Organisasi: PSHT

  • Para Tokoh Masyarakat Jember Dukung Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan oleh Massa PSHT

    Para Tokoh Masyarakat Jember Dukung Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan oleh Massa PSHT

    Jember (beritajatim.com) – Para tokoh masyarakat Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendukung pengusutan tuntas pengeroyokan polisi oleh massa perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Senin (22/7/2024) dini hari.

    Ajun Inspektur Dua Parmanto Indrajaya jadi sasaran pengeroyokan saat berupaya membubarkan konvoi massa PSHT yang memblokade simpang tiga depan Transmart, Jalan Hayam Wuruk. “Kami menghalau blokade dan memerintahkan tidak menutup jalan, tapi malah terjadi penganiayaan,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jember Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bayu Pratama, Selasa (23/7/2024).

    Parmanto segera dilarikan ke Rumah Sakit Kaliwates. “Alhamdulillah, anggota kami dalam keadaan sadar, stabil, dan tidak ada luka berarti. Namun demikian ini tidak bisa dianggap sepele,” kata Bayu.

    Abdul Muqiet Arief, Wakil Bupati Jember 2016-2021, langsung mengucapkan ‘innalillah” begitu mendengar peristiwa itu. “Ini berita kekerasan yang kesekian kalinya dan kita hanya bisa mengelus dada. Kali ini korbannya adalah aparat,” katanya.

    “Kita tunggu info ending penyelesaiannya. Apa cukup hanya dengan ‘minta maaf karena khilaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi’, atau bagaimana,” tambah pria yang juga dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah di Kecamatan Silo ini.

    Dukungan senada meluncur pula dari Baiqun Purnomo yang akrab disapa Gus Baiqun. “Wajib hukumnya aparat kepolisian menindak tegas semua pelaku, dan memeriksa pimpinan organisasinya,” katanya.

    Baiqun menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme. “Ini kalau tidak ditindak tegas, harga diri aparat kepolisian akan direndahkan, seakan-akan polisi kalah dengan preman,” katanya.

    Anggota DPRD Jember dari Partai Nasional Demokrat David Handoko Seto mendukung kepolisian untuk bertindak tegas. “Kami sangat prihatin dengan kejadian yang sudah beberapa kali membawa nama lembaga ormas bela diri untuk berbuat arogan. Kami yakin polisi akan bertindak cepat dan profesional, usut tuntas untuk keadilan,” katanya.

    David bahkan meminta agar PSHT dibekukan sementara. “Saya ingat Ketua PSHT pernah menandatangani pakta integritas bersama Forkopimda. Jadi ini tidak bisa dibiarkan,” katanya. [wir]

  • Polres Jember Bekuk 22 Orang Massa PSHT Terduga Penganiayaan Aipda Parmanto Indrajaya

    Polres Jember Bekuk 22 Orang Massa PSHT Terduga Penganiayaan Aipda Parmanto Indrajaya

    Jember (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, membekuk 22 orang massa perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terduga penganiayaan Ajun Inspektur Dua Parmanto Indrajaya.

    “Sampai dengan pagi tadi sekitar pukul 03.00 WIB sebanyak 22 orang terduga pelaku pengeroyokan berikut barang bukti telah kami amankan untuk diperiksa,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jember Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bayu Pratama, Selasa (23/7/2024).

    Dua orang di antaranya diserahkan pengurus PSHT. “Sisanya dilakukan upaya paksa penangkapan oleh petugas,” kata Bayu.

    Pengeroyokan terjadi saat polisi mengamankan acara Suroan Agung PSHT, Senin (22/7/2024) dini hari. Polisi sudah mengimbau seluruh pengurus PSHT untuk tidak berkonvoi. “Tapi di lapangan masih terjadi,” kata Bayu.

    Tak hanya berkonvoi, massa PSHT memblokade simpang tiga depan Transmart, Jalan Hayam Wuruk, yang merupakan jalur protokol. “Kami menghalau blokade dan memerintahkan tidak menutup jalan, tapi malah terjadi penganiayaan,” kata Bayu.

    Ajun Inspektur Dua Parmanto Indrajaya jadi sasaran pengeroyokan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Kaliwates. “Alhamdulillah, anggota kami dalam keadaan sadar, stabil, dan tidak ada luka berarti. Namun demikian ini tidak bisa dianggap sepele,” kata Bayu.

    Ketua Lembaga Bantuan Hukum PSHT Suyitno mengatakan, acara pengesahan anggota baru sebenarnya berjalan sesuai rencana. “Tapi di luar kemampuan kami ternyata di luar ada seperti itu (pengeroyokan, red). Kami atas nama warga memohon maaf kepada korban,” katanya. [wir]

  • PSHT Minta Maaf ke Kapolres Jember, Berjanji Cari Pelaku Pengeroyokan Terhadap Polisi

    PSHT Minta Maaf ke Kapolres Jember, Berjanji Cari Pelaku Pengeroyokan Terhadap Polisi

    Jember (beritajatim.com) – Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate meminta maaf kepada Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, soal pengeroyokan terhadap polisi oleh massa perguruan silat tersebut pada Senin (22/7/2024) dini hari. Pengurus PSHT Jember sudah menggelar rapat dan sepakat mencari terduga penganiayaan.

    “Kami Ketua Cabang dan Ketua Ranting mengucapkan sangat prihatin, dan mohon maaf. Kami siap mencari dalam satu kali 24 jam, menyerahkan pelakunya supaya proses semalam bisa dipertanggungjawabkan pelaku,” kata Ketua PSHT Jember Jono Wasinuddin.

    Pengurus PSHT Jember sejak awal sudah menyampaikan kepada seluruh warga untuk mengadakan dan mengamankan sendiri semua kegiatan. Pengurus mengimbau agar tidak ada kegiatan di luar agenda yang disepakati.

    Jono yakin terduga pelaku pengeroyokan bisa ditemukan. “Kami punya jaringan sampai ke bawah,” katanya.

    Ketua Lembaga Bantuan Hukum PSHT Suyitno juga menyatakan kesanggupan untuk menangkap pelaku secepatnya. “Yang jelas dari informasi Panter dan CCTV, kita sudah punya titik-titik (yang dicurigai, red). Mudah-mudahan kami tidak salah menangkap orang. Yang kami serahkan betul-betul pelakunya,” katanya.

    Ke depan, lanjut Suyitno, akan ada sanksi bagi anggota yang melanggar ketentuan. “Ditegaskan Pak Kapolres, bahwa harus ada sanksi ke dalam. Kami diharapkan memberi sanksi, dan ini sudah kami lakukan sebetulnya,” katanya.

    Pengurus PSHT mengambil seragam dan kain mori yang menjadi penanda keanggotaan mereka yang melanggar regulasi organisasi. “Kami sudah tidak kurang-kurang. Sebelum pengesahan sabuk putih warga, kami sudah berkeliling melakukan penyuluhan. Memang kami atas nama keluarga besar PSHT sangat menyesalkan kejadian itu. Mulai dari awal pengesahan (anggota baru) sampai terakhir tidak ada apa-apa di dalam,” kata Suyitno.

    Suyitno mengatakan, acara pengesahan anggota baru sebenarnya berjalan sesuai rencana. “Tapi di luar kemampuan kami ternyata di luar ada seperti itu (pengeroyokan, red). Kami atas nama warga memohon maaf kepada korban,” katanya.

    Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jember Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bayu Pratama kecewa dan menyesalkan pengeroyokan tersebut. “Selama ini situasi kamtibmas di wilayah hukum Jember sudah sangat kondusif. Tapi peristiwa pengeroyokan yang menimpa anggota kami, anggota Polres Jember, ini mencoreng nama baik, mencoreng situasi kamtibmas yang kondusif,” katanya.

    Menurut Bayu, Senin (22/7/2024) dini hari adalah puncak dari acara Suroan Agung PSHT. “Kami sudah melakukan upaya-upaya pengamanan, baik patroli maupun pengawalan peserta kegiatan. Namun masih banyak konvoi,” katanya.

    Polisi sudah mengimbau seluruh pengurus PSHT untuk tidak berkonvoi. “Tapi di lapangan masih terjadi,” kata Bayu.

    Massa PSHT memblokade simpang tiga depan Transmart, Jalan Hayam Wuruk, yang merupakan jalur protokol. “Kami menghalau blokade dan memerintahkan tidak menutup jalan, tapi malah terjadi penganiayaan,” kata Bayu.

    Ajun Inspektur Dua Parmanto Indrajaya jadi sasaran pengeroyokan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Kaliwates. “Alhamdulillah, anggota kami dalam keadaan sadar, stabil, dan tidak ada luka berarti. Namun demikian ini tidak bisa dianggap sepele,” kata Bayu.

    Bayu kemudian meminta PSHT memberikan informasi valid soal pelaku. “Jumlahnya cukup banyak. Informasi yang kami dapatkan dari korban dan rekan-rekan korban, pelaku berjumlah 10-15 orang. Ini yang kami dalami berdasar informasi dan video maupun CCTV di sekitar TKP,” katanya. [wir/beq]

  • 309 Personel Polres Malang Siaga Jelang Pengesahan Pesilat

    309 Personel Polres Malang Siaga Jelang Pengesahan Pesilat

    Malang (beritajatim.com) – Sebanyak 309 personel Polres Malang disiagakan untuk menjamin kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) kegiatan masyarakat Suroan dan Suran Agung di Kabupaten Malang, Sabtu (13/7/2024).

    Kasi Humas Polres MalangIpda Dicka Ermantara menyatakan bahwa selain personel dari Polres Malang, pengamanan juga melibatkan Polsek jajaran untuk mengawal rencana pengesahan dan pelantikan warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kabupaten Malang.

    “Kami melakukan pemantauan keamanan di seluruh wilayah Kabupaten Malang terkait kegiatan pengesahan warga baru PSHT,” kata Dicka di Polres Malang usai pelaksanaan apel siaga, Sabtu (13/7/2024) malam.

    Dicka menjelaskan, pengamanan dilakukan melalui patroli skala besar di seluruh wilayah Kabupaten Malang. Patroli ini dilakukan bersama Kodim 0818 Malang-Batu menggunakan kendaraan dinas.

    Selain pelaksanaan patroli, pengamanan juga dilakukan dengan penyekatan di sejumlah titik perbatasan kota atau kabupaten. Penyekatan ini bertujuan untuk menghalau massa penggembira dari luar Kabupaten Malang.

    “Penyekatan dilakukan di batas kota dan kabupaten. Kami menempatkan personel berseragam serta jajaran reserse dan intelijen guna mencegah masuknya penggembira dari wilayah lain yang melakukan konvoi,” tegas Dicka.

    Ia menambahkan, kegiatan pengamanan dan penguraian kerumunan massa ditekankan secara humanis agar tidak terjadi insiden yang menimbulkan korban, baik dari penggembira maupun petugas pengamanan.

    Dicka juga mengimbau pihak perguruan silat untuk turut menjaga situasi kondusif dan keamanan di Kabupaten Malang. Mengingat banyaknya perguruan silat di wilayah tersebut, diharapkan semua pihak dapat bersatu dan hidup rukun.

    “Harapannya, melalui pola-pola pengamanan yang diterapkan, situasi di wilayah Kabupaten Malang tetap tertib dan kondusif,” pungkasnya. [yog/suf]

  • Polres Mojokerto Kota Amankan Puluhan Pesilat

    Polres Mojokerto Kota Amankan Puluhan Pesilat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Untuk mengantisipasi bentrok, Polres Mojokerto Kota mengamankan 73 pesilat, Selasa (9/7/2024). Mereka diamankan saat hendak menyaksikan acara pengesahan warga baru Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) Mojokerto Raya di GOR Krapyak Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

    Sebanyak 73 pesilat tersebut diamankan di sejumlah wilayah hukum Polres Mojokerto Kota. Yakni penyekatan di Kelurahan Miji, Jalan Gajah Mada, Lingkungan Kuwung, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Di Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, perbatasan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto-Jombang.

    Sebanyak 73 pesilat yang diamankan tersebut terdiri dari 68 laki-laki dan lima perempuan. Mereka berasal dari sejumlah daerah, yakni sebanyak delapan pesilat dari Mojokerto, 45 pesilat dari Sidoarjo, delapan pesilat dari Surabaya, empat pesilat dari Jombang, lima pesilat dari Nganjuk dan tiga pesilat dari Gresik.

    Dari 73 pesilat tersebut, 17 pesilat diantaranya diberikan sanksi tilang lantaran sepeda motor yang mereka kendarai tidak standart. Seperti menggunakan knalpot brong. Petugas tidak menemukan senjata tajam (sajam) maupun barang terlarang lainnya sehingga para pesilat ini diberikan sanksi pidana ringan (tipiring).

    Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Agung Suprihandono mengatakan, petugas gabungan diterjunkan dalam pengamanan pengesahan warga baru PSHT. Yakni sebanyak 450 personil dari Polri, 50 personil TNI, 10 orang Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto, dan 10 orang dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto.

    “Selain menjaga keamanan akan dilakukan penyekatan di jalan perbatasan-perbatasan Kota Mojokerto seperti di Dawarblandong, Gedeg arah ke Gresik dan Lamongan dan juga perbatasan arah Jombang masuk Mojokerto,” jelasnya, Rabu (10/2024).

    Sementara itu, Kasat Samapta Polres Mojokerto Kota, AKP Anang Leo Afera mengatakan, puluhan pesilat tersebut diamankan lantaran hendak hadir sebagai penggembira dalam acara pengesahan warga baru PSHT Mojokerto Raya. Padahal dari pihak panitia dan pengurus PSHT tidak mengundang bahkan melarang untuk hadir.

    “Ya intinya mereka mau hadir sebagai penggembira saja (meramaikan) padahal dari pihak panitia dan pengurus psht tidak mengundang bahkan melarang untuk hadir. Karena potensi kerawanan terjadi gesekan dengan masyarakat dan perguruan pencak silat yang lain,” ungkapnya.

    Mereka rata-rqta diamankan petugas gabungan di wilayah perbatasan hukum Polres Mojokerto Kota. Indikasi mereka hendak membuat keributan, lanjut Kasat, imi terlihat ketika banyak yang sengaja melepas plat nomor kendaraan atau menutup plat nomornya. sehingga petugas gabungan mengamankan mereka.

    “Mereka masuk Mojokerto untuk menyaksikan pengesahan di Sooko (GOR Krapyak Desa Wringirejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto). Tidak ada yang pidana, tipiring saja karena hanya konvoi, tidak membawa sajam. Sedangkan lainnya akan dilakukan pembinaan panggil orang tua dan ketua rantingnya dan membuat surat pernyataan,” katanya.

    Menurutnya, selama ini setiap ada kegiatan serupa selalu ada gesekan dengan pihak lain. Sehingga untuk mengantisipasi bentrok, puluhan pesilat yang akan menjadi pengembira diamankan. Mereka yang dikenakan tipiring akan dilakukan pembinaan, dengan memanggil orang tua dan ketua ranting dan membuat surat pernyataan.

    Sebelumnya, Polres Mojokerto Kota menghimbau kepada seluruh anggota warga PSHT mengikuti acara pengesahan warga baru tidak melakukan konvoi. Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap ikut menjaga lingkungan masing-masing supaya tidak terjadi kerusuhan dan menjaga keamanan masing-masing.

    Selain petugas gabungan melakukan penyekatan di sejumlah titik, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto juga menerbitkan Surat Edaran (SE). Yakni SE No : 100.3.4.3/5852/417.604.3/2024 tentang Penyelanggaraan Ketentraman dan Ketertiban pada Pelaksanaan Pengesahan Warga Baru PSHT Mojokerto Raya. Dalam SE tersebut berisi himbauan kepada masyarakat dan pesilat.

    Yakni agar ikut serta mengantisipasi pesilat penggembira masuk ke wilayah Kota Mojokerto dengan alasan ngopi, dan nongkrong. Dalam rangka menjaga keamanan dan keteriban di wilayah Kota Mojokerto, pemilik warung-warung kopi dihimbau untuk tutup lebih awal yakni pada pukul 20.00 WIB. Satpol PP Kabupaten Mojokerto juga melayangkan surat kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL).

    Surat tersebut dilayangkan H-1 sebelum pengesahan warga baru PSHT Mojokerto Raya. Aparat penegak peraturan daerah (perda) ini meminta PKL di tiga jalur tutup sementara pukul 17.00-05.00 WIB. Yakni PKL di sepanjang Pasar Tani Kecamatan Puri, Jalan RA Basuni Kecamatan Soomo serta di Jalan A Yani Jotangan Stadion Gajah Mada, Kecamatan Mojosari. [tin/suf]

  • Polres Lamongan Amankan Puluhan Orang dan Motor saat Pengamanan Pengesahan Warga PSHT

    Polres Lamongan Amankan Puluhan Orang dan Motor saat Pengamanan Pengesahan Warga PSHT

    Lamongan (beritajatim.com) – Meskipun Polres Lamongan telah diimbau agar tidak melakukan konvoi saat pengesahan warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), nemun konvoi tetap dilakukan oleh massa penggembira, Selasa (9/7/2024) malam.

    Sebanyak 1.736 perugas yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan di 4 titik strategis pun harus bekerja keras untuk melakukan penyekatan terhadap massa penggembira, serta menindak pelanggar sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

    “Petugas tersebar di empat titik strategis yang dianggap rawan, yaitu perbatasan Bojonegoro, Babat – Lamongan, perbatasan Widang, Tuban – Babat, perbatasan Mantup, Balongpanggang – Gresik, dan perbatasan Deket – Duduk (Tugu Batik),” kata Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, Rabu (10/7/2024).

    Dalam operasi penyekatan tersebut, petugas berhasil mengamankan 47 orang pelaku konvoi dan 85 unit sepeda motor yang tidak memenuhi spesifikasi teknis (spektek) diberikan tindakan penilangan.

    “ Rombongan penggembira yang datang dari berbagai wilayah seperti Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Mojokerto, Gresik, dan Jombang juga ditindak tegas dan terukur,” tuturnya.

    AKapolres menjelaskan, acara pengesahan yang berlangsung di Padepokan Setia Hati Terate, Jalan Airlangga No. 22, Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi, dimulai pukul 22.00 WIB dan prosesi pengesahan warga baru dilaksanakan pada pukul 24.00 WIB.

    Kegiatan pengesahan selesai pada pukul 02.00 WIB, dan warga baru yang telah disahkan meninggalkan padepokan menuju ranting atau komisariat masing-masing dengan pengawalan Polsek Jajaran.

    “Seluruh rangkaian kegiatan pengesahan berakhir pada pukul 04.00 WIB dengan keadaan aman dan lancar,” tuturnya.

    Meskipun seluruh rangkaian acara utama telah berakhir, namun Kapolres beserta pejabat utama dan seluruh anggota kepolisian serta personel gabungan tetap berada di lapangan, guna memastikan situasi tetap kondusif.

    Kapolres menegaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan keamanan seluruh warga selama kegiatan pengesahan, serta menjaga ketertiban di wilayah Lamongan.

    “ Polres Lamongan sudah melaksanakan upaya secara maksimal dalam rangka pengamanan kegaiatn warga baru PSHT di wilayah Lamongan, Alhamdulillah pengamanan berjalan dengan aman dan kondusif.” tutupnya. (fak/ted)

  • Konvoi Malam Pengesahan PSHT, 13 Motor Ditilang Polisi

    Konvoi Malam Pengesahan PSHT, 13 Motor Ditilang Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Sedikitnya 13 sepeda motor ditilang polisi lantaran melanggar kesepakatan dan membawa atribut saat konvoi malam pengesahan PSHT, Senin (08/07/2024) dini hari. Dari catatan Beritajatim.com, konvoi malam pengesahan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terjadi di beberapa titik kota Surabaya. Antara lain di Benowo, Jalan Pemuda, Jalan Satelit, Jalan Adityawarman, Jalan Gunawangsa Manyar, Jalan Arief Rahman Hakim, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Dinoyo, dan Jalan Bawean.

    Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi mengatakan ada belasan kendaraan yang dikenakan tindakan tilang. Menurutnya, 13 motor dikenakan tilang lantaran tak membawa kelengkapan berkendara.

    “Total ada 13 R2 (sepeda motor) yang ditindak,” kata Haryoko saat dikonfirmasi, Senin (08/07/2024).

    Dari total 13 kendaraan, tidak semua kendaraan disita. Hanya 3 kendaraan yang disita oleh petugas kepolisian karena tidak dapat menunjukan bukti kepemilikan.

    “Dari 13 yang ditindak, 3 ditahan kendaraannya karena tidak dapat menunjukkan STNK, 3 motor ditinggal pengendaranya, dan 7 STNK kami sita,” ujarnya.

    Haryoko menjelaskan selama malam pengamanan pengesahan PSHT pihak ga tidak menemukan adanya senjata tajam, minuman beralkohol sampai narkoba yang dibawa oleh massa konvoi. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada tindakan represif dari anggota polisi kepada massa PSHT walaupun mereka tetap nekat konvoi.

    “Nihil (tidak ditemukan narkoba, tindakan represif aparat, hingga pesilat diamankan),” tuturnya.

    Diketahui, 1385 siswa PSHT disahkan menjadi warga. Ketua PSHT Cabang Kota Surabaya Sudamiran mengatakan bahwa pengesahan dilakukan di kampus Unitomo dan dijaga dengan ketat dengan berbagai kesepakatan yang sudah dibuat dengan pihak keamanan. Sudamiran juga mengatakan bahwa acara pengesahan berlangsung kondusif hingga akhir. (ang/ian)

  • Dijaga Ketat Polisi, Ribuan Pesilat PSHT Disahkan di Surabaya

    Dijaga Ketat Polisi, Ribuan Pesilat PSHT Disahkan di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) Ribuan pesilat PSHT Disahkan di kampus Unitomo Jalan Nginden, Surabaya, Senin (08/07/2024) dini hari. Pengesahan warga baru itu dijaga ketat oleh petugas gabungan dari Polisi, Pamter dan TNI.

    Ketua Cabang PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Surabaya, Sudamiran mengatakan dalam pihaknya mengesahkan 1.385 siswa menjadi warga PSHT. Jumlah itu dikumpulkan dari 30 ranting dan 158 rayon di seluruh Surabaya.

    “Dalam pelaksanaanya alhamdulillah kondusif dan jam 03.00 tadi telah selesai semua kegiatan,” kata Sudamiran diwawancarai Beritajatim.com, Senin (08/07/2024) pagi.

    Ketua PSHT Cabang Surabaya, Sudamiran (kiri) saat diwawancarai di lokasi pengesahan.

    Dalam pelaksanaan acara, petugas kepolisian menjaga ketat lokasi yang digunakan PSHT untuk pengesahan. Selain itu, untuk menjaga kondusifitas, Polsek jajaran melakukan pengawalan pada pemberangkatan dan pemulangan. Para siswa yang sudah menjadi warga juga dilarang menggunakan atribut seragam dan harus naik kendaraan yang sudah disediakan.

    “Saya berterimakasih kepada semua yang bertugas dalam pengamanan malam ini. Beliau-beliau lah yang paling paham tentang keamanan dan menjaga situasi kamtibmas di Kota Surabaya,” imbuh mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya ini.

    Sudamiran menjelaskan bahwa pelantikan menjadi warga PSHT tidaklah mudah. Para siswa diwajibkan untuk minimal latihan selama 2 tahun. Lalu mengikuti berbagai ujian kenaikan sabuk. Ketika sudah menjadi warga PSHT, hak dan kewajiban sama rata. Yang membedakan adalah usia menjadi warga PSHT.

    Oleh karena itu, Sudamiran berharap agar para warga PSHT khususnya yang baru disahkan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat agar berguna bagi masyarakat.

    “Tentu saja pencak silat hanya untuk membela diri atau menolong orang lain yang membutuhkan. Kalau mereka melanggar AD/ART akan ada sanksi organisasi. Paling berat pencopotan dari warga PSHT,” pungkas Sudamiran. [ang/aje]

  • Konvoi Warnai Malam Pengesahan Warga Baru PSHT di Sejumlah Titik Surabaya

    Konvoi Warnai Malam Pengesahan Warga Baru PSHT di Sejumlah Titik Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) Malam pengesahan warga Baru PSHT diwarnai konvoi di sejumlah titik di Kota Surabaya. Catatan Beritajatim.com, konvoi pesilat dilaporkan terjadi di Benowo, Jalan Pemuda, Jalan Satelit, Jalan Adityawarman, Jalan Gunawangsa Manyar, Jalan Arief Rahman Hakim, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Dinoyo, dan Jalan Bawean.

    “Tadi masuk ke kampung Semampir sini mas. Lalu sama polisi dialihkan keluar,” kata Galuh, salah satu warga.

    Menurut Galuh, massa konvoi membawa flare dan berbagai atribut PSHT. Beruntung ada petugas gabungan dari Pamter dan pihak kepolisian yang menghimbau agar massa putar balik ke arah luar Surabaya.

    Massa konvoi terlihat mengakibatkan kepadatan. Mereka terus menggeber sepeda motor sembari putar balik menghindari penyekatan di Jalan Merr.

    Diketahui, Petugas gabungan Polisi, TNI, dan Pamter menjaga ketat area kampus Unitomo, Minggu (07/07/2024) malam. Penjagaan berlapis-lapis diterapkan oleh petugas untuk mengamankan Pengesahan warga baru PSHT yang berlangsung di Unitomo.

    Pantauan Beritajatim.com, Wakapolda Jawa Timur Brigjen Achmad Yusep Gunawan, didampingi oleh Kapolrestabes Surabaya beserta jajaran dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak meninjau langsung lokasi. Mereka menghimbau agar warga PSHT yang duduk-duduk di sekitaran kampus Unitomo agar bergeser jika tidak memiliki kepentingan.

    “Yang tidak berkepentingan silahkan pulang,” kata petugas polisi yang berjaga di area kampus Unitomo. [ang/aje]

  • Pengesahan PSHT di Unitomo, Jalan Nginden Penjagaan Ketat

    Pengesahan PSHT di Unitomo, Jalan Nginden Penjagaan Ketat

    Surabaya (beritajatim.com) Petugas gabungan Polisi, TNI, dan Pamter menjaga ketat area kampus Unitomo, Minggu (07/07/2024) malam. Penjagaan berlapis-lapis diterapkan oleh petugas untuk mengamankan Pengesahan warga baru PSHT yang berlangsung di Unitomo.

    Pantauan Beritajatim.com, Wakapolda Jawa Timur Brigjen Achmad Yusep Gunawan, didampingi oleh Kapolrestabes Surabaya beserta jajaran dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak meninjau langsung lokasi. Mereka menghimbau agar warga PSHT yang duduk-duduk di sekitaran kampus Unitomo agar bergeser jika tidak memiliki kepentingan.

    “Yang tidak berkepentingan silahkan pulang,” kata petugas polisi yang berjaga di area kampus Unitomo.

    Selain melakukan penjagaan di sekitar area Unitomo, petugas gabungan juga melakukan penyekatan di simpang empat Jalan Manyar dan Jalan Nginden. Terlihat ada 2 mobil baracuda polisi dan TNI, hingga 2 mobil Satlantas Polrestabes Surabaya.

    Di sana pula, terlihat ada puluhan petugas keamanan berseragam dan berpakaian preman, pamter dari PSHT, serta prajurit TNI. Petugas menutup akses lalin dari arah Semolowaru menuju Bratang dan sebaliknya menggunakan water barrier.

    Selain di simpang empat Jalan Manyar dan Jalan Nginden, polisi juga melakukan penyekatan di Jalur Utama Bundaran Waru dan dialihkan Frontage Ahmad Yani.

    Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara saat ditemui Beritajatim di lokasi mengatakan bahwa pengamanan akan dilakukan sampai Senin (08/07/2024) pagi.

    “Ya mas kami melakukan pengamanan serta kelancaran lalin sampai selesai,” kata Made. [ang/aje]