Blog

  • Kasus Nakhoda Dibuang Hidup-hidup ke Laut, Pelakunya ABK Kakak Beradik yang Punya Dendam Pribadi – Halaman all

    Kasus Nakhoda Dibuang Hidup-hidup ke Laut, Pelakunya ABK Kakak Beradik yang Punya Dendam Pribadi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolair) Korpolairud Baharkam Polri berhasil mengungkap kasus penggelapan barang kapal, dan dugaan pembunuhan dengan membuang hidup-hidup nakhoda kapal KM Poseidon 03 bernama Tupal Sianturi ke tengah laut. Kejadian ini terjadi pada Maret 2024 tahun lalu. 

    Satu tahun berselang, kasus ini dapat diungkap.

    Dua orang tersangka berinisial B dan R dihadirkan dalam konferensi pers di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (25/4/2025).

    Keduanya ternyata merupakan kakak beradik.

    Mereka berposisi sebagai Wakil Kepala Kamar Mesin (KKM) dan anak buah kapal (ABK) kapal KM Poseidon 03.

    Motif penggelapan dan dugaan pembunuhan ini diduga kuat dilatarbelakangi persoalan ekonomi serta unsur dendam pribadi.

    “Berhasil mengamankan dua orang pelaku tanpa ada perlawanan. Saat itu juga mereka akui telah menjual barang-barang yang ada di atas kapal,” kata Kasubdit Gakkum Polair Baharkam Polri, Kombes Pol Donny Charles Go.

    Kronologi Kejadian

    Kasus ini bermula dari laporan anak korban ke Kantor Mako Korpolairud pada 6 April 2024, usai ayahnya tidak kunjung kembali ke rumah dari berlayar.

    Laporan kemudian ditindaklanjuti dan didapati fakta kapal Poseidon 03 berisi 12 ABK dan korban meninggalkan Teluk Jakarta untuk melaut mencari cumi pada 19 Maret 2024.

    Lima hari berselang atau pada 24 Maret 2024, terjadi keributan antara korban dan salah satu KKM.

    Keributan dipicu ketika korban mendapati KKM hanya tidur-tiduran ketika hasil tangkapan laut sedikit.

    Saat itu dinamo jangkar kapal juga sedang tidak berfungsi.

    Korban kemudian melemparkan kunci inggris dan mengenai kaki KKM hingga terluka. 

    Melihat kejadian itu, tersangka lainnya yang merupakan ABK membela saudaranya.

    Kemudian terjadi cekcok hingga berujung korban didorong ke laut. 

    Namun bukannya menolong korban yang tercebur ke laut, kapal malah diarahkan para tersangka ke wilayah Belitung.

    Pada 30 Maret 2024 kapal KM Poseidon 03 dinyatakan hilang kontak di perairan selatan Pulau Belitung.

    Setelah Korpolairud berkoordinasi dengan Basarnas, kapal ditemukan dalam kondisi kosong.

    Awak kapal sudah hilang dan semua barang yang ada di atasnya tidak tersisa.

    “Dari hasil penyelidikan awal, pemilik kapal mengalami kerugian materil mencapai Rp400 juta,” kata Donny.

    Berdasarkan proses penyidikan, barang-barang di atas kapal dijual oleh para tersangka dengan harga amat murah.

    Mereka menjual hasil tangkapan cumi, alat navigator, sparepart kapal, alat satelit dan beberapa keperluan berlayar seharga Rp41 juta.

    Uang tersebut kemudian dibagikan kepada 12 ABK kapal Poseidon 03 sebagai modal pulang ke rumah atau berpencar ke berbagai daerah.

    Mereka berpencar ke Bandung Barat, Jambi, Mentawai dan Jakarta.

    Kedua pelaku memberikan uang hasil penggelapan barang kapal dengan menyisipkan ancaman.

    ABK lain diminta tidak melapor polisi, tidak kembali ke Jakarta, dan bersembunyi sampai situasi aman.

    Pelacakan para ABK ini yang membuat proses pengusutan kasus menjadi memakan waktu.

    “Seluruh ABK berpencar lari, tidak kembali ke Jakarta sebagai tempat awal mereka berangkat sehingga kita harus mencari satu persatu,” ungkapnya.

    Dua orang pelaku berhasil diamankan dan telah mengaku melakukan perbuatan dugaan pembunuhan serta penggelapan barang-barang kapal.

    Barang bukti yang turut diamankan antara lain satu unit kapal KM Poseidon 03, dokumen manifest kapal, dokumen SPB, dan sejumlah kwitansi perbekalan.

    Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 372 Jo Pasal 374 KUHP tentang penggelapan, serta Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa. Keduanya diancam pidana maksimal 5 tahun penjara.

    Saat ini, penyidik juga masih terus mendalami mengenai kemungkinan adanya keterlibatan pelaku lain dalam kasus ini.

    Pengakuan Tersangka

    B, salah satu tersangka yang berposisi sebagai Wakil KKM, mengklaim dirinya dilempar kunci inggris oleh korban ketika sedang meninmbang cumi hasil tangkapan.

    Usai merampungkan tugasnya, B bertanya kepada korban apa maksud tindakan pelemparan kunci inggris yang membuat kakinya terluka.

    B menyebut korban langsung mendorongnya, kemudian terjadi kejar-kejaran, yang disebutnya korban punya niatan hendak melemparnya ke laut.

    Saat itu posisi tubuh B sudah terbaring di lantai menjorok ke pinggiran kapal. 

    R selaku kakaknya kala itu tengah menyantap sarapan.

    Ketika melihat B berkelahi, R langsung membuang piringnya dan berlari ke arah korban.

    Secara spontan R mendorong korban hingga tercebur ke laut.

    “Setelah itu abang saya sedang sarapan, dia langsung buang piringnya, ngejar ke arah saya berkelahi. Langsung dilemparnya (korban) ke laut, spontan aja, spontanitas saja,” ungkap B.

     

     

     

    Foto:

    KASUS PEMBUNUHAN NAKHODA – Kasubdit Gakkum Polair Baharkam Polri, Kombes Pol Donny Charles Go dalam konferensi pers pengungkapan kasus di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (25/4/2025)/ Danang Triatmojo

     

  • Permintaan Printer Kartu Identitas dari Sektor Pemerintahan Meningkat – Halaman all

    Permintaan Printer Kartu Identitas dari Sektor Pemerintahan Meningkat – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebutuhan printer kartu identitas di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan, seiring dengan tingginya permintaan dari berbagai sektor, terutama pemerintah dan korporasi.

    Data HID Fargo Indonesia mencatat, sektor pemerintahan menyumbang sekitar 40 persen dari total permintaan printer kartu identitas di Tanah Air. 

    Permintaan tersebut didorong oleh kebutuhan sistem identifikasi yang aman dan andal, seperti kartu pegawai, kartu akses, hingga kartu layanan publik.

    “Selain pemerintah, sektor swasta seperti perusahaan, lembaga keuangan, dan institusi pendidikan juga menunjukkan minat tinggi terhadap perangkat pencetak kartu berstandar tinggi,” ujar Mirza Arimbawa, Sales Manager HID Fargo Indonesia, di sela peluncuran printer Fargo HDP5000e, Rabu (24/4/2025).

    Menurutnya, tren ini menunjukkan adanya pergeseran menuju teknologi pencetakan kartu yang lebih modern, seperti teknologi retransfer yang mampu menghasilkan kualitas gambar tajam serta mencetak pada permukaan kartu yang tidak rata atau memiliki chip.

    Pasar Meluas ke Luar Jawa

    Secara geografis, permintaan masih terkonsentrasi di wilayah Sumatera dan Jawa. Namun demikian, permintaan dari kawasan lain seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, dan Papua juga terus meningkat.

    “Permintaan di luar Jawa mulai bergerak naik, terutama dari sektor pendidikan dan rumah sakit yang membutuhkan sistem identifikasi untuk siswa, mahasiswa, maupun pasien,” kata Mirza.

    Selain kebutuhan internal, digitalisasi layanan publik dan isu keamanan data turut mendorong instansi dan perusahaan memperbarui sistem cetak kartu mereka dengan teknologi yang lebih canggih dan efisien.

    Printer terbaru HDP5000e disebut hadir dengan performa tinggi dan keandalan jangka panjang. Produk ini dikembangkan dari seri sebelumnya yang telah digunakan secara luas di berbagai negara.

    “Mesin ini adalah kombinasi dari teknologi kokoh dan inovasi mutakhir. Tidak hanya menawarkan kualitas cetak superior, tetapi juga menghadirkan efisiensi serta keandalan produksi,” kata Wei Jin Lee, Direktur Penjualan Fargo Asia Pasifik, HID.

    Ia menambahkan, pengembangan teknologi printer kini tidak hanya berfokus pada kualitas cetak, tetapi juga menyasar aspek efisiensi produksi, kepraktisan penggunaan, dan layanan teknis yang memadai, terutama untuk pasar dinamis seperti Indonesia.

    “Pasar Indonesia memiliki karakteristik dan kebutuhan unik. Teknologi harus mampu menjawab tantangan lokal serta mendukung proses digitalisasi di berbagai sektor,” tambahnya.

    Dengan pertumbuhan permintaan dari sektor publik dan swasta, industri printer kartu identitas diperkirakan akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan, seiring meningkatnya kebutuhan akan sistem identifikasi yang aman, modern, dan profesional.

    Laporan Reporter: Eko Sutriyanto

     

     

  • Aksi solidaritas untuk kemerdekaan Palestina di Jakarta

    Aksi solidaritas untuk kemerdekaan Palestina di Jakarta

    Selasa, 22 April 2025 17:42 WIB

    Seorang pengunjuk rasa membawa poster saat aksi solidaritas Palestina di depan Monas, Jakarta, Selasa (22/4/2025). Aksi tersebut untuk mendukung kemerdekaan Palestina sekaligus penolakan terhadap segala bentuk relokasi atau pemindahan paksa warga Gaza dari tanah Palestina. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/YU

    Pengunjuk rasa dari gabungan sejumlah organisasi Islam melakukan teatrikal saat aksi solidaritas Palestina di depan Monas, Jakarta, Selasa (22/4/2025). Aksi tersebut untuk mendukung kemerdekaan Palestina sekaligus penolakan terhadap segala bentuk relokasi atau pemindahan paksa warga Gaza dari tanah Palestina. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/YU

    Pengunjuk rasa dari gabungan sejumlah organisasi Islam melakukan teatrikal saat aksi solidaritas Palestina di depan Monas, Jakarta, Selasa (22/4/2025). Aksi tersebut untuk mendukung kemerdekaan Palestina sekaligus penolakan terhadap segala bentuk relokasi atau pemindahan paksa warga Gaza dari tanah Palestina. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/YU

  • Tak Hanya Lansia, Disabilitas dan Anak Jakarta Juga Bisa Dapat Rp300 Ribu, Begini Cara Cek Statusmu – Halaman all

    Tak Hanya Lansia, Disabilitas dan Anak Jakarta Juga Bisa Dapat Rp300 Ribu, Begini Cara Cek Statusmu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta kembali menyalurkan bantuan sosial senilai Rp300.000 untuk tiga kelompok penerima: lansia (KLJ), penyandang disabilitas (KPDJ), dan anak (KAJ) pada Jumat (25/4/2025).

    Masyarakat Jakarta kini bisa mengecek status penerimaannya secara online melalui link resmi Dinas Sosial DKI, dengan total kuota mencapai 142.409 penerima pada tahap pertama tahun 2025 ini.

    Berikut ini link bantuan Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) dan Kartu Anak Jakarta (KAJ).

    Link ini bermanfaat untuk mengecek penerima Bansos Rp 300.000.

    Masyarakat dapat mengunjungi situs resmi Dinas Sosial di http://dinsos.jakarta.go.id atau akun media sosial @dinsosdkijakarta.

    Di link itu terdapat informasi berikut ini

    Siapa Saja Penerima Bansos PKD

    Darimana sumber data penerima bantuan sosial PKD Tahap 1 Tahun 2025?

    Bagaimana Evaluasi Penerima Bansos PKD Dilakukan

    dan informasi terkait lainnya.

    Dinas Sosial DKI Jakarta telah menyusun daftar Pertanyaan yang sering diajukan untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat terkait proses penyaluran bantuan sosial KLJ, KPDJ dan KAJ.

    Kepala Dinsos DKI Jakarta, Premi Lasari mengatakan, jumlah total penerima bansos bansos bulan ini mencapai 142.409 orang, terdiri dari 114.918 penerima KLJ, 14.023 penerima KPDJ dan 13.468 penerima KAJ. 

    “Anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai lebih dari Rp42 miliar,” kata dia, seperti dilansir laman resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Jumat (25/4/2025).

    ILUSTRASI UANG -Bukan cuma lansia! Penyandang disabilitas & anak Jakarta juga berhak bansos Rp300 ribu (Freepik)

    Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mengevaluasi calon penerima bantuan. Hal ini mengacu pada 

    Mereka yang dikeluarkan dari daftar penerima merupakan individu yang telah meninggal dunia,

    Pindah domisili ke luar DKI Jakarta, 

    Memiliki data ganda, 

    Tidak tercatat dalam sistem kependudukan, 

    Memiliki NJOP di atas Rp1 miliar, memiliki kendaraan pribadi atau telah menerima bansos lainnya seperti PKH dan BPNT.

    Upaya verifikasi juga dilakukan untuk menyeleksi penerima bansos tahap berikutnya.

    “Ini ditujukan bagi warga yang memenuhi kriteria, namun belum pernah menerima bantuan” tambahnya.

    Sehingga harapannyasemakin banyak warga yang bisa mendapatkan manfaat KLJ, KPDJ, dan KAJ.

  • 2 Alasan Ragil Bunuh Rekan Kerja Hingga Buang Mayat Dalam Karung di Tangerang, Tergiur Motor Korban – Halaman all

    2 Alasan Ragil Bunuh Rekan Kerja Hingga Buang Mayat Dalam Karung di Tangerang, Tergiur Motor Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap dua faktor yang menyebabkan pelaku Nana alias Ragil (23) tega membunuh Al-Bashar (32) hingga buang mayat korban di Jalan Daan Mogot KM 21, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten.

    Diketahui pelaku Ragil dan korban Al-Bashar sama-sama bekerja di sebuah konveksi yang ada di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Pembunuhan terjadi di tempat kerja mereka, Minggu (20/4/2025) sekira pukul 15.30 WIB.

    Korban diketahui baru dua hari bekerja di tempat tersebut karena baru kembali memulai perantauan dari kampung halaman di Lampung.

    “Pada hari Minggu sekira pukul 13.30 WIB, di Hera bordir hanya ada tersangka dan korban. Tersangka membantu korban yang sedang bekerja,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra saat merilis kasus di Polda Metro Jaya, Jumat (25/4/2025).

    Wira menuturkan, tersangka mengaku tega menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong. 

    Dan korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    “Selain itu, tersangka juga tergiur untuk menguasai motor korban yang terparkir di tempat mereka bekerja,” kata Wira.

    Wira menjelaskan, setelah memastikan korban meninggal, pelaku kemudian membungkus korban dalam plastik dan karung sebanyak tiga lapis
    kemudian diikat dengan kain bekas.

    “Setelah itu tersangka mengangkat karung yang berisi mayat korban ke atas dek motor korban. Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” paparnya.

    Wira mengatakan, pelaku memutuskan membuang jasad korban di got Jalan Daan Mogot KM 21 karena melihat kondisi di sana sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” kata Wira. 

    Sehari berselang atau pada Senin (21/4/2025), pelaku tetap bekerja di lokasi kejadian seolah tak ada peristiwa apapun.

    “Hari Senin tanggal 21 April 2025 dan Selasa tanggal 22 April 2025, tersangka kerja seperti biasa di Hera Bordir,” kata Wira.

    Wira menuturkan, pelaku baru melarikan diri pada Selasa malam setelah viral penemuan jasad korban pada pagi harinya.

    “Selasa tanggal 22 April 2025 sekitar pukul 20.30 WIB tersangka pergi dari Hera
    Bordir menggunakan ojek online menuju ke kontrakan temannya di Kota Tangerang untuk melarikan diri,” ujarnya.

    Tersangka akhirnya dibekuk pada Rabu (23/4/2025).

    Dalam kasus ini, pelaku dikenakan pasal berlapis tentang pembunuhan dan perampasan terkait motor korban yang turut diambil pelaku.

    Penulis: Elga Hikari Putra

  • Yayasan Media Berkat Nusantara Bantah Sunat Anggaran Dapur MBG di Kalibata Jaksel

    Yayasan Media Berkat Nusantara Bantah Sunat Anggaran Dapur MBG di Kalibata Jaksel

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN – Kuasa hukum Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN), Timothy Ezra Simanjuntak, menyebut kliennya tidak memiliki niat jahat dengan menyunat anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Ia mengatakan, tuduhan bahwa ada oknum di Yayasan MBN menyunat anggaran MBG yang disampaikan mitra dapur di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, tidak mendasar.

    “Terkait niat jahat atau enggak, itu menurut kami tuh tuduhan yang nggak berdasar, dan memang harus dilengkapi lagi tuduhan-tuduhan, dugaan tuduhan itu,” kata Timothy di Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2025).

    Timothy mengklaim Yayasan MBN tidak mungkin menyelewengkan dana MBG yang merupakan salah satu program nasional pada pemerintahan Prabowo Subianto.

    “Jadi nggak mungkin, karena kalau kita Yayasan itu punya niat jahat, sejak dari ada problem sedikit, yang tadi ada omprengan tadi, bisa jadi batal semuanya. Tapi kan kita ngejaga ini proyek nasional. Jangan sampai karena ada perbedaan pendapat yang menurut kita masih bisa di-take over, jadi rusak susu sebelanga,” ujar dia.

    Sebelumnya, pihak korban penggelapan dana MBG di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan menduga ada oknum di Yayasan MBN yang menyunat anggaran.

    Hal itu diungkap Danna Harly, kuasa hukum Ira Mesra selaku pemilik dapur MBG di Kalibata, setelah diperiksa sebagai saksi di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (18/4/2025).

    Terkuak pengakuan pelaku pembunuh pria yang jasadnya dibuang dalam karung di saluran air di Jalan Daan Mogot, Tangerang. Pelaku yang diketahui bernama Nana alias Ragil tega menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    “Ternyata memang ada niat jahat yang diduga keras itu dilakukan oleh salah satu orang di Yayasan itu, yang nantinya mungkin akan segera dipanggil oleh Polres Jakarta Selatan,” kata Harly kepada wartawan.

    Harly mengungkapkan, ada perbedaan antara perjanjian kerjasama dengan pelaksanaan di lapangan.

    Dalam kontrak kerjasama antara mitra dapur dengan pihak yayasan, anggaran yang tertulis yaitu sebesar Rp 15 ribu. Namun, dalam pelaksanaannya yayasan hanya bersedia membayar Rp 13 ribu.

    “Sepertinya sudah saya sampaikan sebelumnya, pada perjanjian itu Rp 15 ribu, namun di tengah jalan menjadi Rp 13 ribu,” ungkap Harly.

    Selain itu, Harly menyebut tidak ada kewajiban menyerahkan invoice dalam kontrak kerjasama. Hanya saja, pihak yayasan menyatakan Ira Mesra tidak menyerahkan invoice.

    “Karena dalam perjanjian hanya dinyatakan Rp 15 riby per porsi dan juga tidak ada kewajiban Ibu Ira untuk menyerahkan invoice-invoice. Jadi kan dari kemarin itu yayasan selalu bilang Ibu Ira tidak menyerahkan invoice-invoice,” ujar dia.

    Ia mengaku telah menyerahkan bukti-bukti terkait adanya dugaan penggelapan ini kepada penyidik kepolisian.

    “Kita juga sudah memberikan bukti-bukti pendukung yang dibutuhkan oleh penyidik Polres Jakarta Selatan,” kata Harly.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Rudal Rusia Ditembakkan ke Kyiv Buatan Korut, Komponennya Buatan AS

    Rudal Rusia Ditembakkan ke Kyiv Buatan Korut, Komponennya Buatan AS

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa rudal yang ditembakkan Rusia ke Kyiv dipasok oleh Korea Utara. Rudal itu disebut memiliki puluhan komponen dari perusahaan Amerika Serikat (AS).

    “Rudal yang menewaskan warga sipil di Kyiv mengandung sedikitnya 116 komponen yang bersumber dari negara lain–dan sebagian besar, sayangnya, diproduksi oleh perusahaan Amerika,” kata Zelensky di X dilansir AFP, Jumat (25/4/2025).

    Zelensky mendesak agar lebih banyak “tekanan” dan sanksi diberikan kepada Moskow dan Pyongyang.

    Setidaknya 9 orang tewas dan lebih dari 60 orang luka-luka dalam serangan rudal “besar-besaran” Rusia di Kyiv, ibu kota Ukraina pada Kamis (24/4) dini hari waktu setempat.

    Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan di ibu kota Ukraina selama perang yang telah berlangsung tiga tahun.

    Otoritas Ukraina sebelumnya telah mengeluarkan peringatan akan serangan rudal, dan wartawan AFP mendengar ledakan-ledakan di Kyiv.

    “Rusia telah melancarkan serangan gabungan besar-besaran di Kyiv,” kata layanan darurat negara Ukraina di Telegram, dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4).

    (rfs/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tragedi di Jagakarsa Jaksel, Bocah Usia 4 Tahun Meninggal Dunia Setelah Tertabrak Mobil – Halaman all

    Tragedi di Jagakarsa Jaksel, Bocah Usia 4 Tahun Meninggal Dunia Setelah Tertabrak Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa memilukan terjadi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2025) sore.

    Seorang bocah laki-laki berusia empat tahun berinisial RRA meninggal dunia setelah tertabrak sebuah mobil di Jalan Moch Kahfi 1, Gang Nangka.

    Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, saat sebuah mobil Suzuki Grand Vitara melintas di kawasan tersebut.

    Pengemudi mobil berinisial TS (37) kini telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

    Kapolsek Jagakarsa, Kompol Nurma Dewi, mengatakan bahwa korban ditemukan berada di kolong mobil, tepat di bawah ban sebelah kiri.

    “Ketika saksi berinisial ER berdiri di depan warung miliknya, ia melihat sebuah mobil melintas dan mendapati korban sudah berada di kolong mobil, dalam kondisi terlindas,” ujar Kompol Nurma saat dikonfirmasi, Jumat malam.

    Melihat kejadian itu, ER spontan berteriak agar pengemudi menghentikan laju kendaraan.

    Setelah mobil berhenti, saksi segera mengevakuasi korban yang mengalami luka parah, dan langsung memberitahu keluarga.

    Korban sempat dilarikan ke RSUD Jagakarsa untuk mendapat penanganan medis. Namun, nyawa bocah malang itu tak dapat diselamatkan.

    “Korban meninggal dunia saat dalam perawatan di rumah sakit,” kata Kompol Nurma.

    Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut. Proses hukum terhadap pengemudi mobil juga tengah berlangsung.  (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • Melawan Disinformasi dan Misinformasi Imunisasi Mulai dari Orang Tersayang

    Melawan Disinformasi dan Misinformasi Imunisasi Mulai dari Orang Tersayang

    Jakarta

    Hidup sebagai orang tua, akan selalu tentang belajar dan tanggung jawab, ini berlangsung seumur hidup. Terkadang, orang tua tidak tahu, apakah keputusan yang mereka ambil demi sang buah hati tepat atau tidak. Tetapi, pada satu momen, mereka yakin bahwa itulah satu keputusan terbaik.

    Inilah yang saat ini dirasakan oleh pasangan muda, Nabila (27) dan Raditya (28). Di usia pernikahan yang baru seumur jagung, yakni kurang dari dua tahun, keduanya sudah dikaruniai satu malaikat kecil bernama Namira, yang kini berusia genap enam bulan.

    Pertama kali menjadi orang tua, keduanya menyadari bahwa hidup mereka kini akan selalu tentang belajar apapun, termasuk soal imunisasi anak. Masa depan Namira soal imunisasi kesehatan ada di ujung lidah mereka. Keputusan apapun yang diambil, itulah yang didapat oleh Namira.

    Nabila merupakan sosok yang menyadari betul betapa pentingnya imunisasi pada anak. Namun, sang suami, memiliki pandangan yang agak berbeda. Raditya, tidak sepenuhnya menganggap bahwa imunisasi ini sepenting itu, sehingga bisa saja dilewati.

    “Aku sebenarnya bukan sepenuhnya tidak setuju (imunisasi). Antara perlu atau tidaknya divaksinasi itu jadi pertanyaan gitu loh, ini perlu nggak sebenarnya? Kayaknya nggak perlu deh sampai vaksinasi, karena virus ini pun bakal hinggap ke anak atau orang, tinggal gimana cara tubuhnya melawan kan?” kata Raditya saat dihubungi detikcom, Jumat (25/4/2025).

    “Imunisasi ini kan kayak dimasukkan bakteri atau virus (yang dilemahkan) kan? Nggak setujunya saya, kenapa kok perlu dipantik dulu gitu loh?” lanjut dia.

    Merasa ragu soal imunisasi

    Tapi, Raditya menyadari bahwa ia merupakan nakhoda di sebuah kapal kecil bernama keluarga. Di satu sisi, sang istri ingin sekali anaknya mendapatkan imunisasi lengkap, namun di sisi lain, dirinya masih bertanya-tanya apakah suntikan demi suntikan itu perlu untuk anaknya?

    Umur Namira saat itu kurang dari satu minggu. Bidan yang membantu proses kelahiran sudah menjelaskan pada Raditya tentang jenis-jenis vaksin untuk imunisasinya, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), hingga keuntungan jika sang anak diimunisasi.

    Nabila juga melakukan hal yang sama. Dirinya tahu betul bagaimana sifat suaminya. Dia tidak ingin memaksa, karena bagaimanapun, selain menjadi ibu yang hebat, Nabila juga ingin menjadi istri yang baik.

    Perlahan dia juga menjelaskan kepada Raditya tentang apa-apa soal imunisasi. Dirinya tahu bahwa suaminya itu hanya butuh informasi yang lebih lengkap.

    “Itu sudah direkomendasikan oleh bidannya Namira. Kalau memang itu rekomendasi, aku juga nggak mungkin mendebat ke bidan. Daripada nanti ribet, aku adu argumen, ya sudah imunisasi saja,” kata Raditya.

    Takut KIPI

    Pasca-imunisasi, ketakutan Raditya saat itu bertambah, yakni terkait dengan KIPI. Sebagai seorang ayah, dirinya tidak ingin sang buah hati mengalami kejadian yang buruk.

    Seperti yang diketahui, KIPI dibagi menjadi dua, yakni ringan dan berat. KIPI ringan biasanya cenderung sembuh sendiri karena meliputi demam, nyeri otot, bengkak di area suntikan, dan sakit kepala. Sedangkan KIPI berat menimbulkan risiko serius pada kesehatan, seperti kejang, syok, hingga penurunan trombosit. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.

    “Alhamdulillah saat itu Namira nggak kenapa-kenapa. Paling hanya agak hangat saja badannya,” katanya.

    Dari pengalaman tersebut, kini Namira sudah mendapatkan beberapa kali suntikan vaksin, seperti imunisasi BCG 1 dan 2, DPT 1 dan 2 (Difteri, Pertusis, Tetanus), Polio 1 dan 2, PCV 1 (Pneumococcal Conjugate Vaccine), dan Rotavir 1.

    Nabila dan Raditya berkomitmen untuk terus menjaga kesehatan sang anak. Terkait imunisasi lanjutan, keduanya sepakat untuk terus melakukan yang terbaik bagi Namira.

    Di sisi lain, mereka juga menyadari bahwa di lingkungan mereka masih ada orang tua yang ‘termakan’ oleh disinformasi terkait imunisasi.

    “Saya sih minta ke Kemenkes (Kementerian Kesehatan) ya kayak terus sosialisasi nunjukin bahwa ini loh real data antara anak yang diimunisasi dan yang nggak, imunnya bertambah sampai berapa persen, jadi masyarakat dapat datanya gitu,” kata Raditya.

    “Kami perlu gitu bukti konkret lah bahwa imunisasi ini bener nggak sih imunnya bakal bertambah atau terbentuk gitu. Soalnya ada kasus saudara saya sendiri, dia punya anak, udah imunisasi lewat satu tahun, harusnya kan udah selesai, tapi itu dia tetap kena penyakitnya,” sambungnya.

    Pertarungan melawan narasi disinformasi

    Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan dr Prima Yosephine, menyebut bahwa salah satu tantangan terbesar dalam mengejar cakupan imunisasi bukan lagi soal distribusi vaksin atau akses fasilitas, melainkan pertarungan narasi.

    “Salah satu isu penting yang menjadi penyebab banyaknya anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi adalah beredarnya informasi palsu atau tidak benar tentang imunisasi. Informasi yang tidak benar dan menyesatkan ini pada awalnya akan menimbulkan keraguan, ketakutan, dan pada akhirnya akan menimbulkan penolakan terhadap imunisasi,” ujar dr Prima, dikutip detikcom dari YouTube Kemenkes ‘Meningkatkan Minat Masyarakat untuk Melengkapi Imunisasi Anak’ Jumat, (25/4/2025).

    Berdasarkan data WHO tahun 2023, sebanyak 14,5 juta anak di dunia belum mendapatkan imunisasi dasar atau zero dose. Indonesia memang menunjukkan kemajuan signifikan dari 1,1 juta anak belum diimunisasi pada 2021 menjadi 662 ribu anak pada 2023.

    Namun, Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah zero dose tertinggi keenam di dunia.

    “Imunisasi masih menjadi salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang terbukti sangat efektif dan efisien hingga saat ini. Melalui imunisasi, jutaan anak telah terselamatkan dari bahaya kesakitan, kecacatan, bahkan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” kata dr Prima.

    “Imunisasi bukan sekadar memberikan perlindungan bagi individu, tapi lebih dari itu, dia menciptakan kekebalan bagi komunitas. Anak yang telah diimunisasi kini menjadi perisai bagi mereka yang tidak dapat diberikan imunisasi karena kondisi kesehatan tertentu,” tutup dr Prima.

    (dpy/kna)

  • Wamendagri: Makan Bergizi Gratis Harus Higienis dan Ikuti Panduan BGN
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 April 2025

    Wamendagri: Makan Bergizi Gratis Harus Higienis dan Ikuti Panduan BGN Nasional 25 April 2025

    Wamendagri: Makan Bergizi Gratis Harus Higienis dan Ikuti Panduan BGN
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menekankan bahwa
    makan bergizi gratis
    (
    MBG
    ) yang diberikan kepada siswa harus higienis dan sehat.
    Hal itu disampaikan Bima saat meninjau pelaksanaan program MBG di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 015 Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, Jumat (25/4/2025).
    “Yang paling utama adalah pastikan higienis dan nutrisi. Semua harus higienis. Nah, higienis ini kan berarti tepat waktu, dihidangkannya, dan cara memprosesnya,” kata Bima Arya dalam keterangannya, dikutip dari
    Antaranews
    , Jumat.
    Untuk mencegah kejadian, seperti keracunan makanan, Bima Arya mengingatkan pentingnya mematuhi standar dan pedoman yang telah ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
    “Jadi, waktu penyajian, cara menyajikan, semuanya sudah ada panduannya dari Badan Gizi, ikuti saja,” ujarnya.
    Tak hanya itu, mantan Wali Kota Bogor tersebut juga mengatakan, program MBG seharusnya mendorong perputaran ekonomi di daerah.
    “Yang kedua itu, harus memberikan dampak ekonomi bagi wilayah lingkungan di sini. Jadi, supplier-nya juga harus di sini. Semuanya, pengusaha katering dan sebagainya,” katanya.
    Kemudian, Bima Arya menyebut, pengelolaannya juga harus dilakukan secara transparan dan profesional agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.
    “Semua pengelolaan itu harus transparan. Harus dikelola secara profesional,” ujarnya.
    Lebih lanjut, dia meminta agar kepala daerah tetap terlibat aktif dan membuka ruang komunikasi dengan masyarakat terkait program MBG.
    “Kepala daerah itu harus turun. Kepala daerah itu harus meminta masukan,” kata Bima Arya.
    Selain itu, menurut dia, pelaksanaan MBG harus dievaluasi secara berkelanjutan termasuk oleh kepala daerah.
    Sebagaimana diketahui, belakangan ini, program makan bergizi gratis kembali jadi perbincangan karena sejumlah kasus keracunan.
    Sejauh ini, kasus keracunan terbanyak usai menyantap menu MBG terjadi di MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat.
    Sebanyak 78 siswa mengalami keracunan sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kejadian tersebut.
    Kemudian, sebanyak 60 siswa mengalami mual dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan program MBG di SDN Proyonanggan 5 Batang, Jawa Tengah.
    Selanjutnya, sebanyak 40 siswa SDN Alaswangi 2, Pandeglang, Jawa Barat, juga dilaporkan mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi menu MBG.
    Demikian juga, 40 siswa SDN 3 Dukuh, Sukoharjo, Jawa Tengah, diberitakan mengalami keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.