Blog

  • Sosok Windy Idol 2014, Menangis Seusai Jadi Saksi TPPU Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan

    Sosok Windy Idol 2014, Menangis Seusai Jadi Saksi TPPU Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan

    Sosok Windy Idol 2014, Menangis Seusai Jadi Saksi TPPU Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan

    TRIBUNJATENG.COM – Polisi memanggil penyanyi Windy Idol  sebagai saksi dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Hasbi Hasan.

    Seusai menjalani pemeriksaan Windy terlihat menangis saat keluar dari Gedung KPK Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Namun finalis Indonesia Idol 2014 itu tidak menjelaskan secara detail hasil pemeriksaannya.

    Melansir Kompas.com, saat ditanya terkait sejumlah uang yang diterimanya dalam kasus TPPU tersebut, Windy tak memberikan jawaban yang cukup jelas.

    “Enggak, tanya saja penyidiknya,” ujarnya.

    “Mohon maaf, aku lagi tidak, dalam keadaan tidak baik-baik saja,” sambungnya. 

    Dia juga meminta doa agar dapat menghadapi perkara tersebut dengan baik.

    “Aku minta maaf ya kalau tidak banyak kasih jawaban ya, mohon doa saja ya, semua mohon doa saja,

    semoga orang-orang bisa dilembutkan hatinya dan aku di sini mudah-mudahan cuma korban ya, mohon doa saja ya,” kata Windy. 

    Sambil menangis, Windy mengatakan, kasus TPPU tersebut cukup menguras tenaganya dan berdampak terhadap keluarga, pekerjaan, dan masa depannya.

    Ia berharap perkara tersebut dapat segera diselesaikan.

    “Karena kalau dari saya pribadi sudah cukup menguras tenaga gitu, saya punya keluarga juga, saya punya kerjaan yang rusak semua,

    saya punya masa depan, saya pingin punya masa depan, semoga saja nanti kasusnya bisa, saya bisa cepat-cepat beres, sudah capek banget,” ucapnya. 

    Selain Windy, KPK turut memanggil kakaknya Rinaldo Septariando B (RS) sebagai saksi dalam perkara yang sama.

    Sosok Windy Idol

    Windy Idol lahir dengan nama Windy Yunita Bastari Usman.

    Ia dilahirkan di Bangka Belitung pada 2 Juni 1993. 

    Windy adalah penyanyi Indonesia yang namanya mulai dikenal berkat keikutsertannya di ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2014. 

    Sejak kecil, Windy telah menunjukkan minat besar terhadap dunia tarik suara.

    Ia tumbuh dengan kecintaan terhadap lagu-lagu pop dan R&B, dan mulai mengasah kemampuan vokalnya melalui berbagai lomba menyanyi lokal.

    Bakatnya kemudian ia uji di ajang Indonesian Idol. Benar saja, Windy Idol berhasil menembus babak spektakuler dan jadi batu loncatan untuk kariernya saat ini.

    Keikutsertaan Windy dalam Indonesian Idol bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga proses pembentukan karakter sebagai artis.

    Windy dikenal sebagai sosok yang tidak hanya mengandalkan teknik vokal, tetapi juga mampu menyampaikan emosi dalam setiap penampilannya. 

    Meski tak keluar sebagai juara di Indonesian Idol, Windy meneruskan kariernya sebagai solois.

    Pada 2016, ia melepas single berjudul Masih Mencintaimu.

    Setahun setelahnya, single Gelisah Hati dirilis Windy Idol.

    Lalu pada 2017, ia juga melepas single bertajuk KeagunganMu. (*)

  • Pengamat Baca Maksud Kritik PDIP Atas Konten Monolog Wapres Gibran: Apa yang Sudah Dilakukan?

    Pengamat Baca Maksud Kritik PDIP Atas Konten Monolog Wapres Gibran: Apa yang Sudah Dilakukan?

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti ramainya reaksi atas konten video monolog Wapres Gibran Rakabuming Raka beberapa waktu terakhir.

    Salah satunya adalah kritik dari Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus.

    Deddy tegas meminta Gibran tak perlu membuat video dan menyarankannya untuk menunaikan pekerjaannya saja.

    Bagi Adi, isu pada monolog Gibran tentang bonus demografi penting dimunculkan ke permukaan.

    Gagasan soal momen emas perjalanan kemerdekaan Indonesia itu patut dikawal dengan pemikiran konstruktif.

    “Jadi kalau kita mau meletakkan perdebatan ataupun kritik Deddy Sitorus terkait dengan pernyataan Gibran adalah supaya anak-anak muda yang katanya nanti puncak bonusnya 2030 hingga 2045, apa yang sebenarnya sudah dilakukan oleh negara, apa yang sudah dilakukan oleh Mas Wapres mempersiapkan anak-anak muda yang perhari ini.”

    “Itu memang exposur-nya adalah sebagai tameng dan garda terdepan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di masa yang akan datang,” papar Adi di channel Youtubenya, Adi Prayitno Official, Jumat (25/4/2025).

    Di sisi lain, Adi membaca kritik Deddy Sitorus sebagai penagihan atas realisasi konkret dari sosok Gibran.

    Sebagai orang nomor dua di negeri ini, wacana harus berbarengan tindakan aktualisasinya.

    “Bagi saya di situ saya senang kalau ada wakil presiden, presiden dan pejabat publik itu sering bicara hal-hal yang besar tapi pada saat yang bersamaan tentu harus diikuti dengan pembuktian yang nyata dan itu terukur sebagai bentuk bagaimana bukan hanya ngomong yang penting tapi konkret merealisasikan,” jelasnya.

    Kritik Deddy Sitorus

    Diberitakan sebelumnya, Deddyt mengkritik Gibran karena membuat video dan diunggah ke Youtube.

    Anggota Komisi II DPR RI itu menilai Gibran tak perlu membuat video dan memintanya untuk bekerja saja.

    “Ya menurut saya sih jangan terlalu banyak bikin video lah ya. Kerja saja gitu lho,” kata Deddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Deddy khawatir Gibran malah melupakan tugas pokoknya sebagai wakil presiden jika terus-menerus membuat video.

    Ia juga menyinggung sosok Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menurutnya terlalu sibuk membuat video.

    Dedi memang kerap merekam kegiatannya saat bertemu masyarakat. Videonya diunggah ke Youtube maupun media sosial seperti Instagram.

    “Bikin video terus, enggak habis-habis. Nanti sama kaya Pak Dedi Mulyadi lagi,” kata Deddy.

    Monolog Gibran

    Mengutip Tribunnews, Gibran mengunggah video ke akun Youtube (@GibranTV) pada Sabtu (19/4/2025).

    Pada video itu, Gibran monolog membicarakan tentang bonus demografi.

    Namun, ternyata video berdurasi 6 menit 19 detik itu tampaknya tidak memperoleh respons positif dari warganet.

    Pasalnya, jumlah dislike lebih banyak ketimbang like yang diperoleh pada video tersebut.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews.com pada Senin (21/4/2025) sekira pukul 12.10 WIB, total dislike mencapai 27 ribu.

    Sementara itu, total like atau jempol ke atas tak sampai separuhnya, yaitu hanya 2.400.

    Dalam video tersebut, Gibran membicarakan bonus demografi di Indonesia dalam rentang waktu 2030-2045.

    Banyaknya anak muda Indonesia tersebut membuat Gibran meminta agar momentum tersebut jangan dilewatkan.

    “Indonesia akan mendapatkan puncak bonus demografi di tahun 2030 sampai tahun 2045. Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa,” kata Gibran dalam video tersebut.

    Gibran menjelaskan bahwa penduduk usia produktif di suatu negara lebih besar, sehingga memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan arah kemajuan.

    “Ini adalah kesempatan emas untuk mengelola bonus demografi, agar tidak menjadi sekadar bonus,” kata dia.

    Gibran berkata bonus demografi bisa menjadi jawaban untuk masa depan Indonesia.

    Ia lantas memberikan contoh beberapa anak muda Indonesia yang sudah mulai menjadi jawaban dari tantangan yang ada.

    Pertama, film animasi Indonesia yang berjudul Jumbo, karya rumah produksi Visinema Pictures ternyata sudah ditonton oleh empat juta penonton.

    Kedua, Timnas U-17 Indonesia akhirnya untuk pertama kalinya berhasil lolos kualifikasi Piala Dunia 2025.

    “Film Jumbo ini karya animator muda Indonesia yang saat ini sudah mencapai 4 juta penonton. Serta akan ditayangkan di 17 negara, yakni Asia dan Eropa. Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia,” tuturnya.

    “Timnas U17 kita untuk pertama kalinya lolos via kualifikasi ke Piala Dunia dan menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara. Ini adalah kekuatan kita sebagai generasi muda, kita harus selalu siap dan mempersiapkan diri,” tandasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Remaja di Bawah Umur Terlibat Kecelakaan di Pekalongan, Polisi Cegah Amuk Massa,  Ini Kata AKP Ronny

    Remaja di Bawah Umur Terlibat Kecelakaan di Pekalongan, Polisi Cegah Amuk Massa, Ini Kata AKP Ronny

    TRIBUNJATENG.COM, KAJEN – Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengemudi di bawah umur terjadi di wilayah Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.

    Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.

    Beruntung, korban hanya mengalami luka ringan dan pihak kepolisian bertindak cepat untuk mengamankan pelaku dari potensi amuk massa, serta menjaga kondusivitas di lokasi kejadian.

    Tidak hanya itu, video yang memperlihatkan polisi mengamankan remaja yang terlibat kecelakaan itu pun viral di sosmed Instagram di akun @pekalonganinfo2.

    Diakun tersebut diberikan caption ‘Pengemudi mobil di bawah umur tabrak pemotor dan kabur, warga kejar hingga tertangkap 

    Seorang remaja pria yang diduga dibawah umur menabrak pengendara sepeda motor di Desa Rowocacing Gede, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jumat (25/4) dini hari.

    Usai menabrak, pengemudi mobil tersebut berusaha melarikan diri.

    Namun, aksi pelariannya mendapatkan respon cepat dari harga sekitar yang langsung melakukan pengejaran.

    Pelaku berhasil ditangkap di Desa Galangpegampon, Kecamatan Wonopringgo.

    Warga yang geram dengan ulah pengemudi, yang diketahui merupakan pelajar SMA asal Kecamatan Tirto, meluapkan emosinya dengan merusak mobil yang dikendarai pelaku.

    Remaja tersebut kemudian diamankan ke rumah kepala desa Rowocacing sebelum diserahkan kepada pihak kepolisian.

    Saat hendak dibawa ke rumah kepala desa menuju mobil polisi, aparat sempat mengalami kesulitan.

    Massa yang memadati lokasi berusaha main hakim sendiri dan menghalangi proses evakuasi pelaku, sehingga petugas harus bekerja ekstra untuk mengendalikan situasi dan menenangkan warga.’

    Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Ronny Hidayat membenarkan adanya kejadian tersebut.

    Pihaknya menceritakan, berdasarkan informasi dari hasil penyelidikan bahwa ZNA (17) mengambil kunci mobil Karimun milik orang tuanya tanpa sepengetahuan mereka, lalu mengendarainya sejauh sekitar 4 kilometer sebelum akhirnya menabrak sepeda motor yang dikendarai oleh Bahrudin.

    “Insiden tabrakan tersebut, terjadi akibat kelalaian pengemudi yang tidak berpengalaman. Motor korban sempat terseret sejauh 12 meter sebelum berhenti. Korban terjatuh ke sisi kanan jalan dan mengalami luka ringan berupa tiga jahitan di kepala serta lecet di punggung dan tangan kiri.”

    “Saat ini, korban dirawat di Rumah Sakit Islam Pekajangan dan kondisinya stabil,” kata Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Ronny Hidayat kepada Tribunjateng.com, Jumat (25/4/2025).

    AKP Ronny menjelaskan, usai kejadian, ZNA sempat melarikan diri dari lokasi tabrakan. Kepanikan dan rasa takut menjadi alasan remaja itu tidak berhenti dan meminta pertolongan.

    “Pelaku ini mengaku takut diserang massa karena melihat banyak orang berkumpul di sekitar tempat kejadian.

    Setelah sempat berputar-putar, ZNA akhirnya dihentikan warga di Desa Galangpengampon ketika mobil tidak bisa melintasi jalan sempit,” jelasnya 

    Menyadari potensi amuk massa, warga segera menyerahkan remaja tersebut ke Kepala Desa Rowocacing. Tak berselang lama, Unit Gakkum Satlantas Polres Pekalongan bersama Polsek Kedungwuni tiba di lokasi untuk mengamankan situasi.

    “Kami mengamankan pengemudi dari kerumunan warga yang mulai tidak terkendali. Massa ada kurang lebih 300 orang. Anggota kami sampai terjatuh karena melindungi anak tersebut dari potensi tindakan kekerasan,” ujarnya.

    Saat ini, pengemudi dan orang tuanya telah dimintai keterangan lebih lanjut di kantor polisi. Pihak kepolisian menegaskan akan melakukan proses sesuai prosedur, mengingat pelaku masih di bawah umur.

    “Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka, terutama dalam hal kepemilikan dan penggunaan kendaraan bermotor,” tambahnya. (Dro)

  • Transfer Liga 1 Memanas: Pena Pasrah di Persija, Sosok Ini Buka Peluang Gabung Tim Jagoan The Jak

    Transfer Liga 1 Memanas: Pena Pasrah di Persija, Sosok Ini Buka Peluang Gabung Tim Jagoan The Jak

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bursa transfer pelatih di kompetisi Liga 1 mulai memanas, kini posisi pelatih Persija Jakarta sedang dirumorkan diambang pergantian.

    Nasib pelatih Carlos Pena yang tak tentu membuat sejumlah pelatih mulai dirumorkan bergabung ke Persija Jakarta.

    Diketahui, kini nama Carlos Pena sedang memanas karena manajemen klub Persija Jakarta menargetkan bisa mengakhiri musim di empat besar Liga 1.

    Persija Jakarta masih berjuang dalam memainkan lima pertandingan tersisa di Liga 1.

    Persija Jakarta di bawah kendali Carlos Pena sudah memainkan sebanyak 29 pertandingan.

    Hasilnya, skuad berjuluk Macan Kemayoran itu berhasil meraih 13 kemenangan, 8 hasil seri, dan delapan kali kalah.

    Kini Persija bertengger di peringkat keempat klasemen Liga 1 2024-2025 dengan raihan 47 poin.

    Poin tersebut terpaut 14 angka dari Persib yang berada di puncak.

    Meski masih berada di dalam jalur yang benar, Carlos Pena tak menampik posisinya sedang panas di kursi pelatih Persija Jakarta.

    Sebab, Persija Jakarta sempat terlempar keluar dari posisi empat besar Liga 1.

    Kondisi itu disebabkan karena Persija Jakarta tidak konsisten dalam meraih poin di Liga 1.

    Pelatih asal Spanyol itu mengakui masih tertarik bertahan di Persija Jakarta pada Liga 1 musim depan.

    Untuk itu, ia bertekad mempersembahkan hasil terbaik dalam lima pertandingan terakhir di Liga 1.

    “Saya ingin mempertahankan pekerjaan saya untuk musim depan,” kata Carlos Pena kepada wartawan, Rabu (24/4/2025).

    “Saya selalu berkata pada Anda untuk fokus pada masa kini yaitu laga berikutnya.”

    “Saya tidak terlalu khawatir terhadap diri sendiri. Saya ingin membantu tim mencapai target,” ujarnya.

    Nama Teco Berpeluang Masuk

    Kini di tengah ketidakpastian nasib Carlos Pena, Persija Jakarta mulai dirumorkan bakal CLBk dengan sosok Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues atau yang biasa dipanggil Coach Teco.

    Teco baru saja mengundurkan diri dari jabatan sebagai pelatih kepala Bali United FC.

    Pernyataan tersebut ia katakana usai Bali United takluk dari Persib Bandung 2-1 pada 18 April lalu.

    Meski sudah mengumumkan pengunduran dirinya, Teco masih tetap bekerja menukangi Bali United hingga kompetisi usai atau lima laga terakhir.

    Mundurnya Teco membuat tim-tim lain dikabarkan menginginkan jasanya.

    Pelatih asal Brasil tersebut sebelumnya sudah pernah menangani Persija Jakarta dan mengantarkan juara di tahun 2018.

    “Ya, saya sudah pernah kerja di dua tim itu, Persebaya dan Persija. Saya punya kenangan dan juga prestasi bagus di sana dengan mereka,” kata Teco.

    “Saya punya tiga Piala bersama Persebaya dan juga tiga Piala bersama Persija Jakarta. Saya tentu respek dengan pelatih mereka yang kini menangani Persija maupun Persebaya dan tidak ingin mengganggu kontrak mereka,”

    “Namun ketika mereka tidak punya pelatih atau tidak melanjutkan kontrak dengan pelatih, manajemen di sana pasti tahu kalau saya awal musim yang baru nanti sudah free,” terangnya.

    Teco sebelumnya pernah menukangi Persija Jakarta pada musim 2017-2018.

    Di musim itu, Teco sukses mempersembahkan tiga Piala untuk Persija, yakni Liga 1 2018, turnamen Boost SportFix Super Cup 2018 dan Piala Presiden 2018.

    Seperti diketahui, hingga saat ini manajemen Persija belum menyodorkan perpanjangan kontrak untuk pelatihnya, Carlos Pena yang berakhir pada 30 Juni mendatang.

    Persija yang berada di peringkat kelima sementara mendapatkan kritikan dari fansnya karena tampil tidak konsisten.

    Situasi yang sama juga dialami Persebaya. Paul Munster bahkan sudah dirumorkan bakal kembali ke Bhayangkara FC pada musim depan.

    Pelatih asal Irlandia Utara tersebut juga belum diajukan perpanjangan kontrak dari manajemen Persebaya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Staf Khusus Wapres Kaesang Pangarep Hadiri Diskusi di Kediri, Serap Aspirasi dari Kepala Daerah

    Staf Khusus Wapres Kaesang Pangarep Hadiri Diskusi di Kediri, Serap Aspirasi dari Kepala Daerah

    “Mas Kaesang ke sini untuk mendengarkan aspirasi beberapa kepala daerah.” Vinanda Prameswati, Wali Kota Kediri

    FAJAR.CO.ID, KEDIRI — Staf Khusus Wakil Presiden, Kaesang Pangarep melakukan pertemuan dengan Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota Qowimuddin Thoha, di Rumah Dinas Wali Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/4/2025).

    Adik kandung Gibran Rakabuming Raka itu juga menghadiri diskusi pengembangan potensi daerah. Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati menyebut kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres) sekaligus menyerap aspirasi dari kepala daerah.

    “Tadi ngobrol santai kok dan tidak ada kaitannya dengan politik. Karena kita harus mengutamakan kemaslahatan masyarakat Indonesia, khususnya Kota Kediri,” ujar Kaesang Pangarep singkat usai menghadiri diskusi di Kediri.

    Sinergi dengan Pusat Lewat Stafsus Wapres

    Kehadiran Staf Khusus Wakil Presiden (Stafsus Wapres) Kaesang Pangarep menjadi momen penting bagi Pemkot Kediri. Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati menyebut silaturahmi dengan Kaesang Pangarep menambah relasi bagi Kota Kediri.

    Diakuinya, untuk membangun Kota Kediri tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja, namun juga sinergi dengan beberapa pihak. Termasuk dengan pemerintah pusat melalui Staf Khusus Wakil Presiden.

    “Kebetulan tadi Mas Kaesang juga silaturahmi dari satu kota ke kota lain. Mas Kaesang datang ke sini untuk mendengarkan aspirasi beberapa kepala daerah, juga diskusi bersama mengenai beberapa persoalan di Kota Kediri,” ujar Vinanda Prameswati.

  • Yayasan MBN Klaim Tak Gelapkan Dana MBG Hampir Rp 1 Miliar, Akui Sudah Terima Pembayaran dari BGN

    Yayasan MBN Klaim Tak Gelapkan Dana MBG Hampir Rp 1 Miliar, Akui Sudah Terima Pembayaran dari BGN

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN – Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) akhirnya buka suara terkait dugaan penggelapan dana Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai hampir Rp 1 miliar.

    Kuasa hukum Yayasan MBN Timothy Ezra Simanjuntak mengklaim kliennya tidak menggelapkan dana MBG seperti yang dituduhkan Ira Mesra selaku pemilik dapur di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

    Ia mengakui pihak yayasan sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN).

    “Bahwa pembayaran sudah diterima, sudah di-keep, tidak dilakukan penyelewengan oleh Yayasan Media Berkat Nusantara,” kata Timothy saat jumpa pers di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2025).

    Hanya saja, Timothy tidak mengungkap nominal pembayaran yang telah diterima pihak Yayasan MBN.

    Menurut dia, nominal pembayaran itu termasuk data pribadi yayasan yang tidak bisa disebarluaskan ke publik.

    “Poin-poinnya adalah pembayaran dari instansi itu sudah ada di dalam rekening dan tidak berubah. Saya tidak bisa kasih lihat karena ini termasuk perlindungan data pribadi,” ujar Timothy.

    “Jadi sudah ada, saldonya tidak keluar. Ini saya kasih liat di sini ada BNI, sudah ada dan tidak sesuai dengan tuduhan penyelewengan dana. Itu jauh, jauh panggang dari api, sangat jauh gitu ya,” imbuh dia.

    Sebelumnya kuasa hukum Ira Mesra, Danna Harly, menjelaskan bahwa kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan SPPG sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Namun, ia menyebut Ira Mesra belum menerima bayaran dari pihak yayasan. Seluruh biaya operasional dapur MBG juga ditanggung oleh Ira.

    “Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun,” ujar Harly di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Ia menuturkan, pihak yayasan sebenarnya sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 386.500.000.

    Sebagai mitra, Ira juga telah berusaha menagih pembayaran kepada Yayasan MBN. Namun, pihak yayasan disebut berdalih ada kewajiban Ira yang belum diselesaikan.

    “Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.

    “Fakta di lapangannya, seluruh dana operasional dikeluarkan oleh Ibu Ira. Mulai dari bahan pangan, sewa tempat, kendaraan, listrik, peralatan dapur dan juru masak, itu semua Ibu Ira yang membiayai,” imbuh dia.

    Ia mengungkapkan, total kerugian yang dialami Ira Mesra mencapai hampir Rp 1 miliar.

    “Sejauh ini total kerugian dari ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap. makanya kita sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini,” kata Harly.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Perusahaan Tiongkok Bangun Pabrik Kimia Ramah Lingkungan di JIIPE Gresik, Investasi Rp9,24 Triliun – Halaman all

    Perusahaan Tiongkok Bangun Pabrik Kimia Ramah Lingkungan di JIIPE Gresik, Investasi Rp9,24 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perusahaan kimia asal Tiongkok, Golden-Elephant Sincerity Co., Ltd (GESC) mulai membangun pabrik di kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

    Ini ditandai pembangunan fasilitas kimia ramah lingkungan di atas lahan seluas lebih dari 20 hektar. 

    Lei Lin, Chairman GESC mengatakan, proyek ini memiliki nilai strategis yang besar karena Indonesia dipilih sebagai basis regional pertama perusahaan di luar Tiongkok.

    “Kami sempat mempertimbangkan Rusia dua tahun lalu, tapi setelah banyak pertimbangan, kami menemukan tempat yang ideal di JIIPE. Lokasi strategis, infrastruktur hebat, dan dukungan kawasan menjadi alasan utama kami memilih Indonesia,” ungkap Lei Lin dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025O).

    Golden Elephant akan mengucurkan investasi total sebesar 4,2 miliar yuan atau  Rp9,24 triliun dan akan berjalan dalam dua tahap yakni tahap yakni membangun fasilitas produksi untuk melamin (120.000 ton/tahun), asam nitrat (150.000 ton/tahun), dan amonium nitrat (200.000 ton/tahun).

    “Untuk tahap kedua akan memanfaatkan potensi gas alam Indonesia untuk membangun pabrik amonia sintetis dan urea berkapasitas besar, menciptakan rantai pasok tertutup dari bahan baku hingga produk jadi,” katanya.

    Lei Lin juga menyebut bahwa keputusan ini merupakan hasil kolaborasi erat dengan pemerintah Provinsi Sichuan dan mitra strategis seperti ICBC Bank.

    “Ini bukan hanya investasi. Ini adalah mimpi kami yang menjadi kenyataan,” katanya.

    Pihak JIIPE menyambut hangat kehadiran GESC sebagai bagian dari komunitas industri yang tengah tumbuh pesat.

    “Golden Elephant adalah tenant global yang mempercayakan investasi internasional pertamanya di JIIPE. Ini bukti nyata posisi kami sebagai kawasan industri paling siap dan kompetitif di Asia Tenggara,” ujar Bambang Soetiono, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola JIIPE.

    Golden Elephant akan bergabung dengan sejumlah perusahaan besar lain yang telah lebih dulu menanamkan investasi di JIIPE, seperti PT Freeport Indonesia, Hailiang, dan Xinyi Glass.

    Kehadiran GESC memperkuat ekosistem industri berbasis hilirisasi logam, kimia, dan energi baru yang saling terintegrasi.

    Dengan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter, dan fasilitas industri kelas dunia, JIIPE terus mengukuhkan diri sebagai destinasi utama investasi asing di sektor strategis Indonesia.

     

     

  • Eni Ngaku Digendam, Tabungan Emas 80 Gram Sejak Awal Pernikahan Raib 

    Eni Ngaku Digendam, Tabungan Emas 80 Gram Sejak Awal Pernikahan Raib 

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -Eni Purmiyanti (52) menjadi korban dugaan gendam hingga tabungan emasnya seberat 80 gram raib.

    Emas itu sejatinya hendak digunakan oleh Eni untuk tabungan masa tua.

    Namun, rencana itu buyar selepas ada seorang perempuan tak dikenal paruh baya masuk mencuri emasnya. 

    Emas itu disimpan dalam lemari kamar rumahnya di Dukuh Kepoh RT 1 RW 4, Kelurahan Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang,  Selasa (22/4/2025) pukul 09.45 WIB.

    “Emas itu saya tabung sejak awal pernikahan yang rencananya saya gunakan untuk bekal masa tua,” ujar Eni kepada Tribun, Jumat (25/4/2025).

    Perempuan dua cucu ini menerangkan,  kejadian pencurian itu dirinya merasa digendam.

    Sebab, ketika mengetahui aksi pelaku, dirinya sempat merasa terpaku.

    Eni mengetahui pelaku di dalam rumahnya selepas pulang dari jalan-jalan bersama cucu dan suaminya. 

    Dia pulang ke rumah tetapi suami dan cucunya kembali jalan-jalan keliling kampung mengendarai mobil. 

    Ketika hendak masuk rumah, dia curiga ketika melihat pintu samping rumahnya tidak dikunci terbuka. 

    Dan, ada sepasang sandal perempuan. 

    Eni lantas masuk ke dalam rumah lewat pintu samping tersebut dan menemukan pelaku di dalam rumahnya.

    Namun, dia tidak bisa berbuat banyak.

    Sebaliknya, dia malah menuruti permintaan pelaku untuk mengambilkan air putih. 

    “Kami tidak ada sentuhan fisik. Kami hanya mengobrol biasa,” katanya.

    Dalam obrolan itu, lanjut Eni, pelaku mengaku masuk ke rumahnya sudah mengucapkan salam. 

    Pelaku masuk ke rumahnya karena hendak bertanya soal persewaan tratak untuk orang meninggal dunia. 

    “Pelaku mengaku orang Nongkosawit. Habis itu dia minta minum air putih,” terangnya.

    Selepas menenggak air putih satu gelas pemberian dari Eni. Pelaku pergi meninggalkan rumahnya dengan menggunakan sepeda motor.

    Eni baru muncul kecurigaan selepas pelaku meninggalkan rumahnya. 

    “Saya baru sadar ada orang asing masuk rumah. Setelah itu, saya cek lemari dan kotak berisi emas hilang,” paparnya.

    Eni menyebut, emas yang hilang terdiri dari kalung dan liontin seberat 15 gram, satu gelang seberat 15 gram, satu gelang mas kolong berat 20 gram, dan lima buah cincin masing-masing seberat 6 gram. Kerugian yang dideritanya ditaksir mencapai Rp100 juta. 

    Emas tersebut disimpan di kotak warna merah putih. Selain emas, surat-surat emas tersebut juga ikut hilang. Sementara Surat berharga lainnya seperti BPKB, sertifikat tanah dan lainnya masih aman.

    Dia mengaku, sebenarnya kotak emas itu saya simpan di tempat aman.

    Namun, ada tetangga masih berusia 25 tahun meninggal dunia.

    Dia lantas memindahkan tempat emasnya ke dalam lemari.

    “Saya takut kalau terjadi apa-apa kepada saya emas itu tidak ketahuan makanya saya pindah ke lemari biar anak saya tahu ternyata malah dicuri orang,” bebernya.

    Dia berharap, kasus pencurian ini secara terungkap. Sebab, ibu rumah tangga ini  mengaku emas itu menjadi biaya hidupnya di masa tua. “Ya semoga pelaku lekas tertangkap dan emas saya bisa kembali,” ujarnya.

    Sementara kepala satuan reserse kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena menyebut masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. “Masih penyelidikan oleh tim gabungan Polrestabes Semarang dan Polsek Gunungpati,” ujarnya. (Iwn)

  • Manusia Purba Ternyata Sudah Pakai Sunscreen, Jadi Tameng dari Radiasi Matahari

    Manusia Purba Ternyata Sudah Pakai Sunscreen, Jadi Tameng dari Radiasi Matahari

    Jakarta

    Manusia purba yang hidup di masa sekitar 41 ribu tahun yang lalu ternyata sudah menemukan tabir surya dan telah memakainya sebagai perlindungan dari radiasi matahari. Mereka menggunakan Okhra yang menyerupai sunscreen pakaian khusus, dan berdiam di gua.

    Penelitian yang dipublikasikan di Science Advances oleh para peneliti dari Michigan Engineering ini menemukan bahwa inovasi tersebut melindungi Homo sapiens di Eropa selama periode tekanan lingkungan yang intens, ketika medan magnet Bumi melemah untuk sementara.

    Apa yang Terjadi Saat Itu?

    Diberitakan Science Tech Daily, pada saat itu, Bumi mengalami peristiwa yang dikenal sebagai Laschamp excursion, masa ketika kutub magnet Bumi berbalik arah. Akibatnya, medan magnet Bumi melemah hingga hanya sekitar 10 persen dari kekuatan normalnya.

    Kondisi ini menyebabkan lebih banyak radiasi ultraviolet (UV) dari matahari mencapai permukaan Bumi, yang berpotensi berbahaya bagi makhluk hidup.

    Sekitar waktu yang sama, Homo sapiens tampaknya mulai membuat pakaian yang disesuaikan dan menggunakan Okhra, mineral yang memiliki sifat pelindung matahari saat dioleskan ke kulit, dengan frekuensi yang lebih tinggi. Perilaku ini dapat berkontribusi pada penyebarannya ke seluruh Eropa dan Asia pada saat populasi Neanderthal menurun.

    “Kami menemukan bahwa banyak dari wilayah tersebut sebenarnya sangat mirip dengan aktivitas manusia purba pada 41.000 tahun yang lalu, khususnya peningkatan penggunaan gua dan peningkatan penggunaan tabir surya prasejarah,” kata Agnit Mukhopadhyay, penulis utama dan afiliasi penelitian U-M dalam ilmu teknik iklim dan ruang angkasa.

    Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana manusia purba mengatasi tantangan lingkungan ekstrem dan menunjukkan pentingnya adaptasi budaya dalam kelangsungan hidup spesies manusia.

    (kna/kna)

  • Diduga Untuk Intimidasi Seorang Oknum Terciduk Saat Bawa Pistol di Jalan S Parman Semarang

    Diduga Untuk Intimidasi Seorang Oknum Terciduk Saat Bawa Pistol di Jalan S Parman Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Ramai di media sosial seorang pria berbaju kuning terciduk membawa pistol, kejadian tersebut di sekitar kawasan RS Dr Kariadi tepatnya di Jalan S Parman Semarang, Jumat (25/4/2025).

    Pada video berdurasi 36 detik itu memperlihatkan seorang pria yang sedang panik usai diketahui diduga membawa pistol oleh perekam video.

    “Intimidasi ini, ini dia bawa pistol, ini orangnya. Dia bawa pistol ini, intimidasi masyarakat sipil,” kata perekam.

    Kemudian pria berbaju kuning itu menaruh handphonenya di telinga sambil mengatakan “Saya sudah ditekan ini sudah ribut dengan debt collector. Alfamidi dekat Kariadi,” ujar pria berbaju kuning.

    Kemudian video tersebut berakhir.

    Dari keterangan pedagang disekitar situ, Teguh membenarkan bahwa terjadi keramaian di lokasi itu sekitar pukul 10.30 WIB.

    Namun Teguh tak mengetahui dengan detil permasalahan apa saja yang sedang terjadi.

    “Ramai benar mas, katanya ada yang bawa pistol, saya takut kalau dekat-dekat cuman lihat dari jauh saja. Sampai macet sebentar itu,” ujar Teguh. (Rad)