Organisasi: PDSKJI

  • Hartanya Digugat, Kakak Atiqah Hasiholan Idap Skizofrenia, Bisakah Gangguan Kejiwaan Ini Sembuh? – Halaman all

    Hartanya Digugat, Kakak Atiqah Hasiholan Idap Skizofrenia, Bisakah Gangguan Kejiwaan Ini Sembuh? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Keluarga artis Atiqah Hasiholan kini tengah menghadapi masalah terkait hukum.

    Dalam kasus ini, cucu dari kakak pertama Atiqah melaporkan Ratna Sarumpaet yang merupakan nenek kandung atas dugaan penggelapan harta warisan.

    Terungkap bahwa kakak pertama Atiqah, yang bernama Muhammad Iqbal disebut-sebut mengidap gangguan kejiwaan atau Skizofrenia yang membuatnya harus diurusi sang ibu Ratna Sarumpaet, termasuk hartanya.

     

    Mengenal Skizofrenia

    Lalu apa itu skizofrenia?

    Berikut penjelasan Psikiater Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS.Jiwa.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor dr.Lahargo Kembaren, SpKJ.

    Dokter Lahargo mengatakan, gangguan ini mempengaruhi fisik, mental serta emosi pengidapnya.

    Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan kemampuan seseorang yang tidak bisa membedakan realita dan halusinasi.

    “Mereka sering kali mendengar suara bisikan yang berkomentar, suara bisikan menyuruh, dimana jika suara atau bisikan itu negatif maka bisa memicu kekerasan kepada orang lain,” ujar Humas Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PP-PDSKJI) ini saat dihubungi beberapa waktu lalu.

    Ia menyebutkan, selain halusinasi pada pengidap skizofrenia paling lazim ditemui mengalami gejala delusi atau waham, dimana memiliki keyakinan dan persepsi yang salah misalkan yakin ada yang mau membunuh atau berbuat jahat, yakin ada yang memperhatikan, membicarakannya, merasa dirinya adalah sosok yang hebat dan punya kekuatan tertentu, cemburu atau curiga yang berlebihan.

    Gejala lain skizofrenia adalah pembicaraan tidak nyambung atau ngaco dimana yang bersangkutan sulit memahami apa yang dibicarakan demikian juga sebaliknya.

    Emosi yang tidak stabil, kadang marah, bisa juga jadi mengisolasi diri, tidak mau bersosialisasi.

    Maupun gangguan pada fungsi kognitif (menurunnya kemampuan untuk fokus, konsentrasi, memori, memecahkan masalah, psikomotor dan kelancaran verbal)

    Prosedur Pengobatan, Bisakah Skizofrenia Sembuh?

    Lebih lanjut, dokter Lahargo mengatakan, hidup bersama dengan orang dengan skizofrenia bukanlah akhir segalanya. Keluarga masih memiliki harapan bahwa yang bersangkutan bisa sembuh.

    Karena itu ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap remeh gangguan jiwa.

    Pasalnya, semakin lama ditangani maka gejalanya semakin sulit dan berat, sehingga dapat berujung pada kejadian fatal.

    “Hidup bersama dengan orang dengan skizofrenia bukanlah suatu hal yang tidak mungkin karena setiap pasien memiliki harapan untuk sembuh bila mengikuti strategi terapi yang diberikan,” kata dia.

     

    Mengutip dari laman RS H.Marzoeki Mahdi, ada 3 pilar pengobatan skizofrenia yaitu farmakologi (obat-obatan), psikoterapi (terapi dengan percakapan), dan rehabilitasi psikososial (mengembalikan fungsi-fungsi yang sudah hilang).

    Obat-obatan yang diberikan termasuk ke dalam golongan anti psikotik yaitu obat yang bila digunakan bisa menstabilkan kembali zat kimia di otak penderitanya.

     Kemudian, Psikoterapi adalah suatu bentuk terapi dengan percakapan, pasien-pasien skizofrenia membutuhkan suatu percakapan yang produktif dan konstruktif untuk merubah sudut pandangnya terhadap suatu hal sehingga dia bisa memiliki cara berpikir yang baru dalam menghadapi kehidupan.

     Serta Rehabilitasi psikososial memegang peranan penting dalam terapi skizofrenia karena pasien biasanya memiliki banyak disabilitas yang membuatnya tidak bisa menjalankan kehidupannya dengan baik, kemampuan mengurus diri, berkomunikasi, dan merencanakan sesuatu.

    Rehabilitasi psikososial terdiri dari berbagai upaya program yang memperlengkapi pasien dengan skizofrenia agar mampu kembali ke masyarakat dan berfungsi serta produktif dalam hidupnya. Beberapa terapi yang diberikan berupa latihan keterampilan sosial, latihan okupasi dan vokasional, psikoedukasi, remediasi kognitif, dimana akan membuat pasien kembali pada fungsinya yang semula sehingga masa depan yang cerah bisa diraih.

     

     

  • Kasus Bunuh Diri RI Tinggi, Depresi Anak Muda Banyak Dipicu Faktor Orang Terdekat

    Kasus Bunuh Diri RI Tinggi, Depresi Anak Muda Banyak Dipicu Faktor Orang Terdekat

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangi klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Tercatat sekitar dua persen penduduk Indonesia berusia 19 tahun ke atas mengalami masalah mental. Terbanyak berkaitan dengan depresi, gangguan kecemasan, hingga lebih serius skizofrenia.

    Mengutip laporan kepolisian, Direktur Jenderal Kesehatan Jiwa Imran Pambudi menyebut sepanjang 2023 dilaporkan lebih dari 1.350 kasus bunuh diri. Namun, angkanya diprediksi lebih besar dari yang dilaporkan, bak fenomena gunung es.

    “Diperkirakan angkanya mungkin tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan yang tercatat,” beber Imran dalam konferensi pers, Jumat (13/12/2024).

    Data ini sejalan dengan temuan beberapa tahun terakhir sejak 2018 hingga 2023. Nyaris teridentifikasi enam ribu kasus orang yang memiliki riwayat mengakhiri hidup atau mencoba melakukan percobaan bunuh diri.

    “Dari total itu, 230 orang meninggal, meskipun setelah dirawat di RS, ada karena menenggak racun, dan lain sebagainya,” tandasnya.

    Banyak kelompok muda disebutnya menghadapi persoalan depresi yang dilatarbelakangi faktor keluarga dan orang terdekat. “Jadi triggernya, seperti kasus kemarin, anak bunuh orangtua, karena mereka sendiri mengaku mendapat penekanan-penekanan,” imbuh dia.

    Luka psikologis yang tidak teratasi ditekankan Imran berdampak pada otak.

    “Orang lagi stres, saat di CT-scan otaknya berkabut,” tutur dia.

    Karenanya, diperlukan ‘stress relief’ dengan beragam media termasuk kegiatan menulis, menggambar, mewarnai. Terlebih, yang bersangkutan perlu pendampingan teman bicara.

    (naf/kna)

  • Studi Ungkap Banyak Bunuh Diri Terjadi Hari Senin, Apa Penyebabnya?

    Studi Ungkap Banyak Bunuh Diri Terjadi Hari Senin, Apa Penyebabnya?

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Kebanyakan kasus meninggal akibat bunuh diri terjadi pada Senin ketimbang hari lainnya. Hal ini terungkap melalui studi analisis global yang dilakukan selama hampir empat dekade.

    Studi itu juga menemukan risiko bunuh diri meningkat pada Hari Tahun Baru.

    Dikutip dari Euronews, penelitian yang diterbitkan di jurnal BMJ menganalisis 1,7 juta kasus bunuh diri di 26 negara yang terjadi antara 1971 dan 2019. Para peneliti menemukan risiko bunuh diri di Finlandia, Afrika Selatan, dan sejumlah negara di Amerika Selatan meningkat di akhir pekan.

    Di sisi lain, banyak negara di Amerika Utara, Asia, dan Eropa mengalami penurunan angka bunuh diri di akhir pekan. Tidak jelas apa yang mendorong tren ini, namun penulis studi mengungkapkan tekanan kerja di awal minggu, konsumsi alkohol di akhir pekan, dan isolasi sosial di sekitar hari libur dapat menjadi faktor yang berperan.

    Profesor psikologi dari Nottingham University, Brian O’Shea mengatakan peningkatan risiko bunuh diri di Hari Tahun Baru sebagian disebabkan oleh rasa takut atau kecemasan yang menyertai saat mabuk.

    “Mungkin penjelasan yang paling logis adalah orang-orang minum lebih banyak dari biasanya pada Tahun Baru, dan jika Anda sudah menghadapi tekanan emosional, dan juga harus menghadapi penarikan fisiologis dari alkohol, itu dapat membuatnya semakin parah dan mendorong Anda melewati batas,” kata O’Shea.

    Ia menambahkan risiko tersebut bisa sangat serius bagi pria, yang cenderung minum lebih banyak dan memiliki jejaring sosial yang lebih lemah dibandingkan wanita.

    Risiko Bunuh Diri di Hari Besar Lain

    Hingga saat ini, belum ada kesimpulan global tentang risiko bunuh diri di Hari Natal. Angka bunuh diri pada Hari Natal biasanya meningkat di negara-negara Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika Selatan. Namun, menurun di negara-negara Amerika Utara dan Eropa.

    Para peneliti juga meneliti dampak Hari Tahun Baru Imlek di China, Korea Selatan, dan Taiwan. Mereka menemukan risiko bunuh diri hanya turun di Korea Selatan pada tanggal tersebut.

    Angka bunuh diri umumnya sedikit menurun pada hari libur nasional lainnya, meskipun terkadang meningkat satu atau dua hari kemudian.

    Para penulis studi menjelaskan ikatan keluarga dan sosial yang kuat mungkin dapat menjelaskan risiko bunuh diri yang lebih rendah pada hari libur. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian karena tingkat bunuh diri di setiap negara sangat berbeda-beda.

    (ath/kna)

  • Pria AS Jalani Transplantasi Wajah, Mukanya Hancur usai Percobaan Bunuh Diri

    Pria AS Jalani Transplantasi Wajah, Mukanya Hancur usai Percobaan Bunuh Diri

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Dokter bedah dari Mayo Clinic Amerika Serikat berhasil melakukan transplantasi wajah untuk seorang pria Michigan yang terluka parah akibat luka tembak yang dilakukannya sendiri 10 tahun lalu.

    Operasi yang dilakukan pada Februari 2024 itu membutuhkan setidaknya 50 jam proses pengerjaan dengan dengan tim medis yang terdiri dari sedikitnya 80 anggota.

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, tim medis menggunakan rencana bedah digital dan panduan cetak 3D untuk mengganti hampir semua bagian di bawah alis (pasien) dan sebagian dahinya, termasuk kelopak mata atas dan bawah serta lemak intraorbital, rahang atas dan bawah, gigi, hidung, struktur pipi, kulit leher, langit-langit keras, dan sebagian langit-langit lunaknya.

    Dr. Samir Mardini, yang memimpin operasi tersebut memperkirakan bahwa sekitar 85% wajah baru pria itu direkonstruksi dan diganti berkat jaringan donor.

    “Sebagian besar transplantasi organ menyelamatkan nyawa. Transplantasi wajah adalah operasi yang menyelamatkan nyawa. Anda bisa hidup tanpanya, tetapi Anda kehilangan kesempatan untuk hidup,” kata Dr Mardini.

    Tim medis yang terlibat dalam operasi tersebut mencakup spesialis dari Bedah Plastik dan Rekonstruksi, Transplantasi, Nefrologi, Neurologi, Oftalmologi, Dermatologi, Patologi, Radiologi, Perawatan Kritis, Anestesi, Psikiatri, Penyakit Menular, Histocompatibilitas, Farmasi, Keperawatan, Pekerjaan Sosial, Rehabilitasi, serta Patologi Bicara dan Bahasa.

    Penerima transplantasi, Derek Pfaff dari Harbor Beach, Michigan mengatakan dia tidak ingat apa pun tentang insiden 5 Maret 2014 yang menyebabkan wajahnya rusak parah.

    “Saya berada di bawah banyak tekanan di perguruan tinggi. Saya tidak ingat membuat keputusan untuk bunuh diri. Ketika saya terbangun di rumah sakit, awalnya saya pikir saya mengalami kecelakaan mobil,” katanya.

    Pfaff telah menjalani 58 operasi rekonstruksi sebelum transplantasi pada bulan Februari di Mayo. Tidak ada prosedur sebelumnya yang dapat membantunya makan makanan padat, atau berbicara dengan santai, kata Mayo. Sekarang dia berharap dapat menceritakan kisahnya kepada orang lain sebagai advokat pencegahan bunuh diri.

    “Operasi ini telah mengubah hidup saya. Saya merasa jauh lebih percaya diri. Saya berharap suatu hari nanti dapat bertemu seseorang, berumah tangga, dan memiliki keluarga,” katanya.

    Pfaff, 30 tahun, kini menjadi satu dari beberapa lusin orang di dunia yang berhasil menerima transplantasi wajah yang mengubah hidup. Di antara mereka adalah Aaron James, yang menerima transplantasi mata utuh dan sebagian wajah pertama di dunia, dan Katie Stubblefield, yang merupakan orang termuda yang menerima transplantasi wajah di Amerika Serikat.

    (kna/kna)

  • Cerita Wanita Sempat Ingin ‘Bunuh Diri Medis’, Batal Euthanasia gegara Ini

    Cerita Wanita Sempat Ingin ‘Bunuh Diri Medis’, Batal Euthanasia gegara Ini

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangi klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Beberapa detik sebelum seorang wanita Belanda muda berencana untuk mengakhiri hidupnya secara sukarela, dia berubah pikiran.

    Romy, 22 tahun, yang mengidap depresi, gangguan makan, dan anoreksia akibat kekerasan di masa kecil, mengambil keputusan yang memilukan untuk mengakhiri hidupnya sesuai dengan undang-undang di Belanda, yang memungkinkan eutanasia dalam kondisi tertentu.

    Namun, dia memutuskan untuk tidak melanjutkannya pada detik-detik terakhir.

    Diberitakan NYPost, saat berusia 18 tahun, Romy mengkampanyekan haknya untuk mati melalui kematian yang dibantu sukarela (VAD) kepada para dokter, pejabat, dan keluarganya selama empat tahun. Namun, pada tahun 2023, ketika dia terbaring di tempat tidur rumah sakit di kota Leiden, Belanda, dia mengalami perubahan hati yang mendalam.

    Pada hari itu, dia melihat peti mati tempat dia akan dibawa ke rumah duka. Ibunya ada di sisinya, dan saudaranya menunggu di taman rumah sakit untuk menunggu semuanya selesai.

    Dokter berdiri di sampingnya dan menjelaskan sekali lagi langkah-langkah yang akan dilakukan sebagai bagian dari proses suntikan mematikan sesuai dengan hukum eutanasia di negara itu.

    Romy memberi izin kepada dokter, tetapi dia berkeringat dan jantungnya berdebar saat memikirkan kepastian dari apa yang akan terjadi, katanya.

    Ketika dokter bersiap untuk memberikan suntikan mematikan, dia ditanya satu pertanyaan terakhir untuk memenuhi hukum Belanda – “Apakah Anda yakin?”

    Romy, yang nama keluarganya dirahasiakan, tidak yakin. Dia mulai menangis, begitu juga ibunya, dan dia memutuskan untuk membatalkan semuanya.

    Setelah awalnya membatalkan eutanasianya, Romy meminta untuk mengakhiri hidupnya sekali lagi dan dijadwalkan untuk menerima suntikan euthanasia beberapa pekan setelah hari itu.

    Namun, dengan dukungan terus-menerus dari psikiater, keluarga, dan teman-temannya, dia memutuskan untuk melanjutkan terapi traumanya dan sekarang menyatakan bahwa dia “hanya menginginkan untuk hidup.”

    “Saya tidak menyesali perjalanan ini. Karena saya sudah begitu dekat dengan kematian, saya melihat hidup sebagai sesuatu yang berharga. Tidak selalu akan berjalan dengan baik, tapi sekarang saya tahu ada cahaya di ujung terowongan,” katanya kepada media Belanda NRC.

    Saat ini, Romy sedang belajar untuk memperoleh diploma dalam pendidikan dewasa dan tinggal di tempat tinggal bersama dengan dukungan.

    Ketika ditanya apa yang memberinya harapan, dia tertawa, “Ini akan terdengar gila: saya benar-benar menikmati membayar sewa. Itu memberi hidup saya makna.”

    (kna/kna)

  • Kematian Song Jae Rim dan Tingginya Angka Bunuh Diri di Korea Selatan

    Kematian Song Jae Rim dan Tingginya Angka Bunuh Diri di Korea Selatan

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Aktor Korea Selatan Song Jae Rim meninggal dunia. Menurut keterangan kepolisian, pemeran variety show We Got Married itu meninggal dunia diduga bunuh diri.

    Diberitakan Koreaboo, meski penyebab kematiannya belum dapat dipastikan, surat wasiat dua halaman ditemukan di tempat kejadian.

    Kematian selebriti Korsel selalu menghidupkan kembali perbincangan mengenai kesejahteraan mental para selebriti dan tokoh masyarakat di negeri itu, menyoroti tekanan yang mereka hadapi dalam industri hiburan Korea yang kompetitif dan penuh tekanan.

    Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan kultur yang sangat kompetitif. Angka bunuh diri di Negeri Ginseng itu bahkan termasuk tinggi di antara negara maju.

    Krisis kesehatan mental di Korea Selatan meluas ke seluruh lapisan kelas dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

    Pada tahun 2021, angka bunuh diri di Korea Selatan adalah 26 dari setiap 100.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan negara tersebut. Korea Selatan juga memiliki tingkat bunuh diri remaja tertinggi di antara negara-negara Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

    “Bunuh diri berkaitan erat dengan kualitas hidup individu. Angka bunuh diri cenderung meningkat seiring dengan perubahan atau ketidakstabilan sosial yang drastis sehingga mewakili ciri struktural masyarakat dan kesatuan sosial,” kata Statistics Korea dalam laporannya.

    Rata-rata, pria memiliki angka bunuh diri dua kali lebih tinggi dibandingkan wanita. Namun, tingkat percobaan bunuh diri lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki.

    Paik Jong-woo, seorang psikiater dan direktur Pusat Pencegahan Bunuh Diri Korea, mengaitkan tingginya angka bunuh diri dengan stigma sosial. Penelitian menunjukkan bahwa lebih sedikit warga Korea Selatan yang menderita depresi yang mencari bantuan dibandingkan negara maju lainnya.

    Mereka yang bekerja di industri hiburan mungkin paling berisiko, menurut Paik.

    “Seniman cenderung merasakan emosi dengan lebih jelas dan karena karyanya dicintai publik, mereka mau tidak mau harus lebih peka terhadap pandangan publik,” ujarnya.

    (kna/kna)

  • Dituduh Botnya Penyebab Remaja Bunuh Diri, Character.AI Bilang Begini

    Dituduh Botnya Penyebab Remaja Bunuh Diri, Character.AI Bilang Begini

    Jakarta

    Seorang remaja mengakhiri hidupnya, sesaat setelah bertukar pesan dengan chatbot dari Character.AI. Dia adalah Sewell Setzer III (14), buah hati ada ibu bernama Megan Garcia.

    Tak main-main, Garcia melayangkan tuntutan untuk Character.AI kepada pihak kepolisian. Garcia menyebut Character.AI gagal mengimplementasikan keamanan yang layak sampai-sampai anaknya ‘membangun’ hubungan tak wajar dengan chatbot karakter fiksi Daenerys Targaryen. Akibatnya, remajanya jadi menarik diri, sebelum akhirnya merenggut nyawanya sendiri.

    Juru bicara Character.AI mengatakan kepada CNN bahwa perusahaan tersebut tidak mengomentari gugatan tersebut, tetapi menyatakan perusahaan tersebut sangat sedih atas kehilangan tragis salah satu penggunanya.

    “Kami sangat memperhatikan keselamatan pengguna kami, dan tim Trust and Safety kami telah menerapkan banyak langkah keselamatan baru selama enam bulan terakhir, termasuk pop-up yang mengarahkan pengguna ke National Suicide Prevention Lifeline yang dipicu oleh istilah melukai diri sendiri atau ide bunuh diri,” jabar perusahaan tersebut dalam pernyataan tersebut.

    Banyak dari perubahan tersebut dilakukan setelah kematian Setzer. Pada hari gugatan Garcia diajukan, Character.AI mengumumkan serangkaian fitur keamanan baru, termasuk deteksi percakapan yang melanggar pedomannya yang lebih baik, pernyataan yang mengingatkan pengguna bahwa mereka berinteraksi dengan bot, dan pemberitahuan setelah pengguna menghabiskan satu jam di platform tersebut.

    Perusahaan juga memperkenalkan perubahan pada model AI-nya untuk pengguna di bawah usia 18 tahun guna mengurangi kemungkinan menemukan konten yang sensitif atau sugestif.

    Di situs webnya, Character.AI mengatakan usia minimum pengguna adalah 13 tahun. Di Apple App Store, usia tersebut tercantum sebagai 17+, dan Google Play Store mencantumkan aplikasi tersebut sebagai aplikasi yang sesuai untuk remaja. Namun tetap, bagi Garcia, perubahan terbaru perusahaan tersebut sudah telat.

    “Saya berharap anak-anak tidak diizinkan menggunakan Character.AI. Tidak ada tempat bagi mereka di sana karena tidak ada pagar pembatas untuk melindungi mereka,” akunya.

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    (ask/rns)

  • Pemerintah Korsel Putar Otak Cari Cara Agar Warganya Tak Bunuh Diri

    Pemerintah Korsel Putar Otak Cari Cara Agar Warganya Tak Bunuh Diri

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Angka bunuh diri di Korea Selatan termasuk yang tertinggi di negara maju. Bahkan di ibukota Korsel, Seoul, tingkat kematian akibat bunuh diri meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

    Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Seoul bakal menambah jumlah staf di pusat panggilan 24 jam bagi orang-orang yang berjuang melawan dorongan bunuh diri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat bunuh diri hingga 50 persen di tahun 2030.

    “Kami ingin mengalihkan fokus kebijakan kami ke pendekatan yang lebih komprehensif yang memberdayakan warga negara kami untuk menjaga kesehatan mental mereka dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mengurangi perasaan kesepian dan keterasingan serta meminimalkan risiko bunuh diri sebagai balasannya,” kata Kim Tae-hee, kepala Biro Kesehatan Warga Pemkot Seoul dikutip dari Strait Times, Kamis (31/10/2024).

    “Rencananya adalah untuk menerapkan pendekatan proaktif dan kuat untuk mencegah munculnya pikiran bunuh diri,” tambahnya.

    Data dari pemerintah kota Seoul, wilayah itu mencatat tingkat bunuh diri tertinggi sejak 2015 dengan 23,2 kematian bunuh diri per 100 ribu penduduk.

    Temuan terbaru menunjukkan bahwa satu daru dua penduduk Seoul menganggap diri mereka mengalami gangguan psikologis. Sementara proporsi orang dengan depresi meningkat menjadi 8,5 persen dalam lima tahun terakhir.

    Kim mengatakan tingkat bunuh diri di Seoul juga 1,8 kali lebih tinggi daripada Korea secara keseluruhan.

    Pemerintah kota juga akan memberikan subsidi bagi mereka yang ingin menerima layanan konseling psikologis profesional secara pribadi, dengan subsidi hingga 80.000 won (Rp 910 ribu) per sesi selama periode delapan minggu.

    Komite pengawas untuk kebijakan pencegahan bunuh diri juga akan diperkenalkan, yang disebut Komite Pencegahan Bunuh Diri Kota Seoul. Menurut Kim, komite tersebut akan bekerja untuk “menganalisis lebih cermat statistik terkait bunuh diri dan melakukan otopsi psikologis untuk kasus bunuh diri”.

    (kna/kna)