Jakarta, Beritasatu.com – Tim satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan sembilan orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa (RM). Sebanyak delapan orang diamankan di Pekanbaru, sedangkan satu orang lainnya di Jakarta.
“Jadinya total sembilan orang yang diamankan,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika terkait OTT Pj wali kota Pekanbaru, Selasa (3/12/2024).
Para pihak yang diamankan tim satgas KPK dalam OTT Pj wali kota Pekanbaru ini semuanya telah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Mereka langsung menjalani pemeriksaan lanjutan.
“Benar untuk pihak-pihak yang diamankan di Pekanbaru saat ini sudah hadir di Gedung Merah Putih KPK, untuk selanjutnya dilakukan permintaan keterangan lanjutan,” ungkap Tessa.
Sebelumnya, KPK mengaku sudah lama menaruh atensi atas dugaan korupsi terkait Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa (RM). Puncaknya, tim satgas KPK telah melakukan OTT Pj wali kota Pekanbaru, Senin (2/12/2024).
“Kegiatan penangkapan yang dilakukan KPK dan itu juga sudah didahului dengan proses penyelidikan,” kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata di Bali, Selasa (3/12/2024).
Alex mengungkapkan penyelidikan telah dimulai sejak beberapa bulan lalu. Langkah OTT Pj wali kota Pekanbaru itu merupakan tindak lanjut atas informasi dari masyarakat yang diterima KPK.
OTT kali ini disebut terkait dugaan pengadaan barang fiktif yang memakai uang kas daerah. Alex menyebut, telah terjadi pengambilan uang tunai. Hanya saja diduga pengambilan tersebut disertai dengan bukti pengeluaran fiktif.
“Salah satunya modusnya itu tadi, ada pengambilan cash kemudian dibagi-bagi dengan bukti pengeluaran fiktif. Nah ini kan konyol. Mungkin kalau beli alat tulis kantor, alat tulis kantornya hanya kuitansi tapi barangnya enggak ada dan sebagainya,” ungkap Alex.
Alex menambahkan,
OTT Pj Wali Kota Pekanbaru ini juga terkait dengan dugaan pungutan dari pihak kepala dinas. “Kemudian ada kutipan atau ada pungutan dari kepala-kepala dinas atau masing-masing OPD, ada iuran dari rumah sakit umum daerah, dia juga memberikan sesuatu,” ucap Alex.