Organisasi: API

  • Kemenhub: Puncak Pergerakan Penumpang Pesawat Periode Natal 2024 Terjadi pada 22 Desember – Halaman all

    Kemenhub: Puncak Pergerakan Penumpang Pesawat Periode Natal 2024 Terjadi pada 22 Desember – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat puncak pergerakan penumpang pesawat domestik dan internasional periode Natal, pada 22 Desember 2024 sebesar 301.488 penumpang.

    Angka tersebut naik 3,92 persen dibandingkan puncak pergerakan penumpang pesawat 2023 yang berjumlah 290.102 penumpang. 

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo mengatakan, kenaikan jumlah pergerakan penumpang pesawat tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga tiket sebesar 10 persen selama 16 hari pada masa angkutan Nataru 2024/2025. 

    “Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat untuk mengurangi beban masyarakat. Efeknya dapat terlihat dari data pergerakan penumpang,” ujar Budi dalam keterangannya, Jumat (27/12/2024).

    Budi mengatakan, jumlah akumulatif pergerakan penumpang pesawat dalam negeri, mulai 18-25 Desember 2024 terhitung sebanyak 1.839.552 orang. Angka tersebut naik 2,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 dan masih bersifat dinamis hingga masa angkutan Nataru 2024/2025 selesai pada 5 Januari 2025.

    Sedangkan, berdasarkan data yang terkumpul pada Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, diketahui terjadi kecenderungan penurunan pada moda lain yaitu angkutan jalan dengan akumulatif jumlah penumpang sebesar 89.363 orang. 

    Angka tersebut turun 30 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal yang sama terjadi pula pada angkutan penyeberangan. Hingga 26 Desember 2024 pukul 06.00 WIB, tercatat akumulatif jumlah penumpang sebesar 1.036.943 orang. Angka tersebut turun 32 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Pada moda kereta api, akumulatif jumlah penumpang terhitung sebesar 2.681.063 orang. Angka tersebut turun 0,02 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

    Penurunan juga terjadi pada moda transportasi laut. Terhitung, akumulatif jumlah penumpangnya sebesar 711.441 orang. Angka turun tersebut turun 8,6 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

    “Hingga Hari Raya Natal, jumlah akumulatif tiap moda menunjukkan penurunan, kecuali pada angkutan udara yang mengalami kenaikan. Namun angka tersebut masih terus berjalan,” ujar Budi.

    Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Perhubungan, diprediksi masih terdapat kemungkinan terjadinya puncak arus keberangkatan jelang tahun baru pada 1 Januari 2025. 

    Untuk itu, seluruh jajaran yang terlibat pada penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 masih terus mewaspadai perkembangan yang terjadi di lapangan. Terlebih menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat potensi cuaca buruk selama masa penyelenggaraan Nataru 2024/2025.

     

  • Awal Mula Berdirinya Kampung Dao di Ancol, "Surga" Kontrakan Rp 300 Ribuan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Desember 2024

    Awal Mula Berdirinya Kampung Dao di Ancol, "Surga" Kontrakan Rp 300 Ribuan Megapolitan 27 Desember 2024

    Awal Mula Berdirinya Kampung Dao di Ancol, “Surga” Kontrakan Rp 300 Ribuan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Berdirinya
    Kampung Dao
    hingga akhirnya banyak menjajakan kontrakan Rp 300 ribuan di RT 13, RW 05, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, tentu saja tak berlangsung singkat.
    Pemukiman penduduk yang berada persis di belakang Stasiun Kampung Bandan ini dibangun secara mandiri oleh masyarakat.
    “Jadi, warga itu menamakan
    Kampung DAO
    , Kampung Baru, RT 13 RW 05. Ini kan merupakan desa mandiri yaitu desa yang dibangun sendiri,” ujar Ketua Blok Kampung Dao bernama Cipto (57) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis (26/12/2024).
    Cipto mengatakan, sampai saat ini, belum ada subsidi dari mana pun termasuk pemerintah untuk pembangunan kampung ini.
    Selama ini, masyarakat di sana bergotong royong tenaga dan uang untuk membuat kampung tersebut lebih bagus dan layak huni.

    Bekas rawa
    Kampung Dao sendiri berada di atas tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), di mana sebelumnya, bekas rawa.
    “Kondisi tanah ini, itu tanah tidur sepertinya itu rawa, tidak ada yang menempatkan sama sekali,” terang Cipto.
    Karena Jakarta adalah kota besar, kata Cipto, banyak perantau yang tertarik untuk datang.
    Para perantau yang datang membutuhkan tempat tinggal. Maka mereka mulai tinggal di tanah bekas rawa tersebut.
    “Masyarakat perlu tempat tinggal dan supaya tidak mengotorkan fasilitas umum dari pemerintah seperti stasiun atau kolong jembatan maka di sini lah kami tinggal,” ujar Cipto.
    Saat ini, Kampung Dao sendiri terdiri dari tiga blok yakni B, C, dan D.
    Masing-masing blok sendiri penduduk tetapnya sekitar 700 jiwa.
    Namun, jumlah penghuni Kampung Dao bisa bertambah atau berkurang setiap harinya karena banyak warga yang mengontrak.
    “Kalau penduduknya per blok kisaran 700 jiwa, cuma karena ada keluar masuk, kadang-kadang kan hari ini ada yang masuk mengontrak, besoknya keluar,” tambah dia.

    Sudah ada sejak 20 tahun lalu
    Cipto mengaku tak terlalu ingat kapan Kampung Dao mulai banyak dibangun rumah-rumah semi permanen.
    Sepengetahuannya, sudah sejak 20 tahun lalu, Kampung Dao dihuni.
    “Kalau tahunnya kita tidak ingat, yang jelas sudah 20 tahun yang lalu kita itu sudah berdiri di sini,” ujar Cipto.
    20 tahun silam, para warga yang ingin menempati Kampung Dao bebas mendirikan rumah sesuai kemampuannya.
    Oleh sebab itu, kini ada warga yang memiliki lebih dari saru rumah di Kampung Dao.
    Biasanya, warga yang memiliki lebih dari satu rumah, kini menyewakan rumahnya.
    Kampung Dao sendiri dikenal sebagai surganya kontrakan murah.
    Di kampung ini, masih banyak menjajakan kontrakan seharga Rp 350 ribuan.
    Meski ukurannya hanya 2×3 meter, dindingnya triplek, dan tak ada kamar mandi di dalam, kontrakan ini banyak peminatnya.
    Berada di kawasan padat penduduk, kontrakan seharga Rp 350 ribu ini menjadi penolong para perantau yang bekerja di Jakarta dan gajinya minim tetap memiliki tempat berlindung.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia, Ada yang Tewaskan Hampir Seluruh Penduduk

    Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia, Ada yang Tewaskan Hampir Seluruh Penduduk

    Jakarta: Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Akibatnya, bencana alam kerap kali melanda negara ini.
     
    Sepanjang sejarah, Indonesia telah mengalami banyak peristiwa bencana alam besar, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Peristiwa memilukan ini menorehkan luka mendalam bagi bangsa.
     
    Bencana Alam Terbesar yang Terjadi di Indonesia
    Dikutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut adalah beberapa bencana alam terbesar yang pernah terjadi di Indonesia:

     

     

    1. Letusan Gunung Toba
    Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif. Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba meluluhlantahkan sebagian besar umat manusia.
     
    Letusan dahsyat ini diperkirakan menciptakan awan abu vulkanik yang menyelimuti sebagian besar belahan bumi utara, menyebabkan pendinginan global dan perubahan iklim yang signifikan. Sementara itu, hanya 5.000-10.000 orang saja yang berhasil selamat dari bencana ini.
     
    2. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)
    Bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter memicu tsunami besar yang menghantam wilayah Aceh. Dampaknya bahkan sampai ke sejumlah negara.
     
    Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak seperti Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.
     
    3. Letusan Gunung Tambora (1815)
    Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815. Bencana alam dahsyat ini menyebabkan bumi mengalami tahun tanpa musim panas pada 1816 dan menelan korban sebanyak 80.000 jiwa.

     

     

    4. Letusan Gunung Krakatau (1883)
    Letusan Gunung Krakatau Purban dipercaya sebagai letusan eksplosif terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia, yang mengakibatkan Pulau Jawa dan Sumatra. Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883.
     
    Letusan dahyat yang terdengar sampai ke Australia itu diduga setara dengan ledakan bom berkekuatan 200 megaton. Kejadian ini menewaskan lebih dari 36.000 orang dan mendinginkan seluruh suhu Bumi selama beberapa bulan.
     
    5.. Gempa Yogyakarta (2006)
    Pada 27 Mei 2006, gempa gempa bumi berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Karena terjadi sekitar pukul 05.53 pagi, banyak warga yang masih terlelap sehingga berakhir terjebak di dalam rumah yang roboh.
     
    Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Sementara itu, sejumlah bangunan dan infrastruktur hancur, termasuk situs bersejarah Candi Prambanan.
     
    6. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)
    Pada 28 September 2018, wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Nahas, gelombang tsunami setinggi enam meter terlanjur menyapu Kota Palu sebelum warga menyelamatkan diri ke dataran tinggi.
     
    Bencana likuifasi juga terjadi sehingga tanah melarut dan membawa semua yang berada di atasnya. Disebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang dalam bencana ini.

     

    7. Letusan Gunung Merapi (1930)
    Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Merapi tercatat telah meletus lebih dari 80 kali sejak abad ke-17, dengan selang waktu empat tahun antar letusan.
     
    Letusan terbesar terjadi pada tahun 1930. Ketika itu, awan panas turun di lereng 20 kilometer ke arah barat, menghancurkan 23 desa dan menewaskan 1.369 warga. Delapan puluh tahun kemudian, tepatnya pada 5 November 2010, letusan kembali terjadi.
     
    Abu vulkanik tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tetapi juga mencapai beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat. BNPB menyebutkan, jumlah korban tewas di Merapi sebanyak 275 orang, termasuk pengurus Mba Marijan alias Ki Thraxo Hargo.
     
    8. Gempa Sumatra Barat (2009)
    Gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 merupakan bencana alam yang menghancurkan. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengakibatkan lebih dari 1.115 orang meninggal dunia, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan.

     

    Jakarta: Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Akibatnya, bencana alam kerap kali melanda negara ini.
     
    Sepanjang sejarah, Indonesia telah mengalami banyak peristiwa bencana alam besar, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Peristiwa memilukan ini menorehkan luka mendalam bagi bangsa.
     
    Bencana Alam Terbesar yang Terjadi di Indonesia
    Dikutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut adalah beberapa bencana alam terbesar yang pernah terjadi di Indonesia:
     
     

     

    1. Letusan Gunung Toba

    Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif. Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba meluluhlantahkan sebagian besar umat manusia.
     
    Letusan dahsyat ini diperkirakan menciptakan awan abu vulkanik yang menyelimuti sebagian besar belahan bumi utara, menyebabkan pendinginan global dan perubahan iklim yang signifikan. Sementara itu, hanya 5.000-10.000 orang saja yang berhasil selamat dari bencana ini.
     

    2. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)

    Bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter memicu tsunami besar yang menghantam wilayah Aceh. Dampaknya bahkan sampai ke sejumlah negara.
     
    Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak seperti Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.
     

    3. Letusan Gunung Tambora (1815)

    Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815. Bencana alam dahsyat ini menyebabkan bumi mengalami tahun tanpa musim panas pada 1816 dan menelan korban sebanyak 80.000 jiwa.
     
     

     

    4. Letusan Gunung Krakatau (1883)

    Letusan Gunung Krakatau Purban dipercaya sebagai letusan eksplosif terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia, yang mengakibatkan Pulau Jawa dan Sumatra. Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883.
     
    Letusan dahyat yang terdengar sampai ke Australia itu diduga setara dengan ledakan bom berkekuatan 200 megaton. Kejadian ini menewaskan lebih dari 36.000 orang dan mendinginkan seluruh suhu Bumi selama beberapa bulan.
     

    5.. Gempa Yogyakarta (2006)

    Pada 27 Mei 2006, gempa gempa bumi berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Karena terjadi sekitar pukul 05.53 pagi, banyak warga yang masih terlelap sehingga berakhir terjebak di dalam rumah yang roboh.
     
    Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Sementara itu, sejumlah bangunan dan infrastruktur hancur, termasuk situs bersejarah Candi Prambanan.
     

    6. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)

    Pada 28 September 2018, wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Nahas, gelombang tsunami setinggi enam meter terlanjur menyapu Kota Palu sebelum warga menyelamatkan diri ke dataran tinggi.
     
    Bencana likuifasi juga terjadi sehingga tanah melarut dan membawa semua yang berada di atasnya. Disebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang dalam bencana ini.
     

    7. Letusan Gunung Merapi (1930)

    Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Merapi tercatat telah meletus lebih dari 80 kali sejak abad ke-17, dengan selang waktu empat tahun antar letusan.
     
    Letusan terbesar terjadi pada tahun 1930. Ketika itu, awan panas turun di lereng 20 kilometer ke arah barat, menghancurkan 23 desa dan menewaskan 1.369 warga. Delapan puluh tahun kemudian, tepatnya pada 5 November 2010, letusan kembali terjadi.
     
    Abu vulkanik tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tetapi juga mencapai beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat. BNPB menyebutkan, jumlah korban tewas di Merapi sebanyak 275 orang, termasuk pengurus Mba Marijan alias Ki Thraxo Hargo.
     

    8. Gempa Sumatra Barat (2009)

    Gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 merupakan bencana alam yang menghancurkan. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengakibatkan lebih dari 1.115 orang meninggal dunia, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Deterjen Jadi Solusi Alternatif Pemadaman Kebakaran

    Deterjen Jadi Solusi Alternatif Pemadaman Kebakaran

    Liputan6.com, Yogyakarta – Penggunaan deterjen sebagai campuran air dalam pemadaman kebakaran terbukti efektif mengatasi api dalam situasi darurat. Metode ini menjadi salah satu solusi alternatif saat peralatan konvensional pemadam kebakaran sulit menjangkau lokasi atau ketika sumber air terbatas.

    Mengutip dari berbagai sumber, kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebakaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa deterjen memiliki kemampuan menurunkan tegangan permukaan air sehingga membuat cairan lebih mudah menyebar dan meresap.

    Laboratorium Pengendalian Kebakaran KLHK mencatat, campuran 100 ml deterjen dalam 10 liter air dapat meningkatkan efektivitas pemadaman hingga 40 persen dibanding penggunaan air biasa. Hal ini terjadi karena pembentukan lapisan busa yang berfungsi sebagai isolator antara bahan bakar dan api.

    Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta telah menerapkan metode ini dalam beberapa kasus kebakaran di pemukiman padat penduduk. Tercatat sepanjang 2023, dari 150 kasus kebakaran yang ditangani, 35 di antaranya menggunakan campuran deterjen sebagai alternatif pemadaman.

    Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Pusat menjelaskan penggunaan deterjen terutama efektif untuk kebakaran di area sempit atau lokasi dengan akses terbatas, terutama saat mobil pemadam tidak bisa masuk ke gang-gang sempit atau ketika hidran air jauh dari lokasi.

    Di wilayah lain, Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kalimantan Selatan mencatat keberhasilan penggunaan deterjen dalam pemadaman kebakaran lahan gambut. Metode ini berhasil memadamkan api di area seluas 50 hektar dalam waktu 3 hari, lebih cepat dibanding metode konvensional yang biasanya membutuhkan waktu seminggu.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerbitkan panduan teknis yang mengatur konsentrasi deterjen yang aman digunakan, yakni tidak lebih dari 2 persen dari volume air untuk menghindari dampak lingkungan.

    Deterjen yang digunakan juga harus memenuhi standar khusus yang ditetapkan KLHK. Kriteria tersebut meliputi tingkat biodegradable minimal 80 persen dan tidak mengandung fosfat untuk meminimalkan pencemaran tanah dan air.

    KLHK bekerja sama dengan produsen deterjen lokal untuk mengembangkan formula khusus yang lebih ramah lingkungan namun tetap efektif untuk pemadaman kebakaran. Penelitian tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2024.

    Pusat Penelitian Kebakaran KLHK juga tengah menyusun standar operasional prosedur penggunaan deterjen dalam pemadaman kebakaran yang akan diberlakukan secara nasional. Standarisasi ini mencakup aspek teknis pencampuran, metode aplikasi, dan protokol keselamatan.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Tingkatkan layanan, KAI Divre II Sumbar hadirkan live music dan bagikan suvenir 

    Tingkatkan layanan, KAI Divre II Sumbar hadirkan live music dan bagikan suvenir 

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Tingkatkan layanan, KAI Divre II Sumbar hadirkan live music dan bagikan suvenir 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 26 Desember 2024 – 16:32 WIB

    Elshinta.com – Dalam rangka memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan kepada para penumpang selama periode liburan Natal dan Tahun Baru 2025, KAI Divre II Sumatera Barat menghadirkan hiburan live music di Stasiun Padang. Acara ini diadakan selama 6 hari, yakni pada tanggal 25, 26, 28, 29, dan 31 Desember 2024 serta 1 Januari 2025.

    Kahumas KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, M. As’ad Habibuddin mengatakan, live music berlangsung di sekitar ruang tunggu penumpang, mulai pukul 13.30 WIB hingga 17.30 WIB. Kehadiran live music ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap penumpang, tetapi juga sebagai dukungan KAI kepada pelaku seni lokal di Sumatera Barat.

    “KAI Divre II Sumatera Barat ingin mengapresiasi para pelaku seni musik sekaligus memberikan hiburan kepada penumpang saat berada di lingkungan stasiun,” ujar M As’ad, Rabu (25/12). 

    Melalui acara ini, KAI Divre II Sumbar berharap dapat memberikan suasana yang lebih hangat dan ramah di stasiun selama masa liburan. Para penumpang diundang untuk menikmati musik sambil menunggu jadwal keberangkatan, menciptakan momen yang lebih santai dan menyenangkan.

    Pada hari pertama acara live music, Rabu (25/12), manajemen KAI Divre II Sumbar menyapa pelanggan dengan membagikan suvenir menarik. Kegiatan yang penuh keakraban ini dipimpin langsung oleh Vice President KAI Divre II Sumbar, M. Tri Setyawan.

    KAI juga mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan momentum ini sebagai kesempatan bersantai bersama keluarga dan kerabat di lingkungan stasiun yang semakin nyaman. Penumpang diharapkan tetap memperhatikan kenyamanan bersama dengan menjaga kebersihan dan mengikuti aturan yang berlaku selama berada di area stasiun.

    “Kami berharap para penumpang merasa lebih terhibur dan nyaman saat menggunakan layanan kereta api. Kehadiran live music ini adalah salah satu bentuk komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan,” tambah As’ad seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Kamis (26/12). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kisah Aura Rahmi, Masinis Perempuan yang Mahir Operasikan Kereta Otomatis

    Kisah Aura Rahmi, Masinis Perempuan yang Mahir Operasikan Kereta Otomatis

    Jakarta: Aura Rahmi Ramadana, sosok perempuan yang sukses mendobrak stereotipe gender. Bukan tanpa sebab pastinya, itu karena dirinya mahir dalam mengendalikan rangkaian kereta listrik LRT Jabodebek.
     
    Meski harus melalui berbagai tantangan kala meniti karier dalam profesi yang didominasi oleh laki-laki, Aura tak memadamkan mimpinya untuk menjadi seorang pengemudi kereta api atau masinis.
     
    “Bagi saya, menjadi masinis bukan sekadar karier, melainkan bentuk pelayanan untuk masyarakat, dan itu memberikan makna mendalam dalam hidup saya,” ucap Aura Rahmi Ramadana memaknai profesinya sebagai seorang masinis, mengutip kisahnya yang disiarkan secara tertulis, Kamis, 26 Desember 2024.
     
    Perjalanan yang ditempuh Aura dalam meraih mimpinya tak terlepas dari kebijakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang memberi ruang bagi para perempuan Indonesia untuk meniti karier sebagai seorang masinis.
     
    Aura ingin membagikan pengalamannya guna menjadi inspirasi bagi para masyarakat, terutama perempuan di luar sana, yang bermimpi untuk menjadi seorang masinis.
     
    Berlatih hingga ke Negeri Jiran
     
    Putri Baturaja, Sumatra Selatan ini mengisahkan awal mula dirinya meniti karier sebagai seorang masinis. Ia mengaku menjalani proses yang cukup panjang dan menantang, dimulai dari seleksi administrasi, tes kesehatan, tes psikologi, hingga wawancara.
     
    Setelah dinyatakan lulus dan menjadi bagian dari insan perkeretaapian, Aura pun mengikuti pelatihan intensif yang mencakup teori, praktik langsung di lapangan, dan simulasi pengoperasian kereta.
     
    Pelatihan tersebut tak hanya ia jalani di Indonesia, tetapi hingga bertandang ke Malaysia untuk belajar tentang cara pengoperasian kereta.
     
    Adapun sejumlah pelatihan yang telah Aura lalui, meliputi pelatihan awak sarana perkeretaapian tingkat pertama dengan penggerak listrik (0.61) di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian Bekasi; kecakapan awak sarana perkeretaapian tingkat pertama (0.62) di LRT Sumatra Selatan; serta pelatihan awak sarana perkeretaapian otomatis (Professional Metro Train Driver) di Prasana Malaysia Berhad.
     
    Aura juga menjalani pelatihan Diklat SOP Train Attendant Sistem Grade of Automation (GoA) 3 Divisi LRT Jabodebek. Berbagai proses tersebut ia lalui dengan penuh kesungguhan dan dedikasi, hingga berhasil mengantongi sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian Otomatis (2023-2027) setelah dinyatakan lulus uji sertifikasi.
     
    “Setelah dinyatakan lulus, saya resmi diangkat menjadi masinis muda,” ucap dia.
     
    Berbagai pelatihan tersebut juga membekali Aura dengan keahlian untuk mengoperasikan LRT Jabodebek berbasis sistem otomatis dan manual, keselamatan operasional dan penanganan situasi darurat, serta memahami standar pelayanan transportasi publik.
     
    Jerih payahnya dalam meraih mimpi pun terbayarkan. Aura menerima berbagai fasilitas yang diberikan oleh KAI, meliputi gaji, tunjangan kesehatan, asuransi, dan program kesejahteraan lainnya.
     
    Aura merasa seluruh fasilitas yang ia terima merupakan bentuk penghargaan atas tanggung jawab besar yang diemban oleh para masinis. Ia termotivasi untuk bekerja dengan maksimal dan fokus pada tanggung jawabnya sebagai seorang masinis.
     
    Kini, Aura bertugas sebagai masinis kereta listrik LRT Jabodebek yang menggunakan teknologi otomatis (driverless). Meski kereta ini berbasis otomatis, peran masinis tetap penting dalam memantau dan memastikan kelancaran perjalanan serta keamanan penumpang.
     

     

    Transformasi transportasi publik
     
    Walaupun menjadi masinis tak lagi sebatas bunga tidur bagi Aura, ia tetap tak letih mengasah ilmu dan terus belajar. Aura tak kehabisan batu lompatan setelah berhasil mewujudkan cita-citanya.
     
    Merujuk kembali kepada bagaimana Aura memaknai profesi masinis sebagai bentuk pelayanan bagi masyarakat, Srikandi kelahiran 1998 ini mengarahkan anak panahnya pada target yang baru.
     
    Ia membidik pengembangan pemanfaatan teknologi dalam transformasi transportasi publik, wabilkhusus perkeretaapian, untuk menjadi langkah selanjutnya.
     
    Harapan yang kini menjadi kompas dalam perjalanan kariernya adalah meningkatkan keahlian dalam pengoperasian kereta berbasis teknologi canggih. Ia berkomitmen untuk mendalami sistem kereta otomatis (driverless) guna mendukung peningkatan efisiensi dan keamanan di dunia perkeretaapian.
     
    Dengan demikian, Aura berharap bisa berkontribusi secara langsung dalam pengembangan moda transportasi serupa di masa depan.
     
    Tak hanya itu, ia juga ingin menyebarluaskan pengalaman dan pengetahuannya kepada generasi muda, terutama perempuan, agar semakin banyak yang tertarik untuk berkarier di bidang transportasi publik, khususnya perkeretaapian.
     
    Aura berpesan kepada para perempuan agar tidak takut bermimpi besar, meski apa yang diimpikan dianggap tidak umum bagi perempuan.
     
    Ia sendiri membuktikan ucapan tersebut melalui keberhasilannya dalam meraih mimpi untuk menjadi seorang masinis. Menurut dia, capaiannya menjadi bukti bahwa perempuan juga bisa berperan besar, khususnya dalam bidang kemajuan dunia transportasi.
     
    Kunci dari keberhasilannya adalah keyakinan pada diri sendiri, kegigihan untuk terus belajar, dan komitmennya untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
     
    Aura meyakini melalui kariernya sebagai seorang masinis, ia dapat membantu mobilitas banyak orang, baik untuk pekerjaan, pendidikan, hingga menjaga terjalinnya tali silaturahmi antaranggota keluarga yang terpisah oleh jarak.
     
    Dalam mengemban tanggung jawab dan menjalankan tugasnya, Aura berpegang teguh pada komitmen untuk mengantarkan penumpang ke tempat tujuan mereka dengan aman, nyaman, dan tepat waktu.
     
    “Melalui pekerjaan ini, saya dapat memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat,” ucap Aura.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Ganjil Genap Jakarta Kembali Berlaku Hari Ini, 27 Desember 2024 – Halaman all

    Ganjil Genap Jakarta Kembali Berlaku Hari Ini, 27 Desember 2024 – Halaman all

    Setelah diberlakukan penghentian sementara selama libur Nataru 2024/2025, sistem ganjil genap di Jakarta kembali berlaku hari ini, 27 Desember 2024.

    Tayang: Jumat, 27 Desember 2024 08:13 WIB

    Instagram @tmcpoldametr

    Ganjil Genap Jakarta Berlaku Kembali Hari Ini, 27 Desember 2024 

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah diberlakukan penghentian sementara selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, sistem ganjil genap di Jakarta kembali berlaku hari ini, Jumat (27/12/2024).

    Pengaturan ini dilakukan untuk mengatur lalu lintas di ibu kota yang cenderung padat setelah masa liburan berakhir.

    “27 Desember: Ganjil Genap Berlaku,” dikutip dari X @TMCPoldaMetro.

    Sebelumnya, selama libur Nataru 2024/2025 yaitu pada tanggal 25 dan 26 Desember 2024, Ganjil Genap di Jakarta tidak diberlakukan.

    Keputusan ini sesuai dengan Pergub DKI Jakarta No 88 Tahun 2019 yang mengecualikan pemberlakuan Ganjil Genap pada hari libur nasional.

    Jadwal Ganjil Genap Libur Nataru 2024/2025 Jakarta 

    Rabu dan Kamis, 25 dan 26 Desember 2024: Ganjil Genap tidak berlaku
    Jumat, 27 Desember 2024: Ganjil Genap Berlaku
    Sabtu-Minggu, 28-29 Desember 2024: Ganjil Genap tidak berlaku
    Senin-Selasa, 30-31 Desember 2024: Ganjil Genap berlaku

    Waktu Penerapan Ganjil Genap

    Ganjil genap biasanya diberlakukan pada hari kerja yaitu Senin – Jumat (kecuali hari libur Nasional), dengan jam operasional:

    Pagi: 06.00–10.00 WIB
    Sore/Malam: 16.00–21.00 WIB

    Pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu), sistem ini tidak berlaku.

    Ruas Jalan yang Diterapkan

    Sistem ganjil genap berlaku di 25 ruas jalan utama di Jakarta, termasuk:

    Jalan Jenderal Sudirman
    Jalan MH Thamrin
    Jalan Gatot Subroto
    Jalan Rasuna Said
    Jalan MT Haryono

    Daftar lengkap ruas jalan dapat dilihat melalui situs resmi Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

    Sanksi Bagi Pelanggar

    Bagi pengendara yang melanggar aturan ganjil genap, sanksi berupa denda maksimal Rp 500.000 akan dikenakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

    Pelanggaran ini juga diawasi melalui kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di sejumlah titik.

    Kendaraan yang Dikecualikan dalam Aturan Ganjil Genap Jakarta

    Kendaraan darurat (ambulans, pemadam kebakaran)
    Angkutan umum berpelat kuning
    Kendaraan listrik
    Sepeda motor
    Kendaraan dinas berpelat khusus atau dinas pemerintah

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Ganjil Genap Jakarta

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Masinis dan Petugas Sigap, Truk Mitsubishi Canter Nyaris Dihajar KRL Commuter Line di Citeras – Halaman all

    Masinis dan Petugas Sigap, Truk Mitsubishi Canter Nyaris Dihajar KRL Commuter Line di Citeras – Halaman all

    Petugas palang pintu sigap dan segera memberi aba-aba ke kereta KRL Commuter Line yang akan melintas saat melihat truk Canter berhenti di tengah rel.

    Tayang: Jumat, 27 Desember 2024 07:51 WIB

    Kolase Tribunnews

    Sebuah truk Mitsubishi Fuso jenis Canter nyaris babak belur dihajar KRL Commuter Line relasi Rangkasbitung-Tanah Abang di perlintasan kereta di daerah Nengnong, Citeras, Kabupaten Lebak. 

    TRIBUNNEWS.COM, LEBAK – Sebuah truk Mitsubishi Fuso jenis Canter nyaris babak belur dihajar KRL Commuter Line relasi Rangkasbitung-Tanah Abang di perlintasan kereta di daerah Nengnong, Citeras, Kabupaten Lebak.

    Petugas perlintasan kereta api langsung sigap dan segera memberi aba-aba ke kereta KRL Commuter Line yang akan melintas saat melihat truk Canter berhenti di tengah rel. 

    Begitu juga dengan masinis kereta yang segera menghentikan laju kereta sembari membunyikan klakson.

    Insiden truk Canter tertemper kereta tidak sampai terjadi karena masinis berhasil menghentikan laju kereta.

    Kereta berhenti hanya berselisih jarak beberapa meter dari posisi truk di rel perlintasan kereta.

    Belum diketahui apa penyebab truk tiba-tiba berhenti dengan kabin truk tepat di atas rel tersebut.

    Seperti dalam video yang beredar di media sosial, saat truk ini berhenti, sang sopir buru-buru turun ketika diteriaki petugas dan melihat kereta makin mendekat.

    Posisi kelistrikan truk masih aktif, diindikasikan dari lampu depan truk berwarna kuning tersebut yang menyala terang.

    Peristiwa ini diduga terjadi Rabu malam, 25 Desember 2024.

     

        

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Rekomendasi Ide Merayakan Pergantian Tahun dengan Kegiatan Outdoor

    Rekomendasi Ide Merayakan Pergantian Tahun dengan Kegiatan Outdoor

    Jakarta: Merayakan tahun baru dengan kegiatan outdoor di alam bebas bisa menjadi pilihan yang seru.

    Udara segar, pemandangan indah, serta suasana yang jauh dari hiruk pikuk membuat pergantian tahun semakin berkesan. 

    Berikut beberapa ide kegiatan outdoor untuk merayakan malam pergantian tahun:

    1. Kemping di alam terbuka

    Camping di gunung, di tepi danau, atau di alam terbuka adalah cara yang menyenangkan untuk merayakan tahun baru. Anda bisa memilih lokasi camping dengan jarak terjangkau namun dekat dengan alam. Selama camping, Anda bisa menikmati api unggun, berbagi cerita, hingga bernyanyi bersama sambil menunggu pergantian tahun.
    2. Naik gunung

    Bagi pecinta alam, merayakan tahun baru di puncak bukit atau gunung bisa memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Pilihlah gunung atau bukit yang mudah diakses dan aman untuk didaki.

    Anda bisa menikmati pemandangan langit malam yang bersih sambil menunggu detik-detik pergantian tahun. Dari atas ketinggian, kita bisa menyaksikan kembang api dari jauh hingga bermalam di tenda. 
     

     

    3. Barbeque di pantai

    Jika Anda berada di dekat pantai, merayakan tahun baru dengan pesta Barbeque (BBQ) di pantai adalah pilihan yang menarik. Anda bisa memilih pantai yang lebih tenang dan tidak terlalu ramai.

    Sambil menikmati suasana pantai dengan deburan ombak, Anda bisa memanggang daging bersama orang terdekat sambil merayakan pergantian tahun.
    4. Menikmati karnaval atau festival Tahun Baru 

    Beberapa kota besar sering mengadakan karnaval atau festival tahun baru di area terbuka. Anda bisa merayakan tahun baru sambil menikmati berbagai atraksi seperti musik live, tarian, bazar makanan, atau pertunjukan seni, hingga menonton pertunjukan kembang api. 
    5. Pesta di taman pribadi

    Jika Anda memiliki taman pribadi yang cukup luas, maka tidak ada salahnya mengajak atau mengundang orang-orang terdekat untuk merayakan malam tahun baru di properti outdoor milik sendiri.

    Anda bisa mendekorasi taman dengan lampu-lampu, balon, dan bunga-bunga, serta mengatur meja makan panjang untuk acara makan malam bersama, membuat permainan yang seru, hingga membakar kembang api. 

    Jakarta: Merayakan tahun baru dengan kegiatan outdoor di alam bebas bisa menjadi pilihan yang seru.
     
    Udara segar, pemandangan indah, serta suasana yang jauh dari hiruk pikuk membuat pergantian tahun semakin berkesan. 
     
    Berikut beberapa ide kegiatan outdoor untuk merayakan malam pergantian tahun:

    1. Kemping di alam terbuka

    Camping di gunung, di tepi danau, atau di alam terbuka adalah cara yang menyenangkan untuk merayakan tahun baru. Anda bisa memilih lokasi camping dengan jarak terjangkau namun dekat dengan alam. Selama camping, Anda bisa menikmati api unggun, berbagi cerita, hingga bernyanyi bersama sambil menunggu pergantian tahun.

    2. Naik gunung

    Bagi pecinta alam, merayakan tahun baru di puncak bukit atau gunung bisa memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Pilihlah gunung atau bukit yang mudah diakses dan aman untuk didaki.
    Anda bisa menikmati pemandangan langit malam yang bersih sambil menunggu detik-detik pergantian tahun. Dari atas ketinggian, kita bisa menyaksikan kembang api dari jauh hingga bermalam di tenda. 
     

     

    3. Barbeque di pantai

    Jika Anda berada di dekat pantai, merayakan tahun baru dengan pesta Barbeque (BBQ) di pantai adalah pilihan yang menarik. Anda bisa memilih pantai yang lebih tenang dan tidak terlalu ramai.
     
    Sambil menikmati suasana pantai dengan deburan ombak, Anda bisa memanggang daging bersama orang terdekat sambil merayakan pergantian tahun.

    4. Menikmati karnaval atau festival Tahun Baru 

    Beberapa kota besar sering mengadakan karnaval atau festival tahun baru di area terbuka. Anda bisa merayakan tahun baru sambil menikmati berbagai atraksi seperti musik live, tarian, bazar makanan, atau pertunjukan seni, hingga menonton pertunjukan kembang api. 

    5. Pesta di taman pribadi

    Jika Anda memiliki taman pribadi yang cukup luas, maka tidak ada salahnya mengajak atau mengundang orang-orang terdekat untuk merayakan malam tahun baru di properti outdoor milik sendiri.
     
    Anda bisa mendekorasi taman dengan lampu-lampu, balon, dan bunga-bunga, serta mengatur meja makan panjang untuk acara makan malam bersama, membuat permainan yang seru, hingga membakar kembang api. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • UPDATE Pengadang Kajari Kediri: Dua Pelaku Mabuk dan Tak Suka Mobil Dinas Pradhana Berkeliaran Malam – Halaman all

    UPDATE Pengadang Kajari Kediri: Dua Pelaku Mabuk dan Tak Suka Mobil Dinas Pradhana Berkeliaran Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut update terkini kasus pengadang mobil Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Pradhana Probo Setyarjo.

    Pradhana Probo menjadi viral saat terlibat cekcok dengan dua orang tak dikenal (OTK) pada Senin (23/12/2024) malam.

    Pada awal rekaman terlihat OTK yang mengendarai sepeda motor memaksa agar Kajari Kediri tersebut untuk berhenti di Jalan Imam Bonjol, Kota Kediri.

    Kala itu, Pradhana Probo sedang bersama keluarga mengendarai mobil berplat merah.

    Penghadang berteriak ‘berhenti, berhenti’, namun tidak digubris.

    Singkat cerita, pelaku menggunakan sepeda motor menghadang laju mobil Pradhana Probo.

    Kedua OTK lalu menggedor-gedor pintu mobil memaksa Kajari Kediri keluar.

    Pradhana Probo sempat cekcok dengan OTK hingga puncaknya mengeluarkan senjata api.

    Selanjutnya, Pradhana Probo melepaskan tembakan guna memperingatkan dua pelaku yang melakukan penghadangan.

    Terkini, Polres Kediri mengamankan dua pemotor bernama Hikmawan Fendi Laksono (33) dan Ahmad Masliyanto (42).

    Mereka merupakan warga Kediri yang menjadi anggota sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM).

    Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Fathur Rozikin, mengatakan Pradhana Probo Setyarjo telah diperiksa sebagai pelapor.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pihak tak saling kenal dan aksi pengadangan mobil dilakukan secara spontan.

    “Di pertigaan depan SMPN Jalan Diponegoro itu (mobil Kajari) dibuntuti,” ungkapnya, Kamis (26/12/2024).

    Kedua pelaku yang sedang dalam pengaruh alkohol mengejar mobil berpelat merah tersebut.

    Motif pengadangan yakni pelaku ingin menegur penggunaan mobil dinas di luar jam kerja.

    “Motifnya untuk mengetahui alasan penggunaan operasional mobil dinas malam hari,” tukasnya.

    Meski berstatus anggota LSM, aksi pengadangan dilakukan atas inisiatif pribadi.

    “Pas di simpang tiga Jalan Imam Bonjol itu mobil berhenti, lalu seorang pengendara motor menarik pengemudi mobil keluar dan satunya lagi memvideo,” terangnya.

    Sempat terjadi baku hantam antara kedua pihak yang berakhir dengan tembakan peringatan yang diletuskan Pradhana Probo Setyarjo.

    “Makanya dengan sangat terpaksa itu tembakan peringatan, agar pelaku menghentikan aksinya,” sambungnya.

    Anak-anak Pradhana Probo Setyarjo yang berada di dalam mobil trauma melihat aksi penghadangan hingga tembakan peringatan.

    Sebelumnya, Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, mengatakan insiden tembakan peringatan terjadi saat Pradhana Probo Setyarjo dan keluarga melintasi Jalan Imam Bonjol, Kota Kediri.

    “Rombongan keluarga Kajari Kabupaten Kediri berkendara di Jalan Imam Bonjol. Tiba-tiba, dua pengendara motor berboncengan sambil berteriak ‘berhenti, berhenti’, namun tidak dihiraukan,” paparnya, Selasa (24/12/2024), dikutip dari TribunMataraman.com.

    Meski melakukan tembakan peringatan di tengah keramaian, penyidik menyatakan kepemilikan senjata api oleh Pradhana Probo Setyarjo sudah sesuai prosedur.

    Sementara itu, Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Kediri, Iwan Nuzuardi, menyatakan kedua pelaku melontarkan kata-kata ancaman dan menghadang laju mobil.

    “Pak Kajari kaget, apalagi saat itu beliau bersama keluarga. Melihat situasi yang mengancam keselamatan dirinya dan keluarganya, beliau akhirnya mengeluarkan senjata api dan melepaskan tembakan peringatan ke udara,” tuturnya.

    Akibat kejadian itu, istri Pradhana Probo Setyarjo dan anaknya mengalami trauma.

    “Anak-anak, terutama yang perempuan berusia tujuh tahun, pasti merasa takut. Namun, alhamdulillah, Pak Kajari tidak mengalami luka serius,” imbuhnya. 

    Siapa Probo Setyarjo?

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Probo Setyarjo sudah bertahun-tahun berkecimpung dalam bidang penegakan hukum.

    Ia memiliki tiga titel akademis, yakni Sarjana Ekonomi (S.E); Sarjana Hukum (S.H); dan Magister Hukum (M.H).

    Dirinya pernah bertugas di institusi kejaksaan negeri sejumlah wilayah.

    Pada tahun 2013, Probo Setyarjo bertugas di Kejaksaan Negeri Cilegon sebagai Jaksa/Kepala Seksi Tindak Pidana Umum.

    Berikut berjalan karier selengkapnya:

    – Jaksa/Kepala Seksi Tindak Pidana Umum – Kejaksaan Negeri Tigaraksa (2016)

    – Jaksa/Kepala Sub Seksi Pra Penuntutan – Kejaksaan Negeri Jakarta Utara (2011)

    – Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Dki Jakarta (2018)

    – Koordinator Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (2019-2021)

    – Kepala Kejaksaan Negeri Kejaksaan Tinggi Bengkulu (2022-2023)

    – Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri (2024-Sekarang)