Organisasi: API

  • Kapal Tanker Tabrak Kargo Sewaan Militer AS di Laut Utara Inggris

    Kapal Tanker Tabrak Kargo Sewaan Militer AS di Laut Utara Inggris

    Jakarta

    Sebuah kapal kargo menabrak tanker sewaan militer Amerika Serikat (AS) yang membawa bahan bakar jet di Laut Utara, Inggris. Satu orang awak kapal kargo dilaporkan hilang.

    Dilansir AFP, Selasa (11/3/2025), Puluhan orang diselamatkan dalam operasi besar yang dikoordinasikan oleh Penjaga Pantai Inggris. Foto-foto yang beredar menunjukkan gumpalan besar asap hitam pekat beserta api mengepul dari lokasi kejadian yang jaraknya sekitar 10 mil (16 kilometer) di lepas pantai timur.

    Kapal Tanker Stena Immaculate “berlabuh di lepas pantai Laut Utara dekat Hull… (dan) ditabrak oleh kapal kontainer Solong”, kata operator Stena yang berbasis di AS, Crowley, dalam sebuah pernyataan.

    Kapal tanker itu disewa oleh militer AS dalam jangka pendek dengan Komando Pengangkutan Laut Militer, menurut Jillian Morris, juru bicara komando yang mengoperasikan kapal berawak sipil yang menyediakan transportasi laut untuk Departemen Pertahanan AS.

    Crowley mengatakan tabrakan tersebut merusak tanker yang berisi bahan bakar jet A1 hingga memicu kebakaran. Bahan bakar dilaporkan berserakan ke laut.

    Menurut layanan informasi Lloyd’s List, tanker tersebut membawa sekitar 220.000 barel bahan bakar jet, sementara Solong membawa 15 kontainer natrium sianida. Namun belum diketahui apakah ada senyawa yang mudah terbakar yang bocor.

    Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut situasi tersebut “sangat memprihatinkan”.

    “36 awak kapal berhasil dibawa ke pantai dengan selamat, satu orang dibawa ke rumah sakit. Satu awak kapal Solong masih belum ditemukan, setelah pencarian yang ekstensif terhadap awak kapal yang hilang, sayangnya mereka belum ditemukan dan pencarian telah berakhir,” kata Matthew Atkinson, Komandan Divisi Penjaga Pantai Inggris.

    Lihat juga Video: 5 Kapal Kargo di Taiwan Terdampar, Salah Satunya Berbendera Indonesia

    (taa/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 50-an Sekolah Rakyat Sudah Siap Memulai KBM Juli 2025, Gus Ipul: Makan, Seragam, Semua Gratis – Halaman all

    50-an Sekolah Rakyat Sudah Siap Memulai KBM Juli 2025, Gus Ipul: Makan, Seragam, Semua Gratis – Halaman all

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan terdapat 50 sekolah rakyat yang sudah siap menjalankan aktivitas pembelajaran. 

    Tayang: Selasa, 11 Maret 2025 05:41 WIB

    Tribunnews.com/Fahdi

    SEKOLAH RAKYAT – Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersama Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat M Nuh usai rapat mengenai Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (5/3/2025). Sekolah Rakyat akan mulai dibuka pada tahun ajaran ini, Gus Ipul memastikan biaya sekolah rakyat yang menerapkan sistem asrama tersebut, gratis. (Fahdi Fahlevi) 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan terdapat 50 sekolah rakyat yang sudah siap menjalankan aktivitas pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KBM). 

    Sekolah tersebut diperuntukkan untuk anak yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

    “Sampai hari ini masih sekitar 50-an lah yang sudah siap untuk menyelenggarakan sekolah rakyat tahun ini,” kata Gus Ipul di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/3/2025).

    Selain membangun infrastruktur, pemerintah juga menyiapkan kurikulum pendidikan yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat. Termasuk menyiapkan tenaga pendidik untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.

    “Ya, kurikulum nanti yang membantu itu Kementerian Dikti. Kemudian untuk pengadaan guru Dikdasmen, Prof Muti, untuk sarana-prasarana nanti yang membantu tentu PU,” katanya.

    Ia mengatakan program Sekolah Rakyat ini dijalankan dengan melibatkan kerja sama dari sejumlah kementerian. 

    Ia memastikan biaya sekolah rakyat yang menerapkan sistem asrama tersebut, gratis.

    “Makan, seragam, semua gratis,” kata Gus Ipul.

    Sekolah Rakyat tersebut akan dimulai pada Juli tahun ini berbarengan dengan dimulainya tahun ajaran 2025/2026.

    “Ya kurang 3 bulan ini, Juli ini. Jadi yang saya sebut tadi itu memang secara sarana-prasarana sudah siap untuk digunakan. Memulai ya, memulai penyelenggaraan tahun 2025-2026,” pungkasnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Polres Grobogan Berikan Ganti Rugi Kusyanto Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap: Kita Penuhi Semua

    Polres Grobogan Berikan Ganti Rugi Kusyanto Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap: Kita Penuhi Semua

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Kepolisian Resor Grobogan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang melibatkan Kusyanto (38), pencari bekicot asal Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, yang menjadi korban salah tangkap, Senin (10/3/2025).

    Diketahui sebelumnya, Kusyanto menjadi korban salah tangkap yang dilakukan oleh Aipda IR bersama sejumlah warga.

    Kusyanto yang pada malam itu tengah mencari bekicot dituding mencuri mesin pompa air hingga onderdil mesin diesel di Desa Suru, Kecamatan Geyer, Grobogan, Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

    Ketika ditangkap, Kusyanto diduga mendapat perlakukan kekerasan dari Aipda IR, meski tak ada barang bukti yang menguatkan tuduhan tersebut.

    Kapolres Grobogan Berikan Ganti Rugi

    Tak berselang lama setelah kejadian tersebut, AKBP Ike Yulianto, selaku Kapolres Grobogan, telah menemui Kusyanto untuk meminta maaf.

    Ike Yulianto sangat menyesali tindakan yang telah menimbulkan dampak buruk secara materiil maupun immateriil bagi Kusyanto.

    “Kami sudah ketemu dengan Kusyanto dan berbicara panjang lebar dengan yang bersangkutan,” kata Ike Yulianto.

    “Bahwa peristiwanya yang bersangkutan dicurigai saat mencari bekicot. Anggota kami kemudian ditelepon warga dan bersama-sama mengamankan Kusyanto dibawa ke rumah salah satu warga dan di sana dilaksanakan interogasi yang berlebihan,” imbuhnya.

    Terkait dengan kerugian yang diderita oleh Kusyanto, Ike Yulianto telah melakukan upaya pemulihan.

    Termasuk memperbaiki motor Kusyanto yang dirusak ketika ditangkap Aipda IR.

    “Apa yang diinginkan Kusyanto sudah kita penuhi semua termasuk keinginan untuk memperbaiki kendaaraan,” ungkapnya.

    Ike Yulianto menjelaskan, Aipda IR kini telah diamankan dan kasusnya ditangani.

    “Kemarin IR sudah kita amankan kita tempatkan di tempat khusus dan saat ini masih dalam pemberkasan,” terang Ike Yulianto.

    Namun terkait dugaan penganiayaan, Ike Yulianto, masih menunggu hasil dari pemeriksaan.

    “Itu nanti kita lihat hasil pemeriksaannya seperti apa,” ujarnya.

    Ike Yulianto berjanji akan menyelesaikan kasus ini sesuai peraturan yang berlaku.

    “Pasti akan kita tindak sesuai peraturan yang berlaku,” pungkasnya.

    Kusyanto Ingin Nama Baiknya Dipulihkan

    Sementara itu, Kusyanto mengaku ingin nama baiknya dipulihkan. Ia tak ingin stigma ‘pencuri’ melekat pada dirinya.

    “Semoga nama baik saya segera normal lagi tidak seperti yang mereka pikirkan,” kata Kusyanto saat ditemui Tribun Jateng di rumahnya.

    Apalagi saat ditangkap, kepolisian tak bisa membuktikan adanya barang bukti di tangan Kusyanto seperti yang dituduhkan.

    “Tidak ada (barang bukti),” ujarnya.

    Kusyanto mengaku trauma dan tak ingin kejadian ini terulang lagi di masa depan.

    Selain itu di media sosial, Ia tak ingin kabar tentang dirinya disalahgunakan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.

    “Semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Di media sosial jangan disalahgunakan atau ke arah yang tidak baik,” ungkapnya.

    Kusyanto membenarkan pihak kepolisian yang diwakili oleh Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto, telah datang ke rumah untuk menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi.

    “Kapolres sudah datang ke sini mengklarifikasi, intinya ada itikad baik,” ujar Kusyanto.

    Meski menerima permintaan maaf, Kusyanto mengaku mengalami kerugian, baik secara materiil maupun immateriil.  

    Selain itu, ia juga menanggung biaya pengobatan akibat kekerasan yang dialaminya, serta kehilangan alat-alat yang biasa ia gunakan untuk mencari bekicot.  

    “Kerugian biaya pengobatan dan nama baik karena penuduhan tersebut,” kata Kusyanto.

    “Alat-alat saya (untuk mencari bekicot), ada kekerasan dan (pengrusakan) motor itu,” imbuhnya.

    Kusyanto membenarkan pihak kepolisian telah memberikan ganti rugi atas kejadian tak mengenakkan tersebut.

    “Ada ganti rugi dari Kapolres, alhamdulillah (jumlahnya) cukup,” ungkap Kusyanto.

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, telah mengetahui adanya kasus dugaan salah tangkap di Grobogan.

    Beliau menjelaskan kasus ini masih ditangani oleh Polres Grobogan.

    Pihaknya belum ada rencana menarik kasus itu ke Polda Jateng. Sejauh ini, pihaknya hanya melakukan pemantauan.

    Terutama soal dugaan tindakan kekerasan dan penggunaan senjata api dalam proses interogasi yang viral di media sosial.

    “Imbauan dari kasus ini, semisal masyarakat melihat polisi melanggar SOP dalam bertugas bisa segera dilaporkan,” ungkapnya.

    Kronologi Dugaan Salah Tangkap Kusyanto

    Diketahui sebelumnya, Kusyanto adalah korban salah tangkap dan aksi main hakim sendiri oleh anggota polisi.

    Kusyanto sebelumnya ditangkap tanpa surat resmi. Dia asal diciduk oleh lima orang yang salah satunya adalah polisi berinisial Aipda IR.

    Korban ketika diinterogasi dalam kondisi tangannya terikat ke belakang.

    Beberapa warga sekitar juga hanya menonton sembari merekam kejadian itu menggunakan telepon genggam.

    Aipda IR berteriak tepat di muka Kusyanto agar mengaku telah mencuri mesin pompa air dan diesel. Namun Kusyanto tetap pada pendiriannya.

    Serangkaian aksi kekerasan yang dialaminya mengakibatkan sejumlah luka benjol di kepala, memar di belakang area telinga dan bibir.

    Polisi baru membebaskan Kusyanto ketika tidak menemukan barang bukti apapun.

    Barang-barang pribadi milik Kusyanto yang telah disita seperti handphone dan sepeda motor tidak bisa menjadi petunjuk polisi dalam mengungkap kasus pencurian itu yang dituduhkan ke korban.

    Selepas kejadian itu, kepolisian telah mendatangi rumah Kusyanto untuk meminta maaf. (fsn)

  • Waspadai Hadis Palsu Berbahagia Menyambut Ramadan

    Waspadai Hadis Palsu Berbahagia Menyambut Ramadan

    Setiap memasuki bulan suci Ramadan, umat muslim sering mendengar nasihat ustaz, dai, atau penceramah, bahwa orang yang berbahagia menyambut datangnya Ramadan, Allah mengharamkan jasadnya dari api neraka. Nasihat ini selalu dinisbahkan kepada Rasulullah SAW. Nasihat ini menekankan cukup dengan berbahagia menyambut Ramadan, kunci surga sudah terpegang dan pintu neraka ditutup rapat-rapat.

    Utsman al-Khubawi menyampaikan nasihat tersebut sebagai sabda Nabi SAB dalam kitabnya Durratun Nashihin. Dalam kitabnya, al-Khubawi menulis:

    مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النِّيْرَانِ

    “Siapa yang berbahagia atas datangnya Ramadan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka”. 

    Apa benar ungkapan ini bersumber dari Rasulullah SAW yang dikenal dengan hadis atau sunah?

    Banyak orang menuding Durratun Nashihin adalah kitab palsu karena memuat banyak hadis palsu. Tidak hanya itu, kitab ini juga disebut sebagai salah satu kitab yang menjadi pangkal cerita-cerita fiktif yang beredar di masyarakat. Informasi ini sangat berharga umat muslim tidak langsung menganggap ungkapan tersebut adalah sabda Rasulullah SAW. 

    Dalam kajian hadis, ada dua pembahasan penting dan mendasar untuk menguji kebenaran suatu hadis, yakni teks dan narator teks (dalam ilmu hadis dikenal dengan kajian sanad dan matan). Pertama, kajian sanad adalah tentang siapa saja yang menyampaikan teks hadis tersebut. Benarkah hadis tersebut bersumber dari Rasulullah SAW? Apakah orang yang menyampaikan itu dapat dipercaya (tsiqah)? Bagaimana sikap, perilaku, dan akhlaknya?

    Kedua, kajian matan tentang redaksi atau ungkapan yang terdapat dalam suatu hadis. Apakah lafal hadis itu bermasalah atau tidak? Apakah makna hadis tersebut selaras dengan hadis yang memang sudah diakui kebenarannya atau tidak?

    Analisis Sanad

    Setelah ditelusuri di dalam kitab-kitab hadis, tidak ada satu pun kitab hadis yang menyebutkan hadis di atas. Seperti disampaikan pada awal tulisan, hanya al-Khubawi dalam Durratun Nashihin yang menuliskan dan menisbahkannya kepada Rasulullah SAW. Tidak adanya hadis tersebut dalam kitab-kitab hadis adalah isyarat pertama tentang kepalsuan hadis tersebut.

    Kedua, al-Khubawi tidak mencantumkan rangkaian sanad atau perawi hadisnya. Tidak adanya sanad dalam hadis tersebut semakin memperkuat kepalsuan hadis tersebut. Sanad adalah unsur terpenting dalam hadis. Sebuah ungkapan tidak bisa disebut hadis jika mata rantai sanadnya tidak sampai kepada Rasulullah SAW, apalagi tidak ada sanadnya.

    Dalam kajian ilmu hadis, model hadis seperti ini masuk ke dalam kategori hadis palsu yang dikenal dengan istilah la ashla lahu, laisa lahu ashlun, la sanada lahu, atau laisa lahu sanad, yang artinya tidak ada sumber dan asalnya. Dengan kata lain, istilah ini berarti perkataan palsu karena Rasulullah SAW tidak pernah menyampaikannya. Maka dari itu, berdasarkan kajian sanadnya, hadis di atas palsu dan tidak bisa diamalkan.

    Analisis Matan

    Setelah dipastikan kepalsuan hadis tersebut secara sanad, selanjutnya hadis tersebut akan diuji redaksi atau ungkapannya. Dalam kajian ilmu hadis, indikasi kepalsuan hadis dapat diteliti melalui lafal dan maknanya, apakah meragukan atau tidak? Apakah bermasalah atau tidak? Berikut akan dijelaskan permasalahan hadis tersebut berdasarkan dua indikator hadis palsu secara matan.

    Pertama, indikator kepalsuan hadis berdasarkan lafalnya. Kata man fariha (من فرح) di dalam kitab-kitab hadis tidak pernah bersanding dengan kata Ramadan. Akan tetapi hanya bersanding dengan tema berikut:

    Tentang kebahagiaan para sahabat saat mereka shalat bersama Rasulullah SAW. Hadis tersebut terdiri dari tiga redaksi berikut:

    وَنَحْنُ فِي الصَّلَاةِ مَنْ فَرِحَ بِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ… (رواه البيهقي في الكبرى )

    وَنَحْنُ فِي الصَّلَاةِ مَنْ فَرِحَ بِرُؤْيَةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ… (رواه البيهقي في الكبرى)

    وَنَحْنُ فِي الصَّلَاةِ مَنْ فَرِحَ بِخُرُوجِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ… (رواه مسلم في صحيحه )

    Tentang hidup di dunia tidak lepas dari rasa bahagia dan sedih. Namun perlu dicatat bahwa ungkapan ini bukan hadis melainkan ungkapan Abu al-Fath ‘Ali bin Muhammad yang dinukil oleh imam al-Baihaqi dalam kitabnya Syu’ab al-Iman sebagai berikut:

    لَا بُدَّ لِلْإِنْسَانِ فِي دُنْيَاهُ مِنْ فَرْحٍ وَغَمٍّ

    Tentang rumah surga adalah milik orang yang berbahagia dengan keberadaan anak yatim (redaksi lain anak kecil bukan anak yatim) dan menyukainya. Hamzah bin Yusuf al-Sahmi dalam Mu’jam al-Syuyukh dan Ibnu ‘Adi dalam al-Kamil fi al-Dhu’afa’ meriwayatkannya dengan redaksi sebagai berikut:

    إِنَّ فِي الْجَنَّةِ دَارًا يُقَالُ لَهَا الفَرْحُ لَا يَدْخُلُهَا إِلَّا مَنْ فَرَّحَ يَتَامَى الْمُؤْمِنِيْنَ

    إِنَّ فِي الْجَنَّةِ دَارًا يُقَالُ لَهَا دَارُ الفَرْحِ لَا يَدْخُلُهَا إِلَّا مَنْ فَرَّحَ الصِّبْيَانَ

    Kisah tentang sudah dekatnya ajal Rasulullah SAW dan akan disusul putrinya sayidah Fatimah. Sayidah Fatimah sampai menangis karena begitu sedihnya. Namun seketika, Rasulullah SAW membuat sayidah Fatimah tertawa lebar dan bertanya, wahai Fatimah maukah engkau menjadi pemimpin istri-istri orang-orang beriman dan pemimpin kaum perempuan? Penasaran tentang tangis sedih dan tawa bahagia sayidah Fatimah, sayidah Aisyah lantas berkata,“Aku tidak pernah melihat kesedihan yang lebih dekat dengan kebahagian seperti hari ini.” Dalam riwayat sahih Imam Muslim dan Abu Ya’la dalam musnadnya, Sayyidah Aisyah berkata:

    مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ حُزْنًا أَقْرَبَ مِنْ فَرَحٍ

    Dari sinilah bisa diambil kesimpulan bahwa hadis tentang hanya bahagia dengan datangnya bulan suci Ramadan akan mendapatkan balasan dengan diharamkannya neraka bagi orang bahagia tersebut adalah palsu. Selain berdasarkan alasan sanad dan matan yang memang sudah mengindikasikan kepalsuan hadis tersebut, lebih penting lagi ialah hadis ini justru disampaikan dan dikutip dari mimbar-mimbar masjid. Layakkah mengobral nama Rasulullah, sementara apa yang dinisbahkan kepada Rasulullah tidak pernah terucap? 

     Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI). 
     

  • Kusyanto Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap di Grobogan: Semoga Nama Baik Saya Normal Lagi

    Kusyanto Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap di Grobogan: Semoga Nama Baik Saya Normal Lagi

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Kusyanto (38), pencari bekicot asal Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, ingin nama baiknya dipulihkan, Senin (10/3/2025).

    Sebagaimana diketahui, Kusyanto menjadi korban salah tangkap yang dilakukan oleh Aipda IR bersama sejumlah warga.

    Kusyanto yang pada malam itu tengah mencari bekicot dituding mencuri mesin pompa air hingga onderdil mesin diesel di Desa Suru, Kecamatan Geyer, Grobogan, Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

    Kusyanto sempat mengalami kekerasan saat diinterogasi, meski tak ada barang bukti yang menguatkan tuduhan tersebut.  

    Kasus ini sempat viral dan menghebohkan media sosial.

    Banyak yang menayangkan aksi kekerasan yang dilakukan kepolisian saat menginterogasi Kusyanto.

    Atas kejadian ini Kusyanto mengaku ingin nama baiknya diperbaiki.

    Ia tak ingin stigma ‘pencuri’ melekat pada dirinya.

    “Semoga nama baik saya segera normal lagi tidak seperti yang mereka pikirkan,” kata Kusyanto saat ditemui Tribun Jateng di rumahnya.

    Apalagi saat ditangkap, kepolisian tak bisa membuktikan adanya barang bukti di tangan Kusyanto seperti yang dituduhkan.

    “Tidak ada (barang bukti),” ujarnya.

    Kusyanto mengaku trauma dan tak ingin kejadian ini terulang lagi di masa depan.

    Selain itu di media sosial, Ia tak ingin kabar tentang dirinya disalahgunakan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.

    “Semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Di media sosial jangan disalahgunakan atau ke arah yang tidak baik,” ungkapnya.

    Kusyanto mengungkapkan pihak kepolisian yang diwakili oleh Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto, telah datang ke rumah untuk menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi.

    “Kapolres sudah datang ke sini mengklarifikasi, intinya ada itikad baik,” ujar Kusyanto.

    Meski menerima permintaan maaf, Kusyanto mengaku mengalami kerugian, baik secara materiil maupun immateriil.  

    Selain itu, ia juga menanggung biaya pengobatan akibat kekerasan yang dialaminya, serta kehilangan alat-alat yang biasa ia gunakan untuk mencari bekicot.  

    “Kerugian biaya pengobatan dan nama baik karena penuduhan tersebut,” kata Kusyanto.

    “Alat-alat saya (untuk mencari bekicot), ada kekerasan dan (pengrusakan) motor itu,” imbuhnya.

    Kedatangan Ike Yulianto ke kediaman Kusyanto juga untuk memberikan ganti rugi atas kejadian tak mengenakkan tersebut.

    “Ada ganti rugi dari Kapolres, alhamdulillah (jumlahnya) cukup,” ungkap Kusyanto.

    Ditemui di tempat terpisah, Kapolres Grobogan, Ike Yulianto, membenarkan bahwa pihaknya telah menemui Kusyanto.

    Ike Yulianto juga memaparkan bagaimana kejadian dugaan salah tangkap ini bisa terjadi.

    “Kami sudah ketemu dengan Kusyanto dan berbicara panjang lebar dengan yang bersangkutan,” buka Ike Yulianto.

    “Bahwa peristiwanya yang bersangkutan dicurigai saat mencari bekicot.”

    “Anggota kami kemudian ditelepon warga dan bersama-sama mengamankan Kusyanto dibawa ke rumah salah satu warga dan di sana dilaksanakan interogasi yang berlebihan,” imbuhnya.

    Kini IR, oknum polisi yang melakukan interogasi, telah diamankan dan ditangani.

    “Kemarin IR sudah kita amankan kita tempatkan di tempat khusus dan saat ini masih dalam pemberkasan,” terang Ike Yulianto.

    Terkait dugaan penganiayaan, Ike Yulianto, masih menunggu hasil dari pemeriksaan.

    “Itu nanti kita lihat hasil pemeriksaannya seperti apa,” ujarnya.

    Ike Yulianto berjanji akan menyelesaikan kasus ini sesuai peraturan yang berlaku.

    “Pasti akan kita tindak sesuai peraturan yang berlaku,” imbuhnya.

    Mengenai kerugian yang diderita Kusyanto, Ike Yulianto mengaku akan bertanggungjawab.

    Termasuk memperbaiki motor Kusyanto yang dirusak ketika ditangkap IR.

    “Apa yang diinginkan Kusyanto sudah kita penuhi semua termasuk keinginan untuk memperbaiki kendaaraan,” tandasnya.

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, telah mengetahui adanya kasus dugaan salah tangkap di Grobogan.

    Beliau menjelaskan kasus ini masih ditangani oleh Polres Grobogan.

    Pihaknya belum ada rencana menarik kasus itu ke Polda Jateng. Sejauh ini, pihaknya hanya melakukan pemantauan.

    Terutama soal dugaan tindakan kekerasan dan penggunaan senjata api dalam proses interogasi yang viral di media sosial.

    “Imbauan dari kasus ini, semisal masyarakat melihat polisi melanggar SOP dalam bertugas bisa segera dilaporkan,” ungkapnya.

    Kronologi Dugaan Salah Tangkap Kusyanto

    Diketahui sebelumnya, Kusyanto adalah korban salah tangkap dan aksi main hakim sendiri oleh anggota polisi.

    Kusyanto sebelumnya ditangkap tanpa surat resmi. Dia asal diciduk oleh lima orang yang salah satunya adalah polisi berinisial Aipda IR.

    Korban ketika diinterogasi dalam kondisi tangannya terikat ke belakang.

    Beberapa warga sekitar juga hanya menonton sembari merekam kejadian itu menggunakan telepon genggam.

    Aipda IR berteriak tepat di muka Kusyanto agar mengaku telah mencuri mesin pompa air dan diesel. Namun Kusyanto tetap pada pendiriannya.

    Serangkaian aksi kekerasan yang dialaminya mengakibatkan sejumlah luka benjol di kepala, memar di belakang area telinga dan bibir.

    Polisi baru membebaskan Kusyanto ketika tidak menemukan barang bukti apapun.

    Barang-barang pribadi milik Kusyanto yang telah disita seperti handphone dan sepeda motor tidak bisa menjadi petunjuk polisi dalam mengungkap kasus pencurian itu yang dituduhkan ke korban.

    Selepas kejadian itu, kepolisian telah mendatangi rumah Kusyanto untuk meminta maaf. (fsn)

  • Detik-detik Puluhan Napi Lapas Kutacane Aceh Melarikan Diri, Kabur Menjelang Buka Puasa – Halaman all

    Detik-detik Puluhan Napi Lapas Kutacane Aceh Melarikan Diri, Kabur Menjelang Buka Puasa – Halaman all

    Petugas Lapas Kelas IIB Kutacane bersama kepolisian, dan warga setempat langsung melakukan pengejaran terhadap para napi yang melarikan diri. 

    Tayang: Selasa, 11 Maret 2025 05:21 WIB

    Serambinews.com/Asnawi Luwi

    NAPI KABUR – Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara dikabarkan melarikan diri pada Senin (10/3/2025). Puluhan Napi itu kabur jelang waktu berbuka puasa. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang waktu berbuka puasa Senin (10/3/2025), puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara melarikan diri.

    Secara terang-terangan narapidana (napi) keluar Lapas Kelas II B Kutacane melalui pintu utama, atap seng bangunan dan dengan melompati pagar.  

    Petugas Lapas Kelas IIB Kutacane bersama kepolisian, dan warga setempat langsung melakukan pengejaran terhadap para napi yang melarikan diri. 

    Namun, hingga berita ini diturunkan, jumlah pasti napi yang kabur belum dapat dipastikan.  

    Berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi pelarian tersebut terekam dalam video yang beredar di media sosial (medsos). 

    Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan, cukup banyak napi yang melarikan diri, tapi tidak tahu pasti berapa jumlahnya.

    Serambinews telah berupaya mengonfirmasi kejadian ini kepada pihak Lapas Kelas IIB Kutacane.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Peneliti Harvard Yakin Temukan Pesawat Alien di Dasar Samudra Pasifik

    Peneliti Harvard Yakin Temukan Pesawat Alien di Dasar Samudra Pasifik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bukti alien pernah kunjungi Bumi ditemukan oleh peneliti dari Harvard. Namun bagian Bumi yang dikunjungi letaknya berada jauh di dasar Samudra Pasifik.

    Peneliti yang terdiri dari Avi Loeb dan timnya menemukan pecahan meteor alien. Temuan itu diyakini “IM1” yang jatuh ke Samudra Pasifik tahun 2014, dikutip dari Futurism, Senin (10/3/2025).

    Dia percaya objek tersebut berasal dari luar Tata Surya. Bahkan, Loeb meyakini objek misterius itu mewakili teknologi peradaban alien.

    Pada awal bulan ini, tim tersebut berlayar membawa peralatan “pengais dasar laut.” Pada 21 Juni 2023, mereka berhasil menemukan pecahan yang disebut spherules yang merupakan campuran besi, magnesium dan titanium.

    Futurism mencatat ketiga bahan campuran tersebut adalah khas meteorit atau asteroid. Material yang ditemukan di dasar Pasifik diperkirakan berasal dari objek yang meledak dengan dahsyat.

    Namun temuan tersebut diragukan oleh sejumlah ilmuwan lain. Objek misterius itu diyakini bisa dengan mudah ditemukan di manapun.

    Kurator debu kosmik NASA, Marc Fries mengatakan pecahan itu sangat umum ditemukan di muka Bumi. Ada kemungkinan lain objek bisa juga berasal dari ratusan meteorit.

    “Berasal dari knalpot mobil, rem kendaraan, pengelasan, gunung api dan mungkin sejumlah sumber lain yang belum diidentifikasi,” ungkap Fries.

    Meski begitu, Loeb bersikukuh dengan pandangannya. Namun dia menambahkan perlu penelitian lebih lanjut untuk detail informasi berikutnya.

    Loeb sebelumnya dikenal menemukan objek asing Oumuamua pada 2017. Temuan itu juga dia sebut sebagai bagian dari teknologi alien.

    Keyakinan Loeb

    Ada dua alasan yang membuat Loeb percaya bahwa IM1 yang menghantam Bumi pada 2014 adalah wahana buatan makhluk cerdas dari luar Bumi.

    Pertama, IM1 bergerak sangat cepat. Menurut perhitungan Loeb, objek tersebut terbang lebih cepat dari 95 persen bintang di dekatnya. Kecepatan ini adalah bukti bahwa meteor ini dalam objek antar-bintang, benda yang berasal dari luar Tata Surya.

    Foto: Avi Loeb/Medium
    Bulatan kecil muncul dalam partikel magnetik yang diteliti menggunakan mikroskop. Partikel diambil dari area yang diduga dilewati oleh meteorit IM1.

    Kedua, meteorit itu terpantau tidak hancur lebur saat menembus atmosfer lapisan terluar Bumi. IM1 tetap utuh hingga mencapai atmosfer lapisan bawah. Fakta ini menunjukkan bahwa material penyusunnya lebih kuat dari baja.

    Berdasarkan perhitungan Loeb dan timnya dari Harvard, potensi IM1 adalah pengunjungan antar-bintang mencapai 99,999 persen. Artinya, ini adalah objek antar-bintang ketiga yang pernah ditemukan setelah komet Borisov dan Oumuamua.

    Berdasarkan artikel tulisan Loeb di Medium, tim yang ia pimpin berhasil menemukan material bulat berukuran 0,3 milimeter yang diduga berasal dari luar angkasa. Material itu adalah bagian dari objek yang diambil mereka dari dasar Samudra Pasifik.

    “Kami menemukan komposisi yang kebanyakan berupa besi dengan sebagian magnesium dan titanium, tanpa nikel. Komposisi ini aneh dibandingkan dengan logam buatan manusia, asteroid, dan sumber astrofisik lain yang familier,” katanya.

    Bulatan kecil muncul dalam partikel magnetik yang diteliti menggunakan mikroskop. Partikel diambil dari area yang diduga dilewati oleh meteorit IM1.

    Material tersebut akan dibawa Loeb dan tim ke Observatorium Harvard. Di sana, mereka bisa menggunakan spektometer untuk mengidentifikasi isotop di dalamnya.

    Lewat analisis atas proporsi dan perbandingan dengan meteorit lain, mereka bisa memastikan IM1 objek antar-bintang atau bukan.

    Selain itu, pemeriksaan di Harvard bisa memastikan apakah material tersebut terbentuk secara alami atau buatan makhluk cerdas di luar Bumi, yang biasa disebut alien.

    (dem/dem)

  • Usulan WFA Disetujui, Kemenhub Antisipasi Arus Mudik Mulai 21 Maret

    Usulan WFA Disetujui, Kemenhub Antisipasi Arus Mudik Mulai 21 Maret

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengantisipasi pergerakan arus mudik Lebaran mulai 21 Maret. Kebijakan ini diambil setelah usulan Work from Anywhere (WFA) buat ASN dan pegawai BUMN disetujui.

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menjelaskan sebelumnya angkutan mudik Lebaran 2025 diproyeksikan mulai terjadi pada 28 Maret mendatang. Namun dengan disetujuinya WFA, para ASN dan karyawan BUMN bisa mudik mulai 21 Maret 2025.

    “Karena adanya pemberlakuan atau disetujuinya pemberlakuan untuk work from anywhere maka kami juga mengantisipasi kepadatan atau kegiatan mudik yang mulai berlangsung pada tanggal 21 Maret 2025, pada hari Jumat,” ujar Dudy, dikutip dari Antara, Senin (10/3/2025).

    Kemenhub juga menyiapkan antisipasi kemacetan selama periode mudik Lebaran, salah satunya denganprogram mudik gratis. Mudik gratis ini diselenggarakan melalui jalur darat, laut, serta kereta api, dan digelar di beberapa titik simpul transportasi.

    Untuk jalur darat, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat menyediakan 520 unit bus untuk 21.536 penumpang serta 10 unit truk untuk mengangkut 300 sepeda motor, pada arus mudik dan balik Lebaran 2025. Terdapat 31 kota tujuan mudik gratis yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    Kemudian untuk jalur laut, Ditjen Perhubungan Laut menyediakan tiket gratis kapal laut dengan kuota 47.816 penumpang dan jumlah rute sebanyak 153 ruas.

    Berikutnya untuk kereta, Ditjen Perkeretaapian menyelenggarakan program mudik gratis sepeda motor dengan kereta api. Kuota yang disiapkan untuk 16.960 penumpang dan 7.424 unit sepeda motor.

    Selain itu, Kemenhub bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi kemacetan di pasar tumpah dan lokasi-lokasi strategis yang berpotensi menyebabkan hambatan selama pergerakan mudik.

    “Kemudian lintasan kereta api yang perlu diwaspadai dan perlu juga kerjasama dengan pihak Pemda dan tentunya dengan kepolisian untuk mengamankan jam-jam tersebut,” terang Dudy.

    Untuk diketahui, tahun ini Kemenhub memproyeksikan potensi pergerakan mudik Lebaran mencapai 146,48 juta orang. Terbanyak menggunakan mobil pribadi sebesar 33,71 juta orang atau 23% total pemudik.

    (hns/hns)

  • Roda Dua Masih Favorit, 12 Juta Orang Diprediksi Mudik Pakai Sepeda Motor

    Roda Dua Masih Favorit, 12 Juta Orang Diprediksi Mudik Pakai Sepeda Motor

    Jakarta

    Motor masih jadi satu opsi transportasi untuk mudik. Buktinya, ada 12,1 juta orang diprediksi mudik naik motor pada Lebaran 2025.

    Motor menjadi salah satu moda transportasi favorit untuk digunakan saat mudik. Padahal ada risiko tinggi mengintai. Motor dipilih lantaran biaya operasional yang lebih hemat dan bisa memberikan kemudahan mobilitas pemudik saat berada di kampung halaman.

    Pada musim Lebaran 2025 Kementerian Perhubungan memprediksi ada 12,74 juta orang mudik naik motor. Jika dibandingkan tahun 2024, pemudik naik motor itu turun. Dalam catatan detikOto, pada tahun 2024 diprediksi ada 30 juta orang pulang ke kampung halaman naik roda dua.

    Naik motor untuk mudik memang tidak dilarang. Namun bila ada transportasi lain, sebaiknya tidak menggunakan motor. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Surya Nugroho mengimbau agar pemudik menghindari penggunaan sepeda motor, mengingat tingginya angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua pada tahun sebelumnya. Pos pelayanan dan pos pengamanan akan disebar di sepanjang jalur mudik dan tempat wisata untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pemudik.

    “Memang kami berharap agar masyarakat tidak menggunakan roda dua, namun faktanya tidak demikian. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi tahun 2024, kecelakaan paling banyak melibatkan kendaraan roda dua. Oleh sebab itu, setiap Polres kami akan menyediakan pos pelayanan di sepanjang jalur mudik untuk melayani dengan sepenuh hati,” jelas Agus.

    Sementara itu puluhan juta orang diprediksi naik mobil pribadi. Berdasarkan data Kemenhub, 23 persen atau sekitar 33,69 juta orang akan menggunakan mobil pribadi saat mudik. Kemudian 16,9 persen atau 24,76 juta orang naik bus, 16,1 persen atau 23,58 juta orang naik kereta api, 19,77 juta orang naik pesawat.

    Guna memastikan kelancaran arus mudik maupun arus balik di Lebaran 2025, Kementerian Perhubungan dan sejumlah pemangku kepentingan telah menggelar rapat koordinasi. Menteri Perubungan Dudy Purwagandhi meminta dilakukan koordinasi dan kerja sama antarstakeholder, peningkatan keselamatan dan keamanan angkutan lebaran, penyediaan informasi mudik dan sosialisasi keselamatan, serta penyediaan data traffic, CCTV, dan mudik gratis.

    (dry/din)

  • Cerita Kusyanto Jadi Korban Salah Tangkap di Grobogan: Diancam Dibunuh, Alami Luka di Mata Kaki – Halaman all

    Cerita Kusyanto Jadi Korban Salah Tangkap di Grobogan: Diancam Dibunuh, Alami Luka di Mata Kaki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), bernama Kusyanto (38), menjadi korban salah tangkap.

    Saat menjadi korban salah tangkap, Kusyanto mengaku sempat mendapatkan ancaman pembunuhan dari anggota Polsek Geyer, Polres Grobogan, Polda Jawa Tengah, Aipda IR.

    “Iya, saya sempat dengar (ancaman pembunuhan), dia (Aipda IR) emosinya tidak stabil.”

    “Namun saya tetap berpedoman pada kebenaran, sehingga ketika disuruh mengaku (mencuri) saya tetap tidak mau mengaku,” jelas Kusyanto kepada Tribun Jateng, Senin (10/3/2025).

    Ancaman pembunuhan itu terjadi ketika korban diinterogasi oleh Aipda IR pada Minggu (2/3/2025) pukul 22.00 WIB.

    Kusyanto yang ditangkap tanpa surat resmi asal diciduk oleh lima orang, termasuk Aipda IR.

    Saat diinterogasi, tangan korban diikat ke belakang dan beberapa warga sekitar yang menonton peristiwa itu, merekamnya menggunakan handphone.

    Aipda IR tampak berteriak tepat di muka Kusyanto agar mengaku sudah mencuri mesin pompa air dan diesel.

    Namun, korban tetap pada pendiriannya sehingga hal itu membuat Aipda IR geram.

    “Mateni kowe ora patheken (membunuh kamu tidak masalah),” kata Aipda IR sembari hendak mengambil benda yang diduga senjata api yang tersimpan di celana sisi kanan.

    Adegan teriakan yang dilontarkan oleh Aipda IR itu juga terekam di dalam video yang viral di media sosial.

    “Saya tetap pada pendirian saya karena saya juga tidak mencuri,” ucap Kusyanto.

    Ancaman dan aksi kekerasan yang diperoleh Kusyanto terjadi di tiga lokasi berbeda, yaitu di area persawahan Desa Suru, Kecamatan Geyer; rumah Murman, Desa Ngleses, Boyolali; dan di Polsek Geyer. 

    Menurut Kusyanto, serangkaian aksi kekerasan yang dialaminya mengakibatkan sejumlah luka.

    “Saya ada luka bengkak di mata kaki sebelah kanan. Cuma lupa siapa yang melakukan dan diapakan lupa. Tapi, saya yakin luka itu terjadi di situ (Polsek Geyer),” ungkapnya.

    Kusyanto baru dibebaskan setelah polisi tak menemukan barang bukti apa pun.

    Barang-barang pribadi korban yang sudah disita, seperti handphone dan sepeda motor, juga tak bisa menjadi petunjuk bagi polisi untuk mengungkap kasus pencurian yang dituduhkan kepada Kusyanto.

    Pihak kepolisian juga sempat menggeledah rumah korban, tetapi tak memperoleh bukti apa pun.

    “Saya mencari bekicot di area persawahan itu, hanya mencari bekicot. Tidak tahu kalau kawasan itu sering ada kehilangan sanyo diesel,” ujarnya. 

    Setelah kejadian itu, kepolisian mendatangi rumah Kusyanto untuk meminta maaf.

    Menurut Kusyanto, Aipda IR datang bersama Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto Wicaksono.

    Dalam pertemuan pada Minggu (9/3/2025) tersebut, Kusyanto menerima permintaan maaf Aipda IR.

    “Saya memaafkan. Namun proses hukumnya seharusnya tetap berjalan, terutama tindakan yang sudah terekam dalam video (penganiayaan),” ujarnya.

    Ia pun meminta supaya polisi tak bertindak sewenang-wenang. 

    Siapa pun boleh menaruh curiga, termasuk polisi, akan tetapi ketika melakukan penangkapan juga harus disertai barang bukti. 

    “Kalau mau identifikasi jangan dengan kekerasan,” ucap Kusyanto.

    Aipda IR Kena Patsus

    Akibat tindakannya, kini Aipda IR ditahan lewat penempatan khusus (patsus).

    Aipda IR di-patsus setelah terbukti salah menangkap Kusyanto yang dituduh sebagai pencuri pompa air bermesin diesel.

    “Kusyanto tidak terbukti melakukan pencurian sehingga tindakan Aipda IR sudah ditangani oleh Propam Polres Grobogan dan dilakukan tindakan penempatan khusus,” ungkap AKBP Ike Yulianto Wicaksono dalam keterangan tertulis, Senin.

    Ike berujar, pada Minggu malam, pihaknya sudah mengunjungi rumah Kusyanto untuk meminta maaf atas tindakan yang dilakukan anggotanya.

    “Anggota tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” terangnya.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mengatakan AKBP Ike telah membantu memperbaiki motor korban yang rusak. 

    Namun, dirinya enggan menyebutkan siapa pelaku pengerusakan motor tersebut. 

    “Nanti kan dari pemeriksaan itu akan bisa kita ketahui siapa yang merusak dan sebagainya,” ucap Artanto.

    Menurutnya, kasus ini masih ditangani oleh Polres Grobogan dan pihaknya belum ada rencana membawa kasus itu ke Polda Jateng.

    Sejauh ini, pihaknya hanya melakukan pemantauan, terutama soal dugaan tindakan kekerasan dan penggunaan senjata api dalam proses interogasi yang viral di media sosial.

    “Imbauan dari kasus ini, semisal masyarakat melihat polisi melanggar SOP dalam bertugas bisa segera dilaporkan,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pengakuan Kusyanto Korban Salah Tangkap di Grobogan: Diancam Dibunuh Hingga Dihajar di 3 Lokasi.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Iwan Arifianto)