JABAR EKSPRES – Banjir yang merendam kawasan Gedebage, Kota Bandung, hingga saat ini masih belum menemukan solusi yang efektif.
Wilayah Timur Kota Kembang ini telah sering dilanda banjir dalam dua bulan terakhir, mengganggu kehidupan sehari-hari warganya.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir di Gedebage adalah ketidakmampuan sungai Cisaranten untuk menampung debit air yang melimpah.
Akibatnya, air meluap (overflow) dan menggenangi sejumlah wilayah Gedebage serta sekitarnya.
BACA JUGA: Tinjau Lokasi Banjir Lumpur di Pasiringkik, Bupati Dony Berikan Bantuan kepada Warga
“Kalau masalah banjir di Gedebage sebetulnya masalah utamanya adalah adanya overflow atau jumlah air di Cisaranten yang meluap,” kata Farhan, Senin (7/4/2025).
Selain itu, debit air juga diperburuk oleh kiriman air dari daerah hulu di Manglayang. Sementara itu, sungai Citarum, yang menjadi tempat bermuaranya Cisaranten, tidak mampu menampung volume air yang sangat besar.
“Sungai Cisaranten meluap itu terjadi karena hujan besar di daerah Manglayang di atas sana. Sedangkan Citarum sebagai tempat bermuaranya Cisaranten itu kemudian juga meluap tidak bisa menampung, jadi luapan sungai ini memang banjir kemana mana,” ucapnya.
Farhan juga menyampaikan bahwa pembangunan kolam retensi bukanlah solusi instan yang mudah diterapkan. Kolam retensi yang ada saat ini memiliki kapasitas terbatas, sehingga pihaknya tengah mencari cara baru untuk menampung lebih banyak air.
BACA JUGA: Antisipasi Urbanisasi, Disdukcapil Kota Bandung Buka Posko Pendataan Masyarakat di Terminal Cicaheum
“Jadi kolam retensi tentu saja tidak semudah yang kita harapkan, kolam itu kecil-kecil kapasitasnya, jadi kita sekarang sedang berpikir untuk membuat sodetan-sodetan di beberapa titik sungai,” ujarnya.
Namun, untuk merealisasikan pembangunan sodetan tersebut, Farhan menjelaskan bahwa kerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sangat diperlukan, serta izin yang harus diperoleh terlebih dahulu.
“Kita harus mendapatkan izin dan kerjasama dengan balai besar di wilayah sungai dari Kementerian PU,” pungkasnya. (Dam)