Jakarta –
Mantan Pemimpin pabrikan otomotif asal Jepang, Osamu Suzuki meninggal dunia di usia 94 tahun. Osamu tutup usia karena penyakit limfoma atau kanker kelenjar getah bening yang dideritannya.
Mengutip CNBC, Jumat (27/12/2024), Osamu meninggal bertepatan dengan Natal. Osamu sempat memimpin perusahaan otomotif itu lebih dari 28 tahun hingga Suzuki Motor menjadi raksasa otomotif global.
Terlahir dengan nama Osamu Matsuda, Osamu menikah dengan Shoko Suzuki, cucu dari pendiri Suzuki Motor Corporation, Michio Suzuki. Mantan bankir itu bergabung dengan perusahaan pada 1958 dan naik jabatan hingga menjadi pemimpin perusahaan tersebut selama dua dekade kemudian.
Pada 1970-an, ia menyelamatkan perusahaan dari ambang kehancuran dengan meyakinkan Toyota Motor untuk memasok mesin yang ramah lingkungan di mana Suzuki Motor belum mengembangkannya.
Kesuksesan selanjutnya diraih dengan peluncuran mobil mini Alto pada 1979 yang menjadi populer pada masanya. Peluncuran mobil tersebut dapat meningkatkan daya tawar produsen mobil tersebut.
Osamu kemudian mengambil keputusan besar dan berisiko dengan menginvestasikan pendapatan perusahaan selama setahun untuk membangun produsen mobil nasional di India. Langkah ini didorong oleh keinginannya yang kuat bahwa suatu saat nanti akan dikenang menjadi produsen mobil nomor satu.
Saat itu, India merupakan negara terbelakang di bidang otomotif dengan penjualan mobil tahunan di bawah 40.000 unit. Pemerintah baru saja menasionalisasi Maruti, yang didirikan pada 1971 sebagai proyek kesayangan Sanjay Gandhi, putra Perdana Menteri saat itu Indira Gandhi, untuk memproduksi mobil rakyat yang terjangkau dan dibuat di India.
Maruti membutuhkan mitra asing. Sayangnya, kolaborasi awal dengan produsen mobil, Renault tidak memenuhi kesepakatan lantaran mobil sedan yang diproduksi Renault terlalu mahal dan boros bahan bakar. Tim Maruti mencoba mencari langkah lain dengan produsen mobil lainnya. Namun, hal tersebut ditolak oleh produsen mobil, termasuk Suzuki Motor.
Kemitraan kedua perusahaan tersebut dapat terwujud setelah seorang Direktur Suzuki Motor di India melihat artikel surat kabar tentang potensi kesepakatan Maruti dengan pesaing mobil kecil Jepang, Daihatsu.
Ia menelepon kantor pusat untuk mengetahui bahwa tim Maruti telah ditolak. Osamu kemudian menelepon pihak Maruti dengan tergesa-gesa mengundang tim tersebut kembali ke Jepang dan meminta kesempatan kedua. Kemudian surat pernyataan minat ditandatangani dalam beberapa bulan.
Mobil pertama, hatchback Maruti 800 yang dibuat berdasarkan Alto, diluncurkan pada tahun 1983 meledak di pasaran. Hari ini, Maruti Suzuki, yang merupakan anak cabang usaha dari Suzuki Motor, masih menguasai sekitar 40% pasar mobil India.
(ara/ara)