Organisasi: API

  • Penggeledahan Kasus Bupati Ponorogo, KPK Sita BBE Hingga Senjata Api

    Penggeledahan Kasus Bupati Ponorogo, KPK Sita BBE Hingga Senjata Api

    Jakarta (beritajatim.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan serangkaian penggeledahan terkait penyidikan dugaan korupsi yang menjerat Sugiri Sancoko selaku Bupati Ponorogo periode 2021-2025 dan 2025-2030.

    Dalam penggeledahan tersebut, KPK turut menyita Barang Bukti Elektronik (BBE) hingga sejata api.

    “Dalam lanjutan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi suap dan gratifikasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Ponorogo, sepekan kemarin penyidik secara intensif melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi,” kata Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo, Senin (1/12/2025).

    Dia menjelaskan, diantaranya kegiatan penggeledahan dilakukan di wilayah Surabaya, yaitu di rumah SUG, rumah ELW, serta kantor CV. Raya Ilmi dan CV. Rancang Persada. Dalam penggeledahan tersebut penyidik mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti elektornik (BBE).

    “Sedangkan dalam penggeledahan di kantor PT Widya Satria, selain mengamankan dokumen dan BBE, penyidik juga menyita senjata api yang kemudian dititipkan ke Polda Jawa Timur,” katanya.

    Penyidik juga melakukan penggeledahan di wilayah Bangkalan, yakni di rumah KKH, yang merupakan Tenaga Ahli Bupati Ponorogo. Dalam penggeledahan itu juga diamankan sejumlah dokumen dan barbuk elektronik.

    Selanjutnya untuk di wilayah Ponorogo, masih menurut Budi, Penyidik juga melakukan penggeledahan di sejumlah tempat. Diantaranya di rumah SUG, rumah YSD yang merupakan PPK proyek Pembangunan Monumen Reog, MJB yakni PPK pembangunan RSUD dr. Harjono Ponorogo, serta rumah RLL yang merupakan Anggota DRPD Kab. Ponorogo, serta kantor CV. Wahyu Utama.

    “Dalam rangkaian penggeledahan ini, penyidik mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik,” ujarnya.

    Menurutnya, dari seluruh barang bukti yang diamankan tersebut selanjutnya akan didalami penyidik untuk membantu mengungkap perkara dugaan tindak pidana korupsi, baik dugaan suap terkait jabatan, suap proyek, maupun penerimaan lainnya atau gratifikasi.

    Budi juga menambahkan, KPK menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Ponorogo – Jawa Timur, yang mendukung penuh pemberantasan korupsi oleh KPK, demi mendukung perwujudan birokrasi pemerintahan yang bersih, dan pengadaan proyek yang transparan dan akuntable, sehingga hasilnya akan betul-betul kembali secara optimal untuk masyarakat melalui pembangunan daerah.

    Sebelumnya, KPK melakukan serangkaian penggeledahan terkait penyidikan dugaan korupsi yang menjerat Sugiri.

    “Selama empat hari maraton, dari hari selasa (11/11) hingga jumat (14/11), tim penyidik melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi, diantaranya di dinas PU, RSUD Ponorogo, rumah dinas bupati, rumah dinas sekda, rumah pribadi Sdr. SUG (Sugiri Sancoko, red), rumah Sdr. YUM (Yunus Mahatma (YUM) selaku Direktur RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo), rumah Sdr. SC (Sucipto selaku pihak swasta rekanan RSUD),” ujar Budi, beberapa waktu lalu.

    Dia menambahkan, dalam rangkaian penggeledahan tersebut, penyidik mengamankan dan menyita beberapa dokumen dan barang bukti elektronik yang terkait dengan perkara ini, seperti dokumen penganggaran maupun proyek.

    “Selain itu, dari rumah Sdr. YUM, penyidik juga mengamankan sejumlah aset bergerak, diantaranya sejumlah jam tangan mewah, 24 sepeda, serta 2 mobil mewah Jeep Rubicon dan BMW,” ujarnya.

    Selanjutnya, maaih menurut Budi, penyidik akan mengekstrak dan mempelajari setiap dokumen dan barang bukti elektronik yang disita untuk mendukung proses penyidikan ini. “Termasuk penyitaan aset-aset tersebut, selain untuk proses pembuktian juga sebagai langkah awal asset recovery,” katanya.

    Seperti diketahui, KPK menetapkan Sugiri Sancoko (SUG) selaku Bupati Ponorogo periode 2021-2025 dan 2025-2030 dan Agus Pramono (AGP) selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo yang telah menjabat sejak tahun 2012 hingga sekarang, sebagai tersangka. Penetapan tersangka menyusul operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK di lingkungan pemerintah kabupaten Ponorogo.

    KPK juga menetapkan dua tersangka lainnya yakni Yunus Mahatma (YUM) selaku Direktur RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo dan Sucipto (SC) selaku pihak swasta rekanan RSUD.

    Terhadap para tersangka dilakukan penahanan untuk 20 hari pertama yang terhitung sejak hari Sabtu, 8 November 2025 s.d. 27 November 2025. Penahanan dilakukan di Rumah Tahanan Negara Cabang Merah Putih, KPK.

    KPK mengungkapkan, terdapat tiga tiga klaster perkara yang menjerat Sugiri selaku Bupati Ponorogo
    periode 2021-2025 dan 2025-2030. Dari ketiga klaster perkara: dugaan suap terkait pengurusan jabatan, suap proyek pekerjaan di RSUD Ponorogo, dan penerimaan lainnya (gratifikasi).

    KPK menetapkan Sugiri sebegai tersangka dalam hal paket pekerjaan di lingkungan Pemkab Ponorogo diduga melakukan perbuatan TPK sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b, dan/atau Pasal 13 UU TPK.

    Kemudian Sugiri bersama-sama dengan Direktur RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo Yunus Maulana diduga melakukan perbuatan TPK sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf a atau b dan/atau Pasal 11 dan/atau Pasal 12B UU TPK jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Kemudian, terhadap Yunus dalam hal pengurusan jabatan diduga melakukan perbuatan TPK sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b, dan/atau pasal 13 UU TPK.

    Sedangkan terhadap Sugiri bersama-sama dengan Sekda Agus Pramono diduga melakukan perbuatan TPK sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf a atau b dan/atau Pasal 11 dan/atau Pasal 12B UU TPK jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (hen/ted)

  • 8
                    
                        KPK Sita Senjata Api Saat Geledah Kantor Kontraktor Museum Reog Ponorogo
                        Nasional

    8 KPK Sita Senjata Api Saat Geledah Kantor Kontraktor Museum Reog Ponorogo Nasional

    KPK Sita Senjata Api Saat Geledah Kantor Kontraktor Museum Reog Ponorogo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita senjata api saat menggeledah kantor PT Widya Satria di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (26/11/2025) kemarin.
    “Dalam
    penggeledahan
    di kantor PT Widya Satria, selain mengamankan dokumen dan barang bukti elektronik (BBE), penyidik juga menyita senjata api yang kemudian dititipkan ke Polda Jawa Timur,” kata Juru Bicara
    KPK
    Budi Prasetyo dalam keterangannya, Senin (1/12/2025).
    Penggeledahan tersebut dilakukan KPK terkait dengan
    kasus suap
    yang menjerat eks Bupati
    Ponorogo
    , Sugiri Sancoko.
    Budi mengatakan, KPK juga melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi di Surabaya, di antaranya rumah Sugiri Sancoko, Ely Widodo selaku adik Sugiri, serta kantor CV Raya Ilmi dan CV Rancang Persada.
    “Dalam penggeledahan tersebut, penyidik mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik,” ujarnya.
    Budi mengatakan, KPK melanjutkan penggeledahan di Ponorogo, di antaranya rumah Sugiri Sancoko, rumah PPK proyek Pembangunan Monumen Reog berinisial YSD, MJB selaku PPK pembangunan RSUD dr Harjono Ponorogo, serta rumah RLL yang merupakan Anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, serta kantor CV Wahyu Utama.
    “Dalam rangkaian penggeledahan ini, penyidik mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik,” tuturnya.
    Selain itu, KPK juga menggeledah rumah Kokoh Prio Utama selaku Tenaga Ahli Bupati Ponorogo di daerah Bangkalan.
    Dari penggeledahan itu, KPK juga menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik.
    Budi mengatakan, seluruh barang bukti yang diamankan selanjutnya akan didalami penyidik untuk membantu mengungkap perkara dugaan tindak pidana korupsi, baik dugaan suap terkait jabatan, suap proyek, maupun penerimaan lainnya atau gratifikasi.
    KPK mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Ponorogo – Jawa Timur, yang mendukung penuh pemberantasan korupsi.
    “Demi mendukung perwujudan birokrasi pemerintahan yang bersih, dan pengadaan proyek yang transparan dan akuntabel, sehingga hasilnya akan betul-betul kembali secara optimal untuk masyarakat melalui pembangunan daerah,” ucap dia.
    Diketahui, KPK menetapkan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dan tiga orang lainnya sebagai tersangka kasus suap pengurusan jabatan serta proyek RSUD Ponorogo dan penerimaan lainnya di Pemkab Ponorogo pada Jumat (7/11/2025).
    Tiga tersangka lainnya adalah Agus Pramono selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo; Yunus Mahatma selaku Direktur RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo; dan Sucipto selaku rekanan RSUD Ponorogo.
    Adapun keempat tersangka terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Ponorogo pada Jumat.
    Dalam perkara ini, KPK mengatakan, Sugiri menerima suap dari tersangka Yunus Mahatma selaku Direktur RSUD Harjono Ponorogo agar posisinya sebagai Direktur RSUD tidak diganti.
    KPK menemukan tiga kali penyerahan uang dari Yunus kepada Sugiri, yakni pada Februari 2025 sebesar Rp 400 juta, periode April-Agustus 2025 Rp 325 juta, dan uang Rp 500 juta yang diserahkan melalui kerabat Sugiri pada November 2025.
    KPK juga mengatakan, Sugiri menerima suap dalam paket pekerjaan di lingkungan RSUD Ponorogo dengan menerima fee sebesar Rp 1,4 miliar dari Sucipto selaku rekanan RSUD Harjono.
    Selain itu, KPK menemukan bahwa Sugiri melakukan penerimaan lain atau gratifikasi sebesar Rp 225 juta selama periode 2023-2025 dari Yunus dan uang Rp 75 juta dari pihak swasta pada Oktober 2025.
    KPK telah menahan para tersangka untuk 20 hari pertama yang terhitung sejak hari Sabtu, 8 November 2025 sampai dengan 27 November 2025 di Rutan cabang Merah Putih.
    Atas perbuatannya, Sugiri dan Yunus diduga melakukan perbuatan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf a atau b dan/atau Pasal 11 dan/atau Pasal 12B UU TPK juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
    Yunus, dalam hal pengurusan jabatan, diduga melakukan perbuatan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b, dan/atau Pasal 13 UU TPK.
    Sedangkan terhadap Sugiri, bersama-sama dengan Agus Pramono, diduga melakukan perbuatan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf a atau b dan/atau Pasal 11 dan/atau Pasal 12B UU TPK juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
    Sucipto, dalam hal paket pekerjaan di lingkungan Pemkab Ponorogo, diduga melakukan perbuatan TPK sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b, dan/atau Pasal 13 UU TPK.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penampakan Kereta Petani dan Pedagang yang Mulai Beroperasi Hari Ini 1 Desember 2025

    Penampakan Kereta Petani dan Pedagang yang Mulai Beroperasi Hari Ini 1 Desember 2025

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) secara resmi mulai mengoperasikan layanan baru Kereta Petani dan Pedagang pada hari ini, 1 Desember 2025. Layanan inovatif ini bertujuan untuk memfasilitasi mobilitas masyarakat, khususnya petani dan pedagang, dengan tarif yang sangat terjangkau.

    Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Arif Anwar, memastikan bahwa harga tiket layanan ini akan tetap terjangkau. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan kucuran dana Public Service Obligation (PSO) untuk menyubsidi layanan ini.

    “Kami instruksikan kepada KAI Commuter melalui skema PSO untuk mematok tarif Kereta Petani dan Pedagang pada harga Rp 3.000 seperti tarif layanan Commuter Line Merak agar tidak memberatkan masyarakat,” kata Arif dalam keterangan resmi, ditulis Senin (1/12/2025).

    Kereta petani dan pedagang beroperasi pada tahap awal di rute Merak–Rangkasbitung dan sebaliknya. Layanan ini tersedia sebanyak 14 perjalanan per hari, dengan jam operasional disesuaikan dengan aktivitas para petani dan pedagang.

    Rute akan diperluas hingga Tanah Abang setelah tahap awal berjalan optimal. Kereta ini menggunakan kelas ekonomi (K3) dengan subsidi pemerintah, memiliki 73 tempat duduk yang disusun sejajar di sisi kiri dan kanan gerbong agar penumpang dapat menempatkan barang dagangannya di depan secara aman.

     

  • Saatnya Publik Bertindak: Mereka Sudah Terlalu Jauh
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Desember 2025

    Saatnya Publik Bertindak: Mereka Sudah Terlalu Jauh Nasional 1 Desember 2025

    Saatnya Publik Bertindak: Mereka Sudah Terlalu Jauh
    Pemerhati masalah politik, pertahanan-keamanan, dan hubungan internasional. Dosen Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.
    TEPAT
    setahun lalu, saya berkesempatan mengunjungi Montana, negara bagian di Amerika Serikat yang berbatasan langsung dengan Kanada.
    Wilayah ini terkenal bukan hanya karena pegunungan dan taman nasionalnya yang megah, tetapi juga karena ekstremnya perubahan musim yang mereka hadapi.
    Musim dingin bisa membekukan segala hal, di mana salju menumpuk setinggi lutut, udara mengigit kulit, dan langit tampak pucat sepanjang hari.
    Sementara musim panas dapat berubah menjadi kebalikan yang total; kering, panas, dan rentan terhadap kebakaran.
    Saya tiba pada bulan November, saat musim dingin mulai merayap masuk. Warga sedang bersiap menghadapi suhu yang akan turun drastis.
    Namun justru dalam percakapan dengan beberapa penduduk lokal, mereka bercerita tentang hal lain. Bukan badai salju, bukan suhu ekstrem, tetapi tentang bagaimana musim panas di Montana pernah membawa mimpi buruk bagi seluruh wilayah itu.
    Mereka bercerita tentang satu tragedi besar, yang bermula dari satu tindakan kecil. Dan dari sanalah saya mulai memahami bagaimana tempat yang begitu indah bisa juga menjadi rentan.
    Cerita itu bukan hanya tentang alam, tetapi tentang manusia, dan tentang satu orang idiot yang mengubah sejarah Montana.
    “Dulu ada satu orang idiot,” kata seorang penduduk kepada saya. “Dia merokok, lalu melempar puntungnya ke semak kering. Dari situlah semuanya dimulai,” tambahnya.
    “Semua” yang dimaksud bukanlah api kecil yang cepat dipadamkan. “Semua” itu adalah kebakaran hutan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat tahun 2017.
    Ketika itu, api melalap lebih dari 270.000 hektar lahan, ratusan rumah musnah, ribuan orang harus mengungsi, kualitas udara memburuk sampai level berbahaya, dan miliaran dolar AS kerugian tercatat.
    Bayangkan, satu puntung rokok, satu tindakan tanpa pikir panjang, satu individu yang abai, tapi cukup untuk mengacaukan kehidupan jutaan orang.
    Cerita ini terus terngiang dalam benak saya ketika melihat apa yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera barat beberapa hari terakhir.
    Bila kita merenungin lebih jauh, sebenarnya banjir bandang, longsor, kebakaran hutan, polusi udara, dan krisis ekologis seolah menjadi rutinitas nasional. Kita seolah hidup dalam lingkaran setan antara kelalaian, penyesalan, dan pengulangan.
    Bedanya, kerusakan di sini jarang berasal dari satu orang idiot. Biasanya, kerusakan kita bersumber dari sistem yang membiarkan banyak orang, mulai dari pejabat, korporasi, hingga individu, bertindak seolah-olah bumi ini tidak memiliki batas.
    Mereka mengingat kejadian itu bukan sebagai siklus alam, tetapi sebagai bukti bahwa bencana sering kali merupakan hasil dari tindakan manusia. Bencana tidak jatuh dari langit — ia diciptakan.
    Pelajaran Montana sederhana, tapi keras, bahwa satu tindakan bodoh saja bisa mengguncang peradaban kecil.
    Indonesia punya persoalan yang jauh lebih besar. Kita menghadapi pola kerusakan sistematis. Menurut data Global Forest Watch, Indonesia kehilangan 1,19 juta hektar tutupan pohon primer antara 2015–2023.
    Di Sumatera Utara, banyak kabupaten berada dalam status rawan longsor, banjir, dan deforestasi.
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 3.500 bencana terjadi setiap tahun, mayoritas bersifat hidrometeorologis — banjir, longsor, kekeringan — yang sebagian besar dipicu oleh degradasi lingkungan.
    Ini bukan hanya soal alam. Ini soal manusia.
    Pertanyaannya kembali muncul, kalau satu puntung rokok saja bisa disebut tindakan idiot, maka apa sebutan tepat untuk mereka yang merusak satu provinsi?
    Kita hidup dalam negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, kebutuhan energi besar, dan urbanisasi pesat. Namun, kita juga hidup dalam negara yang kerap menganggap lingkungan sekadar “ruang kosong” yang boleh diisi apa saja.
    Dalam banyak kasus, ketika banjir atau longsor terjadi, kita sering buru-buru menyalahkan sistem yang korup. Itu tidak sepenuhnya salah. 
    Namun, persoalannya: itu terus berulang. Dari tahun ke tahun, laporan bencana datang seperti kalender tahunan. Sementara penyebab sosial-ekologisnya jarang dibahas secara jujur.
    Dalam konteks inilah, kata “idiot” sebenarnya bukan hinaan personal. Ia adalah cermin moral. Simbol untuk menggambarkan betapa kita, sebagai masyarakat, sudah terlalu lama gagal memahami batas ekologi tempat kita hidup.
    Kita menganggap hutan sebagai ruang kosong, sungai sebagai saluran sampah, lahan resapan sebagai peluang bisnis, dan kawasan gambut sebagai tanah tidur yang harus dibangunkan dengan api.
    Realitasnya berbicara lebih keras dari pidato pejabat mana pun: izin tambang diberikan di kawasan resapan air, pembangunan perumahan dilakukan di tepi sungai, hutan lindung berubah menjadi kebun monokultur, dan gambut dibakar demi membuka lahan baru.
    Semua terjadi bukan oleh “sistem” semata, tetapi oleh manusia yang memilih di dalam sistem itu.
    Di sinilah relevansi pemikiran sejarah menjadi penting. Dr. Kadjat Hartojo, dalam kata pengantar
    Raja, Priyayi dan Kawula
    karya Kuntowijoyo, mengutip sejarawan besar Marc Bloch—pelopor Mazhab Annales—bahwa yang menggerakkan mekanisme masyarakat bukan hukum positif, melainkan bawah sadar kolektif masyarakat itu sendiri.
    Hukum hanyalah teks. Yang menggerakkan tindakan adalah mentalitas.
    Korupsi bukan hanya dosa individual; dia adalah kompromi sosial yang berlangsung lama, yang ditopang budaya diam, budaya takut, dan budaya permisif.
    Puntung rokok di Montana adalah kelalaian kecil yang berakibat besar. Di Indonesia, kita menyaksikan kelalaian besar yang dilakukan kecil-kecilan setiap hari, oleh pejabat yang menandatangani izin tanpa kajian, oleh pengusaha yang menebang hutan tanpa reboisasi, oleh masyarakat yang membiarkan sungai dipersempit demi parkir tambahan, dan oleh kita sendiri yang memilih diam ketika tahu ada yang salah.
    Jika satu puntung memicu kebakaran terbesar di Montana, lalu apa bedanya satu izin yang disalahgunakan? Satu proyek yang mengorbankan hutan? Satu suap yang membuka akses ke kawasan lindung?
    Dampaknya, jelas jauh lebih brutal. Korban jauh lebih besar. Lukanya jauh lebih lama.
    Dan itulah pertanyaan yang harus kita jawab bersama. Beranikah kita menyebut mereka “idiot”? Bukan untuk merendahkan, tetapi untuk menegaskan batas moral yang harus dijaga.
    Karena yang terjadi hari ini, ratusan jiwa sudah melayang akibat banjir bandang dan longsor, ribuan orang kehilangan rumah, desa-desa rusak, dan masa depan anak-anak patah sebelum sempat tumbuh, di tiga provinsi sekaligus! Bukan hanya tragedi alam, tetapi tragedi pilihan manusia.
    Kalau masyarakat Montana bisa belajar dari satu kelalaian dan menumbuhkan stigma sosial terhadap perokok sembarangan demi melindungi alam mereka, mengapa kita tidak bisa melakukan hal serupa terhadap para pelaku korupsi dan perusak lingkungan yang skalanya jauh lebih besar?
    Sampai kapan kita akan berpura-pura tidak tahu? Sampai kapan kita hanya marah di media sosial, tetapi diam di dunia nyata?
    Apakah ribuan korban yang jatuh hari ini masih belum cukup untuk menggugah kesadaran kolektif kita?
    Jika trauma lingkungan di Montana melahirkan kewaspadaan, trauma di Indonesia seharusnya melahirkan ketegasan sosial.
    Kita harus mulai berani memberikan sanksi sosial kepada para perusak lingkungan, mafia tambang, mafia izin, dan pejabat yang menggadaikan keselamatan publik demi keuntungan pribadi.
    Kita harus mulai menganggap mereka sebagai ancaman publik yang nyata, seperti warga Montana menganggap perokok sembarangan sebagai bahaya.
    Karena pada akhirnya, bencana tidak lahir dari satu hujan deras. Bencana lahir dari satu mentalitas yang dibiarkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Citanusa Mulai Proyek Hunian Seluas 4 Ha di Karawang Barat

    Citanusa Mulai Proyek Hunian Seluas 4 Ha di Karawang Barat

    Bisnis.com, JAKARTA—Citanusa Group mulai melakukan ground breaking kawasan residensial seluas 4 hektare (Ha) bertajuk Grahayana Homes di Karawang Barat.

    Direktur Citanusa Group Nerisa Arviana menyampaikan prosesi ini menandai dimulainya pembangunan massal untuk seluruh konsumen yang telah melakukan pembelian pada fase awal. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (29/11/2025) itu juga menunjukkan komitmen Citanusa untuk memastikan proses konstruksi berjalan sesuai rencana dan target serah terima.

    Karawang Barat dipilih sebagai lokasi pengembangan proyek Grahayana Homes karena fondasi pertumbuhan wilayah ini sangat kuat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Karawang per Agustus 2024, jumlah penduduk bekerja mencapai sekitar 1,15 juta orang, meningkat sekitar 30.730 orang dibanding tahun sebelumnya.

    Dari jumlah tersebut, sektor manufaktur menyerap 32,22% tenaga kerja. Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka (TPT) berhasil menurun dari 8,95% menjadi 8,04%.

    Kemudian mengutip data dari Databoks, jumlah penduduk di Kabupaten Karawang tercatat mencapai 2,57 juta jiwa per 2024. Usia produktif tercatat mendominasi hingga 1,7 juta atau 65,96% dari total jumlah penduduk di Karawang.

    “Beragam indikator ini menunjukkan bagaimana Karawang terus berkembang menjadi pusat industri dan investasi yang strategis,” ujar Nerisa dalam keterangan resmi, Senin (1/12/2025).

    Di tengah denyut aktivitas industri yang dinamis dan tingginya kelompok usia produktif, kebutuhan akan hunian yang representatif, nyaman, serta dekat dengan pusat aktivitas keluarga menjadi semakin penting dan meningkat.

    Nerisa menyebut, potensi besar kawasan Karawang Barat sebagai wilayah hunian masa depan yang menjanjikan. Pertumbuhan industri yang masif dan kebutuhan hunian yang terus meningkat menjadikan Karawang Barat sebagai wilayah dengan nilai investasi yang sangat progresif.

    Kawasan Grahayana Homes seluas 4 Ha ini menghadirkan pendekatan arsitektur modern tropis yang menekankan pencahayaan natural, ventilasi silang yang optimal, jendela besar yang menghadirkan kesejukan alami, serta ruang-ruang yang minim sekat untuk memberikan kenyamanan bergerak bagi penghuni.

    Dengan desain berplafon tinggi dan bentuk atap yang menyesuaikan iklim tropis, keseluruhan karakter rumah menghadirkan suasana elegan dan sehat.

    Dalam tahap pemasaran awal ini, Grahayana Homes merilis 70 unit hunian sebagai bagian dari pendekatan penjualan yang terukur. Seluruh unit tersebut mencakup tiga tipe rumah yang disiapkan untuk berbagai kebutuhan keluarga.

    Unit tersebut mencakup meliputi tipe Alaya dengan luas 6×10, LT/LB: 36/60 m2 menjadi pilihan bagi pasangan muda yang baru memulai perjalanan keluarga. Tipe Denaya dengan luas 6×12, LT/LB 59/72 m² menawarkan ruang lebih leluasa bagi keluarga yang berkembang.

    Kemudian tipe Kaanti dengan luas 7×12, LT/LB 90/88 m² dirancang untuk keluarga yang menginginkan hunian dengan ruang lebih luas dan atmosfer yang lebih premium. Ketiga tipe tersebut hadir dengan kisaran harga mulai dari Rp500 jutaan hingga Rp900 jutaan, dengan kemudahan cicilan mulai Rp3 jutaan per bulan.

    Selain hunian residensial, kawasan ini juga menghadirkan ruko yang dipasarkan mulai Rp800 jutaan untuk mendukung aktivitas bisnis di lingkungan sekitar.

    Akses Kawasan juga menjadi salah satu nilai tambah Grahayana Homes. Lokasi yang strategis dan hanya berjarak satu menit dari Jl. Tuparev, pusat perniagaan Kota Karawang. Penghuni dapat mencapai pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, dan pasar tradisional hanya dalam 5 menit.

    Rumah Sakit, pusat pemerintahan, dan universitas dapat dijangkau dalam 7 menit, sementara akses ke Tol Karawang Barat membutuhkan sekitar 15 menit perjalanan. Keberadaan fasilitas publik ini memastikan bahwa kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan mudah dan efisien.

    Pada tahun pertama pembangunan, Citanusa menargetkan penyelesaian land development dan utilitas kawasan, sekaligus memulai konstruksi unit-unit awal yang direncanakan dapat diserahterimakan sekitar 18 bulan sejak pemesanan.

    Pada fase ini, sekitar 70 unit atau 30% dari total pengembangan tahap pertama dipasarkan, dengan target penyerapan 30%–35% hingga akhir tahun 2025. Target ini ditetapkan agar progres pembangunan dan pemasaran berjalan seimbang serta memberikan kepastian yang jelas bagi konsumen sejak awal.

    Sebagai informasi, Citanusa Group mulai bertransformasi menjadi pengembang atau developer pada 1997 dengan proyek pembangunan Pasar Pagi Cirebon yang menjadi pusat perdagangan terbesar di kota Cirebon saat itu.

    Kini Citanusa Group terus melakukan ekspansi di berbagai sektor komersial dan residensial di berbagai wilayah yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Cirebon, Batam, dan Karawang.

  • Cerita Petugas Damkar Surabaya, Evakuasi Ayam hingga Lerai Pertengkaran Mantan Pacar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Desember 2025

    Cerita Petugas Damkar Surabaya, Evakuasi Ayam hingga Lerai Pertengkaran Mantan Pacar Surabaya 1 Desember 2025

    Cerita Petugas Damkar Surabaya, Evakuasi Ayam hingga Lerai Pertengkaran Mantan Pacar
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Tidak hanya memadamkan api, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya pernah mengevakuasi ayam sampai melerai pasangan bertengkar.
    Kejadian ini dialami tim rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Pemerintah Kota Surabaya selama menangani laporan.
    Salah satu tim rescue DPKP Surabaya, Wilfran (28) menceritakan pada suatu malam pernah menerima laporan kendaraan roda dua tergembok di kawasan Stasiun Pasarturi, tak jauh dari pos tempat ia bertugas.
    “Pertamanya laporan evakuasi gembok sepeda motor, saya berangkat berdua sama teman saya,” kata Wilfran kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2025).
    Sesampai di lokasi, Wilfran dibuat bingung sebab petugas KAI tak memberikan respon apa-apa bila memang ada laporan kejadian. Setelahnya, ia menyisir lokasi dan dipanggil oleh pelapor (perempuan).
    “Saya belum sempat turun diomeli sama pelapornya. Pelapor ini melaporkan sepeda motor pacarnya (laki-laki) digembok sama mantan si pacarnya (perempuan) karena pacarnya punya utang sama mantannya.”
    “Aslinya yang berdebat cewek dengan cewek, mantan dengan pacar,” ucapnya.
    Pelapor meminta petugas damkar membuka gembok pada sepeda motor. Petugas memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan namun lebih dulu meminta izin kepada pihak KAI selaku pemangku kebijakan di lokasi.
    “Terus saya tanyakan ke petugas KAI yang sedang koordinasi, saya tunggu di situ mereka debat lama gak selesai-selesai,” terangnya.
    Wilfran pun menanyakan kembali ke pelapor apakah kunci gembok dibuka atau tidak. Tapi, terlapor atau mantan si pacar memaksa tidak. Wilfran pun semakin bingung dihadapkan dua pilihan.
    “Si mantan pacarnya gak mau dibuka karena pacar pelapor punya utang. Mau gak mau, saya di tengah jadi tumbukan antara pelapor dan tukang gembok, akhirnya mereka gondok-gondokan ke saya,” jelasnya.
    Wilfran pun memberikan solusi, ia bisa melayani membongkar gembok tetapi meminta persetujuan ke Polsek setempat karena terpaut ranah hukum.
    “Kalau saya buka, dilaporkan bahwa saya membantu melepaskan orang yang punya masalah. Tapi kalau saya gak bantu, saya bisa dilaporkan yang gembok, jadi mau gak mau harus ke Polsek,” tuturnya.
    Petugas damkar pun kembali ke pos dengan pesan apabila tetap ingin dibuka gemboknya maka silakan menghubungi kembali.
    “Mereka akhirnya ke Polsek, saya pulang gak berani karena masalah uang besar,” paparnya.
    Terpisah, laporan unik yang pernah diterima oleh petugas damkar DPKP Surabaya lainnya, Elfanio (34) yakni mengevakuasi ayam terlepas naik ke atas atap pabrik.
    “Evakuasi ayam, yang ada di atas atap pabrik. Kita udah berangkat dengan alat rescue lengkap ternyata yang dievakuasi seekor ayam,” kata Elfanio disambut tawa.
    Lebih lanjut, Elfanio bilang bahwa suatu hari saat petugas sedang bersantai di ruang rescue, didatangi seseorang yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) untuk cek khodam.
    “Pernah waktu itu ada orang masuk ke sini tiba-tiba tangannya gini (gerakan layaknya meramal) mau cek khodam. Tapi sepertinya ODGJ,” tuturnya.
    Pengalaman lain, petugas damkar Abdul Aziz (33) pernah menyelam malam-malam selama 1,5 jam untuk mencari sebuah handphone yang nyemplung ke sungai.
    “Cari hp ke sungai malam-malam di daerah Taman Sejarah. Hpnya milik staf area wahana bola apung di taman itu. Bilangnya Iphone tipe terbaru ternyata bukan,” katanya.
    Sebetulnya, petugas tidak diperbolehkan melakukan penyelaman pada malam hari untuk keselamatan. Tetapi, petugas gak ingin mengecewakan warga sehingga memutuskan tetap menyelam.
    “Sebenarnya gak boleh tapi demi pelayanan kami akhirnya nyelam belasan kali sampai 1,5 jam baru ketemu hpnya,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harmoni Musik dan Pesan Kemanusiaan dalam Simfoni Perdamaian

    Harmoni Musik dan Pesan Kemanusiaan dalam Simfoni Perdamaian

    Jakarta: Metro TV merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-25 pada 25 November 2025. Menyambut momen bahagia ini, salah satu stasiun berita ternama di Tanah Air tersebut menggelar malam perayaan dengan konser Simfoni Perdamaian bertema “Journey With Empathy” di Studio Grand Metro TV, Jakarta Barat, pada Selasa, 25 November 2025.
     
    Acara ini menjadi refleksi perjalanan seperempat abad Metro TV dan ajakan untuk terus menyebarkan empati, serta semangat persatuan melalui jurnalisme.
     
    Puncak perayaan dihadiri sejumlah tokoh penting nasional. Di antaranya, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Pendidikan Dasar Menengah RI Abdul Muti, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri UMKM Maman Abdurahman, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menteri P2MI Mukhtarudin, hingga Kapuspen TNI Mayjen (Mars) Freddy Ardianzah. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya fungsi media sebagai perekat sosial dalam keragaman.
     
    Hadir pula sejumlah penjabat dari Media Group seperti CEO Media Group M. Mirdal Akib, Deputi Chairman Media Group Lestari Moerdijat, serta Direktur Utama Metro TV Arief Suditomo.
     
    Pada kesempatan itu, Puan Maharani memberikan sambutan. Ia mengapresiasi puncak perayaan HUT ke-25 Metro TV yang bertemakan “Journey with Empathy.” Hal itu dinilai menegaskan komitmen stasiun berita ini untuk terus menghadirkan informasi yang menyejukkan serta mempererat persatuan bangsa.
     
    “Bagaimana kita berempati, bagaimana kita bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan hati,” ujar Puan Maharani.
     
    Sementara itu, Sufmi Dasco Ahmad menyoroti konsistensi Metro TV dalam menjaga objektivitas dan kredibilitas, menjadikannya referensi media yang sehat dan konstruktif dalam lanskap media Indonesia.
     
    “Metro TV di tengah dinamika Indonesia selalu memberikan gambaran yang nyata dan fakta dalam meliput berbagai berita dan objektif. Tentunya juga banyak kritik-kritik yang membangun tetapi sehat,” kata Dasco.
     
    Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah juga memberikan pesan penting untuk Metro TV dalam perayaan ulang tahun ke-25. Ia menyoroti peran sentral media dalam menjaga persatuan.
     
    “Tentunya peran media sangat penting. Tentunya kita hari ini tahu bahwa media tidak hanya media penyiaran. Sebagai media, tentunya perdamaian ini penting sebagai sarana kepada masyarakat publik Indonesia bahwa negara kita adalah negara majemuk, Bhinneka Tunggal Ika, dan itu harus terus dipupuk. Peran media sangat penting,” kata Ubaidillah.

     

     
    Surya Paloh: Harapan untuk Media & Bangsa
    Dalam sambutannya sebagai pemilik Media Group sekaligus Ketua Partai NasDem, Surya Paloh menyampaikan harapan agar Metro TV terus menjadi ‘energi positif’ bagi bangsa Indonesia.
     
    “Semoga Metro TV tetap menjadi energi positif bagi bangsa ini dan selalu menebarkan empati,” ujar Surya Paloh.
     
    “Di sini hadir jurnalisme jujur dan mendapatkan nilai kemanusiaan di posisinya yang tertinggi,” lanjutnya.
     
    Surya Paloh menegaskan bahwa Metro TV bukan sekadar penyampai informasi, melainkan ruang edukasi dan pengisi ruang publik dengan semangat kemanusiaan.
     
    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemirsa dan relasi Metro TV, serta seluruh karyawan dan insan Metro TV — atas dedikasi dan perjalanan bersama dalam semangat “Journey with Empathy”.
     
    Penampilan Spektakuler & Nuansa Harmoni
    Pada acara ini, panggung Simfoni Perdamaian dihiasi penampilan dari sejumlah musisi dan seniman lintas generasi, termasuk Virzha, Lyodra, Maliq & D’Essentials, Sujiwo Tejo, Aminoto Kosin Orchestra, ICYC Cordana, Fabas Art, serta Elang Biru, memadukan musik dan narasi kemanusiaan dengan pesan perdamaian dan persatuan.
     
    Tidak hanya menampilkan hiburan, konseri ini juga menjadi narasi kemanusiaan: musik dan pertunjukan sebagai medium menyampaikan pesan perdamaian, persatuan, dan harapan, menjadikan malam puncak sebagai momen emosional sekaligus reflektif.
     
    Selain itu, malam puncak perayaan ini menjadi momen untuk memberikan apresiasi tertinggi melalui penghargaan ‘Trophy for Humanity’ kepada individu-individu inspiratif yang telah menunjukkan keberanian dan ketulusan luar biasa dalam tindakan kemanusiaan.
     
    Sesi pertama, penghargaan diberikan kepada:

    – Ibda Nur Ali Swandi (Bon Ali): Polisi di Yogyakarta yang mendirikan rumah singgah dan fasilitas umum gratis.

    – Candra Anggara: Penjaga palang pintu kereta api Daop 1 Jakarta yang berdedikasi menjaga keselamatan ribuan jiwa.

    Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Jenderal Polisi Listio Sigit Prabowo dan Ibu Puan Maharani.

    Penghargaan sesi kedua diberikan kepada jurnalis dan penegak hukum yang berdiri teguh untuk kebenaran dan keadilan:

    – Iqbal Himawan (Jurnalis Metro TV): Atas keberaniannya meliput di zona konflik.

    – Tegar Prasetya (Jaksa): Atas upayanya menghadirkan layanan hukum humanis hingga ke wilayah 3T.

    Di sesi terakhir, penghargaan diberikan kepada pahlawan yang mengorbankan diri demi orang lain:

    – Bimo Margo Hutomo (Petugas Damkar): Yang terluka parah saat memastikan keamanan timnya dalam operasi pemadaman.

    – Kolonel Penerbang Puguh Yulianto: Memimpin Satgas Garuda Merah Putih 2 dalam penyaluran bantuan logistik bagi rakyat Gaza, sebagai wujud solidaritas bangsa.
     
    Arti Simfoni Perdamaian dalam Seperempat Abad Metro TV
    Gelaran Simfoni Perdamaian bukan sekadar acara hiburan atau selebrasi ulang tahun. Perayaan ini menjadi simbol konsistensi Metro TV dalam menjaga nilai-nilai jurnalistik yang humanis, empati, dan persatuan. Kombinasi musik, narasi, dan kehadiran tokoh serta seniman mencerminkan upaya membangun dialog sosial dan memperkuat kohesi bangsa.
     
    Dengan komitmen dari para pemimpin seperti Surya Paloh, Metro TV menegaskan bahwa di usia 25 tahun, tonggak ini bukan hanya perayaan, tetapi momentum untuk melangkah ke depan, sebagai media yang terus relevan, mampu memberi energi positif, dan menyuarakan nilai kemanusiaan.

     
    Dipersembahkan oleh:

    Didukung oleh:

    Jakarta: Metro TV merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-25 pada 25 November 2025. Menyambut momen bahagia ini, salah satu stasiun berita ternama di Tanah Air tersebut menggelar malam perayaan dengan konser Simfoni Perdamaian bertema “Journey With Empathy” di Studio Grand Metro TV, Jakarta Barat, pada Selasa, 25 November 2025.
     
    Acara ini menjadi refleksi perjalanan seperempat abad Metro TV dan ajakan untuk terus menyebarkan empati, serta semangat persatuan melalui jurnalisme.
     
    Puncak perayaan dihadiri sejumlah tokoh penting nasional. Di antaranya, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Pendidikan Dasar Menengah RI Abdul Muti, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri UMKM Maman Abdurahman, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menteri P2MI Mukhtarudin, hingga Kapuspen TNI Mayjen (Mars) Freddy Ardianzah. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya fungsi media sebagai perekat sosial dalam keragaman.
     
    Hadir pula sejumlah penjabat dari Media Group seperti CEO Media Group M. Mirdal Akib, Deputi Chairman Media Group Lestari Moerdijat, serta Direktur Utama Metro TV Arief Suditomo.
     
    Pada kesempatan itu, Puan Maharani memberikan sambutan. Ia mengapresiasi puncak perayaan HUT ke-25 Metro TV yang bertemakan “Journey with Empathy.” Hal itu dinilai menegaskan komitmen stasiun berita ini untuk terus menghadirkan informasi yang menyejukkan serta mempererat persatuan bangsa.
     
    “Bagaimana kita berempati, bagaimana kita bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan hati,” ujar Puan Maharani.
     
    Sementara itu, Sufmi Dasco Ahmad menyoroti konsistensi Metro TV dalam menjaga objektivitas dan kredibilitas, menjadikannya referensi media yang sehat dan konstruktif dalam lanskap media Indonesia.
     
    “Metro TV di tengah dinamika Indonesia selalu memberikan gambaran yang nyata dan fakta dalam meliput berbagai berita dan objektif. Tentunya juga banyak kritik-kritik yang membangun tetapi sehat,” kata Dasco.
     
    Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah juga memberikan pesan penting untuk Metro TV dalam perayaan ulang tahun ke-25. Ia menyoroti peran sentral media dalam menjaga persatuan.
     
    “Tentunya peran media sangat penting. Tentunya kita hari ini tahu bahwa media tidak hanya media penyiaran. Sebagai media, tentunya perdamaian ini penting sebagai sarana kepada masyarakat publik Indonesia bahwa negara kita adalah negara majemuk, Bhinneka Tunggal Ika, dan itu harus terus dipupuk. Peran media sangat penting,” kata Ubaidillah.
     
     

     

    Surya Paloh: Harapan untuk Media & Bangsa

    Dalam sambutannya sebagai pemilik Media Group sekaligus Ketua Partai NasDem, Surya Paloh menyampaikan harapan agar Metro TV terus menjadi ‘energi positif’ bagi bangsa Indonesia.
     
    “Semoga Metro TV tetap menjadi energi positif bagi bangsa ini dan selalu menebarkan empati,” ujar Surya Paloh.
     
    “Di sini hadir jurnalisme jujur dan mendapatkan nilai kemanusiaan di posisinya yang tertinggi,” lanjutnya.
     
    Surya Paloh menegaskan bahwa Metro TV bukan sekadar penyampai informasi, melainkan ruang edukasi dan pengisi ruang publik dengan semangat kemanusiaan.
     
    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemirsa dan relasi Metro TV, serta seluruh karyawan dan insan Metro TV — atas dedikasi dan perjalanan bersama dalam semangat “Journey with Empathy”.
     

    Penampilan Spektakuler & Nuansa Harmoni

    Pada acara ini, panggung Simfoni Perdamaian dihiasi penampilan dari sejumlah musisi dan seniman lintas generasi, termasuk Virzha, Lyodra, Maliq & D’Essentials, Sujiwo Tejo, Aminoto Kosin Orchestra, ICYC Cordana, Fabas Art, serta Elang Biru, memadukan musik dan narasi kemanusiaan dengan pesan perdamaian dan persatuan.
     
    Tidak hanya menampilkan hiburan, konseri ini juga menjadi narasi kemanusiaan: musik dan pertunjukan sebagai medium menyampaikan pesan perdamaian, persatuan, dan harapan, menjadikan malam puncak sebagai momen emosional sekaligus reflektif.
     
    Selain itu, malam puncak perayaan ini menjadi momen untuk memberikan apresiasi tertinggi melalui penghargaan ‘Trophy for Humanity’ kepada individu-individu inspiratif yang telah menunjukkan keberanian dan ketulusan luar biasa dalam tindakan kemanusiaan.
     
    Sesi pertama, penghargaan diberikan kepada:
     
    – Ibda Nur Ali Swandi (Bon Ali): Polisi di Yogyakarta yang mendirikan rumah singgah dan fasilitas umum gratis.

    – Candra Anggara: Penjaga palang pintu kereta api Daop 1 Jakarta yang berdedikasi menjaga keselamatan ribuan jiwa.
     
    Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Jenderal Polisi Listio Sigit Prabowo dan Ibu Puan Maharani.
     
    Penghargaan sesi kedua diberikan kepada jurnalis dan penegak hukum yang berdiri teguh untuk kebenaran dan keadilan:
     
    – Iqbal Himawan (Jurnalis Metro TV): Atas keberaniannya meliput di zona konflik.
     
    – Tegar Prasetya (Jaksa): Atas upayanya menghadirkan layanan hukum humanis hingga ke wilayah 3T.
     
    Di sesi terakhir, penghargaan diberikan kepada pahlawan yang mengorbankan diri demi orang lain:
     
    – Bimo Margo Hutomo (Petugas Damkar): Yang terluka parah saat memastikan keamanan timnya dalam operasi pemadaman.
     
    – Kolonel Penerbang Puguh Yulianto: Memimpin Satgas Garuda Merah Putih 2 dalam penyaluran bantuan logistik bagi rakyat Gaza, sebagai wujud solidaritas bangsa.
     

    Arti Simfoni Perdamaian dalam Seperempat Abad Metro TV

    Gelaran Simfoni Perdamaian bukan sekadar acara hiburan atau selebrasi ulang tahun. Perayaan ini menjadi simbol konsistensi Metro TV dalam menjaga nilai-nilai jurnalistik yang humanis, empati, dan persatuan. Kombinasi musik, narasi, dan kehadiran tokoh serta seniman mencerminkan upaya membangun dialog sosial dan memperkuat kohesi bangsa.
     
    Dengan komitmen dari para pemimpin seperti Surya Paloh, Metro TV menegaskan bahwa di usia 25 tahun, tonggak ini bukan hanya perayaan, tetapi momentum untuk melangkah ke depan, sebagai media yang terus relevan, mampu memberi energi positif, dan menyuarakan nilai kemanusiaan.
     
     
    Dipersembahkan oleh:

     

     
    Didukung oleh:
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • 5 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Reed Diffuser, Cek Cara yang Benar

    5 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Reed Diffuser, Cek Cara yang Benar

    YOGYAKARTA – Reed diffuser jadi solusi praktis untuk membuat rumah selalu harum tanpa listrik atau api. Tapi sayangnya, banyak orang memakai reed diffuser dengan cara yang kurang tepat sehingga wanginya cepat menghilang. Padahal, jika digunakan dengan benar, diffuser bisa membuat suasana ruangan terasa lebih nyaman dan menyenangkan. Berikut dijelaskan, kesalahan umum saat menggunakan reed diffuser serta cara memakainya dengan benar.

    1. Tidak membalik stick reed secara berkala

    Jika stick reed tidak dibalik, minyak aromanya tidak tersirkulasi dengan baik sehingga wangi cepat memudar. Membalik reed setiap beberapa hari membantu ujung reed tetap basah dan aroma menyebar lebih konsisten. Dengan perawatan kecil ini, hasilnya bakal jauh terasa.

    2. Menempatkan diffuser di lokasi yang kurang tepat

    Menaruh diffuser dekat ventilasi udara, cahaya matahari langsung, atau sumber panas bisa mempercepat penguapan minyak. Hasilnya, aroma cepat habis dan tidak sempat menyebar ke ruangan. Mengutip Better Homes & Gardens, disarankan pilih area yang strategis dan stabil untuk meletakkan diffuser agar bekerja optimal.

    Ilustrasi kesalahan umum saat menggunakan reed diffuser (Freepik)

    3. Menggunakan terlalu banyak diffuser dalam satu ruangan

    Menambahkan beberapa diffuser di satu ruangan bukan jaminan aroma makin harum. Aroma yang saling bertabrakan justru bisa bikin kepala pusing dan ruangan tercium kurang nyaman. Lebih baik gunakan satu diffuser yang sesuai luas ruangan dan tambah reed jika ingin aroma sedikit lebih kuat.

    4. Memilih ukuran diffuser yang tidak sesuai ruangan

    Diffuser besar di ruangan kecil bisa membuat aroma terlalu menyengat, sedangkan diffuser kecil di ruangan besar membuat aroma hampir tidak terasa. Pilih diffuser sesuai ukuran ruangan agar aromanya seimbang dan lebih tahan lama.

    5. Mengabaikan keamanan dan perlindungan furnitur

    Minyak aroma bisa menetes dan berpotensi merusak permukaan furnitur seperti kayu atau cat. Selain itu, jika ada anak kecil atau hewan peliharaan, diffuser yang tanpa alas bisa mudah terguling. Jadi, pastikan selalu ada pelindung dan posisinya aman dari jangkauan.

    Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, reed diffuser tidak hanya terlihat cantik sebagai dekorasi, tetapi juga memberikan wangi yang lebih tahan lama dan merata. Mulai hari ini, pastikan diffuser di rumah Anda bekerja dengan benar agar suasana semakin nyaman dan menenangkan. Selamat menikmati aroma favorit Anda setiap hari!

  • Akhir Cerita Staf yang Rampok BLT Rp 600 Juta dan Bacok Kepala Kantor Pos Takalar

    Akhir Cerita Staf yang Rampok BLT Rp 600 Juta dan Bacok Kepala Kantor Pos Takalar

    Sebelumnya, Kepala Kantor Pos Cabang Takalar, Sulawesi Selatan, Suwanto Tahir, mengalami luka parah setelah menjadi korban penganiayaan berat yang diduga dilakukan oleh pegawainya sendiri. Peristiwa ini terjadi pada Jumat malam, sekitar pukul 19.30 Wita, di Kantor Pos Cabang Takalar, saat aktivitas pelayanan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) baru saja selesai dan kantor bersiap ditutup.

    Saat kejadian, korban tengah mengamankan uang BLT senilai ratusan juta rupiah ke dalam brankas kantor. Namun secara tiba-tiba, korban diserang dari belakang oleh Suprianto Gassing, yang diketahui merupakan staf Kantor Pos Cabang Takalar.

    Pelaku memukul kepala dan tubuh korban menggunakan tabung alat pemadam api ringan (APAR), lalu membacok korban dengan senjata tajam jenis badik hingga korban terjatuh bersimbah darah. Pelaku juga merampas telepon genggam milik korban sebelum melarikan diri.

    Meski dalam kondisi luka serius, korban masih sempat dipapah keluar oleh warga sekitar dan segera dilarikan ke RSUD Padjonga Dg Ngalle Takalar untuk mendapatkan perawatan intensif.

    “Saya dipukul dari belakang, lalu dibacok. Dia mau ambil uang BLT itu. Pelakunya Suprianto, staf kami sendiri,” ujar Suwanto Tahir.

    Kesaksian tersebut turut dibenarkan oleh salah satu pegawai kantor pos, Daeng Senga, yang melihat langsung kondisi lokasi kejadian usai insiden berdarah itu.

    “Betul, yang menikam itu teman sekantor. Waktu saya lihat, lantai kantor sudah penuh darah,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Kantor Pos Indonesia Wilayah Makassar, Adi, yang mendatangi lokasi, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia pun enggan berspekulasi ihwal dugaan perampokan itu, ia mengaku menyerahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian.

    “Kami sangat prihatin. Korban dan pelaku sama-sama merupakan karyawan kami. Saat ini kami menunggu hasil penyelidikan dari Polres Takalar,” ujarnya.

    Mendapat laporan dari warga, tim Satreskrim bersama Inafis Polres Takalar langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari lokasi, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dan memastikan uang BLT ratusan juta rupiah masih tersimpan aman di dalam brankas.

    Hingga dini hari, Kantor Pos Cabang Takalar masih dijaga ketat aparat kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Di sisi lain, tim Resmob Polres Takalar terus melakukan pencarian terhadap pelaku yang melarikan diri usai melakukan penganiayaan.

     

  • KAI Terima 35 Trainset Baru dari INKA untuk Perkuat Layanan Nataru

    KAI Terima 35 Trainset Baru dari INKA untuk Perkuat Layanan Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah menerima 35 rangkaian atau trainset Stainless Steel New Generation (SSNG) produksi PT Industri Kereta Api (INKA).  

    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyampaikan, hingga November 2025, seluruh 35 trainset telah hadir, terdiri dari 612 unit kereta penumpang, kereta makan, dan kereta pembangkit. 

    Kehadiran sarana baru ini juga dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan KAI sekaligus memperkuat kesiapan menghadapi proyeksi lonjakan permintaan pada masa Nataru.

    “Kehadiran 35 trainset baru ini memperkuat kesiapan operasional kami. Sarana yang lebih modern dan andal ini kami hadirkan agar pelanggan merasakan kualitas layanan yang lebih baik selama masa Nataru,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (30/11/2025). 

    Rangkaian SSNG hadir dalam kelas Eksekutif dan Ekonomi dengan peningkatan desain interior, fasilitas pendukung, serta teknologi pengoperasian. 

    Bobby menjelaskan, trainset ke-34 direncanakan menjadi pengganti sarana untuk KA Turangga dan KA Argo Wilis sehingga kualitas layanan pada rute jarak jauh favorit pelanggan tetap terjaga selama masa libur akhir tahun.

    Kesiapan sarana tersebut selaras dengan proyeksi kenaikan mobilitas. Tahun ini KAI Group menyediakan 49.635.448 tempat duduk, meningkat 8,9% dibanding tahun sebelumnya, serta mengoperasikan 40.493 perjalanan kereta api. 

    Untuk memberi lebih banyak pilihan perjalanan, KAI menambah 54 perjalanan KA Antarkota per hari pada lintas dengan kebutuhan tertinggi.

    Hingga Sabtu (29/11) pukul 09.00, pemesanan tiket Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 menunjukkan perkembangan positif. Dari total kapasitas 3.506.104 tempat duduk, sebanyak 715.950 tiket telah terjual atau 20,4%. Minat pelanggan juga terlihat pada program tiket diskon 30%. 

    Dari 1.509.080 tempat duduk yang tersedia, 243.057 tiket telah dipesan atau 16,3%. Tren ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan kereta api seiring mendekatnya masa libur akhir tahun.

    Adapun, Vice President Corporate Communications KAI Anne Purba menambahkan, kereta ini berbeda dengan rencana pemerintah untuk menambah 30 rangkaian kereta baru, sebagaimana Presiden Prabowo Subianto umumkan pada awal November lalu. 

    Sebanyak 30 rangkaian kereta baru tersebut, diperuntukkan untuk mengurai kepadatan penumpang KRL Jabodetabek, utamanya pada jam sibuk atau rush hour.