Organisasi: API

  • Pengunjung Selamat Keluar Ruang Karaoke dengan Jalan Jongkok, Berguling Turuni Tangga – Halaman all

    Pengunjung Selamat Keluar Ruang Karaoke dengan Jalan Jongkok, Berguling Turuni Tangga – Halaman all

     

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Upaya para pengunjung karaoke yang terjebak kobaran api dan asap pekat saat si jago merah membakar Glodok Plaza Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (14/1/2025) malam, berlangsung dramatis.

    Dengan menerapkan ilmu penyelamatan diri saat terjadi kebakaran dengan prosedur tepat membuat nyawa Osima Yukari, seorang wanita pengunjung ruang karaoke di Glodok Plaza selamat.

    Osima Yukari sehari-hari berprofesi sebagai pramugari sebuah maskapai penerbangan.

    Melalui Instagram pribadinya, Osima terakhir kali memposting foto pada 22 Desember 2024 dengan mengenakan seragam salah satu maskapai penerbangan.

    Salah satu rekan saksi yang berhasil selamat tidak mau menyebutkan namanya menjelaskan, saat terjadi kebakaran, temannya yang berinisial A ada di salah satu ruang karaoke lantai 9 Glodok Plaza.

    A lalu memesan buah potongdi tempat karaoke tersebut. Beberapa lama ditunggu tak kunjung datang dan A memutuskan untuk keluar dari ruang karaoke.

    Ia keluar ruangan bermaksud mencari waiters karaoke guna menanyakan pesanannya yang tidak kunjung datang.

    Masih kata rekan si A, saat itu ada beberapa pramugari yang berada di dalam ruang karaoke salah satunya Osima.

    “Pas dia buka pintu cari waters, itu sudah ada asap tebal dan gelap, terus teman saya ini matikan musik, bilang ke teman-temannya kalau tempat karaoke itu kebakaran,” tegasnya, Jumat (17/1/2025).

    Dalam keadaan panik, kata nasum yang tidak mau sebutkan namanya itu, para wanita yang ada di dalam ruang karaoke memilih bersembunyi di dalam kamar mandi.

    Padahal, A sudah menyarankan tidak bisa berdiam diri di dalam ruangan tersebut karena takut terjebak dan tewas terpanggang.

    Tim evakuasi gabungan mengangkut jenazah tewas dalam kebakaran dahsyat di Glodok plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Kamis petang, 17 Januari 2025. (Kompas/Intan Afrika Rafni)

    A yang tahu cara menghadapi situasi kebakaran di dalam gedung, memilih untuk keluar ruang karaoke dengan jalan jongkok.

    Kondisi tempat hiburan yanag sudah gelap dan berasap, A terus berjalan jongkok sembari merambat tembok guna mencari pintu darurat.

    Ketika mendapatkan pintu darurat, lamjut Teman A, rekannya langsung menuruni anak tangga.

    Lagi-lagi ia teringat ketika menghadapi situasi kebakaran menuruni anak tangga yaitu berguling.

    “Dia guling sampai lantai 7 terus tidak sadarkan diri. Ketika kebakaran enggak ada bunyi alarm kalau kata teman saya. Pokoknya tahu-tahu berasap pas dia keluar,” tandasnya.

    Rekan si A menambahkan, beberapa jam kemudian ia siuman setelah pingsan dan sudab ada di RS kawasan Tamansari.

    Ternyata, A ditolong oleh sopir taksi yang ada di lokasi dan dilarikan ke rumah sakit.

    “Teman saya selamat, dia kerja di salah satu perusahaan yang punya safety ketika ada kebakaran,” imbuhnya. 

    Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi dua jenazah yang menjadi korban tewas kebakaran di Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis sore, 16 Januari 2025. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

    Sebelumnya, Polsek Metro Tamansari mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan lokasi kebakaran di Plaza Glodok, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

    Dari pantauan di lokasi, seluruh gedung lokasi kebakaran sudah diberi garis polisi agar tidak ada yang melintas.

    Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan tim DVI Polda Metro Jaya sejak Kamis (16/1/2025).

    Selain itu, tim Puslabfor Mabes Polri juga sudah bersiaga di lokasi kejadian sejak kemarin.

    “Tapi mereka tidak bisa masuk karena masih banyak asap,” kata Riyanto saat ditemui di lokasi, Jumat. 

    Tim DVI dan Puslabfor Belum Bisa Masuk ke Glodok Plaza

    Polsek Metro Tamansari mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan lokasi kebakaran di Plaza Glodok, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

    Dari pantauan di lokasi, seluruh gedung lokasi kebakaran sudah diberi garis polisi agar tidak ada yang melintas.

    Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan tim DVI Polda Metro Jaya sejak Kamis (16/1/2025).

    Selain itu, tim Puslabfor Mabes Polri juga sudah bersiaga di lokasi kejadian sejak kemarin.

    “Tapi mereka tidak bisa masuk karena masih banyak asap,” kata Riyanto saat ditemui di lokasi, Jumat.

    Riyanto melanjutkan, petugas DVI dan Puslabfor tidak bisa memaksa untuk masuk ke dalam karena takut sesak napas.

    Mengingat, di lokasi kejadian masih dalam proses pendinginan dan asap pascakebakaran masih terlihat.

    “Kami tadi sudah koordinasi (dengan Damkar) kalau hari ini bisa masuk, mungkin tim Labfor bisa lakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

    Namun, ia belum bisa memastikan kapan tim Labfor dan DVI bisa masuk ke dalam gedung Plaza Glodok untuk mencari korban kabakaran.

    Sebab, saat ini tim masih meminta denah gedung agar memudahkan petugas saat masuk mencari para korban.

    “Kalau dari hasil pemeriksaan itu titik api awalnya ada di lantai 9,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat telah evakuasi lima jenazah korban kebakaran di Plaza Glodok, Kecamatan Tamansari, Jakbar, Jumat (17/1/2025).

    Dari pantauan di lokasi, mobil pemadam kebakaran masih berada di Plaza Glodok untuk lakukan pendinginan.

    Beberapa personel nampak kelelahan bekerja memadamkan api di lokasi. Sebab, sampai siang ini, mereka masih melakukan pendinginan.

    Kasudin Damkar Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan, total warga yang hilang saat kebakaran sebanyak 14 jiwa.

    Namun, yang baru bisa ditemukan dan sudah dibawa ke RS Polri Jakarta Timur untuk dilakukan pendalaman indentitas.

    Laporan Reporter Miftahul Munir | Sumber: Warta Kota

  • Keluarga Histeris, 2 Jenazah Tak Bisa Dikenali Lagi, Tercampur Reruntuhan Bangunan – Halaman all

    Keluarga Histeris, 2 Jenazah Tak Bisa Dikenali Lagi, Tercampur Reruntuhan Bangunan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Upaya evakuasi jenazah korban tewas dalam kasus kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, berlangsung dramatis, Kamis sore, 17 Januari 2024.

    Misalnya, ketika petugas pemadam kebakaran mengevakuasi dua jenazah yang wujudnya tidak bisa dikenali lagi.

    Dua jenazah itu terlihat diturunkan petugas lewat tangga darurat, Kamis (16/1/2025) pukul 16.53 WIB menggunakan kantong jenazah berwarna merah. 

    Setiap kantong jenazah dibawa 5-6 orang petugas damkar.

    Kedua kantong jenazah itu langsung dibawa ke ambulans untuk diidentifikasi ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. 

    Menurut Satriadi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta, dua jenazah yang ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak bisa dikenali lagi.

    Bahkan, tubuhnya sudah tercampur dengan reruntuhan bangunan gedung bertingkat 9 itu.

    Proses evakuasi juga berlangsung haru. Sejumlah warga yang merupakan kerabat, keluarga, dan rekan-rekan korban yang dinyatakan hilang, menyaksikan penurunan kantong-kantong jenazah tersebut.

    Wajah mereka nampak harap-harap cemas, menunggu kabar anggota keluarganya hilang semalaman.

    Tim pemadam kebakaran mengevakuasi satu jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (16/1/2024). (Tribunnews.com/ Fauzi Alamsyah)

    Saat petugas Damkar membawa kantong jenazah turun, baru terdengar tangisan histeris dari mereka yang menunggu.

    Seorang wanita berbaju hitam bahkan sampai berteriak lirih di sela tangisnya, kala petugas memasukkan kantong jenazah ke dalam ambulans. 

    Dia bahkan sampai dipeluk dan ditenangkan oleh orang di sekitarnya agar tidak menganggu proses evakuasi.

    Salah satu kerabat korban atas nama Sinta Amelia (20) mengaku akan menunggu di lokasi kejadian hingga ada kabar soal rekannya yang menghilang sejak semalam.

    “Kerja di sini, tapi nggak ada kabar dari semalam,” katanya kepada Warta Kota, Kamis.

    Satriadi menyampaikan bahwa total pihaknya sudah menemukan 4 jenazah. 

    Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, hangus terbakar api, Kamis (16/1/2025) sore. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

    Tiga jenazah sudah dibawa turun untuk identifikasi ke RS Polri Kramat Jati, satu lainnya masih proses diturunkan.

    “Evakuasi itu ada empat jenazah, mereka sudah kami temukan,” kata Satriadi.

    “Jadi total seluruh korbannya empat dari delapan yang sudah dilaporkan pihak keluarga,” lanjutnya.

    Menurut Satriadi, korban tewas ditemukan dalam kondisi yang sulit dikenali karena hampir seluruh tubuhnya sudah terbakar.

    Sehingga, pihaknya belum mengetahui apakah korban berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

    “Perlu dilakukan investigasi pihak kepolisian,” kata Satriadi.

    Satriadi menyebut, dua korban yang baru saja dibawa turun berada di lantai 8, seperti 1 jenazah lain yang ditemukan pada pukul 14.15 WIB.

    “Kalau informasi yang kami dengar, di lantai 7 itu ada diskotik kemudian di lantai 8 ada kafe-kafe,” jelasnya.

    Hingga kini, proses pendinginan masih berlangsung. 

    Kepulan asap tebal juga masih nampak mengepul dan keluar dari jendela-jendela bangunan di 3 lantai yang terbakar. 

    Laporan Reporter: Fitriyandi Al Fajri | Sumber: Warta Kota

  • PT KAI terapkan Gapeka 2025, dua KA baru lewat di wilayah DIY

    PT KAI terapkan Gapeka 2025, dua KA baru lewat di wilayah DIY

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    PT KAI terapkan Gapeka 2025, dua KA baru lewat di wilayah DIY
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 19:58 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menerapkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 di seluruh wilayah kerja. Penerapan Gapeka 2025 ini membawa perubahan pada berbagai hal mengenai perjalanan kereta api termasuk di wilayah KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta.

    “Gapeka 2025 akan diterapkan efektif per tanggal 1 Februari. Pada penerapannya akan membawa perubahan pada perjalanan KA diantaranya jadwal keberangkatan dan kedatangan, perubahan stasiun pemberhentian, waktu tempuh KA, hingga membawa 2 (dua) KA baru yang akan lewat dan naik turun penumpang di stasiun wilayah KAI Daop 6 termasuk di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Stasiun Yogyakarta dan Wates,” kata Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro.

    Krisbiyantoro menjelaskan, 2 (dua) KA baru yang akan berhenti untuk naik turun penumpang di Stasiun Yogyakarta dan Wates adalah:

    1. KA Madiun Jaya 

    a. Relasi Madiun – Pasarsenen
    – Keberangkatan Stasiun Sragen pukul 08.57 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Solo Balapan pukul 09.25 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 10.12 WIB

    b. Relasi Pasarsenen – Madiun
    – Keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 04.02 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Solo Balapan pukul 04.46 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Sragen pukul 05.10 WIB

    2. KA Sancaka Utara

    a. Relasi Surabaya Pasarturi – Cilacap
    – Keberangkatan Stasiun Salem pukul 11.36 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Solobalapan pukul 12.00 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Klaten pukul 12.37 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 13.05 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Wates pukul 13.31 WIB

    b. Relasi Cilacap – Pasar Turi
    – Keberangkatan Stasiun Wates pukul 20.14 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 20.44 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Klaten pukul 21.10 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Solobalapan pukul 21.45 WIB
    – Keberangkatan Stasiun Salem pukul 22.27 WIB

    KA Madiun Jaya menggunakan rangkaian 2 kereta Eksekutif Stainless Steel New Generation dan 6 kereta Ekonomi Stainless Steel. Sedangkan KA Sancaka Utara menggunakan rangkaian 4 kereta Eksekutif dan 4 kereta Bisnis.

    Selanjutnya perubahan yang harus diperhatikan masyarakat adalah perubahan jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api dan perubahan pada stasiun pemberhentian.

    Khusus untuk wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta perubahan jam keberangkatan dan kedatangan terjadi pada sejumlah KA dengan perubahan yang bervariatif. Ada yang jam keberangkatan dan kedatangannya maju atau mundur dari Gapeka sebelumnya.

    Kemudian juga ada beberapa KA yang awalnya berhenti di stasiun tertentu pada Gapeka sebelumnya, tetapi tidak berhenti di stasiun tersebut pada Gapeka 2025.

    “Oleh karenanya kami mengimbau agar calon penumpang selalu memastikan kembali jadwal perjalanannya agar tidak salah. Mohon cek kembali jam keberangkatan yang tertera pada tiket anda,” tutup Krisbiyantoro seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Jumat (17/1). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • PDIP Gelar Acara Wayang, Hasto Sebut Lakon Wisanggeni Lahir Gambarkan Suasana Kebatinan Partai – Page 3

    PDIP Gelar Acara Wayang, Hasto Sebut Lakon Wisanggeni Lahir Gambarkan Suasana Kebatinan Partai – Page 3

    Hasto mengatakan lakon yang dimainkan, menggambarkan benar suasana kebatinan partai berlambang kepala banteng itu saat ini.

    Hasto juga menekankan bahwa ada teladan dan pelajaran yang bisa direfleksikan dari dua tokoh dalam lakon itu, yakni dari Wisanggeni dan Batara Narada, yang kontekstual dengan kondisi saat ini.

    “Cerita Lahirnya Wisanggeni; Wisanggeni itu artinya racun api; dia menggambarkan seluruh suasana kebatinan PDI Perjuangan. Kita lahir bukan di tengah kasur empuk, tapi di tengah gemblengan sejarah. Justru di tengah gemblengan maha dashyat, hadir dalam sosok bayi yang dibuang di candradimuka, tak hilang dan lenyap, tapi tumbuh menjadi ksatria sakti yang cinta kebenaran dan setia kepada rakyat,” kata Hasto Kristiyanto.

    Hasto menceritakan singkat kisah Lahirnya Wisanggeni, anak dari Arjuna dan Batara Dresanala. Hubungan pasangan ini membuat Dewasrani (anak dari Batara Guru dan Dewi Durga) cemburu. Dewasrani menbujuk Dewi Durga agar bisa memisahkan hubungan Arjuna dan Dresanala. Dengan otoritas Batara Guru, dilakukan pemisahan paksa.

    Batara Narada, dengan kejernihan alam pikir dan moralnya, melakukan protes atas itu. Tapi ambisi kekuasaan Batara Guru sangat brutal hingga memerintahkan agar bayi dalam kandungan Dresanala dipaksa lahir lebih cepat, dan bayinya dibuang ke kawah candradimuka.

    Sang bayi, bernama Wisanggeni, mengalami keajaiban. Bukannya mati, namun pembuangan ke kawah justru menjadikannya sakti mandraguna, dan mampu menegakkan keberaran dan keadilan.

     

  • Pj Gubernur Jamin Pemprov Beri Perhatian Serius soal Kebakaran Glodok Plaza

    Pj Gubernur Jamin Pemprov Beri Perhatian Serius soal Kebakaran Glodok Plaza

    Jakarta

    Kebakaran besar terjadi di Glodok Plaza, Jakarta dan memakan korban jiwa. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi memastikan peristiwa itu mendapatkan perhatian serius dari Pemprov Jakarta.

    “Secara khusus, kami sudah lewati tapi kami akan cermati lagi. Kami sejak jam 9.25 (21.25 WIB) waktu kebakaran, sudah terus komunikasi, baik dengan Gulkarmat, baik dengan Wali Kota Jakarta Barat, baik dengan Satpol PP, dan semua jajaran kami ikutin,” kata Teguh kepada wartawan di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/1/2025).

    “Dan ini juga terus kami panggil sampai sekarang, jumlah korbannya semuanya, dan pastinya kami juga nanti akan memberikan suatu perhatian yang lebih serius,” lanjutnya.

    Hingga Jumat (17/1) malam sudah ada tujuh korban jiwa yang ditemukan dalam peristiwa kebakaran di Glodok Plaza. Proses pencarian akan dilanjutkan pada Sabtu (18/1) esok karena faktor cuaca.

    Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin mengatakan petugas kesulitan mengevakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Dia mengatakan banyak tumpukan puing akibat atap roboh.

    “Kendalanya pertama adalah areanya cukup luas, karena memang material yang ada di karaoke di lantai 7, 8, dan 9 itu mudah terbakar. Kemudian lantai 9 atapnya roboh semua yang dari baja ringan serta spandex, jadi nutupi, lantai 9 juga roboh,” ucap Syarifuddin, kepada wartawan di lokasi, Jumat (17/1).

    Damkar memprioritaskan melakukan pencarian korban dan pemadaman di lantai 8. Dia berharap kendala akibat tumpukan puing bisa diselesaikan.

    “Karena, kalau titik api tertutup oleh seng atau puing, itu agak menyulitkan kita untuk memadamkan,” ucapnya.

    (bel/ygs)

  • Korban Tewas Glodok Plaza Mengalami Luka Bakar Parah, Libatkan Tim Inafis Polri untuk Identifikasi – Halaman all

    Korban Tewas Glodok Plaza Mengalami Luka Bakar Parah, Libatkan Tim Inafis Polri untuk Identifikasi – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Plt Kadis Damkar Jakarta, Satriadi Gunawan belum bisa memastikan apakah empat jenazah yang ditemukan petugas pasca pemadaman kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, adalah bagian dari korban yang dilaporkan hilang atau bukan.

    Kondisi jenazah yang ditemukan sudah tidak bisa dikenali lantaran luka bakar cukup parah dan tertimpa reruntuhan bangunan yang terbakar di Glodok Plaza.

    “Karena korban kita temukan untuk diidentifikasi agak sulit karena memang sudah terbakar dan untuk itu perlu dilakukan investigasi atau perlu diinafis oleh pihak kepolisia.

    Tadi dari pihak kepolisian sudah berkoordinasi sama kami, nah rencananya dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” kata Satriadi.

    Tim gabungan evakuasi kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat berhasil mengevakuasi enam korban meninggal dunia.

    Seluruh korban tewas telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.

    “Enam orang meninggal dunia sudah berhasil dievakuasi ke RS Polri untuk proses identifikasi. Korban lainnya saat ini masih dalam proses pencarian,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dari keterangannya pada Jumat (17/1/2025).

    Yohan mengatakan, hingga kini tim Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta masih melakukan pendinginan di lokasi.

    Pendinginan dilakukan untuk memastikan titik api betul-betul padam.

    Yohan mengatakan, jumlah pengungsi dan perkiraan kerugian masih dilakukan penghitungan.

    Sedangkan evakuasi pekerja yang terjebak berjumlah sembilan orang.

    “Tim evakuasi gabungan, mengevakuasi pekerja yang terjebak di gedung Glodok Plaza dengan jumlah 9 orang dan sudah dalam penanganan tim medis,” jelas Yohan. 

    Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi dua jenazah yang menjadi korban tewas kebakaran di Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis sore, 16 Januari 2025. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

    Korban yang dilaporkan hilang diduga terjebak dalam gedung Glodok Plaza saat terjadinya kebakaran.

     “Malam ini nambah lagi tiga, jadi total 11 (orang hilang),” kata Perwira Piket Suku Dinas Damkar Jakarta Barat, Joko Susilo kepada wartawan di lokasi, Kamis malam.

    Total 11 korban tersebut adalah:

    Ade Aryati (29)

    Sinta Amelia (20)

    Aldrinas (29)

    Aulia Belinda (28)

    Odima Yukari (25)

    Deri Saiki (25)

    Indira Seviana Bela (25)

    Keren Shalom J (21)

    Intan Mutiara (26)

    Desty (42)

    Zukhi Radja (42).

    Sampai saat ini sudah ada empat jenazah yang telah dievakuasi dari Glodok Plaza.

    Satriadi memastikan proses pencarian para korban masih terus dilakukan sampai seluruh korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan.

    Termasuk untuk proses pemadaman dan pendinginan untuk memastikan tak ada lagi titik api yang muncul dari area Glodok Plaza.

    “Ya kendalanya kan memang bangunan ini sudah tidak stabil lagi, banyak yang sudah bangunannya sudah runtuh. Nah itu juga menjadi hambatan bagi kami untuk melakukan evakuasi korban.

    Kemudian korban juga sudah menyatu dengan barang-barang yang material yang terbakar. Nah itu juga agak menjadi kendala bagi kami,” paparnya.

    Laporan Reporter: Fitriyandi Al Fajri | Sumber: Warta Kota

  • Rangkaian HUT Ke-52, PDIP Gelar Wayang Lakon ‘Lahirnya Wisanggeni’ di Sekolah Partai Lenteng Agung – Halaman all

    Rangkaian HUT Ke-52, PDIP Gelar Wayang Lakon ‘Lahirnya Wisanggeni’ di Sekolah Partai Lenteng Agung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangkaian peringatan HUT ke-52 Partai, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar pertunjukan wayangan ‘Satyam Eva Jayate: Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam’ di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2025) malam.

    Pertunjukan wayang yang rutin digelar DPP PDIP, kali ini menampilkan Lakon: Lahirnya Wisanggeni.

    Adapun yang bertindak sebagai Dalang yakni Ki Amar Pradopo Warseno Slank dan Ki Sri Susilo Thengkleng.

    Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto tampak didampingi Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo, Wabendum PDIP Yuke Yurike, dan politikus PDIP Muhammad Guntur Romli saat hadir ke acara wayang tersebut.

    Sementara, Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri turut menyaksikan pertunjukan wayang melalui daring.

    Tak hanya pengurus partai, ratusan masyarakat sekitar Sekolah Partai Lenteng Agung turut hadir dalam gelaran wayang tersebut. Mereka begitu antusias untuk menyaksikan gelaran wayang tersebut.

    Acara ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lantunan doa juga dipanjatkan sebelum acara wayangan ini dimulai.

    Dalam sambutan pembuka, Hasto mengungkap pesan Megawati yang mengulas pentingnya makna tema HUT PDIP, Satyam Eva Jayate: Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam.

    “Suatu pesan yang mulia, yang mengandung suatu pelajaran yang sangat penting bahwa berpolitik adalah memperjuangkan peradaban Indonesia agar berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” kata Hasto.

    Politisi asal Yogyakarta itu menyatakan upaya berpolitik memperjuangkan kedaulatan dan kemandirian seperti dilakukan PDI Perjuangan, seringkali dihadapkan ujian dan gemblengan.

    “Gemblengan-gemblengan tersebut tidak membuat kita surut, justru membuat PDI Perjuangan semakin kokoh dan tegak berdiri,” ujar Hasto..

    Dia melanjutkan Megawati dalam pesannya mengingatkan bahwa PDI Perjuangan pada tahun ini juga bakal melalui banyak tantangan yang disebut Vivere pericoloso.

    “Beliau mengingatkan bahwa tahun-tahun ini adalah tahun vivere pericoloso, tahun menghadapi berbagai bahaya, tahun menghadapi berbagai rintangan,” ujarnya.

    Namun, kata Hasto, PDIP tetap merasa yakin bisa melalui vivere pericoloso dengan membentuk kesatupaduan bersama rakyat.

    “Percayalah, dengan kesatupaduan dengan rakyat, kita mampu menghadapi vivere pericoloso, tahun menyerempet-nyerempet bahaya ini. Kita hadapi dengan keteguan di dalam ideologi, di dalam konstitusi, di dalam menjaga demokrasi, di dalam menegakkan sistem hukum yang berkeadilan dan sistem meritokrasi dan itulah sejarah-jarah sekalian,” ungkapnya.

    Sebab, kata Hasto, PDI Perjuangan menjadi partai yang pernah melewati ujian seperti pernah terjadi pada Kudatuli, 27 Juli 1996.

    “Kita adalah partai yang berwatak banteng Kita bukan partai yang mudah diinjak-injak,” jelas dia.

    Lakon ‘Wisanggeni Lahir’ Gambarkan PDIP

    Hasto juga menekankan bahwa ada teladan dan pelajaran yang bisa direfleksikan dari dua tokoh dalam lakon itu, yakni dari Wisanggeni dan Batara Narada, yang kontekstual dengan kondisi saat ini.

    “Cerita Lahirnya Wisanggeni; Wisanggeni itu artinya racun api; dia menggambarkan seluruh suasana kebatinan PDI Perjuangan. Kita lahir bukan di tengah kasur empuk, tapi di tengah gemblengan sejarah. Justru di tengah gemblengan maha dashyat, hadir dalam sosok bayi yang dibuang di candradimuka, tak hilang dan lenyap, tapi tumbuh menjadi ksatria sakti yang cinta kebenaran dan setia kepada rakyat,” kata Hasto.

    Dia juga menceritakan singkat kisah Lahirnya Wisanggeni, anak dari Arjuna dan Batara Dresanala. Hubungan pasangan ini membuat Dewasrani (anak dari Batara Guru dan Dewi Durga) cemburu. 

    Dewasrani menbujuk Dewi Durga agar bisa memisahkan hubungan Arjuna dan Dresanala. Dengan otoritas Batara Guru, dilakukan pemisahan paksa.

    Batara Narada, dengan kejernihan alam pikir dan moralnya, melakukan protes atas itu. Tapi ambisi kekuasaan Batara Guru sangat brutal hingga memerintahkan agar bayi dalam kandungan Dresanala dipaksa lahir lebih cepat, dan bayinya dibuang ke kawah candradimuka.

    Sang bayi, bernama Wisanggeni, mengalami keajaiban. Bukannya mati, namun pembuangan ke kawah justru menjadikannya sakti mandraguna, dan mampu menegakkan kebenaran dan keadilan.

    Dari kisah itu, Hasto mengatakan ada beberapa pesan.

    Pertama, ketidakadilan bisa terjadi seperti dirasakan oleh Dresanala. Dunia menjadi gelap. Tetapi pada akhirnya keadilan akan datang, karena akhir kisah Wisanggeni lahir adalah Arjuna-Dresanala akhirnya bersatu dengan Wisanggeni.

    “Keadilan akan mencari jalannya sendiri, karenanya kitapun meyakini Satyam Eva Jayate bekerja di dalam diri Dresanala dan Wisanggeni,” kata Hasto. 

    Pesan kedua adalah kesetiaan kepada tugas seperti ditunjukkan Batara Narada. Sang batara itu selalu memperjuangkan kebenaran meski harus kehilangan pangkat dan jabatan. 

    Pesan ketiga adalah bahwa dibalik persoalan kehidupan, kerap kali dimulai dari hal sederhana. Misalnya, bagaimana sikap cemburu dan nafsu kekuasaan memicu kekacauan. 

    “Maka mari kita introspeksi, dengan kritik dan otokritik, kita sadari kelemahan kita, dan memperbaiki secara organisatoris. Sehingga PDI Perjuangan di usia 52 tahun mampu menyerap nilai-nilai ini dan hadir menjadi kekuataan yang berguna bagi negeri ini,” beber Hasto.

    Keempat, belajar dari Wisanggeni, bahwa jalan menjadi ksatria takkan mudah. Dibuang di kawah candradimuka, Wisanggeni bukannya menyerah namun mampu menyerapnya dan menjadikannya makin berilmu. 

    “Maka mari menyerap watak Wisanggeni. Jadikan ujian yang ditujukan ke kita, menjadi energi untuk menguatkan mata batin dan hati, serta semangat kita. Sehingga tidak sia-sia lah Bung Karno mendirikan PNI yang akhirnya menjadi PDI Perjuangan,” pungkas Hasto.

  • Tiga KA ekonomi Daop Semarang gunakan gerbong jenis baru

    Tiga KA ekonomi Daop Semarang gunakan gerbong jenis baru

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Tiga KA ekonomi Daop Semarang gunakan gerbong jenis baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 20:11 WIB

    Elshinta.com – Tiga kereta api (KA) ekonomi jarak jauh yang memiliki relasi perjalanan di wilayah PT KAI Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang, Jawa Tengah, menggunakan gerbong jenis baru yang lebih modern dan nyaman.

    Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo di Semarang, Jumat, mengatakan ketiga kereta tersebut masing-masing KA Tawang Jaya dan KA Menoreh relasi Semarang-Jakarta serta KA Kamandaka relasi Semarang-Cilacap.

    “KA Tawang Jaya sekarang menggunakan gerbong ‘new image’ dari sebelumnya menggunakan kereta dengan tempat duduk tegak berhadapan,” katanya.

    Sementara KA Menoreh menggunakan kereta eksekutif mild steel dan kereta ekonomi ‘new image’, sedangkan KA Kamandaka menggunakan kereta ekonomi generasi baru.

    Menurut dia, kereta baru hasil modifikasi tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lebih baik dan modern.

    Ia mencontohkan kereta ekonomi generasi baru dilengkapi dengan kursi yang dapat direbahkan dan diputar sehingga posisi duduk searah dengan laju kereta.

    Sementara untuk kereta ekonomi ‘new image’, lanjut dia, dilengkapi dengan pendingin udara yang terpusat sehingga memberikan efek pendinginan yang merata.

    Ia menjelaskan perubahan sarana tersebut merupakan upaya KAI dalam menghadirkan transportasi yang lebih baik, aman dan nyaman.

    “KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Warga 2 Desa dalam Radius Bahaya Erupsi Gunung Ibu Akhirnya Mau Dievakuasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Januari 2025

    Warga 2 Desa dalam Radius Bahaya Erupsi Gunung Ibu Akhirnya Mau Dievakuasi Regional 17 Januari 2025

    Warga 2 Desa dalam Radius Bahaya Erupsi Gunung Ibu Akhirnya Mau Dievakuasi
    Tim Redaksi
    HALMAHERA BARAT, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten
    Halmahera Barat
    , melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri, berhasil membujuk warga dari dua desa untuk menempati lokasi aman.
    Sebelumnya, pada Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 22.41 WIT, warga Desa Borona dan Togoreba Sungi menolak untuk dievakuasi ke tempat
    pengungsian

    Warga Desa Borona yang terdiri dari 18 jiwa itu kini telah menempati pos pengungsian di kantor Desa Tongute Sungi.
    Sementara itu, warga Desa Togoreba Sungi yang berjumlah 45 jiwa kini menempati gedung gereja tua di Desa Akesibu.
    Pengungsi tersebut didominasi oleh wanita, lansia, dan anak-anak.
    Dua truk milik TNI dikerahkan untuk mengevakuasi warga dari kedua desa ini.
    Saat ini, total pengungsi yang telah menempati pos pengungsian mencapai 284 jiwa, dengan tiga desa yang terdampak, yaitu Desa Sangaji Nyeku, Borona, dan Togoreba Sungi.
    Dari enam desa yang direkomendasikan untuk dievakuasi, diperkirakan jumlah keseluruhan pengungsi dapat mencapai 3.000 jiwa.
    “Untuk sementara pada malam ini, ada pengungsi yang datang berasal dari Desa Borona sebanyak 18 jiwa dan Togoreba Sungi sebanyak 45 jiwa. Baru malam ini mereka mau.”
    Demikian kata Sekretaris BPBD Kabupaten Halmahera Barat, Ade Fabanyo, saat ditemui di lokasi pengungsian.
    Proses evakuasi dilakukan dengan pendekatan persuasif, baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat dan tokoh agama.
    Sosialisasi dan pemahaman mengenai bahaya erupsi
    Gunung Ibu
    juga dilakukan, mengingat warga masih bertahan di desa mereka yang masuk dalam radius bahaya.
    “Melalui pemerintah daerah, kami melakukan rapat bersama kepala desa, pendeta, dan seluruh
    stakeholder.

    “Kemudian kembali melakukan pendekatan pada masyarakat hingga mereka menyadari bahaya dari erupsi Gunung Ibu yang naik statusnya ke level IV Awas,” sebut Ade.
    Ade menambahkan, pada Sabtu (18/1/2025), akan dilakukan evakuasi besar-besaran terhadap tiga desa lainnya, yaitu Todoke, Tuguis, dan Soa Sangaji.
    “Jadi, direncanakan besok itu akan terjadi evakuasi paling besar-besaran. Karena malam ini setelah kami berupaya, mereka meminta besok saja,” sebut dia.
    PVMBG telah merekomendasikan enam desa untuk dievakuasi ke tempat aman, mengingat status Gunung Api Ibu yang telah naik dari level III Siaga menjadi level IV Awas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemen UMKM siap bantu korban kebakaran Pasar Glodok

    Kemen UMKM siap bantu korban kebakaran Pasar Glodok

    Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman (kiri) dalam jumpa pers seusai memberi penguatan saat Rakornas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Denpasar, Bali, Kamis (16/1/2025). ANTARA/Harianto

    Kemen UMKM siap bantu korban kebakaran Pasar Glodok
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 09:38 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyatakan siap membantu korban insiden kebakaran di gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa kebakaran tersebut dan mengungkapkan rasa duka cita kepada para pedagang dan warga yang terdampak.

    Maman menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah DKI Jakarta untuk segera melakukan pemetaan kerugian dan mendata dampak kebakaran bagi usaha mikro dan kecil di pasar tersebut.

    “Nanti tinggal kita koordinasi dengan Pemerintahan DKI untuk segera melakukan pemetaan berapa kerugian dan lain sebagainya,” kata Maman ditemui seusai memberi penguatan kepada Rakornas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Denpasar, Bali, sebagaimana keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.

    Menurut Maman, langkah pertama yang akan diambil adalah memastikan bahwa para pelaku UMKM yang terdampak dapat segera mendapatkan bantuan yang mereka perlukan, utamanya dari segi pembiayaan.

    Kemen UMKM juga berencana untuk memberikan akses kepada para korban kebakaran untuk mengajukan bantuan melalui program kredit usaha rakyat (KUR), sebagai salah satu solusi pemulihan usaha.

    “Pasti itu kan, kita ada program KUR kan (yang dapat dimanfaatkan para korban kebakaran),” ucapnya.

    Menteri UMKM menambahkan bahwa pihaknya akan memfasilitasi berbagai bentuk dukungan untuk memastikan kelangsungan usaha dan pemulihan yang cepat bagi para pelaku UMKM di Pasar Glodok.

    Sebelumnya, diberitakan jumlah orang hilang dalam kebakaran gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, yang terjadi pada Rabu malam (15/1/2025) bertambah dari lima menjadi delapan orang.

    Delapan orang tersebut adalah Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21).

    Sementara itu, Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menemukan empat mayat dalam kebakaran di gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, dan telah dievakuasi, pada Kamis (16/1/2025).

    “Jadi, total yang telah kita evakuasi itu ada empat jenazah, empat korban. Tadi, satu sudah kita turunkan. Nah, tadi juga sama-sama kita saksikan ada dua kantong jenazah (diturunkan),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    Sementara, satu jenazah lainnya, kata Satriadi, akan segera diturunkan. “Satu lagi nanti kita akan turunkan lagi ke bawah,” kata dia.

    Keempat jenazah tersebut, kata Satriadi, ditemukan di lantai 8 gedung Glodok Plaza.

    “Jadi, dua jenazah tadi ditemukan di lantai 8. Sama dengan jenazah yang awal juga di lantai 8. Nah ini (jenazah keempat) ditemukan juga di lantai 8,” tutur Satriadi.

    Dia menuturkan pihaknya kesulitan untuk mengidentifikasi korban lantaran kondisi jenazah yang sudah hangus terbakar.

    “Nah, ini karena korban kita temukan sudah tidak untuk diidentifikasi agak sulit, karena memang sudah terbakar gitu ya. Dan untuk itu perlu dilakukan investigasi atau perlu Inafis dari kepolisian. Tadi, dari kepolisian sudah berkomunikasi sama kami,” ujarnya.

    Identifikasi keempat jenazah akan dilakukan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Satriadi juga belum dapat memastikan kapan proses evakuasi selesai dilakukan lantaran terdapat titik-titik api yang belum semua dipadamkan.

    “Kita belum bisa pastikan karena memang kan area yang terbakar cukup luas ya. Nah, kita juga harus memastikan titik-titik api mana lagi yang berpotensi terjadinya kebakaran,” kata dia.

    Sumber : Antara