Organisasi: API

  • Sengkarut MinyaKita: Harga Melesat, Takaran Disunat

    Sengkarut MinyaKita: Harga Melesat, Takaran Disunat

    Bisnis.com, JAKARTA – Karut marut tata niaga minyak goreng kemasan sederhana MinyaKita tengah menjadi sorotan. Di tengah persoalan harga jual yang mahal, kini konsumen dirugikan dengan beredarnya MinyaKita tak sesuai takaran.

    Selama periode Januari-Maret 2025, Kementerian Perdagangan telah menemukan dua kasus penjualan MinyaKita dengan takaran kurang dari 1 liter atau hanya mencapai 750–800 mililiter (800 ml).

    Kasus pertama, pada 24 Januari 2025, Kemendag menemukan MinyaKita tak sesuai takaran diproduksi oleh PT Navyta Nabati Indonesia (NNI). Kasus ini sudah diselesaikan dengan dilakukan penyegelan izin operasi perusahaan.

    Kasus kedua, pada 7 Maret 2025, Kemendag mendatangi lokasi PT Artha Eka Global Asia (AEGA) yang juga melakukan pengurangan takaran Minyakita. Namun, perusahaan ini ternyata sudah tutup dan berpindah lokasi. Kemendag dan kepolisian tengah menelusuri keberadaan perusahaan.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku bahwa Kemendag telah mengetahui adanya produsen MinyaKita yang melakukan kecurangan terkait takaran tidak mencapai 1 liter seperti yang ditetapkan pemerintah.

    Dia mengatakan, informasi tersebut diperoleh dari masyarakat atau konsumen MinyaKita serta tim Kemendag yang terjun langsung di lapangan. Lebih lanjut, dia juga mengeklaim Kemendag telah melakukan antisipasi dan mengejar perusahaan tersebut.

    “Jadi itu sebenarnya sudah kita dari awal sebenarnya kita sudah tahu, kita antisipasi, langsung kita kejar ke perusahaannya,” bebernya, Senin (10/3/2025).

    Lebih lanjut, Budi menyampaikan produk MinyaKita tak sesuai takaran telah ditarik dari pasaran. Ke depan, sambung Budi, Kemendag akan semakin banyak melakukan pengawasan.

    “Sebenarnya kita itu juga rutin melakukan pengawasan,” imbuhnya.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap salah satu modus kasus minyak goreng MinyaKita tak sesuai takaran diduga menggunakan label palsu.

    “Kemudian juga ada yang menggunakan label MinyaKita, namun sebenernya palsu ini semua sedang kita proses,” ujar Sigit di STIK, Jakarta, Senin (10/3/2025).

    Dia menambahkan, pihaknya juga telah menggeledah tiga lokasi dalam kasus ini. Hanya saja, dia tidak menjelaskan secara detail terkait temuannya itu.

    Namun demikian, Sigit menduga kuat bahwa dalam temuan Satgas Pangan Polri itu ada dugaan perbuatan melawan hukum.

    “Kemungkinan akan kita lakukan penegakan hukum. Karena memang apa yang kita dapati yang isinya tidak sesuai kemasannya satu liter,” pungkasnya.

    Adapun, tiga kasus MinyaKita yang tengah diusut kepolisian itu diproduksi oleh tiga produsen yang berbeda mulai dari PT Artha Eka Global Asia, Depok; PT Tunas Agro Indolestari, Tangerang dan Koperasi Produsen Umkm Kelompok Terpadu Nusantara, Kudus.

    Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai pemerintah harus melakukan evaluasi dan membenahi tata kelola produksi dan distribusi MinyaKita hingga konsumsi ke tangan konsumen.

    Peneliti YLKI Niti Emiliana menuturkan, pihaknya juga prihatin atas penemuan takaran Minyakita yang tidak sesuai serta penemuan harga yang di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter. Sebab, kata dia, ini sudah melanggar hak konsumen.

    Bahkan, Niti menyebut pelaku usaha wajib bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh konsumen.

    “Konsumen berhak mendapatkan ganti rugi dari pelaku usaha atas selisih harga yang dibayarkan dengan takaran yang tidak sesuai,” ujarnya.

    Selain itu, YLKI juga meminta pemerintah melalui Kemendag dan kementerian atau lembaga lainnya untuk menindak tegas pelaku usaha yang nakal.

    Niti menyebut pengawasan seharusnya dilakukan saat pre-market alias ketika Minyakita belum beredar di masyarakat, yakni melalui quality control kualitas, kuantitas, dan termasuk harga produk. Serta, dilakukan pengawan post market atau saat produk sudah berada di pasaran.

    Dengan begitu, lanjut dia, seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir atau dari produsen sampai ke tangan konsumen terjaga kualitas, kuantitas, dan dikontrol harganya.

    Ketidakpatuhan produsen hingga distributor ke pengecer ini memunculkan pertanyaan akan efektivitas dari Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) yang digawangi Kementerian Perindustrian. Sistem tersebut merupakan portal untuk mengelola dan mengawasi produksi hingga distribusi minyak goreng curah tersebut. 

    Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan, penerapan SIMIRAH hingga saat ini belum efektif sebagai alat untuk mengelola distribusi Minyakita. Pasalnya, SIMIRAH disebut hanya dapat melacak produksi dan distributor.

    “Tetapi memiliki keterbatasan dalam hal evaluasi praktik di level produsen dan pengecer. Hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan di lapangan, semestinya rutin disidak,” kata Eliza kepada Bisnis, Senin (10/3/2025). 

    Tak hanya itu, menurut Eliza, sistem tersebut juga kurang terintegrasi dengan data real-time, apalagi terdapat keterbatasan cakupan pengecer yang terdaftar. Untuk menerapkan SIMIRAH, diperlukan mekanisme sanksi yang efektif agar oknum lebih jera. 

    Pemerintah disebut mesti menindak tegas produsen yang mengemas takaran Minyakita yang mestinya 1 liter. Namun, hanya terisi 750 mililiter-800 mililiter (ml). 

    Harga Mahal

    Tak hanya persoalan peredaran produk tak sesuai takaran kemasan, harga penjualan MinyaKita yang jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) juga menjadi persoalan. 

    Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengatakan bahwa harga Minyakita melampaui HET yang semestinya Rp15.700 per liter di sejumlah daerah.

    Menyitir laman resmi Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (10/3/2025) pukul 16.53 WIB, harga rata-rata Minyakita di tingkat konsumen menyentuh Rp17.649 per liter.

    Adapun, harga Minyakita termahal dibanderol Rp19.750 per liter di Papua Barat. Sementara itu, harga terendah dibanderol Rp16.708 per liter di Kepulauan Riau.

    “Soal minyak ini [Minyakita] sebetulnya problematikanya cukup besar. Tidak hanya soal takaran, terlebih lagi soal harga juga,” kata Reynaldi saat dihubungi Bisnis, Senin (10/3/2025).

    Di samping itu, Reynaldi menuturkan kecurangan takaran Minyakita sebenarnya juga terjadi di daerah lain di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan hingga Sumatra. Menurutnya, persoalan ini mencuat yang salah satunya dipicu dari harga Minyakita yang sudah tidak sesuai HET dalam 1 bulan terakhir.

    Reynaldi menilai pemerintah perlu melakukan penelusuran harga, mulai dari tingkat produsen, distributor lini 1 (D1), D2, pengecer, pedagang, hingga ke tangan konsumen.

    “Kan harus dicek harga itu, kenapa kok bisa di atas HET. Itu faktor yang menurut kami turut menunjang takaran ini, akhirnya dikorupsi yang seharusnya di label 1 liter ternyata faktanya hanya 700—850 ml,” ujarnya.

    Terlebih, lanjut dia, Minyakita saat ini sedang diminati oleh masyarakat, terutama masyarakat di rumah tangga atau UMKM, sejalan dengan momentum Ramadan.

    Selain itu, dia juga mengaku akses pedagang untuk mendapatkan Minyakita juga agak sulit. Apalagi, kata dia, Minyakita sudah mulai langka sejak awal 2023.

    Dia menduga persoalan Minyakita bukan hanya terkait harga, melainkan juga repacker atau produsen yang berusaha memainkan takaran Minyakita.

    Untuk itu, menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga harus menyelesaikan akar permasalahan Minyakita dengan memperbaiki sistem.

    “Kalau Kementerian Perdagangan mau bebenah, mau menyentilin produsen yang nakal, saya kira kita bisa memperbaiki sistemnya memperbaiki skemanya,” tuturnya.

    Di sisi lain, Reynaldi mengakui konsumen memang meminati Minyakita lantaran harganya yang lebih terjangkau. Namun, tak menutup kemungkinan polemik pengurangan takaran Minyakita ini akan berdampak terhadap harga jual.

    Bahkan, dia menyebut beberapa pedagang sembako juga berpeluang untuk tidak menjual Minyakita dan beralih menjual minyak goreng premium.

    “Cenderung pedagang akan memiliki insting untuk menjajaki barang dagangan selain Minyakita. Ini akan menggerus minat atau konsumsi Minyakita terhadap isu yang berkembang hari ini,” terangnya.

    Bukan hanya minyak goreng premium, sambung dia, minyak goreng kemasan sederhana juga bersaing ketat di harga kisaran Rp20.000–Rp22.000. Sementara itu, Minyakita sudah menyentuh Rp20.000.

    Meski begitu, sambung dia, beberapa UMKM masih menggunakan Minyakita lantaran harganya yang terbilang murah.

    Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian tak memungkiri masih terdapat kendala pengawasan kepada warung pengecer Minyakita yang merupakan rantai distribusi paling dekat dengan konsumen yang berpenghasilan rendah. 

    “Membeli dari warung-warung itu lah harganya jadi jauh di atas HET, warung membeli dari pengecernya saja harganya sudah mepet HET. Sementara warung kan harus punya margin juga. jadi memang harus ada transparansi produksi Minyakita,” jelasnya. 

    Dalam hal ini, dia menilai penentuan HET tidak sesuai dengan harga biaya pengangkutan, kenaikan biaya tenaga kerja hingga inflasi. Hal ini yang memicu kenaikan harga dan membuat pengecer menjual di atas HET. 

    Untuk itu, diperlukan perubahan sistemik, mulai dari perbaikan sistem logistik yang lebih efisien dan mengangkut banyak seperti kereta api hingga keandalan pemerintah menjaga harga-harga terutama pangan agar tidak merembet ke kenaikan harga harga lainnya termasuk upah tenaga kerja.

    Sementara itu, Pakar Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyoroti rantai distribusi Minyakita yang masih terlalu panjang sehingga harga MinyaKita ketika sampai di konsumen selalu melebihi HET. 

    “Salah satu yang bisa dijadikan alternatif untuk menyerahkan dan memperpendek sistem distribusi itu adalah melibatkan BUMN pangan ya bisa Bulog, ID Food gitu, dengan jejaringnya yang sudah sangat luas itu dan afiliasi-afiliasi distribusi, ini juga akan memudahkan kalau mereka diminta untuk tergabung dan terdaftar di SIMIRAH,” jelasnya.

  • Indosat Optimalisasi Jaringan di 632 Titik POI pada Ramadan dan Idulfitri 2025

    Indosat Optimalisasi Jaringan di 632 Titik POI pada Ramadan dan Idulfitri 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) melakukan optimalisasi jaringan di 632 titik layanan di seluruh Indonesia guna menjaga kenyamanan pelanggan dalam menggunakan internet selama Ramadan dan Idulfitri 2025.

    President Director and CEO indosat Vikram Sinha mengatakan peningkatan jaringan bertujuan untuk memastikan pelanggan dapat menikmati layanan yang stabil, baik untuk berkomunikasi dengan keluarga, beribadah, maupun menjalankan aktivitas digital lainnya. 

    “Dengan jaringan yang kuat dan andal, Indosat menjamin setiap pelanggan dapat tetap terhubung tanpa hambatan hingga perayaan hari raya,” kata Vikram, Selasa (11/3/2025). 

    Vikram juga mengatakan pada momen Ramadan ini, Indosat kembali mengenalkan Unparalleled Network Services Guaranteed, yang merupakan upaya Indosat memberikan jaminan akan jaringan yang terintegrasi dan dikelola dengan teknologi mutakhir. Hal ini menegaskan komitmen Indosat dalam menghadirkan jaringan berkualitas tinggi bagi seluruh pelanggan. 

    Kota-kota dengan Trafik Tinggi

    Dalam menjaga layanannya, Indosat melakukan optimalisasi jaringan di 632 titik keramaian (Point of Interest/POI), 68 rute strategis, 29 jalur tol, 30 jalur non-tol, dan 9 jalur kereta api. Beberapa kota diprediksi akan mengalami lonjakan trafik data di masing-masing wilayah, seperti Bogor, Tasikmalaya, Sukabumi dan kawasan Jakarta Raya lainnya. 

    Sementara di wilayah Jawa, kenaikan trafik diprediksi terjadi di Purwokerto, Madiun, dan Pati. Untuk wilayah Sumatera, yakni di Metro-Kota Bumi, Baturaja, dan Padang. Sedangkan di wilayah Kalisumapa berlokasi di Bone, Gowa, dan Parepare. 

    Untuk mendukung komunikasi pelanggan, dilakukan peningkatan jaringan dengan menambah kapasitas di 9.600 BTS dan 800 jaringan transport. Selain itu, cakupan diperluas melalui penambahan 1.500 BTS baru dan 53 Mobile BTS. Stabilitas operasional juga disiapkan dengan 1.100 Mobile Genset dan 3.000 teknisi siaga di seluruh Indonesia.

    Seiring tren peningkatan layanan digital, beberapa aplikasi diperkirakan mengalami peningkatan penggunaan tertinggi selama Ramadan, termasuk TikTok, YouTube, Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Sementara itu, Mobile Legends, Roblox, Free Fire, PUBG, dan Call of Duty diprediksi menjadi game paling populer selama periode ini.

    Ekspedisi

    Indosat juga menggelar Ekspedisi Jaringan Andal guna memantau performa jaringan, sekaligus meningkatkan kapasitas serta cakupan layanan di berbagai titik keramaian. Langkah ini memastikan pelanggan tetap menikmati koneksi yang stabil dan andal dimanapun mereka berada. 

    Diketahui dalam ekspedisi ini, Indosat melibatkan dua rute utama, yakni Jakarta–Lampung–Palembang dan Jakarta–Jogja–Malang. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kesiapan jaringan di jalur strategis yang menjadi fokus perjalanan masyarakat saat mudik.

    Indosat memproyeksikan lonjakan trafik data nasional tertinggi harian selama Ramadan mencapai 14,6% dibandingkan rata-rata trafik harian, dengan puncaknya terjadi menjelang Idulfitri. Untuk mengantisipasi lonjakan ini, dari sisi kesiapan infrastruktur jaringan, Indosat meningkatkan kapasitas jaringan melalui optimalisasi BTS (Base Transceiver Station), MBTS (Mobile Base Transceiver Station), serta pemantauan trafik secara real-time.

  • Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran, KA Mutiara Timur Tambahan Beroperasi Mulai 21 Maret

    Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran, KA Mutiara Timur Tambahan Beroperasi Mulai 21 Maret

    Liputan6.com, Jember – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember menghadirkan layanan tambahan untuk masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dari Ketapang menuju Surabaya Gubeng dan sebaliknya. KA Mutiara Timur Tambahan siap beroperasi mulai 21 Maret 2025 sampai dengan 31 Maret 2025 guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran.

    Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menyampaikan bahwa KA Mutiara Timur Tambahan dihadirkan sebagai bentuk komitmen KAI dalam memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. “Kami ingin memastikan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan aman selama periode mudik, terutama bagi mereka yang berasal dari wilayah Banyuwangi, Jember, dan sekitarnya menuju Surabaya,” ujarnya, Jumat (7/3/25).

    KA Mutiara Timur Tambahan memiliki jadwal keberangkatan pagi dari Stasiun Ketapang pada pukul 08.40 WIB dan tiba di Surabaya Gubeng pada pukul 14.38 WIB. Sedangkan untuk perjalanan kembali, KA ini berangkat dari Surabaya Gubeng pukul 21.50 WIB dan tiba di Ketapang pada pukul 03.40 WIB.

    Sebagai layanan eksekutif, KA ini dilengkapi dengan enam kereta berkapasitas 48 kursi per gerbong dengan desain captain seat yang dilengkapi dengan sandaran tangan serta fitur reclining dan reclining seat untuk kenyamanan maksimal. Selain itu, formasi kursi 2-2 (AB-CD) memberikan keleluasaan bagi penumpang selama perjalanan.

    Cahyo menambahkan bahwa kehadiran KA Mutiara Timur Tambahan ini juga bertujuan untuk mengakomodasi lonjakan penumpang pada musim mudik. “Kami berharap layanan ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan moda transportasi yang nyaman, cepat, dan aman untuk perjalanan jarak menengah di wilayah Jawa Timur,” katanya.

    Hingga hari Kamis, 7 Maret 2025, tiket Angkutan Lebaran yang telah terjual mencapai 95.365 tiket atau sekitar 55% dari keseluruhan tiket yang disediakan sebanyak 171.908 tiket. Angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap layanan kereta api sebagai pilihan utama untuk perjalanan mudik.

    PT KAI mengimbau calon penumpang untuk segera memesan tiket melalui aplikasi Access by KAI atau kanal penjualan resmi lainnya guna menghindari kehabisan tiket. Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan, KA Mutiara Timur Tambahan diharapkan menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam merayakan momen mudik dengan lebih nyaman dan menyenangkan.

  • Cara Registrasi Akun SNPMB sebelum Daftar SNBT 2025, Ditutup 27 Maret 2025 – Halaman all

    Cara Registrasi Akun SNPMB sebelum Daftar SNBT 2025, Ditutup 27 Maret 2025 – Halaman all

    Simak tata cara registrasi akun SNPMB sebelum mendaftar SNBT 2025, ditutup 27 Maret 2025 pukul 15.00 WIB.

    Tayang: Selasa, 11 Maret 2025 09:00 WIB

    snpmb.bppp.kemdikbud.go.id

    REGISTRASI AKUN SNPMB – Tampilan laman untuk registrasi akun SNPMB siswa diambil dari portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id pada Selasa (11/3/2025). Simak tata cara registrasi akun SNPMB sebelum mendaftar SNBT 2025, ditutup 27 Maret 2025 pukul 15.00 WIB. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025 bakal dibuka mulai Selasa, 11 Maret 2025 pukul 15.00 WIB.

    Sebelum melakukan pendaftaran UTBK SNBT 2025, calon peserta wajib melakukan registrasi akun Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) hingga simpan permanen. 

    Perlu diingat, registrasi akun SNPMB dan pendaftaran UTBK SNBT 2025 akan ditutup secara bersamaan pada 27 Maret 2025 pukul 15.00 WIB.

    Simak tata cara registrasi akun SNPMB dan pendaftaran UTBK SNBT 2025 di bawah ini.

    Cara Registrasi Akun SNPMB 2025

    Berikut ini langkah-langkah registrasi akun SNPMB 2025 sebelum mendaftar SNBT:

    Jika siswa belum memiliki Akun SNPMB, buka laman https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id dan pilih tautan Daftar;
    Klik tombol Daftar Akun Siswa;
    Masukkan NISN, NPSN dan tanggal lahir. Tekan tombol Selanjutnya;
    Masukkan email aktif dan password;
    Setelah klik tombol Submit, akan muncul notifikasi aktivasi akun;
    Buka inbox/spam email Anda. Lakukan aktivasi akun;
    Setelah akun aktif lakukan login ke laman https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id.

    Cara Daftar UTBK SNBT 2025

    Berikut ini tata cara pendaftaran UTBK SNBT 2025:

    Log in ke portal SNPMB di https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/ dengan akun SNPMB yang telah diregistrasi;
    Lengkapi biodata;
    Pilih program studi dan perguruan tinggi;
    Unggah portofolio jika disyaratkan prodi pilihan;
    Pilih Pusat UTBK;
    Bayar biaya pendaftaran UTBK SNBT 2025 (kecuali bagi pendaftar KIP Kuliah);
    Unduh kartu peserta UTBK SNBT 2025;
    Cetak dan simpan kartu peserta UTBK SNBT 2025 untuk dibawa saat ujian.

    Jadwal UTBK SNBT 2025

    Simak jadwal UTBK SNBT 2025 di bawah ini.

    Registrasi akun siswa: 13 Januari – 27 Maret 2025
    Pendaftaran UTBK-SNBT: 11 – 27 Maret 2025
    Pelaksanaan UTBK: 23 April – 3 Mei 2025
    Pengumuman hasil SNBT: 28 Mei 2025
    Masa unduh sertifikat UTBK: 3 Juni – 31 Juli 2025

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Harga Emas Antam Hari Ini, 11 Maret 2025: Turun Drastis, Jadi Rp1.679.000 per Gram – Halaman all

    Harga Emas Antam Hari Ini, 11 Maret 2025: Turun Drastis, Jadi Rp1.679.000 per Gram – Halaman all

    Harga emas hari ini, Selasa (11/3/2025), turun drastis jadi Rp1.679.000 per gramnya. Simak rincian harga emas per gram berikut ini.

    Tayang: Selasa, 11 Maret 2025 08:47 WIB

    TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

    EMAS ANTAM – Seorang konsumen memperlihatkan emas batangan atau logam mulia yang baru dibelinya di Butik Emas, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (8/1/2020). Simak rincian harga emas Antam terbaru pada hari ini, Selasa (11/3/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM – Harga emas Antam hari ini, Selasa (11/3/2025), adalah Rp1.679.000 per gram.

    Dikutip dari logammulia.com, harga emas Antam saat ini turun drastis, mengalami penurunan sebanyak Rp 14.000 per gram.

    Harga buyback emas hari ini juga mengalami perubahan, turun di level Rp1.528.000 per gram.

    Harga buyback emas Antam adalah harga yang didapatkan ketika pemegang emas Antam ingin menjualnya.

    Perlu diketahui, perhitungan harga emas tersebut hanya berlaku di kantor pelayanan Antam Pulo Gadung, Jakarta.

    Gerai penjualan emas Antam lainnya bisa jadi mematok harga berbeda.

    Harga emas pada hari ini, Selasa (11/3/2025), dalam berbagai pecahan:

    Harga emas batangan 0,5 gram: Rp889.500
    Harga emas batangan 1 gram: Rp1.679.000
    Harga emas batangan 2 gram: Rp3.298.000
    Harga emas batangan 3 gram: Rp4.922.000
    Harga emas batangan 5 gram: Rp8.170.000
    Harga emas batangan 10 gram: Rp16.285.000
    Harga emas batangan 25 gram: Rp40.587.000
    Harga emas batangan 50 gram: Rp81.095.000
    Harga emas batangan 100 gram: Rp162.112.000
    Harga emas batangan 250 gram: Rp405.015.000
    Harga emas batangan 500 gram: Rp809.820.000
    Harga emas batangan 1.000 gram: Rp1.619.600.000

    *Harga emas menurut laman logammulia.com, dapat berubah sewaktu-waktu.

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 146 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran Tahun Ini

    146 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran Tahun Ini

    Jakarta

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memprediksi sebanyak 146,48 juta orang bakal melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025. Hal itu disampaikannya usai rapat koordinasi lintas sektoral soal kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.

    “Untuk tahun ini kami perkirakan bahwa jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan di lebaran adalah sebanyak 146,48 juta orang terbanyak menggunakan mobil pribadi sebesar 23 persen,” kata Dudy dalam jumpa pers di Auditorium Mutiara STIK, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).

    Dudy menjelaskan bahwa perkiraan itu disimpulkan berdasarkan survei yang telah dilakukan pihaknya bersama dengan kementerian/lembaga lain. Mayoritas tujuan pemudik, kata dia, didominasi ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    “Kemudian daerah asal dari para pemudik terbanyak dari Jawa Barat disusul Jawa Timur, Jawa Tengah. Sedangkan daerah tujuan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan DIY,” jelasnya.

    Dudy menuturkan pihaknya menyediakan beberapa sarana bagi pemudik, dari angkutan darat hingga angkutan laut. Kemudian, pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam pelayanan mudik Lebaran 2025.

    “Khususnya terkait dengan antisipasi berkaitan dengan pasar-pasar tumpah atau kemudian lintasan kereta api yang perlu diwaspadai dan perlu juga kerja sama dengan pihak pemda dan tentunya dengan kepolisian untuk mengamankan jam-jam tersebut,” pungkasnya.

    Puncak Arus Mudik Diprediksi 28-30 Maret

    “Arus mudik antara 28 sampai dengan 30 Maret,” kata Jenderal Sigit, Senin (10/3/2025).

    Jenderal Sigit mengatakan Operasi Ketupat 2025 digelar dengan penyesuaian di sejumlah wilayah. Wilayah Lampung sampai Bali akan menggelar Operasi Ketupat 2025 selama 17 hari.

    Polri juga telah memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025. Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada 5-7 April mendatang.

    “Puncak arus balik di tanggal 5 sampai 7 April 2025. Oleh karena itu, kita melaksanakan rencana kegiatan Operasi Ketupat yang dibagi menjadi dua versi,” jelas Jenderal Sigit.

    Jenderal Sigit mengatakan Operasi Ketupat 2025 digelar dengan penyesuaian di sejumlah wilayah. Wilayah Lampung sampai Bali akan menggelar Operasi Ketupat 2025 selama 17 hari.

    164.268 Personel Gabungan Siap Amankan Mudik Lebaran

    Pemerintah pun memastikan siap mengamankan masa mudik lebaran 2025. Kepastian itu disampaikannya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan.

    “Kesimpulan rapat seluruh kementerian lembaga, siap untuk melaksanakan dan menyukseskan mudik maupun lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah Tahun 2025,” kata Budi Gunawan, Senin (10/3/2025).

    Dia menyebut ada sebanyak 164.268 personel gabungan yang dilibatkan dalam pengamanan dan pelayanan masa Lebaran 2025. Rinciannya, personel dari Polri 93.358 dan TNI 66.714 serta sisanya kekuatan dari kementerian lembaga.

    “Yg mengisi pada 2.864 pos pengamanan dan titik-titik lainnya,” kata Budi.

    Selain pengamanan mudik, dia juga memastikan kesiapan transportasi dan sarana prasarana baik di darat, laut, dan udara. Begitupula perihal stok dan ketersediaan bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM).

    Kemudian pihaknya juga membentuk Satgas Tanggap Bencana. Satgas tanggap bencana dilakukan oleh BMKG, BNPB, dan Basarnas.

    “Dan yang kedua sebagaimana perintah Bapak Presiden telah dibentuk juga tim respon cepat apabila terjadi hal-hal terkait gangguan keamanan, bencana, dan sebagainya,” jelasnya.

    Saksikan pembahasan lengkap hanya di program detikPagi edisi Selasa (11/03/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube, TikTok dan Facebook detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

    “Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”

    (vrs/vrs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025 Dibuka 14-15 Maret, Gunakan Moda Kereta Api dan Bus – Halaman all

    Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025 Dibuka 14-15 Maret, Gunakan Moda Kereta Api dan Bus – Halaman all

    Pemprov Jateng adakan program balik rantau gratis menggunakan moda transportasi kereta api dan bus, pendaftaran dibuka 14-15 Maret 2025.

    Tayang: Selasa, 11 Maret 2025 07:57 WIB

    Instagram @perhubunganjtg

    BALIK RANTAU GRATIS – Grafis program balik rantau gratis Pemprov Jateng yang diambil dari Instagram @perhubunganjtg pada Selasa (11/3/2025). Pemprov Jateng adakan program balik rantau gratis menggunakan moda transportasi kereta api dan bus, pendaftaran dibuka 14-15 Maret 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyelenggarakan program balik rantau gratis Lebaran 2025. 

    Program balik rantau gratis Pemprov Jateng 2025 ini bakal dilaksanakan menggunakan moda transportasi kereta api dan bus. 

    Untuk moda kerepa api diberangkatkan dari Stasiun Tawang Semarang menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta dengan Kereta Api Tawang Jaya Premium. 

    Sementara untuk moda bus diberangkatkan dari Terminal Tipe A Pekalongan dan Bulupitu Purwokerto serta Asrama Haji Donohudan Boyolali menuju Terminal Terpadu Pulo Gebang Jakarta. 

    Kuota peserta balik rantau gratis Pemprov Jateng 2025 untuk moda kereta yakni sebanyak 288 seat, sementara untuk bus disediakan 3.250 seat. 

    Periode pendaftaran balik rantau gratis Pemprov Jateng 2025 untuk kereta dibuka 14 Maret 2025 pukul 10.00 WIB.

    Sementara untuk moda bus dibuka sehari setelahnya yakni pada 15 Maret 2025 pukul 10.00 WIB.

    Pendaftaran dibuka secara online dan offline. 

    Selengkapnya, simak syarat, ketentuan, dan tata cara pendaftaran Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025 di bawah ini.

    Tata Cara Pendaftaran Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025

    1. Moda Kereta Api

    Pendaftaran: 14 Maret 2025 pukul 10.00 WIB
    Keberangkatan: 9 April 2025 pukul 14.00 WIB
    Titik keberangkatan: Stasiun Tawang Semarang
    Tujuan: Stasiun Pasar Senen Jakarta
    Rute: Semarang Tawang, Semarang Poncol, Weleri, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon
    Pendaftaran online melalui aplikasi PEDA MATENG (https://pedamateng.penghubung.jatengprov.go.id/)
    Pendaftaran offline melalui Perkumpulan Perantau Jateng

    2. Moda Bus

    Pendaftaran: 15 Maret 2025 pukul 10.00 WIB
    Keberangkatan: 10 April 2025 pukul 11.00 WIB
    Titik keberangkatan: Terminal Tipe A Pekalongan, Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto, Asrama Haji Donohudan Boyolali
    Tujuan: Terminal Terpadu Pulo Gebang Jakarta
    Pendaftaran offline melalui Paguyuban Jateng di tiap daerah
    Pendaftaran offline untuk disabilitas dan lansia dibuka 17-18 Maret 2025 di BPSPP WIlayah II Surakarta, BPSPP Wilayah V Banyumas, BPSPP Wilayah VI Pekalongan

    Syarat dan Ketentuan Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng 2025

    Diutamakan KTP Jawa Tengah/kelahiran Jawa Tengah
    Pendaftar satu keluarga/kelompok maksimal 4 orang
    Calon pemudik kereta yang telah terdaftar dihimbau melakukan perekaman scan wajah 
    Bekerja di sektor informal dan berpenghasilan rendah (Asisten Rumah Tangga, Pedagang kecil/Asongan, Buruh Pabrik, Buruh Bangunan. Pengemudi Bajaj/online, Penyandang Disabilitas)
    Pelajar/mahasiswa (melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kampus)

    Dokumen Pendaftaran 

    Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Identitas Anak (KIA)
    Kartu Keluarga (KK) bagi pendaftar satu keluarga/kelompok
    Bukti yang menunjukkan pekerjaan pendaftar sesuai dengan persyaratan (Contoh: foto di lokasi kerja, foto tanda pengenal/ID pekerja, foto akun ojek online, foto sedang berjualan, dll)
    Dokumen yang akan diunggah menggunakan fotmat jps/pdf dengan ukuran maksimal 5MB (harus dapat dibaca dengan jelas)

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kusyanto Korban Salah Tangkap di Grobogan Sebut Diancam Akan Dibunuh oleh Aipda IR – Halaman all

    Kusyanto Korban Salah Tangkap di Grobogan Sebut Diancam Akan Dibunuh oleh Aipda IR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aipda IR, seorang anggota polisi, menjadi sorotan setelah diduga melakukan salah tangkap terhadap Kusyanto (38), warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Kusyanto dituduh mencuri pompa air dan mengalami tindakan persekusi serta ancaman pembunuhan oleh Aipda IR.

    Kusyanto menjelaskan, ia ditangkap tanpa surat resmi oleh lima orang, termasuk Aipda IR, pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

    Saat ditangkap, tangan Kusyanto terikat ke belakang, dan ia diinterogasi di hadapan warga yang merekam kejadian tersebut.

    Dalam interogasi, Aipda IR berteriak agar Kusyanto mengaku mencuri pompa air.

    Kusyanto menolak dan mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan dari Aipda IR.

    “Mateni Kowe ora pateken (membunuh kamu tidak masalah),” kata Aipda IR sembari hendak mengambil diduga senjata api yang tersimpan di celana sisi kanan.

    Kusyanto mengaku mengalami luka fisik akibat tindakan kekerasan selama proses interogasi yang terjadi di beberapa lokasi, termasuk Polsek Geyer.

    “Saya ada luka bengkak di mata kaki sebelah kanan, cuma lupa siapa yang melakukan dan diapakan lupa. Tapi saya yakin luka itu terjadi di situ (Polsek Geyer),” ujar Kusyanto.

    Setelah insiden tersebut, Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto, mendatangi rumah Kusyanto untuk meminta maaf.

    Dalam pertemuan itu, Kusyanto menerima permintaan maaf, namun berharap proses hukum terhadap Aipda IR tetap berjalan.

    “Saya memaafkan. Namun, proses hukumnya seharusnya tetap berjalan terutama tindakan yang sudah terekam dalam video (penganiayaan),” ungkap Kusyanto.

    Kapolres Grobogan memastikan, Kusyanto tidak terbukti melakukan pencurian dan menyatakan kasus ini sudah ditangani oleh Propam Polres Grobogan.

    “Oknum tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” kata Ike.

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menambahkan, kasus ini masih dalam penanganan Polres Grobogan.

    Ia meminta masyarakat untuk melaporkan jika melihat polisi melanggar SOP dalam bertugas. 

    Diketahui, Kusyanto, yang saat itu sedang mencari bekicot, dicurigai mencuri pompa air hanya karena mengendarai motor tanpa pelat nomor.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mudik Motor Gratis Lebaran 2025: Cara Daftar & Jadwal Terbaru! – Page 3

    Mudik Motor Gratis Lebaran 2025: Cara Daftar & Jadwal Terbaru! – Page 3

    Untuk mengikuti program Motis 2025, pemudik perlu memenuhi beberapa syarat, antara lain memiliki KTP, SIM C, dan STNK yang masih berlaku.

    Sepeda motor yang didaftarkan harus berkapasitas mesin maksimal 200 cc. Satu motor berhak mendapatkan dua tiket penumpang dewasa dan satu tiket bayi di bawah 3 tahun (tanpa tempat duduk).

    Penting untuk diingat bahwa peserta tidak boleh terdaftar dalam program mudik gratis lain dan wajib mengikuti program tanpa membatalkan pendaftaran.

    Pemudik juga harus mematuhi peraturan yang berlaku selama program berlangsung, seperti mengosongkan bahan bakar motor sebelum diserahkan.

    Program Motis menggunakan kereta api kelas ekonomi dengan skema Kewajiban Pelayanan Publik (PSO). Bayi di bawah tiga tahun tanpa tempat duduk akan mendapatkan tiket gratis.

    Selalu periksa informasi terbaru melalui sumber resmi Kemenhub sebelum mendaftar, karena informasi dapat berubah sewaktu-waktu.

    Informasi tambahan: Program Motis 2025 menggunakan kereta api kelas ekonomi dengan skema Kewajiban Pelayanan Publik (PSO). Peserta wajib mematuhi semua peraturan yang berlaku selama program berlangsung.

    Misalnya, bahan bakar motor harus dikosongkan sebelum diserahkan. Informasi ini valid per tanggal 10 Maret 2025 dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selalu periksa informasi terbaru melalui sumber resmi Kemenhub sebelum mendaftar.

  • Tertabrak Kereta Api, Mobil Terpental Beberapa Meter dan Terbalik, Penumpang Tewas

    Tertabrak Kereta Api, Mobil Terpental Beberapa Meter dan Terbalik, Penumpang Tewas

    TRIBUNJATENG.COM, BLITAR – Senin (10/3/2025) sore, kecelakaan maut terjadi di Dusun Genengan, Desa Sanankulon, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

    Mobil Honda BRV tertabrak kereta api (KA) Singasari saat melintasi perlintasan rel kereta api yang tidak dilengkapi palang pintu pengaman.

    Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.54 WIB ini mengakibatkan satu penumpang, Misyanto (55), warga setempat, tewas di lokasi kejadian.

    Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Andang Wastiyono, menjelaskan bahwa mobil tersebut dikemudikan oleh Hariyanto (54), yang juga merupakan warga Genengan.

    “Korban yang meninggal dunia atas nama Misyanto, 55 tahun, warga Dusun Genengan. Korban adalah penumpang mobil tersebut,” ujar Andang saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senin malam.

    Dari pantauan di lokasi kejadian, mobil yang dikemudikan Hariyanto mengalami kerusakan parah pada bagian depan dan terbalik sekitar tujuh meter dari titik benturan.

    Meskipun demikian, Andang menambahkan bahwa Hariyanto tidak mengalami luka yang berarti, tetapi hingga saat ini belum dapat memberikan keterangan karena diduga masih dalam kondisi syok.

    Menurut Andang, kecelakaan bermula saat mobil yang dikemudikan Hariyanto melintasi rel kereta api dari arah utara menuju selatan.

    Pada saat yang sama, KA Singasari yang baru saja meninggalkan Stasiun Blitar menuju arah barat melaju di lokasi kejadian.

    Andang menjelaskan bahwa sebenarnya perlintasan tersebut biasanya dijaga oleh relawan dengan palang pintu yang dapat dibuka tutup secara manual.

    Namun, relawan tersebut hanya bertugas pada waktu pagi hingga siang hari.

    “Waktu kejadian, tidak ada relawan yang berjaga di perlintasan. Apalagi waktu itu hujan,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Andang mengimbau kepada pengguna jalan untuk selalu waspada saat hendak melewati perlintasan rel kereta api yang tidak dilengkapi palang pintu yang tidak dioperasikan oleh petugas dinas perhubungan maupun PT Kereta Api Indonesia (KAI). (*)