Pabrik Senjata Turki Roketsan dan Indonesia Produksi Rudal Anti-Kapal ATMACA
TRIBUNNEWS.COM – Perusahaan pertahanan Turki, Roketsan dilaporkan telah menandatangani perjanjian dengan Indonesia untuk bersama-sama memproduksi beberapa sistem persenjataan termasuk rudal antikapal, rudal jelajah, dan sistem rudal pintar.
Mengonfirmasi hal ini selama Forum Diplomasi Antalya 2025, CEO Roketsan, Murat Ikinci mengatakan kalau di antara rudal yang diproduksi bersama dengan Indonesia adalah rudal antikapal ATMACA, rudal jelajah dan berbagai sistem rudal pintar lainnya.
“Dalam lingkup perjanjian yang kami tandatangani dengan perusahaan industri pertahanan berbasis di Indonesia, kami akan melaksanakan produksi rudal antikapal ATMACA, rudal jelajah, dan berbagai sistem rudal pintar,” kata Murat Ikinci dilansir DSA, Senin (14/4/2025).
“Di antara prioritas utama kami adalah transfer teknologi, penguatan infrastruktur industri pertahanan Indonesia, dan pelaksanaan program pelatihan,” katanya.
Ikinci yang berkesempatan bertemu dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto di forum tersebut mengatakan, “Kami berkesempatan bertemu langsung dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto di sini (Antalya Forum).”
“Meningkatkan tingkat hubungan bilateral sangat penting untuk memperkuat ekspor industri pertahanan kita.”
Kerja sama antara Roketsan dan Indonesia juga mencakup perencanaan transfer teknologi, pengembangan infrastruktur lokal, dan program pelatihan bagi para insinyur dan teknisi dari negara Asia Tenggara tersebut.
“Kerja sama ini tidak hanya membuka peluang untuk memperluas kemampuan industri Turki, tetapi juga membantu negara mitra memperkuat ekosistem pertahanan mereka sendiri,” kata Ikinci.
JET TURKI – Penerbangan kedua pesawat tempur buatan Turki, KAAN. Uji coba kedua penerbangan jet ini berhasil dilakukan di Ankara, Turki pada 6 Mei 2024.
Indonesia Mau Gabung dalam Pengembangan Jet Tempur KAAN
Beberapa hari yang lalu, pada pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan, Probowo secara terbuka menyatakan keinginannya untuk berpartisipasi dalam program pengembangan pesawat tempur generasi kelima Turki, KAAN.
Prabowo menyatakan, Jakarta berminat untuk ikut serta dalam program pengembangan pesawat tempur KAAN dan juga program pengembangan kapal selam nasional Turki.
“Indonesia ingin berpartisipasi dalam pengembangan pesawat tempur generasi kelima KAAN serta proyek pembangunan kapal selam dengan industri pertahanan Turki,” kata Presiden Indonesia seperti dilansir kantor berita ANTARA, tanpa merinci lebih lanjut.
Tahun lalu, Indonesia memberikan kontrak kepada perusahaan lokalnya, PT Republik Defensindo, untuk memperoleh 45 rudal antikapal ATMACA yang diproduksi oleh Roketsan.
RUDAL JARAK JAUH – Rudal antikapal ATMACA, yang panjangnya antara 4,3 meter hingga 5,2 meter dan berat 750 kg, mampu menyerang target sejauh 250 km. Jarak jangkau ini lebih jauh dibandingkan rudal antikapal Harpoon Block II yang diproduksi Amerika Serikat yang hanya mampu menjangkau target sejauh 130 km.
Spesifikasi Rudal ATMACA
Secara paralel, Jakarta muncul sebagai negara pertama di luar Turki yang menggunakan rudal antikapal tersebut.
Malaysia menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang memilih rudal antikapal ATMACA untuk melengkapi tiga Kapal Misi Pesisir (LMS) Batch 2 yang sedang dibangun oleh perusahaan Savunma Teknolojieri Muhendiskil (STM) dari Turki.
Rudal antikapal ATMACA, yang panjangnya antara 4,3 meter hingga 5,2 meter dan berat 750 kg, mampu menyerang target sejauh 250 km.
Jarak ini lebih jauh dibandingkan kemampuan rudal antikapal Harpoon Block II yang diproduksi Amerika Serikat yang hanya mencapai jarak target sejauh 130 km.
Sementara itu, rudal antikapal “Exocet Block III” mampu menyerang target laut sejauh 200 km.
Untuk panduan, sistem rudal antikapal produksi Turki ini menggunakan Sistem Navigasi Inersia (INS) dan panduan Sistem Pemosisian Global (GPS).
Menurut ROKETSAN, rudal antikapal ATMACA mampu beroperasi secara mandiri, memiliki penampang radar (RCS) yang rendah, dapat beroperasi di semua kondisi cuaca dan mampu menghadapi berbagai sistem penanggulangan.
Ia juga mengklaim bahwa ATMACA mampu menyusun rencana misi dalam 3D, serta pembaruan target dan pembatalan misi melalui tautan data.
ATMACA dikembangkan oleh perusahaan Roketsan selama 10 tahun terakhir tetapi baru diperkenalkan ke publik pada tahun 2019.
RUDAL JARAK JAUH – Rudal antikapal ATMACA, yang panjangnya antara 4,3 meter hingga 5,2 meter dan berat 750 kg, mampu menyerang target sejauh 250 km. Jarak jangkau ini lebih jauh dibandingkan rudal antikapal Harpoon Block II yang diproduksi Amerika Serikat yang hanya mampu menjangkau target sejauh 130 km.
Turki Ganti Semua Rudal Produksi AS
Pada tahun 2023, Turki menyatakan akan mengganti sistem rudal antikapal Harpoon buatan AS yang digunakan oleh 11 kapal perangnya dengan rudal antikapal ATMACA yang dikembangkan oleh Roketsan.
Tindakan negara Mediterania tersebut untuk memastikan kemandiriannya dalam memproduksi sistem dan komponen pertahanannya sendiri.
Rudal antikapal ATMACA yang diproduksi secara lokal akan menggantikan lebih dari 350 rudal antikapal Harpoon buatan AS yang sudah tua , dengan pekerjaan integrasi pada rudal antikapal yang diproduksi secara lokal diharapkan akan selesai pada tahun 2027.
Turki diperkirakan akan menghemat sekitar 500 juta dolar AS dengan mengganti rudal antikapal Harpoon dengan rudal antikapal ATMACA buatan lokal.
Biaya rudal antikapal ATMACA dikatakan hanya setengah dari biaya perolehan rudal antikapal Harpoon.