Organisasi: API

  • Hindari Munculnya Tindak Pidana, Ditpolairud Polda Metro Jaya Patroli di Sekitar Pagar Laut – Halaman all

    Hindari Munculnya Tindak Pidana, Ditpolairud Polda Metro Jaya Patroli di Sekitar Pagar Laut – Halaman all

    Kombes Joko Sadono menyebut pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan KKP

    Tayang: Selasa, 21 Januari 2025 15:45 WIB

    Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami

    Pagar laut misterius yang berada di pesisir Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/1/2025). Pagar tersebut adalah bagian dari pagar laut sepanjang 30,16 Kilometer di perairan Tangerang 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya berpatroli di lokasi berdirinya pagar laut di perairan Tangerang.

    Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik dan tindak pidana di lokasi tersebut.

    “Sementara yang sudah dilakukan Ditpolairud Polda Metro Jaya yaitu patroli dan mencegah terjadinya tindak pidana serta konflik terjadi di lokasi,” kata Direktur Kepolisian Air dan Udara Polda Metro Jaya Kombes Joko Sadono, Selasa (21/1/2025).

     Joko mengatakan, pagar laut sepanjang 30 kilometer telah disegel oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    Ia menyebut pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan KKP.

    “Setiap perizinan yang berada di laut dikeluarkan oleh KKP, sehingga akan lebih mudah pemeriksaannya,” ujar dia.

    Ia mengatakan bahwa Polda Metro Jaya siap membantu proses penyidikan jika dibutuhkan.

     “Ditpolairud Polda Metro Jaya akan memberikan bantuan penyidikan apabila ada permintaan dari KKP,” tutur Joko.

    Sebelumnya, pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, mulai dibongkar, Sabtu (18/1/2025) kemarin.

    Pembongkaran itu melibatkan jajaran TNI Angkatan Laut (AL) bersama warga sekitar.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jakpus dirikan tenda bagi pengungsi kebakaran di Kemayoran

    Jakpus dirikan tenda bagi pengungsi kebakaran di Kemayoran

    Kami sedang mempersiapkan segala bentuk pelayanan kepada korban

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat mendirikan sejumlah tenda bagi para pengungsi akibat kebakaran permukiman padat penduduk di Kemayoran, yang menghanguskan 500 lebih rumah.

    “Kami sedang mempersiapkan segala bentuk pelayanan kepada korban,” Wali Kota Jakarta Pusat Arifin di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, saat ini petugas dari TNI, Polri, BPBD, Sudinsos, dan lainnya sedang mendirikan tenda darurat pada ruas jalan di sekitar lokasi terjadinya kebakaran.

    Arifin menyatakan belum dapat memastikan sampai kapan para korban ditempatkan di tenda pengungsian, yang jelas untuk sementara mereka bisa berteduh terlebih dahulu.

    “Sekarang sedang disiapkan, sedang dibangun. Mereka akan ditempatkan semua di tenda-tenda pengungsian. Terkait dengan berapa lama waktu untuk pengungsian nanti kita sesuaikan dengan kebutuhan,” kata dia.

    Ia memastikan bahwa pemerintah akan terus hadir dalam menangani musibah tersebut terutama terkait kebutuhan makan bagi para pengungsi.

    “Yang utama urusan masalah makan. Jadi untuk makan pagi, siang dan malam sudah kami siapkan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat, telah meminta keterangan terhadap empat saksi terkait peristiwa kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, yang mengakibatkan lebih dari 500 rumah hangus terbakar.

    “Saksi mencium bau kabel terbakar sesaat sebelum asap menebal,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

    Menurut dia, saat ini sudah ada empat warga yang dimintai keterangan atas peristiwa tersebut. Dari keterangan saksi bahwa api berasal dari plafon atap rumah seorang warga di RT 02/04 yang di kontrakan.

    Ia mengatakan bahwa untuk memastikan penyebab kebakaran maka Tim Puslabfor Polri, akan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian.

    “Kami sudah meminta keterangan empat orang saksi,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ruang Pendingin Gedung Bank Panin Sudirman Jakpus Terbakar, 4 Unit Damkar Dikerahkan

    Ruang Pendingin Gedung Bank Panin Sudirman Jakpus Terbakar, 4 Unit Damkar Dikerahkan

    loading…

    Ruang pendingin yang berada di Gedung Bank Panin, Jalan Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat terbakar, Selasa (21/1/2025). FOTO/DOK.Gulkarmat Jakarta

    JAKARTA – Ruang pendingin yang berada di Gedung Bank Panin, Jalan Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat kebakaran . Sebanyak 4 unit dan 16 personel dikerahkan untuk memadamkan api.

    “Iya betul ruang AHU/Pendingin gedung (Bank Panin) terbakar,” kata Command Center Gulkarmat Jakarta saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2025).

    Command Center menyebutkan, pihaknya menerima informasi terkait kebakaran pada pukul 11.10 WIB. Kemudian, untuk proses pendinginan pukul 11.25 WIB. Dia menuturkan, untuk memadamkan api, sebanyak 4 unit dan 16 personel pemadam kebakaran pun dikerahkan.

    “Pengerahan 4 unit dan 16 personel pemadam kebakaran,” katanya.

    Dia menambahkan, saat ini proses pemadaman telah selesai dilakukan dari ruang pendingin gedung tersebut. “Kebakaran diduga ketika Vendor melakukan proses instalasi pipa pergantian mesin Chiller AC Gedung, lalu terjadinya percikan api dan terkena Glasswoll di area ruangan terjadi penyalaan,” katanya.

    (abd)

  • Panen Kritik usai Ngonten Depan Rumah Korban Kebakaran di LA, Uya Kuya: Gue Udah Kebal

    Panen Kritik usai Ngonten Depan Rumah Korban Kebakaran di LA, Uya Kuya: Gue Udah Kebal

    loading…

    Anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Surya Utama alias Uya Kuya panen kritikan usai bikin konten depan rumah korban kebakaran Los Angeles, Amerika Serikat. Foto/Ravie Wardani

    JAKARTA – Anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Surya Utama alias Uya Kuya panen kritikan usai bikin konten depan rumah korban kebakaran Los Angeles, Amerika Serikat. Suami Astrid Khairunisha itu mengaku sudah tak peduli dengan komentar negatif warganet khususnya di Indonesia.

    Sebab, dia merasa hal ini merupakan ketidakpahaman netizen atas masalah yang tengah menimpanya. “Kalau untuk komentar netizen mah gue udah keballah, karena netizen itu rata-rata dia senang melihat orang susah, susah melihat orang senang,” kata Uya Kuya saat ditemui di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

    Uya menilai, masalah ini sebagai teguran baginya dalam membuat konten. Hanya saja, ia membantah konten tersebut untuk kepentingan pribadi.

    “Kita enggak buat konten TikTok atau reels. kita hanya mengirim video kepada teman media yang minta gambar dan kita di situ juga enggak buat YouTube, karena dibilang kan ‘Uya di situ cari monetisasi, adsense’. Orang kita nggak buat konten medsos kita, dan sebetulnya itu kan kalau mau buat konten saat itu, pasti kita langsung upload,” beber Uya.

    Lebih lanjut, Uya juga mengklaim pengambilan gambar rumah korban kebakaran LA atas izin kepolisian setempat maupun Federal Bureau of Investigation (FBI).

    “Dan di situ bukan cuma gue doang. Ada puluhan orang lain yng ngambil video, dari orang umum, ada influencer, yang gue nggak kenal juga, ada TV-TV gede, yang mereka ambil gambar di sepanjang jalan itu banyak banget,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, Uya Kuya dan istrinya mendapat teguran hingga diusir warga lantaran membuat konten di depan rumah yang ikut terbakar di Los Angeles. Uya dan keluarga dinilai tidak punya empati lantaran membuat konten di tengah kemalangan yang menimpa korban.

    Konten itu disinyalir untuk mengabarkan kondisi terkini kebakaran di Los Angeles. Saat itu, Uya Kuya dan istrinya, tampak sedang mewawancarai warga Indonesia yang tinggal di sana dengan latar rumah salah satu korban kebakaran.

    Melalui akun TikToknya @camr1517, pemilik rumah itu merekam momen Uya Kuya dan Astrid membuat konten di depan rumahnya yang sudah hangus dilalap api. Pemilik rumah tersebut pun mengeluhkan sikap Uya Kuya serta beberapa orang yang kerap merekam dan memotret puing-puing kebakaran.

    (rca)

  • Polisi periksa empat saksi terkait kebakaran permukiman di Kemayoran

    Polisi periksa empat saksi terkait kebakaran permukiman di Kemayoran

    Saksi mencium bau kabel terbakar sesaat sebelum asap menebal,

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat, telah meminta keterangan terhadap empat saksi terkait peristiwa kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, yang mengakibatkan lebih dari 500 rumah hangus terbakar.

    “Saksi mencium bau kabel terbakar sesaat sebelum asap menebal,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, saat ini sudah ada empat warga yang dimintai keterangan atas peristiwa tersebut. Dari keterangan saksi bahwa api berasal dari plafon atap rumah seorang warga di RT 02/04 yang di kontrakan.

    Ia mengatakan bahwa untuk memastikan penyebab kebakaran maka Tim Puslabfor Polri, akan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian.

    “Kami sudah meminta keterangan empat orang saksi,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa terdapat dua orang yang yang saat ini dirawat di RS Hermina, karena sesak nafas, namun dipastikan dalam kondisi membaik.

    “Yang di bawa ke rumah sakit ada dua orang, karena sesak nafas,” kata Susatyo menambahkan.

    Sebelumnya, Kebakaran yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, menghanguskan 500 rumah lebih dari 11 RT yang berada di lokasi tersebut.

    “Ada 11 RT yang terdampak kebakaran,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan.

    Yohan menjelaskan petugas pemadam kebakaran bersama petugas lainnya saat ini masih berupaya memadamkan kebakaran.

    Menurut Yohan terdapat 500 unit rumah yang terbakar dalam peristiwa tersebut, dan data tersebut masih bersifat sementara karena proses penanganan masih berlangsung.

    “Data sementara ada 543 bangunan yang terdampak kebakaran,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Memilukan! Ratusan Rumah di Kemayoran Ludes Terbakar, Ini Penampakannya

    Memilukan! Ratusan Rumah di Kemayoran Ludes Terbakar, Ini Penampakannya

    loading…

    Kebakaran yang melanda kawasan Jalan Kemayoran Gempol, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025) mengakibatkan ratusan rumah ludes dan warga mengungsi. Foto/Riana Rizkia

    JAKARTA – Kebakaran yang melanda kawasan Jalan Kemayoran Gempol, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025) mengakibatkan ratusan rumah ludesdan warga mengungsi.
    Foto/Riana Rizkia

    “Objek terdampak, 11 RT terdampak RT 01 sampai RT 011 dengan 543 bangunan (rumah),” kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

    Baca Juga

    Akibat hilangnya ratusan bangunan, Asril mengatakan, sebanyak 607 kepala keluarga dengan 1.797 jiwa terpaksa mengungsi di dua lokasi berbeda, yakni Mushola Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman.

    Foto/Riana Rizkia

    “Sedangkan, untuk korban masih dalam pendataan. Termasuk, estimasi kerugian,” katanya.

    Baca Juga

    Sementara untuk kronologi kebakaran dilaporkan bahwa titik api awalnya bersumber dari lantai dua salah satu rumah warga, yang membesar dan merambat ke rumah lainnya seluar 4.500 meter

    “Dugaan sementara penyebab kebakaran (akibat) korsleting listrik,” katanya.

    (shf)

  • Polisi duga kebakaran di Kemayoran Gempol akibat korsleting listrik

    Polisi duga kebakaran di Kemayoran Gempol akibat korsleting listrik

    Kami akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu bersama Puslabfor Polri untuk memastikan penyebab kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menduga kebakaran rumah yang terjadi di permukiman padat penduduk Kemayoran Gempol, akibat korsleting listrik.

    “Tapi masih dugaan sementara. Kami akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu bersama Puslabfor Polri untuk memastikan penyebab kebakaran,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, dari keterangan saksi mata bahwasanya api terlihat dari rumah seorang warga, dan diduga akibat adanya korsleting listrik, namun untuk memastikan hal tersebut pihaknya akan menyelidiki terlebih dahulu.

    “Dugaan sementara korsleting listrik dari salah satu rumah warga,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kebakaran yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, menghanguskan 500 rumah lebih dari 11 RT yang berada di lokasi tersebut.

    “Ada 11 RT yang terdampak kebakaran,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan.

    Yohan menjelaskan petugas pemadam kebakaran bersama petugas lainnya saat ini masih berupaya memadamkan kebakaran.

    Menurut Yohan terdapat 500 unit rumah yang terbakar dalam peristiwa tersebut, dan data tersebut masih bersifat sementara karena proses penanganan masih berlangsung.

    “Data sementara ada 543 bangunan yang terdampak kebakaran,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lebih dari 1.700 orang mengungsi akibat kebakaran di Kemayoran Gempol

    Lebih dari 1.700 orang mengungsi akibat kebakaran di Kemayoran Gempol

    Lokasi pengungsian sementara ada di Mushola Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 1.700 orang lebih dari 607 kartu keluarga (KK) menjadi korban kebakaran yang terjadi di Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, dan kini mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    “Lokasi pengungsian sementara ada di Mushola Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, kebakaran permukiman padat di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, mengakibatkan sebanyak 1.700 warga harus mengungsi.

    Ia menjelaskan saat ini telah menyalurkan bantuan logistik bagi pengungsi kebakaran terdiri atas air mineral 360 dus, makanan siap saji 1.797, selimut, dan lain-lain.

    “Logistik yang dibutuhkan cukup banyak,” katanya.

    Kebakaran yang terjadi pada Selasa dini hari itu menghanguskan lebih dari 500 unit rumah yang berada di 11 RT di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Saat ini petugas sudah berhasil memadamkan kebakaran setelah lebih dari enam jam berjibaku memadamkan api yang menghanguskan ratusan rumah tersebut.

    Untuk penanganan kebakaran, Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 34 unit mobil pemadam kebakaran berikut 170 personel.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kebakaran di Kemayoran Gempol hanguskan lebih dari 500 rumah

    Kebakaran di Kemayoran Gempol hanguskan lebih dari 500 rumah

    Ada 11 RT yang terdampak kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, menghanguskan 500 rumah lebih dari 11 RT yang berada di lokasi tersebut.

    “Ada 11 RT yang terdampak kebakaran,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Yohan menjelaskan petugas pemadam kebakaran bersama petugas lainnya saat ini masih berupaya memadamkan kebakaran.

    Menurut Yohan terdapat 500 unit rumah yang terbakar dalam peristiwa tersebut, dan data tersebut masih bersifat sementara karena proses penanganan masih berlangsung.

    “Data sementara ada 543 bangunan yang terdampak kebakaran,” katanya.

    Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan hingga pukul 06.00 WIB petugas masih berjibaku untuk menangani kebakaran rumah yang berada Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat.

    Menurut dia, kebakaran yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol No.30 7, RT.7/RW.8, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, terjadi pada sekitar jam 01.15 WIB.

    Ia menyatakan bahwa objek yang terbakar merupakan rumah tinggal yang berada pada pemukiman padat.

    Menurut dia, petugas pemadam berhasil melokalisir kobaran api pada pukul 05.29 WIB setelah lima jam lebih api membakar permukiman padat penduduk tersebut.

    Ia menambahkan untuk menangani kebakaran tersebut Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 34 unit mobil pemadam kebakaran berikut 170 personel

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rumah di Kemayoran Kebakaran, 29 Unit Damkar Dikerahkan

    Rumah di Kemayoran Kebakaran, 29 Unit Damkar Dikerahkan

    loading…

    Kebakaran melanda sebuah bangunan rumah di Jalan Kemayoran Gempol, RT07/RW08, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (21/1/2025) dini hari. Foto/Ilustrasi/SINDOnews

    JAKARTA Kebakaran melanda sebuah bangunan rumah di Jalan Kemayoran Gempol, RT07/RW08, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (21/1/2025) dini hari. Sebanyak 29 unit pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan ke lokasi.

    Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta menerima laporan dan langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian. Operasi pemadaman dimulai pada pukul 01.22 WIB.

    “Pemadam Jakarta segera meluncur ke TKP dan operasi pemadaman dimulai pukul 01.22 WIB. Hingga saat ini, petugas masih berjibaku untuk melokalisir api,” tulis Gulkarmat lewat akun media sosial resminya.

    Sebanyak 29 unit pemadam, terdiri dari 27 unit dari Jakarta Pusat dan 2 unit dari Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, diterjunkan ke lokasi bersama 125 personel untuk melokalisir api dan mencegah penyebaran ke bangunan sekitar.

    “Sebanyak 29 unit gabungan (27unit Jakarta Pusat, 2 unit Dinas Gulkarmat DKI Jakarta), serta 125 personel dikerahkan dalam peristiwa ini,” tulisnya.

    Hingga berita ini diturunkan, petugas masih berjibaku dalam upaya pemadaman. Penyebab kebakaran belum diketahui dan masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

    (rca)