Bupati Kukar Pimpin Upacara Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga
Tim Redaksi
KOMPAS.com –
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar)
Edi Damansyah
memimpin upacara Peringatan
Peristiwa Merah Putih Sangasanga
Ke-78 Tahun 2025 di Lapangan Sepak Bola PT Pertamina EP Field Sangasanga, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kukar, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (27/1/2025).
Pada sambutannya, Edi menyampaikan pentingnya menjaga semangat juang para pahlawan sebagai esensi Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga.
“Peringatan Peristiwa Merah Putih merupakan momentum penghormatan kita kepada para pahlawan yang berperan dalam merebut kemerdekaan dan untuk memperkuat rasa cinta Tanah Air dan semangat kebangsaan,” ucap Edi mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, Selasa (28/1/2025).
Bupati Kukar juga mengajak seluruh masyarakat untuk kilas balik Sangasanga di masa lampau yang merupakan pusat ekonomi penting bagi Belanda.
Kala itu, terdapat 613 sumur yang menghasilkan 70.000 ton minyak per bulan. Geliat ekonomi ini turut didukung oleh 7 dermaga yang terbilang sibuk.
“Setelah 78 tahun berlalu, kita kini harus setia merawat api semangat perjuangan para pemuda yang tergabung dalam Baringan Pembela Rakyat Indonesia (BPRI). Mari kita terus bergotong royong mewujudkan Kutai Kartanegara yang lebih maju,” tegas Edi.
Melalui peringatan ini, Edi juga berharap agar masyarakat Kukar semakin menyadari pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan serta meneruskan perjuangan para pahlawan dalam membangun negeri.
Acara ditutup dengan penampilan operet Merah Putih yang ditampilkan oleh Pemuda Pemudi Kecamatan Sangasanga.
Upacara tersebut juga dihadiri oleh para pejabat Provinsi Kaltim, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (forkopimda) Kukar, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kukar, para tokoh masyarakat Kaltim dan Kukar, para pelajar dan guru, serta para tamu undangan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: API
-
/data/photo/2025/01/29/679a246c0006b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bupati Kukar Pimpin Upacara Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga Regional 29 Januari 2025
-

Pria Diserang 6 Orang Tak Dikenal di Cilincing Jakarta Utara, Korban Alami Luka dan Motor Raib – Halaman all
Seorang pria inisial AB diserang enam orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 17:32 WIB
Tribunnews.com/ Reynas Abdila
KETERANGAN POLISI – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025). Ade Ary mengungkap seorang pria menjadi korban penyerangan orang tidak dikenal di Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu, 25 Januari 2025.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria inisial AB diserang enam orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Korban diserang para pelaku saat dalam perjalanan pulang ke rumah setelah bekerja.
Akibat peristiwa tersebut korban mengalami luka dan sepeda motornya raib dibawa kabur pelaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan korban telah membuat laporan ke Polsek Cilincing Jakarta Utara.
“Pelakunya masih dalam tahap lidik,” ujarnya kepada wartawan Rabu (29/1/2025).
Keterangan dari korban, peristiwa terjadi Sabtu (25/1/2025) dini hari.
Diketahui pelaku menggunakan tiga sepeda motor berboncengan saat beraksi.
Diduga para pelaku merupakan kawanan begal.
“Langsung menyabetkan senjata tajam jenis celurit dan senjata api,” ujar dia.
Korban mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh, seperti punggung, tangan, dada, perut, serta kaki.
Polisi menaksir kerugian materi yang dialami korban diperkirakan mencapai lebih dari Rp 22 juta.
“Korban mengalami luka bacok dan korban mengalami kerugian materi berkisar Rp 22,7 juta,” ujar dia.
Kasus ini sedang diselidiki Polsek Cilincing.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-

Perbankan Genjot Transaksi Nasabah saat Perayaan Imlek 2025 – Halaman all
BNI memberikan banyak penawaran menarik bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada tanggal 29 Januari
Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 17:22 WIB |
Diperbarui: Rabu, 29 Januari 2025 17:23 WIBTRIBUNNEWS/HO
GENJOT TRANSAKSI NASABAH. Perbankan menggenjot transaksi nasabahnya saat perayaan Imlek 2025. BNI memberikan penawaran setiap beragam transaksi menggunakan Kartu BNI dan wondr by BNI saat perayaan Imlek 2025.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perbankan menggenjot transaksi nasabahnya saat perayaan Imlek 2025.
Satu di antaranya, PT Bank Negara Indonesia (BNI) dengan memberikan penawaran setiap beragam transaksi menggunakan Kartu BNI dan wondr by BNI.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, mengusung tema Create Your Own Luck pada Imlek yang merupakan tahun Ular kali ini, berbagai penawaran menarik seperti promo dining, e-commerce, groceries, fashion and lifestyle, hampers, hingga traveling bisa dinikmati hingga akhir Februari 2025.
“BNI memberikan banyak penawaran menarik bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025,” ujar Okki dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).
Adapun penawaran yang diberikan BNI seperti potongan 8 persen hingga Rp25 ribu bisa digunakan untuk pembelian token listrik PLN hingga pulsa dan paket data.
Selain itu, pengguna wondr by BNI juga bisa dapat diskon 8 persen hingga Rp150ribu untuk pembelian tiket Whoosh dan Kereta Api.
Lalu, pemilik Kartu Kredit dan Debit BNI bisa check out mendapatkan potongan hingga Rp388 ribu di sejumlah layanan e-commerce.
“Dengan adanya penawaran menarik dari BNI diharapkan bisa mengisi libur panjang Imlek 2025 dan memanjakan nasabah setia kami,” tutur Okki.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4173553/original/045036000_1664333751-ilustrasi_pembegalan.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pulang Kerja, Pria di Cilincing Jadi Korban Begal hingga Luka dan Barang Berharga Dibawa Kabur – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Seorang pria menjadi korban pembegalan di Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut). Korban inisial AB diserang oleh sejumlah orang tak dikenal saat dalam perjalanan pulang kerja.
Insiden ini pun meninggalkan luka di beberapa bagian tubuh AB dan sepeda motor pun raib dibawa kabur pelaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan kejadian pembegalan itu. Korban telah membuat laporan ke Polsek Cilincing Jakarta Utara.
“Benar kejadian tersebut, pelakunya masih dalam tahap lidik,” ujar Ade Ary dalam keterangan, Rabu (29/1/2025).
Dia menjelaskan, dalam laporan, korban begal menerangkan insiden itu terjadi pada Sabtu, 25 Januari 2025, sekitar pukul 02.55 WIB. AB tengah dalam perjalanan, secara tiba-tiba diserang oleh enam orang tak dikenal yang mengendarai tiga sepeda motor.
“Langsung menyabetkan senjata tajam jenis celurit dan senjata api,” terang Ade Ary.
Akibat kejadian itu, lanjut dia, korban mengalami luka-luka serius di beberapa bagian tubuh, seperti punggung, tangan, dada, perut, serta kaki.
Selain itu, barang-barang berharga milik AB, juga raib dibawa kabur oleh para pelaku. Polisi menaksir kerugian materi yang dialami korban diperkirakan mencapai lebih dari Rp 22 juta.
“Korban mengalami luka bacok dan korban mengalami kerugian materi berkisar Rp 22,7 juta,” kata Ade Ary.
Kasus ini saat ini sedang diselidiki oleh Polsek Cilincing.
“Kasus ditangani Polsek Cilincing,” tandas Ade Ary.
Sebelumnya, kawanan begal bersenjata tajam beraksi di ruas jalan Jakarta Utara. Seorang warga inisal DAJ yang menjadi sasaran kawanan begal itu, harus kehilangan sepeda motor dan telepon.
Insiden ini dialaminya pada Kamis, 9 Januari 2025. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, kejadian bermula saat korban berkendara menggunakan sepeda motor.
Aksi heroik sopir mobil boks di Sunter, Jakarta Utara viral di media sosial. Sang sopir menjadi pahlawan ketika berpapasan dengan begal yang beraksi di Jl. Gaya Motor Raya pada Sabtu (21/12/2024). Berawal dari korban seorang driver ojek online yang d…
-

Pesawat Air Busan Terbakar, Sumber Api Diduga dari Bagasi Penumpang di Kursi Belakang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Pesawat Air Busan dengan nomor penerbangan BX391 mengalami kebakaran di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan, pada Selasa (28/1/2025) malam.
Pesawat tersebut terbakar sebelum lepas landas pada pukul 22.26 waktu setempat dengan tujuan penerbanganan ke Hong Kong, lapor Korea Herald.
Semua 176 orang di dalam pesawat (169 penumpang dan 7 kru), berhasil dievakuasi dengan selamat pada pukul 23.31.
Hingga Rabu sore, tujuh orang dirawat karena mengalami luka-luka.
Empat di antaranya adalah awak kabin yang mengalami nyeri dada akibat menghirup asap.
Sementara itu, tiga orang lainnya mengalami nyeri pada tulang ekor dan punggung yang terjadi selama proses evakuasi.
Berdasarkan kesaksian beberapa penumpang, kebakaran diduga berasal dari kompartemen atas di bagian belakang pesawat.
Penjabat Presiden dan Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Sang-mok, memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini, Rabu (29/1/2025).
Menurut sistem informasi teknis penerbangan dari Kementerian Perhubungan, pesawat Air Busan telah beroperasi selama lebih dari 17 tahun tanpa riwayat kecelakaan dalam 12 tahun terakhir.
AIR BUSAN TERBAKAR – Tangkapan layar YouTube Guardian News yang diambil pada 29 Januari 2025, menunjukkan penumpang menyelamatkan diri setelah pesawat Air Busan terbakar di Bandara Internasional Gimhae, Korea Selatan pada 28 Januari 2025. Sumber kebakaran diduga berasal dari bagasi penumpang. (Tangkap layar YouTube Guardian News)
Kesaksian Penumpang
Sementara itu, penumpang mengatakan kebakaran tampaknya berasal dari barang bawaan yang disimpan di kompartemen bagasi atas di bagian belakang pesawat.
“Terdengar suara berderak dari kompartemen bagasi atas, diikuti oleh asap,” kata seorang penumpang yang duduk di bagian belakang pesawat kepada Kantor Berita Yonhap.
“Seorang pramugari meminta kami untuk tetap duduk, dan mereka datang dengan membawa alat pemadam kebakaran.”
“Namun, asap tebal telah memenuhi kabin, dan percikan api mulai menyembur dari kompartemen,” tambah penumpang tersebut.
Penumpang itu juga menyatakan, “Saat asap mulai memenuhi kabin, seorang penumpang yang duduk dekat pintu darurat membuka pintu tersebut, sementara pramugari lainnya membuka pintu darurat di sisi lain agar penumpang dapat mengevakuasi diri.”
“Kejadian itu sangat kacau dan menakutkan.”
Sumber pasti dari api tersebut belum diketahui oleh pihak berwenang.
Penumpang lain yang duduk di bagian depan pesawat menyatakan bahwa mereka baru menyadari adanya kebakaran setelah mendengar seseorang berteriak “Kebakaran!” dari bagian belakang.
“Setelah semua penumpang duduk dan mengencangkan sabuk pengaman, kami mendengar seseorang berteriak ‘Kebakaran!’ dari belakang,” kata seorang penumpang kepada News1.
“Tidak ada pengumuman khusus tentang kebakaran karena asap dengan cepat menyebar ke bagian depan kabin.”
“Orang-orang dari bagian belakang berlarian menuju pramugari di bagian depan sambil berteriak ‘Ada kebakaran! Buka pintunya!’”
“Saya sangat takut dan tidak tahu harus berbuat apa. Orang-orang saling dorong dan jatuh di tengah kekacauan,” katanya.
Beberapa penumpang juga mengkritik respons awak kabin.
Mereka mengatakan, awak kabin awalnya meminta penumpang untuk tetap duduk saat mereka mencoba memadamkan api.
“Mereka tidak menyuruh penumpang yang berada dekat api untuk mengungsi, dan mereka juga tidak menginstruksikan orang lain untuk meninggalkan barang bawaan mereka,” kata seorang penumpang kepada Yonhap.
“Kekacauan meningkat karena beberapa orang sibuk mencoba mengambil barang bawaan mereka, sementara yang lain berusaha melarikan diri.”
Setelah evakuasi, penumpang mengeluh kepada media lokal bahwa tampaknya tidak ada protokol atau prosedur keselamatan yang jelas, karena pejabat maskapai hanya menyarankan penumpang untuk pulang atau pergi ke hotel terdekat tanpa instruksi lebih lanjut.
Sumber Kebakaran Diduga dari Baterai Tambahan
Menurut laporan JoongAng Ilbo pada Rabu (29/1/2025), Air Busan menyatakan bahwa kebakaran diduga terjadi di kompartemen atas di baris ke-28.
Seorang pejabat Air Busan mengatakan, kebakaran tampaknya dipicu oleh baterai tambahan yang diletakkan penumpang di kompartemen tersebut, yang mungkin tertekan oleh barang bawaan lain.
Menurut standar pengangkutan barang berbahaya penerbangan Korea Selatan, baterai logam litium dan baterai ion litium diklasifikasikan sebagai barang berbahaya dan pada dasarnya dilarang dibawa ke dalam pesawat atau dijadikan bagasi terdaftar.
Membawa baterai tambahan diperbolehkan dalam jumlah kecil yang digunakan untuk keperluan penumpang.
Jika baterai logam litium mengandung kurang dari 2 gram litium, atau jika baterai ion litium memiliki kapasitas kurang dari 100 Wh, baterai tersebut dapat dibawa sebagai bagasi atau ke dalam pesawat.
Jika baterai ion litium melebihi kapasitas 100 Wh – 160 Wh, baterai dapat dibawa dengan persetujuan maskapai penerbangan.
Namun, terkait baterai tambahan, baterai lithium-metal hanya dapat dibawa jika kandungan litium kurang dari 2 gram dan baterai lithium-ion kurang dari 100 Wh.
Para ahli mengatakan bahwa baterai lithium-ion sering kali dapat mengembang atau meledak, terlepas dari apakah baterai tersebut terpasang dalam perangkat elektronik atau berupa baterai tambahan.
Hal ini menyebabkan risiko yang lebih besar jika baterai diletakkan di tempat yang jauh dari jangkauan, seperti di kompartemen bagasi atas.
Seorang pejabat industri penerbangan mengatakan, “Jika ini terkait dengan barang bawaan, mungkin ada masalah dengan penanganan baterai tambahan.”
“Barang semacam itu tidak seharusnya diletakkan di kompartemen bagasi atas,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Perlu ditinjau ulang apakah hal ini tidak dijelaskan dengan baik di tingkat Air Busan dan Airport Corporation, atau penumpang tidak menyadarinya.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
-

Beda DeepSeek Vs ChatGPT, Bikin Orang Kaya Mendadak Ketar-ketir
Daftar Isi
Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia Artificial Intelligence (AI) kedatangan pemain baru. Perusahaan China bernama DeepSeek berhasil dilirik banyak orang, bahkan dibandingkan dengan aplikasi ChatGPT yang sangat populer hingga kini.
Straits Times melaporkan total penurunan kekayaan dari 500 orang terkaya dunia mencapai US$108 miliar (Rp 1.752 triliun). Dengan penurunan tertinggi dialami pendiri Nvidia Jensen Huang mencapai 20% atau US$20,1 miliar dari kekayaannya.
Aplikasinya DeepSeek R1 juga langsung diunduh lebih banyak orang. Lalu apa saja yang keunggulannya? Berikut rangkumannya dari Mashable, Rabu (29/1/2025):
1. Dibuat Secara Terbuka
R1 dirilis sebagai sumber terbuka. Hal ini pernah disebutkan OpenAI akan dilakukan oleh ChatGPT namun belum dilakukan hingga sekarang.
Jadi siapapun bisa mengunduhnya secara gratis dan menjalankannya di perangkat masing-masing. Artinya data pengguna tidak akan diambil oleh DeepSeek.
2. Lebih Murah
DeepSee
k mengklaim mengembangkan modalnya senilai US$5,5 juta (Rp 89,1 miliar). Untuk akses API, DeepSeek menawarkan US$0,14 (Rp 2.200) untuk satu juta token atau 750 ribu kata.
Mashable menuliskan model terbaru milik DeepSeek mendekati model o1 OpenAI. Namun harganya lebih mahal, senilai US$7.50 (Rp 121 ribu) per satu juta token.
3. Hasil Kerja
Untuk hal ini bisa jadi perdebatan. Karena baik OpenAI dan DeepSeek memiliki keunggulan dalam kasus-kasus yang berbeda.
Misalnya ChatGPT unggul untuk pekerjaan seperti percakapan atau kreatif. Selain itu juga diandalkan untuk berita dan peristiwa terkini.
Di sisi lain, DeepSeek lebih unggul dari tugas yang teknis, misalnya coding atau persamaan matematika. Untuk sebagian kueri, keduanya memiliki kinerja yang sama.
(fab/fab)
-

Kapan Cap Go Meh 2025? Cek Kalender Februari 2025 dan Ketahui Perayaan Tanggal ke-15 Imlek – Halaman all
Kapan perayaan Cap Go Meh 2025? cek kalender Februari 2025 untuk melihat perayaan pada tanggal ke-15 bulan pertama tahun baru Imlek.
Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 16:10 WIB
Foto Ilustrasi AI
CAP GO MEH – Foto ilustrasi Cap Go Meh 2025 hasil olah kecerdasan buatan (AI), Rabu (29/1/2025), memperlihatkan kemeriahan perayaan Cap Go Meh. Tahun ini Cap Go Meh jatuh pada 12 Februari 2025.
TRIBUNNEWS.COM – Kapan perayaan Cap Go Meh 2025? cek kalender Februari 2025.
Setiap tahunnya, masyarakat Tionghoa terutama umat Konghucu memperingati Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh.
Perayaan Cap Go Meh dalam pemahaman komunitas Tionghoa melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek di seluruh dunia.
Lantas, Tanggal Berapa Perayaan Cap Go Meh 2025?
Melansir Kemenag, kata Cap Go Meh secara harfiah memiliki arti hari kelima belas dalam bulan pertama.
Secara bahasa, Cap berarti sepuluh, Go berarti Lima, dan Meh malam.
Cap Go Meh biasanya dirayakan dengan menggelar berbagai atraksi keramaian, seperti parade barongsai dan kesenian tradisional Tionghoa lainnya.
Diketahui, perayaan Tahun Baru Imlek 2025 jatuh pada hari ini, Rabu (29/1/2025).
Sementara itu, Cap Go Meh 2025 dilaksanakan pada tanggal ke-15 bulan pertama tahun baru Imlek, atau 15 hari setelah Imlek 2025.
Jika Imlek 2025 jatuh pada 29 Januari 2025, maka perayaan Cap Go Meh 2025 jatuh pada tanggal 12 Februari 2025.
12 Februari 2025 adalah tanggal ke-15 bulan pertama Imlek 2025 atau tahun ke-2576 Kongzili.
Kalender Februari 2025
Lebih lengkapnya kalender Februari 2025 bisa disimak daftar hari dan tanggal di bawah ini:
Sabtu, 1 Februari 2025
Minggu, 2 Februari 2025
Senin, 3 Februari 2025
Selasa, 4 Februari 2025
Rabu, 5 Februari 2025
Kamis, 6 Februari 2025
Jumat, 7 Februari 2025
Sabtu, 8 Februari 2025
Minggu, 9 Februari 2025
Senin, 10 Februari 2025
Selasa, 11 Februari 2025
Rabu, 12 Februari 2025 (Cap Go Meh 2025)
Kamis, 13 Februari 2025
Jumat, 14 Februari 2025
Sabtu, 15 Februari 2025
Minggu, 16 Februari 2025
Senin, 17 Februari 2025
Selasa, 18 Februari 2025
Rabu, 19 Februari 2025
Kamis, 20 Februari 2025
Jumat, 21 Februari 2025
Sabtu, 22 Februari 2025
Minggu, 23 Februari 2025
Senin, 24 Februari 2025
Selasa, 25 Februari 2025
Rabu, 26 Februari 2025
Kamis, 27 Februari 2025
Jumat, 28 Februari 2025Link Download Kalender Februari 2025: KLIK
(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5112121/original/045510200_1738113980-Google_Doodle_Imlek_2025.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
