Organisasi: API

  • Kemendag: Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Korea, Jepang, China

    Kemendag: Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Korea, Jepang, China

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap sebagian besar pakaian bekas impor ilegal yang ditindak pemerintah diduga berasal dari Jepang, China, dan Korea Selatan.

    Seperti diberitakan Bisnis, pemerintah melalui Kemendag telah menindak barang impor ilegal, termasuk produk pakaian bekas dalam karung (balpres) sebanyak 21.054 bal selama satu tahun masa pemerintahan Prabowo—Gibran. Nilainya mencapai Rp120,65 miliar.

    Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang menyatakan hasil pemeriksaan menunjukkan asal barang pakaian bekas (balpres) yang ditindak tersebut masuk melalui jalur tidak resmi dan didistribusikan ke pasar lokal tanpa izin impor.

    Adapun, hasil pemeriksaan menunjukkan penanggungjawab barang balpres asal impor ilegal tersebut bukan merupakan importir.

    “Asal barang pakaian bekas [balpres] yang ditindak diduga sebagian besar berasal dari negara Korea, Jepang, dan China,” kata Moga kepada Bisnis, dikutip Minggu (2/11/2025).

    Lebih lanjut, Moga menyatakan pemerintah telah mengenakan sanksi berupa penutupan lokasi usaha, sebagaimana diatur dalam Pasal 424 jo Pasal 428 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

    Kemudian, sambungnya, terhadap barang tersebut telah diberikan perintah pemusnahan barang berdasarkan Pasal 87 Ayat (1) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

    “Sehingga penanggungjawab barang melaksanakan pemusnahan atas barang balpres ilegal tersebut atas biaya sendiri dengan disaksikan oleh petugas pengawas,” lanjutnya.

    Moga menambahkan selama satu tahun masa pemerintahan Prabowo—Gibran, sebagian besar barang impor ilegal yang masuk ke Indonesia berisi pakaian jadi bekas yang diselundupkan dan dijual di pasar domestik.

    “Barang impor ilegal yang beredar di pasaran dapat merugikan pelaku usaha dalam negeri, khususnya UMKM di dalam negeri yang memproduksi barang serupa,” terangnya.

    Di sisi lain, Moga menyampaikan pemerintah telah melakukan larangan impor pakaian bekas yang diberlakukan sejak 2015 untuk melindungi industri tekstil dalam negeri, serta kesehatan dan keselamatan masyarakat.

    Hal itu sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/7/2015 yang telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

    Adapun untuk menekan masuknya pakaian bekas, Kemendag akan memperkuat pengawasan lintas instansi bersama aparat penegak hukum. Upaya ini juga didukung oleh desk penyelundupan nasional yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

    “Selain itu, perlu juga upaya edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha agar tidak memperjualbelikan pakaian bekas impor ilegal,” tambahnya.

    Sebelumnya, berdasarkan perhitungan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), estimasi konservatif potensi kerugian negara akibat masuknya impor baju bekas ilegal berada di kisaran Rp600 miliar—Rp 1 triliun per tahun. Estimasi ini merupakan industri berbasis metodologi trade-remedy, bukan klaim asumtif.

    Adapun, estimasi tersebut mengacu data penindakan Bea Cukai dan simulasi penerimaan fiskal. Perinciannya, data penindakan Bea Cukai menunjukkan sekitar 21.000 bal pakaian bekas ilegal bernilai sekitar Rp120 miliar dalam satu tahun, serta umumnya barang yang tertangkap hanya di kisaran 10%–20% dari total arus masuk.

    Sekretaris Jenderal API Andrew Purnama mengatakan peredaran baju bekas ilegal terhadap industri tekstil dan garmen berdampak dari hilir ke hulu, mulai dari garmen lokal yang kehilangan pesanan, pabrik kain menurunkan kapasitas, pemintal dan penenun mengurangi jam kerja, hingga turunnya permintaan industri serat dan benang.

    Andrew mengungkap, berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) 2024, industri tekstil dan garmen menyerap lebih dari 3,9 juta pekerja. “Jadi ketika utilitas pabrik turun, yang terdampak bukan hanya pabrik, tetapi pendapatan rumah tangga para pekerja,” kata Andrew kepada Bisnis, Kamis (30/10/2025).

    Di sisi lain, dia juga menyoroti budaya thrifting di Indonesia yang saat ini bergeser. Dia mengungkap, di negara lain, thrifting adalah kegiatan sosial untuk mereka yang benar-benar tidak mampu membeli baju baru, bahkan banyak yang berbasis charity alias sangat rendah atau gratis.

    Namun di Indonesia, sambung Andrew, thrifting justru berubah menjadi tren bagi konsumen yang sebenarnya mempunyai daya beli. Dia menyebut kondisi ini membuat produk lokal semakin tersisih. Padahal, dia menerangkan pakaian yang diproduksi oleh industri kecil menengah (IKM) lokal masih sangat terjangkau, yakni di kisaran Rp50.000–Rp200.000.

    “Membeli produk lokal berarti menghidupkan pekerja lokal. Kita bisa membeli ponsel belasan juta, tetapi sering merasa keberatan membeli baju lokal di bawah Rp100.000–Rp200.000, pola pikir ini yang perlu diubah,” tambahnya.

    API menilai pemerintah perlu memperbaiki sederet kebijakan untuk mencegah masuknya impor baju bekas ilegal. Pertama, di hulu (perbatasan), yakni dengan memperkuat pengawasan dan memutus jalur importir besar, bukan hanya razia di pasar.

    Kedua, konsistensi regulasi. API meminta agar pemerintah memastikan implementasi Permendag 17/2025 dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27/2025 (Permenperin 27/2025) berjalan stabil.

    Ketiga, dampak sosial. Andrew menyarankan agar pedagang thrift kecil harus dibina, bukan dipidanakan. Serta keempat, melalui edukasi publik dengan mengembalikan makna thrifting sebagai kegiatan sosial, bukan gaya hidup bagi yang mampu.

  • Kebakaran Hebat Landa Rumah di Jombang, Korsleting Listrik Diduga Penyebabnya

    Kebakaran Hebat Landa Rumah di Jombang, Korsleting Listrik Diduga Penyebabnya

    Jombang (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda rumah milik Siti Atimah, warga Desa Nglele, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Minggu dini hari, 2 November 2025.

    Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 00.01 WIB itu menyebabkan rumah berukuran 10 x 12 meter tersebut ludes. Menurut informasi yang diperoleh, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik.

    Kebakaran pertama kali diketahui oleh seorang warga setempat yang melihat kepulan asap tebal dan kobaran api yang membesar dari rumah Siti Atimah. Warga tersebut langsung berteriak meminta pertolongan, yang kemudian mengundang warga lainnya untuk datang membantu.

    Dalam upaya pemadaman, warga hanya menggunakan peralatan seadanya, namun kobaran api yang begitu besar, ditambah dengan kuatnya embusan angin, membuat upaya tersebut gagal. Api terus membesar dan melahap seluruh bagian rumah.

    Menyadari situasi yang semakin membahayakan, warga pun segera menghubungi Pos Damkar (Pemadam Kebakaran) Jombang. Sekitar pukul 00.19 WIB, Pos Damkar Mojoagung menerima laporan dan segera merespons dengan memberangkatkan satu unit fire supply truck dan satu unit fire pumper truck menuju lokasi kejadian.

    Anggota Pos Damkar Mojoagung, Rizal Fajarianto, menjelaskan bahwa setelah tim pemadam kebakaran tiba di lokasi, mereka langsung melakukan upaya pemadaman dengan cepat dan terstruktur.

    “Proses pemadaman dan pembasahan berlangsung hingga dua jam. Rumah tersebut terdiri dari ruang tamu, ruang tengah, dan kamar tidur. Rumah beserta isinya ludes terbakar,” ujar Rizal.

    Meskipun upaya pemadaman telah dilakukan dengan maksimal, kebakaran tersebut mengakibatkan kerugian material yang cukup besar. Pihak berwenang menduga bahwa kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik, meski penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab pastinya. [suf]

  • KAI Commuter Segera Operasikan Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung

    KAI Commuter Segera Operasikan Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung

    Bisnis.com, JAKARTA — KAI Commuter bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI segera mengoperasionalkan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang dengan rute Merak—Rangkasbitung. 

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda menyampaikan bahwa hadirnya kereta ini adalah bukti nyata komitmen KAI Group dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif, sekaligus mendukung roda perekonomian masyarakat. 

    “Layanan kereta petani dan pedagang ini merupakan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat sekaligus terobosan terbaru dari KAI Group,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Minggu (2/11/2025).  

    Pada tahap awal, layanan inovatif ini direncanakan akan diimplementasikan pada layanan perjalanan Commuter Line Merak dengan relasi Stasiun Merak–Stasiun Rangkasbitung atau sebaliknya. Sarana kereta ini nantinya akan disatukan pada rangkaian Commuter Line tersebut.

    Dengan demikian, jadwal keberangkatan kereta khusus ini dari Merak maupun Rangkasbitung akan mengikuti jadwal eksisting atau yang sudah ada. Terkait kapan mulai berlakunya, pihak KAI Commuter belum menyampaikan secara terperinci. 

    Adapun, sarana Kereta khusus petani dan pedagang ini dirancang dengan desain yang mendukung aktivitas mereka, seperti tempat duduk sejajar dengan dinding kereta di sisi kiri dan kanan sehingga memungkinkan menempatkan barang bawaan atau dagangannya didepan pengguna dengan aman.  

    “Pintu kereta pun didesain lebih lebar untuk memudahkan keluar masuknya barang bawaan, dan yang pasti sarana ini sudah sesuai dengan standar pelayanan minimum yang berlaku,” lanjut Karina. 

    Layanan ini akan tersedia pada 14 perjalanan Commuter Line Merak per hari, melayani masyarakat, khususnya para petani dan pedagang di wilayah Banten untuk menjajakan hasil tani dan dagangannya di Serang, Lebak, Pandeglang, dan sekitarnya.

    Karina menegaskan bahwa perjalanan Commuter Line Merak hanya sampai Stasiun Rangkasbitung saja dengan satu kelas, yakni kelas K3 atau layanan kelas ekonomi yang disubsidi oleh pemerintah. 

    “Kereta khusus ini memiliki jumlah tempat duduk sebanyak 73 bangku, dan akan beroperasi dengan total sebanyak 14 kali perjalanan dari Stasiun Merak menuju Stasiun Rangkasbitung atau pun sebaliknya,” tambahnya. 

    Dengan pemberhentian di seluruh stasiun pada lintas tersebut, diharapkan layanan ini nantinya akan menjadi solusi transportasi yang tepat bagi petani dan pedagang, dalam membentuk rantai pasok yang lebih kuat, serta terbukanya peluang usaha dan aktivitas ekonomi daerah yang semakin berkembang.

    Melihat jadwal Commuter Line lintas Merak, terdapat 11 stasiun. Mulai dari Rangkasbitung, Jambu Baru, Catang, Cikeusal, Walantaka, Serang, Karangantu, Tonjong Baru, Cilegon, Krenceng, dan Merak. 

    Total jarak lintasan kereta tersebut mencapai 67,4 kilometer dengan total perjalan sekitar 1 jam 45 menit. 

    Adapun, bagi para pedagang yang akan melanjutkan perjalanan dari Rangkasbitung menuju Jakarta dan sekitarnya dapat menggunakan Commuter Line Rangkasbitung – Tanah Abang di Stasiun Rangkasbitung. Terkait dengan kelanjutan perjalanan ini, KAI Commuter memberlakukan ketentuan khusus.  

    Para petani atau pedagang yang membawa barang bawaan harus sesuai dengan aturan yang berlaku di Commuter Line Jabodetabek. Pembatasan barang bawaan yang besar (dagangan) hanya diperbolehkan pada pemberangkatan Commuter Line Jabodetabek yang pertama berangkat dari Stasiun Rangkasbitung menuju kota Jakarta atau sekitarnya.

    Saat ini, KAI Commuter terus fokus melaksanakan persiapan, termasuk kebutuhan teknis sarana dan penyusunan regulasi bersama regulator. KAI Commuter dan KAI terus melakukan koordinasi dengan DJKA Kementerian Perhubungan untuk memastikan aspek keselamatan, operasional, dan regulasi layanan kereta khusus ini.  

  • 7 Ha Lahan di Rohil Terbakar gara-gara Puntung Rokok, Pelaku Ditangkap

    7 Ha Lahan di Rohil Terbakar gara-gara Puntung Rokok, Pelaku Ditangkap

    Rokan Hilir

    Sebidang lahan di kawasan Hutan Produksi (HP), Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, terbakar gara-gara puntung rokok. Pemilik lahan, MT alias Rio (53) diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.

    Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni menyampaikan penindakan ini merupakan komitmen Polres Rohil dalam penegakan hukum terhadap para pelaku perusakan hutan dan lahan.

    “Penindakan ini membuktikan bahwa kami serius menindak kejahatan lingkungan. Meskipun penyebabnya dari puntung rokok, dampak yang ditimbulkan sangat besar,” kata Isa, kepada wartawan, Minggu (2/11/2025).

    Peristiwa karhutla terjadi pada Kamis (30/10), setelah aplikasi Dashboard Lancang Kuning mendeteksi adanya titik hotspot di Jalan Blok 51 Dusun Rumbai 2, Balai Jaya. Polisi melakukan pengecekan ke lokasi dan ternyata benar telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

    Polisi bersama warga kemudian melakukan pemadaman untuk mencegah kebakaran semakin meluas. Api saat ini telah padam dan petugas masih terus melakukan pendinginan untuk mencegah muncul kembali titik api.

    Berselang sehari kemudian, pada Jumat (31/10), polisi mengamankan pemilik lahan bernama Rio setelah didapat informasi bahwa yang bersangkutan sering membersihkan lahan sawit dengan cara membakar semak-semak. Namun, pelaku beralasan kebakaran terjadi karena tak sengaja membuang puntung rokok sembarangan.

    “Tersangka mengakui saat menyemprot lahan miliknya, ia sembarangan buang puntung rokok sehingga terjadi kebakaran di lahan miliknya seluas 7 hektare,” kata Isa.

    Polisi kemudian membawa MT ke lokasi kebakaran untuk menunjukkan tempat ia membuang puntung rokoknya. Setelah itu, tersangka dan barang bukti langsung dibawa ke Polres Rokan Hilir untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Tersangka MT kini dijerat dengan Pasal berlapis, yaitu Pasal 78 Ayat (4) atau Pasal 78 Ayat (5) Jo Pasal 50 Ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan/atau Pasal 98 Ayat (1) atau Pasal 99 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

    Polres Rohil berkomitmen untuk terus melengkapi berkas penyidikan, melakukan penahanan terhadap tersangka, dan berkoordinasi dengan Ahli untuk menindak tegas pelaku kejahatan lingkungan.

    (mea/knv)

  • PDIP Bongkar Fakta Lama Soal Kereta Cepat Whoosh, Sebut-Sebut Jokowi

    PDIP Bongkar Fakta Lama Soal Kereta Cepat Whoosh, Sebut-Sebut Jokowi

    Jakarta, CNBC Indonesia — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, sejak awal sempat mempertanyakan urgensi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

    Hasto menyebut Megawati lebih menekankan pentingnya proyek yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat, seperti pendidikan, irigasi, dan penyediaan pupuk bagi petani.

    “Ya kalau kita lihat, kemarin kami laporkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan saya menjadi saksi, bagaimana Ibu Mega berulang kali menyampaikan bahwa apakah rakyat memerlukan kereta api cepat tersebut,” kata Hasto usai berziarah di makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, dikutip dari Detik.com, Minggu (2/10/2025).

    Hasto menilai kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, bendungan bagi petani, hingga penyediaan pupuk di masa tanam seharusnya menjadi prioritas utama.

    “Bukankah kebutuhan-kebutuhan rakyat untuk pendidikan, untuk bendungan-bendungan bagi petani, kemudian untuk menyediakan pupuk pada masa tanam, itu jauh lebih penting, termasuk bagi keperluan pendidikan, kemudian juga bagi kepentingan riset membangun daya bangsa kita. Apalagi saat itu kita lihat ada beberapa perubahan-perubahan kebijakan yang dimulai dari tidak adanya jaminan negara, kemudian berubah ternyata ada jaminan negara,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya mengusulkan pembangunan jalur ganda (double track) kereta api dibanding proyek kereta cepat. Menurutnya, hal itu akan lebih berdampak luas bagi transportasi publik di berbagai daerah.

    “Proses penguasaan teknologi, termasuk kereta api cepat, akan lebih hebat lagi kalau dikerjakan oleh anak bangsa. Termasuk, saat itu Ibu Mega mengusulkan daripada kereta api cepat lebih baik untuk membangun double track kereta api. Termasuk, misalnya di Sumatera itu kan perlu terobosan transportasi publik,” katanya.

    Hasto menambahkan, PDIP telah tiga kali memberikan masukan terkait paradigma transportasi publik, termasuk soal proyek kereta cepat. Ia menyebut pertimbangan geologis kawasan Bandung dan kondisi ekonomi rakyat harus diperhatikan dalam pembangunan infrastruktur tersebut.

    “Jadi paradigma transportasi publik bagi kepentingan publik itu jauh lebih dikedepankan. Tetapi ketika saat itu Presiden Jokowi mengambil keputusan, tentu itu keputusan dari presiden. Namun, sebagai partai politik kami telah memberikan masukan-masukan bahkan sampai tiga kali berkaitan hal tersebut,” ujarnya.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fakta-Fakta Ledakan dan Kebakaran Dahsyat Truk BBM di Cianjur

    Fakta-Fakta Ledakan dan Kebakaran Dahsyat Truk BBM di Cianjur

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra menuturkan, truk tangki tersebut mulanya melaju dari Bandung menuju Sukabumi.

    “Kendaraan tiba-tiba oleng lalu menabrak tiang listrik hingga terguling,” terang Ika.

    Dia menduga, kecelakaan itu menimbulkan percikan api dari bagian belakang truk. Percikan inilah yang kemudian memicu kebakaran dahsyat.

    Api dengan cepat menjalar mengikuti tumpahan BBM yang mengalir ke jalan, hingga mencapai pos polisi dan kendaraan yang sedang terparkir.

    Sementara itu, Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Budianto, menjelaskan pihaknya telah memobilisasi armada dari beberapa pos pemadam untuk mempercepat penanganan.

    Kabar dihimpun, hingga Minggu (2/11) pukul 00.30 WIB api masih berkobar hebat di lokasi kejadian.

    “Untuk korban masih belum bisa dipastikan. Nanti setelah api benar-benar padam baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terang dia.

  • 10 Hotspot Tidak Wajar Terdeteksi di Lampung, Terbanyak di Mesuji dan Way Kanan

    10 Hotspot Tidak Wajar Terdeteksi di Lampung, Terbanyak di Mesuji dan Way Kanan

    Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II mendeteksi 10 titik panas (hotspot) tak wajar yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Lampung.

    Titik panas itu terpantau melalui hasil analisis citra satelit Terra, Aqua, SNPP, dan NOAA20 pada 31 Oktober 2025.

    Prakirawan BMKG Lampung, Adi Saputra menjelaskan bahwa sebaran hotspot terdeteksi di Kabupaten Lampung Utara, Tulang Bawang Barat, Way Kanan, dan Mesuji.

    “Pemantauan dilakukan menggunakan satelit NOAA20 dan SNPP pada pukul 13.13 hingga 13.35 WIB. Setiap titik diidentifikasi bertipe fire atau api, yang menunjukkan adanya aktivitas panas signifikan di permukaan,” ujar Adi, Sabtu (1/11).

    Dari hasil analisis, seluruh titik panas dikategorikan memiliki tingkat sedang (medium) yang ditandai dengan kode warna kuning.

    Adi bilang, citra satelit mendeteksi hotspot dengan membandingkan suhu di area tertentu terhadap suhu sekitarnya.

    “Biasanya hotspot mulai muncul ketika suhu permukaan mencapai sekitar 50 derajat Celsius atau lebih. Untuk kebakaran aktif, suhunya bisa mencapai ratusan derajat,” katanya.

    Dia menegaskan, satelit tidak mengukur suhu api secara langsung, melainkan menangkap anomali panas di permukaan bumi.

    “Jika terdeteksi panas yang jauh lebih tinggi dibanding kondisi sekitarnya, satelit akan menandainya sebagai hotspot,” ungkapnya.

    Temuan BMKG itu menjadi peringatan dini terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Lampung bagian utara yang kini mulai memasuki puncak musim kemarau.

    Berikut persebaran 10 titik panas yang terdeteksi BMKG di Lampung:

    1. 1 titik di Kecamatan Muara Sungkai, Kabupaten Lampung Utara

    2. 1 titik di Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Tulang Bawang Barat

    3. 1 titik di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat

    4. 1 titik di Kecamatan Penawaran, Kabupaten Tulang Bawang

    5. 1 titik di Kecamatan Bahuga, Kabupaten Way Kanan

    6. 1 titik di Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan

    7. 1 titik di Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan

    8. 3 titik di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji.

  • Trump Ancam Aksi Militer di Nigeria Terkait Pembunuhan Umat Kristen

    Trump Ancam Aksi Militer di Nigeria Terkait Pembunuhan Umat Kristen

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengirimkan pasukan bersenjata AS ke Nigeria. Ia menyampaikan ancaman itu untuk merespons menghentikan apa yang ia sebut sebagai pembunuhan umat Kristen oleh kelompok teroris.

    Dilansir AFP, Minggu (2/11/2025), dalam sebuah unggahan yang menggemparkan di platform Truth Social, Trump mengatakan telah meminta Pentagon untuk memetakan kemungkinan rencana serangan, sehari setelah memperingatkan bahwa agama Kristen “menghadapi ancaman eksistensial di Nigeria”. Pemimpin Partai Republik mengancam adanya aksi jika Pemerintah Nigeria tidak bertindak.

    “Jika Pemerintah Nigeria terus membiarkan pembunuhan umat Kristen, AS akan segera menghentikan semua bantuan dan asistensi ke Nigeria, dan mungkin akan masuk ke negara yang kini ternoda itu, dengan ‘senjata-api’, untuk sepenuhnya membasmi teroris yang melakukan kekejaman mengerikan ini,” ujar Trump.

    “Dengan ini saya menginstruksikan Departemen Perang kita untuk bersiap menghadapi kemungkinan tindakan. Jika kita menyerang, serangan itu akan cepat, ganas, dan manis, seperti para teroris preman menyerang umat Kristen kita yang kita sayangi,” tambahnya dia.

    Trump juga memperingatkan pemerintah Nigeria bahwa mereka “LEBIH BAIK BERGERAK CEPAT!”

    Trump pada hari Jumat, tanpa bukti, memposting bahwa “ribuan umat Kristen sedang dibunuh (dan) kaum Islamis Radikal bertanggung jawab atas pembantaian massal ini.”

    (maa/maa)

  • Selain Pos Polisi Hangus, Ini Dampak Kerugian Akibat Truk BBM di Cianjur Terbakar

    Selain Pos Polisi Hangus, Ini Dampak Kerugian Akibat Truk BBM di Cianjur Terbakar

    Polres Cianjur sempat menutup jalur menuju Bandung dari arah Sukabumi atau sebaliknya selama proses penanganan kebakaran di Jalan Perintis Kemerdekaan, arus lalu lintas diarahkan ke jalur protokol Cianjur.

    Kepala Satlantas Polres Cianjur AKP Hardian Ardianto mengatakan, setelah sempat berkecamuk selama empat jam, api yang diduga berasal dari truk tangki BBM yang terguling dan menimbulkan percikan api hingga menjalar ke sejumlah bangunan berhasil dipadamkan setelah dikerahkan enam unit mobil pemadam kebakaran.

    “Selama proses penanganan dilanjutkan dengan pendinginan, kami menutup arus lalu lintas dari arah Sukabumi menuju Jalan Perintis Kemerdekaan, di mana arus dialihkan ke jalur protokol dalam kota,” katanya.

    Dia menjelaskan penutupan jalur dilakukan selama proses pendinginan dan proses penyelidikan dilakukan petugas dari Polres Cianjur dan pihak Damkar Cianjur guna menemukan penyebab pasti kebakaran, sehingga pengendara diarahkan ke sejumlah jalur protokol dalam kota Cianjur.

    Hal yang sama dilakukan bagi pengendara dari arah Bandung menuju Sukabumi dialihkan ke jalur yang sama, sehingga Jalan Perintis Kemerdekaan tertutup sementara dari kedua arah Sukabumi menuju Bandung atau sebaliknya dari arah Bandung menuju Sukabumi.

  • Kronologi Truk BBM di Cianjur Terguling Picu Kebakaran Hebat, Pos Polisi dan Kendaraan Hangus

    Kronologi Truk BBM di Cianjur Terguling Picu Kebakaran Hebat, Pos Polisi dan Kendaraan Hangus

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terguling dan langsung memicu kebakaran hebat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Sabtu (1/11/2025) malam.

    Api yang berkobar tidak hanya melumat badan truk, tetapi juga merambat cepat, menghanguskan pos polisi dan beberapa kendaraan di sekitarnya.

    Kobaran api pertama kali terlihat sekitar pukul 21.45 WIB dengan cepat membesar, merembet hingga ke pos polisi yang berjarak sekitar 40 meter.

    Hingga pukul 23.00 WIB, petugas masih berjuang keras karena api tampak belum sepenuhnya terkendali, baik di truk maupun bangunan pos polisi.

    Tim gabungan dari pemadam kebakaran dan aparat kepolisian segera diterjunkan ke lokasi. Beberapa unit mobil pemadam, termasuk kendaraan taktis water cannon milik Polres Cianjur, dikerahkan untuk melumpuhkan api.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra, truk tangki tersebut mulanya melaju dari Bandung menuju Sukabumi.

    “Kendaraan tiba-tiba oleng lalu menabrak tiang listrik hingga terguling,” terang Ika.

    Dia menduga, kecelakaan itu menimbulkan percikan api dari bagian belakang truk. Percikan inilah yang kemudian memicu kebakaran dahsyat.

    Api dengan cepat menjalar mengikuti tumpahan BBM yang mengalir ke jalan, hingga mencapai pos polisi dan kendaraan yang sedang terparkir.

    Sementara itu, Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Budianto, menjelaskan pihaknya telah memobilisasi armada dari beberapa pos pemadam untuk mempercepat penanganan.

    “Kami kerahkan petugas dan mobil pemadam dari beberapa sektor, termasuk dari kota, agar proses penanganan lebih cepat,” ujarnya.

    Budianto menambahkan, sejauh ini petugas masih fokus pada pemadaman dan pendinginan area, sehingga belum bisa memberikan konfirmasi mengenai korban jiwa.

    Kabar dihimpun, hingga Minggu (2/11) pukul 00.30 WIB api masih berkobar hebat di lokasi kejadian.

    “Untuk korban masih belum bisa dipastikan. Nanti setelah api benar-benar padam baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terang dia.