Organisasi: API

  • 42 Juta Itu Bukan Penduduk Resmi

    42 Juta Itu Bukan Penduduk Resmi

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menanggapi informasi soal laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut Jakarta sebagai kota terpadat di dunia dengan populasi hampir 42 juta jiwa pada 2025.

    Menurut Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi dan Media, Chico Hakim, angka tersebut tidak menggambarkan jumlah penduduk ber-KTP Jakarta, melainkan hasil pengukuran aktivitas orang di kawasan Jakarta termasuk di wilayah penyangga.

    “Jumlahnya mencapai 42 juta jiwa yang dihitung berdasarkan aktivitas harian, bukan penduduk resmi,” kata Chico dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/11/2025).

    Chico menjelaskan, metode ini mengukur Jakarta sebagai kota fungsional (functional urban area), sehingga populasinya meliputi masyarakat yang tinggal di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, hingga Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi yang setiap hari bekerja, bersekolah, berbisnis, atau mengakses layanan publik di Jakarta.

    “Tingginya mobilitas jutaan orang dari wilayah penyangga itu membuat Jakarta terlihat jauh lebih padat dibandingkan angka penduduk resminya,” ucap dia.

    Chico menyebut, data global tersebut menggambarkan kondisi de facto, yaitu siapa saja yang berada atau beraktivitas di Jakarta pada hari tertentu, sehingga menghasilkan estimasi 42 juta jiwa sebagai kawasan megapolitan.

    “Namun, jika menggunakan definisi berbasis negara (country-specific) seperti pada revisi WUP 2018, jumlah penduduk Jakarta hanya diproyeksikan 12 juta pada 2025 dan berada di peringkat ke-30 kota terpadat dunia,” terang dia.

     

    Kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu malam. Api dengan cepat membesar dan melumat belasan rumah warga serta bagian belakang sejumlah ruko yang berdiri berdekatan.

  • Kebakaran Apartemen Tewaskan 128 Orang, Hong Kong Berkabung 3 Hari

    Kebakaran Apartemen Tewaskan 128 Orang, Hong Kong Berkabung 3 Hari

    Jakarta

    Hong Kong berduka. Masa berkabung selama tiga hari dimulai pada hari Sabtu (29/11) dengan mengheningkan cipta untuk 128 orang yang tewas dalam salah satu kebakaran paling mematikan di wilayah itu.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/11/2025), pemimpin Hong Kong, John Lee, bersama para menteri senior dan puluhan pejabat tinggi sipil, berdiri dalam keheningan selama tiga menit pada pukul 08.00 waktu setempat di luar kantor pusat pemerintah, tempat bendera China dan Hong Kong dikibarkan setengah tiang.

    Beberapa jam sebelumnya, warga meletakkan bunga di dekat reruntuhan apartemen Wang Fuk Court yang hangus terbakar selama lebih dari 40 jam.

    Titik-titik belasungkawa telah didirikan di seluruh Hong Kong agar masyarakat dapat menandatangani buku belasungkawa, kata pemerintah.

    Keluarga telah menyisir rumah sakit dan pos-pos identifikasi korban, berharap menemukan anggota keluarga mereka, dengan sekitar 200 orang masih dinyatakan hilang dan 89 jenazah belum teridentifikasi.

    Pada hari Jumat, badan pengawas antikorupsi kota tersebut menangkap delapan orang terkait kebakaran tersebut, yang merupakan kebakaran gedung hunian terburuk di dunia sejak tahun 1980.

    Api telah menyebar dengan cepat melalui kompleks hunian di distrik Tai Po di utara Hong Kong pada Rabu sore lalu, melalap tujuh dari delapan gedung apartemen di kompleks yang padat penduduk tersebut.

    Pihak berwenang mengatakan penyebabnya belum dipastikan. Namun, penyelidikan awal menunjukkan kebakaran bermula dari jaring pelindung di lantai bawah salah satu menara dan papan busa yang “sangat mudah terbakar”, serta perancah bambu, turut menyebabkan penyebarannya.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Andy Yeung mengatakan mereka menemukan bahwa sistem alarm di keseluruhan delapan blok apartemen “tidak berfungsi”, dan berjanji akan menindak para kontraktor.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Permintaan Maaf Anita, Argi, dan KAI Terkait Drama Tumbler Hilang di KRL
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Permintaan Maaf Anita, Argi, dan KAI Terkait Drama Tumbler Hilang di KRL Megapolitan 29 November 2025

    Permintaan Maaf Anita, Argi, dan KAI Terkait Drama Tumbler Hilang di KRL
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Drama hilangnya tumbler biru milik seorang penumpang KRL akhirnya berakhir damai.
    Pemilik tumbler dan suaminya, Anita dan Alvin, serta petugas
    passenger service
    yang sempat dinonaktifkan bernama Argi, telah saling melontarkan kata maaf.
    Anita, Alvin, dan Argi juga telah bertemu langsung dalam mediasi yang difasilitasi PT Kereta Api Indonesia (Persero).
    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyebut, seluruh pihak sudah mencapai titik temu.
    “Pertemuan kekeluargaan yang menghasilkan kesepemahaman bersama dari seluruh pihak,” ujar Bobby dalam keterangannya, Jumat (28/11/2025).
    Selain memastikan penyelesaian damai, Bobby juga menegaskan bahwa KAI tetap memberikan dukungan penuh kepada seluruh pekerja.
    “Perusahaan (PT KAI) berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka,” kata dia.
    Melalui sebuah video klarifikasi berdurasi 55 detik yang diterima Kompas.com, Kamis (27/11/2025), Alvin dan Anita menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
    Dengan suara berat dan raut menyesal, keduanya mengakui bahwa cara mereka menyikapi kejadian itu telah memicu dampak luas yang tidak pernah dibayangkan.
    “Kami ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya, khususnya kepada saudara Argi dan semua pihak yang terkena dampak dan dirugikan atas ucapan dan perbuatan kami,” ujar Alvin dikutip
    Kompas.com,
    Kamis.
    Sementara itu, Anita, mengaku sangat menyesal dengan perbuatan yang sudah dilakukannya.
    Ia menyadari bahwa cara mereka menyikapi kejadian tersebut sehingga memicu reaksi negatif dari banyak pihak.
    “Kami sangat sadar cara kami menyikapi kejadian ini sangat tidak bijak sehingga melukai banyak perasaan orang di luar sana,” kata Anita.
    Peristiwa ini menjadi pelajaran penting agar mereka lebih berhati-hati ke depannya.
    “Dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya,” tutup Anita.
    Usai mediasi digelar, Argi juga menyampaikan permintaan maaf kepada Anita dan Alvin atas polemik hilangnya tumbler biru di
    KRL
    .
    Pernyataan minta maaf itu ia sampaikan lantaran khawatir jika ada tutur kata atau tindakan yang kurang berkenan selama proses penanganan usai adanya laporan kehilangan barang tertinggal di KRL.
    “Saya minta maaf kepada Mas Alvin dan Mbak Anita bilamana ada salah kata ataupun perbuatan saya. Terima kasih,” ucap Argi dalam video yang diunggah akun resmi @commuterline, Jumat (28/11/2025).
    Argi juga menyadari kesalahannya yang tidak mengecek lagi isi
    cooler bag
    yang ditinggalkan Anita di bagasi KRL, saat menerimanya dari petugas kebersihan kereta.
    Menurut Argi, situasi di stasiun sedang padat penumpang sehingga ia hanya sempat mengamankan barang tanpa pengecekan menyeluruh.
    Usai menyadari kelalaiannya, Argi menghubungi Alvin melalui pesan singkat untuk menyampaikan permintaan maaf.
    Dalam pesan itu, Argi juga menawarkan diri membantu proses pencarian barang melalui rekaman CCTV.
    Jika tumbler tersebut tetap tidak ditemukan, ia bersedia menggantinya sesuai harga barang yang hilang, yakni sekitar Rp 300.000.
    “Ini kesalahan saya dikarenakan tidak dicek terlebih dahulu, saya akan tanggung jawab dengan mengganti barang tsb Pak,” tulis Argi dalam pesan yang kemudian diunggah ulang melalui akun Threads pribadinya, @argi_bdsyh, pada Rabu (26/11/2025).
    Tak hanya Anita, Alvin, dan Argi yang melontarkan permintaan maaf, Vice President Train Service Facility and Customer Care KAI, Sondang, juga menyampaikan permintaan maaf kepada Anita atas kekurangan dalam proses pelayanan, khususnya terkait penanganan barang tertinggal.
    “Pelayanan kami memang masih kurang sehingga penanganan barang tertinggal di Mbak Anita mengalami sedikit masalah,” kata Sondang.
    Ia menegaskan, KAI akan terus memperbaiki kualitas layanan, termasuk prosedur penanganan barang tertinggal di lingkungan KAI Commuter.
    “Kami minta maaf dan kami terus akan meningkatkan pelayanan di KCI. Mohon maaf sekali lagi dari kami. Terima kasih,” ucap dia.
    KAI juga mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk lebih waspada.
    Penumpang diminta memperhatikan barang bawaan masing-masing, terutama pada jam sibuk dan saat berpindah kereta.
    Di tengah ramainya perbincangan soal
    tumbler hilang
    , muncul isu bahwa Argi dipecat. Isu tersebut juga dilontarkan sendiri oleh Argi dalam unggahan di media sosial Threads.
    Informasi itu menyebar luas dan memicu reaksi publik, termasuk warganet yang membela sang petugas.
    Namun, PT KAI memastikan kabar tersebut tidak benar. Bobby menegaskan bahwa Argi tetap bekerja di jajaran KAI Group.
    “Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan. Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin
    Anne Purba, Vice President Corporate Communications KAI, juga meluruskan isu yang berkembang di media sosial dan membantah soal pemecatan Argi.
    “Kami juga menegaskan bahwa tidak ada pemecatan terhadap petugas terkait sebagaimana isu yang sebelumnya beredar,” ujar Anne.
    Belakangan, Argi juga memastikan dirinya masih menjadi petugas
    passenger service
    di KAI Swasta.
    “Saya Argi masih dipekerjakan di KAI Wisata di bagian
    passenger service
    Commuter Line di Rangkas,” kata dia.
    Sebelumnya, insiden hilangnya sebuah tumbler yang diduga melibatkan seorang petugas layanan KRL Commuter Line memicu perhatian publik setelah kasus tersebut ramai dibahas di media sosial lantaran salah seorang petugas disebut telah dipecat.
    Kasus bermula, saat seorang penumpang bernama Anita mengunggah utasan di akun Threads miliknya, @anitadewl, yang kemudian viral dan memunculkan dugaan adanya pelanggaran dalam prosedur penanganan barang tertinggal di lingkungan PT KAI.
    Menurut Anita, peristiwa ini terjadi ketika dirinya selesai menaiki KRL rute Tanah Abang–Rangkasbitung pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
    Ia menumpang kereta tersebut sepulang bekerja dan berada di gerbong khusus perempuan.
    Setibanya di Stasiun Rawa Buntu sekitar pukul 19.40 WIB, Anita baru menyadari bahwa sebuah cooler bag yang dibawanya tertinggal di rak bagasi dalam kereta.
    Anita segera melapor kepada petugas pelayanan di stasiun. Pada malam yang sama, cooler bag tersebut ditemukan oleh seorang petugas keamanan PT KAI bernama Argi.
    Barang itu langsung diamankan, bahkan sempat didokumentasikan sebelum disimpan di ruang khusus.
    Keesokan harinya, Anita bersama suaminya, Alvin, pergi ke Stasiun Rangkasbitung untuk mengambil kembali barang tersebut.
    Namun, saat membuka
    cooler bag
    , Anita mendapati bahwa satu isinya—sebuah tumbler—telah hilang. Tasnya kembali, tetapi perlengkapan di dalamnya tidak lagi utuh.
    Ketika dimintai penjelasan, Argi mengaku bahwa ia tidak sempat memeriksa isi
    cooler bag
    saat menerimanya dari petugas kebersihan kereta.
    Menyadari kelalaiannya, Argi mengontak Alvin untuk meminta maaf.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Permintaan Maaf Anita, Argi, dan KAI Terkait Drama Tumbler Hilang di KRL
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Akhir Damai Drama Tumbler Hilang di KRL, Petugas Tak Dipecat Megapolitan 29 November 2025

    Akhir Damai Drama Tumbler Hilang di KRL, Petugas Tak Dipecat
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    — Drama hilangnya tumbler biru milik seorang penumpang KRL akhirnya menemukan titik akhir.
    Polemik yang sempat memicu perbincangan publik, menyeret nama petugas
    Passenger Service
    , hingga memunculkan isu pemecatan, kini ditutup dengan jalan damai setelah seluruh pihak menjalani proses mediasi.
    PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan persoalan terselesaikan secara kekeluargaan.
    Dalam proses itu, pemilik tumbler Anita dan suaminya Alvin bertemu langsung dengan Argi, petugas yang sempat dikabarkan terkena sanksi.
    Penyelesaian kasus ini dimulai dari mediasi yang difasilitasi PT KAI. Pertemuan itu mempertemukan Anita, Alvin, dan Argi dalam suasana kekeluargaan.
    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyebut, seluruh pihak sudah mencapai titik temu.
    “Pertemuan kekeluargaan yang menghasilkan kesepemahaman bersama dari seluruh pihak,” ujar Bobby dalam keterangannya, Jumat (28/11/2025).
    Selain memastikan penyelesaian damai, Bobby juga menegaskan bahwa KAI tetap memberikan dukungan penuh kepada seluruh pekerja.
    “Perusahaan (PT KAI) berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka,” kata dia.
    Di tengah ramainya perbincangan soal
    tumbler hilang
    , muncul isu bahwa Argi dipecat. Isu tersebut juga dilontarkan sendiri oleh Argi dalam unggahan di media sosial Threads.
    Informasi itu menyebar luas dan memicu reaksi publik, termasuk warganet yang membela sang petugas.
    Namun, PT KAI memastikan kabar tersebut tidak benar. Bobby menegaskan bahwa Argi tetap bekerja di jajaran KAI Group.
    “Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan. Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Bobby.
    Anne Purba, Vice President Corporate Communications KAI, juga meluruskan isu yang berkembang di media sosial dan membantah soal pemecatan Argi.
    “Kami juga menegaskan bahwa tidak ada pemecatan terhadap petugas terkait sebagaimana isu yang sebelumnya beredar,” ujar Anne.
    Belakangan, Argi juga memastikan dirinya masih menjadi petugas passenger service di KAI Swasta.
    “Saya Argi masih dipekerjakan di KAI Wisata di bagian passenger service Commuter Line di Rangkas,” kata dia.
    Usai mediasi digelar, Argi menyampaikan permintaan maaf kepada Anita dan Alvin.
    Ia menegaskan bahwa permintaan maaf itu ia sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab apabila ada sikap atau ucapan yang kurang berkenan.
    “Saya minta maaf kepada Mas Alvin dan Mbak Anita bilamana ada salah kata ataupun perbuatan saya. Terima kasih,” ucap Argi dalam video yang diunggah akun resmi @commuterline, Jumat (28/11/2025).
    Permintaan maaf tersebut menjadi bagian dari komitmen layanan sekaligus iktikad baik untuk menyelesaikan polemik tanpa memperpanjang konflik.
    Manajemen KAI turut menyampaikan permohonan maaf terkait kekurangan dalam layanan penanganan barang tertinggal.
    Sondang, Vice President Train Service Facility and Customer Care KAI, mengakui ada kekurangan prosedur yang membuat penanganan tumbler Anita tidak berjalan mulus.
    “Pelayanan kami memang masih kurang sehingga penanganan barang tertinggal di Mbak Anita mengalami sedikit masalah,” kata Sondang.
    Ia juga memastikan KAI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap SOP di lapangan.
    Kasus ini membuat KAI melakukan evaluasi internal, khususnya pada prosedur penanganan barang tertinggal.
    “Kami terus meningkatkan integritas dan kesiapsiagaan seluruh pekerja, baik di area stasiun maupun selama perjalanan, agar layanan semakin responsif dan terpercaya,” kata Anne.
    KAI juga mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk lebih waspada.
    Penumpang diminta memperhatikan barang bawaan masing-masing, terutama pada jam sibuk dan saat berpindah kereta.
    Sebelumnya, insiden hilangnya sebuah tumbler yang diduga melibatkan seorang petugas layanan
    KRL

    Commuter Line
    memicu perhatian publik setelah kasus tersebut ramai dibahas di media sosial lantaran salah seorang petugas disebut telah dipecat.
    Kasus bermula, saat seorang penumpang bernama Anita mengunggah utasan di akun Threads miliknya, @anitadewl, yang kemudian viral dan memunculkan dugaan adanya pelanggaran dalam prosedur penanganan barang tertinggal di lingkungan PT KAI.
    Menurut Anita, peristiwa ini terjadi ketika dirinya selesai menaiki KRL rute Tanah Abang–Rangkasbitung pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
    Ia menumpang kereta tersebut sepulang bekerja dan berada di gerbong khusus perempuan.
    Setibanya di Stasiun Rawa Buntu sekitar pukul 19.40 WIB, Anita baru menyadari bahwa sebuah
    cooler bag
    yang dibawanya tertinggal di rak bagasi dalam kereta.
    Anita segera melapor kepada petugas pelayanan di stasiun. Pada malam yang sama, cooler bag tersebut ditemukan oleh seorang petugas keamanan PT KAI bernama Argi.
    Barang itu langsung diamankan, bahkan sempat didokumentasikan sebelum disimpan di ruang khusus.
    Keesokan harinya, Anita bersama suaminya, Alvin, pergi ke Stasiun Rangkasbitung untuk mengambil kembali barang tersebut.
    Namun, saat membuka cooler bag, Anita mendapati bahwa satu isinya—sebuah tumbler—telah hilang. Tasnya kembali, tetapi perlengkapan di dalamnya tidak lagi utuh.
    Ketika dimintai penjelasan, Argi mengaku bahwa ia tidak sempat memeriksa isi cooler bag saat menerimanya dari petugas kebersihan kereta.
    Menurut Argi, situasi di stasiun sedang padat penumpang sehingga ia hanya sempat mengamankan barang tanpa pengecekan menyeluruh.
    Usai menyadari kelalaiannya, Argi menghubungi Alvin melalui pesan singkat untuk menyampaikan permintaan maaf.
    Dalam pesan itu, Argi juga menawarkan diri membantu proses pencarian barang melalui rekaman CCTV.
    Jika tumbler tersebut tetap tidak ditemukan, ia bersedia menggantinya sesuai harga barang yang hilang, yakni sekitar Rp 300.000.
    “Ini kesalahan saya dikarenakan tidak dicek terlebih dahulu, saya akan tanggung jawab dengan mengganti barang tsb Pak,” tulis Argi dalam pesan yang kemudian diunggah ulang melalui akun Threads pribadinya, @argi_bdsyh, pada Rabu (26/11/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasil KAI Mediasi Anita Dewi Pemilik Tumbler Tuku dan Petugas Stasiun Curi Perhatian

    Hasil KAI Mediasi Anita Dewi Pemilik Tumbler Tuku dan Petugas Stasiun Curi Perhatian

    Nama Anita Dewi tengah menjadi sorotan netizen setelah unggahannya di Threads tentang tumbler Tuku yang hilang di KRL viral di media sosial. Insiden ini terjadi pada 25 November 2025 ketika dia pulang kerja dan tanpa sadar meninggalkan cooler bag berisi tumbler dan labu ASI di KRL Commuter Line.

    Usai kejadian tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan proses mediasi antara Petugas Passenger Service Stasiun Rangkasbitung dan Anita Dewi, salah satu pengguna Commuter Line yang sebelumnya melaporkan barang bawaannya berupa cooler bag berisi tumbler dan labu ASI di KRL Commuter Line tertinggal di dalam kereta.

    Pertemuan kekeluargaan yang berlangsung di Kantor KAI Wisata, Stasiun Gondangdia, Jakarta, Kamis malam, 27 November 2025 menghasilkan kesepahaman bersama dari seluruh pihak. Melalui proses tersebut, KAI berharap persepsi publik menjadi lebih selaras dan informasi yang beredar di media sosial dapat kembali ke proporsi yang tepat.

    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menegaskan, perusahaan menjunjung tinggi profesionalitas layanan, sekaligus memastikan setiap Insan perusahaan memperoleh dukungan penuh dalam menjalankan tugas.

    “Setiap Insan KAI berkomitmen melayani pelanggan dengan dedikasi yang tinggi. Pada saat yang sama, perusahaan berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka. Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan. Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Bobby, dikutip Jumat, 28 November 2025.

    Berita selengkapnya baca di sini

  • Pengakuan Ngeri Penghuni Apartemen Hong Kong Tak Dengar Alarm Kebakaran

    Pengakuan Ngeri Penghuni Apartemen Hong Kong Tak Dengar Alarm Kebakaran

    Hong Kong

    Kebakaran dahsyat yang terjadi di kompleks apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong menewaskan 128 orang. Penghuni apartemen mengatakan mereka tak mendengar alarm kebakaran saat api mulai berkobar.

    Salah satu penghuni apartemen di kompleks Wang Fuk Court yang bermarga Suen, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), menuturkan bahwa dirinya dan para penghuni lainnya tidak mendengar suara alarm kebakaran dan harus berkeliling dari pintu-ke-pintu untuk memberitahu para tetangga soal kebakaran yang terjadi.

    “Api menyebar begitu cepat. Saya melihat satu selang mencoba menyelamatkan beberapa bangunan, dan saya merasa itu terlalu lambat,” ucapnya kepada AFP.

    “Membunyikan bel pintu, mengetuk pintu-pintu, memberitahu para tetangga, memberitahu mereka untuk pergi — begitulah situasinya,” ujar Suen.

    Seorang warga lainnya, Yuen, yang berusia 65 tahun mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggalnya banyak dihuni para lansia yang menggunakan kursi roda dan alat bantu jalan.

    Dia juga menuturkan bahwa karena kompleks apartemen itu sedang dalam perbaikan, banyak penghuni yang menutup jendela mereka, yang mungkin membuat mereka tidak mendengar alarm kebakaran.

    Beberapa penghuni apartemen lainnya tidak menduga bahwa api akan menyebar ke bangunan lainnya akibat angin dan terus berkobar sepanjang malam.

    “Saya benar-benar merasa ini sangat menakutkan. Saya menyaksikannya menyebar dari satu gedung menjadi tiga gedung, lalu empat gedung. Sungguh mengerikan,” ucap Veezy Chan (25), seorang warga di area tersebut.

    Chan mengatakan dirinya “menyaksikan api berkobar dan tidak bisa berbuat apa-apa”.

    Wang Fuk Court di Hong Kong hangus terbakar (Foto: Vernon Yuen/Nexpher/ZUMA Press Wire/Shutterstock via The Guardian)

    Kompleks permukiman Wang Fuk Court yang berada di distrik Tai Po terdiri atas delapan gedung atau blok, masing-masing setinggi 31 lantai, yang menyediakan total 2.000 unit apartemen. Dari delapan gedung tersebut, tujuh gedung di antaranya kini hangus dilalap api.

    Pada Jumat (28/11) pagi, atau lebih dari 24 jam setelah api mulai berkobar, kebakaran hampir padam seluruhnya. Otoritas setempat mengatakan kebakaran yang melalap empat gedung di antaranya — dari tujuh gedung yang terbakar — telah dipadamkan.

    Otoritas berwenang Hong Kong mulai menyelidiki apa yang memicu kebakaran tersebut, yang tercatat sebagai yang terparah dalam hampir 80 tahun terakhir.

    Banyak pertanyaan yang perlu dijawab, termasuk mengapa blok-blok apartemen tidak dievakuasi lebih cepat setelah api mulai menyebar dari gedung pertama, dan apakah material yang mudah terbakar, termasuk papan polystyrene yang menghalangi jendela apartemen, turut berkontribusi pada kebakaran.

    Keberadaan perancah bambu dan jaring plastik yang terpasang di luar gedung sebagai bagian renovasi besar-besaran turut menjadi fokus penyelidikan.

    Badan antikorupsi Hong Kong juga meluncurkan penyelidikan terhadap pengerjaan renovasi di kompleks apartemen tersebut, beberapa jam setelah kepolisian menangkap tiga pria yang diduga melakukan kelalaian meninggalkan kemasan busa di lokasi kebakaran.

    Dalam konferensi pers, Sekretaris Keamanan Hong Kong, Chris Tang juga mengungkapkan bahwa alarm kebakaran di kompleks apartemen itu tidak berfungsi dengan baik. Dia memperkirakan penyelidikan bisa memakan waktu tiga minggu hingga empat minggu ke depan.

    2 WNI Tewas-2 Lainnya Selamat

    Konsulat Jenderal Indonesia di Hong Kong mengatakan bahwa dua korban tewas di antaranya diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga migran di apartemen yang terbakar.

    “⁠KJRI Hong Kong telah berkoordinasi intensif dengan Hong Kong Police Force (HKPF) untuk memonitor kondisi lapangan. Hingga saat ini, 2 orang WNI dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang lainnya mengalami luka-luka,” kata juru bicara Kemlu, Vahd Nabyl, saat dihubungi, Kamis (27/11/2025).

    Sementara, dua WNI yang selamat dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong saat ini kondisinya mulai membaik. Satu WNI bahkan sudah keluar dari rumah sakit.

    “Dari 2 orang yg dirawat, as of kemarin satu orang sudah keluar dari RS dan saat ini tinggal di kediaman kerabat pemberi kerja (majikan),” ujar Jubir Kemlu RI Yvonne Mewengkang kepada wartawan, Jumat (28/11/2025).

    Kemudian satu WNI lainnya masih dirawat di rumah sakit. Namun, kondisinya stabil.

    Petugas mengeluarkan jenazah dari dalam apartemen Wang Fuk Court, Hong Kong, November 28, 2025. REUTERS/Tyrone Siu housing estate, Foto: REUTERS/Tyrone Siu

    “Sementara satu lainnya, sudah dalam kondisi stabil dan tinggal menunggu discharge,” jelasnya.

    Yvonne mengatakan saat ini Konjen RI Hong Kong terus memantau kondisi terkini. Untuk saat ini, belum ada laporan WNI lainnya yang turut menjadi korban kebakaran.

    “Saat ini Konjen RI Hong Kong dan sejumlah besar Satgas Pelindungan WNI KJRI kembali menuju lokasi kebakaran untuk mengunjungi warga kita yang tinggal di beberapa shelter di dekat lokasi kejadian. Satgas juga bawa bantuan makanan, minum dan barang-barang yang dibutuhkan, tidak hanya oleh warga kita, tapi juga bagi mereka yang terdampak,” jelasnya.

    Halaman 2 dari 4

    (isa/isa)

  • Petugas Kumpulkan 4 Ton Sampah Pascaperayaan HUT Persija di Bundaran HI

    Petugas Kumpulkan 4 Ton Sampah Pascaperayaan HUT Persija di Bundaran HI

    JAKARTA – Pascaperayaan HUT Persija di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Tanah Abang, Jakarta Pusat, menghasilkan sebanyak 4 ton sampah pada Kamis malam, 26 November.

    “Total sampah yang kita angkut dari semalam ada 4 ton sampah,” kata Kasudin LH Jakarta Pusat, Slamet Riyadi, Jumat, 28 November.

    Puluhan petugas gabungan dikerahkan untuk melakukan pembersihan sampah.

    “Kami mengerahkan 40 petugas dan 4 mobil sweeper dalam pembersihan sampah di HI,” ucapnya.

    Sementara jenis sampah yang diangkut petugas seperti sampah seperti botol minuman plastik, kembang api hingga botol minuman keras (Miras).

    Walikota Jakarta Pusat, Arifin menambahkan, pihaknya telah mengerahkan petugas dari beberapa Unit Perangkat Kerja Daerah (UKPD). Seperti Suku Dinas (Sudin) LH Jakarta Pusat, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota, dan Kecamatan.

    “Petugas gabungan seperti PPSU, Lingkung Hidup melakukan pembersihan sampah-sampah dan Pertamanan merapikan taman-taman yang terdampak,” katanya terpisah.

    Arifin juga mengajak warga masyarakat untuk menjaga kebersihan guna menciptakan Jakarta Pusat indah dan nyaman. Terlebih di kawasan bundaran HI yang merupakan salah satu icon.

  • Menteri Mukhtarudin: Indonesia Siaga Penuh Lindungi Pekerja Migran Korban Kebakaran Tai Po Hong Kong
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 November 2025

    Menteri Mukhtarudin: Indonesia Siaga Penuh Lindungi Pekerja Migran Korban Kebakaran Tai Po Hong Kong Nasional 28 November 2025

    Menteri Mukhtarudin: Indonesia Siaga Penuh Lindungi Pekerja Migran Korban Kebakaran Tai Po Hong Kong
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menyampaikan dukacita mendalam atas tragedi kebakaran dahsyat di Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, yang terjadi pada Rabu (26/11/2025).
    Kebakaran itu merenggut sedikitnya 75 jiwa, melukai 76 orang, dan menyebabkan 270 orang masih hilang hingga kini. Peristiwa itu juga berdampak serius bagi sejumlah
    pekerja migran
    Indonesia (
    PMI
    ) yang tinggal atau bekerja di kawasan tersebut.
    Pemerintah Indonesia melalui
    Kementerian P2MI
    memantau situasi secara intensif dan berkoordinasi dengan otoritas Hong Kong untuk memastikan keselamatan serta pemenuhan hak-hak PMI.
    Berdasarkan koordinasi terbaru dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hong Kong, kebakaran tersebut diklasifikasikan sebagai kejadian darurat alarm tingkat 5.
    Kebakaran bermula dari percikan api pada perancah bambu eksternal di Wang Cheong House, bangunan paling timur kompleks tersebut, sekitar pukul 14.51 waktu setempat.
    Api dengan cepat merambat ke delapan menara bangunan berusia 41 tahun itu. Dugaan sementara, kebakaran diperparah penggunaan material mudah terbakar, seperti papan polistirena untuk renovasi dinding luar senilai sekitar 42,43 juta dollar Hong Kong, serta cuaca kering dengan peringatan bahaya kebakaran dari Hong Kong Observatory.
    Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran dikerahkan, dan api baru sepenuhnya terkendali setelah lebih dari 24 jam. Seorang petugas pemadam, Ho Wai Ho (37), menjadi korban jiwa pertama di antara para pahlawan penyelamat.
    Otoritas Hong Kong telah menangkap tiga tersangka, dua direktur dan seorang konsultan perusahaan konstruksi yang menangani renovasi, atas dugaan kelalaian yang menyebabkan korban jiwa, termasuk keterlambatan evakuasi dan penggunaan material tidak sesuai standar keselamatan.
    Investigasi mendalam tengah dilakukan oleh pasukan khusus Hong Kong, termasuk penelusuran terhadap 16 inspeksi keselamatan yang pernah dilakukan Departemen Tenaga Kerja Hong Kong.
    Salah satu inspeksi terakhir mengeluarkan peringatan tertulis pada 20 November 2025 terkait pencegahan kebakaran.
    Menteri Mukhtarudin mengatakan, Kementerian P2MI mendukung penuh upaya otoritas Hong Kong dan mendorong transparansi agar tragedi serupa tidak terulang.
    Kompleks Wang Fuk Court diketahui merupakan permukiman padat yang dihuni ribuan warga di distrik suburban Tai Po, dekat perbatasan China Daratan.
    Hingga kini, relawan dan komunitas Indonesia di Hong Kong telah membuka posko bantuan di tempat penampungan sementara, seperti Kwong Fuk Community Hall, Tai Po Community Centre, serta beberapa sekolah lokal. Mereka menyediakan makanan, pakaian, dan pendampingan emosional bagi PMI terdampak.
    Kementerian P2MI juga menyelesaikan pendataan awal dan berkoordinasi dengan kepolisian Hong Kong melalui
    hotline
    pencarian korban di Fung Leung Kit Memorial Secondary School serta meja bantuan di Rumah Sakit Alice Ho Miu Ling Nethersole.
    Berdasarkan data yang diverifikasi, sebagian besar PMI dalam kondisi aman, meskipun beberapa mengalami cedera ringan akibat menghirup asap.
    “Namun, kami menyesal menyampaikan bahwa dua PMI, yaitu Novita dan Erawati, tidak terdaftar dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan,” ujar Mukhtarudin dalam siaran pers.
    Hal itu diketahui setelah pengecekan melalui sistem SMILE berdasarkan data paspor, nama, dan tanggal lahir mereka.
    Kementerian P2MI telah memulai proses pendaftaran darurat dan penyaluran bantuan sosial bagi keduanya. Lembaga pemerintah ini juga mengimbau seluruh PMI di Hong Kong untuk memverifikasi status perlindungan sosial melalui aplikasi resmi Kementerian P2MI.
    Untuk mendukung pemulihan psikologis korban dan keluarga, tersedia layanan bantuan berikut:
    Bagi pekerja migran yang membutuhkan layanan dalam Bahasa Indonesia dapat menghubungi Peduli Kasih Hong Kong Hotline: +852 5688 7554. 
    Tim konseling Kementerian P2MI siap memberi pendampingan 24 jam, termasuk dukungan repatriasi bila diperlukan.
    Menteri Mukhtarudin menegaskan, Kementerian P2MI berkomitmen menyampaikan pembaruan resmi seiring perkembangan investigasi dan koordinasi dengan otoritas Hong Kong.
    Ia juga mengimbau seluruh PMI di luar negeri untuk selalu memprioritaskan keselamatan, termasuk memastikan perlindungan kerja dan mematuhi prosedur keselamatan bangunan.
    “Mari kita doakan agar pencarian korban hilang segera membuahkan hasil dan proses pemulihan berjalan lancar. Indonesia bersatu untuk melindungi rakyatnya di mana pun berada,” ujar Mukhtarudin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah Tambah Kuota untuk Program Mudik Gratis Libur Akhir Tahun 2025

    Pemerintah Tambah Kuota untuk Program Mudik Gratis Libur Akhir Tahun 2025

    Jakarta: Pemerintah memastikan kuota program mudik gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) lebih besar dibanding tahun sebelumnya, sebagai upaya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat saat arus balik libur akhir tahun.

    Program tahunan yang dikoordinasikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini tetap menyediakan moda transportasi lengkap, mulai dari bus, kereta api, hingga kapal laut, untuk mengangkut masyarakat beserta sepeda motor mereka ke berbagai daerah tujuan.
     

    Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, menegaskan, pelaksanaan mudik gratis tahun ini akan mengikuti pola tahun sebelumnya, namun dengan kapasitas yang lebih luas.

    “Seperti tahun lalu, pemerintah melaksanakan mudik gratis bagi masyarakat, baik yang menggunakan bus maupun yang membawa sepeda motor. Tahun ini, kuotanya akan lebih besar,” jelas Suntana, dikutip Antara.

    Pemerintah menyiapkan kereta api dan kapal laut untuk mengangkut sepeda motor ke wilayah-wilayah tertentu. Langkah ini diambil untuk menekan angka kecelakaan, mengingat kecelakaan pemotor masih menjadi yang terbanyak selama masa mudik.

    Dengan fasilitas ini, masyarakat yang ingin mudik menggunakan sepeda motor bisa tetap aman, karena risiko kecelakaan di perjalanan bisa dikurangi.
    Kenaikan Kuota Peserta dan Sepeda Motor
    Suntana mengatakan, jumlah kuota peserta dan sepeda motor yang bisa diangkut masih dalam tahap finalisasi, namun dipastikan meningkat signifikan dibanding Nataru 2024.

    Sebagai perbandingan, pada Nataru 2024, Kemenhub menyediakan kapasitas 38.772 penumpang dan 2.320 unit sepeda motor.

    Dengan peningkatan kuota, diharapkan lebih banyak masyarakat bisa memanfaatkan program ini. Tidak hanya pemerintah pusat, sejumlah BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga dipastikan kembali menggelar program serupa.

    “Jumlahnya tentu akan kita umumkan resmi nanti. Selain pemerintah pusat, BUMN dan Gubernur DKI Jakarta juga akan melaksanakan program serupa, dan kuotanya dipastikan lebih banyak dibanding tahun lalu,” jelas Suntana.

    Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempermudah masyarakat mudik akhir tahun 2025 melalui peningkatan kuota program mudik gratis. Dengan kapasitas yang lebih besar dan fasilitas pengangkutan sepeda motor, diharapkan mudik Nataru 2025 berjalan lebih aman dan nyaman bagi semua pemudik.

    Jakarta: Pemerintah memastikan kuota program mudik gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) lebih besar dibanding tahun sebelumnya, sebagai upaya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat saat arus balik libur akhir tahun.
     
    Program tahunan yang dikoordinasikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini tetap menyediakan moda transportasi lengkap, mulai dari bus, kereta api, hingga kapal laut, untuk mengangkut masyarakat beserta sepeda motor mereka ke berbagai daerah tujuan.
     

    Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, menegaskan, pelaksanaan mudik gratis tahun ini akan mengikuti pola tahun sebelumnya, namun dengan kapasitas yang lebih luas.
     
    “Seperti tahun lalu, pemerintah melaksanakan mudik gratis bagi masyarakat, baik yang menggunakan bus maupun yang membawa sepeda motor. Tahun ini, kuotanya akan lebih besar,” jelas Suntana, dikutip Antara.

    Pemerintah menyiapkan kereta api dan kapal laut untuk mengangkut sepeda motor ke wilayah-wilayah tertentu. Langkah ini diambil untuk menekan angka kecelakaan, mengingat kecelakaan pemotor masih menjadi yang terbanyak selama masa mudik.
     
    Dengan fasilitas ini, masyarakat yang ingin mudik menggunakan sepeda motor bisa tetap aman, karena risiko kecelakaan di perjalanan bisa dikurangi.

    Kenaikan Kuota Peserta dan Sepeda Motor
    Suntana mengatakan, jumlah kuota peserta dan sepeda motor yang bisa diangkut masih dalam tahap finalisasi, namun dipastikan meningkat signifikan dibanding Nataru 2024.
     
    Sebagai perbandingan, pada Nataru 2024, Kemenhub menyediakan kapasitas 38.772 penumpang dan 2.320 unit sepeda motor.
     
    Dengan peningkatan kuota, diharapkan lebih banyak masyarakat bisa memanfaatkan program ini. Tidak hanya pemerintah pusat, sejumlah BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga dipastikan kembali menggelar program serupa.
     
    “Jumlahnya tentu akan kita umumkan resmi nanti. Selain pemerintah pusat, BUMN dan Gubernur DKI Jakarta juga akan melaksanakan program serupa, dan kuotanya dipastikan lebih banyak dibanding tahun lalu,” jelas Suntana.
     
    Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempermudah masyarakat mudik akhir tahun 2025 melalui peningkatan kuota program mudik gratis. Dengan kapasitas yang lebih besar dan fasilitas pengangkutan sepeda motor, diharapkan mudik Nataru 2025 berjalan lebih aman dan nyaman bagi semua pemudik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (SAW)

  • Paman Pelaku Penembakan 5 Petani Sawit Bengkulu: R Cabut Pistol daripada Pindah Alam…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 November 2025

    Paman Pelaku Penembakan 5 Petani Sawit Bengkulu: R Cabut Pistol daripada Pindah Alam… Regional 28 November 2025

    Paman Pelaku Penembakan 5 Petani Sawit Bengkulu: R Cabut Pistol daripada Pindah Alam…
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Keluarga R, asisten keamanan dan kehumasan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS), membeberkan kronologi penembakan lima petani di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, Senin (24/11/2025). Penjelasan disampaikan paman pelaku, Sahlan Sirad, yang mengaku mendapat mandat dari R untuk menerangkan kejadian tersebut.
    “Saat ini keponakan saya itu menjalani perawatan karena luka parah, ada tusukan benda tajam mengenai paru-parunya, tiap batuk mengeluarkan darah,” ujar Sahlan saat dihubungi via telepon, Jumat (28/11/2025).
    Sahlan mengatakan,
    penembakan
    terjadi setelah pembacokan dan penusukan terhadap R yang diduga dilakukan oleh provokator berinisial Ed dan rekan-rekannya yang menamakan diri Forum Masyarakat
    Pino Raya
    (FMPR).
    Ia menyebut peristiwa bermula ketika seorang perempuan berinisial Su, saudari Ed, memukul kepala R berkali-kali menggunakan pangkal pelepah
    sawit
    yang berduri.
    “R roboh dan darah segar membasahi kepalanya luka dua sayatan panjang 25 jahitan,” kata Sahlan.
    Saat R terjatuh, Ed disebut mengayunkan parang dan berhasil ditangkis R dengan tangan hingga menyebabkan luka dalam yang memerlukan 12 jahitan. Ia juga menambahkan bahwa sebelum menyerang R, Ed menarik-narik tangan manajer perusahaan Surmadi Damanik hingga terjadi keributan.
    Menurut Sahlan, serangan berlanjut saat seorang warga berinisial By diduga menusuk dagu R hingga tembus ke bawah lidah dengan 10 jahitan, lalu menginjak leher R.
    “Pada saat itulah R cabut pistol menembak By di perut. Dari pada pindah alam (mati) lebih baik pindah tidur di penjara ujar R, menyampaikan kepada saya,” ucapnya.
    Ia menyebut para penyerang langsung melarikan diri setelah suara tembakan terdengar. R kemudian ditolong rekan sesama pekerja dan dibawa ke RS Asyifa, Manna,
    Bengkulu
    Selatan.
    Sahlan mengeklaim keluarga mengantongi foto, video, serta kesaksian korban maupun saksi mata di lokasi kejadian.
    Menurutnya, keluarga kini fokus pada pemulihan R yang disebut mengalami dua tusukan dan tujuh luka bacokan.
    “Tusukan di bawah ketiak yang fatal mengenai paru-paru sudah dioperasi, setiap batuk masih mengeluarkan darah. Demi keamanan, perawatan R juga kami rahasiakan,” ujarnya.
    Ia menambahkan bahwa keluarga berencana melaporkan para terduga pembacok dan penusuk, yang disebut berjumlah lima orang, ke Polda Bengkulu.
    “Sembari menunggu R pulih, kami secepatnya akan melapor ke Polda Bengkulu,” katanya.
    Terkait
    kepemilikan senjata api
    , Sahlan menyebut keluarga tidak mengetahui bahwa R memiliki senjata tersebut. Ia menegaskan R siap menjalani proses hukum.
    “Ia mengatakan pada kami, akan siap bertanggungjawab atas apa yang dilakukan,” tuturnya.
    “R akan menjelaskan soal kepemilikan senjata api yang dia miliki di hadapan polisi, sebagai bentuk tanggung jawab,” lanjutnya.
    Sahlan juga menyampaikan bahwa keluarga melakukan penelusuran terkait klaim lahan dan mendapat informasi bahwa warga Desa Cinto Mandi maupun desa sekitar disebut tidak memiliki tanah di wilayah Hak Guna Usaha (HGU)
    PT ABS
    .
    “Memang ada warga desa lain yang menanami tanah HGU dengan sepengetahun pihak PT ABS dan mereka itu tidak ikut kegiatan meneror PT,” katanya.
    Ia mengaku melihat video yang beredar dan menilai FMPR tidak mampu menunjukkan legalitas kepemilikan lahan.
    “R dan warga ditembak merupakan korban provokasi, ada 12 orang provokator yang kami ketahui,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, lima
    petani
    tertembak oleh keamanan perusahaan perkebunan kelapa sawit pada Senin (24/11/2025). Dari pihak perusahaan, satu karyawan mengalami luka dan kritis di rumah sakit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.