Organisasi: API

  • Tanggapi Insiden Penembakan, Menteri HAM Desak Penggunaan Senjata Api Dievaluasi

    Tanggapi Insiden Penembakan, Menteri HAM Desak Penggunaan Senjata Api Dievaluasi

    Tanggapi Insiden Penembakan, Menteri HAM Desak Penggunaan Senjata Api Dievaluasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri
    Hak Asasi Manusia
    (HAM)
    Natalius Pigai
    meminta agar penggunaan
    senjata api
    dievaluasi secara menyeluruh.
    Hal itu dikatakan Natalius menanggapi isu maraknya penggunaan senjata api di tempat publik yang menyebabkan kematian belakangan ini.
    Seperti kasus penembakan di
    rest area
    Tol Tangerang-Merak yang dilakukan anggota TNI dan penembakan juga terjadi di Bone, Sulawesi Selatan, terhadap seorang pengacara.
    “Artinya, terjadi penyalahgunaan senjata baik oleh aparat maupun masyarakat sipil yang harus jadi atensi baik oleh pimpinan TNI, Polri, dan juga Perbakin. Ini harus dievaluasi total karena jelas-jelas menyalahi prosedur dan peruntukan penggunaan senjata,” kata Natalius dalam keterangan pers, Sabtu (4/1/2025).
    Dia menegaskan, penggunaan senjata baik oleh aparat maupun masyarakat sipil diikat dengan ketentuan dan aturan yang sangat ketat, termasuk prosedur penggunaannya.
    Sebab itu, peristiwa penembakan ini menjadi bukti adanya aspek legalitas dan prosedur yang dilanggar, sehingga bukan saja pengetatan yang diperlukan tetapi
    evaluasi total
    .
    “Penggunaan senjata secara tidak bertanggung jawab jelas menjadi ancaman bagi
    hak asasi manusia
    dan juga ancaman bagi stabilitas sosial,” tutur Pigai.
    Munculnya kasus-kasus penembakan ini, kata Natalius, bukan saja menimbulkan ketakutan bagi masyarakat tetapi juga ancaman bagi hak hidup.
    Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) dan Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menyatakan, menurut Pasal 3 DUHAM, setiap orang berhak atas kehidupan, kebebasan, dan keselamatan pribadi.
    Dia menilai, penyalahgunaan senjata yang menyebabkan ancaman terhadap keselamatan individu jelas bertentangan dengan hak asasi manusia.
    “Salah satu aspek penting HAM juga adalah kebebasan dari rasa takut atau
    freedom from fear.
    Dalam kasus seperti ini, jelas menebarkan ketakutan dan tentu saja menjadi ancaman bagi kehidupan. Sementara negara memiliki kewajiban untuk melindungi warganya,” ujarnya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Remaja di Purworejo Terserempet Kereta Api saat Bikin Konten, Tak Dengar Kode Peringatan

    Remaja di Purworejo Terserempet Kereta Api saat Bikin Konten, Tak Dengar Kode Peringatan

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO – Videonya viral, remaja asal Purworejo terserempet kereta api saat membuat konten video.

    Peristiwa tepatnya terjadi di area jalur kereta api di Desa Tegalgondo, Kecamatan Butuh, pada Jumat (3/1/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. 

    Beruntung remaja tersebut masih selamat.

    Kapolsek Butuh, Iptu Irfan Sofar, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban bersama dua temannya sedang membuat video di jalur kereta api sebelah barat overpass Desa Tegalgondo.

    Saat itu, kereta api barang dari arah Yogyakarta melintas dan memberikan kode peringatan agar mereka menjauh dari area rel.

    Namun, korban tetap berada di lokasi untuk membuat video tanpa menyadari ada kereta api Pasundan jurusan Bandung-Surabaya yang melaju dari arah barat dan akhirnya menyerempetnya.

    “Korban mengalami luka terbuka di bagian tangan kanan dan kepala, namun masih dalam keadaan sadar setelah kejadian. Teman-temannya segera meminta pertolongan warga sekitar,” ujar Iptu Irfan dalam keterangan resminya pada Sabtu (4/1/2024).

    Warga yang mengetahui insiden tersebut segera melapor ke Polsek Butuh.

    Petugas kemudian mengevakuasi korban dan membawanya ke RS Palangbiru Kutoarjo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Setelah kejadian, video korban tersebar di sejumlah grup WhatsApp dan menjadi viral.

    Menanggapi hal ini, Iptu Irfan meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

    “Kami harap masyarakat tidak menyebarkan konten yang dapat melukai privasi dan perasaan keluarga korban,” imbaunya.

    Selain itu, Kapolsek juga mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain atau melakukan aktivitas di area rel kereta api demi keselamatan.

    “Rel kereta api adalah zona berbahaya. Kami harap masyarakat lebih waspada dan menghindari tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri,” tegasnya.

    (Kompas.com)

  • Nasib Ajat Supriatna: Belum Dapat Komisi Rp5 Juta usai Gondol Mobil Ilyas, Keburu Ditangkap Polisi – Halaman all

    Nasib Ajat Supriatna: Belum Dapat Komisi Rp5 Juta usai Gondol Mobil Ilyas, Keburu Ditangkap Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ajat Supriatna, penyewa mobil milik bos rental, Ilyas Abdurrahman (48) berhasil ditangkap polisi di kontrakan saudaranya di Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Jumat (3/1/2025).

    Penangkapan ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf.

    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” kata Alfian, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/1/2025).

    Alfian pun turut membeberkan peran Ajat dalam kasus ini di mana dia mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur.

    Setelah berhasil, Ajat memberikan mobil tersebut ke penadah mobil curian berinisial IM yang juga sudah berhasil ditangkap.

    Alfian menegaskan Ajat bukan bagian dari pelaku penembakan terhadap Ilyas.

    “Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh nyari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM, dari IM tidak tahu digadaikan ke siapa,” katanya, dikutip dari Tribun Jakarta.

    Alfian menuturkan sebenarnya Ajat sudah dijanjikan akan diberi komisi Rp5 juta usai berhasil menggondol mobil rental milik Ilyas.

    Namun, dirinya keburu ditangkap oleh tim dari Sat Reskrim Polres Pandeglang pada Jumat kemarin.

    “Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya,” ujarnya.

    Alfian juga membeberkan modus Ajat sehingga berhasil memperoleh mobil Ilyas dengan memalsukan identitasnya.

    Ajat, kata Alfian, merubah tempat dan tanggal lahirnya yang tercantum di KTP. Tak cuma itu, dia juga sampai merubah identitas di surat izin mengemudi (SIM) miliknya.

    “Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu,” jelasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Alfian juga mengungkap peran dari oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap Ilyas hingga meregang nyawa.

    Adapun oknum tersebut merupakan pembeli dari mobil rental yang digondol oleh Ajat.

    Dia mau membeli mobil tersebut lantaran dipatok dengan harga rendah yaitu Rp40 juta.

    Oknum TNI AL Tertangkap

    Terpisah, Danpuspom TNI, Mayjen Yusri Nuryanto mengatakan oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap Ilyas sudah ditangkap dan diamankan di Puspom TNI.

    “Pelaku sudah diamankan di Puspom,” ujarnya pada Jumat (3/1/2025).

    Namun, dia masih enggan merinci identitas dan kronologi penangkapan terhadap oknum TNI AL tersebut.

    Di sisi lain, Danpuspom AL, Laksamana Muda (Laksma) TNI Samista, menuturkan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kebenaran terlibatnya oknum TNI AL tersebut dalam kasus ini.

    “Masih lidik ya kita. Kita masih mengumpulkan apakah ada satu keterlibatan atau tidak, kita masih belum bisa memastikan,” jelas Samista.

    Terkait penangkapan ini juga sudah diketahui oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

    Agus berjanji bakal menindak tegas anak buahnya tersebut jika benar terbukti terlibat dalam kasus ini.

    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

    Kronologi Penembakan

    Penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Banten menewaskan bos rental mobil, IAR (48) bermula dari dugaan penggelapan mobil rental. (Kompas.com)

    Peristiwa nahas itu berawal ketika pihak rental milik Ilyas curiga atas mobil Honda Brio berwarna oranye yang sudah tidak terdeteksi lewat GPS dan tengah disewa oleh Ajat.

    Adapun sosok yang mengetahui hal tersebut pertama kali adalah anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin pada Rabu (1/1/2025).

    Sebenarnya, Ajat menyewa mobil tersebut selama tiga hari dari Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

    Lalu, setelah mengetahui hal tersebut, Ilyas langsung berinisiatif untuk melakukan pengejaran terhadap mobil tersebut.

    Namun, sebelum berangkat, Ilyas terlebih dahulu menghubungi Ajat lewat sambungan telepon. Hanya saja, nomor Ajat ternyata sudah tidak aktif.

    “Kami sudah coba konfirmasi, tapi nomor Ajat sudah tidak aktif. Kemungkinan dia ngeblokir nomor saya,” kata anak Ilyas lainnya, Rizky Agam S, dikutip dari Kompas.com.

    Singkat cerita, posisi mobil yang disewa Ajat pun terdeteksi dan rombongan Ilyas berusaha untuk menghentikannya.

    Lalu, ketika mobil rombongan Ilyas mendekat, ada seorang pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU dan mengacungkan senjata api.

    “Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ujar Agam menirukan kata-kata pelaku.

    Ketika situasi semakin tidak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    “Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang,” kata Agam.

    Dalam upaya untuk mendapatkan bantuan, Agam meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

    Bersama rekan-rekan pemilik rental lainnya, mereka terus memburu pelaku hingga terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.

    Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan bahwa para pelaku sempat ditangkap ayahnya dan rekan-rekan lain.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata Agam.

    Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar. Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” ujarnya.

    Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.

    “Saya menolong Pak R, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” kata Agam.

    Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya Ilyas meninggal dalam perjalanan. 

    Sementara itu, R yang juga terkena tembakan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

    Tewas, Ilyas Batal Naik Haji

    Rumah duka Ilyas Abdurahman, bos rental yang jadi korban penembakan di rest area Tol Jakarta Merak, Kamis (2/1/2025). (Tribuntangerang.com/Nurmahadi)

    Kisah haru meliputi kematian Ilyas di mana dirinya ternyata semasa masih hidup memiliki keinginan untuk melakukan ibadah haji.

    Hal itu diungkap oleh anaknya Agam usai menghadiri acara tabur bunga di lokasi penembakan di Tol Jakarta Merak pada Jumat sore.

    Berulang kali Agam terisak mengingat momen mendiang ayahnya yang tiba-tiba menghampirinya, dan menyampaikan keinginan untuk pergi ke tanah suci.

    “Saya lagi duduk di ruang tamu, Ayah saya dari kamar nyamperin saya, ayah mau haji katanya,” ujar Agam berlinang air mata.

    “Ayah aja yang berangkat, bunda mah nanti, enggak apa-apa ayah duluan, selagi ayah bisa, selagi ayah mampu,” ungkap Agam sambil berusaha membendung tangisnya.

    Lebih lanjut, Agam terpukul dengan kepergian sang ayah. Dia menyebut perbuatan pelaku sangat keji dan tak punya hati.

    Pasalnya kata Agam, sang ayah merupakan orang yang baik di mata masyarakat dan keluarga. 

    Dia masih tidak menyangka orang sebaik ayahnya sampai menjadi korban seperti ini.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul “Tembak Bos Rental, Terkuak Peran Oknum TNI AL: Ternyata Beli Mobil dari Ajat Supriatna Rp 40 Juta”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdilla/Malvyandie)(Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas)(Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

  • 1
                    
                        Penembakan Bos Rental di Rest Area Dimulai Setelah Pelaku Tanyakan Toilet
                        Megapolitan

    1 Penembakan Bos Rental di Rest Area Dimulai Setelah Pelaku Tanyakan Toilet Megapolitan

    Penembakan Bos Rental di Rest Area Dimulai Setelah Pelaku Tanyakan Toilet
    Editor
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Insiden tragis terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Rabu (1/1/2025). Penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurrahman (48), seorang bos rental mobil, berawal dari percakapan pelaku yang menanyakan lokasi toilet di dalam minimarket.
    “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet, langsung saya jawab toiletnya enggak ada. Karena ini kan rest area, jadi saya tunjukan (toiletnya di luar),” ujar Ahmad, pegawai minimarket yang menjadi saksi mata pada Jumat (3/1/2025).
    Setelah mendapatkan informasi tersebut, pelaku meninggalkan minimarket dan situasi tampak tenang untuk sementara.
    Namun, beberapa saat setelah itu, Ahmad mendengar keributan yang berasal dari luar minimarket.
    “Nah enggak lama dari itu terjadilah keributan, setelah itu terjadilah penembakan,” ucap Ahmad.
    Penembakan tersebut mengejutkan dan mengguncang banyak orang yang berada di lokasi.
    Ahmad menceritakan dengan jelas bagaimana korban, Ilyas Abdurrahman, yang terluka parah akibat tembakan, berlari masuk ke dalam minimarket untuk mencari perlindungan.
    “Jadi ada satu yang ketembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah banyak berceceran, banyak banget,” tutur Ahmad.
    Kejadian ini bermula sehari sebelumnya, ketika pelaku menyewa mobil Honda Brio milik korban.
    Menurut Agam Muhammad (26), putra korban, perangkat GPS pada mobil tersebut ditemukan dalam kondisi rusak pada 1 Januari 2025.
    Hal ini membuat Agam bersama tim rental melacak keberadaan mobil hingga ke Pandeglang.
    Saat berhasil menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku mengacungkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AL.
    “Kami tetap melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” ungkap Agam.
    Di lokasi rest area, situasi memanas. Tim rental berhasil mengepung pelaku, namun rekan pelaku datang dengan mobil lain dan membawa senjata api.
    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” tambah Agam.
    Insiden itu menyebabkan Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan. Selain itu, anggota tim rental, Ramli juga terkena tembakan yang menembus tangan hingga perut.
    “Keduanya segera kami larikan ke RSUD Balaraja. Tapi sayangnya, ayah saya tidak dapat diselamatkan,” ujar Agam.
    Ilyas dinyatakan meninggal dunia setelah kondisinya terus menurun di ruang gawat darurat. Sementara itu, Ramli kini masih menjalani perawatan intensif.
    Pernyataan TNI dan langkah hukum
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan, pelaku merupakan anggota aktif TNI AL. Pihaknya berkomitmen untuk menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Jenderal Agus.
    Polisi juga terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap peran masing-masing pihak dalam insiden ini.
    Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama terkait penyalahgunaan senjata oleh aparat.
    Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa Ilyas, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan saksi-saksi yang terlibat.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Jessi Carina)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Detik-detik Sebelum Prajurit TNI Tembaki Bos Rental, Pelaku Tanya Toilet, Pegawai Minimarket Trauma

    Detik-detik Sebelum Prajurit TNI Tembaki Bos Rental, Pelaku Tanya Toilet, Pegawai Minimarket Trauma

    TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG – Detik-detik sebelum insiden penembakan yang mengerikan terjadi di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak.

    Dalam kejadian tersebut, seorang bos rental tewas. 

    Satu anggota timnya luka-luka.

    Seorang pegawai minimarket, Ahmad, menceritakan detik-detik jelang peristiwa tersebut.

    Ia hingga kini masih merasakan ketakutan dan trauma yang mendalam. 

    Dalam sebuah wawancara, Ahmad menceritakan bagaimana awal mula kejadian tragis ini berlangsung.

    “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet, langsung begitu dijawab toiletnya enggak ada. Karena ini kan rest area, jadi saya tunjukan (toiletnya di luar),” ungkap Ahmad ketika ditemui di lokasi kejadian, Jumat (3/1/2025).

    Setelah memberikan arahan tentang lokasi toilet, pelaku pergi meninggalkan minimarket.

    Namun, tak lama setelah itu, Ahmad mendengar suara keributan yang membuatnya merasa cemas.

    Meskipun situasi semakin tegang di luar, Ahmad memutuskan untuk tetap berada di dalam minimarket, tidak ingin terlibat lebih jauh.

    “Nah enggak lama dari itu terjadilah keributan, setelah itu terjadilah penembakan,” jelas Ahmad, saat menceritakan kembali peristiwa yang menakutkan itu.

    Ia mengaku sangat trauma menyaksikan penembakan yang terjadi di depan matanya.

    Apalagi, tak lama setelah insiden tersebut, korban bernama Ilyas Abdurrahman (48) berusaha mencari perlindungan dengan masuk ke dalam minimarket.

    “Jadi ada satu yang ketembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah banyak berceceran banyak banget,” tuturnya dengan raut wajah ketakutan yang masih terbayang.

    Awal Mula Kejadian

    Peristiwa tragis ini juga diungkap oleh Agam Muhammad (26), anak pertama dari korban.

    Ia menjelaskan bahwa kejadian berawal pada 31 Desember 2024, ketika pelaku menyewa mobil Honda Brio.

    Namun, pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil tersebut ditemukan dipotong.

    Agam bersama ayahnya dan tim rental mobil berusaha melacak keberadaan mobil tersebut hingga ke Pandeglang.

    Ketika berhasil menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku mengacungkan senjata api dan mengeklaim sebagai anggota TNI AU.

    Situasi semakin memburuk ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental.

    Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian melarikan diri.

    “Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya,” kata Agam.

    Pengejaran berlanjut hingga ke Rest Area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.

    Saat tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku muncul dengan senjata api.

    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” tambah Agam dengan nada serius.

    Insiden tersebut menyebabkan luka serius pada Ilyas dan seorang anggota tim rental, Ramli.

    Ilyas terkena tembakan di dada dan tangan, sedangkan Ramli terluka di tangan hingga menembus perut.

    Keduanya segera dilarikan ke RSUD Balaraja, namun sayangnya, nyawa Ilyas tidak dapat diselamatkan.

    “Ayah saya masih kuat saat awal dibawa ke IGD, tetapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia,” ungkap Agam dengan kesedihan yang mendalam.

    Insiden tragis ini bukan hanya meninggalkan luka fisik bagi para korban, tetapi juga jejak trauma mendalam bagi saksi-saksi dan keluarga yang ditinggalkan.

    (Kompas.com)

  • Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Satu Kilometer

    Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Satu Kilometer

    Agam, CNN Indonesia

    Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, erupsi Sabtu (4/1) dengan letusan disertai semburan abu vulkanik yang mencapai satu kilometer di atas puncak.

    “Sampai saat laporan ini dibuat, erupsi masih terjadi,” tulis Kepala PGA (Pengamat Gunung Api) Marapi, Ahmad Rifandi dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.

    Pos PGA Marapi mencatat, erupsi berlangsung sekitar pukul 09.43 WIB dengan durasi sekitar 1 menit 40 detik. Hingga pukul 10.30 WIB kepulan asap tebal masih terlihat jelas.

    “Terjadi erupsi Gunung Marapi tanggal 4 Januari 2025 pukul 09.43 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak,” katanya.

    Ia menjelaskan, kolom abu teramati berwarna kelabu dan mengarah ke Utara dan Timur Laut.

    Marapi saat ini sudah berstatus waspada level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Marapi dari Siaga (Level III) ke Level II (Waspada) sejak 1 Desember 2024 silam.

    Meski sudah berstatus waspada, warga tetap diminta untuk meningkatkan kehati-hatian, serta dilarang untuk beraktivitas pada radius 3 Kilometer dari kawah.

    Warga yang tinggal di aliran sungai juga diingatkan untuk selalu waspada akan ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi.

    (ned/vws)

  • Rumah Kebakaran di Kebayoran Lama Kini Dipasang Garis Polisi

    Rumah Kebakaran di Kebayoran Lama Kini Dipasang Garis Polisi

    Jakarta

    Kebakaran rumah di di Jl Terusan Hang Lekir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan menyebablan satu orang tewas. Kini rumah itu dipasangi garis polisi.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (4/1/2025) bagian rumah di lantai 2 tampak roboh. Banyak puing-puing yang terlihat sudah gosong.

    Sedangkan di lantai 1 terlihat sejumlah ruangan yang juga hangus. Namun tidak begitu banyak material atau barang di sekitar area.

    Pohon yang berada di samping bangunan terlihat hampir hangus. Bau hangus masih tercium sesekali dari arah rumah.

    Seperti diketahui, kebakan melanda rumah itu pada Jumat (3/1) sore. Satu orang pria dilaporkan tewas.

    “Sebanyak 12 unit dan 48 personel Pemadam Jakarta dikerahkan untuk memadamkan kebakaran rumah tinggal yang berlokasi di Jl Terusan Hang Lekir, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (titik kenal Simprug Golf),” demikian keterangan yang disampaikan Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta, dilihat Sabtu (4/1/2025).

    Rumah yang dilanda kebakaran di Kebayoran Baru, 3 Januari 2025, terlihat sudah digaris polisi pada 5 Januari 2025. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

    “Kemudian, pukul 16.45 WIB, proses pemadaman masuk ke tahap pendinginan untuk mengurai material yang mudah terbakar agar tidak menyisakan api maupun asap,” terangnya.

    Operasi pemadaman dinyatakan selesai pada pukul 17.45 WIB. “Menurut informasi, dalam peristiwa ini dilaporkan terdapat satu orang korban meninggal dunia H (60),” imbuhnya.

    (dnu/dnu)

  • Harga Emas Antam Hari Ini, 4 Januari 2025: Turun Rp 4.000, Jadi Rp1.539.000 per Gram – Halaman all

    Harga Emas Antam Hari Ini, 4 Januari 2025: Turun Rp 4.000, Jadi Rp1.539.000 per Gram – Halaman all

    Harga emas hari ini, Sabtu (4/1/2025), turun jadi Rp1.539.000 per gram-nya. Simak rincian harga emas per gram berikut ini.

    Tayang: Sabtu, 4 Januari 2025 10:34 WIB

    Tribunnews/JEPRIMA

    Emas Antam – Harga emas hari ini, Sabtu (4/1/2025), turun jadi Rp1.539.000 per gram-nya. Simak rincian harga emas per gram berikut ini. 

    TRIBUNNEWS.COM –  Harga emas Antam hari ini, Sabtu (4/1/2025), adalah Rp1.539.000 per gram.

    Dikutip dari logammulia.com, harga emas Antam saat ini berubah dan mengalami turun dari harga sebelumnya, sebanyak Rp 4.000 per gram.

    Harga buyback emas hari ini juga mengalami perubahan, naik di level Rp1.388.000 per gram.

    Harga buyback emas Antam adalah harga yang didapatkan ketika pemegang emas Antam ingin menjualnya.

    Perlu diketahui, perhitungan harga emas tersebut berlaku di kantor pelayanan Antam Pulo Gadung, Jakarta.

    Gerai penjualan emas Antam lainnya bisa jadi mematok harga berbeda.

    Update harga emas pada hari ini, Sabtu (4/1/2025), dalam berbagai pecahan:

    Harga emas batangan 0,5 gram: Rp819.500
    Harga emas batangan 1 gram: Rp1.539.000
    Harga emas batangan 2 gram: Rp3.018.000
    Harga emas batangan 3 gram: Rp4.502.000
    Harga emas batangan 5 gram: Rp7.470.000
    Harga emas batangan 10 gram: Rp14.885.000
    Harga emas batangan 25 gram: Rp37.087.000
    Harga emas batangan 50 gram: Rp74.095.000
    Harga emas batangan 100 gram: Rp148.112.000
    Harga emas batangan 250 gram: Rp370.015.000
    Harga emas batangan 500 gram: Rp739.820.000
    Harga emas batangan 1.000 gram: Rp1.479.600.000

    *Harga emas menurut laman logammulia.com, dapat berubah sewaktu-waktu.

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Cara Ajat Bawa Kabur Mobil Bos Rental yang Tewas Ditembak: Sewa Pakai KTP Palsu, Libatkan Oknum TNI – Halaman all

    Cara Ajat Bawa Kabur Mobil Bos Rental yang Tewas Ditembak: Sewa Pakai KTP Palsu, Libatkan Oknum TNI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap cara Ajat Sudrajat (32) menggelapkan mobil milik bos rental yang tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Ajat termasuk satu pelaku yang telah berhasil diamankan terkait kasus penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurahman (48), pengusaha rental mobil di Tangerang, Banten.

    Sebagai informasi, dalam kasus ini polisi telah mengidentifikasi empat pelaku.

    Adapun Ajat diketahui merupakan penyewa mobil brio milik korban.

    Pelaku Ajat ditangkap di kontrakan saudaranya, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Jumat (3/1/2025) siang.

    Demi melancarkan aksinya, Ajat ternyata menyewa mobil milik Ilyas dengan menggunakan KTP Palsu sebagai jaminan.

    Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polrea Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf.

    Polres Pandeglang menangkap Ajat Sudrajat, penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). (Kompas.com/Acep Nazmudin)

    “Betul (menggunakan KTP palsu),” ujar Alfian saat dikonfirmasi di Mapolres Pandeglang, Jumat.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Alfian, Ajat memiliki dua kartu identitas dan yang dipakai sebagai jaminan sewa mobil adalah identitas palsu yang beralamat di Jatiuwung, Kota Tangerang.

    Sementara identitas lainnya, lanjut Alfian, Ajat merupakan warga dengan alamat asal di Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang.

    Alfian menambahkan, saat ini, Ajat akan dibawa ke Mapolresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Peran Oknum TNI AL

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah mengkonfirmasi bahwa ada prajuritnya yang terlibat dalam kasus penembakan bos rental mobil. 

    Diketahui salah satu pelaku penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman sempat mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Hingga belakangan diketahui, bahwa ia bukan merupakan TNI AU melainkan TNI AL.

    Pelaku juga sempat menodongkan senjata api kepada korban dan putranya Agam.

    Hal itu membuat korban beserta rombongannya melapor dan meminta pendampingan ke Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan. Namun pada akhirnya pendampingan tak didapatkan korban, hingga ia tewas ditembak komplotan penggelapan mobil.

    Adapun peran oknum TNI AL yang menembak bos rental mobil, adalah sebagai pembeli mobil korban yang dicuri pelaku Ajat, seharga Rp 40 juta. 

    Sebelum melakukan penembakan, oknum anggota TNI AL itu telah bersepakat dengan Ajat karena harga yang sangat rendah.

    Selain oknum anggota TNI AL dan Ajat, polisi juga telah menangkap pelaku berinisial IM yang berperan sebagai penadah mobil rental hasil curian. 

    “Jadi, Ajat bukanlah pelaku penembakan, melainkan berperan mencari mobil,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf.

    Diketahui bahwa Ajat dijanjikan uang Rp 5 juta oleh IM untuk mobil yang berhasil diambilnya. 

    Oknum anggota TNI AL pun akhirnya membeli mobil curian AJat dari Ilyas seharga Rp 40 juta. 

    “Selanjutnya AS (Ajat Supriatna) akan diserahkan kepada Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lanjutan,” imbuhnya.

    Adapun, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto, mengungkap prajurit tersebut kini diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” sebut Yusri kepada wartawan, Jumat.

    Peristiwa penembakan terhadap pemilik rental mobil terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025). 

    Dalam tragedi itu, dua korban tertembak. Satu korban, Ilyas Abdurrahman (48), tewas, sementara korban lainnya, R (59), mengalami luka tembak di bagian tangan.

    Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, pelaku diduga ada empat orang. 

    “Ada beberapa yang sudah dikantongi, cuma belum bisa kami sampaikan. Yang pasti kasat lagi di lapangan lagi proses penangkapan,” jelas Purbawa saat dikonfirmasi, Jumat.

    Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi, yakni empat orang yang berada di TKP dan tiga orang dari keluarga pemilik rental yang ikut saat kejadian.

    Kronologi Penembakan Bos Rental Mobil

    Diberitakan sebelumnya, seorang pria ditembak hingga tewas di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, Kamis (2/12/2024) pukul 04.30 WIB.

    Kejadian bermula saat korban bersama timnya melacak mobil Honda Brio yang disewakan namun telah berpindah tangan kepada pelaku.

    Anak korban, Agam Muhammad Nasrudin, mengungkapk bahwa pelaku yang menyewa mobil sejak 31 Desember 2024, telah mencopot dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang di kendaraan tersebut. 

    “Jadi kronologinya, si Ajat ini sewa Brio tiga hari, dari tanggal 31 Desember-2 Januari. Nah, waktu hari pertama (1 Januari 2025), kami cek GPS-nya, ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS,” beber Agam saat ditemui, Jumat.

    Setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir, Ilyas bersama Agam dan tim mengejar mobil tersebut.

    Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak lo,’ sambil nodong senjata,” kata Agam.

    Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya.

    Kedua mobil pelaku kemudian melarikan diri, sementara Ilyas dan tim melanjutkan pengejaran hingga ke kawasan Anyer.

    “Kami inisiatif ke Polsek terdekat untuk minta pendampingan karena tahu dia bawa senpi. Tapi Polsek menolak mendampingi setelah konfirmasi ke Kapolsek,” jelas Agam.

    Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata.

    “Terjadi tembakan kurang lebih empat sampai lima kali. Saya kabur mencari perlindungan, tetapi ketika kembali, saya mendapati ayah saya sudah terkena tembakan,” sebutnya.

    Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan. Meski sempat dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus Penembakan Bos Rental, Penyewa Awal Mobil Pakai KTP Palsu dan di TribunJakarta.com dengan judul Tembak Bos Rental, Terkuak Peran Oknum TNI AL: Ternyata Beli Mobil dari Ajat Supriatna Rp 40 Juta

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Acep Nazmudin/Krisiandi)(TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

  • Kisah Pilu di Rest Area Tol Tangerang, Ternyata Penembak Bos Rental Mobil Itu Prajurit TNI

    Kisah Pilu di Rest Area Tol Tangerang, Ternyata Penembak Bos Rental Mobil Itu Prajurit TNI

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Peristiwa pilu di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025) itu ternyata melibatkan seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Dalam insiden tragis, seorang warga bernama Ilyas Abdurrahman (48), kehilangan nyawanya ditembak seseorang

    Kemudian diketahuhi jika Ilyas ditembak oleh prajurit TNI.

    Ilyas tewas akibat menagih hak atas mobil yang disewakannya, yang dibawa kabur oleh si penyewa.

    Namun, prajurit TNI yang menembak Ilyas sesungguhnya bukan penyewa pertama. Bagaimana rincian kejadiannya?

    Bagaimana bisa tentara terlibat dalam penembakan ini?

    Benarkah penembak adalah prajurit TNI?

    Menurut keterangan anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin, insiden ini dimulai saat Ilyas dan timnya melacak keberadaan mobil hingga ke daerah Pandeglang.

    Apakah Kita Perlu Nuklir? Artikel Kompas.id Setelah menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.  

    Anak kedua korban penembakan di Rest Area KM 45 Tangerang-Merak, Rizky Agam S. Saat ditemui usai pemakaman jenazah Ilyas Abdurrahman. (Kompas.com)

     Pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Udara bahkan mengacungkan senjata api saat pertemuan terjadi.

    “Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ungkap Agam.

    Setelah penembakan tersebut, Polisi Militer TNI segera melakukan penyelidikan.

    Mayjen TNI Yusri Nuryanto mengonfirmasi bahwa satu prajurit telah ditangkap dan diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    Namun, informasi mengenai jumlah pelaku dan asal satuan mereka masih belum jelas.

    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjanjikan tindakan tegas jika prajurit tersebut terbukti bersalah.

    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

    Siapa yang Menyewa Mobil dan Apa Keterlibatannya?

    Penangkapan terhadap prajurit TNI bukan berarti penyewa mobil Ilyas, Ajat Sudrajat (32), tidak terlibat.

    Ajat ternyata adalah pihak pertama yang menyewa mobil Brio milik Ilyas, dan kini telah ditangkap oleh polisi.

    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusuf.

    Ajat menyewa mobil tersebut selama tiga hari, dari Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

    Namun, pada tanggal 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat pelacak lokasi (GPS) di mobil tersebut dipotong.

    Alfian menyatakan bahwa setelah penangkapan, pihaknya akan menyerahkan Ajat kepada Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Polisi juga menyelidiki bagaimana mobil berpindah tangan dari Ajat ke prajurit TNI.  

    Bagaimana Kronologi Kejadian yang Menyedihkan Ini?

    Kronologi kejadian ini bermula ketika Ilyas, bersama Agam dan timnya, melacak keberadaan mobil yang disewakan kepada Ajat.

    Setelah kehilangan kontak sejak 1 Januari 2025 dan dengan GPS yang tidak berfungsi, mereka mencoba menghentikan mobil di pertigaan Saketi.

    Namun, pelaku mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Ketegangan meningkat saat sebuah mobil lain menabrakkan diri ke kendaraan mereka, memicu pengejaran yang berujung di rest area Balaraja.

    Di sana, Ilyas berusaha mengadang pelaku, tetapi pelaku malah melepaskan tembakan.

    “Ada sekitar empat hingga lima kali tembakan, dan saya mencari perlindungan,” ujar Agam.

    Ketika Agam kembali, dia mendapati ayahnya terluka parah akibat tembakan di dada dan tangan.

    Meskipun segera dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawa Ilyas tidak dapat diselamatkan, dan seorang anggota tim juga mengalami luka tembak serius.

    Agam mencatat bahwa mereka sempat meminta pendampingan polisi, tetapi permintaan tersebut ditolak setelah konfirmasi dengan kapolsek.

    Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai prosedur dan perlindungan hukum bagi warga sipil dalam situasi berbahaya seperti ini.  (Kompas.com)