Blog

  • Respons Prabowo Soal Desakan Status Bencana Nasional Banjir Sumatera

    Respons Prabowo Soal Desakan Status Bencana Nasional Banjir Sumatera

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait desakan status darurat bencana nasional untuk banjir di Sumatera. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah masih terus memantau perkembangan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra sebelum memutuskan penerapan status darurat bencana nasional. 

    “Kita terus monitor, kita kirim bantuan terus. Nanti kita menilai kondisinya,” ujar Prabowo dikutip dari Antara. 

    Prabowo menuturkan bahwa pemerintah saat ini memprioritaskan percepatan penyaluran bantuan bagi warga terdampak. Ia memastikan bahwa pemantauan di lapangan berjalan intensif untuk menentukan langkah lanjutan yang akan diambil pemerintah.

    Ia menekankan bahwa pemerintah bergerak cepat mengirimkan bantuan darurat melalui berbagai jalur, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim.
     

    “Pemerintah terus menerus bekerja untuk menyampaikan bantuan segera ke daerah yang bersangkutan. Ini juga mengingatkan kita betapa kita harus waspada dan menjaga lingkungan kita,” kata Prabowo.

    Diketahui, desakan untuk menetapkan status darurat bencana nasional semakin menguat. Dorongan tersebut datang dari anggota DPR RI Komisi V dan VIII, perwakilan sejumlah partai politik di tingkat provinsi, serta organisasi masyarakat sipil seperti Solidaritas Masyarakat Indonesia (SMI). Mereka menilai bahwa skala bencana di Sumatra telah melampaui kemampuan pemerintah daerah untuk menangani secara mandiri.

    Meski pemerintah provinsi sudah menetapkan status tanggap darurat di tingkat lokal, pihak-pihak tersebut menilai bahwa status bencana nasional dibutuhkan untuk membuka akses bantuan yang lebih luas, mempercepat mobilisasi sumber daya, dan memperkuat koordinasi penanganan di tingkat pusat.

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait desakan status darurat bencana nasional untuk banjir di Sumatera. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah masih terus memantau perkembangan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra sebelum memutuskan penerapan status darurat bencana nasional. 
     
    “Kita terus monitor, kita kirim bantuan terus. Nanti kita menilai kondisinya,” ujar Prabowo dikutip dari Antara. 
     
    Prabowo menuturkan bahwa pemerintah saat ini memprioritaskan percepatan penyaluran bantuan bagi warga terdampak. Ia memastikan bahwa pemantauan di lapangan berjalan intensif untuk menentukan langkah lanjutan yang akan diambil pemerintah.

    Ia menekankan bahwa pemerintah bergerak cepat mengirimkan bantuan darurat melalui berbagai jalur, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim.
     

     
    “Pemerintah terus menerus bekerja untuk menyampaikan bantuan segera ke daerah yang bersangkutan. Ini juga mengingatkan kita betapa kita harus waspada dan menjaga lingkungan kita,” kata Prabowo.
     
    Diketahui, desakan untuk menetapkan status darurat bencana nasional semakin menguat. Dorongan tersebut datang dari anggota DPR RI Komisi V dan VIII, perwakilan sejumlah partai politik di tingkat provinsi, serta organisasi masyarakat sipil seperti Solidaritas Masyarakat Indonesia (SMI). Mereka menilai bahwa skala bencana di Sumatra telah melampaui kemampuan pemerintah daerah untuk menangani secara mandiri.
     
    Meski pemerintah provinsi sudah menetapkan status tanggap darurat di tingkat lokal, pihak-pihak tersebut menilai bahwa status bencana nasional dibutuhkan untuk membuka akses bantuan yang lebih luas, mempercepat mobilisasi sumber daya, dan memperkuat koordinasi penanganan di tingkat pusat.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Kapal Cepat Trans Jatim Resmi Berlayar dari Probolinggo: Gili Ketapang Cuma 30 Menit

    Kapal Cepat Trans Jatim Resmi Berlayar dari Probolinggo: Gili Ketapang Cuma 30 Menit

    Probolinggo (beritajatim.com) – Masyarakat yang merencanakan liburan dari Probolinggo menuju Pulau Gili Ketapang maupun sejumlah pulau di Madura kini memiliki alternatif transportasi baru. Kapal cepat Trans Jatim “Express Bahari” resmi beroperasi dan bisa diakses melalui Pelabuhan DABN Probolinggo.

    Layanan kapal cepat ini merupakan program transportasi laut yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sebagai perluasan konektivitas dari Trans Jatim darat. Rute yang disediakan menghubungkan Probolinggo dengan berbagai destinasi wisata di Madura, seperti Branta, Kalianget, Gili Ketapang, Gili Mandangin, hingga Gili Iyang.

    Pada Jumat (28/11/2025) petang saat ditinjau kapal cepat yang tengah bersandar di Pelabuhan DABN. Kapal berkelir putih tersebut tampak megah, dengan desain modern yang mengedepankan kenyamanan penumpang.

    Di dalam kapal, tersedia lima kelas penumpang, yakni kelas ekonomi A hingga D, masing-masing dilengkapi dengan fasilitas dasar termasuk toilet. Selain itu, terdapat satu kelas VIP yang menawarkan fasilitas lebih lengkap, mulai dari karaoke hingga kursi yang dapat direbahkan untuk tidur. Secara keseluruhan, kapal cepat ini mampu menampung hingga 360 penumpang.

    Untuk tahap pengenalan, harga tiket masih dibanderol Rp 5.000. Setelah masa promo berakhir, tarif normal berkisar Rp 50.000 hingga Rp 75.000, dan dapat dibeli langsung di loket Pelabuhan DABN.

    Kapten Kapal Trans Jatim, Abdul Azis, mengatakan bahwa layanan ini mulai beroperasi sejak Senin (24/11/2025). Meski masih dalam masa pengenalan, jumlah penumpang sudah cukup memadai. “Ini kan hitungannya masih pengenalan. Kemarin ada paling 50–70 penumpang yang naik,” ujarnya.

    Azis menambahkan, kapal dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan DABN setiap pukul 08.00 WIB, sementara jadwal lengkap tersedia saat pembelian tiket. Ia berharap kehadiran layanan ini bisa menjadi pilihan utama warga yang ingin berlibur dengan cepat dan nyaman. “Ke Gili Ketapang hanya 30 menit, ke Madura hanya satu jam. Jadi bisa hemat waktu,” tuturnya.

    Sementara itu, Junaidi, perwakilan UPT PPR Banyuwangi Wilayah Kerja Gili Ketapang, menjelaskan bahwa kapal cepat ini merupakan pengembangan dari keberhasilan Trans Jatim darat yang telah digagas Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

    “Nah ini merupakan trans untuk jalur lautnya. Dengan adanya kapal cepat yang terkoneksi dengan beberapa pulau ini, waktu tempuh bisa jauh lebih efisien dibanding menggunakan jalur darat,” jelasnya.

    Dengan hadirnya kapal cepat Trans Jatim “Express Bahari”, masyarakat Probolinggo kini memiliki pilihan transportasi laut yang lebih cepat, nyaman, dan efisien untuk menikmati berbagai destinasi wisata di pesisir Jawa Timur dan Madura. [ada/suf]

  • Rano Karno: Jakarta Siap Tambah Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 November 2025

    Rano Karno: Jakarta Siap Tambah Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera Megapolitan 30 November 2025

    Rano Karno: Jakarta Siap Tambah Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno memastikan Jakarta siap mengirim bantuan tambahan untuk korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Hal itu ia sampaikan saat melepas keberangkatan
    bantuan kemanusiaan
    bersama Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (30/11/2025).
    “Insya Allah hari ini kita menyampaikan beberapa bantuan. Artinya, Jakarta siap apabila memang dibutuhkan bantuan selanjutnya,” ucap Rano di lokasi, Minggu.
    Rano menjelaskan, tantangan sebenarnya justru muncul setelah bencana selesai.
    Pada tahap itu, masyarakat biasanya menghadapi situasi yang lebih berat karena harus memulai kembali aktivitas, memulihkan rumah, memperbaiki fasilitas umum yang rusak, dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dalam kondisi yang serba terbatas.
    Untuk itu,
    Pemprov DKI
    menyatakan kesiapan memberikan dukungan tambahan bila dibutuhkan oleh daerah terdampak. “Karena pascabencana ini jauh lebih berat daripada apa yang akan kita hadapi sekarang,” kata dia.
    Setelah bencana terjadi, Pemprov DKI langsung bergerak.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan dirinya untuk mengoordinasikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), BUMD, PMI, hingga Baznas untuk menyalurkan bantuan.
    “Pak Gubernur memerintahkan saya untuk melakukan koordinasi kepada seluruh OPD untuk melakukan kegiatan ini. Karena itu BUMD DKI, kemudian PMI, Baznas bergerak semua hari ini,” lanjut Rano.
    Adapun bantuan dari Jakarta ikut diberangkatkan menggunakan tiga kapal perang TNI AL, yaitu KRI dr. Soeharso-990 menuju Langsa, KRI Teluk Gilimanuk-531 menuju Lhokseumawe, dan KRI Semarang-594 menuju Nias.
    Bantuan tersebut berisi kebutuhan pokok seperti beras, mi instan, air mineral, selimut, tenda, serta perlengkapan bayi dan keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komdigi Ungkap 707 BTS Sudah Pulih, 1.756 Proses Perbaikan

    Komdigi Ungkap 707 BTS Sudah Pulih, 1.756 Proses Perbaikan

    Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan sebanyak 707 menara BTS berhasil dipulihkan dalam 24 jam terakhir di wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    “Hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025),” tulis Komdigi dikutip dari laman resmi pada Minggu (30/11/2025).

    Dengan pulihnya ratusan menara tersebut, warga di sejumlah kecamatan mulai kembali dapat berkomunikasi dengan keluarga. Dari total BTS yang sudah berfungsi normal, 564 berada di Provinsi Aceh, 112 di Sumatra Utara, dan 31 di Sumatra Barat.

    Sebelumnya, terdapat 2.463 menara yang mengalami gangguan akibat banjir. Saat ini, 1.756 menara masih dalam proses perbaikan.

    Menara yang masih terdampak tersebar di Aceh sebanyak 975 dari 3.414 menara, Sumatra Utara sebanyak 707 dari 9.612 menara, dan Sumatra Barat sebanyak 74 dari 3.739 menara.

    Komdigi menyampaikan bahwa koordinasi intensif dengan operator seluler terus berlangsung untuk mempercepat pemulihan layanan, terutama di titik-titik yang terdampak banjir dan longsor.

    Selain BTS, pemerintah juga memperbaiki jaringan tulang punggung (backbone). Di Sumatra Utara, jalur Rantau–Padang Sidempuan serta Sibolga–Barus–Manduamas telah kembali tersambung setelah sebelumnya terputus akibat longsor. 

    Sementara itu, di Aceh, jalur backbone Banda Aceh–Bireun dan Samalanga juga telah berhasil dipulihkan.

  • Timbulan Sampah 6,5 Juta Ton, Ketua Pokja Sampah DPRD Jatim: Pengelolaan Masih Minim

    Timbulan Sampah 6,5 Juta Ton, Ketua Pokja Sampah DPRD Jatim: Pengelolaan Masih Minim

    Jember (beritajatim.com) – Timbulan sampah di Jawa Timur pada 2024 mencapai 6,5 juta ton. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengelolanya.

    “Kalau masalah penanganan sudah berjalan dengan baik, namun terkait pengelolaan ini masih sangat minim,” kata Ketua Kelompok Kerja Sampah DPRD Jatim Satib, Minggu (30/11/2025).

    Menurut Satib, sampah yang bisa dikelola masih 59 persen. “Jadi ada 41 persen sampah di Jawa Timur belum dikelola dengan baik,” katanya.

    Satib mendorong masyarakat untuk berpartisipasi mengelola sampah melalui bank sampah. Dia sendiri berupaya memfasilitasi bantuan untuk swadaya masyarakat dalam mengelola sampah. Salah satunya dengan pemberian bantuan kendaraan roda tiga ke Bank Sampah Jawa Asri, di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Sabtu (29/11/2025).

    Bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jatim, Satib ingin bank sampah di Jember lebih mudah mengembangkan pengelolaan sampah semaksimal mungkin. Dia mengingatkan, sumbangsih rumah tangga dalam timbulan sampah di Indonesia cukup besar. “Maka dibutuhkan peran rumah tangga juga untuk menguranginya,” katanya.

    Sebelumnya, Satib juga memfasiilitasi bantuan kendaraan roda tiga untuk bank sampah di Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates, Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan, dan lainnya. Dia juga memfasilitasi bantuan tempat sampah besar ke berbagai bank sampah hingga masyarakat di kelurahan-kelurahan. “Insyallah nanti pada 2027 kami anggarkan 10 unit kendaraan untuk Jember,” katanya. [wir]

  • VinFast Indonesia Ajak Masyarakat Kasih Nama untuk SUV Seri Terbaru

    VinFast Indonesia Ajak Masyarakat Kasih Nama untuk SUV Seri Terbaru

    Tangerang

    Brand otomotif asal Vietnam, VinFast Indonesia turut hadir di GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Dalam kesempatan tersebut, VinFast Indonesia memberikan ‘Exclusive First Look’ untuk dua produk sekaligus, Limo Green yang merupakan MPV listrik 7 seater dan konsep pickup double cabin bernama VF Wild.

    CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto (Kerry) menjelaskan kedua model tersebut merupakan bagian dari strategi ekspansi VinFast Indonesia di pasar RI. Tak hanya memperkenalkan, VinFast Indonesia juga mengajak masyarakat untuk memberi nama dari varian Limo Green yang akan dirilis tahun depan.

    “Di GJAW, sebagai wujud komitmen kami untuk terus beradaptasi dan mendengarkan kebutuhan pasar, kami juga ingin mengajak kreativitas masyarakat di Indonesia buat memberikan nama bagi varian VinFast Limo Green yang akan hadir di Indonesia pada tahun depan,” kata Kerry, di GJAW, Indonesia Convention Exhibiton (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/11/2025).

    Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Kerry mengatakan mobil listrik 7 seater VinFast Limo Green diklaim cocok buat keluarga di Indonesia. Tak hanya itu, mobil ini juga diklaim cocok buat digunakan sebagai armada taksi atau fleet.

    Dengan dimensi 4.730 mm (P) x 1.870 mm (L) x 1.690 mm (T) dan wheelbase 2.840 mm, MPV ini menawarkan kabin yang luas dan kenyamanan optimal di seluruh tiga baris kursinya. Berbekal teknologi baterai litium ferrofosfat (LFP), model ini mampu menempuh jarak hingga 470 km dalam sekali pengisian. Limo Green sudah bisa mulai dipesan dengan harga indikatif Rp 319.000.00, sehingga bukan sekadar preview saja.

    Selain Limo Green, VinFast Indonesia juga membawa produk mobil konsep pikap double cabin bernama VF Wild. VF Wild memiliki dimensi impresif mencakup panjang 5.324 mm dan lebar 1.997 mm.

    Inovasi desainnya tampak pada bak belakang yang dapat diperpanjang secara otomatis melalui mekanisme jendela belakang dan kursi baris kedua yang dapat dilipat, sebuah fitur yang memaksimalkan kapasitas kargo tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang. Daya tarik futuristiknya semakin diperkuat dengan panoramic glass roof dan digital side mirrors, meningkatkan tampilan estetik sekaligus performa aerodinamisnya.

    “Berbeda dari Limo Green, VF Wild ini memiliki tujuan untuk mendengar dan belajar. Masukan Anda mengenai desain, kebutuhan fungsional, hingga persaingan harga yang diharapkan akan membantu VinFast lebih memahami aspirasi konsumen di Indonesia,” ungkap Kerry.

    Kerry menjelaskan Limo Green dibawa secara khusus sebagai Exclusive First Look bagi konsumen Indonesia, bahkan sebelum peluncuran global resminya pada Maret 2026.

    “Di Vietnam, Limo Green telah mencuri perhatian dengan lebih dari 6.500 pengiriman hanya dalam waktu tiga bulan. Langsung melesat di jajaran teratas di segmennya,” kata Kerry.

    “Anda dapat menyampaikan ide nama varian nanti VinFast Limo Green yang khusus nanti dipasarkan di Indonesia kepada staf kami yang ada booth VinFast atau mengirimkannya secara online. Kami dengan senang hati menantikan suara dan inspirasi Anda,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Jember Raih 5 Penghargaan dalam Seminggu, Gus Fawait Tekankan Kerja Sama

    Jember Raih 5 Penghargaan dalam Seminggu, Gus Fawait Tekankan Kerja Sama

    Jakarta

    Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) mengapresiasi pihaknya yang menorehkan capaian luar biasa pada penghujung November 2025.

    Dalam kurun 25-29 November, Pemkab Jember berhasil meraih lima penghargaan nasional dan regional sekaligus. Menanggapi capaian lima penghargaan dalam lima hari, Gus Fawait menegaskan penghargaan tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat.

    “Ini bukan semata capaian pemerintah daerah, tetapi buah kerja kolektif warga Jember-mulai dari pendidik agama, kader kesehatan, pelaku koperasi, hingga aparat desa. Kami akan terus menjaga ritme pembangunan yang inklusif, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Gus Fawait, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/11/2025).

    Ia menekankan prestasi ini menjadi dorongan bagi Jember untuk memperkuat tata kelola dan memastikan program-program strategis memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Lima penghargaan dalam sepekan ini mengukuhkan Jember sebagai salah satu daerah dengan kinerja pemerintahan paling adaptif dan progresif di Indonesia sepanjang tahun 2025.

    Prestasi beruntun ini menempatkan Jember sebagai salah satu daerah dengan akselerasi pembangunan dan tata kelola publik paling progresif sepanjang tahun. Berikut rangkaian penghargaan yang diterima:

    1. detikcom Awards 2025-25 November 2025

    Penghargaan ini merupakan pengakuan atas keberhasilan program Insentif Guru Ngaji & Pengajar Agama Lintas Agama, yang menjangkau 22.000 pendidik keagamaan dari berbagai agama dengan skema inklusif dan penyaluran transparan melalui transfer langsung. Program ini dinilai sebagai model nasional yang efektif memperkuat kesejahteraan dan harmoni lintas agama.

    2. Surya Award 2025-27 November 2025

    3. Forikan Jatim Award 2025-27 November 2025

    Pada hari yang sama, Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jember yang dipimpin Ning Ghyta Eka Puspita turut meraih penghargaan sebagai Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Teraktif dalam Penyajian Data Stunting.

    Jember dianggap berhasil mengolaborasikan gerakan konsumsi ikan dengan validasi data yang membantu percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten.

    4. STBM Award Pratama-28 November 2025

    Keesokan harinya, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menganugerahkan STBM Award Pratama Peringkat 1 Nasional kepada Kabupaten Jember dalam acara di Auditorium Siwabessy, Jakarta.

    Capaian ini dipicu keberhasilan Jember mencapai 100% Desa ODF (Open Defecation Free), mengembangkan wirausaha sanitasi, serta memperkuat pembiayaan sanitasi inklusif melalui kolaborasi dengan lembaga keuangan mikro.

    5. KI Award Jatim 2025-29 November 2025

    Menutup deretan prestasi pekan ini, Jember kembali meraih predikat Kabupaten Informatif dengan skor 98,11 pada KI (Keterbukaan Informasi) Award Jatim 2025 di Bojonegoro.

    Predikat ini menegaskan konsistensi Jember dalam transparansi publik dan inovasi layanan informasi. Dua desa turut mendapat apresiasi: Desa Sidomukti (Menuju Informatif) dan Desa Sidomulyo (Informatif).

    (prf/ega)

  • Cerita Pilu Mahasiswa Rantau saat Rumah Keluarga Rusak Diterjang Banjir di Sumbar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 November 2025

    Cerita Pilu Mahasiswa Rantau saat Rumah Keluarga Rusak Diterjang Banjir di Sumbar Megapolitan 30 November 2025

    Cerita Pilu Mahasiswa Rantau saat Rumah Keluarga Rusak Diterjang Banjir di Sumbar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Di tengah riuh semarak warga yang berolahraga di Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (30/11/2025), sekelompok mahasiswa berdiri dengan wajah penuh harapan.
    Mereka tidak sedang menikmati libur akhir pekan, melainkan membawa kotak kardus, berkeliling di sepanjang Jalan MH Thamrin, menggalang dana untuk korban
    banjir
    dan
    longsor
    di kampung halaman mereka, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
    Di balik semangat mereka menggalang dana, tersimpan kecemasan dan kebingungan yang mendalam sebagai anak rantau.
    Jarak ribuan kilometer membuat mereka hanya bisa menatap layar ponsel, memantau kabar keluarga dan teman-teman yang terjebak banjir bandang dan tanah longsor.
    Aidil, mahasiswa Universitas Pamulang asal Kabupaten Padang Pariaman, adalah salah satu yang merasakan dampak langsung.
    Rumah keluarganya di Kecamatan Batang Anai rusak parah akibat diterjang banjir.
    “Kebetulan rumah saya yang terdampak banjir cukup tinggi kemarin. Lumpur itu hampir selutut, baru lumpurnya aja itu. Rumah sudah berantakan,” ujar Aidil saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu.
    Bagi Aidil, bencana kali ini adalah mimpi buruk yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
    Alasannya, meski rumahnya berada di tepi sungai, ia mengaku belum pernah menyaksikan kerusakan akibat banjir.
    “Ini perdana yang terjadi, yang sampai separah ini. Seumur hidup saya, baru ini lihat bisa ada bencana kayak gini. Dulu enggak pernah ada kayak gini,” tuturnya.
    Kabar bencana itu menjadi pukulan berat bagi mental para mahasiswa perantauan yang berada jauh dari rumah.
    Aidil mengaku ada rasa bersalah dan ketidakberdayaan yang menyelimuti dirinya.
    Sebagai mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Jakarta, pulang kampung bukanlah opsi yang mudah diambil, mengingat akses yang terputus dan kewajiban akademis.
    “Jujur buat kita yang di rantau, seperti anak-anak Minang yang kuliah, cukup sedih dan aduh, kita ini harus gimana? Ingin banget bantu mereka, cuman kan balik lagi kita di rantau, punya kegiatan kuliah dan lainnya, enggak tahu apa yang harus dilakukan,” ungkap Aidil.
    “Kalaupun mau pulang, itu tadi, akses ke sana aja udah enggak bisa sama sekali,” sambungnya.
    Misalnya, kata Aidil, apabila naik pesawat dan turun di bandara di Padang Pariaman. Akses jalan menuju daerah terdampak seperti Bukittinggi kini sangat sulit ditempuh.
    “Buat sampai ke Bukittinggi (dari bandara) itu muternya sangat jauh, bisa 6 sampai 9 jam, yang normalnya cuma 2 jam, karena di mana-mana akses jalan udah enggak bisa,” jelas Aidil.
    Hal serupa dirasakan Ridal, salah satu koordinator aksi asal Bukittinggi. Menurutnya, kecemasan para perantau bertambah karena akses komunikasi dan transportasi ke kampung halaman lumpuh total.
    “Pasti kita sedih banget. Kita enggak bisa ke kampung, akses ke kampung juga sudah pada putus semua. Komunikasi aja susah banget. Akhirnya, salah satunya (cara) ya kita aksi
    penggalangan dana
    ini,” kata Ridal.
    Di tengah kecemasan itu, suara kritis juga muncul dari para mahasiswa ini. Mereka menolak jika bencana ini dianggap murni faktor alam semata.
    Nabihan, salah satu mahasiswa asal Payakumbuh menyoroti dugaan praktik penebangan liar dan alih fungsi lahan yang tak terkendali. Terutama, dengan maraknya pembabatan hutan untuk lahan sawit di daerah kampung halamannya.
    “Selain faktor alam, sepertinya ada illegal logging. Itu keterlaluan. Harusnya diregenerasi tumbuhannya. Kalau buka lahan sawit, harusnya ada gantinya buat hutan kita. Indonesia terkenal hutan tropis, harusnya itu ditanggulangi pemerintah,” tegas Nabihan.
    Kritik serupa juga disampaikan Aidil, yang mengaku kecewa dengan pernyataan pemerintah yang menyebut material kayu yang hanyut bukan penebangan liar.
    “Cukup miris mendengar statement Kementerian Kehutanan yang menyatakan pohon-pohon itu patahan alami. Kalau kita lihat dengan mata telanjang, di perairan itu banyak pohon potongannya rapi,” ujar Aidil.
    Menurut pantauannya dari foto dan video yang dikirim keluarga maupun rekannya, ia yakin bahwa kayu-kayu itu berasal dari penebangan liar.
    “Begini, kami ini kan anak kampung, tinggal di perkampungan. Sehari-hari sering lah melihat itu hutan, pepohonan. Jelas kelihatan mana pohon yang tumbang, dengan pohon yang hasil ditebang liar,” ucapnya.
    Ia pun mendesak pemerintah agar menerapkan status darurat bencana nasional agar penanganan di lokasi terdampak bisa lebih maksimal.
    Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa Sumatera juga harus dianggap sebagai bagian penting dari Indonesia, yang membutuhkan pertolongan dari ibu kota untuk menghadapi bencana besar yang tak pernah diduga sebelumnya.
    Aksi di CFD Jakarta ini disebut sebagai bagian dari gerakan serentak mahasiswa Minang se-Indonesia.
    Ridal menjelaskan bahwa mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta, seperti Universitas Pamulang, Universitas Pertamina, UMJ, IT-PLN, hingga Gunadarma, turun ke jalan untuk membangun simpati warga Ibu Kota.
    “Kita milih CFD biar warga Jakarta ikut simpati. Banyak di media sosial katanya Sumatera bagian dari Indonesia, mudah-mudahan dari hadirnya kita, tergerak juga aksi sosial masyarakat Jakarta,” kata Ridal.
    Nantinya, kata dia, hasil aksi solidaritas dan penggalangan dana akan disalurkan secara langsung ke lokasi terdampak bencana.
    “Nanti sepertinya beberapa dari kami akan pulang kampung untuk menyalurkan langsung, supaya enggak perlu lewat birokrasi pemerintah, tetapi bisa langsung menyasar dan berdampak nyata,” ucapnya.
    Aidil pun menambahkan, meski kecewa karena bencana ini belum ditetapkan sebagai bencana nasional, para mahasiswa ini berharap aksi mereka bisa sedikit meringankan beban keluarga di kampung halaman.
    Sekaligus, menjadi perhatian bagi pemerintah untuk memperbaiki pengelolaan lingkungan di Sumbar.
    “Semoga Ranah Minang kembali pulih, kembali tersenyum indah. Alamnya luar biasa, namun kenapa hal ini bisa terjadi? Ini harus jadi refleksi buat pemerintah,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mbak Wali Sabet Anugerah A Transformative Young Mayor 2025 Radar Kediri Awards

    Mbak Wali Sabet Anugerah A Transformative Young Mayor 2025 Radar Kediri Awards

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati kembali menorehkan prestasi gemilang. Sosok pemimpin muda ini resmi menerima Anugerah A Transformative Young Mayor dari Jawa Pos Radar Kediri Award 2025.

    Sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada kepala daerah yang dinilai berhasil membawa perubahan nyata dalam struktur, tata kelola, dan pembangunan Kota Kediri. Penyerahan penghargaan, berlangsung di Ruang Tegowangi, Hotel Grand Surya Kediri, Sabtu (29/11/2025).

    “Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami bisa mendapatkan penghargaan ini. Tentu saja ini bukan pencapaian pribadi tapi pencapaian seluruh jajaran di Pemerintah Kota Kediri dan masyarakat Kota Kediri,” terang Wali Kota Kediri.

    Lebih lanjut, Mbak Wali menegaskan bahwa penghargaan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa perubahan tidak boleh berhenti bagi Kota Kediri. Momentum ini juga menjadi motivasi bagi Pemerintah Kota Kediri untuk terus bekerja lebih baik sehingga pembangunan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

    Di akhir sambutannya, Wali Kota termuda ini mengajak seluruh masyarakat Kota Kediri untuk terus bergotong royong mewujudkan Kota Kediri yang semakin Mapan.

    Hadir pula, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi (Wamendikti) Fauzan, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur Imam Hidayat, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso Gus Kautsar, Ketua Pengadilan Negeri Khairul, Direktur Radar Kediri Kurniawan Muhammad, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kediri Agung Hadi Wijanarko, serta para penerima penghargaan lainnya. [nm/suf]

  • Banjir Aceh Barat, Puluhan SD Terendam Lumpur, 2 Bangunan Sekolah Hancur

    Banjir Aceh Barat, Puluhan SD Terendam Lumpur, 2 Bangunan Sekolah Hancur

     

    Liputan6.com, Aceh Barat – Sebanyak 32 unit sekolah dasar (SD) yang ada di sejumlah kecamatan Aceh Barat terendam banjir dengan ketinggian air di atas satu meter, sehingga mengakibatkan aktivitas belajar mengajar terhenti. Hal itu diungkapkan Dinas Pendidikan Aceh Barat, Minggu (30/11/2025).

    Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat Husensah mengatakan, banjir bandang juga merusak dua sekolah dasar di pedalaman Aceh Barat, sehingga sarana pendidikan bagi anak didik terhenti total.

    “SD yang hancur terbawa arus sungai akibat banjir bandang di antaranya SDN Alue Lhok, Kecamatan Pante Ceureumen dan SD Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat,”  katanya, seperti dikutip dari Antara.

    Husensah mengatakan, dampak rusaknya dua unit sekolah dasar di pedalaman Aceh Barat tersebut juga telah menghentikan seluruh aktivitas pendidikan terhenti total.

    Bahkan hanya sedikit bangunan sekolah yang tersisa dan saat ini berada di pinggir aliran sungai, karena lahan sekolah telah tergerus sungai. 

    Selain itu, sebanyak 30 unit sekolah dasar tersebar di 10 kecamatan di Aceh Barat juga terendam banjir dan lumpur, sehingga aktivitas belajar bagi murid belum bisa dilaksanakan sementara waktu. 

    Dampak banjir bandang dan banjir luapan juga mengakibatkan aneka sarana belajar di sekolah dasar juga rusak parah, termasuk meja, kursi, buku, alat peraga serta ruang belajar dan sarana elektronik lainnya. 

    Husensah mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan daerah termasuk pemerintah provinsi, agar segera mendapatkan penanganan lanjutan.