Kemensos Bakal Mediasi Agus Salim dan Pratiwi Novianti
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bakal mempertemukan
Agus Salim
dan Pratiwi Novianti untuk menyelesaikan kisruh donasi yang juga menjadi sorotan publik.
Agus Salim merupakan korban penganiayaan air keras. Sementara itu, Pratiwi Novianti adalah seorang YouTuber yang mengumpulkan donasi untuk Agus.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa ketemu,” Gus Ipul usai menerima Agus Salim beserta kuasa hukumnya, Farhat Abbas di Kantor Kementerian Sosial, Jalan Salemba Raya, Jakarta Timur (4/12/2024).
“Ya ini (pertemuan) menjadi tempat silaturahmi yang bisa dikatakan ada semacam kesepakatan damai,” kata Mensos.
Dalam pertemuan dengan kedua belah pihak, Gus Ipul juga bakal menyampaikan hasil pertemuan dengan pihak Agus Salim kepada pihak Pratiwi Novianti.
Gus Ipul mengatakan, mediasi bakal dilakukan dalam waktu dekat. Namun demikian, Mensos menekankan bahwa pengobatan Agus Salim tetap menjadi prioritas.
Untuk itu, Gus Ipul meminta perdebatan yang tidak produktif di ruang publik bisa segera dihentikan. Ia turut mengimbau agar menaati aturan jika ingin mengumpulkan donasi.
Menurutnya, kebiasaan masyarakat Indonesia yang tergerak hatinya membantu orang lain secara spontan dengan mengumpulkan donasi merupakan tindakan yang baik.
Namun, donasi harus diberikan dengan aturan yang sudah ditentukan.
“Spontanitas bagus, membantu bagus, tapi aturannya harus diikuti. Kemudian di dalam pengumpulan itu juga ditentukan tujuannya,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
“Jadi tidak semua hanya orang asal mengumpulkan untuk apa saja. Lihat kalau ada bencana, dikumpulkan ini (misalnya) untuk bencana di Aceh. Kan jelas peruntukannya,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: PBNU
-
/data/photo/2024/12/04/67506304ae8bf.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemensos Bakal Mediasi Agus Salim dan Pratiwi Novianti Nasional 4 Desember 2024
-

Viral Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh, Ini Pesan Gus Fahrur
Malang (beritajatim.com) – Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi angkat bicara atas video viral Gus Miftah menghina pedagang es teh. Dia meminta hal ini menjadi pelajaran bersama agar lebih berhati-hati dalam bertutur.
“Saya yakin Gus Miftah hanya bermaksud bercanda untuk menghidupkan suasana, tapi beliau kepleset lidah. Dan dipotong konteksnya oleh YouTuber sehingga di salah fahami masyarakat karena tidak utuh,” tegas Gus Fahrur, sapaan akrab KH Ahmad Fahrur Rozi, Rabu (4/12/2024) siang.
Menurut Gus Fahrur yang juga Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang itu, apa yang terjadi dengan Gus Miftah hari ini, juga menjadi pelajaran bagi seluruh mubaligh lainnya agar lebih berhati-hati dalam bersikap maupun bercanda.
“Ini menjadi pelajaran penting para mubaligh ataupun penceramah ya, agar hati hati kalau bercanda. Boleh boleh saja bercanda, tapi jangan menimbulkan kegaduhan dan melukai perasaan orang lain,” tuturnya.
Gus Fahrur menilai, jika dilihat dari garis keturunan, Gus Miftah adalah keturunan ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur. Gus Miftah masih memiliki hubungan darah dengan Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengelola pesantren di Yogyakarta.
“Secara pribadi saya kenal dengan Gus Miftah. Beliau masih keturunan Syaikh Hasan Besari Ponorogo, saya pernah ke pesantrennya,” ucap Gus Fahrur.
Gus Fahrur berharap, agar masyarakat tidak mudah ter provokasi dengan video video yang viral. “Kita ambil hikmahnya saja, bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki. Banyak mendapat simpati dan banyak memperoleh apresiasi masyarakat luas,” tuturnya.
“Gus Miftah juga sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf. Sebaiknya disudahi polemik ini, harap di maklumi karena setiap orang bisa saja berbuat khilaf. Mari saling mendukung dan mengingatkan untuk kebaikan dakwah umat Islam,” Gus Fahrur mengakhiri. [yog/beq]
-

Apa Arti Panggilan Gus? Ini Penjelasannya dalam Bahasa Jawa-Tradisi Pesantren
Jakarta –
Panggilan “Gus” merupakan panggilan khas budaya Jawa yang ditujukan pada anak laki-laki, terutama yang berasal dari keluarga terhormat, seperti putra kiai atau ulama. Dalam tradisi pesantren, istilah ini diberikan sebagai bentuk penghormatan.
Lantas, apa sebenarnya arti dari kata “Gus” dalam bahasa dan budaya Jawa, serta bagaimana penggunaannya sebagai tradisi sapaan di lingkungan pesantren?
Menurut hasil pencarian dalam Kamus Bahasa Jawa-Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KBJI Kemdikbud), secara etimologis, asal-usul kata “Gus” berasal dari bahasa Jawa, yakni dari kata “Bagus“. Kata “Gus” artinya panggilan kepada anak laki-laki.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V Kemdikbud), kata “Gus” diartikan sebagai (1) nama julukan atau nama panggilan untuk anak laki-laki; (2) nama panggilan untuk (putra) ulama, kiai, atau orang yang dihormati; atau (3) panggilan untuk anak lelaki putra kiai atau pemilik pesantren.
Dalam lingkungan pesantren, penggunaan “Gus” memiliki kedudukan terhormat. Panggilan “Gus” bahkan diyakini memiliki keistimewaan dibanding panggilan titel lain. Sebagaimana dijelaskan oleh Wakil Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Afifuddin Muhajir, dilansir NU Online.
Panggilan “Gus” dalam Nahdlatul Ulama (NU) sendiri merupakan panggilan yang istimewa, khususnya di kalangan masyarakat Jawa yang sering diperuntukkan bagi putra seorang kiai. Di daerah lain juga ada tradisi panggilan istimewa kepada anak kiai seperti “lora”, “ajengan”, “buya”, “anre”, atau “aang”.
Sementara dalam jurnal Makna Sapaan di Pesantren: Kajian Linguistik-Antropologis yang ditulis Millatuz Zakiyah (2018), seiring berjalannya waktu, panggilan “Gus” untuk putra kiai tidak terbatas oleh umur. Panggilan ini tetap disematkan walau putra kiai tersebut sudah tidak kecil lagi.
Dalam perkembangannya, panggilan “Gus” pun melebar dan digunakan sebagai simbol ketokohan seseorang dari sisi agama. Walau bukan anak kiai, seseorang yang memiliki pemahaman agama yang mendalam juga bisa saja dipanggil “Gus”.
(wia/imk)
-

Kunjungi RI, Pangeran Turki Al-Faisal doakan pemerintah Prabowo makmur
Senior Kerajaan Arab Saudi Pangeran Turki Al-Faisal di kediaman Dubes Arab Saudi di Jakarta, Minggu (1/12/2024). (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)
Kunjungi RI, Pangeran Turki Al-Faisal doakan pemerintah Prabowo makmur
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Minggu, 01 Desember 2024 – 23:47 WIBElshinta.com – Anggota senior Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Turki Al-Faisal yang sedang mengunjungi Indonesia, mendoakan agar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto makmur dan berjaya.
“Semoga pemerintahan Presiden Prabowo semakin baik beserta para pejabatnya. Semoga Indonesia juga semakin maju dan berjaya,” kata Pangeran Turki saat menghadiri jamuan makan siang di kediaman Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi di Jakarta, Minggu.
Pangeran menuturkan bahwa kunjungannya ke Indonesia sudah lama dinantikan.
“Kembalinya saya ke Jakarta sudah dinantikan. Sering ke Jakarta hampir 40 tahun lalu,” ucapnya.
Ketua Dewan Pusat Penelitian dan Studi Islam Raja Faisal (KFCRIS) itu juga menyampaikan terima kasih kepada Dubes Faisal atas undangan jamuan makan siang di kediamannya.
“Terima kasih atas undangannya sehingga saya dapat bertemu dengan pejabat penting Indonesia dan sejumlah dubes asing yang ada di Jakarta,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin, yang hadir dalam acara tersebut, menyambut baik kedatangan Pangeran Turki ke Indonesia.
“Senang sekali keluarga Kerajaan Arab Saudi dapat berkunjung ke Indonesia. Semoga mempererat hubungan kedua negara,” katanya.
Selain Ketua DPD, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Yenny Wahid dan juga Dino Patti Djalal hadir dalam acara tersebut.
Hadir pula sejumlah duta besar asing di Jakarta, di antaranya Dubes Uni Emirat Arab (UAE) Abdulla Salem AlDhaheri dan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun.
Pangeran Turki tiba di Indonesia pada Jumat (29/11) malam dalam rangka menghadiri konferensi di Jakarta dan akan kembali ke Arab Saudi pada Minggu malam.
Sumber : Antara
-

Kumpulkan Pengurus Wilayah se-Indonesia, Gus Yahya Tolak Wacana MLB PBNU
Surabaya, Beritasatu.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen Saifullah Yusuf mengumpulkan seluruh pengurus PWNU se-Indonesia di Surabaya. Dalam acara yang dikemas rapat koordinasi (rakor) itu, seluruh pengurus sepakat menolak adanya wacana muktamar luar biasa (MLB) PBNU yang bakal digelar pada Desember mendatang.
Gus Yahya mengakui salah satu yang dibahas dalam rakor itu ialah penolakan terhadap MLB PBNU, yang digaungkan oleh pihak lain dan diwacanakan digelar pada Desember 2024 ini.
Dalam forum itu, para pengurus PWNU se-Indonesia bersepakat menolak rencana MLB itu. Ia sendiri mengaku tak paham apa urgensi sehingga MLB itu terus didorong oleh segelintir kelompok.
“Sebetulmya sampai sekarang kita masih belum cukup yakin, (MLB PBNU) ini orang beneran atau cuma iseng. Karena kelihatannya enggak ada apa-apa kok tiba-tiba ada MLB, itu juga enggak ada hujan enggak ada angin,” kata Gus Yahya, Sabtu (30/11/2024).
Gus Yahya mengatakan, dalam forum itu para pengurus PWNU se-Indonesia juga menyatakan penolakannya terhadap rencana MLB karena dianggap akan mengganggu integritas organisasi.
“Namun, PWNU-PWNU tadi mengatakan bahwa apa pun upaya orang untuk mengganggu integritas organisasi akan mereka tolak, termasuk mereka yang sekarang bicara soal MLB,” ucapnya.
Menurutnya, integritas organisasi yang telah dicapai selama ini, adalah upaya bersama selama tiga tahun terakhir dan hasilnya bisa dirasakan seluruh jajaran NU.
“Ini kerja keras dari jajaran seluruh kepengurusan, tentu saja tidak mau kerja keras ini lalu diganggu oleh siapa pun,” ujar dia.
Sementara itu, salah satu perwakilan pengurus yang hadir dalam forum itu, yakni Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin mengatakan jajaran PWNU se-Indonesia sepakat menolak MLB.
“PWNU se-Indonesia juga menyatakan menolak dengan tegas rencana MLB NU yang digagas dan dipropagandakan oleh segelintir orang yang ingin merongrong dan memecah belah keutuhan NU,” kata Gus Rozin.
Gus Rozin mengatakan, sepanjang catatan sejarah upaya MLB PBNU tak pernah berhasil dilakukan. Pasalnya, hal itu tak sejalan dengan ajaran ahlussunnah wal jamaah,
Diketahui, wacana MLB NU awalnya muncul dari kesepakatan hasil Mubes Alim Ulama di Bangkalan, Jawa Timur pada Minggu (18/8/2024) lalu.
Para kiai dan ulama berkumpul untuk menyikapi persoalan seputar kondisi PBNU. Hasil pertemuan ini berupa kesepakatan yang disebut ‘Amanah Bangkalan’.
Ketua Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Bisa Nahdlatul Ulama (PO & MLB NU) Abdussalam Shohib atau Gus Salam memastikan agenda Pramuktamar Luar Biasa NU siap dilaksanakan di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Desember 2024 ini.
“Pra-MLB sendiri, insyaallah akan dilaksanakan pada Desember, di Surabaya; titik juang para pahlawan. Pra MLB direncanakan dihadiri oleh PWNU se-Indonesia atau yang mewakili,” kata Gus Salam dalam keterangannya, Jumat (1/112024).
Gus Salam bercerita selama dua pekan belakangan ini para presidium PO & MLB NU berbagi tugas melakukan silaturahmi dan konsolidasi kepada ulama, kiai sepuh, masyayikh, tokoh, dan para senior NU.
Ia mengatakan pada momen itu turut memohon doa restu dan dukungan atas gerak langkah menjalankan ‘Risalah Amanat Bangkalan’ untuk penyelamatan organisasi dan rencana MLB PBNU.
Gus Salam mengeklaim ada kesamaan pandangan dari para ulama-kiai sepuh NU yang merasakan ada sesuatu yang salah dari penyelenggaraan jamiyah NU untuk sehingga perlu digelar MLB PBNU.
-

Pelantikan PWNU Jatim 2024-2029, Gus Yahya Tegaskan Pengurus yang Tidak Dibaiat itu Palsu
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG– Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa pelantikan pengurus dan baiat merupakan semacam validasi kepengurusan, karena itu bila ada pengurus organisasi yang tidak melalui proses baiat, maka hal itu berarti palsu.
“Jadi, kalau ada pengurus yang tidak dibaiat, tapi mengaku pengurus berarti mereka itu palsu,” katanya dalam pelantikan PWNU Jawa Timur masa khidmat 2024-2029 di kompleks Universitas Hasyim Asy’ari, Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, Sabtu (1/12) malam.
Pelantikan PWNU Jatim 2024-2029 di bawah kepemimpinan Rais Syuriah KH Anwar Manshur dan Ketua Tanfidziyah KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) itu dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Rais Syuriah PBNU Prof DR KH Mohammad Nuh DEA, Katib Aam Syuriah PBNU KH Ahmad Said Asrori, Sekjen PBNU H Syaifullah Yusuf, dan PWNU se-Indonesia.
“Validasi itu penting, karena itu pelantikan dan bait itu penting. Ada tiga validasi dalam organisasi. Pertama, tata kelola untuk peningkatan kinerja organisasi. Kedua, konsolidasi SDM dan pembiayaan untuk pengembangan kader dan pengembangan usaha organisasi. Ketiga, renstra agenda untuk kesinambungan organisasi dari pusat hingga ranting paling bawah, jadi semuanya nyambung ke PBNU (renstra),” katanya.
Dalam acara yang juga dihadiri Pj Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono dan Gubernur Jatim Terpilih Hj Khofifah Indar Parawansa itu, Gus Yahya menjelaskan tujuan NU bukan pilkada, melainkan masa depan yang lebih baik, karena itu validasi itu penting untuk kesinambungan organisasi agar dari PBNU sampai bawah adalah satu, utuh, dan tidak diganggu.
“Presiden saja mengupayakan konsolidasi nasional karena tantangan ke depan memang perlu dihadapi melalui konsolidasi dari seluruh energi masyarakat dan komponen bangsa,” katanya dalam acara yang didahului dengan pertemuan PWNU se-Indonesia dan PCNU se-Jatim di lokasi berbeda untuk merumuskan pakta integritas untuk soliditas NU secara nasional.
Dalam acara yang juga dirangkai dengan pelantikan pengurus 17 lembaga di PWNU Jatim itu, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menegaskan bahwa pelantikan dan baiat dalam organisasi itu bersifat wajib syar’i, karena pengikut Nabi Muhammad itu meski sudah masuk islam tetap melakukan baiat kepada Rasulullah.
“Apalagi, di zaman pancaroba yang serba membalik kebenaran dan saling menyesatkan dalam narasi, karena itu Munas atau Rakernas PBNU dan PWNU mungkin perlu merevisi klausul MLB (muktamar luar biasa) agar nggak melahirkan bughot/pemberontakan. Protes kepada negara saja maksimal tetap dengan impeach kepada presiden, bukan negara yang dibubarkan, kalau MLB itu sama saja dengan membubarkan negara,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) menambahkan upaya menjaga kekompakan itu penting, karena perintah agama juga sudah jelas, agar menjaga silaturrahmi, karena hikmah silaturrahmi itu luar biasa yakni mewujudkan ketenangan, kebersamaan, dan khidmah yang lebih baik untuk masa depan.
“Presiden Prabowo sendiri yang menilai adanya paradoks di Indonesia, seperti sumber daya alam yang kaya tapi sumber daya manusia belum sejahtera, namun beliau menilai kebersamaan masyarakat itu penting untuk syarat keberhasilan dalam memanfaatkan sumber daya alam, bukan demi kepentingan pribadi, tapu persatuan, kebersamaan dan ukhuwah,” katanya.
-

Hadiri Pelantikan PWNU Jatim di Tebuireng Jombang, Warsubi Ucapkan Selamat Kepada Pengurus
Jombang (beritajatim.com) – Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dilaksanakan di Lapangan Universitas KH Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, Sabtu (30/11/2024) malam.
Calon Bupati (Cabup) Jombang nomor urut 2, H Warsubi menghadiri pelantikan tersebut. Dia hadir dengan balutan busana putih dan peci hitam. Warsubi merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proses penting dalam organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
Cabup Jombang yang meraup suara terbanyak ini juga mengungkapkan selamat kepada KH Anwar Mansyur sebagai Rais Syuriyah dan KH Abdul Hakim Mahfufz sebagai Ketua Tanfidziyah. Keduanya diketahui telah terpilih pada Konferensi Wilayah (Konferwil) XVIII NU Jawa Timur di Universitas KH Hasyim Asy’ari pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
“Kami berharap dengan terpilihnya para ulama tersebut, PWNU Jawa Timur dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang besar bagi umat dan bangsa. Semoga amanah ini menjadi berkah dan membawa kemajuan bagi organisasi dan masyarakat luas,” lanjut Warsubi.
Pelantikan PWNU masa khidmat 2024-2029 langsung dipimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Proses pelantikan dilakukan Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori.
Usai pelantikan, pengurus menerima ucapan selamat dari sejumlah tokoh yang hadir, antara lain Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri dan KH Abdullah Ubab, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Bendahara Umum H Gudfan Arif.
Selanjutnya pengurus PBNU menerima buku profil pengurus PWNU Jawa Timur oleh KH Abdul Hakim Mahfudz. Pelantikan ini diikuti oleh 1480 undangan dari perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), lembaga, banom se-Jawa Timur dan pengurus PWNU se-Indonesia.
Hadir juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Calon Gubernur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa, Forkopimda Kabupaten Jombang, serta tamu undangan lainnya. [suf]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5030681/original/084050100_1733000657-Gus_Yahya_3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gus Yahya: Musyawarah Luar Biasa NU Itu Mimpi di Siang Bolong
Gus Yahya mempertanyakan, mereka yang akan menggelar MLB itu alasannya apa, tuntutannya kepada siapa, dan itu semua tidak bisa.
“Kalau mau bikin organisasi baru, ya, silakan saja. Tapi kalau MLB NU, bagaimana caranya, karena itu harus permintaan sebagian besar PWNU dan PCNU. Tadi sudah jelas PWNU enggak mau MLB,” ucapnya.
Diketahui, isu MLB NU mencuat ketika sejumlah ulama dan kiai muda NU berkumpul di kediaman Almagfurlah Syaikhona Cholil Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Minggu, 18 Agustus 2024 lalu.
Pelopornya diantaranya KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam, Wakil Ketua PWNU Jatim era kepemimpinan KH Marzuki Mustamar.
Di forum itu, Gus Salam berposisi sebagai Ketua Presidium Penyelamat Organisasi dan Musyawarah Luar Biasa NU.
Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan di antaranya tentang rencana menggelar MLB NU. Isu berbarengan ketika PBNU berupaya mengembalikan PKB ke kendali NU.
Sempat hilang, isu MLB NU terdengar kembali baru-baru ini. Gus Salam menyampaikan bahwa pra-MLB NU rencananya akan digelar pada Desember 2024.
“Pra MLB sendiri Insya Allah akan dilaksanakan bulan Desember di Surabaya; titik juang para pahlawan,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Denanyar Jombang itu, Jumat (1/11/2024).
-

PBNU soal Usulan Polri di Bawah Kemendagri: Menodai Amanat Reformasi
Jakarta –
Usulan Polri berada di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tengah mengemuka. Wakil Ketua PBNU KH Abdullah Latopada menganggap wacana itu adalah upaya ahistoris.
“Jangan ahistoris lah, Polri sudah sesuai arah jangan dikebiri hanya karena emosi sesaat,” kata Latopada usai mengikuti Rapat Koordinasi PWNU se Indonesia di Hotel Bumi Surabaya, dilansir detikJatim, Sabtu (30/11/2024).
Menurut Latopada, usulan itu hanya akan memperlemah posisi Polri. Dia menyebut upaya itu akan menodai amanat reformasi.
“Amanat reformasi jelas, TNI/Polri telah dipisahkan. Kalau sekarang kemudian diusulkan di bawah Mendagri artinya malah menodai amanat reformasi,” ujarnya.
Selain itu, Latopada juga menilai bahwa tuduhan PDIP yang menyebutkan bahwa Polri digunakan untuk kepentingan politik juga sulit dibuktikan. Menurutnya, hal itu berbeda masalah.
“Ini beda masalah. Jangan kemudian alasan politik dijadikan dasar untuk mengerdilkan peran polisi,” ujarnya.
(azh/taa)
-
/data/photo/2024/10/08/6705002034430.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Heran dengan Isu MLB NU, Gus Yahya: Tak Ada Hujan, Tak Ada Angin… Regional 30 November 2024
Heran dengan Isu MLB NU, Gus Yahya: Tak Ada Hujan, Tak Ada Angin…
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (
PBNU
)
Yahya Cholil Staquf
(Gus Yahya) mengaku heran ada kabar akan digelarnya Musyawarah Luar Biasa (MLB) NU.
“Saya juga heran, tidak ada hujan, tidak ada angin kok mau MLB,” katanya usia menggelar pertemuan dengan Pengurus Wilayah NU Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (30/11/2024) sore.
Sampai saat ini dia belum tahu upaya MLB akan dilakukan oleh pihak mana, sementara di sisi lain para pengurus wilayah NU sudah berkomitmen untuk menolak segala ancaman yang mengganggu integritas organisasi.
“MLB ini yang melakukan siapa, mengusung aspirasinya siapa, sementara para pengurus wilayah sudah berkomitmen untuk menjaga integritas organisasi,” terang Gus Yahya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Presidium Penyelamat Organisasi (PO) sekaligus Sekretaris Steering Committee Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU), Abdussalam Shohib, menyebut bahwa MLB NU tetap akan berlangsung.
Dia menyebut, Pra-MLB akan dilaksanakan bulan Desember 2024 di Surabaya. Forum Pra-MLB direncanakan dihadiri oleh PWNU se-Indonesia atau yang mewakili.
Para peserta disebut merasakan ada sesuatu yang salah, mismanajemen yang fatal dan prinsipil, dan pergeseran pelaksanaan norma dan landasan etis dalam mukadimah Qonun Asasi, Khittah NU dan AD-ART, serta aturan teknis organisasi.
Dia juga menyinggung penurunan spirit, mentalitas, dan moralitas dalam berjama’ah dan berjam’iyyah yang ditampakkan oleh pimpinan dan pejabat PBNU.
Isu MLB muncul di tengah memanasnya konflik PBNU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diketuai Muhaimin Iskandar.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.