Blog

  • Ono Surono Soroti Penghapusan Hibah Pesantren

    Ono Surono Soroti Penghapusan Hibah Pesantren

    BANDUNG – Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono angkat bicara terkait dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang menghapus hibah pesantren guna mencegah ‘relasi politik’.

    Menurut Ono, semangat membangun bangsa dan negara berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan falsafah negara menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.

    Prinsip ini semestinya terwujud melalui keterlibatan semua elemen dari masyarakat, tokoh agama, akademisi, hingga pejabat politik dalam setiap proses perencanaan pembangunan.

    “Implementasi prinsip kolaboratif di Jabar saat ini masih jauh dari harapan. Harusnya, kolaborasi hadir tidak hanya sebagai jargon dalam pidato atau dokumen formal, tetapi harus menjadi pijakan nyata dalam penyusunan kebijakan,” ujar Ketu DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini dalam keterangannya, Jumat (25/4).

    Ono mengatakan dalam konteks perencanaan pembangunan daerah, kolaborasi itu idealnya dilandasi beberapa aspek, yakni teknokratis, partisipatif, politis, dan top-down-bottom-up.

    “Kolaborasi yang melibatkan kajian akademik dari perguruan tinggi, menempatkan masyarakat bukan hanya sebagai objek, tapi juga subjek pembangunan. Ada juga aspek politis yang mengakomodasi visi misi kepala daerah serta anggota DPRD, kemudian melalui pendekatan top-down dan bottom-up. Ini memungkinkan komunikasi dua arah antara pemerintah pusat dan daerah dari atas ke bawah dan sebalinya,” kata Ono.

    Namun, imbuh dia, dalam realitas 2025 ini, pelaksanaan kolaborasi tersebut menuai banyak respon.

    Salah satu tertuju pada penyusunan APBD Jawa Barat, yang disebut-sebut menghapus sejumlah usulan dari masyarakat tanpa melalui pembahasan yang melibatkan DPRD.

    Beberapa program yang terkena dampaknya antara lain hibah pesantren atau pondok pesantren (ponpes), bantuan organisasi kemasyarakatan, serta kegiatan usulan kabupaten/kota.

    Kondisi ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan masyarakat dan sejumlah fraksi di DPRD Jawa Barat.

    Mereka menilai keputusan penghapusan tersebut tidak hanya mengabaikan aspirasi publik, tetapi juga mencederai semangat kolaborasi dan prinsip musyawarah.

    “Misalnya hibah pesantren. Kalaupun ada ponpes yang diduga oleh gubernur memperoleh anggaran besar, maka perlu verifikasi. Jangan dicoret begitu saja tanpa melibatkan DPRD maupun dari ponpes tersebut. Kalaupun Ponpes menerima hibah hanya untuk memenuhi unsur atau aspek politik (relasi politik) itu sah saja. Sama halnya dengan gubernur datang ke suatu tempat, desa atau satu organisasi dan dia menjanjikan akan membantu,” tegas dia.

  • Perbankan Ajak Nasabah dan Pelaku Usaha Adaptif Menghadapi Tantangan Ekonomi Global – Halaman all

    Perbankan Ajak Nasabah dan Pelaku Usaha Adaptif Menghadapi Tantangan Ekonomi Global – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (BNI) mendampingi nasabah dan pelaku usaha menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis.

    Melalui acara Halalbihalal dan Economic Outlook 2025 di Kota Solo, Jawa Tengah, BNI mengajak nasabah serta pelaku usaha di Jawa Tengah untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi melalui strategi adaptif dan solusi keuangan yang inovatif.

    SEVP Treasury BNI Ita Tetralastwati menjelaskan, acara ini menjadi ruang kolaborasi antara BNI dan nasabah dalam merumuskan strategi bisnis yang lebih resilien.

    “Kami percaya dengan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai arah perekonomian serta solusi keuangan yang relevan, kami dapat membantu nasabah merancang langkah bisnis yang lebih tepat di tengah dinamika pasar,” ujar Ita dikutip Jumat (25/4/2025).

    Dalam acara tersebut, Chief Economist BNI Leo Putera Rinaldy memaparkan proyeksi ekonomi global dan domestik, termasuk perkembangan geopolitik, tren suku bunga, pergerakan nilai tukar, inflasi, serta peluang dan risiko di sektor industri.

    Sesi ini menjadi bekal strategis bagi nasabah dalam menentukan arah kebijakan bisnis ke depan.

    Menurut Ita, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif, seiring berkembangnya kawasan industri di Semarang, Kendal, Batang, hingga Solo Raya.

    Didukung oleh infrastruktur pelabuhan dan jalan tol yang semakin memadai, wilayah ini menjelma menjadi pusat aktivitas ekspor-impor dan industri nasional.

    “Melalui forum seperti ini, kami berharap dapat memperkuat sinergi dengan para nasabah di Jawa Tengah dan sekitarnya, serta memberikan kontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Ita.

  • Sekecil Apa pun Akan Kami Tindak

    Sekecil Apa pun Akan Kami Tindak

    PIKIRAN RAKYAT – Isu dugaan kecurangan dan kebocoran soal dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 ramai jadi sorotan sejak hari pertama pelaksanaan.

    Untuk merespons keresahan publik, Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menggelar konferensi pers pada Jumat, 25 April 2025 pukul 10.00 WIB.

    Juru bicara SNPMB, Ismaini Zain, mengatakan klarifikasi ini penting karena maraknya laporan dari masyarakat.

    “Hari ini kami informasikan adalah hari ketiga UTBK. Namun, seperti yang kita ketahui, di media sosial ada berbagai laporan dari netizen tentang dugaan kecurangan maupun soal yang disebut-sebut bocor sejak hari pertama. Kami memahami kekhawatiran peserta dan penting untuk menjernihkan situasi,” ucapnya.

    Ketua Umum SNPMB, Eduart Wolok, menegaskan bahwa sistem seleksi nasional sudah dirancang sedemikian rupa agar tidak bisa ditembus.

    “Tidak ada satu pun set soal yang sama antara sesi satu dan lainnya. Untuk 23 sesi pelaksanaan UTBK tahun ini, kami telah menyiapkan lebih dari 23 set soal yang berbeda. Maka, kebocoran soal secara teknis tidak mungkin terjadi,” ujarnya.

    Soal yang terlihat mirip antar sesi, kata Prof. Eduart, memang sengaja dibuat sama untuk keperluan standarisasi nilai. Namun, sistem penilaiannya sudah diatur agar tetap adil dan tidak merugikan peserta.

    Panitia juga membantah soal bocor berasal dari sistem. Dugaan tersebut kemungkinan besar berasal dari peserta yang merekam soal menggunakan alat bantu terlarang.

    Bahkan, ditemukan penggunaan teknologi curang seperti kamera tersembunyi yang disamarkan di behel gigi, kuku, kancing baju, hingga ikat pinggang. Semua ini sedang dalam proses investigasi.

    14 Kasus Kecurangan, Sanksi Tegas Menanti

    Dalam dua hari pertama pelaksanaan UTBK, panitia mencatat 14 kasus kecurangan: sembilan pada Rabu, 23 April, dan lima pada Kamis, 24 April 2025.

    Jumlah itu memang kecil dibanding total peserta 196.328 orang, yaitu hanya sekitar 0,0071 persen. Namun, panitia tetap memproses semuanya secara serius.

    “Memang jumlahnya sangat kecil, namun kami tidak akan menutup mata. Bahkan ada yang menggunakan perangkat teknologi seperti remote desktop, ponsel, software tertentu, hingga metode konvensional,” ungkap Prof. Eduart.

    Ia menambahkan, “Kami mengutuk keras cara-cara seperti ini. Jika terus berlanjut, kami siap melibatkan aparat penegak hukum agar bisa menjadi pembelajaran bersama.”

    Untuk mencegah kejadian serupa, pengawasan di ruang ujian diperketat, termasuk pemeriksaan fisik peserta dan pemantauan melalui rekaman CCTV serta log sistem komputer.

    Akun-akun peserta yang dicurigai curang sedang dianalisis, dan sejumlah pihak internal maupun eksternal juga dipanggil untuk klarifikasi.

    Panitia menegaskan, peserta yang terbukti curang akan langsung dikenai sanksi berat berupa pembatalan hasil UTBK, diskualifikasi permanen dari seluruh jalur SNPMB, serta pelaporan ke sekolah asal. Bila ada oknum internal yang terlibat, hukuman tegas juga akan dijatuhkan.

    “Jangan resah dengan isu yang belum tentu benar. Kami hadir di sini untuk menjaga integritas UTBK. Kecurangan sekecil apapun akan kami tindak,” ucap Prof. Eduart tegas di akhir penjelasannya. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Eks Presiden Korsel, Moon Jae In Didakwa Suap Usai ‘Titip’ Menantu untuk Dapat Pekerjaan

    Eks Presiden Korsel, Moon Jae In Didakwa Suap Usai ‘Titip’ Menantu untuk Dapat Pekerjaan

    PIKIRAN RAKYAT – Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In secara resmi dakwa tanpa penahanan oleh Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju pada Kamis 18 April 2025 lalu. Dia dituduh menerima suap secara tidak langsung melalui penempatan kerja mantan menantunya di maskapai penerbangan Thai Eastar Jet.

    Dugaan Suap melalui Menantu dan Maskapai

    Kasus ini mencuat setelah kelompok sipil Justice People yang berbasis di Seoul melayangkan pengaduan pada Desember 2021. Mereka menuding adanya hubungan timbal balik yang melibatkan Moon Jae In, mantan menantunya Seo, dan Lee Sang-jik selaku pendiri Eastar Jet dan mantan anggota parlemen dari Partai Demokrat Korea.

    Jaksa menyebut bahwa hampir 220 juta won atau sekitar 154.000 dolar AS (Rp2,5 miliar) diberikan kepada Seo dalam bentuk gaji bulanan dan biaya relokasi ke Thailand antara Juli 2018 hingga April 2020. Uang ini dinilai sebagai bentuk suap de facto kepada Moon Jae In, yang kala itu menjabat sebagai Presiden.

    Penunjukan Seo sebagai direktur eksekutif Thai Eastar Jet dipertanyakan karena minimnya pengalaman di industri penerbangan dan kondisi keuangan perusahaan yang sedang kesulitan. Menurut jaksa, proses rekrutmen itu juga melibatkan tim urusan sipil di kantor kepresidenan Moon, yang seharusnya bersifat netral.

    Kinerja Seo Dipertanyakan, Gaji Dua Kali Lipat CEO

    Kejaksaan menyampaikan bahwa Seo sering absen dalam tugasnya, kerap terbang ke Korea atau bekerja dari jarak jauh. Padahal, gaji yang diterimanya jauh melebihi standar.

    “Seo sering meninggalkan jabatannya untuk waktu yang lama, terbang ke Korea Selatan atau bekerja dari jarak jauh. Dia tidak menyediakan tenaga kerja yang layak sesuai dengan posisinya sebagai direktur eksekutif. Tapi Seo menerima gaji bulanan 8 juta won, hampir dua kali lipat gaji CEO maskapai,” kata Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju dalam pernyataan resmi.

    Manfaat Finansial Langsung kepada Moon Jae In

    Jaksa juga menyoroti fakta bahwa Moon Jae In sempat membiayai hidup keluarga putrinya, termasuk mantan menantu dan cucunya, sebelum Seo dipekerjakan oleh Thai Eastar Jet. Setelah Seo mendapat pekerjaan, dukungan finansial dari Moon dihentikan.

    Jaksa menilai hal ini sebagai manfaat langsung bagi Moon, yang seharusnya tidak diperoleh lewat fasilitas jabatan.

    “Inti dari kasus ini adalah bahwa presiden menerima perlakuan istimewa dengan menggunakan wewenangnya, memungkinkan migrasi luar negeri putrinya dan suaminya melalui perusahaan penerbangan yang dikelola oleh mantan anggota parlemen dan pengusaha Lee,” tutur Jaksa.

    Mereka merujuk pada putusan Mahkamah Agung Korea Selatan tahun 2018 yang menyatakan bahwa jika pejabat publik dan non-publik merencanakan kejahatan bersama, maka keduanya dapat dijerat pidana atas dasar penyuapan, meskipun uang suap diterima oleh pihak ketiga.

    Moon Bantah, Tim Hukum Sebut Jaksa Salahgunakan Wewenang

    Pihak Moon Jae-in membantah seluruh tuduhan. Tim hukum mantan presiden menyatakan bahwa jaksa telah menyalahgunakan kekuasaan karena mendakwa Moon tanpa memberikan kesempatan untuk memberikan pembelaan terlebih dahulu.

    Putrinya Juga Terseret Kasus Hukum Lain

    Meskipun Moon Da-hye (putri Moon Jae-in) dan Seo dianggap terlibat sebagai kaki tangan, jaksa memutuskan untuk menangguhkan dakwaan terhadap mereka. Mereka menilai cukup dengan menuntut Moon Jae-in dan Lee Sang-jik demi kepentingan keadilan negara.

    Namun, Moon Da-hye sendiri baru-baru ini juga dijatuhi sanksi hukum lain. Pada 17 April 2025, Pengadilan Distrik Barat Seoul menjatuhkan denda sebesar 15 juta won atas kasus mengemudi dalam keadaan mabuk dan menyewakan properti tanpa izin.

    Ia diketahui mengemudi dengan kadar alkohol tinggi di kawasan Itaewon pada Oktober 2024, dan menjalankan bisnis sewa jangka pendek di Seoul dan Pulau Jeju melalui Airbnb tanpa pendaftaran resmi, yang melanggar Undang-Undang Pengendalian Kesehatan Masyarakat.

    Persidangan Dilakukan di Seoul

    Kasus Moon Jae In akan disidangkan di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Perhatian publik kini tertuju pada proses hukum terhadap mantan presiden yang sebelumnya dikenal dengan citra bersih dan reformis selama masa jabatannya dari 2017 hingga 2022.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Saham UNVR Mendadak Melesat 17 Persen Usai Unilever Putuskan Bagi Dividen 100 Persen Laba

    Saham UNVR Mendadak Melesat 17 Persen Usai Unilever Putuskan Bagi Dividen 100 Persen Laba

    PIKIRAN RAKYAT – Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mendadak melesat tajam hingga 17,06 persen ke level Rp1.750 per saham pada sesi pertama perdagangan Jumat, 25 April 2025. Bahkan pada titik tertinggi hari itu, harga saham sempat menyentuh Rp1.865 per saham.

    Lonjakan signifikan ini terjadi setelah Unilever Indonesia mengumumkan keputusan strategis: membagikan 100 persen dari laba bersih tahun buku 2024 sebagai dividen kepada para pemegang saham.

    Ini bukan kali pertama UNVR mengambil langkah serupa. Perusahaan konsumer ini memang dikenal rajin membagikan dividen tinggi, bahkan pada 2022 rasio pembagian dividennya mencapai 111 persen dari laba bersih.

    “Jadi, yang pasti dividen 100% akan tetap dibayarkan sepanjang tahun 2025. Kami tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa distribusi dividen kami tetap 100% kepada para pemegang saham dan investor kami,” ujar Neeraj Lal, Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk, dalam Laporan Kinerja Keuangan Perusahaan Kuartal I-2025, Kamis 24 April 2025.

    Laba Bersih Kuartal I-2025 Lampaui Ekspektasi

    UNVR membukukan laba bersih sebesar Rp1,24 triliun pada kuartal I-2025. Meski terkoreksi 15 persen secara tahunan (year-on-year), angka ini melonjak 245 persen dibanding kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter). Perolehan ini bahkan melampaui ekspektasi konsensus analis, setara dengan 32 persen dari estimasi laba tahun penuh 2025.

    Peningkatan margin menjadi kunci dari lonjakan laba ini, meskipun pendapatan masih melemah. Marjin laba usaha pulih ke level 17,1 persen dari sebelumnya hanya 6,7 persen pada kuartal IV-2024. Sementara itu, marjin laba kotor naik ke 48,2 persen, mengindikasikan efisiensi biaya yang mulai membuahkan hasil.

    “Menurut kami, upside yang relatif mudah dicapai telah terealisasikan,” ucap Edi Chandren, Investment Analyst Lead Stockbit.

    “Momentum kenaikan harga saham ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk take profit dan wait and see terlebih dahulu terkait progres topline perusahaan,” ujarnya menambahkan.

    Penjualan Masih Tertekan, Tapi Ada Harapan

    Pendapatan UNVR tercatat sebesar Rp9,47 triliun, terkoreksi 6 persen YoY namun tumbuh 23 persen dibanding kuartal sebelumnya. Penjualan domestik secara volume turun 8 persen YoY, meski harga jual rata-rata naik tipis 1,3 persen. Segmen home and personal care mengalami penurunan pendapatan paling dalam, yakni 9 persen YoY. Sementara itu, segmen foods and refreshment relatif stabil dengan penurunan hanya 1 persen YoY.

    Menariknya, margin kotor dari segmen home and personal care justru pulih kuat ke 50,2 persen (vs. 44,9 persen di kuartal sebelumnya). Ini menandakan program efisiensi mulai bekerja, setidaknya dari sisi biaya.

    Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengakui bahwa tantangan besar masih membayangi, terutama soal harga saham yang tertekan dalam lima tahun terakhir.

    “Dan saya kira itulah realita kalau kita bicara dividen dan kondisi saham. Kami tidak menyembunyikan realita ini. Kami menelan pil pahit terkait harga saham ini pada kuartal 3 dan 4 tahun lalu,” tuturnya.

    Kinerja Saham Mengungguli IHSG

    Dalam satu pekan terakhir, saham UNVR sudah melesat 33 persen. Bahkan dalam sebulan, saham ini mencatat kenaikan fantastis 41 persen. Angka ini jauh mengungguli kenaikan IHSG dalam periode yang sama, yang hanya tumbuh 7,3 persen.

    Analis menilai bahwa kinerja terburuk UNVR tampaknya sudah berlalu. Dengan efisiensi yang mulai terasa dan komitmen membagikan seluruh laba sebagai dividen, investor memiliki alasan kuat untuk optimistis. Meski begitu, tantangan jangka menengah tetap ada—yakni mengembalikan pertumbuhan pendapatan agar pemulihan harga saham lebih berkelanjutan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pesta Miras Berujung Maut di Tanjung Priok, Pria Bacok Teman Gara-gara Diomongin dari Belakang

    Pesta Miras Berujung Maut di Tanjung Priok, Pria Bacok Teman Gara-gara Diomongin dari Belakang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pesta minuman keras (miras) berujung maut terjadi di sebuah asrama wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (18/4/2025).

    Seorang pria berinisial YR alias Acil membacok rekannya LH (26) hingga tewas gara-gara tersinggung diomongin dari belakang.

    Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Utara AKP Seno Pradana menyampaikan kronologis pembunuhan tersebut.

    Peristiwa bermula saat LH bersama Acil dan rekan-rekan lainnya janjian untuk berkumpul di asrama sekitar pukul 15.00 WIB.

    “Pada saat korban dan para saksi sedang ngumpul-ngumpul, tersangka baru saja selesai masak ayam dan nasi, kemudian korban memakan masakan tersangka tersebut,” ucap AKP Seno Pradana dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025). 

    Lalu, saksi berinisial Z dan S pun pergi keluar asrama untuk membeli minuman alkohol jenis aseng dan bir hitam. 

    Z dan S pun kembali tiba di asrama sekitar pukul 17.30 WIB dengan membawa miras. 

    Selanjutnya, korban, tersangka, dan para saksi langsung menengak miras tersebut. 

    “Kemudian pada saat minuman beralkohol tersebut habis, saksi S membeli kembali. Minumah alkohol tersebut untuk kedua kalinya,” ucap Seno. 

    Setelah minuman itu datang, mereka pun kembali menengaknya. Usai asik menengak miras, mereka saling mengobrol satu sama lain. Korban memilih mengobrol dengan saksi S. 

    Sedangkan tersangka mengobrol dengan saksi ZN. 

    Posisi tersangka dengan korban saat itu bersebelahan hanya berjarak sekitar setengah meter. 

    Di situ, Acil mendengar bahwa LH sedang membicarakannya dengan S. 

    Acil pun merasa tersinggung dan tak terima karena dibicarakan dari belakang. 

    “Kemudian, tersangka menghampiri dan menanyakan hal tersebut mengapa korban membicarakan tersangka. Mendengar respons korban tidak mengenakan, tersangka menyuruh saksi yang lainnya untuk meninggalkan ruangan tersebut dengan menyisakan tersangka dan korban saja,” tutur Seto. 

    Semakin kesal karena mendapat respons tak mengenakkan, Acil langsung mengambil parang yang ada di atas lemari. 

    Lalu, ia langsung menghampiri korban dan membacoknya dengan parang beberapa kali. 

    “Membacok korban sebanyak tiga kali bacokan ke arah kepala, tangan, dan pundak korban,” beber Seto. 

    Imbas dari bacokan tersebut, LH pun langsung tewas di lokasi kejadian. 

    Sementara itu, Acil kini sudah berada di Polres Metro Jakarta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Kaesang Pangarep Silaturahmi dengan Bupati Malang, Bahas Kuliner dan Lebaran, Bukan Politik

    Kaesang Pangarep Silaturahmi dengan Bupati Malang, Bahas Kuliner dan Lebaran, Bukan Politik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, kembali melanjutkan agenda silaturahmi politiknya dengan mengunjungi Bupati Malang, M. Sanusi, di Pendopo Kabupaten Malang pada Jumat, (25/4/2025).

    Kaesang menyebutkan bahwa pertemuan ini murni sebagai ajang silaturahmi dalam rangka Lebaran, bukan urusan politik.

    Kaesang tampil dengan mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan peci hitam saat disambut dengan hangat oleh Bupati Sanusi beserta jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Malang.

    “Silaturahmi dengan Pak Bupati ini momennya sangat pas setelah Lebaran. Kami merasa perlu untuk bersilaturahmi dengan kepala daerah di seluruh Indonesia,” ujar Kaesang.

    Saat ditanya apakah ada pembicaraan terkait politik dalam pertemuan tersebut, Kaesang menegaskan bahwa diskusi yang berlangsung lebih banyak berkisar pada kuliner khas Jawa Timur, khususnya rawon.

    “Enggak ada bahas politik, cuma ngobrol soal rawon. Murni silaturahmi, halalbihalal. Enggak ada yang lain,” tegasnya.

    Kaesang juga menyatakan bahwa ia tidak memberikan pesan khusus kepada Bupati Malang, karena menurutnya, setiap pemimpin daerah sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk wilayahnya.

    Bupati Malang, M. Sanusi, juga menegaskan hal yang sama.

    “Mas Kaesang datang untuk silaturahmi, halalbihalal karena ini momen hari raya Idulfitri, tidak ada yang lainnya,” ujar Sanusi.

    Usai pertemuan di Pendopo Kabupaten Malang, Kaesang melanjutkan perjalanan silaturahminya ke beberapa lokasi lain di Jawa Timur, termasuk Kota Malang.
    (Wahyuni/Fajar)

  • Bikin SIM Nggak Ada yang Gratis, Siapin Duit Segini

    Bikin SIM Nggak Ada yang Gratis, Siapin Duit Segini

    Jakarta

    Bikin SIM sudah pasti dikenakan biaya, tidak gratis. Segini biaya bikin SIM baru.

    Marak beredar di media sosial unggahan soal bikin SIM gratis. Lebih parahnya lagi, agar lebih meyakinkan, disematkan juga foto Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Dalam unggahan itu juga disertakan tautan supaya bisa diklik. Nah kalau kamu melihat yang seperti itu, jangan langsung percaya ya karena jelas penipuan.

    Kasubdit SIM Ditregident Korlantas Polri Kombes Pol Dhafi menegaskan, pembuatan SIM tidak ada yang gratis. Soal biayanya, sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah yang termasuk dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Polri Nomor 76 Tahun 2020.

    “Jadi SIM gratis itu nggak ada ya. Kalau ada yang ngasih informasi lewat Instagram atau TikTok dan sebagainya terkait dengan SIM gratis itu adalah hoax ya, nggak bener,” beber Dhafi dalam unggahan video Instagram Korlantas NTMC Polri.

    Biaya Bikin SIM Baru

    Dalam aturan itu dijelaskan rincian biaya SIM sebagai berikut.

    Penerbitan SIM A: Rp 120.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM B I: Rp 120.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM B II: Rp 120.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM C: Rp 100.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM C I: Rp 100.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM C II: Rp 100.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM D: Rp 50.000 (per penerbitan)Penerbitan SIM D I: Rp 50.000 (per penerbitan)

    Biaya di atas belum termasuk tes psikologi, tes kesehatan, dan asuransi. Sebab, biaya tes psikologi dan tes kesehatan kini tergantung dengan fasilitas kesehatan yang dipilih. Sebagai contoh, bila biaya tes psikologi Rp 57.500, tes kesehatan Rp 37.500, dan asuransi Rp 50.000, maka total biaya bikin SIM A Rp 265.000 dan SIM C Rp 245.000. Namun biaya di atas bukan acuan, karena bisa jadi biaya tes kesehatan dan psikologi berbeda.

    Dhafi menegaskan SIM merupakan salah satu persyaratan utama yang harus dimiliki seseorang saat berkendara. Ya, SIM adalah bukti legitimasi kompetensi pengemudi sesuai jenis dan golongan SIM yang dimilikinya setelah memenuhi persyaratan administrasi, usia, kesehatan jasmani maupun rohani, serta dinyatakan lulus melalui proses pengujian.

    “Di aturan perundang-undangan terkait dengan lalu lintas angkutan jalan untuk surat izin mengemudi, jadi SIM itu harus merupakan satu keahlian untuk bisa membawa kendaraan. Itu diatur di peraturan perundang-undangan ya itu di pasal 85 terkait SIM itu,” jelas Dhafi.

    Dalam UU No. 22 Tahun 2009 pasal 86 juga ditegaskan bahwa SIM adalah bukti kompetensi mengemudi. Fungsinya adalah registrasi pengemudi kendaraan yang memuat keterangan identitas lengkap pengemudi.

    (dry/rgr)

  • 7
                    
                        Kepala SMK di Bekasi Dipanggil KCD Buntut Rencana Study Tour Rp 6 Juta ke Bali
                        Megapolitan

    7 Kepala SMK di Bekasi Dipanggil KCD Buntut Rencana Study Tour Rp 6 Juta ke Bali Megapolitan

    Kepala SMK di Bekasi Dipanggil KCD Buntut Rencana Study Tour Rp 6 Juta ke Bali
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Kepala
    SMK Karya Pembaharuan
    , Ahmad Tetuko Taqiyudin, dipanggil oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Jawa Barat pada Jumat (25/4/2025).
    Pemanggilan ini dilakukan setelah seorang wali murid mengadukan rencana kegiatan
    study tour
    ke Bali yang memerlukan biaya sebesar Rp 5-6 juta kepada Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    .
    “Saya lagi di jalan, mau ke kantor KCD, dipanggil, nanti ya,” kata Tetuko saat dihubungi
    Kompas.com
    , Jumat.
    SMK Karya Pembaharuan merupakan sekolah swasta yang berlokasi di Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi.
    Sekolah ini didirikan di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al-Mujahidin yang telah menjalankan kegiatan belajar mengajar sejak tahun 2007.
    Penelusuran Kompas.com di lokasi, gedung sekolah didominasi warna hijau dan tampak sepi karena sedang berlangsung uji kompetensi keahlian.
    Seorang siswa kelas III yang enggan disebutkan namanya mengkonfirmasi adanya rencana kegiatan
    study tour
    ke Bali, namun menyatakan bahwa biaya yang disebutkan tidak akurat.
    “Enggak segitu, sekitar Rp 3 juta, itu salah infonya,” ungkap siswa yang mengenakan seragam sekolah berwarna merah marun.
    Sebelumnya, seorang ibu di Kabupaten Bekasi mengadukan kepada Gubernur Dedi Mulyadi terkait biaya
    study tour
    ke Bali yang diselenggarakan oleh sekolah anaknya.
    Aduan tersebut disampaikan saat Dedi mengunjungi salah satu daerah di Kabupaten Bekasi pada Kamis (24/4/2025) dan direkam serta diunggah di akun Instagram-nya, @dedimulyadi71.
    “Ini saya lagi di Bekasi, ini salah satu warga yang mengadu, SMK mana?” tanya Dedi kepada ibu tersebut.
    Wanita berbaju katun rayon itu menjelaskan bahwa anaknya menempuh pendidikan di SMK Karya Pembaharuan dan menyinggung larangan kegiatan
    study tour
    ke luar kota yang pernah dikeluarkan oleh Dedi.
    “Kami tetap melakukan perjalanan ke Bali, Pak. Bagaimana dengan program Bapak yang melarang
    study tour
    ke luar kota?” tanya ibu tersebut.
    Dedi kemudian menanyakan jumlah biaya yang harus dibayar.
    Ibu itu menjelaskan bahwa sebelum
    study tour
    digelar, orangtua siswa diharuskan membayar iuran selama tiga tahun dengan nilai Rp 150.000 per bulan, di samping uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sebesar Rp 150.000.
    “Jadi sama SPP-nya Rp 300.000. Terus kami diwajibkan membayar pembayaran akhir tahun dan lain-lainnya,” jelas ibu tersebut.
    Ia mengungkapkan bahwa total biaya untuk
    study tour
    ke Bali berkisar antara Rp 5-6 juta.
    “Total semua biaya untuk ke Bali kalau enggak salah estimasi Rp 5 juta sampai Rp 6 juta, Pak,” ungkapnya.
    Mendengar keluhan tersebut, Dedi meminta SMK Karya Pembaharuan untuk segera menghentikan rencana kegiatan
    study tour
    .
    “Oke, untuk SMK KP Bekasi tolong hentikan kegiatan rencana ke Bali. Kewenangan izin dari yayasan tersebut ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” tegas Dedi.
    “Kami tidak segan-segan mengambil tindakan yang nyata bagi sekolah tersebut apabila terus memaksakan. Ini keluhan dari orangtuanya. Iya, bu ya?” tambah Dedi.
    Setelah mendengar tanggapan Dedi, ibu tersebut merasa sedikit lega, namun tetap menyampaikan keberatan atas kegiatan
    study tour
    tersebut.
    Dedi memastikan akan meminta anak buahnya untuk menghubungi sekolah agar menghentikan rencana kegiatan
    study tour
    .
    “Oke nanti, hari ini juga, saya akan meminta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk telepon kepala sekolahnya untuk menghentikan kegiatan,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Publik Soroti Hercules yang Ultimatum Dedi Mulyadi: Kita Butuh Negara, Bukan Preman

    Publik Soroti Hercules yang Ultimatum Dedi Mulyadi: Kita Butuh Negara, Bukan Preman

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Tommy Shelby merespons pernyataan bernada ultimatum dari pendiri ormas GRIB Jaya, Hercules Rosario Marshal, kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Dalam pernyataannya yang beredar, Hercules memperingatkan Dedi Mulyadi agar tidak mengusik organisasi yang dipimpinnya, GRIB Jaya.

    Reaksi ini sontak menuai perhatian publik, termasuk Tommy Shelby.

    Tommy menyampaikan sindiran tajam atas fenomena tersebut. Ia mempertanyakan arah demokrasi di Indonesia yang kini justru diwarnai nuansa intimidasi.

    “Gubernur Jabar dikasih ultimatum sama tokoh yang dijuluki preman tak bisa mati gara-gara nyenggol GRIB Jaya. Ini politik atau film action?” kata Tommy @TOM5helby (25/4/2025).

    Ia menegaskan bahwa demokrasi seharusnya menjadi ruang adu ide dan gagasan, bukan arena pamer kekuatan atau otot.

    “Demokrasi harusnya ajang adu ide, bukan ajang pamer intimidasi,” cetusnya.

    Tommy juga mengingatkan bahwa jika premanisme merambah ke ruang kekuasaan, maka yang paling dirugikan adalah rakyat kecil.

    “Kalau premanisme masuk ke arena kekuasaan, yang kalah bukan cuma lawan politik, tapi rakyat kecil yang nonton dari pinggir arena,” tegasnya.

    Komentar Tommy menambah polemik soal peran ormas dan aktor-aktor kekuasaan di panggung politik nasional. Peringatan soal demokrasi yang terancam oleh kekuatan non-konstitusional pun kembali mencuat ke permukaan.

    “Kita butuh negara, bukan preman,” tandasnya.

    (Muhsin/fajar)