Blog

  • Gelar Pesta Rakyat, Panglima Budaya di Mojokerto Bagikan 1.000 Mangkok Bakso dan Teh Manis

    Gelar Pesta Rakyat, Panglima Budaya di Mojokerto Bagikan 1.000 Mangkok Bakso dan Teh Manis

    Mojokerto (beritajatim.com) – Masyarakat dan penggiat budaya di Mojokerto yang mengatasnamakan Panglima Budaya menggelar Pesta Rakyat, Minggu (27/4/2025). Dalam Pesta Rakyat tersebut dibagikan 1.000 mangkok bakso dan 1.000 cup teh manis gratis untuk masyarakat.

    Sebanyak 1.000 mangkok bakso dan 1.000 cup teh manis tersebut dibagikan untuk masyarakat Dusun Jambaran, Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Tujuan dari kegiatan tersebut tidak lain untuk budaya asli Indonesia, khususnya budaya Mojokerto, kembali mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari.

    Pengagas Panglima Budaya, Edi Weliang mengatakan, melalui kegiatan tersebut diharapkan budaya asli Indonesia, khususnya budaya Mojokerto, kembali mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari. “Budaya adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mempersatukan anak bangsa di tengah keberagaman yang ada,” ungkapnya.

    Sehingga diharapkan mewujudkan masyarakat Mojokerto yang kondusif dan makmur, sejalan dengan program pemerintah. Menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap budaya bangsa di tengah gempuran budaya asing. Membangun solidaritas tanpa mengedepankan sosok atau individu tertentu.

    “Setiap orang yang memakai kaos bertuliskan Panglima Budaya adalah simbol kesatuan dan tanggung jawab bersama. Tidak ada sosok di sini, karena kita semua panglima. Saya tidak bisa sendiri karena tanpa kebersamaan, mustahil tidak akan terlaksana apa yang kita harapkan kedepannya,” katanya.

    Panglima Budaya menolak mengkultuskan individu tertentu sebagai ‘Panglima Budaya’. Sebaliknya, siapapun yang memakai kaos bertuliskan Panglima Budaya adalah wakil dari semangat kolektif menjaga budaya bangsa. Hal tersebut adalah bentuk kebersamaan karena tanpa kebersamaan, cita-cita mulia tersebut tidak akan mungkin terwujud.

    Panglima Budaya menjunjung tinggi nilai-nilai dasar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya budaya luas, tidak hanya seni dan tradisi, tetapi juga mencakup pertanian, kehidupan sosial, dan nilai gotong royong.

    “Kami mengajak anak-anak muda untuk kembali mencintai sektor pertanian dan menjaga warisan lokal, sebagai upaya mengurangi ketimpangan sosial dan membangun keadilan sosial di masyarakat. Karena itu, dengan semangat kebersamaan dan cinta tanah air, mari kita jaga budaya kita. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?,” tegasnya.

    Dalam kegiatan tersebut juga dibacakan deklarasi ikrar Panglima Budaya dan potong tumpeng. Selain menyediakan 1.000 mangkok bakso dan 1.000 cup teh manis gratis untuk masyarakat, juga digelar hiburan orkes dangdut. Masyarakat Dusun Jambaran, Desa Pohkecik juga mendapatkan saweran uang dari Panglima Budaya. [tin/aje]

  • Negosiasi Politik Masih Berlangsung Dinilai Penyebab Kongres PDIP Urung Terlaksana

    Negosiasi Politik Masih Berlangsung Dinilai Penyebab Kongres PDIP Urung Terlaksana

    JAKARTA – Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Muradi menilai bahwa negosiasi politik antara Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto yang belum selesai menyebabkan pelaksanaan Kongres ke-VI PDI Perjuangan (PDIP) molor dari jadwal semula yakni di Bulan April 2025.

    “Proses negosiasi kerja sama politik antara PDIP dan Gerindra masih berlangsung. Kan pernyataan mereka (PDIP) soal di luar atau bergabung dalam pemerintahan masih ngambang,” ujarnya, Minggu 27 April 2025.

    Menurut dia, alasan lain belum digelarnya kongres adalah PDIP masih terganggu dengan kasus Hasto Kristiyanto. Karena itu, Megawati disebut masih menunggu kejelasan kasus Hasto dan tidak memaksakan pelaksanaan kongres di bulan April.

    Selain itu, lanjut Muradi, internal PDIP juga masih merasa ada ancaman dari pihak luar atau eksternal yang berpotensi memecah belah partai. Terlebih, dugaan kasus-kasus kriminalisasi kepada elite-elite PDIP masih berlangsung.

    “Ada anasir-anasir yang kemudian mencoba untuk kemudian memecah belah partai melalui beragam mekanisme tadi. Mekanisme yang mendorong proses tidak solidnya internal,” imbuhnya.

    Muradi memprediksi bila Hasto Kristiyanto akan bebas pada Mei atau Juni 2025 jika hanya didakwa sebagai pihak yang merintangi penyidikan Harun Masiku. Tapi, hukuman Sekjen PDIP itu bisa lebih lama jika terbukti menerima suap.

    “Saat Hasto bebas, kemungkinan kongres PDIP baru bisa digelar, karena memang kongres itu Hasto yang merancang. Penahanan Hasto menjadi pukulan keras bagi PDIP,” tutupnya.

  • Mulai 29 April, Transjakarta Rute 5M Tidak Berhenti di Simpang Matraman

    Mulai 29 April, Transjakarta Rute 5M Tidak Berhenti di Simpang Matraman

    Transjakarta rute 5M Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini mengalami modifikasi perjalanan.

    Tayang: Minggu, 27 April 2025 17:41 WIB

    TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra

    PENGALIHAN RUTE TRANSJAKARTA – Transjakarta rute 5M Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini mengalami modifikasi perjalanan mulai 29 April 2025. 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Transjakarta rute 5M Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini mengalami modifikasi perjalanan.

    Terhitung mulai 29 April 2025, rute ini tidak berhenti di Simpang Matraman.

    Hal ini dikarenakan adanya pembangunan LRT, sehingga layanan di rue 5M tidak melayani bus stop Simpang Matraman. 

    Bagi kamu yang menggunakan layanan Transjakarta rute 5M ini bisa melalui bus stop Matraman 3.

    “Lihat titik pemberhentian pada gambar di atas dan jangan lupa unduh aplikasi TJ: Transjakarta untuk memudahkan perjalananmu bersama layanan Transjakarta,” dikutip dari akun X Transjakarta, Minggu (27/4/2025).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70856′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70856′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Polisi Telusuri Jejak Terakhir Bocah 6 Tahun yang Hilang di Pesanggrahan Jakarta Selatan – Halaman all

    Polisi Telusuri Jejak Terakhir Bocah 6 Tahun yang Hilang di Pesanggrahan Jakarta Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang bocah berusia 6 tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho hilang sejak Kamis (6/3/2025).

    Kali terakhir Alvaro terlihat di Masjid Al-Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Namun, hingga hari ini belum berhasil ditemukan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih menuturkan perkara ini masih dalam proses penyelidikan. 

    Pihak kepolisian sudah mengumpulkan bukti-bukti serta meminta keterangan tiga saksi dari keluarga maupun dari pengurus masjid.

    “Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak,” ungkap Murodih kepada wartawan Minggu (27/4/2025).

    Hal itu membuat proses pencarian memerlukan waktu.

    “Kemudian keterangan dari saksi, itu juga tidak ada yang signifikan untuk bagaimana kita mengetahui keberadaan anak tersebut,” paparnya.

    Selanjutnya, penyelidikan akan menggali keterangan dari orang tua yang tengah ditempatkan di tempat khusus (Lapas Cipinang).

    Polisi akan tetap mengupayakan mencari jejak terakhir dari sang bocah.

    Kakek Alvaro, Tugimin (71), menceritakan kronologi hilangnya sang cucu.

    Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin.

    Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit,” kata Tugimin di kediamannya, Rabu (23/4/2025).

    “‘Pak, mau salat’, gitu, ‘mandi dulu dek’. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang.”

    “Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘nanti di masjid saja pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” sambungnya.

    Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib.

  • Hilang Hampir 2 Bulan, Pencarian Bocah Pesanggrahan Alvaro Kiano Terkendala Rusaknya CCTV di TKP

    Hilang Hampir 2 Bulan, Pencarian Bocah Pesanggrahan Alvaro Kiano Terkendala Rusaknya CCTV di TKP

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Polisi masih mencari keberadaan bocah berusia enam tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Alvaro sudah hilang selama 51 hari atau hampir dua bulan. Korban dinyatakan hilang sejak 6 Maret 2025.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih mengatakan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk menelusuri keberadaan Alvaro.

    “Untuk yang anak hilang memang dari Polres Metro Jakarta Selatan terus mengupdate masalah penanganan. Sementara memang masih proses penyelidikan. Untuk bukti-bukti kita juga sudah mintai keterangan dari saksi-saksi baik dari pihak keluarga maupun dari pengurus masjid,” kata Murodih, Minggu (27/4/2025).

    Namun, Murodih mengungkapkan pencarian korban terkendala CCTV yang rusak di Masjid Muflihun, tempat korban terakhir kali terlihat.

    “Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak. Sehingga kita tidak bisa melihat apa yang terjadi di sana melalui CCTV,” ungkap Kasi Humas.

    Kakek korban, Tugimin (71), menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.

    Informasi dugaan penculikan itu diperoleh Tugimin dari marbot Masjid Al-Muflihun, lokasi Alvaro terakhir terlihat.

    “Menjelang buka puasa, itu di masjid ada orang datang. Ditanya sama marbot, ‘pak, cari siapa?’, ‘cari anak saya’, Alvaro, katanya kalau salat di masjid sini’, ‘itu ada anaknya di atas’. Kata marbot kayak gitu,” kata Tugimin di kediamannya di, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Sayangnya, marbot masjid tersebut mengaku tidak terlalu memperhatikan wajah dan penampilan pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro.

    “Setalah itu nggak tahu lagi, marbot itu nggak memperhatikan orangnya seperti apa, nggak diperhatikan,” ujar Tugimin.

    Di sisi lain, saat ini ayah kandung Alvaro masih menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang, Jakarta Timur karena terjerat kasus pidana.

    Sang ayah masuk penjara sejak Alvaro masih berusia enam bulan.

    “Kalau bapaknya Alvaro masih berada di lapas sampai saat ini. Katanya tahun ini bebas. Karena pernah kemarin itu, setelah tiga hari Alvaro enggak pulang, itu telepon, video call,” ungkap Tugimin.

    Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin. Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit. ‘Pak, mau solat’, gitu, ‘mandi dulu dek’. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang. Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘nanti di masjid saja pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” kata Tugimin.

    Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib. Namun, saat itu belum merasa curiga karena mengira Alvaro sedang bermain bersama teman-temannya.

    “Setelah Magrib, biasanya pulang. Nah, ini nggak pulang. Begitu nggak pulang, saya nggak curiga, nggak curiga apa-apa. Biasanya dia main di depan sama teman-temannya, pulangnya malam,” ungkap Tugimin.

    Ia baru merasa khawatir ketika waktu sudah menujukkan pukul 21.30. Ia pun mulai mencari keberadaan Alvaro di sekitar rumahnya.

    Tugimin bertanya soal keberadaan cucunya dengan bertanya kepada tetangga dan teman-teman Alvaro.

    “Sesudah itu, akhirnya bingung. Saya lapor ke polisi, ke Polsek Pesanggrahan, katanya ‘ini harus satu kali 24 jam dulu baru bisa laporan’,” tutur dia.

    Keesokan harinya, ia kembali ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang. Saat itu ia langsung diarahkan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Setelah saya laporan ke sana, sampai jam 12, saya pulang ke rumah. Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah, dan belum ada yang memberikan informasi dari manapun,” ujar Tugimin.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Tampang Jetour X20e, Mobil Listrik Mungil yang Meluncur di RI Tahun Ini

    Tampang Jetour X20e, Mobil Listrik Mungil yang Meluncur di RI Tahun Ini

    Tampang Jetour X20e, Mobil Listrik Mungil yang Meluncur di RI Tahun Ini

  • Air di Bulan Mungkin Akibat Angin Matahari

    Air di Bulan Mungkin Akibat Angin Matahari

    Jakarta

    Hembusan partikel konstan dari Matahari mungkin menciptakan molekul air di Bulan, demikian petunjuk studi baru yang dipimpin NASA.

    Para ilmuwan telah mendeteksi jejak molekul air, serta molekul hidroksil (OH), komponen air, di permukaan Bulan melalui beberapa misi luar angkasa. Sumber air ini telah lama menjadi misteri, meskipun beberapa teori menunjukkan adanya vulkanisme, keluarnya gas dari lapisan regolith Bulan yang lebih dalam (kombinasi batu dan debu di permukaan Bulan), dan pemboman oleh meteorit kecil.

    Eksperimen NASA yang baru, yang dijelaskan pada 17 Maret di jurnal JGR Planets, menguji gagasan yang berbeda: bahwa angin Matahari berada di balik semua ini.

    Dikutip dari Science Alert, Minggu (27/4/2025) angin Matahari adalah badai partikel bermuatan yang mengalir dari Matahari dengan kecepatan lebih dari 1,6 km/jam. Angin ini membombardir segala sesuatu di Tata Surya, termasuk Bumi, dan menyebabkan aurora berwarna-warni saat bertabrakan dengan molekul-molekul di atmosfer kita.

    Magnetosfer planet kita melindungi kita dari dampak cuaca luar angkasa ini. Namun, Bulan memiliki medan magnet yang sangat lemah dan berbintik-bintik, sehingga kurang terlindungi.

    Air terdiri dari atom hidrogen dan oksigen. Batuan dan debu yang membentuk permukaan Bulan mengandung banyak oksigen tetapi tidak banyak hidrogen. Angin Matahari sebagian besar terdiri dari proton, yaitu atom hidrogen yang kehilangan elektronnya.

    Tanpa medan magnet yang kuat untuk melindunginya, angin Matahari menghantam permukaan Bulan setiap hari, menaburinya dengan proton yang mencuri atau meminjam elektron dari regolith Bulan untuk membentuk hidrogen yang dibutuhkan untuk membuat air.

    Menurut NASA, air yang terdeteksi di Bulan mengikuti pola yang menarik, berubah dalam siklus harian. Daerah yang dihangatkan oleh Matahari melepaskan air sebagai uap, sementara daerah yang lebih dingin menahannya.

    Peta topografi kutub selatan bulan. Kutub utara dan selatan bulan memiliki daerah dingin yang tidak pernah terkena sinar matahari, sehingga menciptakan perangkap dingin untuk menyimpan air sebagai es. Foto: NASA

    Jika sumber air adalah sesuatu seperti tabrakan mikrometeorit, kita mungkin memperkirakan air akan terus berkurang di daerah yang hangat hingga lebih banyak benturan terjadi. Namun, jumlah air yang terdeteksi kembali ke tingkat yang sama setiap hari, meskipun sebagian hilang ke luar angkasa. Hal ini membuat kemungkinan besar angin Matahari terlibat.

    Untuk menguji teori ini, para peneliti mensimulasikan dampak angin Matahari yang menghantam Bulan menggunakan sampel regolith Bulan yang dikumpulkan oleh astronaut Apollo 17 pada 1972.

    Mereka membangun akselerator partikel kecil dalam ruang hampa untuk meluncurkan ‘angin Matahari tiruan’ ke sampel selama beberapa hari, mensimulasikan dampak angin Matahari sungguhan yang menghantam Bulan selama 80 ribu tahun. Kemudian, mereka mengukur bagaimana susunan kimiawi sampel telah berubah, dan itu menunjukkan bukti adanya air yang sebelumnya tidak ada.

    “Hal yang menarik di sini adalah bahwa hanya dengan tanah Bulan dan bahan dasar dari Matahari, yang selalu mengeluarkan hidrogen, ada kemungkinan terciptanya air,” kata penulis utama studi Li Hsia Yeo , seorang ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.

    Memahami bagaimana air terbentuk di Bulan penting bagi misi astronaut di masa mendatang, kata para peneliti. Es air yang tersimpan di kutub selatan Bulan dapat menjadi sumber daya penting bagi astronaut, misalnya.

    Hasilnya juga memberikan wawasan tentang interaksi angin surya di luar Bulan. Benda langit lain yang tidak memiliki banyak atmosfer atau medan magnet juga dibombardir oleh angin surya, jadi mempelajari bagaimana lingkungan ini berubah dapat membantu kita memahami proses kimia angkasa yang menghasilkan atau menghilangkan air, bahan penyusun utama kehidupan.

    (rns/fay)

  • Ternyata Asam Sulfur Berperan Penting di Pertanian, Ini Penjelasannya – Page 3

    Ternyata Asam Sulfur Berperan Penting di Pertanian, Ini Penjelasannya – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta Petrokimia Gresik memperkuat hilirisasi untuk mendukung kemandirian industri kimia nasional dan kemajuan pertanian di dalam negeri. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat menjadi salah satu pembicara dalam konferensi internasional Argus Fertilizer Asia Conference 2025, di Bali.

    Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, permintaan sulfur di Indonesia terus meningkat. Bertambahnya demand ini sejalan dengan pertumbuhan sektor pertanian, ekspansi industri logam dan mineral, serta ketergantungan tinggi terhadap impor karena terbatasnya pasokan sulfur domestik.

    “Di antara banyak bahan baku, sulfur tampak sebagai komponen yang kecil secara visual – namun dampaknya sangat besar terhadap keberlangsungan proses produksi bagi Petrokimia Gresik,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan tertulis, Minggu (27/4/2025).

    Sulfur menjadi bahan baku penting di industri pupuk. Sulfur diolah menjadi asam sulfat, yang merupakan komponen kunci untuk poduksi phosphoric acid, yang selanjutnya menjadi basis untuk pupuk fosfat, termasuk NPK Phonska, pupuk fosfat, kalium sulfat, dan amonium sulfat yang semuanya vital untuk sektor pertanian.

    “Khusus untuk asam sulfat, Petrokimia Gresik mengoperasikan fasilitas dengan kapasitas 1,8 juta ton per tahun. Kapasitas ini menjadikan Petrokimia Gresik sebagai salah satu produsen asam sulfat terbesar di Indonesia,” ujar Dwi Satriyo.

    Dijelaskannya, sulfur adalah unsur hara makro esensial yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Kekurangan sulfur dapat menyebabkan gejala klorosis pada daun muda, pertumbuhan terhambat, dan kematangan yang tertunda.

     

  • Respons Tarif Resiprokal Trump, Gubernur Lemhannas Dorong Kemandirian Sektor Vital – Halaman all

    Respons Tarif Resiprokal Trump, Gubernur Lemhannas Dorong Kemandirian Sektor Vital – Halaman all

    Respons Tarif Resiprokal Trump, Gubernur Lemhannas Dorong Kemandirian Sektor Vital

    Reynas Abdila/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily menilai kebijakan tarif resiprokal yang didorong Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menjadi momentum strategis untuk memperkuat ketahanan nasional.

    Menurutnya, di tengah perubahan lanskap geopolitik dan geoekonomi global, bangsa Indonesia harus mempercepat langkah membangun kemandirian di sektor-sektor vital.

    “Ini momentum bagi kita. Kebijakan dunia yang tidak lagi mengutamakan perdagangan bebas harus disikapi dengan memperkuat fondasi ekonomi nasional,” ujar Ace di acara ‘Jatim Retreat 2025’, Sabtu (26/4/2025).

    Ia menegaskan, ketahanan ekonomi menjadi pilar utama ketahanan nasional. 

    Dengan memperkuat sektor energi, pangan, industri, dan teknologi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pasar global yang rentan.

    Ace menggarisbawahi pentingnya percepatan hilirisasi sumber daya alam, penguatan industri dalam negeri, pengembangan ekonomi kreatif, serta transformasi digital untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

    “Kita harus mengelola sendiri kekayaan alam kita, memperkuat ketahanan pangan dan energi, serta memastikan ketersediaan lapangan kerja berkualitas untuk generasi mendatang,” tegasnya.

    Selain itu memperkuat investasi dalam kualitas sumber daya manusia, inovasi teknologi, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

    Ace menegaskan, menghadapi tantangan global menuntut model kepemimpinan yang lebih adaptif, kolaboratif, serta berbasis nilai-nilai kebangsaan.

    Ia mendorong perangkat daerah untuk mempercepat reformasi birokrasi, memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, dan memperkuat pelayanan publik.

    “Pemimpin di era ini harus mampu membaca perubahan, mengelola risiko, dan menggerakkan semua potensi daerah untuk menjaga stabilitas dan ketahanan,” katanya.

    Seperti diketahui, pada 2 April 2025, Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal atau tarif Trump yang mengejutkan dunia. 

    Trump menyebut tarif impor terbaru sebagai bagian dari Liberation Day (Hari Pembebasan) untuk meningkatkan ekonomi negaranya dan melepaskan ketergantungan pada negara lain.

    Tarif resiprokal yang ditetapkan Trump mengacu pada kebijakan perdagangan, di mana Amerika Serikat menerapkan tarif impor atau bea masuk serupa terhadap negara-negara yang membebankan tarif pada ekspor AS. 

    Dalam praktiknya, seluruh barang impor dari mitra dagang dikenai tarif universal sebesar 10 persen.

  • Ini Bukan Akhir, tapi Awal Menuju Riau Hijau

    Ini Bukan Akhir, tapi Awal Menuju Riau Hijau

    Kabupaten Siak

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengatakan Jambore Karhutla 2025 yang berakhir hari ini bukan usai segalanya. Jambore Karhutla adalah awal gerakan menuju alam Provinsi Riau yang hijau dan terbebas dari bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

    “Ini bukan akhir, tetapi ini adalah titik nol untuk kita mengawali perjuangan agar Riau rumah kita tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan,” kata Irjen Herry Heryawan kepada peserta Jambore Karhutla di Tahura Sultan Syarif Hasyim, Minas Jaya, Siak, Minggu (27/4/2025).

    Irjen Herry Heryawan mengatakan Jambore Karhutla adalah tonggak awal menuju alam Riau yang hijau dan terbebas dari asap. Ia berharap, para peserta menanamkan nilai-nilai positif yang dipetik selama tiga hari pelaksanaan Jambore Karhutla ini.

    Jenderal bintang dua yang akrab disapa Herimen ini berharap apa yang telah ditanamkan selama tiga hari Jambore Karhutla 2025 ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Herimen meminta para peserta Jambore Karhutla menjadi agen perubahan lingkungan.

    Herimen juga meminta para peserta menggelorakan semangat menjaga hutan dan alam dari kebakaran dan kabut asap melalui media sosial masing-masing.

    “Sebarkan di medsos masing-masing dengan tagar jambore karhutla Riau, melindungi tuah menjaga marwah, dan Riau bebas karhutla,” ujarnya.

    Dengan menyebarluaskan kegiatan Jambore Karhutla ini, diharapkan menularkan nilai-nilai positif kepada masyarakat lain yang tidak berkesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut.

    “Ini kesempatan langka yg kita jalani bersama. Maksud tagar itu memberikan pemahaman kepada teman-teman, saudara kita yang tidak bisa ikut bahwa kita harus meningkatkan kesadaran untuk menjaga alam dan lingkungan kita, jangan sampai terjadi kebakaran hutan,” tuturnya.

    Jambore Karhutla 2025 di Tahura Sultan Suarif Hasyim, Minas Jaya, Kabupaten Siak, Riau. (Mei Amelia Rachmat/detikcom)

    Pemprov Riau Apresiasi

    “Saya ingin berterima kasih kepada bapak Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan beserta seluruh pejabat utama Polda Riau yang telah menginisiasi dan mengarahkan seluruh sumber daya secara maksimal. Sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar,” ujar Abdul Wahid di lokasi yang sama.

    Ia juga tak lupa menyampaikan terima kasihnya kepada gerakan Pramuka Kwarda Riau dan jajaran pengurus atas partisipasi aktif, sekaligus menjadi pilar utama dalam kegiatan Jambore Karhutla Tahun 2025.

    “Yang telah bertungkus rumus mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik,” katanya.

    Gunernur Abdul Wahid juga menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran Forkopimda yang ikut berjibaku sehingga kegiatan ini berjalan sukses.

    “Ini merupakan wujud dari kerjasama yang berkolaboratif dan insyaallah kita terus maju,” imbuhnya.

    (mei/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini