Blog

  • Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi, Cek Daftar Terbaru dan Manfaat Uniknya!

    Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi, Cek Daftar Terbaru dan Manfaat Uniknya!

    Jakarta: Harga emas Antam hari ini, Rabu, 30 April 2025, kembali melemah. Penurunannya memang tak besar, tapi cukup jadi perhatian bagi kamu yang mengikuti pergerakan harga logam mulia ini.
     
    Mengutip situs resmi Logam Mulia, harga emas batangan 1 gram hari ini dibanderol Rp1,965 juta turun Rp1.000 dari harga kemarin Rp1,966 juta per gram.
     
    Sementara itu, harga buyback (jual kembali ke Antam) juga turun Rp1.000 menjadi Rp1,814 juta per gram.

    Pergerakan harga emas
    Harga emas dalam beberapa waktu terakhir cenderung bergerak tipis, naik-turun dalam rentang kecil. Ini menunjukkan bahwa meski emas dikenal sebagai aset safe haven, tetap ada dinamika pasar global seperti pergerakan dolar AS, inflasi, hingga tensi geopolitik yang memengaruhi harga.

    Jadi, kalau kamu tertarik beli emas, pantau terus update hariannya dan pertimbangkan tujuan keuangan jangka panjang.
     

    Harga emas Antam hari ini lengkap
    Berikut adalah daftar harga terbaru emas batangan Antam hari ini, Rabu, 30 April 2025:
     
    Emas batangan 0,5 gram: Rp1,032,5 juta.
    Emas batangan 1 gram: Rp1,965 juta.
    Emas batangan 2 gram: Rp3,870 juta.
    Emas batangan 3 gram: Rp5,780 juta.
    Emas batangan 5 gram: Rp9,600 juta.
    Emas batangan 10 gram: Rp19,145 juta.
    Emas batangan 25 gram: Rp47,737 juta.
    Emas batangan 50 gram: Rp95,395 juta.
    Emas batangan 100 gram: Rp190,712 juta.
    Emas batangan 250 gram: Rp476,515 juta.
    Emas batangan 500 gram: Rp952,820 juta.
    Emas batangan 1.000 gram: Rp1,905 miliar.
    Tak cuma investasi, ini 5 manfaat emas di dunia nyata
    Banyak orang mengenal emas hanya sebagai alat investasi. Padahal, emas juga digunakan luas di berbagai industri. Yuk simak manfaat emas yang mungkin belum kamu tahu:

    1. Komponen ponsel dan elektronik canggih

    Emas jadi bahan andalan dalam sirkuit ponsel pintar, GPS, kalkulator, dan perangkat canggih lain karena daya hantar listriknya tinggi dan tidak berkarat.

    2. Tambalan gigi

    Dalam dunia kedokteran gigi, emas dipilih karena aman bagi tubuh dan tidak menimbulkan alergi. Walau lebih mahal, tambalan emas awet dan tidak mudah terurai.

    3. Pemantul radiasi di kaca gedung dan helm astronaut

    Campuran emas dalam kaca berfungsi memantulkan sinar matahari, menjaga suhu dalam gedung tetap sejuk, serta melindungi mata astronaut dari radiasi luar angkasa.

    4. Pelapis estetik bangunan

    Banyak bangunan bersejarah dan tempat ibadah dilapisi emas untuk menambah nilai estetika. Lapisan emas tahan lama dan tidak mudah berubah warna.

    5. Sirkuit dan pelapis pesawat antariksa

    Emas digunakan dalam teknologi luar angkasa oleh NASA. Selain menghalau radiasi, emas juga berperan penting dalam sirkuit kendaraan luar angkasa.
     
    Sebelum memutuskan membeli emas, pastikan kamu tahu tujuan investasimu: apakah untuk jangka panjang, dana darurat, atau sebagai diversifikasi portofolio. Selalu beli di tempat resmi seperti Butik Emas Antam atau platform terpercaya ya!.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Salurkan Dana Hibah, Agung Sedayu Group Bedah Rumah hingga Bantu Pesantren di Tangerang – Halaman all

    Salurkan Dana Hibah, Agung Sedayu Group Bedah Rumah hingga Bantu Pesantren di Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Agung Sedayu Group kembali menyalurkan dana hibah Corporate Social Responsibility (CSR) untuk masyarakat Teluknaga,Tangerang, Banten. Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan perusahaan terhadap pembangunan sosial, bantuan diberikan dalam bentuk bedah rumah hingga bantuan untuk salah satu pondok pesantren.

    Penyaluran bantuan mendapat sambutan hangat dari berbagai tokoh dan perwakilan lembaga, mulai dari Camat Teluknaga, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, Sekretaris Jenderal MUI Kecamatan Teluknaga, Ketua Yayasan MI Darul Mu’minin, pengurus DKM Masjid Jami’ Al-Barkah, hingga pengelola Pondok Pesantren Darul Anshor.

    Kehadiran para pemangku kepentingan ini mencerminkan kuatnya sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Adapun penyaluran bantuan ini berlangsung di Marketing Gallery PIK2, 24 April 2025 lalu.

    “Gelombang kedua ini melanjutkan komitmen kami yang sebelumnya telah direalisasikan pada tahap pertama. Bantuan ini kami tujukan untuk mendukung program-program sosial yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat,” ujar Direktur Estate Management Agung Sedayu Group, Dr. Ir. H. Restu Mahesa, M.M.

    Total terdapat 11 kategori bantuan yang disalurkan, mencakup:
     • Renovasi enam unit rumah nelayan tidak layak huni di Desa Tanjung Pasir.
     • Bedah empat rumah hampir roboh di Desa Pangkalan, Teluknaga, dan Kampung Melayu Timur.
     • Revitalisasi sekolah gratis untuk anak nelayan di Kampung Gaga dan Tanjung Pasir.
     • Dukungan pembangunan Masjid Jami’ Al-Barkah.
     • Pemberian asuransi BPJS Ketenagakerjaan untuk 1.000 nelayan.
     • Program nikah massal lansia dan wisata religi bersama MUI Teluknaga.
     • Pemberdayaan tokoh masyarakat melalui kerja sama dengan PWI Kabupaten Tangerang.
     • Bantuan untuk Pesantren Darul Anshor di bawah naungan PCNU.
     • Lomba tahfiz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Assalam.
     • Pemberdayaan warga melalui Community Center sebagai pusat edukasi dan interaksi.
     • Kegiatan bakti sosial Ramadhan dan santunan bagi santri yatim di Yayasan Pendidikan Assalam.

    Melalui langkah ini, Agung Sedayu Group ingin menegaskan bahwa kontribusi korporasi tak sekadar hadir dalam bentuk fisik, namun juga melalui sentuhan nyata yang menjawab kebutuhan sosial masyarakat secara langsung. Dana hibah ini diharapkan menjadi pemicu lahirnya perubahan positif yang berkelanjutan di tengah masyarakat.

  • Mensesneg Masih Koordinasi soal Pengalihan GBK dan Aset Lain ke Danantara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 April 2025

    Mensesneg Masih Koordinasi soal Pengalihan GBK dan Aset Lain ke Danantara Nasional 30 April 2025

    Mensesneg Masih Koordinasi soal Pengalihan GBK dan Aset Lain ke Danantara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan pihaknya masih melakukan koordinasi soal aset-aset yang akan dialihkan ke
    Badan Pengelola Investasi
    Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
    “Sedang kita koordinasikan secara teknis dengan pihak-pihak terkait, dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan tentunya dengan Danantara,” ujar Prasetyo kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).
    Prasetyo mengatakan
    pengalihan aset
    Kementerian Sekretaris Negara, termasuk
    Gelora Bung Karno
    (GBK), adalah arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.
    Arahan itu disampaikan Prabowo dalam acara forum
    town hall meeting
    BPI Danantara di JCC, Jakarta, Senin (30/4/2025) lalu.
    “Ya betul, itu adalah petunjuk dari Bapak Presiden pada saat beliau memberikan pengarahan dalam acara
    town hall
    Danantara beberapa hari yang lalu,” ucap Prasetyo.
    Oleh karena itu, ia meminta publik bersabar karena pengalihan ini masih dalam proses, termasuk teknis pengelolaannya ke depan yang sedang dibahas.
    “Kami tentunya butuh waktu untuk mempersiapkan secara teknis pengalihan ini karena bagaimanapun aset GBK di bawah
    Kemensetneg
    adalah bersifat pengelolaannya di bawah layanan umum yang tentu ada perbedaan dengan proses pengalihan dari aset-aset di BUMN,” kata Prasetyo.
    Sebelumnya, CEO BPI Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Danantara juga akan mengelola aset negara yang dipegang Kementsesneg, salah satunya GBK.
    Rosan menjelaskan hal ini menjadi alasan Presiden RI Prabowo Subianto menyebut
    aset Danantara
    sebentar lagi akan menembus 1 triliun dollar Amerika Serikat.
    “Jadi ini semua akan, yang tadinya berada di dalam Setneg, akan berada di bawah Danantara,” kata Rosan usai
    town hall meeting
    Danantara di JCC, Jakarta, Senin.
    Rosan juga mengatakan akan mengelola aset yang di bawah Danantara dengan matang sehingga bisa membawa keuntungan bagi negara.
    “Dan dilakukan perencanaan yang matang agar ini menjadi aset yang produktif, aset yang bisa menghasilkan baik dari
    return of asset
    ,
    return of investment
    sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking dengan yang lainnya,” kata Rosan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Datang ke Polda Metro Jaya Hari Ini (30/1), Laporkan Ijazah Palsu

    Jokowi Datang ke Polda Metro Jaya Hari Ini (30/1), Laporkan Ijazah Palsu

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bakal melaporkan pihak yang menuding ijazahnya palsu ke Polda Metro Jaya hari ini, Rabu (30/4/2025).

    Kuasa Hukum Jokowi Yakup Hasibuan mengatakan kliennya bakal hadir langsung untuk melaporkan tudingan itu ke Polda Metro Jaya.

    “Betul ya rencananya seperti itu,” ujar Yakup kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).

    Ajudan Jokowi, Syarif Muhammad Fitriansyah juga membenarkan laporan Jokowi terkait tudingan ijazah palsu.

    Menurutnya, Jokowi bakal didampingi oleh sejumlah pengacara dalam pelaporannya itu.

    “09.30 di SPKT Polda Metro Jaya,” tutur Syarif.

    Sekadar informasi, terdapat sejumlah pihak yang getol menuding bahwa ijazah Jokowi palsu. Misalnya, Eks Menpora Roy Suryo hingga Dokter Tifauzia Tyassuma.

    Roy Suryo dkk itu juga sempat dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Hanya saja, laporan dari Peradi Bersatu itu ditolak dan disarankan ke Polda Metro Jaya.

  • Rupiah Diprediksi Menguat ke Rp16.700 per Dolar AS

    Rupiah Diprediksi Menguat ke Rp16.700 per Dolar AS

    JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 30 April diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

    Untuk diketahui mengutip Bloomberg, pada hari Selasa, 29 April, Kurs rupiah spot di tutup naik 0,56 persen ke level Rp16.761 per dolar AS. Sementara itu, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,44 persen ke level harga Rp16.787 per dolar AS.

    Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan Amerika Serikat (AS) akan melunakkan dampak tarif otomotifnya dengan mengurangi beberapa bea yang dikenakan pada suku cadang asing di mobil yang diproduksi di dalam negeri.

    “Penyesuaian tersebut berarti produsen mobil yang membayar tarif otomotif Trump akan dibebaskan dari bea tambahan, seperti pada baja dan aluminium,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Rabu, 30 April.

    Selain itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa semua aspek pemerintahan AS sedang berhubungan dengan China dan terserah kepada China untuk meredakan situasi. Hal ini terjadi setelah Beijing sebelumnya membantah adanya pembicaraan.

    Sementara itu, para pembuat kebijakan China berjanji untuk mendukung bisnis dan pekerja yang terkena tarif tinggi AS dan menyerukan persiapan untuk skenario terburuk.

    “Namun, mereka tidak mengumumkan tindakan tambahan apa pun di luar apa yang diungkapkan dalam pertemuan kebijakan tahunan mereka pada bulan Maret. Data aktivitas manufaktur resmi China dan Caixin akan dirilis pada hari Rabu, memberikan gambaran pertama tentang bagaimana tindakan tarif berdampak pada sektor manufaktur,” jelasnya.

    Sementara dari dalam negeri, Ibrahim menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 diperkirakan mengalami perlambatan, seiring belum optimalnya realisasi belanja negara yang seharusnya menjadi stimulus utama bagi perekonomian.

    Adapun hingga Maret 2025, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp620,3 triliun, hanya tumbuh 1,37 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Perlambatan ini terutama disebabkan oleh turunnya belanja pemerintah pusat sebesar 3,37 persen (yoy) menjadi Rp413,2 triliun. Kontraksi tersebut dipicu oleh penurunan belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar 11,75 persen (yoy) menjadi Rp217,1 triliun.

    Menurut Ibrahim rendahnya realisasi belanja negara memberi tekanan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025.

    Ibrahim menyampaikan belanja pemerintah, khususnya belanja K/L, selama ini berperan penting sebagai penggerak utama aktivitas ekonomi melalui proyek pembangunan serta pengadaan barang dan jasa.

    “Lambatnya realisasi belanja di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), serta kenaikan harga bahan pokok akibat tekanan pasar domestik dan global,” tuturnya.

    Selain itu, ia menyampaikan bahwa belanja pemerintah sangat krusial untuk menjaga daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan sektor riil.

    Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 diperkirakan hanya akan berada di kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kuartal IV-2024 yang mencapai 5,02 persen. Sebelumnya, proyeksi awal pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 berada di kisaran 4,5 persen hingga 5,0 persen.

    Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 30 April 2025 dalam rentang harga Rp16.700 – Rp16.770 per dolar AS.

  • Mensesneg: Prabowo Belum Ambil Keputusan soal Surat Resign Hasan Nasbi

    Mensesneg: Prabowo Belum Ambil Keputusan soal Surat Resign Hasan Nasbi

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan respons Presiden Prabowo Subianto terkait pengunduran diri Hasan Nasbi dari jabatannya selaku Kepala Komunikasi Kepresidenan.

    Dia menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan mengenai permohonan pengunduran diri tersebut, tetapi belum mengambil keputusan final.

    “Berkenaan dengan permohonan mundurnya Pak Hasan, Bapak Presiden sudah kami laporkan dan beliau ingin terlebih dahulu mempelajarinya,” ujarnya melalui pesan teks, Rabu (30/4/2025).

    Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada tindakan lanjutan dari Presiden Prabowo, termasuk penandatanganan surat pengunduran diri maupun proses pencarian pengganti.

    “Jadi belum sampai kepada tahap sudah diteken, apalagi sampai tahap mencari penggantinya,” pungkas Prasetyo.

    Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyatakan resmi mengundurkan diri dari jabatannya.

    Saat dihubungi Bisnis melalui sambungan telefon, Hasan mengaku telah mengirimkan surat pada Senin, 21 April 2025 untuk mundur dan keputusan tersebut merupakan hasil perenungan panjang dan bukan tindakan yang bersifat emosional maupun mendadak.

    “[Mundur dari kepala PCO] Ya benar saya sudah memasukan surat tanggal 21 April,” katanya kepada Bisnis saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).

    Dia menyatakan bahwa keputusan untuk mundur diambil karena merasa ada persoalan yang tak lagi dapat lagi dia atasi, dan bahwa sudah waktunya untuk memberi kesempatan kepada figur lain yang lebih tepat.

    “Saya sudah menyampaikan bahwa jika ada sesuatu yang tidak bisa lagi saya atasi, maka saya akan tahu diri dan menepi. Dan hari ini, sepertinya saat itu sudah tiba,” ujarnya.

    Hasan menandatangani surat pengunduran dirinya dan mengirimkannya kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet. 

    Dia menekankan bahwa keputusan ini dilakukan demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa mendatang.

    Tak hanya itu, Hasan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo atas kepercayaan yang telah diberikan. Dia juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama menjabat, belum mampu memberikan pelayanan sebagaimana yang diharapkan oleh Presiden.

    “Menjadi bagian dari Kabinet Merah Putih adalah kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi saya. Namun saya sadar, sudah waktunya saya duduk sebagai penonton,” katanya.

    Hasan juga menyatakan kesiapannya untuk membantu proses transisi kepemimpinan di kantor komunikasi kepresidenan, apabila dibutuhkan.

    Meski mundur dari jabatan struktural, Hasan memastikan dirinya tidak akan jauh dari dunia politik dan pemerintahan. Dia menyiratkan bahwa peran sebagai pengamat dan pelaku di balik layar tetap akan dijalankannya.

  • Sekolah dalam Bayang Kasta

    Sekolah dalam Bayang Kasta

    Jakarta – Dalam upaya mengejar visi Indonesia Emas 2045, pemerintah memperkenalkan dua kebijakan pendidikan yang secara sekilas tampak menjanjikan: Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat. Sekolah Garuda ditujukan bagi siswa-siswa berprestasi tinggi, dengan tujuan menyiapkan mereka untuk menembus universitas-universitas kelas dunia. Sementara itu, Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, dengan janji pemenuhan kebutuhan dasar serta pembinaan karakter.

    Kedua inisiatif ini terlihat seperti dua strategi paralel untuk mencapai kemajuan dan pemerataan pendidikan. Namun, di balik wajah progresifnya, tersembunyi potensi bahaya yang justru bisa memperlebar jurang kesenjangan sosial dalam dunia pendidikan Indonesia. Alih-alih menjembatani kesenjangan dan memperkuat keadilan sosial, kebijakan ini malah dapat memperkuat dikotomi kelas yang sudah lama menghantui sistem pendidikan nasional kita.

    Sekolah Garuda, dengan fasilitas unggulannya dan proses seleksi ketat, menjadi simbol eksklusivitas yang mengangkat siswa “terpilih” ke puncak piramida pendidikan. Sebaliknya, Sekolah Rakyat mencerminkan narasi penyelamatan terhadap kelompok termarjinalkan, yang diberi bekal cukup untuk bertahan hidup namun tidak cukup untuk menyaingi rekan-rekannya di medan kompetisi global. Di titik ini, pendidikan bukan lagi ruang bersama, melainkan arena segregasi berbasis ekonomi dan potensi.

    Kondisi ini memperlihatkan gejala polarisasi yang kian tajam: satu sisi mencerminkan elite intelektual dengan akses menuju dunia global, sementara sisi lain menggambarkan keterbatasan yang dibungkus dengan semangat kerakyatan. Pendekatan yang terlalu berbeda dalam satu sistem kebijakan justru menciptakan batas-batas sosial yang kian sulit ditembus. Pendidikan, yang seharusnya menjadi alat mobilitas sosial, berubah menjadi alat pengukuhan posisi kelas.

    Yang lebih mengkhawatirkan adalah kemungkinan munculnya stigma yang melekat seumur hidup. Seorang lulusan Sekolah Rakyat, meskipun berprestasi, akan tetap dibayangi oleh label sebagai “produk bantuan sosial”. Label ini, meski tak terucap, bisa melekat dalam proses penerimaan kerja, interaksi sosial, bahkan dalam persepsi diri anak itu sendiri. Pendidikan yang memisahkan berdasarkan latar belakang justru merampas hak anak untuk tumbuh dengan rasa percaya diri dan keyakinan bahwa dirinya setara dengan siapa pun.

    Di sisi lain, Sekolah Garuda pun tidak lepas dari masalah. Dengan segala eksklusivitas dan label prestisius yang melekat, sekolah ini bisa membentuk generasi yang terisolasi dari realitas sosial di sekitarnya. Anak-anak dari Sekolah Garuda mungkin memiliki pengetahuan dan keterampilan tinggi, tetapi tanpa pemahaman mendalam tentang keberagaman sosial dan dinamika ketimpangan, mereka tumbuh dalam gelembung elit yang rapuh. Ini adalah konsekuensi dari pemisahan sistemik yang tidak hanya memisahkan akses, tapi juga pengalaman hidup.

    Dampaknya sangat luas. Anak-anak dari latar belakang ekonomi rendah yang masuk Sekolah Rakyat tumbuh dengan realitas yang dibingkai sebagai “penerima manfaat”, sedangkan anak-anak Sekolah Garuda dibentuk menjadi “pemimpin masa depan”. Narasi ini bukan hanya tidak adil, tapi juga merusak. Ia menciptakan dua generasi yang berjalan di jalur berbeda—satu dibimbing menuju pusat kekuasaan dan pengaruh, dan yang lain diarahkan untuk sekadar bertahan dalam batasan yang ditentukan.

    Dalam konteks ideologi bangsa, pemisahan ini mencederai Pancasila, terutama sila kedua dan kelima. Pendidikan yang berkeadilan tidak mengenal pemisahan berdasar status ekonomi. Semua anak bangsa, tanpa kecuali, harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang dalam sistem pendidikan yang inklusif dan setara. Ketika pemerintah memisahkan anak-anak berdasarkan ekonomi dan potensi intelektual, maka itu bukan hanya persoalan kebijakan—itu adalah pengkhianatan terhadap dasar negara.

    Sekolah bukanlah tempat untuk membedakan siapa yang layak masuk ke universitas top dunia dan siapa yang hanya pantas mendapat pelatihan keterampilan dasar. Sekolah adalah tempat menyemai mimpi, membangun solidaritas, dan menyatukan perbedaan. Ketika pendidikan justru menjadi alat klasifikasi sosial, maka yang hilang bukan hanya kesetaraan, tapi juga semangat kebersamaan yang menjadi jantung dari bangsa ini.

    Kebijakan semacam ini seharusnya diganti dengan pendekatan afirmatif yang lebih inklusif. Artinya, semua sekolah publik harus dibangun dengan kualitas yang merata, fasilitas yang layak, guru yang kompeten, dan sistem pendukung yang kuat bagi siswa dari latar belakang ekonomi rendah. Tidak perlu membangun sekolah khusus untuk anak miskin—cukup membuat semua sekolah yang bisa merangkul mereka.

    Beasiswa, bimbingan belajar gratis, dan pelatihan pedagogi kritis bagi guru adalah contoh kebijakan yang lebih humanis dan menjangkau. Dengan pendekatan ini, siswa miskin tetap berada dalam ruang yang sama dengan siswa lain, namun mereka diberikan dukungan ekstra agar bisa mengejar ketertinggalan dan berkembang sesuai potensinya. Inilah bentuk keadilan sosial yang tidak merendahkan martabat manusia.

    Membangun sekolah elit dan sekolah rakyat secara terpisah juga mengirim pesan yang keliru tentang apa arti kecerdasan dan kesuksesan. Seakan-akan kecerdasan hanya milik mereka yang sejak awal terdeteksi unggul, sementara yang lain cukup diajarkan untuk “menjadi baik”. Padahal, potensi manusia tidak bisa diukur secara sempit lewat tes akademik. Banyak siswa dari latar belakang miskin yang unggul, hanya saja mereka belum diberi ruang untuk menunjukkan kemampuan mereka.

    Alih-alih memisahkan, mengapa tidak menyatukan? Bayangkan jika seluruh SMA di Indonesia menjadi “Sekolah Garuda”, bukan dalam kemewahan fisik, tapi dalam semangat: semangat mutu, inklusivitas, dan kebersamaan. Pendidikan semacam ini akan menciptakan ruang belajar yang penuh keragaman dan saling pengertian, di mana anak-anak dari berbagai latar belakang saling mengenal dan bertumbuh bersama.

    Penting untuk diingat bahwa niat baik tidak selalu menghasilkan kebijakan baik. Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat mungkin dilahirkan dengan semangat memperbaiki, namun jika arah kebijakannya memisahkan dan membatasi, maka itu bukan perbaikan, melainkan perpecahan. Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas, pendidikan harus menjadi alat untuk menyatukan, bukan membelah.

    Kita membutuhkan sistem pendidikan yang membebaskan semua anak dari belenggu kemiskinan, diskriminasi, dan stereotip. Keadilan dalam pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai memberi sesuai kelas, tapi memastikan semua anak, dari mana pun asalnya, bisa tumbuh sebagai anak bangsa yang bermartabat. Semua anak Indonesia adalah anak Garuda—dan setiap dari mereka pantas mendapat sayap untuk terbang setinggi mungkin.

    Roy Martin Simamora pengajar Filsafat Pendidikan PSP, ISI Yogyakarta

    (mmu/mmu)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PewDiePie Rekomendasikan Instal Linux Setelah “Disiksa oleh Windows”

    PewDiePie Rekomendasikan Instal Linux Setelah “Disiksa oleh Windows”

    Jakarta

    YouTuber ternama dunia, PewDiePie, baru-baru ini mengunggah video yang cukup mengejutkan. Ia secara terang-terangan merekomendasikan para pengikutnya untuk beralih dan menginstal sistem operasi Linux, setelah mengaku merasa ‘disiksa’ oleh Windows selama bertahun-tahun.

    Langkah ini muncul di tengah-tengah penerimaan Windows 11 yang beragam. Sebagian pengguna merasa nyaman dengan sistem operasi terbaru Microsoft ini, namun tidak sedikit pula yang merasa kecewa dan melihatnya sebagai pertanda arah pengembangan Windows di masa depan yang kurang mereka sukai.

    Kekecewaan ini mendorong beberapa pengguna untuk mencari alternatif dan menemukan ‘cinta baru’ pada Linux. Dalam video berjudul “Saya menginstal Linux (Anda pun harus melakukannya)” yang berdurasi lebih dari 20 menit, Pria yang punya nama asli Felix Kjellberg ini membagikan antusiasmenya terhadap Linux.

    Di awal video, PewDiePie blak-blakan menceritakan pengalamannya “disiksa oleh Windows” selama bertahun-tahun.

    “Ketika saya beralih ke Linux, rasanya seperti melihat matahari dan membuka lembaran baru,” ungkapnya.

    Ia memaparkan alasan kuat mengapa pengguna Windows harus mempertimbangkan Linux, yakni:

    Antarmuka dan pengalaman pengguna Linux terasa lebih matang dibandingkan Windows.Linux umumnya tidak datang dengan aplikasi bawaan yang tidak perlu (bloatware) yang sering ditemukan di instalasi Windows baru.Linux memberikan kebebasan kepada pengguna untuk melakukan kustomisasi sistem operasi sesuai keinginan mereka.

    Yang mengejutkan, PewDiePie juga menyoroti kemajuan Linux untuk bermain game, sesuatu yang dulu dianggap mustahil.

    “Saya pernah instal Linux 15 tahun lalu, tapi hapus setelah beberapa hari karena tidak bisa main game. Tapi sekarang, gaming di Linux sudah nyata. Valve seperti Gandalf di Helm’s Deep, membawa Steam Deck dan Proton untuk menyelamatkan,” katanya dengan antusias.

    Meski demikian, ia mengakui bahwa pindah ke Linux mungkin memerlukan beberapa penyesuaian, terutama jika pengguna sangat bergantung pada aplikasi yang hanya tersedia di Windows atau macOS. Pengguna mungkin perlu mencari aplikasi alternatif. Namun, bagi PewDiePie, manfaat yang didapatkan dari Linux jauh melebihi pengorbanan tersebut.

    Di akhir videonya, PewDiePie juga menunjukkan sekilas antarmuka instalasi Linux Mint, distribusi Linux yang ia pilih untuk digunakan. Berikut video lengkapnya

    (afr/afr)

  • Efek Tarif Trump, Produk China Makin Banjiri RI, Pengamat: Pemerintah tak Mau Terjadi PHK

    Efek Tarif Trump, Produk China Makin Banjiri RI, Pengamat: Pemerintah tak Mau Terjadi PHK

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto merespon ramainya produk China yang masuk ke Indonesia.

    Hal ini merupakan dampak besar dari adanya perang tarif yang terjadi antata China dan Amerika Serikat.

    Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Gigin menyebut Pemerintah punya peran dengan memberi jalan produk impor ini masuk.

    Dampaknya tentunya besar, ia pun menyindir dengan menyebut Pemerintah tidak ingin terjadi Pemutusan Hak Kerja (PHK) di China.

    “Dibantu oleh pemerintah dengan membuka pintu lebih lebar untuk barang impor,” tulisnya dikutip Rabu (30/4/2025).

    “Pemerintah tak ingin terjadi PHK besar-besaran di Cina,” tambahnya.

    Sementara itu, produk yang sulit masuk ke AS akibat tarif tinggi, akan mencari pasar baru di Indonesia.

    Hal ini tentunya membuka adanya potensi membanjiri pasar domestik dengan barang impor murah.

    Produk impor dari China membanjiri pasar Indonesia, terutama dalam kategori mesin, listrik, dan plastik.

    Impor dari China mencapai nilai USD 6,05 miliar pada Februari 2025, atau 37,81% dari total impor nonmigas Indonesia.

    Peningkatan impor ini diantisipasi akan semakin besar akibat kebijakan dagang AS terhadap China yang dapat mengalihkan ekspor produk China ke Indonesia.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Memanas, Pakistan Klaim Pasukannya Siap Perang, Ancam Luncurkan Nuklir untuk Lawan India – Halaman all

    Memanas, Pakistan Klaim Pasukannya Siap Perang, Ancam Luncurkan Nuklir untuk Lawan India – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat tinggi pertahanan Pakistan mengklaim bahwa pasukan di negaranya telah siap berperang melawan India.

    Pernyataan ini diungkap Menteri Pertahanan Khawaja Muhammad Asif, setelah India mengancam bakal menggelar serangan besar-besaran buntut tewasnya 26 turis India di wilayah Kashmir.

    “Kami telah memperkuat pasukan kami karena ini adalah sesuatu yang mendesak sekarang. Jadi, dalam situasi itu, beberapa keputusan strategis harus diambil, jadi keputusan itu telah diambil.” kata Asif mengutip dari Reuters, Rabu (30/4/2025).

    “Pakistan 100 persen siap menghadapi situasi pertempuran apa pun jika kedaulatan negara terancam atau perang dipaksakan padanya,” imbuh Asif.

    Asif juga menekankan retorika India meningkat dan militer Pakistan telah memberi pengarahan kepada pemerintah tentang kemungkinan serangan India.

    Walau begitu, ia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang alasannya berpikir serangan akan segera terjadi.

    Selain menyiapkan pasukan perang, Pakistan mengklaim bahwa pihaknya tengah ancang-ancang meluncurkan serangan rudal nuklir ke wilayah India.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Minggu, Menteri Perkeretaapian Pakistan Hanif Abbasi turut mengingatkan bahwa negaranya memiliki banyak rudal dan 130 hulu ledak nuklir yang sewaktu-waktu dapat membumihanguskan India.

    “Tidak seorang pun tahu di mana kami telah menempatkan senjata nuklir kami di seluruh negeri. Saya katakan lagi, rudal balistik ini, semuanya ditujukan kepada Anda,” ancam Abbasi, yang dilansir NDTV.

    Awal Mula Konflik Pakistan-India

    Sebagai informasi sejak merdeka dari Inggris tepatnya pada tahun 1947, India dan Pakistan telah berperang tiga kali.

    Terakhir kali kedua pihak hampir terlibat perang besar-besaran pada tahun 2019, ketika seorang pengebom bunuh diri menewaskan 40 anggota pasukan keamanan India.

    Namun konflik ini kembali pecah usai sebuah serangan mematikan menewaskan 26 orang turis asing di wilayah Kashmir, perbatasan kedua negara.

    India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Kashmir Resistance, bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Sementara Pakistan membantah keterlibatannya dan menyerukan penyelidikan independen.

    Buntut konflik ini India mulai memamerkan sejumlah kapal perang mereka yang menembakkan rudal Brahmos anti-kapal perang.

    “Kapal perang Angkatan Laut India sukses menembakkan (rudal) anti kapal beberapa kali untuk menegaskan kembali dan menunjukkan kesiapan platform, sistem, dan para kru untuk melakukan serangan jarak jauh yang akurat,” demikian cuitan Angkatan AL India di akun X, @indiannavy.

    “Angkatan Laut India siap bertempur, kredibel, dan siap menghadapi masa-masa ke depan dalam menjaga maritim negara ini. Kapan saja, di mana saja, dan apapun caranya,” lanjut akun tersebut.

    Tak hanya itu New Delhi juga turut menangguhkan secara sepihak Perjanjian Indus Waters Treaty (Perjanjian Perairan Indus) yang menjadi kunci pembagian air.

    Bahkan turut menutup perbatasan Wagah, menghentikan upacara tradisional, dan memerintahkan anak-anak Pakistan yang berada di India untuk kembali tanpa ibu mereka

    Langkah-langkah ini menunjukkan peningkatan ketegangan yang mengingatkan pada perpecahan tahun 1947, menyoroti kompleksitas dan sensitivitas konflik Kashmir, yang melibatkan faktor sejarah, politik, dan keamanan yang mendalam

    AS-China Minta India-Pakistan Tahan Diri

    Merespons sinyal perang yang akan terjadi di Asia buntut pertikaian India dan Pakistan, China menyerukan kedua negara itu untuk menahan diri.

    “Cina berharap kedua pihak dapat menahan diri, saling bertemu di tengah, menangani perbedaan melalui dialog dan konsultasi, serta bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Guo Jiakun.

    Senada dengan China, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan India dan Pakistan, untuk mendorong perdamaian kedua negara.

    “Kami telah berhubungan dengan pemerintah India dan Pakistan di berbagai level. Amerika Serikat mendorong semua pihak untuk bekerja sama menuju penyelesaian yang bertanggung jawab,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS dikutip dari Reuters.

    (Tribunnews.com / Namira)