Organisasi: API

  • 5 Terowongan Kereta Terpanjang di Indonesia

    5 Terowongan Kereta Terpanjang di Indonesia

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero tercatat memiliki 16 terowongan bersejarah. Terowongan tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan panjang yang bervariasi.

    Dari 16 itu, 5 terowongan masuk daftar terpanjang. Salah satunya Terowongan kereta Sasaksaat yang berlokasi di Bandung Barat.

    Berikut 5 terowongan terpanjang milik KAI:

    1. Terowongan Sasaksaat (950 meter) di Daop 2 Bandung.

    2. Terowongan Karangkates 2 (892 meter) di Daop 8 Surabaya.

    3. Terowongan Lubuk Kalam (828 meter) di Divre II Sumatera Barat.

    4. Terowongan Mrawan (690 meter) di Daop 9 Jember.

    5. Terowongan Lampegan (680 meter) di Daop 2 Bandung.

    Selain 5 di atas, KAI juga memiliki 11 terowongan lainnya seperti Notog, Kebasen 1, Kebasen 2, Ijo di Daop 5 Purwokerto; Kadipiro 1 dan Kadipiro 2 di Daop 6 Yogyakarta; Karangkates 1 di Daop 8 Surabaya; Garahan di Daop 9 Jember; serta Gunung Gajah, Tebing Tinggi di Divre III Palembang, dan Pidada di Divre IV Tanjungkarang.

    “Selain menjaga infastruktur terowongan, KAI juga terus berupaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dengan melakukan serangkaian penggantian material pada prasarana jalan rel sepanjang tahun 2024,” kata kata Vice President Public Relations KAI, Anne Purba dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/1/2025).

    “Hingga akhir tahun, KAI melakukan penggantian rel baru sepanjang 495.562 meter, memasang 24.007 batang bantalan sintetis untuk memperkuat infrastruktur rel, serta menambah balas sebanyak 251.565 m³ dan mengganti 210 unit wesel baru,” sambung Anne

    Ia menambahkan, KAI terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur demi kenyamanan dan keselamatan para pelanggan. Langkah-langkah ini dilakukan sebagai upaya KAI menggerakkan transportasi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    “Program perawatan dan peningkatan keandalan prasarana dilakukan dengan mematuhi standar keselamatan yang ketat dan prosedur operasi yang teruji. Langkah ini mendukung upaya KAI meningkatkan frekuensi perjalanan, percepatan kecepatan kereta api, serta on-time performance,” jelas Anne.

    Tidak hanya dari prasarana, dari segi sarana KAI juga melakukan investasi strategis untuk menghadirkan layanan modern. KAI bekerja sama dengan PT INKA untuk pengadaan 612 kereta baru Stainless Steel New Generation (SSNG) yang dilakukan secara bertahap hingga tahun 2027. Setiap unit kereta baru ini melalui serangkaian uji coba dan evaluasi menyeluruh sebelum melayani penumpang.

    “Uji coba ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa seluruh sarana yang baru datang memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan tinggi. Ini adalah bagian dari sejarah penting KAI dalam investasi terbesar untuk menggantikan sarana lama dengan yang baru,” ujarnya.

    KAI senantiasa berkomitmen menjaga dan meningkatkan keandalan prasarana serta sarana untuk menghadirkan layanan kereta api yang aman, nyaman, dan selamat bagi masyarakat.

    “Melalui program perawatan berkala dan penggantian material infrastruktur yang berstandar tinggi, KAI memastikan bahwa setiap perjalanan kereta api berlangsung lancar dan sesuai dengan prinsip keselamatan. Langkah ini merupakan upaya KAI untuk mendukung transportasi berkelanjutan yang menjadi bagian penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tutup Anne.

    (ily/hns)

  • Bukan Tembak-tembakan! Luhut Ungkap Perang Dunia Sudah Berubah

    Bukan Tembak-tembakan! Luhut Ungkap Perang Dunia Sudah Berubah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut saat ini perang dunia sudah berubah. Jika zaman dahulu perang dengan senjata api, kini dunia perang dengan teknologi, salah satunya terkait perdagangan chip.

    “Sekarang perang itu sudah berubah. Bukan hanya perang tembak-tembakan saja tetapi sudah ada perang chip,” kata Luhut, mengutip pernyataan Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates yang merupakan hedge fund terbesar di dunia, Sabtu (18/1/2025).

    Dalam diskusi dengan Dalio, yang juga merupakan salah satu anggota Global Advisory Board DEN, Luhut menekankan bahwa negara yang menguasai teknologi chip akan memimpin masa depan.

    Menurut Luhut, masalah juga akan muncul jika negara-negara yang memproduksi chip tersebut tak bersedia menjualnya ke negara-negara lain. “Kita bisa mati,” imbuhnya.

    Salah satu contohnya adalah ketika Amerika Serikat memperketat aturan ekspor semikonduktor ke China untuk membatasi akses Negeri Tirai Bambu terhadap teknologi canggih pada Oktober 2023 lalu.

    “Langkah ini menunjukkan bagaimana perang modern bergeser dari artileri ke teknologi, dengan dampak besar pada rantai pasokan global. Di sisi lain, China mempercepat investasi untuk membangun kemampuan teknologinya sendiri, mengurangi ketergantungan pada teknologi asing,” jelasnya.

    Di sisi lain, Luhut juga mengatakan Indonesia tidak boleh diam saja untuk masalah ini, apalagi saat ini posisinya sudah ketinggalan jauh dengan negara tetangga Malaysia yang telah membuat Special Economic Zone.

    “Mereka (Malaysia) mencontoh dari kita tetapi mereka memberikan insentif lebih bagus kita. Ini kadang-kadang berpikirnya mintanya untung melulu,” kata Luhut. “Kita tidak bisa terus menjadi penonton, apalagi saat negara tetangga mulai memberikan insentif besar untuk menarik investasi teknologi,”

    Padahal, menurut Luhut, Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing. Namun, konsistensi regulasi menjadi tantangan tersendiri. Salah satunya adalah menjaga kepercayaan dengan kebijakan yang jelas dan janji yang ditepati.

    “Kepastian hukum dan regulasi yang konsisten adalah kunci untuk menarik investasi strategis,” ujarnya. “Dengan kebijakan yang transparan, akuntabel, dan efisien, saya yakin Indonesia dapat menjadi pemain utama di industri teknologi global.”

    (pgr/pgr)

  • Sisi Lain Sertu Hendri Diungkap Ayah Istri Siri, Mertua: Dia Sering Marah ke Saya Kalau Tidak Salat – Halaman all

    Sisi Lain Sertu Hendri Diungkap Ayah Istri Siri, Mertua: Dia Sering Marah ke Saya Kalau Tidak Salat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Mertua Sertu Hendri mengungkap sisi lain desertir TNI AD di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, yang saat ini berstatus sebagai buron.

    Di mata keluarga istri sirinya, kata sang mertua bernama Sudiono, Sertu Hendri dikenal sebagai lelaki yang peduli terhadap hal-hal baik.

    Sudiono mengaku menantunya itu kerap marah apabila dirinya tak salat.

    “Orangnya baik. Dia memang sering marah ke saya kalau tidak salat, jadi marahnya itu untuk kebaikan,” kata Sudiono, Jumat (17/1/2024), dikutip dari BangkaPos.com.

    Lebih lanjut, Sudiono menyebut Sertu Hendri termasuk sering berkunjung ke rumahnya di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Kampung Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

    Ia menuturkan, Sertu Hendri juga berlaku baik terhadap tetangga di Jalan Anwar Aid.

    Desertir TNI AD itu pernah membelikan bola untuk anak-anak bermain.

    Sertu Hendri beberapa kali juga pernah membelikan rokok untuk tetangga.

    “Tetangga kalau ke rumah juga sering dibelikan rokok. Memang dia agak ketus, tapi dia tegas,” ungkap Sudiono.

    Kakak ipar Sertu Hendri yang tinggal bersama Sudiono, Lusiana, turut menyampaikan hal senada.

    Lusiana mengungkapkan Sertu Hendri baik kepadanya dan anak sambungnya dari istri siri, Kiki.

    Kendati demikian, Lusiana mengaku tidak tahu-menahu hal lainnya mengenai Sertu Hendri.

    Karena itu, ia kaget saat mendengar Sertu Hendri pernah terlibat kasus perampokan dan kini berstatus buron.

    “Itu yang kami kenal dari jalur keluarga, tapi di luar itu masalah pekerjaan, kami tidak tahu,” aku Lusiana.

    “Kalau masalah itu kami tidak tahu dan tidak ikut campur,” imbuh dia.

    Disebut Kabur ke Belitung Timur

    Setelah kabur saat dikepung pasukan gabungan TNI-Polri pada Selasa (14/1/2025), keberadaan Sertu Hendri kini telah diketahui.

    Ia dikabarkan kabur ke arah Kabupaten Belitung Timur.

    Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Fery Dalimunthe, membenarkan hal tersebut.

    Menurutnya, ada warga yang melihat Sertu Hendri berada di wilayah Kelapa Kampit, Rabu (15/1/2025).

    Namun, Indra enggan merinci secara detail keberadaan Sertu Hendri demi menjaga keamanan dan kelancaran penyelidikan.

    Ia hanya menyebut pihaknya masih melakukan pencarian setelah sempat menyusul lokasi Sertu Hendri, tapi tak ditemukan jejaknya.

    “Warga tersebut baru melaporkannya hari ini. Informasi yang kami terima dari warga sangat membantu.”

    “Tetapi, saat tim kami memeriksa lokasi yang dilaporkan, tidak ditemukan jejak keberadaan Sertu Hendri. Kami terus melakukan upaya pencarian,” tutur Indra, Sabtu (18/1/2025).

    Polres Belitung Timur kini meningkatkan patroli di lingkungan masyarakat untuk memastikan situasi tetap kondusif. 

    Meski demikian, Indra mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan tetap melanjutkan aktivitas sehari-hari seperti biasa.

    “Kami berkomitmen menjaga keamanan di wilayah ini dan meminta kerja sama masyarakat jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan pelaku. Laporkan segera ke pihak berwajib,” pungkas dia.

    Kabur Bawa Senjata

    Sebelumnya, Sertu Hendri kembali berhasil lolos setelah dikepung pasukan gabungan TNI-Polri saat bersembunyi di rumah kakak iparnya, Evi Yolanda di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, pada Selasa pagi.

    Saat pengepungan oleh pasukan gabungan TNI-Brimob berlangsung, suasana sekitar tegang sebab terdengar beberapa kali suara tembakan.

    “Tembakan itu terdengar sejak pagi,” ungkap seorang warga, Selasa, dilansir Kompas.com.

    Dalam pelariannya, Sertu Hendri diketahui membawa senjata api.

    “Tersangka masih membawa senjata jenis Bareta dengan ratusan amuniusi,” jelas Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letkol Cpm M Jaka Budi Utama.

    Sebagai informasi, Sertu Hendri sudah berstatu buronan sejak 2024 karena terlibat perampokan di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), pada 2023.

    Ia divonis Mahkamah Militer satu tahun penjara dan pemecatan dari dinas militer.

    Tetapi, Sertu Hendri memilih kabur hingga akhirnya berstatus buronan.

    Keberadaan Sertu Hendri diketahui lewat laporan istri sirinya, Kiki.

    Selain perampokan, Sertu Hendri juga terlibat kasus penembakan terhadap Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi, Minggu (12/1/2024) malam.

    Serma Rendi diketahui sempat disandera oleh Sertu Hendri saat hendak ditangkap.

    Buntut penembakan itu, Serma Rendi kini telah menjalani operasi di RSUD Marsidi Judono.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Desertir TNI AD Sertu Hendri Dikenal Sebagai Sosok Baik di Lingkungan Keluarga Istri Siri

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, BangkaPos.com/Disa Aryandi/Dede Suhandar/Bryan Bimantoro, Kompas.com)

  • Kostrad Angkat Bicara soal Viral Pria Bersenpi Ribut di Klub Malam Kemang Mengaku Prajurit Cakra – Halaman all

    Kostrad Angkat Bicara soal Viral Pria Bersenpi Ribut di Klub Malam Kemang Mengaku Prajurit Cakra – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak TNI buka suara soal video viral seorang pria yang mengaku sebagai anggota Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) sambil membawa senjata saat ribut di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

    Kepala Penerangan Kostrad (Kapen Kostrad) Kolonel Inf Hendhi Yustian Danang Suta menegaskan pria tersebut bukan prajurit Kostrad.

    “Bukan anggota Kostrad,” kata Hendhi saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (18/1/2025).

    Meski begitu, belum dipastikan apakah pria tersebut benar-benar bukan prajurit TNI di satuan lain. 

    Kolonel Inf Hendhi Yustian Danang Suta hanya memastikan kalau yang bersangkutan bukan prajurit Kostrad.

    “Sudah dipastikan yang bersangkutan bukan anggota Kostrad,” tegasnya.

    Sebelumnya, unggahan video menampilkan keributan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, viral di media sosial. 

    Dalam unggahan di salah satu akun media sosial instagram itu menyebut jika pelaku yang merupakan seorang pria mengaku sebagai anggota TNI yang berdinas di Kostrad atau yang dikenal sebagai prajurit Cakra. 

    Bahkan, dalam unggahan tersebut disebutkan pelaku membawa senjata api (senpi) dan mengancam menembak seorang wanita. 

    “Viral, ngaku dari Kostrad, pria ini ancam t3mbak wanita dan letuskan tembakan di klub malam Mampang Prapatan,” tulis unggahan tersebut. 

    Dalam keterangannya, insiden tersebut terjadi pada Jumat (17/1/2025) malam.

    Terkait itu, Polsek Mampang Prapatan saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait keributan tersebut. 

    “Kita lakukan penyelidikan,” kata Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan AKP Iwan saat dihubungi, Sabtu (18/1/2025). 

    Iwan mengatakan dari pemeriksaan saksi di lokasi, pria tersebut marah karena jalannya terhalang akibat banyak yang keluar dari sebuah kafe di lokasi. 

    “Terus marah ke tukang parkir gitu kan. Ya mengeluarkan (benda) kayak diduga senpi, kita belum memastikan senpi atau bukan,” ucapnya. 

    Dari keterangan saksi pula, pria tersebut sudah meletupkan peluru sebanyak satu kali. Namun, hal ini masih diselidiki oleh polisi. 

    “Katanya sih dengarnya (ada suara tembakan) begitu. Tapi kita belum memastikan juga. Kedengarannya suara itu satu kali katanya,” tuturnya. 

    ilustrasi (ISTIMEWA)

    Lebih lanjut, Iwan belum bisa memastikan apakah pria tersebut merupakan anggota TNI yang berdinas di Kostrad atau tidak. 

    “Iya. Itu kan baru dugaan, kita masih ini, penyelidikan. Katanya bilang begitu (ngaku dari Kostrad)” tuturnya.

  • Tim Penyelam Basarnas Temukan Mobil Purnawirawan TNI Hendrawan Ostevan pada Kedalaman Enam Meter – Halaman all

    Tim Penyelam Basarnas Temukan Mobil Purnawirawan TNI Hendrawan Ostevan pada Kedalaman Enam Meter – Halaman all

    Sekitar pukul 10.48 WIB kendaraan pun berhasil diangkat menggunakan crane dari dalam permukaan air dengan kondisi sudah mengalami kerusakan

    Tayang: Sabtu, 18 Januari 2025 19:12 WIB

    Istimewa

    Mobil Toyota Vios B 1606 LB yang dikemudikan Brigjen (Purn) TNI Hendra Hendrawan Ostevan dievakuasi dari dasar laut. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil diduga milik purnawirawan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan dalam kondisi terbalik di dalam lumpur Dermaga KBN Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

    Kendaraan roda empat tersebut ditemukan pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 08.55 WIB pada radius sekitar 5 meter dari bibir dermaga dan kedalaman sekitar 6 meter dari atas permukaan air.

    Kemudian mobil tersebut dievakuasi dengan cara mengikat tali di roda dan sasis kendaraan untuk selanjutnya diangkat ke permukaan menggunakan crane.

     

    Sekitar pukul 10.48 WIB kendaraan pun berhasil diangkat menggunakan crane dari dalam permukaan air dengan kondisi sudah mengalami kerusakan di berbagai bodi mobil dan kaca kendaraan tersebut sudah pecah.

    “Akhirnya siang ini kendaraan tersebut sudah kami temukan setelah 3 hari pencarian dan kita angkat ke atas menggunakan crane.” tegas Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

    Dirinya juga mengatakan bahwa setelah dilakukan pengecekan tidak ada korban lain di dalam mobil tersebut dan selanjutnya diserahterimakan kepada tim penyidik dari Polda Metro Jaya untuk pengembangan selanjutnya. 

    “Maka dengan ini operasi SAR terhadap korban kecelakaan mobil yang tercebur di Dermaga KBN Marunda kami tutup.” tutur Desiana.

    Sebelumnya kendaraan mobil jenis Vios terlihat menceburkan diri pada kamis (9/1) sekitar pukul 00.40 WIB di Dermaga KBN Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. 

    Basarnas mencari mobil tersebut atas permintaan dari Polda Metro Jaya untuk memastikan ada tidaknya lagi korban di dalam kendaraan tersebut, setelah jenazah korban pertama ditemukan pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Belum Sempat Jual Lontong yang Dimasak, Warga di Jombang Panik Dapurnya Terbakar, Rugi Puluhan Juta

    Belum Sempat Jual Lontong yang Dimasak, Warga di Jombang Panik Dapurnya Terbakar, Rugi Puluhan Juta

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Nasib sial menimpa Abdul Rokhim (46) warga warga Dusun Ngembeh, Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Pasalnya, dapur yang biasa ia gunakan untuk memproduksi lontong, terbakar pada Sabtu (18/1/2025). 

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Api melahap seluruh isi dapur termasuk kompor, tabung gas elpiji, dan uang tunai senilai Rp 4 juta. 

    Abdul Rokhim menceritakan, saat itu ia sedang istirahat setelah memasak lontong yang hendak ia jual setiap harinya. Ketika itu pukul 09.00 ia memasak lontong dan pukul 10.00 WIB ia beristirahat. 

    “Lalu jam 11.00 WIB saya tiba-tiba bangun, dan saya dengar ada suara seperti seruling di dapur. Saya langsung bangun dan menuju dapur. Saat saya ke dapur itu saya lihat api sudah membakar dapur,” ucapnya. 

    Melihat dapurnya dilahap si jago merah, ia pun keluar rumah untuk meminta pertolongan warga sekitar memadamkan api. Warga yang mendapatkan aduan dari Abdul pun bergegas mencoba memadamkan api dengan alat seadanya. 

    Karena api tak kunjung padam, beberapa warga pun menghubungi pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk menuju lokasi. Beberapa saat kemudian, Damkar pun tiba dengan satu mobil pemadam dan mulai bekerja untuk memadamkan api. 

    Setelah sekitar setengah jam, api pun berhasil dipadamkan. Abdul Rokhim mengatakan dari kejadian itu, ia mengalami kerugian sekitar Rp 30 juta. Namun, ia bersyukur tidak ada korban jiwa. 

    Beberapa barang berharga yang terbakar diantaranya 10 unit kompor, 20 tabung gas elpiji 3 kg, 12 dandang besar, dan atap dapur yang terbuat dari asbes. “Kalau ditanya rugi, ruginya sekitar Rp 30 juta, kerugian material,” katanya.

    Sementara itu, Kapolsek Jogoroto AKP Darul Hudha, mengatakan penyebab kebakaran di dapur rumah milik Abdul Rokhim diduga berasal dari kompor yang terus menyala. 

    “Masih kami selidiki. Untuk dugaan awal penyebab kebakaran karena kompor yang terus menyala dan ditinggal pemiliknya istirahat,” ungkapnya

  • Korban ke-8 Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan di Area Dapur Lantai 8
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Korban ke-8 Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan di Area Dapur Lantai 8 Megapolitan 18 Januari 2025

    Korban ke-8 Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan di Area Dapur Lantai 8
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Potongan tubuh yang diduga milik korban ke delapan kebakaran Glodok Plaza ditemukan di area dapur, lantai 8, pada Sabtu (18/1/2025), sekitar pukul 15.30 WIB.
    “Tapi, bersama Disaster Victim Identification (DVI) tadi langsung dimasukkan satu kantong,” kata Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Joko Susilo kepada wartawan, Sabtu.
    Joko memperkirakan bahwa potongan tubuh yang ditemukan tidak termasuk bagian dari korban-korban sebelumnya. Sebab, tim hari ini menyisir lokasi dari arah yang berbeda.
    “Tadi kami mencoba masuk dari belakang dalam satu lantai 8 yang sama (kayak kemarin),” ungkap Joko.
    “Cuma kemarin kami temukan, kami menyisir dari tangga darurat sisi depan gedung. Ini tadi kami dari belakang,” tambahnya.
    Dalam kantong jenazah yang diserahkan hari ini, Joko merinci bahwa terdapat gigi, potongan jaringan daging, dan kulit.
    “Ada indikasi gigi, ada indikasi potongan daging, dan kulit. Jadi memang posisinya sudah tidak utuh, masih di kisaran itu,” terangnya.
    Saat ini, kantong jenazah tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Sebelumnya, kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB, melibatkan 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran.
    Kobaran api diduga pertama kali muncul dari diskotek yang berada di lantai 7 gedung, sebelum merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Hingga Sabtu (18/1/2025) sore, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total delapan korban jiwa dari tragedi kebakaran ini.
    Seluruh korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses identifikasi.
    Penyebab pasti kebakaran di Glodok Plaza masih dalam penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ayah Panik Bakar Putrinya, Dituduh Nyolong Rp 100.000, Niat Cuma Menakuti Malah Kebablasan

    Ayah Panik Bakar Putrinya, Dituduh Nyolong Rp 100.000, Niat Cuma Menakuti Malah Kebablasan

    TRIBUNJATIM.COM – Remaja putri berinisial AR (16) dibakar ayahnya sendiri bernama Alimun Jaya (36).

    Peristiwa itu terjadi di Desa Prabumenang, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.

    Sang ayah ternyata tak sengaja membakar putrinya sendiri saat sedang emosi.

    Insiden nahas itu terjadi pada Jumat (17/1/2025) sekira pukul 06.30 WIB.

    Kejadian bermula ketika Alimun mendengar dari ibunya, Maryanti, uang sebesar Rp100.000 miliknya hilang.

    Alimun pun menuduh AR sebagai pelaku pencurian.

    Meskipun AR membantah tuduhan tersebut, Alimun semakin marah dan sempat memukulnya.

    Saat AR keluar dari rumah, Alimun yang masih dalam keadaan emosi melihat botol berisi minyak Pertalite.

    Tanpa berpikir panjang, ia melemparkan botol tersebut ke arah AR, sehingga minyak tumpah mengenai tubuh korban.

    Setelah itu, Alimun mendekati AR dengan membawa korek api untuk menakut-nakuti dan memaksanya mengakui pencurian.

    Namun, percikan api dari korek api menyambar tubuh AR yang sudah terkena minyak, menyebabkan api membesar dan melukai bagian belakang wajah serta tangan korban.

    Melihat kejadian tersebut, Alimun panik dan berusaha memadamkan api dengan melepas baju AR.

    Meskipun api berhasil dipadamkan, AR mengalami luka bakar yang cukup parah dan harus dilarikan ke RSUD Baturaja untuk perawatan medis.

    Alimun juga menderita luka bakar di kedua tangannya.

    Kepala Desa Prabumenang, Parlenawati SE, mengkonfirmasi bahwa pelaku dan korban adalah ayah dan anak serta warga desa setempat.

    Ia menjelaskan bahwa insiden ini dipicu oleh masalah kehilangan uang yang menimbulkan rasa kesal pada pelaku.

    Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra, melalui Kasi Humas, AKP RTM Situmorang, menjelaskan, pelaku kesal dan emosional kepada korban yang tidak mau mengaku telah mencuri uang neneknya.

    Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian membawa korban ke RSUD Baturaja untuk mendapatkan perawatan, serta mengamankan tersangka dan barang bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kita sudah melakukan pengecekan dan olah TKP, membawa korban ke RSUD Baturaja untuk mendapat perawatan medis dan mengamankan Tersangka dan barang bukti serta memeriksa saksi-saksi untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.

    Sementara itu, aksi pembakaran lainnya juga pernah terjadi di Boyolali, Jawa Tengah.

    Seorang santri Ponpes di Boyolali, Jawa Tengah mengalami luka bakar yang parah.

    Santri itu berinisial SS (16).

    Ternyata santri itu menjadi korban pembakaran seorang tamu yang berprofesi sebagai guru.

    Sebagaimana diketahui, tubuh santri asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dibakar oleh tamu, Muhammad Galang Setiya Dharma (21), pada Senin (16/12/2024) malam.

    Direktur RSUD Simo, Ratmi Pungkasari mengatakan, korban masih menjalani perawatan intensif. 

    “Kondisi stabil. Pasien mengalami luka bakar 38 persen di wajah kanan sampai leher kanan, punggung tangan kiri, sama kaki kanan-kiri mulai paha sampai punggung kaki,” jelasnya, dilansir Tribun Solo, Rabu (18/12/2024).

    Saat ini korban masih menjalani perawatan. Selain itu, kepolisian masih terus berkomunikasi dengan RSUD Simo.

    Pelaku Sudah Diamankan

    Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, mengatakan pelaku telah diamankan.

    Pelaku adalah teman korban yang datang ke ponpes sebagai tamu.

    “Kejadiannya di salah satu kamar tamu. Tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB,” paparnya, Selasa (17/12/2024).

    Ia menjelaskan pelaku sengaja mendatangi pondok untuk bertemu dengan korban dan telah merencanakan aksinya.

    “Pekerjaan sehari-hari adalah guru. Untuk alamat Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal,” ungkapnya.

    Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal 187 dan dua KUHP.

    “Dan atau penganiayaan berencana, pasal 353 kedua KUHP serta karena korban usia anak kami terapkan juga pasal 80 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.”

    “Di mana ancaman hukuman maksimal pada pasal ini ada 15 tahun penjara,” terangnya.

    Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal 187 dan dua KUHP.

    “Dan atau penganiayaan berencana, pasal 353 kedua KUHP serta karena korban usia anak kami terapkan juga pasal 80 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.”

    “Di mana ancaman hukuman maksimal pada pasal ini ada 15 tahun penjara,” tandasnya.

    Sementara itu, Pimpinan Ponpes Darusy Sahadah, Qosdi Ridwanullah berujar, aksi pembakaran dilakukan karena pelaku emosi mendengar handphone adiknya dicuri.

    Pelaku kemudian mengajak korban ke sebuah ruangan tertutup dan disiram bahan bakar minyak (BBM).

    Proses interogasi yang dilakukan pelaku tanpa sepegetahuan pengurus ponpes.

    “Jadi kemarin malam itu ada tamu yang merupakan kakak salah satu santri. Tamu tersebut kemudian menuduh korban yang mencuri telpon genggam milik adiknya,” ucapnya.

    Terungkap sosok yang bakar santri Ponpes di Simo Boyolali

    Pekerjaan sehari-hari pelaku pun terkuak.

    Kasus pembakaran orang hidup-hidup kembali terjadi di Boyolali.

    Setelah kakek dibakar ponakannya sendiri di Desa Bantengan, Kecamatan Karanggede, kali ini seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) yang dibakar.

    Saini Saputra (16) salah satu santri di Ponpes Darusy Syahadah Putra di Desa Kedung Lengkong, Kecamatan Simo dibakar oleh seorang pengunjung, Senin (16/12/2024) malam.

    Santri itu dibakar oleh Muhammad Galang Setiya Dharma (21) kakak dari salah satu santri ponpes tersebut.

    Akibat pembakaran itu, korban mengalami luka bakar hingga 38 persen.

    Korban mengalami luka bakar pada bagian wajah, leher dan kedua kakinya.

    “Kejadiannya di salah satu kamar tamu. Tadi malam sekira pukul 23.00 WIB,” kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi.

    Kasat menyebut santri tersebut berasal dari Sumbawa.

    Korban nyantri di ponpes tersebut baru sejak Juli 2024.

    Tersangka kasus pembakaran ini telah diamankan polisi.

    Muhammad Galang Setiya Dharma (21) saat ini telah diamankan dan masih diperiksa polisi.

    “Pekerjaan sehari-hari ada guru. Untuk alamat kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal,” kata Joko.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 187 ke satu dan dua KUHP.

    “Dan atau penganiayaan berencana, pasal 353 kedua KUHP serta karena korban usia anak kami terapkan juga pasal 80 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dimana ancaman hukuman maksimal pada pasal ini ada 15 tahun penjara,” pungkasnya.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Korban ke-8 Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan di Area Dapur Lantai 8
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Bertambah 1 Kantong Jenazah, Korban Kebakaran Glodok Plaza Jadi 8 Orang Megapolitan 18 Januari 2025

    Bertambah 1 Kantong Jenazah, Korban Kebakaran Glodok Plaza Jadi 8 Orang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Satu kantong jenazah korban
    kebakaran Glodok Plaza
    di Jakarta Barat dievakuasi pada sore hari ini, Sabtu (18/1/2025), sekitar pukul 15.30 WIB.
    Dengan penemuan ini, jumlah korban tewas akibat kebakaran tersebut diperkirakan bertambah menjadi delapan orang.
    Menurut pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, kantong jenazah berwarna jingga tersebut dievakuasi dan berada di luar gedung sekitar pukul 16.20 WIB.
    Proses evakuasi dilakukan oleh sejumlah personel tim gabungan, termasuk dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), serta kepolisian.
    Kantong jenazah yang tampak tipis itu kemudian digotong menuju salah satu mobil ambulans milik PMI Jakarta Barat.
    Rencananya, jenazah tersebut akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati di Jakarta Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut.
    Kebakaran di Glodok Plaza diketahui terjadi pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
    Sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
    Api diduga pertama kali muncul dari diskotek yang berada di lantai 7 gedung tersebut, lalu merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Hingga Jumat (17/1/2025) sore, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total tujuh korban jiwa dari tragedi kebakaran ini.
    Saat ini, seluruh korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi.
    Penyebab pasti dari kebakaran di Glodok Plaza masih dalam tahap penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Anggota Brimob Gugur Ditembak KKB di Yalimo Papua Pegunungan

    Kronologi Anggota Brimob Gugur Ditembak KKB di Yalimo Papua Pegunungan

    Jayapura, Beritasatu.com – Seorang anggota Brimob Briptu Iqbal Anwar Arif tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aksel Mabel, mantan anggota Polri, di pedalaman Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. 

    Kepala Operasional Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani, Sabtu (18/1/2025), mengatakan korban ditembak saat berpatroli bersama Tim Satgas Damai Cartenz, Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 16.30 WIT.

    Faizal mengatakan saat itu Iqbal Anwar bersama personel Satgas Damai Cartenz berpatroli menggunakan dua kendaraan.

    Ketika hendak melintasi kawasan yang menanjak, ada kayu yang melintang di tengah jalan, sehingga kendaraan berhenti. Saat itulah rombongan ditembak dari ketinggian. Briptu Iqbal Anwar Arif tertembak di sekitar leher.

    Faizal yang juga Wakapolda Papua mengatakan jenazah korban hari ini dievakuasi dan diterbangkan ke Jakarta.

    “Belum diketahui dimakamkan di mana, karena keluarganya ada di Bekasi,” kata Faizal dikutip dari Antara.

    Iqbal Anwar Arif merupakan anggota brimob yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2025.

    Sementara Askel Mabel, pimpinan KKB diduga penembak Iqbal, merupakan mantan anggota Polri yang bertugas di Polres Yalimo. 

    Aksel kabur dari kesatuannya pada 9 Juni 2024 dengan membawa empat pucuk senjata api jenis AK 47 dan sejumlah amunisi. Dia diduga sebagai pimpinan KKB dengan wilayah operasi Yalimo.