara Mendeteksi Kutu Rambut pada Anak

    Cara Mendeteksi Kutu Rambut pada Anak

    YOGYAKARTA – Mendeteksi kutu rambut pada anak memang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Namun jangan khawatir, karena terdapat beberapa cara mendeteksi kutu rambut pada anak dengan mudah.

    Artikel ini akan membahas langkah-langkah efektif dan cara-cara jitu untuk memeriksa rambut anak Anda secara menyeluruh guna mengidentifikasi kutu rambut dan telur-telurnya, sehingga penanganan yang tepat dapat segera dilakukan.

    Gatal di area tempat kutu kepala berada adalah gejala yang paling umum. Namun, dilansir dari laman healthychildren, hal tersebut mungkin diperlukan waktu hingga 4 hingga 6 minggu setelah kutu berada di kulit kepala (sebelum kulit kepala menjadi sensitif terhadap air liur kutu dan mulai terasa gatal).

    Sebagian besar rasa gatal terjadi di belakang telinga atau di bagian belakang leher. Selain itu, rasa gatal yang disebabkan oleh kutu kepala dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan setelah kutu hilang.

    Cara Mendeteksi Kutu Rambut pada Anak

    Pemeriksaan rutin terhadap kutu kepala adalah cara yang baik untuk mendeteksi kutu kepala sebelum mereka punya waktu untuk berkembang biak di kepala anak Anda. Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

    Dudukkan anak Anda di ruangan yang terang.Belah rambutnya.Cari kutu yang merayap dan telur kutu (nits) di kulit kepala anak Anda, bagian demi bagian.Kutu hidup sulit ditemukan. Mereka menghindari cahaya dan bergerak cepat.Telur kutu akan terlihat seperti bintik-bintik kecil berwarna putih atau kuning kecoklatan dan melekat kuat pada rambut dekat kulit kepala.

    Baca juga artikel yang membahas Bahan Alami yang Ampuh untuk Menghilangkan Kutu Rambut dan Telurnya dalam 1 Hari

    Tempat termudah untuk menemukan telur kutu adalah di garis rambut pada belakang leher atau di belakang telinga. Telur kutu dapat tertukar dengan banyak hal lain seperti ketombe, partikel kotoran, atau tetesan hair spray.

    Perlu diketahui telur kutu melekat kuat pada rambut, sedangkan ketombe, kotoran, atau partikel lain tidak.

    Gunakan sisir bergigi rapat (seperti sisir kutu atau sisir telur kutu) untuk membantu Anda mencari kulit kepala bagian demi bagian.

    Metode Penyisiran untuk Kutu Rambut

    Metode penyisiran dapat digunakan untuk membantu memeriksa telur kutu dan kutu di kepala. Cara ini juga ampuh untuk membantu menghilangkan telur kutu dan kutu kepala setelah pengobatan.

    Namun demikian , metode penyisiran biasanya tidak efektif dengan sendirinya untuk menghilangkan kutu kepala. Berikut ini beberapa cara menggunakan metode penyisiran:

    Langkah 1: Basahi rambut anak Anda.Langkah 2: Gunakan sisir bergigi rapat (sisir kutu atau sisir telur kutu) dan sisir rambut anak Anda dalam bagian-bagian kecil.Langkah 3: Setelah setiap kali menyisir, bersihkan sisir pada tisu basah. Periksa kulit kepala, sisir, dan tisu dengan hati-hati.Langkah 4: Ulangi langkah 2 dan 3 hingga Anda selesai menyisir seluruh rambut anak Anda.

    Bagaimana cara mengobati kutu kepala?

    Konsultasikan dengan dokter anak Anda sebelum memulai pengobatan kutu kepala apa pun. Namun cara paling efektif untuk mengobati kutu kepala adalah dengan obat kutu kepala.

    Setelah setiap pengobatan, menggunakan metode penyisiran setiap 2 hingga 3 hari selama 2 hingga 3 minggu dapat membantu menghilangkan telur kutu.

    Perlu dicermati, obat kutu kepala hanya boleh digunakan jika dipastikan anak Anda memiliki kutu kepala hidup. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter anak Anda sebelum memulai pengobatan kutu kepala apa pun.

    Selain itu, saat obat kutu kepala digunakan, penting untuk menggunakannya dengan aman sesuai petunjuk. Berikut beberapa panduan pengobatan kutu:

    Ikuti petunjuk pada kemasan persis seperti yang tertulis.Jangan pernah membiarkan anak-anak mengoleskan obat, karena obat harus dioleskan oleh orang dewasa.Selalu bilas obat di atas wastafel dan bukan saat mandi, agar obat tidak mengalir dari kepala ke area kulit lainnya. Posisikan kepala anak Anda di atas wastafel dan bilas obat dengan air hangat (bukan air panas).Jangan pernah menutupi kepala anak dengan kantong plastik.Jangan tinggalkan anak sendirian dengan obat di rambutnya.Simpan obat di lemari terkunci, di luar pandangan dan jangkauan anak-anak.Konsultasikan dengan dokter anak Anda sebelum memulai pengobatan kedua atau ketiga. Anak Anda mungkin hanya perlu mengulangi obat yang sama, atau beralih ke obat baru.

    Selain cara mendeteksi kutu rambut pada anak, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Titik Terang Misteri Mayat Pria Dalam Karung di Tangerang, Pelaku Beraksi Sendirian

    Titik Terang Misteri Mayat Pria Dalam Karung di Tangerang, Pelaku Beraksi Sendirian

    TRIBUNJAKARTA.COM – Misteri mayat pria dalam karung di got pinggir Jalan Daan Mogot KM 21, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang menemui titik terang.

    Mayat dalam karung itu menggegerkan warga sekitar pada Selasa (22/4/2025).

    Terkini, polisi menangkap pelaku pembunuhan kasus mayat dalam karung tersebut.

    Pelaku ditangkap di  Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang pada Rabu (23/4/2025) sekira pukul 16.00 WIB.

    Pelaku yang berinisial N alias R ini ditangkap oleh Unit II Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya

    Usai ditangkap, pelaku langsung dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Polisi belum mengungkapkan motif dari pembunuhan ini. 

    Termasuk apa hubungan pelaku dengan korbannya. Namun, polisi mengungkapkan pelaku beraksi sendirian.

    “Pelaku tunggal,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim saat dikonfirmasi, Rabu. 

    Penemuan Mayat

    Mayat pria dalam karung ditemukan di got pinggir Jalan Daan Mogot KM 21, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Selasa (22/4/2025). 

    Saat dibuka, tubuh jasad pria muda itu terlipat. Bagian kepala jasad itu ada luka. Penemuan Mayat Pria itu menggegerkan warga sekitar.

    Jalan tersebut biasa dilintasi kendaraan dan pejalan kaki. Warga yang menemukan jasad dalam karung itu segera melapor ke Polsek Batuceper.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, mengatakan, pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mayat pria dalam karung. 

    Namun, identitas pria itu hingga kini belum diketahui. 

    “Polsek Batuceper mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa di Jalan Daan Mogot KM. 21 Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, telah ditemukan jasad seorang pria di dalam karung. Saat ini identitasnya belum diketahui, berarti masih mister X,” ujar Zain saat ditemui di RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Selasa. 

    Setelah tim kepolisian tiba di lokasi, mereka langsung melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti. Dari hasil pengecekan sementara, jasad menunjukkan ada luka di bagian kepala. 

    “Dari hasil pemeriksaan tadi bahwa ada kekerasan pada kepala, termasuk bagian tangan. Tentunya saat ini ada dugaan tindak pidana terhadap korban tersebut,” jelas Zain. 

    Jasad yang dibungkus karung itu diperkirakan sudah beberapa waktu berada di dalam got, meski kepastian lamanya baru akan diketahui usai otopsi dilakukan. 

    Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian dan kapan tepatnya korban dibunuh. 

    “Setelah dilakukan otopsi baru kita bisa mengetahui jasad ini sudah berapa hari, sudah berapa lama, termasuk kekerasan ini penyebabnya apa,” kata dia. 

    Pihak kepolisian kini tengah menelusuri identitas korban.

    Saat ini, beberapa barang bukti telah diamankan, termasuk karung dan pakaian yang dikenakan korban. 

    Polisi akan kembali melakukan olah TKP untuk mencari petunjuk lain yang bisa membantu pengungkapan kasus ini.

    “Sementara kami akan lakukan olah TKP lagi untuk menemukan barang bukti lain, yang jelas karung dan pakaian yang digunakan sudah kami amankan,” ucap Zain. (Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dokter Ungkap Alasan Stroke Bisa Saja Terjadi di Pagi Hari

    Dokter Ungkap Alasan Stroke Bisa Saja Terjadi di Pagi Hari

    Jakarta

    Stroke adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh sumbatan plak pada pembuluh darah. Plak ini sewaktu waktu dapat pecah dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah ke otak mendadak berkurang.

    Penyebab stroke lain yang sering terjadi adalah kondisi tekanan pembuluh darah yang terlalu tinggi, sehingga pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan.

    Stroke bisa terjadi kapan saja dan siapa saja. Namun, pagi hari disebut menjadi waktu yang paling rawan terjadi stroke. Lantas bagaimana faktanya?

    Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Melisa Aziz, SpJP, menjelaskan stroke mungkin saja bisa terjadi di pagi hari lantaran berkaitan dengan pola alami tekanan darah tubuh.

    “Tapi memang banyak kejadian (di pagi hari) bukan serangan jantung, tapi mungkin stroke ya,” ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).

    Menurutnya, saat malam hari tubuh beristirahat dan tidur, tekanan darah cenderung menurun. Ini adalah bagian dari siklus tubuh yang normal ketika organ-organ tubuh beristirahat dan memulihkan diri.

    Namun, menjelang dini hari, sekitar pukul dua hingga tiga pagi, tekanan darah mulai kembali meningkat. Bagi orang yang memiliki tekanan darah tidak terkontrol atau hipertensi, lonjakan tekanan darah pada waktu tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke. Stroke umumnya terjadi akibat gangguan pasokan darah ke otak, yang bisa dipicu oleh lonjakan tekanan darah.

    “Orang-orang yang tekanan darahnya tidak terkontrol beresiko tekanan darahnya melonjak naik pada saat itu,” imbuhnya lagi.

    (suc/suc)

  • Air Terjun Batu Dinding, Surga Tersembunyi di Riau

    Air Terjun Batu Dinding, Surga Tersembunyi di Riau

    Di sinilah, manusia dan alam bersatu dalam keharmonisan yang sukar ditemukan di tempat-tempat wisata modern yang telah terlalu banyak tersentuh oleh pembangunan.

    Selain menjadi destinasi wisata, keberadaan Air Terjun Batu Dinding juga berkontribusi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling.

    Air terjun ini merupakan bagian dari sistem hidrologi alami yang memasok air bagi sungai-sungai kecil di sekitarnya, yang kemudian digunakan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan sehari-hari. Komunitas adat dan warga Desa Tanjung Belit juga memiliki peran besar dalam menjaga kelestarian kawasan ini, melalui berbagai bentuk kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.

    Misalnya, terdapat aturan tidak tertulis yang melarang penebangan pohon sembarangan dan membatasi aktivitas berburu, demi menjaga keseimbangan alam dan keberlangsungan ekosistem. Keberadaan air terjun ini juga mulai dimanfaatkan secara bijak untuk pariwisata berkelanjutan yang mengedepankan nilai-nilai konservasi dan pelestarian alam, bukan sekadar eksploitasi ekonomi semata.

    Wisatawan yang datang biasanya turut diberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan sekitar. Meski aksesnya belum semudah destinasi wisata populer lainnya, justru inilah nilai eksklusifitas dari tempat ini.

    Ia menyimpan ketenangan, keaslian, dan keindahan yang nyaris tak terjamah. Sebuah surga alami yang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang benar-benar menghargai proses perjalanan dan mencintai alam apa adanya. Maka tak heran jika Air Terjun Batu Dinding menjadi destinasi impian bagi para pecinta alam sejati dan fotografer lanskap yang ingin menangkap esensi alam liar Sumatera yang masih asli dan memikat.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus: Digelar 26 April 2025, Ada Misa Akbar di Lapangan Santo Petrus – Halaman all

    Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus: Digelar 26 April 2025, Ada Misa Akbar di Lapangan Santo Petrus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Vatikan mengumumkan Pemakaman Paus Fransiskus akan digelar pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 10.00 pagi waktu setempat.

    Sebelum pemakaman digelar, Vatikan melaksanakan berbagai rangkaian prosesi sebagai bentuk penghormatan terakhir atas jenazah Paus Fransiskus.

    Adapun rangkaian acara yang pertama yakni proses pemindahan jenazah Paus Fransiskus dari kediamannya di Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus, Rabu (23/4/2025).

    Dalam prosesi ini Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, memimpin upacara pemindahan dengan diselingi doa sejenak.

    Prosesi tersebut melewati Lapangan Santa Marta dan Lapangan Protomartir Romawi, menurut Kantor Pers Tahta Suci.

    Prosesi kemudian keluar melalui Lengkungan Lonceng menuju Lapangan Santo Petrus dan memasuki Basilika Vatikan melalui pintu tengah.

    Di Altar Pengakuan Dosa, Kardinal Camerlengo memimpin Liturgi Sabda.

    Selama masa berkabung ini, Basilika Santo Petrus dibuka untuk umum dari pukul 7 pagi sampai  7 malam waktu Roma, berlaku hingga tanggal 25 April, dengan pemakaman dijadwalkan keesokan paginya.

    Jeda waktu ini memungkinkan umat untuk melayat dan berdoa di hadapan jenazah Paus Fransiskus.

    Di Basilika Santo Petrus jenazah Paus Fransiskus dibaringkan dalam peti terbuka mengenakan jubah kebesarannya, memegang rosario, dengan Garda Swiss berdiri di sampingnya.

    Setelah sebelumnya jenazah dibawa dari kapel kediaman Vatikan tempat tinggalnya ke Gereja Santo Petrus, dengan memasuki pintu tengah, dalam prosesi akbar yang dimulai pukul 9 pagi diiringi oleh para kardinal dan nyanyian Latin, sebagaimana dikutip dari laman resmi Vatikan.

    Dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore

    Selanjutnya pada Jumat, 25 April 2025, Umat dan para pemimpin Gereja berkumpul dalam misa khusus untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus.

    Adapun doa untuk Paus Fransiskus akan dipimpin oleh para Kardinal senior di Basilika.

    Kemudian setelah misa pada 26 April 2024, Pukul 15.00 WIB (sekitar 10.00 waktu Roma): Misa Requiem dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal.

    Selama prosesi, Litani Para Kudus dibacakan sebagai bagian dari doa untuk arwah mendiang Paus Fransiskus.

    Litani ini merupakan doa panjang yang menyebutkan nama-nama santo dan santa sebagai permohonan doa bagi arwah mendiang.

    Selain itu berbagai doa liturgi turut dibacakan, termasuk doa untuk arwah mendiang, doa bagi Gereja, dan doa bagi umat beriman.

    Doa-doa ini merupakan bagian integral dari Misa Requiem dan mencerminkan iman Gereja Katolik dalam kehidupan setelah kematian.

    Setelah itu, jenazah mendiang Paus akan dibawa ke Basilika Santo Petrus lalu ke Basilika Santa Maria Maggiore untuk dimakamkan.

    Tidak seperti para pendahulunya, Paus asal Argentina ini memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang merupakan salah satu gereja tertua di Roma yang sering ia kunjungi untuk berdoa.

    Paus Fransiskus memilih tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.

    Paus Fransiskus beralasan dirinya merasakan “hubungan yang sangat kuat” dengan basilika tersebut, karena semasa hidup biasa mengunjungi basilika itu untuk menghormati Perawan Maria.

    Pemimpin Dunia yang Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Sejumlah pemimpin dunia dilaporkan akan hadir dalam pemakaman Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, pada Sabtu (26/4/2025) mendatang.

    Di antaranya Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres.

    Pemimpin lain yang akan datang adalah Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengonfirmasi kehadirannya.

    Sementara dari Kerajaan Inggris, Pangeran William akan hadir untuk mewakili ayahnya, Raja Charles III.

    Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Frank-Walter Steinmeier turut menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, menurut laporan surat kabar Stuttgarter Nachrichten.

    Presiden AS Donald Trump juga dijadwalkan terbang menuju Vatikan pada Jumat pagi waktu Washington D.C. untuk menghadiri pemakaman Paus asal Argentina tersebut.

    Diikuti Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang didampingi Ibu Negara Rosangela Lula da Silva akan menghadiri upacara pemakaman itu.

    Dari Asia, Presiden Timor Leste Ramos Horta juga akan datang. Dari Filipina, Presiden Ferdinand Marcos Jr dan ibu negara Liza Marcos akan hadir di pemakaman Paus Fransiskus.

    Adapun Indonesia, Presiden Prabowo akan mengirim utusan untuk mengikuti pemakaman Paus Fransiskus.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Pramono Umumkan Penurunan Pajak BBM di Jakarta, Jadi 5 Persen untuk Kendaraan Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 April 2025

    Pramono Umumkan Penurunan Pajak BBM di Jakarta, Jadi 5 Persen untuk Kendaraan Pribadi Megapolitan 24 April 2025

    Pramono Umumkan Penurunan Pajak BBM di Jakarta, Jadi 5 Persen untuk Kendaraan Pribadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta Pramono Anung resmi mengumumkan penurunan tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) untuk wilayah Jakarta.
    Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Pramono di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, (23/4/2025).
    Dalam kebijakan barunya, Pramono menetapkan tarif PBBKB untuk kendaraan pribadi turun, dari semula 10 persen menjadi lima persen. Sementara untuk kendaraan umum, tarifnya bahkan lebih rendah, yakni sebesar dua persen.
    Mantan Sekretaris Kabinet ini menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memberikan relaksasi atau kemudahan bagi masyarakat pengguna kendaraan.
    “Kemarin saya sudah memutuskan untuk Jakarta kami akan memberikan relaksasi ataupun kemudahan, ataupun diskon yang dulu dipungut 10 persen menjadi lima persen untuk kendaraan pribadi, dan menjadi dua persen, nanti di lapangan diputuskan untuk kendaraan umum,” ucap Pramono, Rabu.
    Penetapan tarif PBBKB sebesar 10 persen sebenarnya telah berlangsung lebih dari satu dekade dan sebelumnya ditetapkan oleh Pertamina.
    Namun, dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, gubernur kini memiliki kewenangan untuk menentukan tarif PBBKB di daerahnya masing-masing.
    Pramono memanfaatkan kewenangan ini untuk menyesuaikan tarif pajak demi kepentingan masyarakat Jakarta.
    “Sebenarnya untuk BBM yang pajak 10 persen ini kan sudah berlangsung puluhan, lebih dari 10 tahun. Yang membuat selama ini adalah Pertamina. Tetapi, dengan UU baru ada diskresi yang diberikan kepada Gubernur,” ujar Pramono.
    Pramono menegaskan bahwa perubahan tarif ini akan segera dituangkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) dan disosialisasikan kepada publik.
    Ia juga mengingatkan bahwa dampak kebijakan ini kemungkinan hanya akan dirasakan langsung oleh warga Jakarta.
    “Sebenarnya kalau nanti dilihat di SPBU perubahan itu tidak akan kerasa kecuali warga Jakarta. Karena selama ini memang mereka dipungut 10 persen,” ungkap Pramono.
    Sebelum kebijakan ini diumumkan, Pramono sempat dibuat terkejut oleh pemberitaan mengenai tarif PBBKB sebesar 10 persen di Jakarta. Ia menegaskan bahwa saat itu kebijakan tersebut belum pernah dibahas, apalagi ditetapkan secara resmi.
    “Itu belum diputuskan, saya juga kaget. Saya aja sebagai gubernurnya kaget kalau ada berita itu, jadi belum diputuskan ya,” ujar Pramono saat ditemui di wilayah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (20/4/2025).
    Pernyataan ini disampaikan menyusul munculnya informasi di situs Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta mengenai PBBKB.
    Dalam situs resminya, Bapenda menjelaskan bahwa pengenaan PBBKB telah diatur dalam Perda Nomor 1 Tahun 2024.
    Perda ini disebut sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
    “Salah satu jenis pajak yang diatur di sini adalah Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor atau biasa disebut PBBKB,” tulis laman web Bapenda Jakarta, dilihat Minggu (20/4/2025).
    PBBKB dikenakan atas semua bahan bakar cair dan gas untuk kendaraan bermotor maupun alat berat. Tarifnya ditetapkan 10 persen sebelum dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), kecuali untuk kendaraan umum yang hanya dikenakan tarif 5 persen.
    “Jadi, kalau Sobat Pajak mengisi BBM, di situ ada PBBKB-nya. Subjek PBBKB konsumen bahan bakar kendaraan bermotor. Ya, itu kita yang isi BBM!” ujar Bapenda.
    Pajak ini dipungut oleh penyedia bahan bakar seperti produsen dan importir, kemudian dihitung pada saat penyerahan kepada konsumen.
    Secara teknis, rumus penghitungannya cukup sederhana: PBBKB = Dasar Pengenaan x Tarif Pajak (10 persen).
    Namun, ada pengecualian untuk kendaraan umum yang hanya dikenai tarif 5 persen atau setengah dari tarif normal.
    “Tapi ada pengecualian nih, untuk kendaraan umum, tarifnya hanya 50 persen dari tarif normal. Artinya, kendaraan umum bayar PBBKB sebesar 5 persen saja. Kebijakan ini dibuat untuk mendukung transportasi umum yang lebih terjangkau,” lanjut keterangan tersebut.
    Lebih lanjut, Bapenda menegaskan kebijakan ini hanya berlaku untuk wilayah Jakarta.
    Tujuannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus menciptakan pengelolaan konsumsi bahan bakar yang lebih bijak.
    “Fokusnya adalah mendukung perkembangan ekonomi daerah dan pemanfaatan bahan bakar di Jakarta,” kata Bapenda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.