Organisasi: API

  • Prabowo Bertolak ke Palembang, Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam di Banyuasin Sumsel – Halaman all

    Prabowo Bertolak ke Palembang, Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam di Banyuasin Sumsel – Halaman all

    Presiden Prabowo bertolak ke Palembang dan akan meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan.

    Tayang: Rabu, 23 April 2025 10:19 WIB

    Tribunnews.com/Taufik Ismail

    GERAKAN MENANAM – Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025). Presiden akan  meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju Kota Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025) sekitar pukul 08.30 WIB. 

    Presiden akan  meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan.

    Setibanya di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Presiden akan langsung menuju Kabupaten Banyuasin. 

    Selain meluncurkan program Gerina di Banyuasin, Presiden juga diagendakan melakukan tanam raya bersama.

    “Gerina menjadi salah satu langkah nyata untuk menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan yang dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Gerakan ini diharapkan turut mewujudkan swasembada pangan serta memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana.

    Usai peluncuran tersebut, Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Kota Palembang untuk selanjutnya lepas landas menuju Jakarta. 

    Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Kota Palembang yakni Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Tampak melepas keberangkatan Presiden di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma yakni Kasdam Jaya Brigjen TNI Rachmad, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy, Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Muzafar, dan Danrem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Saat Mobil Polisi Depok Ungkap Keberadaan Warga Liar Tanpa KTP
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 April 2025

    Saat Mobil Polisi Depok Ungkap Keberadaan Warga Liar Tanpa KTP Megapolitan 23 April 2025

    Saat Mobil Polisi Depok Ungkap Keberadaan Warga Liar Tanpa KTP
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Lokasi
    pembakaran mobil polisi
    di Harjamukti, Cimanggis, membuka babak baru usai ditemukannya
    penduduk liar
    tak ber-KTP Depok di sekitar TKP.
    Hal ini berdasarkan temuan Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    yang sempat mendatangi lokasi pada Selasa (22/4/2025).
    Dedi mendapati banyak warga di sana sudah tinggal selama puluhan tahun meski KTP berasal dari luar Depok.
    “Yang jadi problem kan mereka tinggal puluhan tahun di situ, tapi KTP-nya ada yang di Jakarta, ada KTP Kota Bekasi saya lihat, bisa jadi ada yang tidak ber-KTP, kan ini tidak bisa dibiarkan secara terus menerus,” ucap Dedi kepada wartawan di Polres Depok, Selasa (22/4/2025).
    Penduduk yang lebih banyak memiliki identitas Bekasi dan Karawang itu seolah hidup dalam senyap, meski saat diperiksa kebanyakan rumah di sana juga tidak mengantongi sertifikat resmi.
    “Kemudian ada yang punya rumah bersertifikat, lalu ada yang punya rumah tidak ada sertifikatnya,” ujar Dedi.
    Tak hanya itu, penduduk setempat juga diketahui beberapa kali absen dalam menggunakan hak memilihnya di pemilu.
    “Tidak pernah memilih (pemilu) karena ikut di Jakarta juga enggak, milih di Jakarta dan di Depok pun enggak,” tutur Dedi.
    Persoalan kependudukan ini menjadi pekerjaan yang harus dituntaskan, terlebih karena erat kaitannya dengan konflik tanah.
    Dedi berujar, persoalan tanah di sana yang statusnya juga tidak jelas akan menjadi target yang diselesaikannya dalam waktu dekat.
    Rencananya, Dedi akan kembali ke Depok pada Selasa (29/4/2025) untuk memastikan status tanah yang ditempati para penduduk liar.
    Selanjutnya, ia akan merumuskan solusi bersama Pemkot Depok dan Ditjen Dukcapil Kemendagri.
    Wali Kota Depok
    Supian Suri
    menerangkan kendala yang menjadi penghambat pendataan kependudukan tidak merata.
    Menurutnya, status tanah Kampung Baru yang samar adalah salah satu kendalanya.
    “Ini kan ada dua hal permasalahan yang melatarbelakangi. Pertama, permasalahan tanah, ini yang menjadi hal berkaitan dengan permasalahan kependudukan karena sampai saat ini kependudukan kita masih berdasarkan terhadap wilayah,” tutur Supian.
    Sampai saat ini, penduduk yang hendak pindah KTP biasanya harus menyertakan surat domisili yang dikeluarkan pihak RT dan RW di wilayah tersebut.
    Sementara, status tanah Kampung Baru masih belum jelas kepemilikannya. Bahkan Pemkot Depok tidak menemukan pengurus RT dan RW di wilayah tersebut.
    “Selama ini pegangannya untuk bisa punya KTP harus bisa dapat izin dari pemilik lahan, sehingga ini yang belum ketemu solusinya,” ujar Supian.
    Sebelumnya, tiga mobil polisi dirusak dan dibakar massa saat menangkap seorang pria pelaku penganiayaan dan kepemilikan senjata api berinsial TS di kawasan Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (18/4/2025) dini hari.
    Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso mengatakan, insiden ini berawal ketika 14 personel tiba di kediaman pelaku menggunakan empat kendaraan roda empat sekitar pukul 01.30 WIB.
    “Kemudian dari lokasi berhasil didapatkan yang bersangkutan,” kata Bambang kepada wartawan, Jumat.
    Saat menunjukkan surat perintah penangkapan, petugas langsung mendapat perlawanan dari pelaku.
    Keributan ini kemudian diketahui warga lingkungan kediaman pelaku. Begitu mengetahui ada keributan, warga langsung berupaya menyerang petugas.
    Mengantisipasi keributan melebar, petugas langsung membawa pelaku ke salah satu mobil polisi tak jauh dari lokasi.
    Saat hendak bergegas ke Markas Polres Metro Depok, empat kendaraan kepolisian itu dikejar warga.
    Diketahui, satu mobil yang membawa pelaku berhasil tiba di kantor kepolisian meski sempat terhalang portal Kampung Baru.
    Sedangkan tiga kendaraan lain tertahan di lokasi dengan rincian satu dibakar dan dua lainnya dirusak.
    Saat ini, polisi telah menetapkan sembilan tersangka yang empat orang di antaranya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Google Hentikan Prompt untuk Cookie Pihak Ketiga, Bisnis Iklan Digital Terpukul?

    Google Hentikan Prompt untuk Cookie Pihak Ketiga, Bisnis Iklan Digital Terpukul?

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi Google menegaskan tidak akan mengeluarkan prompt baru untuk cookie pihak ketiga dan tetap mengandalkan paket-paket kecil. Langkah ini berisiko berdampak pada bisnis iklan digital.

    Reuters melaporkan Google akan mempertahankan paket-paket kecil kode prompt di peramban Chrome miliknya.

    Wakil Presiden Inisiatif Privacy Sandbox Google Anthony Chavez mengatakan Google akan memperkenalkan pengalaman baru di Chrome untuk memungkinkan pengguna membuat pilihan yang terinformasi yang berlaku di seluruh penjelajahan web mereka.

    Pengumuman ini muncul ketika Alphabet menghadapi tekanan hukum, setelah seorang hakim AS memutuskan bahwa Google melakukan monopoli ilegal dalam teknologi periklanan daring — sebuah keputusan yang berpotensi menyebabkan pemecahan bisnis teknologi periklanannya oleh pengadilan.

    Tahun lalu, raksasa teknologi itu membatalkan rencana jangka panjang untuk menghapus cookie pihak ketiga, paket-paket kecil kode yang melacak aktivitas pengguna di seluruh internet, dari Chrome setelah para pengiklan menyampaikan kekhawatiran bahwa penghapusan tersebut akan membatasi kemampuan mereka untuk mengumpulkan informasi untuk mempersonalisasi iklan, membuat mereka bergantung pada basis data pengguna milik Google sendiri.

    “Seiring kami berinteraksi dengan ekosistem … tetap jelas bahwa ada perspektif yang berbeda mengenai pembuatan perubahan yang dapat memengaruhi ketersediaan cookie pihak ketiga. Pengguna dapat terus memilih opsi terbaik untuk diri mereka sendiri di Setelan Privasi dan Keamanan Chrome,” kata Chavez dikutip, Rabu (23/4/2025).

    Sejak 2019, unit Alphabet ini telah mengerjakan inisiatif Privacy Sandbox yang bertujuan untuk meningkatkan privasi daring sambil mendukung bisnis digital, dengan tujuan utama penghapusan bertahap cookie pihak ketiga. Chavez menambahkan bahwa Google berencana untuk terus mengerjakan API Privacy Sandbox.

    Secara keseluruhan, keputusan Google untuk tidak meluncurkan prompt mandiri baru untuk cookie pihak ketiga adalah langkah yang penting dalam upaya untuk meningkatkan privasi pengguna di web dan menciptakan ekosistem web yang lebih aman dan berkelanjutan. 

    Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa keputusan ini berarti pengguna akan terus memiliki pilihan untuk menonaktifkan atau mengizinkan cookie pihak ketiga di Chrome, tetapi Google tidak akan lagi memaksa pengguna untuk membuat pilihan tersebut melalui prompt baru.

  • Tol Dekat JIS Disatroni Maling: 400 Pelat Besi Hilang, Beton Rapuh Bayangi Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 April 2025

    Tol Dekat JIS Disatroni Maling: 400 Pelat Besi Hilang, Beton Rapuh Bayangi Warga Megapolitan 23 April 2025

    Tol Dekat JIS Disatroni Maling: 400 Pelat Besi Hilang, Beton Rapuh Bayangi Warga
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Satu per satu pelat besi di kolong Tol Dalam Kota, Plumpang-Pluit, dekat Jakarta International Stadium (JIS) yang membentang di kawasan Papanggo, Jakarta Utara, lenyap tanpa jejak.
    Bukan karena kelalaian teknis atau bencana alam, tapi ulah tangan-tangan gelap yang bekerja di siang bolong dengan palu, linggis, dan keyakinan bahwa tak ada yang bisa menghentikan mereka.
    Seorang warga sekitar, Muin (65) (bukan nama sebenarnya) mengatakan, jumlah pelat yang hilang dicuri tak main-main. Jumlahnya mencapai 400 potong pelat.
    “Itu kalau diprediksi pelat besi yang hilang bisa sekitar 300-400 lembar,” kata Muin kepada Kompas.com di lokasi pada Selasa (22/4/2025).
    Rumah Muin hanya berjarak seratus meter dari titik pencurian. Dari tempat itulah, ia menyaksikan sebuah drama suram tentang kejahatan yang tak lagi bersembunyi dalam gelap.
    Pencurian pelat besi
    ini bukanlah aksi sembunyi-sembunyi. Mereka disebut memilih waktu siang menjelang adzan Dzuhur untuk beraksi.
    “Kalau siang itu bentar lagi Dzuhur,” ujarnya.
    Di waktu itu, bunyi palu dan linggis bersahut-sahutan dengan suara lalu lintas dari atas.
    Ketika pelat-pelat besi berhasil dicongkel dari langit-langit kolong tol, bunyinya menghantam tanah dengan dentuman yang cukup untuk membuyarkan tidur siang warga.
    Pencurian pelat ini tidak hanya mencuri barang, tapi juga rasa aman warga. Hilangnya pelat besi membuat struktur beton di atasnya semakin terekspos.
    Bagi Muin dan warga lain, itu adalah ancaman laten. Kecemasan itu semakin membesar ketika pada Rabu (16/4/2025), kolong tol itu dilalap api.
    Muin meyakini kebakaran itu berkaitan dengan pelat yang dicuri.
    “Karena bisa jadi kebakaran kemarin karena adanya pencurian pelatnya, karena kan itu ada bekas lemnya, kena panas mencair makanya kebakar,” ucap Muin.
    Kisah ini tak berhenti di pencurian. Ini bertambah kelam saat kejahatan tersebut tak gentar melawan hukum.
    Dalam satu kejadian, seorang pencuri berhasil ditangkap aparat, tetapi justru melawan aparat.
    “Dulu, pernah satu ketangkap. Puluhan orang menyerang membawa sajam,” ungkap Muin.
    Penegak hukum pun terdesak. Bahkan, sempat ada upaya pengeroyokan terhadap petugas.
    “Petugas di sini aja pernah mau dikeroyok itu pernah kejadian. Akhirnya, dilepas lagi (pelaku) sama busernya,” tutur Muin.
    Dalam kondisi seperti itu, bukan hanya pelat besi yang raib, tapi juga wibawa hukum.
    Kini, warga pun hanya bisa menyaksikan, sambil menyimpan kekhawatiran suatu hari beton tol yang berdiri di dekat sekitar mereka akan menjadi simbol kealpaan yang nyata.
    (Reporter: Shinta Dwi Ayu | Editor: Faieq Hidayat, Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Vivi Hastuti, 'Kartini' Penjinak Si Jago Merah di Kota Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 April 2025

    Kisah Vivi Hastuti, 'Kartini' Penjinak Si Jago Merah di Kota Bogor Megapolitan 23 April 2025

    Kisah Vivi Hastuti, Kartini Penjinak Si Jago Merah di Kota Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Petugas
    pemadam kebakaran
    (damkar) 
    Vivi Hastuti
    (28) selalu di garis depan saat terjadi kebakaran di Kota Bogor, Jawa Barat. 
    Vivi menjadi salah satu dari tiga perempuan yang diterima dari total 27 orang lolos pada proses seleksi tahun 2020.
    Vivi resmi menjadi bagian dari Mako Bogor Sukasari sejak saat itu hingga sekarang.
    “Dari banyaknya pelamar 3.500 orang kalau enggak salah ya, itu yang diterima cuma 27 orang. Nah, sebanyak 24-nya itu laki-laki, sisa tiga orangnya itu perempuan,” kata Vivi kepada Kompas.com, Selasa (22/4/2025).
    Kabar penerimaan ini tentu menjadi sukacita Vivi ketika mengingat proses yang dilaluinya termasuk latihan fisik dan pengetahuan.
    Panggilan darurat terus menggema di kantornya, mengisyaratkan Vivi dan rekan timnya untuk lekas ke lokasi melayani dan menangani isi keluhan dari laporan warga.
    Namun, kehadirannya di TKP masih sempat diragukan meski ia berpakaian seragam damkar, layaknya petugas lainnya.
    Kompetensi dan keahliannya dalam menentukan langkah penyelamatan atau pemadaman yang terjamin sudah terstandarisasi oleh pemerintah, seolah menjadi samar karena Vivi adalah wanita.
    “Tapi, kalau misalnya di lokasi TKP gitu, mungkin (warga) awam melihat
    petugas damkar
    perempuan gitu ya. Pas kita turun jadinya kayak ‘Memangnya bisa? Memangnya kuat?’ dan semacamnya,” ujar Vivi.
    Meski demikian, setiap rasa ragu yang muncul di benak warga justru ia jadikan sebagai motivasi untuk membuktikan bagaimana wanita tak akan kalah dalam berjuang memadamkan kobaran api di lokasi.
    Selang semprot yang sudah familiar di genggaman telapak tangannya adalah saksi kemahiran Vivi dalam menaklukkan kobaran api di berbagai lokasi.
    Baginya, medan “perang” yang menjadi terkendali karena kontribusi dirinya dan rekan tim sudah melampaui batas makna kepuasan Vivi dalam bertugas.
    “Misalnya mereka (warga) bilang, ‘Wah perempuan nih, bisa kan? Katanya bisa’,” terang Vivi meniru lontaran kalimat warga di lokasi.
    Namun setelah dirinya membuktikan bisa memadamkan kobaran api, barulah mendapatkan apresiasi dari warga.
    “Tapi nanti pas saya sudah selesai padamin api ya kita tunjukkin sendiri. Mereka langsung, ‘Wah hebat kakak, terima kasih ya kakak’, bilang gitu pada support langsung,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dokter PPDS Unsri Diduga Alami Kekerasan, Ini Langkah Kemenkes – Halaman all

    Dokter PPDS Unsri Diduga Alami Kekerasan, Ini Langkah Kemenkes – Halaman all

    Ini langkah Kemenkes RI soal kasus dugaan kekerasan yang dialami dokter Pendidikan Program Dokter Spesialis Universitas Sriwijaya (PPDS) Palembang.

    Tayang: Rabu, 23 April 2025 06:34 WIB

    Tangkap layar kanal YouTube Tribun Sumsel

    Video viral yang memperlihatkan detik-detik dokter koas dipukuli di Palembang. Korban kini sudah melapor ke polisi. 

    Laporan wartawan Trinunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) buka suara terkait, adanya kasus dugaan kekerasan yang dialami seorang dokter Pendidikan Program Dokter Spesialis Universitas Sriwijaya (PPDS) Palembang.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, korban disebut ditendang alat vitalnya hingga mengalami pendarahan.

    “Iya, kasus tersebut sudah kami terima laporannya,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, kepada wartawan Senin (21/4/2025).

    Namun pihaknya masih mendalami dan memastikan laporan tersebut.

    “Untuk kronologinya masih kami dalami. Karena info ini beredar dan viral, kami pastikan dulu,” lanjut dia.

    Masih dikutip dari Tribun Sumsel, terduga pelaku adalah konsulen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).

    Namun, terkait identitas dari korban maupun terduga pelaku, belum diketahui.

    Kasus tersebut viral dan terungkap dari postingan akun Instagram @ppdsgramm.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bank INA Resmikan Kantor Cabang Galaxy Surabaya

    Bank INA Resmikan Kantor Cabang Galaxy Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – PT Bank INA Perdana Tbk (Bank INA), bagian dari Salim Group, resmi membuka Kantor Cabang Galaxy Surabaya yang berlokasi di Ruko Mega Galaxy 16C-6, Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 5, Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

    Relokasi ini merupakan pengganti dari Kantor Cabang Kertajaya dan menjadi langkah strategis dalam memperluas cakupan layanan perbankan di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

    Surabaya sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang pesat, khususnya di sektor perdagangan, industri, dan UMKM.

    Melihat potensi tersebut, Bank INA menghadirkan layanan perbankan yang cepat, aman, dan fleksibel untuk menjawab kebutuhan finansial masyarakat serta pelaku usaha di kota ini.

    Direktur Utama Bank INA, Henry Koenaifi, menyampaikan bahwa relokasi ke lokasi baru ini merupakan bagian dari strategi ekspansi Bank INA.

    “Kami ingin memberikan kemudahan akses dan pelayanan yang lebih maksimal kepada nasabah, baik individu maupun bisnis. Lokasi yang lebih strategis serta fasilitas yang lebih lengkap akan mendorong kami menjadi mitra finansial terpercaya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Surabaya,” ujarnya.

    Peresmian Kantor Cabang Galaxy Surabaya turut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Farid Efendi, Kepala Divisi SPPURMI dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.

    Dalam sambutannya, ia menyatakan mendukung penuh pembukaan KC Galaxy Surabaya. Semoga layanan yang dihadirkan dapat semakin memudahkan nasabah dan memperkuat sistem mitigasi risiko layanan perbankan.

    Turut hadir pula Sofa Nurdianah Istiqomah, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 3 dari OJK Jawa Timur. Ia menekankan pentingnya literasi keuangan, “Kami berharap Bank INA terus aktif dalam mengedukasi nasabah mengenai produk dan layanan finansial yang tersedia.”

    Kantor Cabang Galaxy Surabaya dilengkapi dengan berbagai layanan, termasuk Safe Deposit Box (SDB), serta produk-produk keuangan seperti tabungan, giro, deposito, kredit konsumtif (KPR dan KMG), kredit investasi, hingga kredit modal kerja, semuanya ditawarkan dengan suku bunga yang kompetitif.

    Bank INA juga terus memperkuat kapabilitas digitalnya melalui Binadigital, platform perbankan digital yang menyediakan layanan tabungan dan deposito dengan bunga menarik dan tanpa biaya administrasi transaksi.

    Selain itu, fitur API Binadigital memungkinkan mitra bisnis mengintegrasikan layanan perbankan langsung ke dalam sistem internal perusahaan untuk transaksi yang lebih efisien.

    Dengan kehadiran Kantor Cabang Galaxy Surabaya, Bank INA semakin menegaskan komitmennya untuk menyediakan solusi finansial yang mudah dijangkau, inovatif, dan terpercaya bagi seluruh lapisan masyarakat di kota-kota besar Indonesia. (ted)

  • Duka Driver Ojol di Bekasi, Istri dan Anaknya Tewas Kebakaran, Telepon Terakhir Tak Terangkat – Halaman all

    Duka Driver Ojol di Bekasi, Istri dan Anaknya Tewas Kebakaran, Telepon Terakhir Tak Terangkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Duka menyelimuti driver ojek online (ojol) bernama Priandri setelah anak dan istrinya tewas akibat kebakaran yang terjadi di Gang Al-Hidayah, RT 06 RW 09, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/4/2025). 

    Kantung mata Priandri tampak sembab setelah berderai air mata. Suaranya terdengar lirih ketika menceritakan insiden yang menimpa anak dan istrinya.

    Priandri yang masih mengenakan jaket ojol mengatakan, istrinya sempat menghubunginya sekitar pukul 07.00 WIB.

    “Ditelepon sama istri jam 7 pagi, saya enggak sempat angkat. Saya telepon balik udah enggak aktif,” ujarnya dilansir Tribun Jakarta, Selasa (22/4/2025). 

    Priandri tak sempat mengangkat telepon sang istri karena dirinya sedang dalam perjalanan mengantar penumpang.

    Ia berulang kali menelepon balik, tetapi nomor ponsel istrinya tak aktif.

    Tak segera memperoleh jawaban, Priandri bergegas pulang untuk mengetahui keadaan keluarganya di rumah.

    Setibanya di rumah, ia mendapati anak, istri, serta bapaknya menjadi korban kebakaran. 

    Istrinya, yaitu NN (21) dan anaknya AA (2) tewas dalam insiden itu.

    Sementara bapaknya, yaitu H (58), ditemukan selamat meski menderita luka bakar serius di sekujur tubuhnya. 

    “Saya kurang tahu (sumber apinya), tapi pas saya mau pergi (berangkat kerja) bapak lagi masak air,” ungkap Priandri.

    Penjelasan Damkar

    Komandan Regu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi, Khairul mengatakan, peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 06.52 WIB. 

    “Kejadiannya di Jatiasih, sementara api berasal sari korsleting listrik, korban jiwa dua orang anak dan orang tuanya,” ucap Khairul.

    Kedua korban meninggal diduga terjebak di dalam kamar saat kebakaran melanda. 

    “Kondisi sedang tidur berdampingan di ruang kamar belakang, sepertinya terjebak,” jelasnya.

    Kebakaran ini juga menyebabkan pria berinsial H menderita luka bakar serius.

    Ia merupakan mertua dari korban, saat kejadian suaminya sudah berangkat kerja sebagai driver ojol. 

    “Jenazah dibawa ke RSUD, kalau yang luka bakar dibawa ke RS Mitra Keluarga Jatiasih,” terang Khairul.

    Proses pemadaman kurang lebih berlangsung satu jam, Disdamkarmat Kota Bekasi mengerahkan dua unit mobil pemadam dan satu unit rescue. 

    “Untuk proses pemadaman kurleb (kurang lebih) satu jam. Kesulitannya akses dan asap tebal, objek yang kebakar hanya satu bidang, tidak sampai merambat,” ucap Khairul.

    Berdasarkan pantauan Tribun Jakarta di lokasi kejadian, bagian belakang rumah kontrakan hancur sedangkan tampak depannya masih terlihat utuh. 

    Ada beberapa bekas gosong di bagian atap depan serta barang berserakan, kepolisian setempat juga sudah memasang garis polisi. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Telepon Terakhir Tak Terangkat, Driver Ojol di Bekasi Kehilangan Istri dan Anak dalam Kebakaran.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

  • Gulkarmat DKI ingatkan warga beli alat listrik sesuai standar

    Gulkarmat DKI ingatkan warga beli alat listrik sesuai standar

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengingatkan kepada warga agar membeli alat listrik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mencegah terjadi kebakaran di rumah.

    “Pastikan peralatan listrik di rumah itu SNI. Namun, masyarakat kerap memilih yang murah, tidak standar, dan alat-alat itu risiko kebakaran sangat tinggi,” ujar Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Saepuloh ​​​​​​​pada acara “Cegah Kebakaran Mulai dari Rumah: GEMPAR, Aksi Nyata Punya APAR!” di Jakarta, Selasa.

    Upaya lain yang juga bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran di rumah, yakni memastikan tak memasang steker secara bertumpuk.

    Adapun alat listrik tak sesuai standar dan steker bertumpuk dapat menjadi penyebab korsleting listrik yang merupakan penyebab terbanyak kebakaran di Jakarta dalam dua tahun terakhir, yakni 2023 dan 2024.

    Merujuk Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, kebakaran akibat korsleting listrik terjadi 607 kali dari 864 kejadian pada tahun 2023 dan 541 kali dari 789 kejadian kebakaran pada 2024.

    Saepuloh juga menyarankan warga memeriksa kondisi kabel di rumah secara rutin dan menggantinya apabila menemukan adanya kerusakan seperti mengelupas.

    “Disarankan setiap 15 tahun periksa dan ganti sistem perkabelan,” ujar dia.

    Selain itu, masyarakat juga diminta rutin periksa elpiji karena gas juga merupakan penyebab terjadinya kebakaran. Pastikan tidak ada kebocoran pada selang regulator dan selang yang tersambung ke kompor terpasang erat.

    Kemudian, tempatkan tabung gas di lokasi yang mudah dijangkau karena bila terjadi kebocoran gas, maka akan mudah untuk melepas regulator dan membawa tabung ke tempat terbuka.

    “Gas prinsipnya lebih berat dibandingkan udara, sehingga saat bocor akan di sekitar situ saja berkumpulnya. Namun, kalau ada sumber panas terjadi penyalaan, bahkan hingga menimbulkan ledakan,” jelas Saepuloh.

    Dalam kesempatan itu, Ketua Sub Kelompok Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Rian Sarsono mengatakan masyarakat perlu memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di rumah.

    Dia mengingatkan, hanya membutuhkan waktu tiga hingga lima menit untuk api kecil menjadi besar.

    “Sebagian besar kebakaran karena api yang tidak terkendali sehingga peran masyarakat dengan APAR bisa membantu menyelesaikan di tempat bukan menunggu petugas datang,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kasus Pembakaran Mobil Polisi, Kompolnas: Hukum Tidak Boleh Kalah oleh Kelompok Mana Pun – Halaman all

    Kasus Pembakaran Mobil Polisi, Kompolnas: Hukum Tidak Boleh Kalah oleh Kelompok Mana Pun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti kasus pembakaran mobil milik anggota polisi di kawasan Kampung Baru, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. 

    Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan dari hasil peninjauan TKP, pihaknya memperoleh gambaran mengenai kronologi peristiwa.

    Menurutnya, peristiwa bermula saat anggota Satreskrim Polres Metro Depok berupaya menjemput tersangka berinisial TS, yang terlibat dalam dua laporan polisi terkait kepemilikan senjata api ilegal dan dugaan penyerobotan lahan.

    “Dari hasil penelusuran kami, ada indikasi bahwa orang-orang yang melakukan perlawanan terhadap petugas bukan berasal dari warga sekitar. Kami menduga mereka bagian dari komunitas yang dekat dengan TS,” ujar Anam kepada wartawan Selasa (22/4/2025).

    Saat polisi berhasil membawa TS hingga ke portal pintu masuk Kampung Baru, diduga telah terjadi pengondisian yang mengarah pada tindakan perusakan dan pembakaran mobil.

    “Dari video yang kami lihat, memang ada upaya mengkonsolidasikan massa, walau tidak maksimal,” tambahnya.

    Kompolnas memandang warga setempat dapat membedakan mana petugas kepolisian dan mana tindakan melawan hukum.

    Anam menyampaikan aparat saat itu telah menjalankan tugas sesuai prosedur dengan menunjukkan identitas sebagai petugas resmi.

    Ia mengimbau kepada siapa pun yang terlibat atau mengetahui aksi pengrusakan dan pembakaran agar segera menyerahkan diri.

    “Semakin kooperatif, semakin bagus jika tidak kami dorong agar penegakan hukum dilakukan secara tegas,” ucap Anam.

    “Hukum tidak boleh kalah oleh kekerasan ataupun kelompok mana pun,” tegasnya.

    Anam menekankan pentingnya menjaga wibawa negara sebagai negara hukum. 

    “Kalau penegakan hukum bisa dikalahkan, negara ini bisa bubar karena kita berdiri di atas hukum,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, aksi kekerasan dan pembakaran terjadi pada Jumat (18/4/2025) saat aparat hendak menangkap TS di tempat persembunyiannya. 

    Saat proses penangkapan, sejumlah orang tak dikenal melakukan perlawanan yang menyebabkan tiga mobil polisi rusak berat, satu di antaranya dibakar habis. 

    Kejadian ini berlangsung tak jauh dari TPU Pondok Ranggon.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. 

    Saat ini, kasus tengah ditangani lebih lanjut oleh pihak kepolisian, enam orang ditetapkan tersangka dan empat orang masih dikejar.