Liputan6.com, Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tawarkan proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) availability payment untuk beberapa sektor yakni hunian, jalan, dan terowongan pintar (Multi Utility Tunnel/MUT) di IKN.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menuturkan, nilai investasi untuk sektor hunian melalui skema KPBU diperkirakan mencapai Rp 60,9 triliun, sedangkan untuk pembangunan jalan dan MUT mencapai Rp 70 triliun. Dengan begitu, total proyek di IKN yang ditawarkan Rp 130 triliun.
“Saya kira itu intinya KPBU untuk sektor hunian sekitar Rp 60,9 triliun, kemudian jalan dan MUT Rp 70 triliun,” kata Basuki dalam acara Market Sounding Proyek KPBU Ibu Kota Nusantara, Senin (24/2/2025).
Basuki mengungkapkan untuk sektor hunian, ada tiga perusahaan yang sudah selesai menempuh studi kelayakan, yaitu PT Nindya Karya (Persero), PT Intiland Development Tbk, dan IJM-CHEC (Malaysia).
Secara rinci, Nindya Karya akan membangun 8 tower apartemen dengan nilai Rp 2,60 triliun, Intiland membangun 109 rumah tapak dan 41 tower apartemen dengan nilai investasi Rp 33,03 triliun, dan IJM-CHEC membangun 20 tower apartemen dengan nilai investasi Rp 13,40 triliun.
Secara total ada 6 perusahaan termasuk yang akan membangun rumah di IKN. Selain tiga yang sudah selesai tahap studi kelayakan, sisanya adalah PT Perintis Triniti Properti Tbk atau Triniti Land, membangun 8 rumah susun ASN, Maxim Global Berhad, membangun 10 rumah susun ASN, dan PT Ciputra Development Tbk, membangun 10 rumah susun ASN dan 20 unit rumah tapak.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5103209/original/022064400_1737449675-IMG_7554.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)