Organisasi: API

  • Emosi Tuduh Istrinya Selingkuh, Pria Aceh Utara Nekat Bakar Rumah hingga Rata dengan Tanah – Halaman all

    Emosi Tuduh Istrinya Selingkuh, Pria Aceh Utara Nekat Bakar Rumah hingga Rata dengan Tanah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Aceh Utara – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Utara menangkap seorang pria berinisial SF (39) yang diduga membakar rumah istrinya di kawasan Syamtalira Aron, Aceh Utara.

    Penangkapan dilakukan pada Senin, 17 Maret 2025, di Tanoh Anoe, Idi Rayeuk, Aceh Timur, setelah pelaku bersembunyi selama beberapa waktu.

    Kronologi Kejadian

    SF ditangkap setelah pihak kepolisian menerima laporan mengenai kebakaran rumah berkonstruksi kayu milik istrinya yang terjadi pada 25 Februari 2025.

    Akibat kebakaran tersebut, korban kehilangan tempat tinggal.

    Kapolres Aceh Utara, AKBP Nanang Indra Bakti, melalui Kasat Reskrim AKP Dr Boestani, SH, MH, MSM.

    Boestani, menjelaskan bahwa SF kerap berpindah-pindah tempat untuk menghindari penangkapan.

    “SF telah lama menjadi target pencarian dan diketahui sering berpindah lokasi,” kata AKP Boestani.

    Motif Pembakaran

    Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa SF membakar rumah istrinya karena emosi setelah terlibat pertengkaran.

    SF menuduh istrinya berselingkuh dan sempat mengancam akan membakar rumah tersebut.

    “Ancaman tersebut akhirnya benar-benar dilakukan pada 25 Februari 2025,” tambah AKP Boestani.

    Saat kebakaran terjadi, anak korban menyaksikan SF bertepuk tangan di balik kobaran api yang membakar rumah.

    Sumber api diduga berasal dari lemparan botol berisi bahan bakar minyak yang disulut oleh pelaku.

    Petugas kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari korban dan sejumlah saksi.

    Saat ini, SF telah ditahan di Rutan Mapolres Aceh Utara untuk menjalani proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

    Pihak kepolisian berkomitmen untuk mendalami kasus ini guna memastikan seluruh aspek hukum terpenuhi sebelum berkas perkara dilimpahkan ke kejaksaan.

    (SerambiNews.com/Saiful Bahri)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 44 Link Mirror Pengumuman SNBP 2025, Diumumkan Hari Ini Pukul 15.00 WIB – Halaman all

    44 Link Mirror Pengumuman SNBP 2025, Diumumkan Hari Ini Pukul 15.00 WIB – Halaman all

    Berikut 44 link mirror pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

    Tayang: Selasa, 18 Maret 2025 07:45 WIB

    Instagram @snpmb_id

    HASIL SNBP 2025 – Grafis pengumuman SNBP 2025 diambil dari Instagram @snpmb_id pada Senin (17/23/2025).Berikut 44 link mirror pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut 44 link mirror pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

    Menurut jadwal, hasil seleksi SNBP 2025 akan diumumkan pada Selasa (18/3/2025), hari ini.

    “Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 akan diumumkan pada 18 Maret 2025 pukul 15.00 WIB,” tulis Instagram @snpmb_id.

    Pengumuman hasil seleksi SNBP 2025 dapat dicek melalui laman utama https://pengumuman-snbt-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/.

    Selain melalui link utama, hasil seleksi SNBP 2025 dapat dicek melalui 44 link mirror PTN lainnya.

    Sebelum mengecek pengumuman, pastikan kamu telah menyiapkan nomor pendaftaran dan tanggal lahir.

    44 Link Mirror Pengumuman SNBP 2025

    Cara Cek Pengumuman SNBP 2025

    Akses link utama, https://pengumuman-snbp-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/
    Masukkan nomor pendaftaran dan tanggal lahir untuk login
    Nantinya, sistem akan menampilkan hasil pengumuman SNBP 2025
    Apabila kamu dinyatakan lolos, maka selanjutnya kamu harus melakukan daftar ulang di perguruan tinggi pilihan.

    Tampilan Peserta Lolos dan Tidak Seleksi SNBP 2025

    Jika kamu dinyatakan lolos seleksi SNBP 2025, kamu akan melihat tampilan layar ‘Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SNBP 2025’.

    Namun jika kamu tidak lolos, maka sistem akan menampilkan ‘Anda dinyatakan tidak lulus seleksi SNBP 2025’ 

    ‘Masih ada kesempatan mendaftar dan mengikuti SNBT 2025 atau seleksi mandiri PTN’

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait SNBP 2025

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sosok ASN Diduga Depresi Akhiri Hidup Dituduh Curi HP hingga Warga Bakar Mapolsek Kayangan – Halaman all

    Sosok ASN Diduga Depresi Akhiri Hidup Dituduh Curi HP hingga Warga Bakar Mapolsek Kayangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Kasubsi Humas Polres Lombok Utara Ipda Made Wiryawan membenarkan adanya peristiwa kericuhan di Polsek Kayangan, namun belum mengetahui penyebab kejadian tersebut.  

    Made Wiryawan belum memberi penjelasan terkait pemicu kemarahan warga sampai merusak kantor Polsek Kayangan pada Senin (17/3/2025).

    “Iya benar ada kejadian itu (kericuhan), soal penyebabnya kami belum tahu, informasinya masih simpang siur,” kata Wiryawan via WhatsApp, Selasa (18/3/2025).

    Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Tribun Lombok, insiden ini diduga dipicu kemarahan warga karena ada satu warga mengalami depresi hingga akhiri hidup setelah diperiksa polisi.

    Sore hari sebelumnya, warga atas nama Rizkil Watoni, seorang ASN, staf Bidang Tata Ruang DPUPP-PKP dikabarkan akhiri hidup. 

    Diduga dia menghabisi nyawa sendiri karena depresi dituduh mencuri handphone di salah satu toko modern.

    Terduga pelaku diduga stres setelah keluar dari tahanan sementara. 
    Usai menjalani pemeriksaan di Polsek Kayangan, terduga pelaku pulang dan semakin tertekan sampai nekat menghabisi nyawa sendiri.  

    Sebelum akhiri hidup dia sempat bercerita kepada keluarga bahwa dia tidak mencuri, tapi salah ambil barang saat belanja. 

    Mendengar cerita ini, warga yang mengenal korban sebagai anak yang baik kemudian melampiaskan kemarahan dengan menyerbu kantor polisi.

    Warga menyerang kantor Polsek Kayangan Lombok Utara. Warga juga membakar kendaraan yang ada di markas polisi tersebut. 

    Hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian terkait insiden tersebut. 

    Tribun Lombok masih berusaha mendapatkan keterangan terkait hal ini. 

     

    Sosok ASN Rizkil Watoni

    Sang ayah Nasruddin menceritakan, Rizkil Watoni adalah sosok pemuda baik yang menjadi tulang punggung keluarga. 

    Dia merupakan pemuda yang gigih dan berprestasi.

    Setelah lulus SMA ia merantau menjadi Pekerja Migran untuk mencari biaya kuliah. 

    Akhirnya dia mendapatkan beasiswa di salah satu kampus di Malang, Jawa Timur. 

    Pada 2023, ia lulus menjadi ASN PPPK, menjadi staf teknis di Dinas PUPR Kabupaten Lombok Utara.  

    Meski sudah menjadi ASN, untuk menopang beban hidup keluarga Rizkil Watoni juga berjualan es keliling setelah pulang dari kantornya. 

    Di kampung, ia dikenal sebagai pemuda yang taat ibadah. 

    Dengan kejadian ini, pihak keluarga merasa begitu terpukul.

    WARGA BAKAR POLSEK – Nasruddin, ayah Rizkil Watoni menunjukkan surat perjanjian damai dalam kasus dugaan pencurian HP usai mediasi di Polsek Kayangan, Senin (18/3/2025). Tapi sang anak memilih mengakhiri hidup karena diduga mendapat tekanan dari oknum kepolisian.

    Kini, Nasruddin dan pihak keluarga berharap agar oknum polisi yang diduga menekan mental anaknya diberhentikan dari instansi kepolisian.

    Begitu juga dengan pelaku yang memviralkan video isi CCTV di toko modern tersebut agar dapat ditindak. 

    “Harapan kami, kami bisa mendapatkan keadilan, oknum aparat yang kami duga menekan anak kami hingga depresi diberhentikan dari kepolisian, lalu yang viralin video itu ditangkap,” tegas Nasruddin.

     

    Penjelasan Polisi

    Sementara itu saat dikonfirmasi terkait dugaan oknum polisi yang menekan korban sampai depresi, Kasubsi Humas Polres Lombok Utara Ipda Made Wiryawan belum memberikan jawaban.  

    Terpisah, Kapolda NTB Irjen Hadi Gunawan, pada malam kejadian penyerangan markas, turun ke lokasi untuk mengecek kondisi. 

    Saat ini Polda NTB tengah menyelidiki pemicu penyerangan tersebut.

    MAPOLSEK KAYANGAN DIBAKAR – Tangkapan layar video yang diterima Tribunnews memperlihatkan Mapolsek Kayangan di Nusa Tenggara Barat dirusak dan dibakar oleh sejumlah warga pada Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita. (Dok. Polda NTB)

    Untuk diketahui, Mapolsek Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak dan dibakar oleh sejumlah orang, Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita.

    Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews dari Siaga Ops II Polda NTB, perusakan itu diduga dilakukan oleh warga Dusun Lokok Are, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan.

    Perusakan itu disebut dikoordinir oleh seorang warga yang bernama Hamdan.

    Menurut video yang didapatkan Tribunnews, terlihat ada sejumlah orang yang membawa benda panjang yang terlihat seperti tongkat.

    Benda itu tampak dihantamkan ke jendela untuk memecahkan kaca.

    Kemudian, terlihat ada api besar yang berkobar di dekat pagar. 

     

     
     

     
     
       

  • 3 Polisi Ditembak di Lampung, Pelaku Diduga Oknum TNI Menyerahkan Diri

    3 Polisi Ditembak di Lampung, Pelaku Diduga Oknum TNI Menyerahkan Diri

    Way Kanan, Beritasatu.com – Tiga polisi tewas ditembak di Lampung. Satu dari dua terduga pelaku penembakan diduga oknum TNI dan sudah menyerahkan diri ke Polsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan pada Senin (17/3/2025) malam.

    Pelaku diduga menembak tiga polisi, yakni Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto dan dua anggotanya Bripka Petrus dan Bripda Ghalib saat menggerebek arena judi sabung ayam di kawasan Register 44, Desa Karang Mani, Negara Batin, Senin (17/3/2025) sore.

    Dari informasi yang dihimpun, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Negara Batin beberapa jam setelah peristiwa tiga polisi ditembak di Lampung.

    Pelaku diduga berinisial Peltu LS, disebut-sebut masih aktif sebagai anggota TNI. Dari foto yang beredar di WhatsApp Grup (WAG) awak media di Lampung terlihat pelaku sedang duduk di depan sebuah meja dengan tangan diborgol.

    Seorang anggota Polres Way Kanan yang namanya enggan dipublikasikan menyebut pelaku menyerahkan diri seorang diri, sementara satu terduga pelaku lain masih buron.

    “Dari informasi terakhir yang saya dengar pelaku sudah menyerahkan diri ke Polsek. Satu orang terduga pelaku lainnya masih buron,” kata polisi berpangkat brigadir tersebut.

    Namun, belum ada pernyataan resmi dari Polres Way Kanan maupun jajaran Kodam Sriwijaya terkait terduga pelaku oknum TNI menyerahkan diri setelah kasus tiga polisi ditembak di Lampung.

    Diberitakan sebelumnya, tiga polisi tewas ditembak saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di kawasan Register 44, Karang Manik. Peristiwa itu terjadi pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16:50 WIB. 

    Penggerebekan arena judi sabung ayam dilakukan tim gabungan dari Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin yang dipimpin Kanit Samapta Polres Way Kanan Ipda Engga.

    Saat penggerebekan arena sabung ayam berlangsung, terdengar suara letusan tembakan senjata api yang tidak diketahui arahnya. Tembakan senjata api tersebut mengenai ketiga korban hingga menyebabkan ketiganya tewas di lokasi kejadian.

    Jenazah tiga polisi yang ditembak di Lampung diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Bandar Lampung.

  • Melihat Lebih Dalam Kiprah Penjaga Rel Terowongan Gumitir, Beraksi Meski Tak Terlihat

    Melihat Lebih Dalam Kiprah Penjaga Rel Terowongan Gumitir, Beraksi Meski Tak Terlihat

    Liputan6.com, Jember – Di balik kelancaran perjalanan kereta api, ada sosok-sosok tak terlihat yang berperan penting dalam menjaga keselamatan jalur rel, khususnya di area terowongan. Bukan makhluk halus, tetapi mereka adalah penjaga rel terowongan, petugas yang bekerja tanpa lelah memastikan jalur bebas hambatan dan aman dilalui kereta api.

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember menegaskan kembali peran vital mereka dalam menjaga infrastruktur transportasi ini. Menurut Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, setiap terowongan memiliki satu pos penjagaan dengan empat personel yang bekerja dalam tiga shift yaitu shift pagi: 06.00-14.00 WIB (1 orang), shift siang: 14.00-22.00 WIB (1 orang) dan, shift malam: 22.00-06.00 WIB (1 orang).

    “Para penjaga terowongan adalah garda terdepan dalam memastikan keselamatan perjalanan kereta api. Mereka bekerja di lokasi yang terpencil, jauh dari pemukiman, dan harus berjalan kaki menyusuri terowongan, terutama pada malam hari, untuk memastikan lintasan dalam kondisi aman,” ujar Cahyo Widiantoro, Kamis (13/3/2025).

    Pemeriksaan dilkakukan setiap akan ada kereta api yang melintas untuk memastikan jalur yang akan dilalui aman. 

    “Petugas akan melakukan pemeriksaan atau pengecekan ke dalam terowongan sesuai dengan arah kedatangan kereta api sekaligus akan berdiri menunjukkan Semboyan 1 kepada masinis yang artinya jalur yang akan dilewati sudah aman,” ungkap Cahyo.

    Setiap penjaga terowongan dibekali dengan pelatihan khusus yang dilakukan oleh PT KAI setiap tahun, serta sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang diperbarui setiap empat tahun sekali. 

    “Namun, tugas mereka bukan tanpa tantangan. Selain bekerja sendiri di lokasi yang sepi dan minim pencahayaan, mereka juga bertanggung jawab menelusuri jalur rel di dalam terowongan untuk mendeteksi potensi bahaya yang dapat membahayakan perjalanan kereta api,” tegas Cahyo.

    Daop 9 Jember memiliki panjang jalur Kereta Api 261,5 km, mulai dari perbatasan antara Daop 8 Surabaya dengan Daop 9 Jember tepatnya di KM 48+400 sampai dengan Stasiun Ketapang di KM 18+918 dan mempunyai 2 (dua) terowongan bersejarah.

  • Kisah Nabi Musa dan Alasan di Balik Kesulitan Berbicaranya

    Kisah Nabi Musa dan Alasan di Balik Kesulitan Berbicaranya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Nabi Musa AS, salah satu nabi dalam Islam, dikenal sebagai pemimpin Bani Israil yang membawa mereka keluar dari penindasan Fir’aun. Akan tetapi, di balik kepemimpinannya, Nabi Musa memiliki kekurangan fisik, yaitu kesulitan berbicara dengan jelas.

    Mengutip dari berbagai sumber, kesulitan Nabi Musa dalam berbicara bermula dari peristiwa yang terjadi saat ia masih bayi. Pada masa kecilnya, Nabi Musa pernah menarik janggut Fir’aun hingga berdarah. Peristiwa ini membuat Fir’aun, penguasa Mesir itu murka.

    Kejadian ini menimbulkan kecurigaan Fir’aun bahwa bayi laki-laki tersebut mungkin akan menjadi ancaman bagi kekuasaannya di masa depan. Fir’aun pun memerintahkan pembantunya untuk menyembelih Nabi Musa.

    Akan tetapi, Allah SWT telah mengilhamkan kepada istri Fir’aun, Asiyah, untuk menguji Nabi Musa kecil dengan dua pilihan, yakni roti dan bara api. Ujian ini dimaksudkan untuk menentukan apakah Musa adalah bayi yang cerdas atau tidak.

    Jika Musa memilih roti, itu menandakan bahwa ia adalah bayi yang cerdas. Akan tetapi, jika ia memilih bara api, itu menunjukkan bahwa ia tidak mengerti apa-apa.

    Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menepis tangan Nabi Musa agar memilih bara api. Tanpa disadari, Nabi Musa kecil memakan bara api tersebut, yang menyebabkan lidahnya meleleh dan terbakar.

    Meskipun peristiwa ini menyelamatkan nyawanya dari ancaman Fir’aun, dampaknya adalah Nabi Musa mengalami kesulitan berbicara dengan jelas sepanjang hidupnya. Kesulitan berbicara ini membuat Nabi Musa kesulitan berdakwah dan menghadapi Fir’aun kelak.

    Dalam Al-Qur’an, surat Thaha ayat 25-28, disebutkan bahwa Nabi Musa berdoa kepada Allah SWT memohon agar dadanya dilapangkan, urusannya dimudahkan, dan kekakuan pada lidahnya dihilangkan agar orang-orang dapat memahami perkataannya. Allah SWT mengabulkan doa Nabi Musa dengan mengutus Nabi Harun AS, saudaranya, untuk mendampinginya dalam berdakwah.

    Nabi Harun dikenal fasih dalam berbicara. Kemampuannya ini menjadikannya sebagai penolong bagi Nabi Musa dalam menyampaikan pesan-pesan Allah SWT kepada Fir’aun dan Bani Israil.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Mapolsek Kayangan di NTB Dirusak dan Dibakar Sejumlah Orang, Kaca Jendela Dipecahkan – Halaman all

    Mapolsek Kayangan di NTB Dirusak dan Dibakar Sejumlah Orang, Kaca Jendela Dipecahkan – Halaman all

    Mapolsek Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak dan dibakar oleh sejumlah orang, Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita.

    Tayang: Selasa, 18 Maret 2025 01:01 WIB |
    Diperbarui: Selasa, 18 Maret 2025 01:57 WIB

    Dok. Polda NTB

    MAPOLSEK KAYANGAN DIBAKAR – Tangkapan layar video yang diterima Tribunnews memperlihatkan Mapolsek Kayangan di Nusa Tenggara Barat dirusak dan dibakar oleh sejumlah warga pada Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita. 

    TRIBUNNEWS.COM – Mapolsek Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak dan dibakar oleh sejumlah orang, Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita.

    Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews dari Siaga Ops II Polda NTB, perusakan itu diduga dilakukan oleh warga Dusun Lokok Are, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan.

    Perusakan itu disebut dikoordinir oleh seorang warga yang bernama Hamdan.

    Menurut video yang didapatkan Tribunnews, terlihat ada sejumlah orang yang membawa benda panjang yang terlihat seperti tongkat.

    Benda itu tampak dihantamkan ke jendela untuk memecahkan kaca.

    Kemudian, terlihat ada api besar yang berkobar di dekat pagar. 

    (*)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Eks Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Didakwa Korupsi Proyek KA Besitang-Langsa, Negara Rugi Rp 1,1 M – Halaman all

    Eks Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Didakwa Korupsi Proyek KA Besitang-Langsa, Negara Rugi Rp 1,1 M – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Prasetyo Boeditjahjono, didakwa terlibat dalam kasus korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa yang berlangsung antara tahun 2017 hingga 2023. Akibat tindakannya, negara mengalami kerugian hingga Rp 1,1 miliar.

    Hal itu disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat membacakan surat dakwaan terakwa Prasetyo Boeditjahjono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta pada Senin (17/3/2025).

    “Yang merugikan Keuangan Negara sebesar Rp 1.157.087.853.322,00 atau setidak-tidaknya sejumlah tersebut sebagaimana dalam Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara,” kata jaksa saat bacakan berkas dakwaan.

    Menurut Jaksa, Prasetyo yang menjabat sebagai Dirjen Perkeretaapian pada masa itu, memerintahkan Nur Setiawan Sidik, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara, untuk mengusulkan proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa.

    Proyek tersebut rencananya akan didanai melalui SBSN-PBS TA 2017 yang dikelola oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), namun belum memenuhi beberapa persyaratan dasar.

    “Padahal, masih terdapat persyaratan yang belum terpenuhi,” ujar jaksa.

    Untuk menghindari regulasi yang berlaku, proyek pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan Aceh itu dibagi menjadi 11 paket pengerjaan, masing-masing dengan nilai di bawah Rp 100 miliar. 

    Hal ini dilakukan dengan tujuan menghindari aturan yang mewajibkan prosedur yang lebih ketat.

    Selain itu, Jaksa juga mengungkapkan bahwa Prasetyo diduga terlibat dalam pengaturan pemenang tender. 

    Dalam salah satu pertemuan yang digelar, Prasetyo diduga memberikan informasi terkait persyaratan yang hanya dapat dipenuhi oleh PT Mitra Kerja Prasarana, perusahaan milik Freddy Gondowardojo, yang secara tidak langsung mengarahkan kemenangan kepada pihak tertentu.

    “Syarat tersebut hanya dapat dipenuhi oleh PT Mitra Kerja Prasarana yang dimiliki oleh Freddy Gondowardojo,” ucap jaksa.

    Prasetyo juga diduga menerima sejumlah uang dan fasilitas sebagai bentuk ikat janji atau Commitment Fee dari pihak-pihak yang memenangkan tender tersebut.

    Tindakannya ini diyakini telah memperkaya dirinya sebesar Rp 2,6 miliar.

    “Telah memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, yaitu: Terdakwa Prasetyo Boeditjahjono sebesar Rp 2.600.000.000,00 atau setidak-tidaknya sejumlah tersebut,” jelas jaksa.

    Atas perbuatannya, Prasetyo didakwa melakukan pelanggaran Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU Tipikor, juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

     

  • 3 Polisi Ditembak di Lampung, Pelaku Diduga Oknum TNI Menyerahkan Diri

    Tragedi Way Kanan: 3 Polisi Tewas Tertembak Saat Gerebek Sabung Ayam

    Way Kanan, Beritasatu.com – Sebanyak Tiga polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung tewas tertembak saat melakukan penggerebekan di area judi sabung ayam. Ketiganya meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka tembak yang diderita.

    Ketiga korban adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, bersama dua anggotanya dari Polsek Negara Batin, Bripka Petrus dan Bripda Ghalib.

    Peristiwa tragis ini terjadi di Kawasan Register 44, Desa Karang Mani, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.

    Menurut informasi yang dihimpun, penggerebekan yang dilakukan tim gabungan dari Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin itu berujung tragedi. Saat operasi berlangsung, terdengar suara letusan tembakan senjata api yang berasal dari arah yang tidak diketahui. Tembakan tersebut mengenai ketiga polisi hingga menyebabkan mereka tewas di tempat.

    Hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai apakah jenazah ketiga korban dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah Way Kanan atau Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung yang berada di Bandar Lampung.

    Pihak kepolisian dari Polres Way Kanan dan Polda Lampung belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini. Situasi di lokasi kejadian masih belum kondusif, dengan aparat kepolisian dari polsek dan polres yang terus siaga.

    Sebagai langkah pengamanan, puluhan personel Brimob Polda Lampung telah diterjunkan untuk mengamankan lokasi kejadian penembakan tiga polisi di Kabupaten Way Kanan.

  • Pastikan Keselamatan Pemudik 2025, Polda Jatim Periksa Bus di Terminal Purabaya

    Pastikan Keselamatan Pemudik 2025, Polda Jatim Periksa Bus di Terminal Purabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Pastikan keselamatan pemudik 2025, Sub Direktorat kemaanan dan keselamatan (Subditkamsel) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim memeriksa unit bus di terminal Purabaya, Senin (17/03/2025).

    Kompol Narulita, Kasi Standart Cegah Tindak Subdit Kamsel, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menghadapi persiapan operasi ketupat 2025. Selain itu, langkah pemeriksaan kendaraan ini sebagai upaya preventif untuk memastikan zero accident dalam mudik lebaran 2025.

    “Kita pastikan kendaraan yang dioperasionalkan oleh PO bus harus dan wajib layak jalan,“ kata Narulita.

    Selain memeriksa kelayakan kendaraan, pihak kepolisian juga memeriksa surat administrasi dan kelengkapan kendaraan seperti surat surat kendaraan, ban, rem, apar, dan pemecah kaca. Hal ini dilakukan agar memberikna rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang ingin mudik.

    “Kegiatan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang saat menggunakan angkutan bus di terminal purabaya. Baik yang AKAP maupun AKDP,“ tuturnya.

    Selain melakukan pemeriksaan kendaraan, petugas kepolisian juga melakukan tes urine. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pengemudi bus yang mengkonsumsi narkoba.

    “Dari pemeriksaan hari ini semuanya baik. Kita temukan hanya kesalahan minor seperti alat pemadam api ringan yang sudah kadaluarsa. Sehingga kami menghimbau kepada pemilik angkutan untuk melakukan pengecekan,” tutup dia. (ang/ted)