Diisukan jadi Pj Ketum PBNU, Gus Ipul: Nggak Bener Itu
Tim Redaksi
LEMBANG, KOMPAS.com
– Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, membantah dirinya menjadi PJ Ketua Umum PBNU menggantikan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Gus Ipul
juga memastikan bahwa informasi yang menyebut dirinya menjadi PJ Ketum
PBNU
tidak benar, dan menegaskan struktur PBNU memiliki mekanisme yang jelas untuk menyelesaikan persoalan.
“Oh enggak, enggak, enggak bener itu. Ini sebenarnya kan antara jajaran Syuriyah dengan ketua umum,” kata Gus Ipul di Lembang, Jawa Barat Jumat (28/11/2025).
“Kita ikuti saja dinamikanya. Ada mekanisme untuk menyelesaikan itu,” lanjut dia.
Di tengah ramainya spekulasi publik mengenai dinamika internal organisasi pasca-isu pemberhentian
Gus Yahya
dari kepemimpinan PBNU, Gus Ipul menegaskan, bahwa dirinya tidak memiliki keinginan maupun kesiapan untuk menggantikan Gus Yahya sebagai
Ketua Umum PBNU
.
“Enggak, saya nggak ada potongan untuk jadi ketua PBNU. Banyak yang lebih layak,” ujar Gus Ipul.
Menurutnya, segala urusan terkait kepemimpinan PBNU berada sepenuhnya di ranah jajaran Syuriyah sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam organisasi.
Gus Ipul meminta publik untuk langsung merujuk pada pihak Syuriyah jika ingin mendapatkan klarifikasi atas berbagai isu yang beredar. Ia menyampaikan tidak berwenang memberikan pernyataan mengenai dinamika tersebut.
“Langsung tanyanya sama jajaran Syuriyah ya. Mohon maaf, saya tidak bisa memberikan pernyataan soal itu. Kami menunggu proses-proses selanjutnya,” katanya.
Ia juga mengimbau seluruh pengurus wilayah dan cabang agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang menyesatkan.
Menurut Gus Ipul, saat ini inti persoalan berada di wilayah Rais Aam beserta jajaran Syuriyah PBNU.
Ia meminta agar isu ini tidak dibelokkan menjadi polemik lain yang dapat memicu kegaduhan umat.
“Saya ingin semuanya mengikuti dengan baik dan diselesaikan dengan cara-cara yang selama ini menjadi tradisi NU,” katanya.
Salah satu mekanisme penyelesaian perselisian yang tersedia, menurutnya adalah majelis tahkim, yang menjadi forum penyelesaian perbedaan pendapat di internal organisasi.
Gus Ipul juga menjelaskan prosedur administratif dalam penerbitan surat-surat organisasi, termasuk perannya sebagai Sekjen. Menurutnya, setiap dokumen yang membutuhkan tanda tangan harus melalui alur input data dan pemeriksaan kelengkapan syarat.
“Ada prosedurnya, ada ketentuannya. Sistem ini tergantung inputnya. Kalau input belum dimasukkan, saya belum bisa tanda tangan. Kalau sudah, saya periksa apakah syaratnya terpenuhi, baru saya tandatangan,” jelasnya.
Di tengah kisruh yang terjadi di internal, kunjungan Gus Yahya ke Pondok Pesantren Lirboyo juga menjadi tanda tanya. Gus Ipul menyebut hal itu sebagai tradisi wajar dalam kultur Nahdlatul Ulama.
Menurutnya, para pengurus PBNU rutin sowan ke para kiai untuk meminta nasihat, baik dalam kondisi ada persoalan maupun tidak.
“Kita memang meminta nasihat ulama, para pengasuh pesantren. Ini hal biasa, bukan sesuatu yang istimewa. Kalau tidak ada masalah pun kita sowan,” ujarnya.
Di tengah berbagai spekulasi yang berkembang, Gus Ipul berharap seluruh warga NU tetap menjaga ketenangan dan tidak terbawa arus informasi yang belum jelas kebenarannya.
Ia menekankan bahwa PBNU memiliki tradisi dan mekanisme yang kuat untuk menyelesaikan persoalan secara internal, sesuai kaidah organisasi dan adab jamiyah.
“Jadi saya kira ini adalah sesuatu yang biasa, bukan yang istimewa. Kami pun kalau tidak ada masalah juga sering sowan. Bukan karena sowan ada masalah aja,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Blog
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723189/original/060727400_1705921940-fotor-ai-20240122181141.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Harga Emas Dunia Tembus Tertinggi Dua Pekan, Ditopang Prospek Pemotongan Suku Bunga Fed
Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek menjelaskan, prospek ekonomi AS yang melambat hingga 2026 menjadi salah satu faktor yang mendorong keyakinan pasar bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga.
“Ekspektasinya adalah kita akan terus melihat perlambatan ekonomi hingga 2026, dan Federal Reserve sangat mungkin memangkas suku bunga. Hal itu membuat sebagian investor kembali masuk ke emas,” ujarnya.
Emas dikenal berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Komentar bernada dovish dari pejabat The Fed, termasuk Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams, turut memperkuat ekspektasi tersebut. Ditambah lagi, data ekonomi AS yang melemah setelah penutupan pemerintahan (government shutdown) membuat pasar semakin yakin bahwa pemotongan suku bunga akan dilakukan bulan depan.
Para trader bahkan melihat peluang 89 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada Desember, lebih tinggi dari perkiraan 50 persen pekan sebelumnya.
-

Lirik Lagu Beda Zaman – Tipe-X, Potret Cinta Generasi Dulu dan Kini
Surabaya (beritajatim.com) – Peringati usia yang telah mencapai tiga dekade, Tipe-X kembali menyapa penggemarnya lewat single terbaru berjudul “Beda Zaman”, salah satu lagu yang masuk dalam album kedelapan mereka.
Mengusung nuansa ska yang ceria, Tipe-X menampilkan kisah realita percintaan yang dikemas secara ringan, humoris, namun tetap relevan. Lagu ini terasa seperti cermin yang memantulkan dua generasi. Di mana Tresno —vokalis sekaligus penulis lagu, seakan mengajak pendengar bernostalgia sekaligus merenungkan budaya percintaan di era digital.
Pada bagian awal lirik, “Genit-genit anak sekarang, baru punya pacar heboh di postingan”. Lagu ini tampak menyoroti tingkah laku anak muda yang cenderung ekspresif dan terbuka. Banyak remaja yang baru menjalin hubungan tak segan mengunggahnya ke media sosial.
Berbeda dengan masa kini, terselip pesan orang tua zaman dulu yang berbunyi “Dulu kata mama papa, suka sama suka langsung tunangan.” Ungkapan ini menggambarkan bagaimana hubungan percintaan dahulu cenderung lebih serius, tertutup, dan minim eksposur. Bahkan pacaran saja sering dianggap tabu, karena ada anggapan bahwa berduaan bisa menimbulkan prasangka atau “takut ada setan,” seperti yang tertulis dalam lagu.
Lirik Lagu Beda Zaman ‐ Tipe X
Genit genit anak sekarang
Baru punya pacar heboh dipostingan
Pacaran belum tiga bulan
Update bubaran di syukurin orangAda lagi yang lebih sadis
Klo jatuh cinta mendadak puitis
Timeline penuh puisi cinta
Biar bukan pujangga yang penting romantisTapi memang sekarang
Zaman sudah berubah
Semua urusan cinta di obral di media
Ngga peduli bahayaDulu kata mama papa
Suka sama suka langsung tunangan
Dulu nggak boleh pacaran
Kalau berduaan takut ada setanGenit genit anak sekarang
Baru punya pacar heboh dipostingan
Pacaran belum tiga bulan
Update bubaran di syukurin orangAda lagi yang lebih sadis
Klo jatuh cinta mendadak puitis
Timeline penuh puisi cinta
Biar bukan pujangga yang penting romantisTapi memang sekarang
Zaman sudah berubah
Semua urusan cinta di obral di media
Nggak peduli bahayaDulu kata mama papa
Suka sama suka langsung tunangan
Dulu nggak boleh pacaran
Kalau berduaan takut ada setanDulu kata mama papa
Suka sama suka langsung tunangan
Dulu nggak boleh pacaran
Kalau berduaan takut ada setan
(fyi) -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427318/original/058127200_1764375846-Menag.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menag Nasaruddin Umar Ajak Rawat Kebersamaan Lewat Harmony Award 2025
Menag Nasaruddin memberikan contoh relasi manusia dengan tumbuhan dan hewan.
“Wahai Kembang, wahai Kucing, engkau adalah aku, aku adalah engkau. Engkau layu, pertanda kamu tidak makan, tidak minum. Aku harus menyiram engkau, Aku harus memberi makan engkau, karena engkau lapar. Aku rasakan bagaimana pedihnya kalau aku lapar,” ucap dia.
Hal ini, menurutnya sesuai dengan konsep Ukhuwah Maklukiyah, yakni persaudaraan sesama ciptaan.
“Wahai sungai, engkau adalah aku. Aku tidak suka yang kotor. Maka aku tidak boleh menjadikan engkau sebagai WC umum atau tong sampah umum,” kata Nasaruddin.
Ia menyebut pandangan ini sebagai ekoteologi landasan moral menjaga lingkungan dan sesama makhluk.
Kemenag berharap Harmony Award 2025 menjadi ruang konsolidasi seluruh pemangku kepentingan, tokoh agama, pemerintah daerah, FKUB, dan masyarakat, untuk memperkuat moderasi beragama dan mempertahankan kerukunan nasional.
Nasaruddin menegaskan bahwa Indonesia adalah contoh unik keragaman dunia yang mampu menghadirkan harmoni.
“Di kolom langit ini, negara yang paling plural tidak ada 2 nya, di Indonesia ini. Tetapi kita bisa mempersembahkan contoh keharmonisan,” kata dia.
Kemenag menilai tugas ke depan adalah memastikan harmoni tetap terjaga di tengah meningkatnya tantangan sosial dan dinamika keberagaman.
“Kenapa kita harus berkonflik kalau bisa damai? Mari kita menjadi malaikat dalam citranya yang selalu menginginkan adanya keharmonisasi,” pungkas Nasaruddin.
-

Jokowi Akui Resmikan Bandara di Morowali, Tapi Bukan IMIP
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden ke-7 Jokowi membantah meresmikan bandara Khusus PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) atau IMIP Private Airport, di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Itu diungkapkan seiring isu yang beredar bahwa Bandara IMIP tak diawasi otoritas.
Jokowi memastikan selama dua periode kepemimpinannya tidak pernah meresmikan bandara IMIP. Meski demikian, dia mengakui pernah meresmikan bandara lain di Morowali.
“Saya tegaskan, tidak pernah. Yang saya resmikan itu Bandara Maleo di Morowali, Sulawesi Tengah,” kata Jokowi di kediamannya, Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/11) dikutip dari Radar Solo.
Jokowi mengatakan bandara IMIP berbeda dengan bandara Maleo. Bandara Maleo sendiri diresmikannya pada 23 Desember 2018.
Di Bandara IMIP merupakan kawasan properti swasta. Sedangkan Bandara Maleo milik pemerintah.
“Kalau yang IMIP itu, setahu saya, milik swasta,” ujar Jokowi.
Terkait berbagai isu negatif yang kerap dikaitkan dengannya, Jokowi meminta publik untuk tidak serta-merta menghubungkan setiap persoalan kepadanya.
“Ya kita semua tahu, apa pun yang tidak baik, semuanya ditariknya ke saya,” pungkasnya.
Adapun Bandara IMIP sebelumnya jadi sorotan karena dianggap negara dalam negara. Pasalnya, di bandara tersebut tidak ada pengawasan otoritas.
(Arya/Fajar) -

Pemuda Ngawi Aniaya Warga Pakai Sabit, Dipicu Emosi karena Galon Air Ditendang
Ngawi (beritajatim.com)— Seorang pemuda di Desa Tambakromo, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, nekat menganiaya seorang warga dengan senjata tajam hanya karena galon air di tempat kerja pamannya ditendang.
Pelaku yang masih bertetangga dengan korban akhirnya berhasil diamankan polisi, Sabtu (28/11/2025) sore.
Peristiwa itu terekam dalam video petugas yang memperlihatkan pelaku menunjukkan lokasi tempat ia menyembunyikan sabit yang digunakan untuk menyerang.
Senjata tajam tersebut diselipkan di kolong tempat tidur rumah pamannya, tempat pelaku bekerja. Pelaku dan barang bukti kemudian langsung dibawa ke Mapolres Ngawi.
Pelaku berinisial Rudianto (30), warga Desa Dero, Kecamatan Bringin. Ia ditangkap sekitar satu jam setelah menganiaya Wahyu Nur Hidayat (29), yang merupakan tetangga pamannya. Wahyu mengalami luka bacok pada jari tangan kanan dan kepala sehingga harus dilarikan ke RS Widodo Ngawi.
Insiden bermula ketika Wahyu mendatangi rumah paman pelaku, Sukarno (54), pemilik usaha air isi ulang. Dengan emosi, korban menendang galon air lantaran kesal dengan suara bising motor tukang sayur.
Saat itu Rudianto sedang tidur. Terbangun dalam keadaan kaget dan marah, ia langsung mengambil sabit dan menyerang Wahyu.
Selvia Pratama, tetangga korban, membenarkan bahwa keributan berawal dari cekcok antara korban dan paman pelaku.
“Awalnya cekcok sama paman pelaku. Korban lalu menendang galon sampai pelaku bangun dan mengambil sabit. Korban akhirnya dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Rudianto juga mengakui perbuatannya.“Datang marah-marah, tendang galon. Saya pas tidur kaget. Saya langsung ambil sabit, saya aniaya,” katanya kepada petugas.
Kanit Pidana Umum Polres Ngawi, IPDA Teguh Wahyu Utomo, membenarkan penangkapan tersebut.
“Pelaku sudah kami amankan, sementara korban dirawat di rumah sakit. Diduga pelaku kesal setelah korban menendang galon air,” jelasnya.
Sebelumnya, petugas telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Hingga malam ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Ngawi. (ted)
/data/photo/2025/11/28/692942de56f1a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/11/28/692975fac9267.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426790/original/085175100_1764317617-7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)