Organisasi: API

  • Detik-detik Pria Bermasker Tembak Kantor Perusahaan Transportasi di Tangerang

    Detik-detik Pria Bermasker Tembak Kantor Perusahaan Transportasi di Tangerang

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pria bermasker menembak kantor perusahaan transportasi di kawasan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    “Insiden penembakan itu terjadi pada Minggu (2/11) malam, jelang tengah malam,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, Selasa (4/11/2025).

    Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan kantor, awalnya melihat seorang laki-laki tidak dikenal berdiri di depan gerbang kantor

    “Laki-laki itu menggunakan masker, pakaian baju hitam, celana coklat, serta membawa tas ransel,” katanya.

    Kemudian saksi mendekati laki-laki tersebut, namun tiba-tiba laki-laki tersebut langsung pergi dengan dibonceng oleh temannya sambil menembakkan senjata api ke arah saksi.

    “Tembakan dari laki-laki tidak dikenal itu mengenai kaca pintu kantor. Para pelaku langsung melarikan diri,” ujarnya.

    Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Panongan dan petugas yang datang ke TKP menemukan kaca pintu berlubang serta satu proyektil senjata api.

    “Kami melakukan pendalaman dengan melakukan pemeriksaan atas bukti petunjuk serta menggali keterangan saksi-saksi,” terang Indra. Dikutip dari Antara.

  • Prabowo Pastikan Jalur Kereta Cepat Whoosh Diperpanjang Hingga Banyuwangi

    Prabowo Pastikan Jalur Kereta Cepat Whoosh Diperpanjang Hingga Banyuwangi

    Jakarta (beritajatim.com) – Presiden RI Prabowo Subianto memastikan pembangunan jalur kereta cepat Whoosh tidak akan berhenti di Surabaya.

    Ia menegaskan, proyek strategis nasional tersebut akan diperpanjang tidak hanya sampai Surabaya namun hingga ujung timur Jawa Timur, yakni Banyuwangi.

    “Saya minta tidak hanya Surabaya tetapi sampai Banyuwangi. Banyuwangi (kereta cepat sampai Banyuwangi), ya Banyuwangi,” kata Prabowo seusai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025) saat menjawab wartawan di youtub Sekretariat Presiden.

    Saat ini operasional Whoosh baru melayani Jakarta–Bandung. Prabowo menilai perluasan ini penting untuk membuka konektivitas menuju wilayah timur Jawa, sekaligus menghadirkan pilihan transportasi massal yang semakin beragam.

    “Surabaya itu zaman dahulu. Sekarang Banyuwangi,” tegasnya.

    Selain Pulau Jawa, Prabowo juga menargetkan pemerataan pembangunan infrastruktur rel di pulau lainnya. Ia menyebut, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi akan menjadi tujuan pengembangan jaringan kereta api nasional.

    Menurut Prabowo, jalur kereta api juga memiliki fungsi vital bagi distribusi komoditas nasional.

    “Untuk hasil-hasil bumi kita yang ada di pedalaman untuk dibawa ke pelabuhan. Kelapa sawit, karet, kopi, timah, tambang-tambang, nikel. Banyak sekali. Daripada pakai truk-truk yang banyak, jalan rusak dan menghabiskan BBM. Dengan kereta api kita akan turunkan biaya ekonomi,” paparnya.

    Untuk menindaklanjuti arahan tersebut, Prabowo telah memerintahkan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan serta Kementerian Perhubungan untuk mulai menyusun perencanaan teknis. (ted)

  • Polisi Ungkap Identitas Korban Meninggal Akibat Mobil dan Motor Tertabrak Kereta di Yogyakarta

    Polisi Ungkap Identitas Korban Meninggal Akibat Mobil dan Motor Tertabrak Kereta di Yogyakarta

    Liputan6.com, Jakarta Tiga korban meninggal dalam kecelakaan tragis melibatkan Kereta Api (KA) Bangunkarta dengan sepeda motor dan mobil di perlintasan sebidang antara Stasiun Brambanan dan Maguwo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    “Tiga korban meninggal yaitu Kushartati (61), perempuan asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta,” kata Kapolsek Prambanan Polresta Sleman Kompol Dede Setiyarto kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).

    Kemudian Surono (63), pria asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta dan Galang Jordanio Algibra (26) pria asal Manisrenggo, Klaten.

    Kecelakaan maut ini terjadi pada Selasa (4/11/2025) sekira pukul 10.35 WIB.

    Terpisah, Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih menuturkan kereta api dengan nomor KA 161 relasi Solo-Yogyakarta itu menemper dua kendaraan yang nekat melintas.

    “KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” ujar Feni.

    Informasi awal dari lokasi kejadian menyebutkan bahwa kecelakaan diduga disebabkan oleh kerusakan pada palang pintu perlintasan yang tidak berfungsi saat kereta melintas.

    Dijelaskan, saat sepeda motor dan mobil tersebut berusaha melintas dari arah selatan ke utara, pada saat bersamaan melaju KA Bangunkarta. Masinis telah membunyikan semboyan 35 (klakson peringatan keras), namun karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakan tak terhindarkan.

    KAI Daop 6 Yogyakarta juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang KA yang terdampak akibat keterlambatan perjalanan ini.

  • A400M, sang “Garuda Baja” penakluk api sekaligus penyelamat jiwa

    A400M, sang “Garuda Baja” penakluk api sekaligus penyelamat jiwa

    Parasnya yang tegas akan selalu siap menabrak langit cerah, gelap, bahkan hujan badai sekalipun demi tuntasnya misi yang diturunkan sang panglima tertinggi.

    Jakarta (ANTARA) – Sejak pertama kali mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin (3/11), aura kuat dan gagah yang dia pancarkan begitu terasa.

    Badan besarnya mendarat dengan mulus, penuh wibawa. Dia meluncur dengan elegan di landasan pacu, seakan-akan tak peduli dengan udara panas pukul 10.00 WIB yang saat itu membakar sekujur tubuhnya.

    Dia berjalan nan tenang dari ujung landasan, menabrak fatamorgana yang tak berhenti bergelombang.

    Ketika berjalan menghadap publik yang menunggu, dia langsung disambut dengan semburan air dari sisi kanan kirinya. Umumnya disebut Water Salute.

    Namun semburan air itu tak dihiraukannya.

    Dia biarkan bulir-bulir air itu menyelimuti setiap jengkal tubuh kekarnya yang sudah panas dijilati matahari.

    Baling-baling yang bertindak sebagai tangan utamanya pun terlihat kekar ketika menerjang semburan air yang tak beraturan.

    Tidak lupa tepuk tangan dari para pejabat berpangkat bintang dan barisan orang asing mengiringi setiap langkahnya.

    Namun, tepuk tangan para manusia itu tak sanggup menutupi suara raungan mesin nan menggelegar miliknya.

    Dia lah pesawat angkut A400M, sang “Garuda Baja” milik TNI AU.

    Sepertinya tidak berlebihan jika disebut sebagai sang Garuda., melihat begitu besar, gagah dan penuh wibawanya pesawat tersebut. Sama seperti burung Garuda, sang lambang negara yang menggambarkan kekuatan, kebesaran dan berwibawanya bangsa Indonesia.

    Kedatangannya begitu ditunggu-tunggu sejak Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak pembelian tahun 2021 yang mulai efektif pada 2022.

    Sejak saat itu lah, pihak Airbus Defence and Space selaku pabrikan mulai merakit dengan serius A400M itu demi lahirnya sang raksasa baru milik Indonesia.

    Pesawat A400M dengan nomor ekor A-4001 tidak seperti pesawat angkut lain yang dimiliki TNI AU, baik dari ukuran maupun teknologi.

    Pesawat angkut A400M usai mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025) (ANTARA/Walda Marison)

    Pesawat ini memiliki panjang 45,10 meter, tinggi 14,70 meter dan lebar sayap 42,40 meter. Dimensi kargo yang dimiliki sepanjang 23,10 meter, lebar 4 meter dan tinggi empat meter.

    Pesawat ini juga dilengkapi dengan empat mesin proppeler yang dapat menghasilkan 11.000 tenaga kuda untuk setiap mesinnya.

    Mesin tersebut dapat membuat pesawat seberat 76,5 ton ini lepas landas dengan kecepatan maksimal 433 knots serta mampu terbang dengan daya jelajah 8 jam tanpa mengisi bahan bakar. Maksimal ketinggian yang dapat dicapai sang garuda yakni 40.000 kaki.

    Dengan kargo besar dan mesin sekuat itu, pesawat ini dapat menampung 116 pasukan, muatan seberat 37 ton berupa helikopter, kendaraan darat hingga logistik dalam jumlah besar.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo kenang masa muda sebagai “anak kereta”

    Prabowo kenang masa muda sebagai “anak kereta”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengungkap sisi lain masa mudanya sebagai pengguna setia layanan kereta api atau yang umum dikenal publik dengan istilah “anak kereta” (anker).

    Dalam pernyataannya di peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa, Kepala Negara menyebut kereta api sebagai moda transportasi umum yang kala itu menjadi bagian penting dari perjalanannya ke suatu tempat dan ke tempat lain.

    “Saya sangat terkesan karena waktu saya muda memang saya naik kereta api terus. Saya ini orang yang paling suka dengan kereta api,” katanya melalui Tim Komunikasi Presiden di Jakarta.

    Bagi Presiden, kecintaannya terhadap kereta api bukan sebatas kenangan masa lalu, tetapi juga alasan mengapa sektor transportasi massal menjadi perhatian besar dalam agenda kerja di pemerintahannya.

    “Kereta api dan semua transportasi massal, mass transit system, itu adalah bagian dari kehidupan masyarakat modern yang sangat, sangat, sangat strategis dan sangat vital,” katanya.

    Prabowo menilai, keberadaan transportasi massal yang efisien adalah penanda kemajuan suatu bangsa.

    Transportasi publik yang aman, terjangkau, dan nyaman menurutnya bukan hanya soal mobilitas, melainkan soal keadilan sosial memberi kesempatan setara bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak, bekerja, dan beraktivitas dengan mudah.

    Presiden Prabowo menilai sistem kereta api nasional memiliki potensi luar biasa untuk terus ditingkatkan baik dari segi pelayanan maupun jangkauan lintasan.

    “Kereta api Indonesia dengan semua sistemnya dilaporkan kepada saya mengangkut penumpang satu tahun 486 juta. 486 juta penumpang naik sistem kereta api kita,” ucapnya.

    Angka tersebut, lanjut Presiden, menunjukkan bahwa moda transportasi ini memiliki peran vital bagi masyarakat dan ekonomi nasional.

    “Dan memang sistem kereta api kita ini akan menjadi fokus perhatian dari program pemerintahan yang saya pimpin,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terungkap Lewat Studi, Alasan ‘Alumni’ COVID Berisiko Kena Serangan Jantung-Stroke

    Terungkap Lewat Studi, Alasan ‘Alumni’ COVID Berisiko Kena Serangan Jantung-Stroke

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association (AHA) mengungkapkan orang yang terserang influenza atau COVID-19 berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke dalam beberapa minggu setelah infeksi.

    Sementara itu, infeksi kronis seperti HIV juga dikaitkan dengan peningkatan risiko jangka panjang terhadap penyakit kardiovaskular yang serius.

    Para peneliti melakukan tinjauan sistematis terhadap seluruh studi yang meneliti hubungan antara infeksi virus dan risiko terjadinya stroke maupun serangan jantung.

    Dari lebih dari 52 ribu publikasi ilmiah yang disaring, mereka mengidentifikasi 155 studi yang dinilai memiliki rancangan metodologi yang tepat dan kualitas tinggi, sehingga memungkinkan dilakukan meta-analisis terhadap data gabungan tersebut.

    Dalam penelitian yang membandingkan risiko kardiovaskular seseorang dalam beberapa minggu setelah mengalami infeksi pernapasan yang terkonfirmasi laboratorium dengan kondisi saat ia tidak terinfeksi, para peneliti menemukan risiko serangan jantung meningkat hingga empat kali lipat, dan risiko stroke meningkat lima kali lipat dalam sebulan setelah seseorang terinfeksi influenza.

    Tak hanya itu, risiko serangan jantung dan stroke meningkat tiga kali lipat dalam 14 minggu setelah terinfeksi COVID-19, dan risiko tersebut tetap lebih tinggi hingga satu tahun kemudian.

    “Studi kami menemukan bahwa infeksi virus akut dan kronis berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk stroke dan serangan jantung,” kata Kosuke Kawai, Sc D, penulis utama studi sekaligus dosen di Divisi Penyakit Dalam dan Riset Layanan Kesehatan, David Geffen School of Medicine, University of California, Los Angeles, dikutip dari laman resmi AHA.

    Apa Alasannya?

    Menurut studi tersebut, sistem kekebalan tubuh merespons infeksi virus dengan melepaskan molekul yang memicu dan mempertahankan peradangan serta meningkatkan kecenderungan darah untuk membeku.

    Respons ini dapat berlangsung lama meskipun infeksi telah sembuh. Baik peradangan maupun pembekuan darah dapat menurunkan kemampuan jantung berfungsi optimal, dan hal ini diyakini sebagai salah satu alasan meningkatnya risiko serangan jantung dan stroke setelah infeksi virus.

    Adapun peradangan berperan penting dalam perkembangan dan progresi penyakit kardiovaskular. Kondisi ini dapat memicu pembentukan dan pecahnya plak di dinding arteri, yang berujung pada serangan jantung atau stroke.

    Beberapa penanda peradangan yang tinggi bahkan dikaitkan dengan hasil klinis yang lebih buruk dan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular di masa depan. Karena itu, pengendalian peradangan menjadi aspek kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah.

    “Risiko penyakit kardiovaskular memang lebih rendah pada infeksi HIV, hepatitis C, dan herpes zoster dibandingkan peningkatan risiko jangka pendek yang terjadi setelah influenza dan COVID. Namun, risiko yang terkait dengan tiga virus tersebut tetap bermakna secara klinis, terutama karena risikonya bertahan dalam jangka waktu lama,” kata Kawai.

    “Selain itu, herpes zoster (cacar api/cacar ular) dialami sekitar satu dari tiga orang sepanjang hidupnya. Karena itu, peningkatan risiko akibat virus tersebut dapat berkontribusi pada jumlah kasus penyakit kardiovaskular yang cukup besar di tingkat populasi.”

    Halaman 2 dari 3

    (suc/naf)

  • Prabowo: Tahun pertama pemerintah fokus ketahanan pangan nasional

    Prabowo: Tahun pertama pemerintah fokus ketahanan pangan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menegaskan fokus utama pada tahun pertama masa pemerintahannya adalah mengamankan ketahanan pangan nasional sebagai sektor paling strategis dalam menjaga kemandirian negara.

    “Saya sudah sampaikan kepada seluruh jajaran pemerintah bahwa tahun pertama fokus pemerintahan yang saya pimpin adalah mengamankan pangan karena pangan ini adalah yang paling strategis,” kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa.

    Presiden menyampaikan ketersediaan pangan menjadi syarat utama bagi keberlangsungan suatu bangsa karena tidak ada negara yang dapat bertahan tanpa kemandirian di bidang pangan.

    Presiden juga menolak pandangan yang membenarkan ketergantungan terhadap impor bahan pangan dari luar negeri.

    “Kalau ada pakar-pakar yang merasa dirinya hebat dan pintar, mau menyakiti kita bahwa kita boleh bergantung impor, itu menurut saya adalah pakar yang sesat pikirannya. Negara yang merdeka harus bisa menguasai, mengamankan, dan memproduksi makanannya sendiri,” kata Prabowo.

    Presiden menambahkan pemerintah telah bergerak cepat dalam memperkuat sektor pangan. Produksi pangan nasional disebut mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia dan cadangan pangan juga yang terbesar sejak Indonesia berdiri.

    Kondisi tersebut dinilai sebagai langkah awal dalam menjaga keamanan pangan secara berkelanjutan. Selain pangan, Presiden juga menargetkan kemandirian energi dalam beberapa tahun ke depan.

    “Kita aman di bidang pangan dan terus akan kita amankan. Kita juga sekarang menuju swasembada energi,” kata Presiden.

    Presiden menambahkan bahwa transportasi publik, termasuk kereta api, memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

    Pemerintah berencana memperluas dan memperbesar layanan perkeretaapian nasional agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat menengah dan bawah.

    “Kalau orang kaya, dia bisa naik pesawat, dia bisa naik mobil. Rakyat sebagian besar akan merasa manfaat daripada kereta api. Untuk itu kereta api kita harus, saya kasih petunjuk, akan kita perluas, akan kita perbesar,” kata Prabowo.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan capaian menggembirakan pada sektor pertanian nasional ketika produksi padi tahun 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton berkat kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memperkuat sektor pertanian dan kesejahteraan petani.

    “Kami mengucapkan terima kasih mewakili petani Indonesia kepada Bapak Presiden Republik Indonesia telah mempermudah regulasi khususnya sarana produksi kepada petani Indonesia,” kata Mentan seusai menyaksikan pengumuman proyeksi produksi beras secara virtual yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) di Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Serpong, Tengerang, Banten, Senin (3/11).

    Produksi beras nasional tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan dan menandai langkah besar Indonesia menuju swasembada pangan.

    Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Januari-Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,14 juta ton atau naik 13,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peristiwa 10 November, Mengenang Hari Pahlawan dan Pertempuran Surabaya yang Melegenda

    Peristiwa 10 November, Mengenang Hari Pahlawan dan Pertempuran Surabaya yang Melegenda

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini merupakan momen krusial untuk mengenang kembali sejarah kelam namun heroik di Surabaya pada tahun 1945.

    Peristiwa yang terjadi di ‘Kota Pahlawan’ ini menunjukkan betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan. Rakyat Indonesia, yang baru saja merdeka dua bulan sebelumnya, harus menghadapi pasukan Sekutu (termasuk tentara Inggris) yang ingin menegakkan kembali kekuasaan kolonial.

    Peristiwa ini menjadi simbol perlawanan dan semangat patriotisme yang tak pernah padam.
    Asal Usul Peringatan 10 November
    Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda ingin kembali berkuasa. Pasukan Sekutu, yang dipimpin oleh Inggris (AFNEI), mendarat di Surabaya dengan dalih melucuti tentara Jepang. Namun, ternyata ada juga tentara Belanda (NICA) yang ikut serta dan memicu konflik dengan pihak Indonesia.

    Ketegangan di Surabaya memuncak setelah insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato pada 19 September 1945. Situasi semakin memanas pasca penandatanganan gencatan senjata pada 29 Oktober 1945 yang gagal sepenuhnya meredakan bentrokan.

    ​Puncaknya, pada 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal AWS Mallaby, pimpinan pasukan Inggris untuk Jawa Timur, tewas dalam baku tembak. Kematian Mallaby memicu kemarahan Inggris. Penggantinya, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, lantas mengeluarkan ultimatum yang sangat keras.

    ​Ultimatum tersebut meminta seluruh rakyat Surabaya menyerahkan senjata dan datang melapor dengan tangan diangkat ke pos-pos Inggris selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi, 10 November 1945. Jika menolak, Surabaya akan digempur dari darat, laut, dan udara.

    ​Para pemimpin dan rakyat Surabaya menolak ultimatum itu mentah-mentah. Penolakan inilah yang menjadi awal pertempuran dahsyat 10 November 1945.
     

     

    Kobaran Semangat “Jihad fi Sabilillah” Bung Tomo

    ​Penolakan terhadap ultimatum Inggris tidak lepas dari peran para tokoh agama dan pejuang. Salah satu motor penggerak utama adalah Sutomo atau yang akrab disapa Bung Tomo.

    ​Melalui siaran Radio Pemberontakan, Bung Tomo membakar semangat juang rakyat jelata, pemuda, santri, dan laskar-laskar rakyat. Pidato Bung Tomo yang menggelegar dan berapi-api berhasil menyatukan rakyat dari berbagai latar belakang untuk mengangkat senjata.

    ​Dukungan moral juga datang dari kalangan ulama. Jauh sebelum 10 November, pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa yang dikenal sebagai “Resolusi Jihad”. Fatwa ini menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban bagi setiap Muslim (Fardhu Ain) dan mereka yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah ditetapkan sebagai syahid. Fatwa inilah yang menjadi landasan spiritual perlawanan rakyat Surabaya.

    Baca juga: 
    Simbol Persatuan Total Rakyat Semesta

    ​Pertempuran 10 November berlangsung sengit selama kurang lebih tiga minggu. Meskipun pada akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Sekutu, pertempuran ini dikenang sebagai konfrontasi pertama antara pasukan Indonesia melawan kekuatan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan.

    ​Yang paling penting, peristiwa ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya urusan para elite politik atau tentara, tetapi melibatkan seluruh elemen masyarakat, seperti guru, pedagang, petani, buruh, hingga pemuda dan ulama, semuanya bersatu melawan musuh dengan semangat kebersamaan yang tak tergoyahkan.

    ​Peringatan Hari Pahlawan adalah refleksi agar semangat keberanian, persatuan, dan pengorbanan para pahlawan di Surabaya terus menginspirasi kita untuk berjuang demi kemajuan bangsa di masa kini.

    (Sheva Asyraful Fali)

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini merupakan momen krusial untuk mengenang kembali sejarah kelam namun heroik di Surabaya pada tahun 1945.
     
    Peristiwa yang terjadi di ‘Kota Pahlawan’ ini menunjukkan betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan. Rakyat Indonesia, yang baru saja merdeka dua bulan sebelumnya, harus menghadapi pasukan Sekutu (termasuk tentara Inggris) yang ingin menegakkan kembali kekuasaan kolonial.
     
    Peristiwa ini menjadi simbol perlawanan dan semangat patriotisme yang tak pernah padam.
    Asal Usul Peringatan 10 November
    Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda ingin kembali berkuasa. Pasukan Sekutu, yang dipimpin oleh Inggris (AFNEI), mendarat di Surabaya dengan dalih melucuti tentara Jepang. Namun, ternyata ada juga tentara Belanda (NICA) yang ikut serta dan memicu konflik dengan pihak Indonesia.

    Ketegangan di Surabaya memuncak setelah insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato pada 19 September 1945. Situasi semakin memanas pasca penandatanganan gencatan senjata pada 29 Oktober 1945 yang gagal sepenuhnya meredakan bentrokan.
     
    ​Puncaknya, pada 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal AWS Mallaby, pimpinan pasukan Inggris untuk Jawa Timur, tewas dalam baku tembak. Kematian Mallaby memicu kemarahan Inggris. Penggantinya, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, lantas mengeluarkan ultimatum yang sangat keras.
     
    ​Ultimatum tersebut meminta seluruh rakyat Surabaya menyerahkan senjata dan datang melapor dengan tangan diangkat ke pos-pos Inggris selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi, 10 November 1945. Jika menolak, Surabaya akan digempur dari darat, laut, dan udara.
     
    ​Para pemimpin dan rakyat Surabaya menolak ultimatum itu mentah-mentah. Penolakan inilah yang menjadi awal pertempuran dahsyat 10 November 1945.
     

     

    Kobaran Semangat “Jihad fi Sabilillah” Bung Tomo

    ​Penolakan terhadap ultimatum Inggris tidak lepas dari peran para tokoh agama dan pejuang. Salah satu motor penggerak utama adalah Sutomo atau yang akrab disapa Bung Tomo.
     
    ​Melalui siaran Radio Pemberontakan, Bung Tomo membakar semangat juang rakyat jelata, pemuda, santri, dan laskar-laskar rakyat. Pidato Bung Tomo yang menggelegar dan berapi-api berhasil menyatukan rakyat dari berbagai latar belakang untuk mengangkat senjata.
     
    ​Dukungan moral juga datang dari kalangan ulama. Jauh sebelum 10 November, pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa yang dikenal sebagai “Resolusi Jihad”. Fatwa ini menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban bagi setiap Muslim (Fardhu Ain) dan mereka yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah ditetapkan sebagai syahid. Fatwa inilah yang menjadi landasan spiritual perlawanan rakyat Surabaya.
     
    Baca juga: 
    Simbol Persatuan Total Rakyat Semesta

    ​Pertempuran 10 November berlangsung sengit selama kurang lebih tiga minggu. Meskipun pada akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Sekutu, pertempuran ini dikenang sebagai konfrontasi pertama antara pasukan Indonesia melawan kekuatan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan.
     
    ​Yang paling penting, peristiwa ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya urusan para elite politik atau tentara, tetapi melibatkan seluruh elemen masyarakat, seperti guru, pedagang, petani, buruh, hingga pemuda dan ulama, semuanya bersatu melawan musuh dengan semangat kebersamaan yang tak tergoyahkan.
     
    ​Peringatan Hari Pahlawan adalah refleksi agar semangat keberanian, persatuan, dan pengorbanan para pahlawan di Surabaya terus menginspirasi kita untuk berjuang demi kemajuan bangsa di masa kini.
     
    (Sheva Asyraful Fali)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Prabowo Siap Tanggung Beban Utang Kereta Cepat Whoosh: Nggak Usah Khawatir

    Prabowo Siap Tanggung Beban Utang Kereta Cepat Whoosh: Nggak Usah Khawatir

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan masyarakat tak perlu khawatir dengan beban utang yang ditanggung Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

    Menurutnya, manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan dari kehadiran kereta cepat, jauh lebih besar dibanding beban finansial yang kini menuai tanggapan beragam publik.

    Selaku Kepala Negara, Prabowo akan bertanggung jawab penuh atas polemik dan keberlangsungan operasional Whoosh.

    “Nggak usah khawatir, ribut-ribut whoosh, saya sudah pelajari masalahnya tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti whoosh semuanya,” tegas Prabowo saat meresmikan operasional Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11).

    Prabowo menyampaikan proyek kereta cepat Whoosh tidak menghadapi persoalan serius seperti yang ramai diberitakan. Oleh karena itu ia meminta masyarakat tidak usah khawatir dan tidak terpengaruh isu-isu yang menimbulkan kekhawatiran.

    Ia menambahkan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga tidak perlu cemas karena seluruh tanggung jawab terhadap pengelolaan transportasi publik merupakan tanggung jawab pemerintah.

    “Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung nggak ada masalah. PT KAI nggak usah khawatir, semuanya nggak usah khawatir, kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita,” ucapnya lantang.

    Sebelumnya, Prabowo telah memerintahkan jajaran menterinya untuk mencari skema terbaik menyelesaikan masalah utang kereta cepat Jakarta–Bandung Whoosh, termasuk detail yang terkait dengan angka, dan skenario-skenario penyelesaian utang terbaik yang dapat ditempuh oleh pemerintah.

  • Pemuda Korban Truk Tangki BBM Terbakar di Cianjur Meninggal Dunia, Tersambar Bensin dan Api

    Pemuda Korban Truk Tangki BBM Terbakar di Cianjur Meninggal Dunia, Tersambar Bensin dan Api

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pemuda korban insiden kebakaran truk tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Cianjur, dikabarkan meninggal dunia. Korban bernama Rivan Agustina (20).

    Rivan menghembuskan napas terakhir pada Selasa (4/11) setelah berjuang melawan luka bakar serius hingga 98 persen selama tiga hari. 

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra menceritakan, Rivan tersambar api lantaran sedang melintas di lokasi kejadian ketika BBM dari truk yang terguling tumpah ke jalan. 

    “Saat kejadian korban sedang melintas. Karena BBM sudah tumpah hingga ke jalan, korban kemudian tersambar api hingga mengalami luka bakar serius,” jelasnya.

    Korban sempat dirawat di RSUD Sayang sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pertamina. Namun, luka bakar yang sangat parah membuat nyawa korban tak berhasil terselamatkan. 

    “Luka bakar korban mencapai 98 persen. Setelah tiga hari bertahan dan menjalani penanganan medis secara intensif, korban meninggal dunia tadi pagi,” tambahnya.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Ahmad Rifa’i, menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Cianjur turut berduka atas meninggalnya korban.  

    Dia menegaskan, Pertamina akan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini, baik terhadap korban maupun bangunan serta kendaraan yang terdampak. 

    “Kami sudah komunikasi dengan pihak Pertamina, mereka akan tanggung jawab penuh,” singkat Ahmad Rifa’i.

    Untuk diketahui, kecelakaan truk tangki BBM di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memicu ledakan dan kebakaran dahsyat, Sabtu malam 1 November 2025.

    Peristiwa ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Sejumlah bangunan dan kendaraan ikut terbakar.