Organisasi: API

  • Pengakuan Penjaga Palang soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo – Halaman all

    Pengakuan Penjaga Palang soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah update kasus kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) Batara Kresna dan mobil Daihatsu Sigra putih di perlintasan rel kereta api di Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025).

    Terkini, penjaga palang pintu KA Batara Kresna di perlintasan PJL 19, Surya Hendra Kusuma mengatakan, insiden kecelakaan itu terjadi karena alat komunikasi tidak berfungsi. 

    Sebagaimana diketahui, peristiwa kecelakaan ini menewaskan empat orang pemudik dari Jakarta yang menuju Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri.

    “Alat komunikasi radio (Rig) yang kami gunakan di pos saat itu tidak bisa dipakai seperti biasanya. Saya tidak mendapatkan kabar keberangkatan kereta dari stasiun Nguter,” jelas Surya, dilansir Tribun Solo, Sabtu (5/4/2025).

    Surya menyebut, sistem informasi antar-penjaga lintasan selama ini masih mengandalkan WhatsApp lantaran keterbatasan sarana komunikasi yang diberikan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo.

    “Kami hanya difasilitasi Rig dan HT (Handy Talky), tapi HT jangkauannya terbatas, dan Rig tidak mencakup semua lintasan. Akhirnya kami komunikasi pakai WhatsApp,” ujarnya.

    Surya menyatakan, dirinya baru memperoleh informasi keberangkatan kereta dari Stasiun Nguter pada pukul 08.18 WIB yang disampaikan oleh PJL Songgorunggi.

    Sebelum di PJL 19 pos yang dijaga oleh Surya, masih ada satu pos lintasan lain, yaitu PJL 21 di Begajah.

    “Dari PJL 21 tidak ada informasi yang masuk ke saya. Jadi memang informasi yang saya terima sudah sangat mepet,” terangnya.

    Akibat keterlambatan informasi dan kendala teknis pada palang pintu, Surya mengaku sempat mencoba menutup palang secara manual.

    Namun, usaha itu tak membuahkan hasil karena palang tak tertutup sempurna sedangkan mobil sudah berada di atas rel.

    “Saya sudah coba tutup manual, tapi gagal tertutup sempurna. Mobil sudah terlanjur masuk ke jalur rel saat itu, jadi kecelakaan tidak bisa dihindari,” ujarnya.

    Korban Jiwa

    Diberitakan sebelumnya, mobil Daihatsu Sigra putih dengan nomor polisi B 2883 BYJ itu diketahui tengah dalam perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.

    Saat kecelakaan terjadi, sebanyak tujuh orang berada di dalam mobil di mana empat korban meninggal dunia.

    Para korban jiwa ialah Agus (41), Linda (45) dan Nabila (15) serta sepupu, Purwanto.

    Sementara itu, korban yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah Purwanto, Sri Lestari (43) dan dua anaknya, Kanda (17) serta Saifana (15).

    Sepupu dari Purwanto, Suparjo (58) mengatakan, dirinya tak mengetahui kabar bahwa Purwanto dan keluarga hendak mudik ke kampung halaman di wilayah Celep, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

    Ia menyebut, Purwanto jarang pulang kampung ke kediaman mertuanya pada momen Lebaran karena sakit. 

    Menurutnya, sudah empat kali Idulfitri suami dari Sri Lestari itu tak mudik.

    “Yang perempuan (Sri Lestari), karena asli Celep, setiap tahun (mudik). Bapaknya (Purwanto) jarang karena sakit,” ujar Suparjo, Rabu (26/3/2025).

    Rombongan pemudik itu berangkat dari Jakarta pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Akan tetapi, sebelum tiba di kampung halaman, mereka mengalami kecelakaan saat melintasi rel kereta api.

    Suparjo tak mengetahui bahwa Purwanto dan keluarga tengah dalam perjalanan mudik ke kampung halaman.

    Ia mendapati sepupunya itu pulang kampung justru karena adanya informasi kecelakaan di perjalanan. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pengakuan Penjaga Palang Pintu saat Batara Kresna Tabrak Sigra di Sukoharjo: Alat Komunikasi Rusak.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Anang Maruf)

  • Lisa Mariana: Ridwan Kamil Berjanji Biayai Anak Saya Sampai Kuliah!

    Lisa Mariana: Ridwan Kamil Berjanji Biayai Anak Saya Sampai Kuliah!

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebgram Lisa Mariana mengatakan, Ridwan Kamil telah berjanji kepadanya untuk membiayai anaknya sampai kuliah. Janji Ridwan Kamil itu disebut, ketika mengetahui dirinya berbadan dua.

    “Saya memiliki surat perjanjian, karena dalam surat perjanjian dia (Ridwan Kamil) akan selalu membiayai anak saya sampai kuliah dan itu ada kok. Bahkan, saya dan dia menandatangani surat perjanjian itu,” ucap Lisa Mariana dikutip dari channel YouTube, Sabtu (5/4/2025).

    Lisa Mariana menyebut, biaya kuliah untuk anaknya tidak lagi dilakukan Ridwan Kamil setelah kasus dugaan korupsi di KPK mencuat ke publik.

    “RK masih menafkahi saya, tetapi baru 8 bulan terakhir dia tidak lagi menafkahi,” lanjutnya.

    “Makanya itu yang memutuskan saya mau speak up di media sosial karena saya pikir kok begini. Kok, tidak sesuai dengan perjanjian dia kepada saya. Apakah ada hubungannya dengan kasus di KPK, saya tidak paham,” tambahnya.

    Lisa Mariana menegaskan, Ridwan Kamil memiliki banyak simpanan dan termasuk orang yang berani bermain api di belakang istrinya.

    “Saya lihat pacar RK itu banyak, ya mungkin hanya saya saja yang kecelakaan,” tutup Lisa Mariana.

  • Cerita Tohari 26 Tahun Lebaran di Stasiun, Video Call Jadi Penawar Rindu dengan Keluarga – Halaman all

    Cerita Tohari 26 Tahun Lebaran di Stasiun, Video Call Jadi Penawar Rindu dengan Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lebaran merupakan momen spesial bagi umat Islam untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, bagi Tohari (50), asisten Manajer Eksternal Humas KAI Daop 1 Jakarta, momen tersebut sudah lama tidak ia rasakan. 

    Selama 26 tahun terakhir, Tohari tak pernah berlebaran di kampung halamannya bersama keluarga tercinta.

    Tohari menjabat sebagai asisten Manajer Eksternal Humas KAI Daop 1 Jakarta sejak 12 Desember 2022. Namun, kariernya di dunia perkeretaapian telah dimulai jauh lebih awal. 

    Dia mulai bergabung dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sejak 1996 di Jember, Jawa Timur. 

    Di dua tahun pertama, Tohari masih bisa menikmati suasana Lebaran bersama keluarga. Namun, semuanya berubah sejak 1999.

    “Setelah saya menjadi masinis, sudah mulai ini (nggak mudik),” kata Tohari saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (5/4/2025).

    Selama menjadi masinis dari 1999 hingga 2008 di Jember, Tohari harus bertugas selama masa Lebaran. 

    Dia mengaku Shalat Ied sering dilakukan di lokasi yang berbeda-beda, tergantung jadwal tugas. Kadang di Surabaya, kadang pula di Banyuwangi.

    Tahun ini pun tak berbeda. Tohari kembali mengurungkan niatnya untuk pulang ke kampung halaman. 

    Dia menganggap situasi ini sebagai bagian dari tanggung jawab yang sudah menjadi bagian hidupnya. 

    Tohari yang kini tinggal di Jakarta, memiliki tujuh anak yang tinggal di Jember bersama sang istri.

    “Ya, pada saat setelah Shalat Ied, ya, sebelum kita standby posoko di stasiun, baik itu di Senen maupun di stasiun Gambir, kita video call-an dulu lah,” ujarnya.

    Meski hanya lewat video call, Tohari berharap bisa mengobati kerinduan keluarganya di Jember.

    “Yang penting anak-anak, istri di rumah, terus orangtua semuanya sehat,” ucapnya dengan nada rendah.

    Tohari tak jarang mendapatkan protes dari anak-anak lantaran tidak bisa berlebaran bersama keluarga.

    Meski begitu, dia tetap berusaha memberi pengertian bahwa pelayanan kepada masyarakat selama masa Lebaran tak kalah penting. 

    “Ya, protes pasti ya. Utamanya yang masih kecil-kecil ini biasanya, ya. Anak-anak yang masih kecil-kecil itu. Biasanya protes. Enggak pernah pulang. Tetapi kalau yang sudah gede-gede, ya sudah tahu,” tuturnya.

    Kini, Tohari pun mendapat kesempatan untuk pulang ke kampung halaman setelah masa Lebaran selesai.

     

  • KKB Manfaatkan Situasi Konflik Pendukung Pilbup Puncak Jaya

    KKB Manfaatkan Situasi Konflik Pendukung Pilbup Puncak Jaya

    Jayapura

    Dua kubu pendukung calon bupati dan wakil bupati di Puncak Jaya, Papua, kerap terlibat bentrokan. Polisi menyebut KKB memanfaatkan panasnya situasi politik saat pelaksanaan Pilkada.

    “Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani, dilansir detikSulsel, Sabtu (5/4/2028).

    Dia mengatakan sejumlah korban tewas akibat terkena tembakan senjata api (senpi) yang diduga dilakukan oleh KKB. Tercatat, 12 orang tewas dan 653 orang lainnya terluka akibat bentrok antarpendukung Pilbup Puncak Jaya yang terjadi sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025.a

    “Aksi saling serang antarpendukung pasangan calon kepala daerah di Puncak Jaya menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia,” kata Wakapolda Papua ini.

    Dua kubu yang terlibat bentrokan ialah pendukung paslon nomor urut 1 Yuni Wonda-Mus Kogoya dengan pendukung paslon nomor urut 2 Miren Kogoya-Mendi Wonerengga.

    “Rinciannya 423 orang merupakan pendukung Paslon 01, sedangkan 230 lainnya dari kubu Paslon 02,” kata Wakapolda Papua ini.

    Simak selengkapnya di sini.

    (jbr/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hungaria Keluar dari Mahkamah Pidana Internasional, Jadi Kado bagi Netanyahu

    Hungaria Keluar dari Mahkamah Pidana Internasional, Jadi Kado bagi Netanyahu

    Jakarta

    Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban tampaknya tengah menguji sejauh mana institusi-institusi internasional dapat dilemahkan dan digoyahkan.

    Satu hal yang tak bisa disangkal dari sekutu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ini adalah bahwa ia tidak pernah bertindak setengah hati atau sekadar “gertak sambal”.

    Dalam taktik politiknya, si penggemar sepak bola Viktor Orban lebih sering memilih untuk menyerang daripada bertahan, dan ketika pemberitaan mengenai dirinya semakin negatif, ia kadang-kadang dengan sengaja mengguyurkan “minyak pada bara api yang berkobar”.

    Begitulah yang ia lakukan, bahkan sebelum kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Budapest pada hari Kamis (03/04)), Sekretaris Menteri Hungaria Gergely Gulyas mengumumkan melalui kantor berita negara MTI pada pagi itu bahwa Hungaria ingin keluar dari Mahkamah Pidana Internasional atau ICC.

    Pemerintah Hungaria telah memulai langkah tersebut, dan proses keluar akan dilakukan sesuai dengan semua tenggat waktu yang berlaku. Tak lama setelah itu, keputusan tersebut diterbitkan dalam Lembaran Resmi Hukum Hungaria.

    Keluarnya Hungaria dari ICC sudah dipertimbangkan sejak Februari. Gulyas dengan hati-hati menambahkan bahwa Hungaria berada dalam situasi hukum yang khusus.

    Meskipun negara ini telah bergabung dengan ICC, karena Parlemen Hungaria tidak pernah menerbitkan Statuta Roma, yang menjadi dasar ICC, Hungaria tidak wajib melaksanakan perintah penangkapan.

    Meski langkah ini menimbulkan kegemparan internasional, tidak ada yang terkejut. Ketika perintah penangkapan dari ICC terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikeluarkan pada 21 November 2024, hanya beberapa jam setelahnya, Viktor Orban dengan penuh semangat mendeklarasikan pihaknya mendukung Netanyahu sepenuhnya.

    Perintah penangkapan itu ia sebut sebagai “berani, sinis, dan sepenuhnya tidak dapat diterima”, tulis Orban di X dan malah mengundang “sohibnya” itu ke Hungaria, “di mana kami akan menjamin kebebasan dan keselamatannya”, sindirnya.

    Segera setelah itu, pada Februari 2025, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto menyatakan bahwa negara mereka sedang mempertimbangkan untuk keluar dari ICC. Pernyataan semacam ini, dalam pemerintahan Orban, sering kali menjadi sinyal bahwa keputusan seperti itu akan segera diambil.

    Keluarnya dari ICC baru akan berlaku setelah satu tahun

    Media independen Hungaria dan pengamat menanggapi langkah ini dengan setengah terkejut, setengah sinis. Majalah mingguan HVG (Heti Vilaggazdasag) memberi judul: “Mengapa kita butuh Mahkamah Internasional? Tidak ada yang boleh memaksa kita untuk menangkap siapa yang kita pilih!” Portal 444.hu menulis: “Netanyahu seharusnya ditangkap di bandara, tapi kita lebih memilih keluar dari ICC.”

    Pakar hukum internasional di Universitas Corvinus Budapest, Tamas Hoffmann, mengatakan kepada surat kabar Blikk, bahwa dengan keluar dari ICC, “pemerintah Hungaria memberi sinyal bahwa mereka tidak peduli dengan penanggulangan kejahatan internasional dan perlindungan hak asasi manusia.”

    Secara hukum, Hungaria sebenarnya tetap diwajibkan untuk menangkap Netanyahu, meskipun negara ini berencana keluar dari ICC. Sebab, keluar dari ICC baru akan berlaku setelah tenggat waktu satu tahun, dimulai dari tanggal pernyataan tertulis yang dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB.

    Keluarnya dari ICC lebih dari sekadar kado untuk Netanyahu

    Meski demikian, Viktor Orban dan Benjamin Netanyahu merayakan pengumuman keluarnya Hungaria dari ICC dengan antusias di konferensi pers bersama pada hari Kamis (04/04).

    Orban menyebut ICC sebagai “Mahkamah politik”. Netanyahu kemudian memuji pernyataan Orban dan menyebut ICC sebagai institusi “korup” dan mengancam demokrasi. Pertanyaan dari wartawan tidak diizinkan selama konferensi pers.

    Fakta bahwa Hungaria mengumumkan keluar dari ICC pada hari yang sama dengan kunjungan Netanyahu jauh lebih dari sekadar kado Orban kepada sahabatnya itu. Perdana Menteri Hungaria telah meluncurkan serangan politik besar tahun ini: “Perang melawan Kekaisaran Brussel”, yakni tentang transformasi Uni Eropa menjadi federasi negara-negara berdaulat yang hanya terhubung oleh kepentingan ekonomi, serta perjuangan melawan para kritikus Orban.

    Dalam pidatonya pada Hari Nasional 15 Maret, Orban menyebut para kritikus tersebut sebagai “serangga yang baru nongol lagi setelah istirahat musim dingin”, yang kini akan “dibasmi.”

    Dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, Orban merasa bahwa masa-masa ini sangat menguntungkan untuk melakukan serangan politik semacam itu. Ia mengandalkan dukungan sekutu-sekutu dari aliansi partai Patrioten untuk Eropa, yang kini menjadi fraksi ketiga terbesar di Parlemen Eropa.

    Dengan demikian, keluar dari ICC juga dapat diinterpretasikan sebagai ujian untuk melihat sejauh mana institusi transnasional dapat diserang dan mungkin dihancurkan.

    Langkah ini juga terkait dengan keanggotaan Hungaria di Uni Eropa, mengingat keanggotaan ICC sangat erat terkait dengan keanggotaan dalam Uni Eropa.

    Hungaria adalah satu-satunya negara UE yang memutuskan untuk keluar dari ICC. Maka dari itu, keputusan ini juga menyentuh pertanyaan apakah Orban juga berniat untuk mengeluarkan negaranya dari Uni Eropa?

    Orban menginginkan Uni Eropa yang berbeda

    Hingga kini, Orban masih berpegang pada anggapan bahwa Hungaria akan tetap menjadi anggota Uni Eropa – dalam bentuk yang diubah menurut visinya. Keluar dari Uni Eropa tidak dapat diterima secara politik di Hungaria saat ini dan kemungkinan besar akan menjadi akhir karier politik Orban.

    Namun demikian, Perdana Menteri Hungaria itu terus menggempur Uni Eropa – dimulai dengan mitos sayap kanan mengenai “pertukaran populasi”, yang menyatakan bahwa Eropa akan kehilangan akar-akar Kristen-nya akibat migrasi, hingga narasi “Gayropa”, di mana partai pemerintah Fidesz bahkan bertindak melawan gerakan LGBTQ di Hungaria.

    Di dalam negeri, Orban meluncurkan kampanye besar melawan para kritikusnya – yang ia sebut dengan hina sebagai “serangga” dan perlu “pembersihan besar pada masa Paskah”.

    Tujuannya tampaknya adalah untuk memperkuat kekuasaannya sedemikian rupa sehingga alternatif politik hampir tidak mungkin lagi.

    Sementara itu, ketidakpuasan terhadap korupsi dan kecenderungan otoriter dalam sistem pemerintahan semakin meningkat di Hungaria.

    Hal ini terlihat, antara lain, pada partai oposisi Tisza (Hormat dan Kebebasan) yang didirikan tahun lalu, kini memimpin survei dengan selisih besar dibandingkan dengan Partai Fidesz milik Orban.

    Pemimpin partai tersebut, Peter Magyar, saat ini dianggap sebagai politisi paling populer di negara itu.

    Namun, jurnalis Imre Para-Kovcs bersikap skeptis terhadap kemungkinan perubahan politik. “Hungaria kebal terhadap perubahan,” tulisnya. Harapan sebagian orang bahwa negara ini akan berubah secara mendasar adalah sebuah ilusi “para pemimpi yang simpatik”.

    *Artikel ini dialihbahasakan dari teks berbahasa Jerman

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tragedi Lebaran 2025: Warga di Pamekasan Tewas karena Ledakan Petasan – Halaman all

    Tragedi Lebaran 2025: Warga di Pamekasan Tewas karena Ledakan Petasan – Halaman all

    Seorang pria berinisial M tewas setelah terkena ledakan petasan saat menonton pesta kembang api pada Senin, 31 Maret 2025 malam.

    Tayang: Sabtu, 5 April 2025 11:42 WIB

    TribunMadura.com/ Kuswanto

    PESTA KEMBANG API PAMEKASAN: Suasana saat Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto melakukan olah TKP di tempat pesta kembang api yang menewaskan 1 warga Pamekasan. 

    TRIBUNNEWS.COM – Lebaran yang seharusnya menjadi momen bahagia justru berubah menjadi duka bagi seorang warga di Pamekasan, Madura.

    Seorang pria berinisial M tewas setelah terkena ledakan petasan saat menonton pesta kembang api pada Senin, 31 Maret 2025 malam.

    Pria asal Kecamatan Palengaan tersebut berada di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo, Pamekasan, saat insiden terjadi.

    Korban sempat dilarikan ke RSUD Slamet Martodirdjo Pamekasan, namun nyawanya tak tertolong.

    Korban dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 1 April 2025, pukul 01.30 WIB.

    AKP Sri Sugiarto, Kasi Humas Polres Pamekasan, mengonfirmasi kejadian tersebut.

    Berdasarkan hasil penyelidikan awal, korban terkena ledakan karena tiang penyangga petasan diduga roboh, dan ledakan tidak mengarah ke atas.

    “Ledakan justru ke arah kerumunan warga yang menonton hingga mengenai korban. Karena posisi penonton terlalu dekat dengan lokasi, akhirnya korban terkena ledakan petasan tersebut,” ungkapnya.

    Kejadian ini juga terekam dalam sebuah video, yang menunjukkan seorang warga tergeletak setelah terkena petasan di bagian kepala.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Wadir RSUD SMART Bongkar Penyebab Tewasnya 1 Warga Pamekasan Akibat Terkena Petasan

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pasokan Listrik saat Lebaran Aman, 675 Orang Disiagakan di 76 Lokasi Posko Siaga Pembangkit – Halaman all

    Pasokan Listrik saat Lebaran Aman, 675 Orang Disiagakan di 76 Lokasi Posko Siaga Pembangkit – Halaman all

    PLN Indonesia Power (PLN IP) telah mengerahkan ribuan petugasnya untuk menjaga pasokan listrik tetap andal saat perayaan Idulfitri

    Tayang: Sabtu, 5 April 2025 11:20 WIB

    Tribun Jabar/ Kiki Andriana

    PASOKAN LISTRIK LEBARAN – Selama masa siaga periode Lebaran 2025, PLN Indonesia Power mengerahkan personil sebanyak 1.518 orang menjaga pasokan listrik. Lebaran 2025, ada 76 lokasi posko siaga pembangkit. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) telah mengerahkan ribuan petugasnya untuk menjaga pasokan listrik tetap andal saat perayaan Idulfitri 2025.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, pemenuhan kebutuhan pasoka listrik menjadi keharusan bagi PLN IP, khususnya saat masyarakat merayakan hari besar keagamaan seperti Idulfitri. 

    “Apresiasi untuk seluruh personil yang terlibat, semoga menjadi ladang pahala untuk kita semua,” kata Edwin dikutip Sabtu (5/4/2025).

    Edwin melanjutkan, ribuan petugas PLN Indonesia Power yang dikerahkan untuk menjaga pasokan listrik dengan senang hati dan penuh kebanggan dapat menerangi momen lebaran untuk masyarakat.

    “Pada momen Lebaran ini menjadi masa pengabdian kami sebagai insan PLN dengan memenuhi kebutuhan listrik,” tutur Edwin.

    Edwin merinci, selama masa siaga PLN Indonesia Power mengerahkan personil sebanyak 1.518 orang dan petugas teknis sebanyak 675 orang yang disiagakan di 76 lokasi posko siaga pembangkit. 

    Dengan adanya ribuan pertugas yang bersiaga tersebut operasional pembangkit dapat dilakukan dengan optimal, kendala yang tidak diinginkan dapat diminimalisir dan mempercepat penanganan jika terjadi hal yang tak diinginkan.

    “Seluruh personil siaga dibekali dengan 8.674 unit peralatan pendukung, 40 unit kendaraan pendukung dan material cadang gangguan tersedia dalam jumlah cukup,” tuturnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kebakaran Hebat Hanguskan Kandang Berisi 15 Ribu Ekor Ayam di Magetan

    Kebakaran Hebat Hanguskan Kandang Berisi 15 Ribu Ekor Ayam di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda sebuah kandang ayam milik warga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu pagi, (5/4/2025). Peristiwa terjadi sekitar pukul 07.30 WIB di Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan. Api dengan cepat membesar akibat hembusan angin kencang dan membakar seluruh kandang yang berisi sekitar 15 ribu ekor ayam yang masih berusia kurang dari satu bulan.

    Dalam video yang beredar, tampak asap hitam pekat membumbung tinggi dari area persawahan yang dekat dengan permukiman warga. Warga sekitar yang tengah bekerja di sawah sontak panik melihat kobaran api dari kejauhan. Suyanto, salah satu warga, mengatakan, “saya di sawah lihat api sudah membumbung kandang ayam isinya ayam bari diisi pakannya juga baru datang.”

    Api diketahui membakar seluruh isi kandang saat dua orang penjaga kandang tengah tertidur di ruang depan. Sementara itu, pemilik kandang, Karmanto (50), diketahui tinggal di desa tetangga, yaitu Desa Lembeyan Kulon, Kecamatan Lembeyan.

    Dugaan awal kebakaran berasal dari sistem pemanas (open ayam) yang menggunakan arang. Hal ini disampaikan oleh warga lain, Ruslan, yang menyebut, “kandang ayam isinya hangus diduga dari open ayam.”

    Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kabupaten Magetan diterjunkan ke lokasi. Petugas pemadam kebakaran, Dovi Saputra, menyampaikan bahwa “obyek kandang ayam diduga dari open ada isinya ayam hangus tidak ada korban jiwa.”

    Api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 30 menit. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian diperkirakan cukup besar mengingat seluruh ayam yang baru datang dan kandang ludes terbakar. [fiq/beq]

  • Rumah di Sukabumi Terbakar Gara-gara Obat Nyamuk Bakar, Lansia Tewas

    Rumah di Sukabumi Terbakar Gara-gara Obat Nyamuk Bakar, Lansia Tewas

    Sukabumi

    Sebuah rumah panggung di Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terbakar. Peristiwa itu menewaskan Karsiah (80) yang terjebak di dalam rumah.

    “Korban meninggal dunia akibat terjebak di dalam rumah saat kebakaran terjadi. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.50 WIB oleh petugas pemadam kebakaran Pos Ciemas yang dibantu warga,” kata Kapolsek Ciracap Iptu Taufik Hadian dilansir detikJabar, Sabtu (5/5/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (4/4) sekitar pukul 23.00 WIB. Sumber api itu diduga berasal dari obat nyamuk bakar yang jatuh ke kasur.

    Api yang muncul lalu membakar bangunan rumah secara seketika. Nenek Karsiah yang masih berada di dalam rumah tidak sempat menyelamatkan diri hingga akhirnya terjebak saat rumahnya dilalap api.

    “Keterangan dari keluarga menyebutkan korban memang menggunakan obat nyamuk bakar. Diduga itu yang menjadi pemicu kebakaran hingga merenggut nyawa korban,” jelasnya.

    Kebakaran ini juga disaksikan oleh warga sekitar yang berupaya memadamkan api menggunakan alat seadanya sebelum petugas pemadam tiba. Rumah korban ludes terbakar, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp40 juta.

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Terapkan Kebijakan Tarif Impor 32 Persen ke RI untuk Tekan Defisit Neraca Perdagangan – Halaman all

    AS Terapkan Kebijakan Tarif Impor 32 Persen ke RI untuk Tekan Defisit Neraca Perdagangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menilai kebijakan tarif impor resiprokal sebesar 32 persen yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) ke Indonesia sebagai langkah untuk mengurangi defisit neraca perdagangan yang dialami AS dengan Indonesia.

    Ketua Umum APSyFI Redma Gita Wirawasta mengungkap bahwa defisit perdagangan AS dengan Indonesia mencapai 17 miliar dolar AS.

    “Memang dengan China dan Vietnam defisitnya sudah di atas 100 miliar dolar AS, tapi dengan kita juga cukup besar, 17 miliar dolar AS. Jadi kita juga termasuk yang ditargetkan oleh pemerintah Amerika,” katanya dalam konferensi pers daring, Jumat (4/4/2025).

    Menurut Redma, jika Indonesia ingin AS mengurangi tarif impor resiprokal sebesar 32 persen, salah satu langkah yang harus dilakukan adalah menurunkan surplus perdagangan dengan Negeri Paman Sam.

    “Jadi kan tujuannya tadi menurunkan defisit perdagangan. Jadi mungkin perdagangan kita ke depan, kalau kita mau tetap jadi eksportir ke Amerika, kita harus mengurangi surplus kita,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, saat RI akhirnya mengurangi surplus perdagangan dengan AS, defisit perdagangan dengan negara lain juga perlu dikurangi.

    Itu menjadi bentuk antisipasi agar neraca perdagangan RI bisa tetap surplus.

    “Jadi bukan artinya kalau kita mengurangi surplus kita itu rugi. Tapi, kalau kita bisa mengalihkan impor kita dari negara lain ke Amerika Serikat, itu kan artinya kita juga menurunkan defisit perdagangan kita dengan negara lain,” ucap Redma.

    Dengan demikian, surplus perdagangan Indonesia dengan AS berkurang, tetapi defisit perdagangan dengan negara lain juga tetap bisa turun. Ini pada akhirnya mampu membantu Indonesia untuk tetap bernegosiasi dengan AS.

    “Jadi ini caranya supaya kita bisa tetap bernegosiasi. Nah ini diinginkan Amerika Serikat di situ,” kata Redma.

    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengatakan bahwa jika AS bisa menurunkan defisit dengan Indonesia, ada kemungkinan tarif impor resiprokal yang saat ini 32 persen dapat diturunkan menjadi 20 persen.

    “Mungkin itu memang tujuannya Pemerintah Trump ya, bagaimana menurunkan defisit neraca perdagangannya. Kalau kita enggak mampu [mengurangi defisit perdagangan itu], pasti akan alot untuk pemerintah Amerika mau menurunkan resiprokal tarifnya,” kata Jemmy.