Blog

  • Kasus Mafia Peradilan, Ini Deretan Aset yang Disita Kejagung

    Kasus Mafia Peradilan, Ini Deretan Aset yang Disita Kejagung

    Bisnis.com, Jakarta — Penyidik Kejaksaan Agung menyita banyak aset milik tersangka mafia perkara atas putusan ontslag tiga terdakwa kasus korupsi ekspor crude palm oil alias CPO.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar membeberkan beberapa aset yang sudah disita tim penyidik Kejagung di antaranya kendaraan roda empat dan roda dua serta uang tunai yang jumlahnya cukup banyak.

    Pada tanggal 12 April 2025, tim penyidik melakukan penggeledahan di tiga lokasi yaitu Jepara, Sukabumi dan Jakarta. Lalu ditemukan beberapa barang bukti yang disita seperti 40 lembar mata uang dolar Singapura pecahan SGD 100 dan 125 lembar mata uang dolar Amerika Serikat pecahan US$100.

    Uang ini disita di rumah tersangka MAN di Jalan Perintis Kemerdekaan 26 No. 25, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Tegal, Jawa Tengah.

    Selanjutnya, tim penyidik juga menyita 10 lembar dolar Singapura dalam pecahan SGD 100 dan 74 lembar dolar Singapura pecahan SGD 50 dari rumah tersangka AR yang berlokasi di Jalan Kikir No. 26, RT 1/RW 4, Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

    Kemudian, 3 unit mobil juga ikut disita yaitu 1 Toyota Land Cruiser dan 2 Land Rover, 21 unit speda motor dan 7 unit sepeda mewah dari rumah tersangka AR yang berlokasi di Jalan Kikir No 26, RT 1/RW 4, Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

    Uang Dolar AS dan Singapura 

    Ditambah lagi Uang senilai US$ 36.000 dan 1 unit mobil Toyota Fortuner yang disita di rumah tersangka AM di Jepara. Lalu, uang senilai SGD 4.700 dari kantor tersangka MS dan uang tunai Rp616.230.000 dari rumah tersangka ASB.

    Tidak berhenti sampai di situ, pada tanggal yang sama, tim penyidik juga menemukan aset milik Ketua Majelis Hakim PN Jaksel Muhammad Arif Nuryanta berupa uang Rp2,1 miliar dari pecahan rupiah dan valas.

    Ditambah uang SGD 40.000, US$ 5.700, 200 Yuan, Rp 10.804.000 di rumah tinggal Wahyu Gunawan di Villa Gading Indah. Kemudian, SGD 3.400, US$ 600 dan Rp 11.100.000, di dalam mobil Wahyu Gunawan. 

    Lalu, uang senilai Rp 136.950.000, disita dari rumah Ariyanto, 1 buah amplop berwarna coklat yang berisi 65 lembar uang pecahan SGD 1.000 di dalam tas Arif Nuryanta, 1 buah amplop berwarna putih yang berisi 72 lembar uang pecahan USD 100 di dalam tas Arif Nuryanta.  

    Kemudian, 1 buah dompet berwarna hitam yang berisi ratusan berbagai macam lembar dollar singapura, ringgit Malaysia hingga rupiah di dalam tas Arif Nuryanta dan 4 mobil mewah dengan merek Ferrari Spider berkelir merah, Nissan GTR, Mercedes-Benz G Class, hingga Lexus.

    Ada juga 21 motor mewah yang harganya terbilang fantastis mulai dari merek Harley Davidson, Triumph, Vespa limited edition, dan beberapa brand motor asal Itali. Ada juga 7 sepeda mewah dari merek BMC dan Lynskey yang turut disita kejaksaan dari tersangka Aryanto.

    Paling baru, kejaksaan juga menyita uang tunai Rp5,5 miliar yang disembunyikan oleh tersangka Ali Muhtarom di rumahnya yang berlokasi di Jepara dan 130 helm berbagai merek yang diambil dari rumah tersangka Aryanto di Menteng Jakarta Pusat.

  • Polisi Tangkap Empat Debt Collector yang Resahkan Warga di Jalan Daan Mogot Jakarta Barat – Halaman all

    Polisi Tangkap Empat Debt Collector yang Resahkan Warga di Jalan Daan Mogot Jakarta Barat – Halaman all

    Polisi mengamankan empat debt collector alias mata elang di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/4/2025) sore.

    Tayang: Minggu, 27 April 2025 20:26 WIB

    Wartakotalive.com/Andika Panduwinata

    ILUSTRASI PENANGKAPAN – Polisi tangkap empat debt collector di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/4/2025) sore. Mereka diamankan karena dianggap meresahkan masyarakat. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengamankan empat debt collector alias mata elang di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/4/2025) sore.

    Penangkapan terhadap keempat debt collector tersebut dilakukan setelah Polres Metro Jakarta Barat mendapat keluhan dari masyarakat soal adanya debt collector yang meresahkan masyarakat di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Cengkareng.

    Aduan tersebut kemudian ditindaklanjuti Polsek Cengkareng agar para mata elang diamankan guna menjawab keresahan masyarakat.

    Unit Reskrim Polsek Cengkareng langsung mendatangi Jalan Daan Mogot dari arah Tangerang maupun Grogol untuk memburu mata elang.

    Hasilnya, empat orang mata elang berhasil diamankan ke Mapolsek Cengkareng.

    Mereka tak berkutik ketika didatangi pihak kepolisian dan tanpa perlawanan mereka dibawa ke Polsek Cengkareng.

    “Kemudian mereka kami lakukan pendataan dan pembinaan di Polsek Cengkareng,” kata 
    Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana Minggu (27/4/2025).

    Abdul Jana mengimbau agar pekerja debt collector tidak menarik paksa kendaraan milik masyarakat terutama yang tak memiliki tunggakan atau sudah lunas.

    Ia mengungkapkan, banyak masyarakat merasa dirugikan karena ulah para debt collector karena kehilangan sepeda motornya.

    “Langkah ini merupakan bentuk respons cepat Polri terhadap keluhan warga sekaligus upaya menjaga ketertiban umum di wilayah Jakarta Barat,” ujarnya.

    Penulis: Miftahul Munir 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 6 Santri Masih Dirawat di Rumah Sakit usai Tertimpa Tembok di Ponpes Gontor Magelang – Halaman all

    6 Santri Masih Dirawat di Rumah Sakit usai Tertimpa Tembok di Ponpes Gontor Magelang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tembok kolam penampung air di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Sawangan, Kabupaten Magelang, runtuh pada Jumat, 25 April 2025, menimpa sejumlah santri.

    Akibat insiden tersebut, sebanyak 29 santri menjadi korban, dengan rincian 25 santri mengalami luka-luka dan empat santri meninggal dunia.

    Dari 25 santri yang luka, tujuh di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Mereka memerlukan tindakan medis lebih lanjut akibat luka yang dialami.

    Enam santri dirawat di RSUD Merah Putih, sedangkan satu santri lainnya dirawat di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.

    “Hari ini (pasien) pulang satu. Yang masih dirawat di RSUD Merah Putih ada enam,” kata Direktur Utama RSUD Merah Putih, dr. Leli Puspitowati, dalam pesan singkatnya, Minggu, 27 April 2025.

    Kondisi Santri yang Dirawat

    Menurut dr. Dicky Bagus Pratama, dokter umum di RSUD Merah Putih, kondisi santri yang masih dirawat cukup stabil.

    Beberapa dari mereka mengalami patah tulang di bagian lengan dan cedera kepala ringan.

    “Beberapa mengalami luka-luka, ada yang patah di bagian lengan, dan ada yang mengalami cedera kepala ringan.” 

    “Semuanya dalam kondisi stabil. Memang kemarin, pada Jumat, rumah sakit kami menjadi rujukan kejadian luar biasa yang menimpa salah satu pondok pesantren di Magelang,” ucap Dicky.

    Ia berujar, total korban yang datang ke RSUD Merah Putih berjumlah 29 orang, dengan rincian empat korban sudah dalam kondisi meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

    “Satu korban lainnya kami rujuk ke RSUP Sardjito karena membutuhkan perawatan lanjutan.” 

    “Dari 24 korban lainnya, 17 di antaranya cukup menjalani rawat jalan, sedangkan tujuh korban harus menjalani perawatan inap di sini,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, peristiwa nahas ini terjadi pada saat jam padat aktivitas santri, ketika banyak dari mereka sedang antre untuk mandi menjelang pelaksanaan shalat Jumat.

    Tembok kolam penampung air yang berada di sisi belakang kamar mandi asrama tiba-tiba roboh dan menimpa para santri di bawahnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Insiden Tembok Ambrol di Gontor 5 Magelang, Enam Santri Masih Dirawat di RSUD Merah Putih.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • DPR Dukung Prabowo Buka Keran Ekspor Beras, Asalkan…

    DPR Dukung Prabowo Buka Keran Ekspor Beras, Asalkan…

    Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mengizinkan Indonesia ekspor beras ke luar negeri.

    Meski demikian, ia mengingatkan agar pemerintah mengutamakan kepentingan nasional dan kesejahteraan petani sebelum memutuskan untuk mengekspor beras.

    “Kita support untuk ekspor, tapi harus dipastikan kebutuhan nasional aman dan minimal tidak ada lagi berita tentang impor beras, prioritas pertama dan utama adalah Indonesia mandiri dan berdaulat pangan, setelah tercapai dan berlebih baru kita ekspor,” kata Daniel Johan dalam keterangan tertulis, Minggu (27/4/2025). 

    Untuk diketahui, Presiden Prabowo belum lama ini mengungkapkan saat ini produksi beras di Indonesia melimpah dan pasokan pemerintah sudah melampaui kebutuhan yang ada.

    Lebih lanjut, dia mengatakan kini beberapa negara sudah mulai melakukan pendekatan agar Indonesia mau berbagi pasokan beras.

    Prabowo pun mengizinkan pengiriman beras atau ekspor ke negara lain dengan alasan memenuhi asas kemanusiaan. Bahkan saat beras diekspor, Prabowo meminta jangan terlalu banyak mencari untung, yang penting bisa balik modal sudah cukup. 

    Menanggapi hal tersebut, Daniel mengaku sepakat dengan Prabowo agar Indonesia membantu negara lain yang membutuhkan. 

    “Tapi sebelum membuka keran ekspor, kita minta Pemerintah memastikan harga gabah dibeli secara adil, tata niaga beras dikendalikan negara, dan tidak ada kelangkaan yang hanya akan menyuburkan spekulasi dan keresahan publik,” ungkap Politisi Fraksi PKB ini . 

    Daniel juga mengingatkan agar kebijakan pangan, terutama beras, harus menyatu dalam kerangka ketahanan nasional. 

    “Karena sekali kita menyerahkan stok kepada pasar global, maka harga pangan dalam negeri tak lagi bisa dijamin oleh semangat konstitusi, melainkan akan ditentukan oleh kalkulasi dagang yang dingin dan tak mengenal keadilan sosial,” tutur Daniel. 

    Dalam kesempatan yang sama, Daniel pun menyinggung data harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang saat ini justru di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp 6.500 per kg seperti yang sudah ditetapkan pemerintah. Kondisi ini, kata Daniel, menimbulkan kekhawatiran bahwa surplus beras nasional belum sepenuhnya berhasil.

    “Kebijakan ekspor beras tidak bisa dilepaskan dari realitas di lapangan. Jika petani tidak mendapat harga yang layak, dan distribusi pangan masih dikuasai segelintir pelaku, maka ekspor hanya akan menambah jurang ketimpangan,” ujarnya. 

    Selain itu, Daniel juga menyoroti sejarah Indonesia yang pernah mengalami krisis pangan, seperti pada 1998. Dia harap pengalaman-pengalaman ini dapat menjadi bahan pertimbangan dari pemerintah.

    “Kita harus belajar dari pengalaman. Negara-negara yang terburu-buru mengekspor bahan pangan sebelum sistem domestik kuat justru menghadapi lonjakan harga dan gejolak sosial. Jangan sampai kita mengulangi kesalahan yang sama,” ucap Legislator dari Dapil Kalimantan Barat I itu.

    Oleh karenanya, Daniel mengingatkan agar keputusan ekspor harus didasarkan pada kalkulasi yang adil dan menyeluruh. Termasuk memastikan tersedianya cadangan pangan yang memadai sebelum melakukan ekspor, harga gabah stabil dan menguntungkan bagi petani, serta tidak ada kelangkaan di pasar domestik. 

    “Dalam konstitusi, pangan adalah hak warga negara. Maka, kebijakan beras harus berangkat dari semangat melindungi rakyat, bukan semata untuk meraih keuntungan dagang,” tegas Daniel. 

    “Pemerintah harus berpijak pada keadilan bagi petani sebagai produsen, masyarakat sebagai konsumen, dan negara sebagai penjaga stabilitas,” pungkasnya.

  • Cerita Ibu Hamil di Cianjur Naik ke Atap Rumah Saat Banjir Lumpur
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 April 2025

    Cerita Ibu Hamil di Cianjur Naik ke Atap Rumah Saat Banjir Lumpur Bandung 27 April 2025

    Cerita Ibu Hamil di Cianjur Naik ke Atap Rumah Saat Banjir Lumpur
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Dua orang
    ibu hamil
    terpaksa memanjat atap rumah saat
    banjir lumpur
    menerjang permukiman mereka di
    Kecamatan Sukaluyu
    ,
    Kabupaten Cianjur
    , Jawa Barat.
    Peristiwa dramatis itu terjadi pada Sabtu (26/4/2025) malam, ketika banjir disertai material lumpur merendam kawasan permukiman.
    Ahmad (50), salah seorang warga setempat, menuturkan bahwa salah satu korban adalah pemilik warung yang tengah hamil.
    “Karena air cukup tinggi, ibu itu akhirnya naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri,” ujar Ahmad kepada
    Kompas.com
    , Minggu (27/4/2025).
    Ahmad menambahkan, ibu hamil yang merupakan warga Desa Tanjungsari tersebut berhasil selamat dan kondisi kandungannya tetap stabil.
    Namun, seluruh barang dagangannya hanyut terbawa arus banjir.
    “Saat kejadian, warungnya masih buka, jadi banyak barang dagangan yang hanyut,” tuturnya.
    Kejadian serupa juga dialami seorang ibu hamil di Perum Puncak Manis, Sukaluyu.
    Pamannya, Abang (45), menuturkan bahwa keponakannya itu juga memanjat atap rumah untuk menyelamatkan diri.
    “Sewaktu kejadian, suaminya belum pulang. Jadi dia buru-buru naik ke atap rumah karena air tiba-tiba datang,” ujarnya.
    “Alhamdulillah, dia selamat, dan kandungannya pun tidak apa-apa,” tambah Abang.
    Meski demikian, ia menyebutkan seluruh perabotan di rumah keponakannya rusak akibat terendam banjir.
    “Barang elektronik, pakaian, perabotan, semuanya penuh lumpur dan rusak,” imbuhnya.
    Sebelumnya, banjir lumpur juga sempat memutus akses kendaraan di ruas jalan Selajambe, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, pada Minggu (27/4/2025) dini hari.
    Selain merendam puluhan rumah di Perum Puncak Manis, banjir juga menyebabkan sejumlah mobil dan sepeda motor rusak akibat terseret arus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transmisi Rusak, Dirut PDAM Bangkalan Minta Maaf

    Transmisi Rusak, Dirut PDAM Bangkalan Minta Maaf

    Bangkalan (beritajatim.com) – Gangguan pipa transmisi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sumber Sejahtera Bangkalan mengakibatkan sejumlah pelanggan kesulitan mendapat air bersih. Pelanggan hanya bisa menunggu pihak perusahaan melakukan dropping air bersih.

    Salah satu pelanggan asal Perumahan Soka Park, Ahmad mengaku air dari PUDAM tak mengalir sejak Sabtu kemarin. Namun, ia bersyukur pihak perusahaan memberikan bantuan dropping dengan mendatangkan mobil tangki datang ke rumah pelanggan secara bergantian.

    “Sejak kemarin gak ada mengalir. Ya alhamdulillah ada bantuan air bersih dari PUDAM,” ujarnya, Minggu (27/4/2025).

    Sementara itu, Dirut Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sumber Sejahtera Bangkalan Sjobirin Hasan mengaku, timnya langsung melakukan pelacakan di lapangan.

    “Ada gangguan aliran air ke wilayah sektor barat, pelanggan yang terdampak di wilayah Jalan Kini Balu,” imbuhnya.

    Selain itu, terdapat sejumlah wilayah lain yakni di Perum Indira, Perum Griya Utama 2, Perum HBM, Perum Soka Park, Perum Grand Asri, Perum Griya Abadi dan Perum Lavender.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan layanan, kami siap melayani bantuan dropping air ke pelanggan yang membutuhkan,” pungkasnya. [sar/but]

  • Mayat Berpelampung Tanpa Kepala Ditemukan Mengambang di Pantai Sumenep
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 April 2025

    Mayat Berpelampung Tanpa Kepala Ditemukan Mengambang di Pantai Sumenep Surabaya 27 April 2025

    Mayat Berpelampung Tanpa Kepala Ditemukan Mengambang di Pantai Sumenep
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Warga Desa Buddi, Kecamatan
    Arjasa
    , Pulau
    Kangean
    , Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan
    mayat
    berpelampung tanpa kepala yang mengambang di wilayah pesisir pantai desa setempat.
    Mayat
    tanpa identitas tersebut ditemukan pertama kali oleh Harsani (58) saat hendak berangkat ke sawahnya menggunakan perahu, karena akses jalan darat di desa tersebut masih sulit dilalui.
    “Sekitar 50 meter dari bibir pantai, saya melihat benda berwarna oranye yang menyerupai pelampung. Setelah didekati, saya terkejut. Ternyata mayat,” kata Harsani di Sumenep, Sabtu (26/4/2025) kemarin.
    Pelampung yang dikenakan mayat berjenis kelamin laki-laki itu masih utuh. Hanya saja, bagian tubuhnya sudah hilang, di antaranya bagian kepala, kedua tangan, serta bagian kaki dari lutut hingga ke jari.
    “Mayat itu mengenakan sisa celana jins dari pinggang hingga setengah paha, dan masih mengenakan pelampung berwarna oranye yang tampak utuh,” kata dia lagi.
    Pasca penemuan mayat tersebut, Harsani mengurungkan niat untuk ke sawah. Dia kembali ke rumah dan melaporkan penemuan itu kepada kepala desa dan diteruskan kepada Polsek Kangean.
    Tidak lama kemudian, personel Polsek Kangean, anggota Koramil Kangean, dan tim medis dari Puskesmas Kecamatan Arjasa segera mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
    “Kondisi mayat sudah hampir hancur dan mulai membusuk. Mayat tanpa identitas itu langsung kami lakukan proses penguburan setelah olah TKP,” ungkap Iptu Datun Subagyo, Kapolsek Kangean.
    Polisi mengimbau bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor ke Polsek Kangean.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil yang Videonya Viral Terseret Banjir di Cianjur Ditemukan di Tengah Sawah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 April 2025

    Mobil yang Videonya Viral Terseret Banjir di Cianjur Ditemukan di Tengah Sawah Bandung 27 April 2025

    Mobil yang Videonya Viral Terseret Banjir di Cianjur Ditemukan di Tengah Sawah
    Editor
    KOMPAS.com –
    Viral di media sosial, sebuah rekaman video memperlihatkan satu unit mobil terbawa arus banjir di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
    Dalam video yang beredar, tampak arus banjir dengan ketinggian hampir satu meter menghanyutkan mobil berwarna putih yang terparkir di sebuah garasi, pada Sabtu (26/4/2025) malam.
    Mobil tersebut ditemukan berada di tengah sawah, sekitar 25 meter dari lokasi awal, pada Minggu (27/4/2025) pagi.
    Arsyaqina (35), pemilik mobil yang merupakan warga Perumahan Permata Residen, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, mengungkapkan hujan deras terjadi sejak sore hingga waktu Magrib.
    Sekitar pukul 20.00 WIB, air mulai meluap, hingga memasuki rumah dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
    Saat air terus meninggi, mobil miliknya yang tengah terparkir terdorong arus. Akhirnya, mobil tersebut terbawa hingga sejauh 25 meter.
    “Saya melihat dari lantai dua di rumah, mobil kebanting-banting, lalu air masuk dan kebawa. Bahkan banjir tersebut pun hampir merusak pintu rumah. Saya baru tahu paginya, mobil sudah ada di tengah sawah,” kata Arsyaqina, Minggu.
    Sementara itu, Kabid Damkar Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Hendra Wira, menyampaikan pihaknya mengerahkan sejumlah personel untuk mengevakuasi mobil yang terbawa banjir.
    “Petugas dibantu dengan warga berusaha mengevakuasi mobil yang berada di tengah sawah. Akhirnya setelah beberapa jam, mobil berhasil dievakuasi dengan menggunakan tali baja, dan kendaraan derek,” ucapnya,
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral Mobil Terbawa Arus Banjir di Cianjur, Ditemukan Sudah “Terparkir” di Tengah Sawah
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepolisian Vancouver Konfirmasi 9 Orang Tewas di Tabrakan Massal Festival Lapu-lapu di Kanada – Halaman all

    Kepolisian Vancouver Konfirmasi 9 Orang Tewas di Tabrakan Massal Festival Lapu-lapu di Kanada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya sembilan orang tewas dan sejumlah orang terluka akibat insiden mobil menabrak kerumunan saat festival warga diaspora Filipina, Lapu Lapu Day, di Kota Vancouver, Kanada.

    Dikutip dari Associated Press, keterangan tersebut dibagikan oleh Kepolisian Vancouver pada Minggu pagi waktu stempat (27/4/2025).

    Kepolisian Vancouver menyatakan, kendaraan tersebut masuk ke jalan raya pada pukul 20.14 waktu setempat, Sabtu (26/4/2025), dan menabrak pengunjung festival.

    Beberapa orang lainnya dilaporkan terluka, tetapi jumlah korban pasti belum dapat dipastikan saat ini.

    Seorang pria berusia 30 tahun asal Vancouver ditangkap di lokasi kejadian.

    Unit Kejahatan Besar Kepolisian Vancouver memimpin penyelidikan lebih lanjut.

    “Hingga saat ini, kami yakin insiden ini bukan tindakan terorisme,” tulis polisi dalam pernyataan resmi pada Minggu dini hari.

    Kepala Polisi Vancouver Sementara, Steve Rai, dalam konferensi pers menyatakan pelaku sempat diamankan oleh warga sebelum ditangkap polisi.

    Video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria muda dengan jaket hoodie hitam dengan posisi terjepit di pagar besi, diawasi petugas keamanan, dan dikelilingi warga yang berteriak marah ke arahnya.

    “Maafkan saya,” ujar pria itu sambil memegang kepalanya. 

    Adapun kejadian mengerikan tersebut terjadi di festival yang digelar di kawasan South Vancouver. 

    Rekaman media sosial memperlihatkan korban dan puing-puing berserakan di jalan sepanjang ratusan meter, dengan setidaknya tujuh orang tergeletak tak bergerak.

    Mobil SUV hitam dengan bagian depan ringsek terlihat dalam foto-foto di lokasi kejadian.

    Carayn Nulada, salah satu saksi, menceritakan bahwa ia menarik cucu perempuan dan laki-lakinya dari jalan dan menggunakan tubuhnya sebagai pelindung dari mobil tersebut.

    “Mobil itu mengenai lengannya, lalu ia jatuh, tapi bangun lagi sambil mencari kami karena ketakutan,” kata Nulada.

    Setelah memastikan putrinya selamat dengan luka ringan di lengan, Nulada mengaku melihat anak-anak di sekitarnya berteriak.

    Ia juga melihat korban dengan wajah pucat tergeletak di tanah atau terjepit di bawah mobil.

    Nulada sempat juga menyambangi ruang gawat darurat Rumah Sakit Umum Vancouver pada Minggu dini hari untuk mencari kabar tentang saudara laki-lakinya yang tertabrak dan mengalami patah tulang di beberapa bagian. 

    Dokter mengidentifikasi saudaranya melalui cincin pernikahannya yang disimpan dalam botol obat.

    Ia dinyatakan stabil namun harus menjalani operasi.

    MOBIL TABRAK KERUMUNAN. Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube CBC News, Minggu (27/4/2025). Polisi Vancouver mengatakan beberapa orang tewas dan banyak lainnya terluka setelah seorang pengemudi SUV hitam menabrak kerumunan di sebuah festival jalanan Sabtu (26/4/2025) malam. (YouTube CBC News)

    Sementara itu James Cruzat, pemilik usaha di Vancouver yang hadir dalam acara tersebut, mendengar suara mesin mobil meraung dan “dentuman keras” yang awalnya ia kira tembakan senjata.

    “Kami melihat orang-orang di jalan menangis, berlari, berteriak, atau meminta tolong. Kami mencoba mendekat dan menemukan beberapa tubuh tergeletak—sebagian tak bernyawa, sebagian terluka,” tuturnya.

    Wali Kota Vancouver, Kenneth Sim, dalam unggahan media sosial menyatakan rasa syok dan duka mendalam atas insiden mengerikan tersebut.

    “Pikiran kami bersama semua korban dan komunitas Filipina di Vancouver dalam masa sulit ini,” tulisnya.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Pendaftaran Peserta Didik Baru Kapan Dibuka? Cek Jadwal SPMB 2025

    Pendaftaran Peserta Didik Baru Kapan Dibuka? Cek Jadwal SPMB 2025

    TRIBUNJAKARTA.COM – Penerimaan peserta didik baru tahun ini kapan dibuka? cek jadwalnya.

    Pemerintah resmi mengganti sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) pada tahun ajaran 2025.

    Berdasar Peraturan Menteri Pendidikan Dasar, dan Menengah RI (Permendikdasmen) Nomor 3 Tahun 2025, SPMB 2025 akan digelar melalui empat jalur yakni jalur domisili, jalur afirmasi, jalur prestasi, dan jalur mutasi atau perpindahan orangtua.

    SMPB 2025 juga akan dibuka untuk jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan juga SMK.

    Jadwal pelaksanaan SMPB 2025

    Diketahui, pendaftaran penerimaan murid baru tahun ini akan diumumkan pada awal Mei 2025.

    Berdasarkan jadwal, pengumuman penetapan murid baru baru akan berlangsung bulan Juni-Juli dengan memperhatikan kalender pendidikan yang ditetapkan Pemerintah Daerah masing-masing.

    Bagi calon peserta didik jenjang TK, harus memenuhi persyaratan berusia paling rendah empat tahun dan paling tinggi lima tahun untuk kelompok A.

    Sementara untuk calon peserta didik jenjang TK kelompok B, setidaknya wajib berusia paling rendah 5 tahun dan paling tinggi 6 tahun pada saat mendaftar.

    Bagi jenjang pendidikan SD atau Sekolah Dasar, calon peserta didik berusia 7 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan akan diprioritaskan dalam pendaftaran SPMB 2025.

    Untuk SPMB jenjang pendidikan SMP, calon peserta didik harus berusia paling tinggi 15 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan dan telah menyelesaikan SD atau bentuk pendidikan lain yang sederajat.

    Sedangkan untuk pendaftar jenjang SMA dan SMK, memiliki syarat umum berusia paling tinggi 21 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan, dan telah menyelesaikan SMP atau bentuk pendidikan lain yang sederajat.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.