Blog

  • Forum Pembauran Kebangsaan Tuban Tekankan Penguatan Toleransi dan Persatuan

    Forum Pembauran Kebangsaan Tuban Tekankan Penguatan Toleransi dan Persatuan

    Tuban (beritajatim.com) – Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tuban menggelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Tuban yang diikuti anggota Komisi II DPRD Tuban, masyarakat lintas suku dari Kecamatan Tuban, Semanding, Palang, Jenu, serta puluhan pelajar.

    Kepala Kesbangpol Tuban, Yudi Irwanto, menjelaskan bahwa penyelenggaraan FPK bertujuan memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman masyarakat Kabupaten Tuban. Hal ini juga penting untuk mencegah provokasi dan menciptakan lingkungan sosial yang rukun, aman, dan damai.

    “Tujuannya agar masyarakat memahami pentingnya pembauran, toleransi, dan rasa nasionalisme, sehingga keragaman tidak menjadi sumber perpecahan melainkan kekuatan bangsa,” ujar Yudi Irwanto.

    Sementara itu, Sekda Tuban Budi Wiyana menekankan pentingnya sosialisasi FPK sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat mengenai nilai-nilai kerukunan dan keharmonisan sosial. Ia menilai FPK merupakan sarana integrasi masyarakat dari berbagai ras, suku, dan etnis.

    Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Tuban

    “FPK merupakan proses integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, dan etnis,” terang Budi Wiyana.

    Menurutnya, interaksi sosial dalam bidang bahasa, adat-istiadat, seni budaya, pendidikan, dan perekonomian perlu terus diperkuat. Melalui FPK, diharapkan terbentuk kebangsaan Indonesia tanpa menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis masing-masing dalam bingkai NKRI.

    “Kami berharap FPK mampu mengambil setiap peluang yang ada demi kemajuan bangsa. Keberagaman Indonesia adalah kekuatan pemersatu,” imbuhnya.

    Budi juga mengingatkan bahwa kemajemukan bangsa menuntut kesadaran kolektif untuk mengelola potensi Indonesia secara baik agar mampu menjawab berbagai tantangan.

    “Jangan melihat perbedaan dari sisi kekurangan, tapi lihat dari sisi kelebihan dan keindahannya,” tutup Budi Wiyana. [dya/but]

  • Literasi Keuangan hingga Kesehatan Mental Jadi Fokus Penguatan ASN Tuban

    Literasi Keuangan hingga Kesehatan Mental Jadi Fokus Penguatan ASN Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tuban membahas pentingnya kesehatan sebagai pondasi kinerja pelayanan publik dengan menyasar sebanyak 600 peserta terdiri dari ASN, Kepala Desa beserta Perangkat Desa, Kepala Sekolah dan Pelajar.

    Dalam diskusi ini, BKPSDM kemas menjadi Gelaran Tuban Rapakat Sesi 2 di Jatirogo dengan narasumber yang dihadirkan yaitu Indrawan Nugroho dari Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur, dr. Ita Fajria Tamim, M.Kes., seorang dokter dan penulis, dan Umi Kulsum sebagai Kepala Kantor Kemenag Tuban.

    Dalam paparannya, Indrawan Nugroho selaku Asisten Direktur Pengawasan Pelayanan Publik Dan Perlindungan Konsumen mengatakan bahwa kesehatan masyarakat juga harus dilihat pada aspek finansial. Menurutnya, literasi keuangan yang baik, akan menjadi aparatur dan masyarakat bisa lebih terjamin kehidupannya.

    “Mereka akhirnya terhindar dari berbagai tindak kejahatan finansial seperti pinjaman online illegal, penipuan, hingga pencurian data pribadi,” ujar Indrawan Nugroho.

    Namun, disisi lain dr. Ita Fajria Tamim menekankan perlunya kesadaran secara personal maupun kolektif untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Fisik yang kuat hendaknya dibarengi dengan mental yang sehat. “Upaya ini dapat ditempuh dengan menghindarkan diri dari perilaku negatif, seperti bullying dan berprasangka buruk,” ungkap dr. Ita Fajria Tamim.

    Sedangkan, Kepala Kantor Kemenag Tuban, Umi Kulsum justru mengajak masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sehingga, untuk mewujudkannya dengan mempersiapkan generasi penerus mulai dari sebelum pernikahan. “Dengan membekali remaja dengan pemahaman yang lengkap, akan melahirkan generasi penerus yang unggul,” jelas Umi Kulsum.

    Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Tuban, dr. Moh. Masyhudi menjelaskan soal tema yang diangkat, menjadi ASN yang sehat merupakan pondasi pelayanan yang berkualitas. Artinya, kondisi ASN sehat secara fisik dan mental akan menunjang tata pemerintahan maupun pelayanan publik.

    “Selain sehat fisik dan mental, aparatur Pemkab Tuban diharapkan mampu mewujudkan sehat sosial dan digital. Kondisi ini mendukung tranformasi digital dan inovasi pelayanan,” kata Moh. Masyhudi.

    Mantan Direktur RSUD dr. R. Koesma ini juga menekankan ASN agar selalu menjaga perilaku hidup sehat, mampu mengelola stres, pemeriksaan kesehatan berkala, dan mewujudkan perilaku kerja yang sehat. Sehingga, dalam pelaksanaannya, diperlukan komitmen kuat agar 4 dimensi kesehatan tersebut bisa terjaga.

    “Harapannya, adanya kegiatan ini kian memperkuat komitmen ASN Tuban untuk menjadi aparatur yang sehat, berintegritas, dan lebih dekat dengan masyarakat,” pungkasnya. [dya/aje]

  • Seskab: Prabowo minta respons cepat dan bantuan ke wilayah bencana

    Seskab: Prabowo minta respons cepat dan bantuan ke wilayah bencana

    Pada malam terjadinya bencana di Tapanuli, Presiden langsung menghubungi Kepala BNPB dan Kepala Basarnas, beserta tim untuk segera menuju lokasi melakukan evakuasi cepat

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar seluruh sektor bergerak cepat dalam respons penanganan korban terdampak bencana dan bantuan ke wilayah bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    “Salah satu pokok pembahasan penting adalah instruksi Presiden agar seluruh sektor terus bergerak cepat dalam mengevakuasi korban terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat serta memastikan bantuan terus-menerus dikirimkan ke lokasi-lokasi terdalam,” ujar Teddy dalam pertemuan bersama 20 anggota Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

    Dalam akun Instagram Sekretariat Kabinet, Seskab Teddy mengatakan Presiden telah memerintahkan Panglima TNI, Kapolri, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Basarnas, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, serta tim medis dan kesehatan TNI-Polri untuk terus dikerahkan dalam penanganan bencana tersebut.

    Pada malam terjadinya bencana di Tapanuli, Presiden langsung menghubungi Kepala BNPB dan Kepala Basarnas, beserta tim untuk segera menuju lokasi melakukan evakuasi cepat.

    Presiden juga memerintahkan penggunaan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan.

    “Menteri Koordinator Bidang PMK Pratikno, selaku koordinator, ditugaskan Bapak Presiden untuk terus memantau dan mengkoordinasikan jalannya evakuasi serta penanganan para korban terdampak,” kata Teddy.

    Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Prabowo juga membahas sejumlah hal, antara lain stimulus ekonomi serta kesiapan menghadapi Natal 2025 dan tahun baru 2026 di seluruh wilayah Indonesia.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5 Tahun IA-CEPA, Nilai Perdagangan Indonesia Australia Naik hampir 3 Kali Lipat

    5 Tahun IA-CEPA, Nilai Perdagangan Indonesia Australia Naik hampir 3 Kali Lipat

    Bisnis.com, SYDNEY —Nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Australia tercatat mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat dalam 5 tahun terakhir atau selama implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) sejak 5 Juli 2020. 

    Austrade mencatat perdagangan dua arah antara Indonesia dengan Australia meningkat dari 12,91 miliar dolar Australia pada 2020 menjadi 35,38 miliar dolar Australia pada 2024. Artinya, nilai perdagangan Indonesia-Australia melonjak 174,05% dalam periode 2020—2024. 

    Dengan capaian tersebut, Indonesia menjadi mitra dagang dua arah terbesar ke-9 bagi Australia berdasarkan nilai perdagangan 16,13 miliar dolar Australia pada 2024.

    Sementara itu, Atase Perdagangan RI di Canberra mencatat nilai ekspor Indonesia ke Australia pada 2024 mencapai US$5,59 miliar dan ekspor Australia ke Indonesia US$7,88 miliar. Dengan demikian, Australia surplus dagang dengan Indonesia sebesar US$2,29 miliar. 

    Lebih terperinci, komoditas utama ekspor Indonesia ke Australia a.l. besi, baja, mesin, peralatan kelistrikan, migas, pupuk, produk kayu, hingga produk kimia. 

    Paul Grimes, CEO Austrade, menyampaikan Australia dan Indonesia telah memiliki momentum untuk mendorong keterkaitan ekonomi kedua negara. 

    “Jadi, kita ingin memanfaatkan momentum itu selagi ada, tetapi juga menyadari bahwa ini adalah kemitraan jangka panjang. Kita perlu memiliki strategi yang benar-benar berkelanjutan dari waktu ke waktu,” kata Grimes kepada delegasi media asal Indonesia di kantornya di Sydney, Australia, baru-baru ini. 

    Dalam hal perdagangan, Grimes menyampaikan Austrade berfokus pada upaya memperluas dan memperbesar ekspor Australia ke seluruh dunia. Austrade memiliki staf di lebih dari 60 kantor internasional, dengan fokus pada Asia Tenggara, Asia Timur Laut, Asia Selatan, Pasifik, Amerika Utara, hingga Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika. 

    “Namun bagi kami, prioritas yang sangat, sangat tinggi tentu saja adalah Asia Tenggara,” imbuhnya. 

    Austrade, kata Grimes, berfokus pada fasilitasi, koneksi, dan mendorong perdagangan dan investasi ke seluruh dunia sebagai agensi yang berada di bawah naungan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia.

    “Kami memiliki peran penting dalam bekerja secara erat dengan DFAT untuk memastikan adanya keterhubungan yang kuat antara apa yang dilihat dunia usaha, apa yang dipahami dunia usaha, apa yang dibutuhkan dunia usaha, dan bagaimana hal tersebut kemudian turut membentuk kebijakan.”

    CEO Austrade Paul Grimes./Jibi_Ana Noviani

    Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia Matt Thistlethwaite MP menyampaikan sebagai negara yang bertetangga dekat, Indonesia dan Australia akan selalu saling bergantung satu sama lain dalam hubungan ekonomi dan perdagangan.

    “Jadi, perdagangan dan investasi dua arah antara Indonesia dan Australia kami percaya akan terus berkembang. Dan itulah inti dari CEPA,” ujarnya.

    Thistlethwaite menambahkan kerja sama untuk memperkuat kemitraan akan terus diupayakan tetapi tetap merujuk pada kepentingan nasional kedua negara.

    Khusus untuk perdagangan antara Indonesia dengan negara bagian Victoria, Australia, Konsulat Jenderal RI di Melbourne mencatat terjadi kenaikan perdagangan dua arah dari 2,09 miliar dolar Australia pada 2020 menjadi 3,45 miliar dolar Australia pada 2024. 

    Konsul Jenderal RI di Melbourne Yohannes Jatmiko Heru Prasetyo mengatakan secara tren perdagangan, neraca dagang Indonesia terhadap Victoria positif tetapi terdapat penurunan surplus dari 757,79 juta dolar Australia pada 2023 menjadi 240,14 juta dolar Australia pada 2024. 

    “Hal ini diakibatkan oleh peningkatan impor Indonesia, terutama gandum, produk hewani, dan buah-buahan,” tuturnya dalam dokumen yang disampaikan kepada delegasi media asal Indonesia saat berkunjung ke KJRI Melbourne, Victoria, Australia, baru-baru ini. 

    Pada 2024, nilai perdagangan Indonesia dengan Victoria untuk komoditas susu, krim, whey, dan yogurt melonjak 52,19% year-on-year (YoY) menjadi 197,52 juta dolar Australia dan produk daging sapi meningkat 32,2% YoY menjadi 233,37 juta dolar Australia. 

    Yohannes menyampaikan Australia Bureau of Statistics mencatat ekspor Indonesia ke Victoria pada Januari—September 2025 teridentifikasi mencakup sejumlah komoditas bernilai tambah. Beberapa di antaranya ialah ikan tuna olahan 37,65 juta dolar Australia dan produk olahan kayu 22,89 juta dolar Australia. 

    “Beberapa produk potensial ekspor Indonesia ke Victoria yang dapat ditingkatkan antara lain kendaraan bermotor dan komponen spareparts kendaraan, pupuk urea, pakaian jadi, furnitur, hingga alas kaki,” paparnya.

    Dia menambahkan ekspor Indonesia ke Australia bersaing dengan Vietnam untuk alas kaki dan perlengkapan alas kaki. Selain itu, produk Indonesia juga bersaing dengan Singapura dan Malaysia untuk bahan bakar mineral misa—seperti batu bara dan minyak bumi.

    Indonesia juga harus bersaing dengan Singapura untuk produk olahan kakao dan olahan kelapa sawit, serta Thailand untuk produk suku cadang kendaraan bermotor dan produk olahan karet untuk masuk ke Australia. 

  • Kuasa Hukum Roy Suryo Minta Penyidik Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi Sebelum Periksa Saksi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 November 2025

    Kuasa Hukum Roy Suryo Minta Penyidik Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi Sebelum Periksa Saksi Megapolitan 27 November 2025

    Kuasa Hukum Roy Suryo Minta Penyidik Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi Sebelum Periksa Saksi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya memberikan dua opsi untuk upaya lanjutan kasus tudingan ijazah Joko Widodo kepada tersangka Roy Suryo cs yang datang saat wajib lapor, Kamis (27/11/2025).
    Dua opsi itu meliputi gelar perkara khusus dan penyidikan, seperti yang sebelumnya diajukan tim kuasa hukum.
    “Jadi, memang oleh penyidik dijawab opsional ya, bisa gelar perkara khusus duluan, tapi mungkin juga bisa pemanggilan keterangan ahli dan saksi yang meringankan lebih dulu,” ujar kuasa hukum Roy Suryo cs, Ahmad Khozinudin, saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis.
    Menanggapi pilihan tersebut, tim kuasa hukum memilih agar gelar perkara khusus dilakukan lebih dulu.
    Menurut dia, gelar perkara khusus dapat memangkas waktu penyidikan.
    “Kami sih berharap gelar perkara khusus duluan, karena di situlah akan membuka kotak pandora tentang misteri ijazah Jokowi. Karena kalau perdebatan itu bisa diakhiri dengan lebih cepat, kenapa sih kita menunda-nunda lama dan melelahkan melalui pengadilan,” ujar Ahmad.
    Dalam gelar perkara khusus ini, mereka berharap keaslian ijazah Jokowi bisa terungkap.
    Sebab, pembuktian ini dinilai penting untuk menentukan ada tidaknya tindak pidana yang dilakukan Roy Suryo cs.
    “Karenanya gelar perkara khusus itu menjadi penting untuk menghadirkan satu-satunya yang sampai sekarang belum pernah kita lihat,” ujar kuasa hukum lainnya, Denny Indrayana, di kesempatan yang sama.
    Polda Metro Jaya menetapkan delapan orang sebagai tersangka atas kasus tudingan
    ijazah palsu
    Jokowi setelah penyidikan yang panjang.
    Kedelapan tersangka dijerat dengan Pasal 27A dan Pasal 28 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta Pasal 310 dan/atau 311 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun.
    Para tersangka ini kemudian dibagi ke dalam dua klaster sesuai dengan perbuatannya.
    Klaster pertama terdiri dari Eggi Sudjana, Kurnia Tri Royani, Rizal Fadillah, Rustam Effendi, dan Damai Hari Lubis.
    Klaster pertama juga dijerat Pasal 160 KUHP dengan tuduhan penghasutan untuk melakukan kekerasan kepada penguasa umum.
    Sementara klaster kedua terdiri atas Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma.
    Mereka dijerat Pasal 32 ayat (1) dan Pasal 35 UU ITE tentang menghapus atau menyembunyikan, serta memanipulasi dokumen elektronik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • IPB: Kebijakan afirmatif atasi kebun rakyat dalam kawasan hutan

    IPB: Kebijakan afirmatif atasi kebun rakyat dalam kawasan hutan

    Kota Bogor (ANTARA) – Kepala Pusat Studi Sawit Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Budi Mulyanto mendorong pemerintah segera menetapkan kebijakan afirmatif untuk menyelesaikan persoalan kebun rakyat yang terlanjur masuk dalam kawasan hutan.

    Hal itu ia ungkapkan di sela Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Menakar Pansus Konflik Agraria dalam Perspektif Klaim Kawasan Hutan” yang berlangsung di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.

    Ia menjelaskan keresahan petani sawit meningkat karena banyak kebun yang dibangun lebih dari 30 tahun lalu dan memiliki legalitas lengkap, justru kemudian diklasifikasikan sebagai kawasan hutan melalui penetapan peta kehutanan.

    Menurut dia, kondisi tersebut menimbulkan ketidakpastian bagi masyarakat, termasuk mereka yang menjadi peserta program transmigrasi, PIR, serta berbagai program pembangunan masa lalu yang didorong pemerintah.

    “Banyak kebun yang sudah punya sertifikat tiba-tiba masuk kawasan hutan. Itu menjadi tantangan besar bagi petani,” kata Prof Budi.

    Ia menegaskan persoalan tersebut bersumber dari peta kawasan hutan yang sejak tahun 80-an memasukkan banyak wilayah permukiman dan kebun rakyat ke dalam batas kawasan, meskipun secara hukum agraria tanah itu diakui.

    Prof Budi mencontohkan pernyataan Dirjen Planologi masa lalu yang mengakui garis luar kawasan hutan sering kali menutup wilayah yang sesungguhnya bukan kawasan hutan, sehingga perlu koreksi kebijakan.

    “Ini bisa menjadi patokan saat kita melakukan proses pembelaan terbaik. Pemerintah perlu segera membuat affirmative policy untuk menyelesaikan persoalan masyarakat,” ujarnya.

    Ia menekankan penyelesaian harus memperhatikan tiga prinsip utama, yakni kepastian, keadilan, dan kemanfaatan agar tidak menciptakan konflik baru dan memberikan manfaat, baik bagi masyarakat maupun negara.

    Prof Budi juga menyoroti kondisi di Bogor, di mana terdapat sekitar 73 desa yang diklaim berada dalam kawasan hutan, termasuk Desa Sukawangi yang disebut memiliki 700 hektare lahan terimbas kebijakan tersebut.

    “Apa gunanya mempertahankan itu sebagai kawasan hutan kalau sudah dikelola masyarakat secara baik dan legal?” katanya.

    Ia menilai Pansus Konflik Agraria DPR RI perlu melakukan verifikasi lapangan secara menyeluruh untuk memastikan tata kelola penguasaan tanah, pemetaan sengketa, serta harmonisasi aturan antar-kementerian.

    Menurut dia, solusi yang diambil pemerintah tidak boleh menimbulkan pendekatan konfrontatif. Negara harus memprioritaskan solusi bersama masyarakat dalam kerangka agraria yang berkeadilan.

    “Highlight saya, segera membuat solusi afirmatif. Kalau tidak, persoalan ini akan terus muncul,” kata Prof Budi.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pilihan Alami Kini Banyak Dicari di NUMI Center

    Pilihan Alami Kini Banyak Dicari di NUMI Center

    Jakarta: Jahe merah mungkin bukan bahan baru bagi masyarakat Indonesia, tetapi minat terhadap rempah yang satu ini kembali meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Bukan karena tren sesaat atau klaim berlebihan, melainkan karena banyak orang mulai kembali mengandalkan bahan-bahan alami dalam rutinitas harian mereka.

    Dari minuman hangat, campuran teh, sampai bubuk siap seduh, jahe merah kini hadir dalam bentuk yang jauh lebih praktis ketimbang dulu. Di tengah minat baru itu, NUMI Center — platform yang dikenal dengan kurasi produk naturalnya — ikut menghadirkan berbagai pilihan jahe merah yang sudah dikemas secara modern.

    Tidak berlebihan, tidak penuh tambahan, dan tetap menjaga karakter rempah aslinya. Banyak konsumen yang mengaku menemukan produk jahe merah pertama mereka justru di NUMI Center, karena platform ini memang menawarkan barang-barang yang sudah disaring lebih dulu sebelum dijual.

    Fenomena ini memperlihatkan bahwa jahe merah kembali menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, bukan sekadar simbol tradisi lama.
     
    Rempah yang Kembali Populer Karena Sederhana dan Nyaman
    Jahe merah punya keunggulan sederhana: aromanya kuat, rasanya hangat, dan mudah dipadukan dengan berbagai minuman. Bagi sebagian orang, secangkir minuman jahe di pagi atau malam hari memberi rasa nyaman yang susah digantikan minuman lain. Tidak perlu alasan besar, tidak perlu klaim kesehatan yang mengawang—sekadar rasa hangat yang cocok dengan tubuh sudah cukup membuat banyak orang memilihnya.

    Generasi muda pun mulai akrab dengan jahe merah, bukan karena mereka ingin kembali ke “ramuan nenek”, tetapi karena bentuk produk sekarang jauh lebih ringkas. Bubuk jahe merah siap seduh atau jahe merah instan yang natural mempermudah orang menikmati sensasi rempah tanpa harus mengolahnya dari awal.
     
    Produk Jahe Merah Modern yang Lebih Praktis
    Di NUMI Center, jahe merah hadir dalam berbagai bentuk yang mengikuti kebutuhan zaman. Ada yang berupa bubuk murni tanpa gula, ada yang berupa minuman instan dengan komposisi sederhana, ada juga campuran herbal yang tetap mengutamakan rasa asli jahe merah.
    Keunggulan produk jahe merah modern ini:

    mudah diseduh kapan pun
    aman dibawa ke kantor atau kampus
    tidak perlu repot mengupas atau memarut
    rasanya konsisten
    lebih higienis
     

    Inilah alasan jahe merah kembali jadi favorit orang-orang yang ingin minuman hangat tanpa ribet.
     
    Menghangatkan Rutinitas, Bukan Menggantikan Obat
    Hal yang penting dan sering dilupakan adalah: jahe merah adalah rempah, bukan obat. Penggunaannya secara tradisional sangat luas, tetapi saat ini banyak orang menikmatinya sebagai bagian dari rutinitas harian, bukan sebagai klaim penyembuhan penyakit tertentu.
    NUMI Center sendiri menempatkan jahe merah sebagai produk natural yang cocok untuk:

    menemani aktivitas di cuaca dingin
    campuran teh sore
    minuman hangat sebelum bekerja
    pilihan minuman malam yang lebih ringan
     

    Pendekatannya tetap rasional, menyajikan rempah apa adanya tanpa menambahkan klaim medis yang tidak perlu.
     
    Kenapa Banyak Konsumen Mencari Jahe Merah di NUMI Center?
    Salah satu alasan banyak orang menemukan jahe merah melalui NUMI Center adalah kurasinya. Tidak semua produk herbal lolos seleksi, dan platform ini cenderung memilih barang dengan formula sederhana, kandungan jelas, dan komposisi natural.
    Buat konsumen, artinya:

    tidak perlu bingung memilih puluhan merek
    tidak perlu cek satu per satu kandungan
    lebih aman untuk penggunaan jangka panjang
    sesuai dengan gaya hidup yang makin natural
     

    Selain itu, NUMI Center selalu mendorong pengguna untuk berbelanja lewat situs resmi demi menghindari produk tiruan atau informasi menyesatkan. Di era digital yang penuh informasi simpang siur, langkah sederhana ini bikin pengalaman belanja jauh lebih nyaman.
     
    Menemukan Versi Jahe Merah yang Tepat
    Dengan banyaknya pilihan jahe merah modern, yang paling penting adalah menyesuaikan dengan kebutuhan. Ada orang yang suka jahe murni tanpa gula, ada yang suka versi lebih ringan, ada pula yang suka campuran herbal.

    NUMI Center memberi ruang untuk menemukan produk yang “pas”, tanpa membuat pembeli kewalahan dengan ratusan pilihan. Buat banyak orang, ini membantu mereka memulai kebiasaan baru secara natural.

    Untuk memudahkan saat memilih produk yang sesuai, kebanyakan orang akan mencari referensi dari situs terpercaya seperti NUMI, karena informasi di dalamnya lebih jelas dan mudah dipahami.
     
    Penutup: Jahe Merah Bukan Sekadar Tren, Tapi Kembali Jadi Kebiasaan Baik
    Jahe merah mungkin berasal dari tradisi lama, tetapi bentuk modernnya membuat rempah ini diterima kembali oleh generasi yang hidup cepat. NUMI Center sendiri ikut membawa bahan sederhana ini ke format yang lebih rapi dan nyaman digunakan, tanpa kehilangan esensi naturalnya.

    Bukan karena sensasi “ramuan ajaib”, melainkan karena banyak orang mulai mencari kenyamanan yang sederhana: minuman hangat, rasa yang familiar, dan bahan alami yang mudah diterima tubuh.

    Jahe merah hadir kembali bukan karena dunia berubah, tetapi karena orang mulai kembali menghargai hal-hal kecil yang membuat rutinitas terasa lebih baik.

    Jakarta: Jahe merah mungkin bukan bahan baru bagi masyarakat Indonesia, tetapi minat terhadap rempah yang satu ini kembali meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Bukan karena tren sesaat atau klaim berlebihan, melainkan karena banyak orang mulai kembali mengandalkan bahan-bahan alami dalam rutinitas harian mereka.
     
    Dari minuman hangat, campuran teh, sampai bubuk siap seduh, jahe merah kini hadir dalam bentuk yang jauh lebih praktis ketimbang dulu. Di tengah minat baru itu, NUMI Center — platform yang dikenal dengan kurasi produk naturalnya — ikut menghadirkan berbagai pilihan jahe merah yang sudah dikemas secara modern.
     
    Tidak berlebihan, tidak penuh tambahan, dan tetap menjaga karakter rempah aslinya. Banyak konsumen yang mengaku menemukan produk jahe merah pertama mereka justru di NUMI Center, karena platform ini memang menawarkan barang-barang yang sudah disaring lebih dulu sebelum dijual.

    Fenomena ini memperlihatkan bahwa jahe merah kembali menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, bukan sekadar simbol tradisi lama.
     

    Rempah yang Kembali Populer Karena Sederhana dan Nyaman
    Jahe merah punya keunggulan sederhana: aromanya kuat, rasanya hangat, dan mudah dipadukan dengan berbagai minuman. Bagi sebagian orang, secangkir minuman jahe di pagi atau malam hari memberi rasa nyaman yang susah digantikan minuman lain. Tidak perlu alasan besar, tidak perlu klaim kesehatan yang mengawang—sekadar rasa hangat yang cocok dengan tubuh sudah cukup membuat banyak orang memilihnya.
     
    Generasi muda pun mulai akrab dengan jahe merah, bukan karena mereka ingin kembali ke “ramuan nenek”, tetapi karena bentuk produk sekarang jauh lebih ringkas. Bubuk jahe merah siap seduh atau jahe merah instan yang natural mempermudah orang menikmati sensasi rempah tanpa harus mengolahnya dari awal.
     
    Produk Jahe Merah Modern yang Lebih Praktis
    Di NUMI Center, jahe merah hadir dalam berbagai bentuk yang mengikuti kebutuhan zaman. Ada yang berupa bubuk murni tanpa gula, ada yang berupa minuman instan dengan komposisi sederhana, ada juga campuran herbal yang tetap mengutamakan rasa asli jahe merah.
    Keunggulan produk jahe merah modern ini:

    mudah diseduh kapan pun
    aman dibawa ke kantor atau kampus
    tidak perlu repot mengupas atau memarut
    rasanya konsisten
    lebih higienis
     

    Inilah alasan jahe merah kembali jadi favorit orang-orang yang ingin minuman hangat tanpa ribet.
     
    Menghangatkan Rutinitas, Bukan Menggantikan Obat
    Hal yang penting dan sering dilupakan adalah: jahe merah adalah rempah, bukan obat. Penggunaannya secara tradisional sangat luas, tetapi saat ini banyak orang menikmatinya sebagai bagian dari rutinitas harian, bukan sebagai klaim penyembuhan penyakit tertentu.
    NUMI Center sendiri menempatkan jahe merah sebagai produk natural yang cocok untuk:

    menemani aktivitas di cuaca dingin
    campuran teh sore
    minuman hangat sebelum bekerja
    pilihan minuman malam yang lebih ringan
     

    Pendekatannya tetap rasional, menyajikan rempah apa adanya tanpa menambahkan klaim medis yang tidak perlu.
     
    Kenapa Banyak Konsumen Mencari Jahe Merah di NUMI Center?
    Salah satu alasan banyak orang menemukan jahe merah melalui NUMI Center adalah kurasinya. Tidak semua produk herbal lolos seleksi, dan platform ini cenderung memilih barang dengan formula sederhana, kandungan jelas, dan komposisi natural.
    Buat konsumen, artinya:

    tidak perlu bingung memilih puluhan merek
    tidak perlu cek satu per satu kandungan
    lebih aman untuk penggunaan jangka panjang
    sesuai dengan gaya hidup yang makin natural
     

    Selain itu, NUMI Center selalu mendorong pengguna untuk berbelanja lewat situs resmi demi menghindari produk tiruan atau informasi menyesatkan. Di era digital yang penuh informasi simpang siur, langkah sederhana ini bikin pengalaman belanja jauh lebih nyaman.
     
    Menemukan Versi Jahe Merah yang Tepat
    Dengan banyaknya pilihan jahe merah modern, yang paling penting adalah menyesuaikan dengan kebutuhan. Ada orang yang suka jahe murni tanpa gula, ada yang suka versi lebih ringan, ada pula yang suka campuran herbal.
     
    NUMI Center memberi ruang untuk menemukan produk yang “pas”, tanpa membuat pembeli kewalahan dengan ratusan pilihan. Buat banyak orang, ini membantu mereka memulai kebiasaan baru secara natural.
     
    Untuk memudahkan saat memilih produk yang sesuai, kebanyakan orang akan mencari referensi dari situs terpercaya seperti NUMI, karena informasi di dalamnya lebih jelas dan mudah dipahami.
     
    Penutup: Jahe Merah Bukan Sekadar Tren, Tapi Kembali Jadi Kebiasaan Baik
    Jahe merah mungkin berasal dari tradisi lama, tetapi bentuk modernnya membuat rempah ini diterima kembali oleh generasi yang hidup cepat. NUMI Center sendiri ikut membawa bahan sederhana ini ke format yang lebih rapi dan nyaman digunakan, tanpa kehilangan esensi naturalnya.
     
    Bukan karena sensasi “ramuan ajaib”, melainkan karena banyak orang mulai mencari kenyamanan yang sederhana: minuman hangat, rasa yang familiar, dan bahan alami yang mudah diterima tubuh.
     
    Jahe merah hadir kembali bukan karena dunia berubah, tetapi karena orang mulai kembali menghargai hal-hal kecil yang membuat rutinitas terasa lebih baik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (MMI)

  • Perusahaan Ramai-Ramai Relokasi Pabrik ke Jateng, Menaker Buka Suara

    Perusahaan Ramai-Ramai Relokasi Pabrik ke Jateng, Menaker Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi fenomena perusahaan alas kaki dan garmen banyak yang melakukan relokasi pabrik ke kawasan Jawa Tengah (Jateng).

    Dia menjelaskan bahwa keputusan perusahaan untuk melakukan relokasi pabrik terdiri dari banyak faktor, tak terkecuali terkait dengan upah minimum.

    “Banyak faktor, ya. Bisa jadi pertimbangan yang disampaikan [upah minimum] itu salah satunya,” kata Yassierli kepada wartawan di Kantor Kemnaker, dikutip pada Kamis (27/11/2025).

    Menurutnya, keberlangsungan pabrik industri padat karya bergantung kepada sejumlah struktur biaya, mulai dari biaya tenaga kerja hingga biaya operasional lainnya.

    “Ketersediaan material, kemudian terkait biaya transportasi, kemudian dia gudangnya di mana. Itu kan banyak faktor,” pungkas Yassierli.

    Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sanny Iskandar menjelaskan bahwa relokasi pabrik banyak terjadi di wilayah Jawa Barat, tepatnya koridor industri seperti Bekasi menuju kawasan lain seperti Batang, Jawa Tengah.

    “Jadi ini banyak dipengaruhi selain tadi masalah tinggi rendahnya upah dan khususnya berhubungan dengan produktivitas manusianya,” kata Sanny dalam temu media di kantor DPN Apindo, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).

    Selain itu, dia menyebut bahwa kawasan Jawa Tengah, dalam hal ini tenaga kerja setempat, relatif lebih menjamin adanya stabilitas sosial dan politik. Apabila loyalitas karyawan tinggi, Sanny menilai produktivitas perusahaan dapat meningkat.

    Dia lantas menggarisbawahi faktor dukungan dari pemerintah daerah setempat. Menurutnya, pengurusan perizinan dan kebutuhan industri di Jawa Tengah yang lebih mudah turut menjadi daya tawar relokasi pabrik.

    Dari kacamata buruh, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) melihat bahwa relokasi ini cenderung dilakukan oleh perusahaan yang mengerjakan produk jenama internasional dan berorientasi ekspor.

    Presiden KSPN Ristadi memaparkan bahwa kawasan Jawa Tengah dipilih perusahaan tersebut mengingat upah minimum yang relatif rendah pada kisaran Rp2 juta, kecuali di kawasan pusat seperti Semarang Raya.

    “Pasti pengusaha ini akan mencari upah atau labor cost-nya yang lebih kompetitif, lebih rendah. Dari dulu memang begitu,” kata Ristadi kepada Bisnis, Jumat (21/11/2025).

  • Mobil PHEV Melejit di RI Gara-gara Merek China, BYD Kok Nggak Ikutan?

    Mobil PHEV Melejit di RI Gara-gara Merek China, BYD Kok Nggak Ikutan?

    Jakarta

    Penjualan mobil plug in hybrid electric vehicles (PHEV) mulai tembus ribuan unit. Mayoritas yang bikin melejit penjualan mobil PHEV adalah merek asal China, Chery. Raksasa mobil asal Tiongkok, BYD diketahui belum masuk ke segmen PHEV. Apa alasannya?

    Perlu diketahui, data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil elektrifikasi dari hybrid, battery electric vehicles (BEV), dan PHEV sepanjang Januari-Oktober 2025 tembus 124.510 unit.

    Khusus segmen mobil PHEV juga perlahan tumbuh. Total sepanjang tahun ini tembus 3.798 unit. Chery mendominasi pasar dengan capaian 2.929 unit. Model terlarisnya Tiggo 8 CSH dengan angka 2.710 unit.

    Selanjutnya masih dari Chery Group, yakni Jaecoo yang mengisi urutan kedua. Jaecoo mencatat penjualan sebanyak 704 unit.

    Urutan ketiga mobil PHEV terlaris ditempati oleh Mazda. Brand asal Jepang itu ditopang oleh Mazda CX-80 dengan capaian 59 unit.

    Tampak jelas bahwa merek asal Tiongkok, Chery Group, menjadi pemain utama yang mendongkrak segmen ini, dengan andalan mereka Chery Tiggo 8 CSH yang menjadi model terlaris.

    BYD tidak menutup rapat peluang untuk menghadirkan PHEV di masa depan. Mereka menyatakan akan mencari waktu yang tepat dan peluang yang ada untuk memperkenalkan teknologi elektrifikasi lain, termasuk PHEV.

    “Secara plug-in PHEV memang kita akui kita adalah salah satu pemain besar di PHEV. Dan sangat mungkin sekali untuk kita bawa ke Indonesia,” ujar Head of PR & Government BYD Indonesia Luther Panjaitan di ICE BSD City, Tangerang.

    “Apalagi line-up line-up PHEV kita dan EV kita itu paling complete saat ini di setiap segmen.”

    “Dan memang kita saat ini menunggu regulasi yang lebih firm terhadap PHEV. Karena ini harus lebih terlihat berbeda antara plug-in hybrid dengan hybrid biasa. Sangat mungkin kita bawa di tahun depan untuk melengkapi line-up line-up. Menjadi solusi juga terhadap area-area tertentu yang mungkin masih mengalami masalah di sisi infrastruktur,” ujar Luther.

    (riar/rgr)

  • Investor Ramai-Ramai Relokasi Pabrik, Cek Daftar UMK Jateng 2025

    Investor Ramai-Ramai Relokasi Pabrik, Cek Daftar UMK Jateng 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan menjadikan Provinsi Jawa Tengah sebagai tujuan relokasi pabrik dalam beberapa waktu terakhir. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Jateng yang lebih murah menjadi salah satu faktor pendorong fenomena tersebut.

    Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sanny Iskandar menjelaskan bahwa relokasi pabrik banyak terjadi di wilayah Jawa Barat, tepatnya koridor industri seperti Bekasi menuju kawasan lain seperti Batang, Jawa Tengah.

    “Jadi ini banyak dipengaruhi selain tadi masalah tinggi rendahnya upah dan khususnya berhubungan dengan produktivitas manusianya,” kata Sanny dalam temu media di kantor DPN Apindo, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).

    Selain itu, dia menyebut bahwa kawasan Jawa Tengah, dalam hal ini tenaga kerja setempat, relatif lebih menjamin adanya stabilitas sosial dan politik. Apabila loyalitas karyawan tinggi, Sanny menilai produktivitas perusahaan dapat meningkat.

    Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) melihat bahwa relokasi ini cenderung dilakukan oleh perusahaan yang mengerjakan produk jenama internasional dan berorientasi ekspor.

    Presiden KSPN Ristadi memaparkan bahwakawasan Jawa Tengah dipilih perusahaan tersebut mengingat upah minimum yang relatif rendah pada kisaran Rp2 juta, kecuali di kawasan pusat seperti Semarang Raya.

    “Pasti pengusaha ini akan mencari upah atau labor cost-nya yang lebih kompetitif, lebih rendah. Dari dulu memang begitu,” kata Ristadi kepada Bisnis, Jumat (21/11/2025).

    Adapun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berancang-ancang mengumumkan UMK pada 15 Desember 2025, didahului oleh pengumuman upah minimum provinsi (UMP) sepekan sebelumnya.

    Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng Ahmad Aziz menyampaikan bahwa pihaknya tengah menunggu kebijakan resmi pemerintah, kendati draf peraturan pemerintah (PP) baru tentang pengupahan telah mencantumkan tanggal tersebut.

    “Di dalam rancangan RPP, penetapan UMP maupun UMSP itu pada 8 Desember 2025, sementara untuk UMK dan upah minimum sektoral kabupaten/kota [UMSK] pada 15 Desember 2025,” kata Aziz dikutip dari laman Pemprov Jateng, Jumat (21/11/2025).

    Berikut daftar UMK Jateng 2025:

    Kota Semarang: Rp3.454.827
    Kabupaten Demak: Rp2.940.716
    Kabupaten Kendal: Rp2.783.455
    Kabupaten Semarang: Rp2.750.136
    Kabupaten Kudus: Rp2.680.485
    Kabupaten Cilacap: Rp2.640.248
    Kabupaten Jepara: Rp2.610.224
    Kota Pekalongan: Rp2.545.138
    Kabupaten Batang: Rp2.534.383
    Kota Salatiga: Rp2.533.583
    Kabupaten Pekalongan: Rp2.486.653
    Kabupaten Magelang: Rp2.467.488
    Kabupaten Karanganyar: Rp2.437.110
    Kota Surakarta (Solo): Rp2.416.560
    Kabupaten Boyolali: Rp2.396.598
    Kabupaten Klaten: Rp2.389.820
    Kota Tegal: Rp2.376.683
    Kabupaten Sukoharjo: Rp2.359.488
    Kabupaten Banyumas: Rp2.338.410
    Kabupaten Purbalingga: Rp2.338.283
    Kabupaten Tegal: Rp2.333.586
    Kabupaten Pati: Rp2.332.350
    Kabupaten Wonosobo: Rp2.299.521
    Kabupaten Pemalang: Rp2.296.140
    Kota Magelang: Rp2.281.230
    Kabupaten Purworejo: Rp2.265.937
    Kabupaten Kebumen: Rp2.259.873
    Kabupaten Grobogan: Rp2.254.090
    Kabupaten Temanggung: Rp2.246.850
    Kabupaten Brebes: Rp2.239.801
    Kabupaten Blora: Rp2.238.430
    Kabupaten Rembang: Rp2.236.168
    Kabupaten Sragen: Rp2.182.200
    Kabupaten Wonogiri: Rp2.180.587
    Kabupaten Banjarnegara: Rp2.170.475