Organisasi: API

  • Tanpa Mobil, Anggota DPR Swedia Naik Bus-Kereta Bareng Warga

    Tanpa Mobil, Anggota DPR Swedia Naik Bus-Kereta Bareng Warga

    Jakarta

    Anggota DPR di Swedia tidak mendapatkan fasilitas khusus. Mereka diperlakukan sama dengan rakyat yang diwakilinya. Termasuk dalam penggunaan transportasi.

    Pejabat dan anggota parlemen di negara itu tidak dapat mobil dinas, apalagi pengawalan di jalan raya. Dikutip Mail and Guardian, Swedia tidak menawarkan kemewahan atau hak istimewa kepada para politisinya. Tanpa mobil dinas atau sopir pribadi, para menteri dan anggota parlemen Swedia bepergian dengan bus dan kereta, berbarengan bersama warga negara yang mereka wakili.

    “Tanpa mobil dinas atau sopir pribadi, para menteri dan anggota parlemen Swedia bepergian dengan bus dan kereta api yang penuh sesak, layaknya warga negara yang mereka wakili,” demikian dikutip Mail and Guardian.

    Politisi di sana yang berani menghabiskan uang rakyat untuk naik taksi, alih-alih transportasi massal, malah akhirnya menjadi berita utama. Bahkan juru bicara Parlemen menerima kartu untuk menggunakan transportasi umum. Hanya perdana menteri yang berhak menggunakan mobil dari pasukan keamanan secara permanen.

    BBC memberitakan, hanya ada satu pejabat di Swedia yang mendapat mobil dinas. Pejabat itu adalah Perdana Menteri.

    DPR Swedia juga cuma punya tiga unit mobil berupa Volvo S80. Itu pun hanya boleh digunakan oleh ketua dan tiga wakilnya. Tak bisa sembarangan, mobil itu cuma dipakai untuk tugas-tugas parlemen. Tiga mobil dinas itu tak boleh dipakai untuk mengantarkan anggota DPR dari kantor ke rumah.

    “Kami ini tak berbeda dengan warga kebanyakan,” ujar Per-Arne Hakansson, anggota DPR dari Partai Sosial Demokrat seperti dikutip BBC.

    “Tugas utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistemewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi,” kata Hakansson.

    “Yang membuat kami istimewa adalah kesempatan untuk ikut menentukan kebijakan negara,” imbuhnya.

    (rgr/dry)

  • Sebanyak 1.145 personel disiagakan kawal unjuk rasa di DPR

    Sebanyak 1.145 personel disiagakan kawal unjuk rasa di DPR

    Ribuan personel gabungan menggelar apel pasukan dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (21/8/2025). ANTAR/HO-Humas Polres Metro.

    Sebanyak 1.145 personel disiagakan kawal unjuk rasa di DPR
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 21 Agustus 2025 – 11:28 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat menyiagakan 1.145 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (GEMARAK) bersama beberapa elemen aliansi lainnya di depan Gedung DPR/MPR.

    “Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan, seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan personel yang bertugas tidak dibekali senjata api, dan pengamanan dilakukan secara persuasif dengan mengedepankan pendekatan humanis.

    Seluruh personel, sambung dia, sudah mulai menggelar simulasi, yang kemudian dilanjutkan dengan apel pengamanan di lokasi untuk mengantisipasi segala kemungkinan saat unjuk rasa.

    Menurut dia, massa dijadwalkan berkumpul sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengusung sejumlah isu, di antaranya penolakan terhadap kapitalisme, imperialisme, dan militerisme, serta seruan untuk mengganyang oligarki.

    “Polisi hadir bukan untuk menghadapi musuh, melainkan untuk melayani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan pendapat,” ujar Susatyo.

    Dia menambahkan kebebasan berpendapat adalah hak setiap warga negara yang dijamin undang-undang, namun tetap harus dijalankan secara damai.

    “Unjuk rasa hendaknya menjadi ruang penyampaian aspirasi, bukan ajang kericuhan. Mari kita jaga suasana tetap kondusif agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik,” tutur Susatyo.

    Polisi juga mengimbau masyarakat agar menghindari kawasan sekitar Gedung DPR/MPR selama aksi tersebut berlangsung guna mengantisipasi kemacetan.

    Rekayasa arus lalu lintas di sekitar lokasi bersifat situasional, menyesuaikan dengan eskalasi massa di lapangan. Warga disarankan menggunakan jalur alternatif lain agar mobilitas tetap lancar.

    Sumber : Antara

  • Anggota DPR Usul PT KAI Sediakan Gerbong Kereta Khusus Perokok – Page 3

    Anggota DPR Usul PT KAI Sediakan Gerbong Kereta Khusus Perokok – Page 3

    Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) menyiapkan kereta api khusus melayani petani dan pedagang. Uji coba tahap pertama kereta api petani ini telah dilakukan sejak 15 Agustus 2025 lalu.

    VP Public Relation KAI, Anne Purba menyampaikan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang sedang dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng. Kereta ini dirancang khusus untuk memudahkan petani membawa hasil panen dan pedagang membawa barang dagangannya. 

    “Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas. Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta,” ungkap Anne dalam keterangannya, dikutip Rabu (20/8/2025). 

    Selain perubahan tata letak tempat duduk, sejumlah detail teknis juga dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan khusus ini. Lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dan bordes dihilangkan untuk memperlancar akses barang.  

    Kemudian, jumlah kursi disesuaikan menjadi 73 dari sebelumnya 106 tempat duduk. Fasilitas toilet tetap tersedia satu unit per kereta, sementara rak bagasi dipertahankan untuk kenyamanan penumpang.  

    “Hadirnya kereta ini adalah bukti nyata komitmen KAI dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif, sekaligus mendukung roda perekonomian masyarakat. Kami ingin kereta api menjadi sahabat perjalanan para petani dan pedagang,” tutur Anne.

  • Kapal Angkatan Laut AS Terbakar Selama 12 Jam di Lepas Pantai Jepang

    Kapal Angkatan Laut AS Terbakar Selama 12 Jam di Lepas Pantai Jepang

    Tokyo

    Sebuah kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) terbakar di lepas pantai Jepang. Kebakaran kapal militer ini berlangsung selama 12 jam sebelum api berhasil dipadamkan pada Kamis (21/8) pagi waktu setempat.

    Armada ke-7 pada militer AS dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (21/8/2025), melaporkan bahwa kebakaran melanda kapal USS New Orleans di perairan sebelah selatan pulau Okinawa pada Rabu (20/8) waktu setempat.

    Api berhasil dipadamkan setelah berkobar selama 12 jam dengan kapal-kapal lokal menghabiskan waktu semalaman untuk melakukan pemadaman.

    Dua pelaut AS sempat dirawat karena mengalami luka ringan akibat kebakaran tersebut.

    Penyebab kebakaran itu belum diketahui secara jelas.

    “Penyebab kebakaran saat ini sedang diselidiki… Para awak New Orleans akan tetap berada di atas kapal,” demikian pernyataan Armada ke-7 militer AS.

    Kapal USS New Orleans yang terbakar itu merupakan jenis kapal dok transportasi amfibi yang memiliki panjang 208,4 meter dan berbobot 24.333 ton. Saat insiden terjadi, kapal tersebut sedang berlabuh di Fasilitas Angkatan Laut White Beach.

    Otoritas Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa awalnya militer AS meminta bantuan dari Jepang, tetapi kemudian membatalkan permintaan itu sebelum memperbaruinya pada Rabu (20/8) malam, sekitar pukul 19.30 waktu setempat.

    Juru bicara Otoritas Penjaga Pantai Jepang, Tetsuhiro Azumahiga, menuturkan kepada AFP bahwa empat kapal Jepang, yang terdiri atas kapal Penjaga Pantai, kapal Angkatan Laut dan kapal kontraktor swasta, menghabiskan semalaman untuk memadamkan api.

    AS diketahui memiliki sekitar 54.000 personel militer yang ditugaskan di Jepang, sebagian besar di Okinawa.

    Lihat juga Video: 4 Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Muara Baru

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Cari Kerja Susah, Bapak AI Saran Anak Muda Belajar Jadi Tukang Ledeng

    Cari Kerja Susah, Bapak AI Saran Anak Muda Belajar Jadi Tukang Ledeng

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bapak AI dan pemenang Nobel, Geoffrey Hinton berpesan kepada anak muda untuk menjadi tukang ledeng. Pekerjaan yang melibatkan tenaga kerja manual dan keahlian tidak rentan pada teknologi modern.

    “Berlatih menjadi tukang ledeng,” kata Hinton, dikutip dari NBC News, Kamis (21/8/2025). “Saya pikir tukang ledeng risikonya rendah. Orang seperti asisten hukum, paralegal, mereka tidak dibutuhkan dalam waktu lama,” dia menambahkan.

    Para teknologi dan pekerja terampil menganggap pekerjaan terampil membuat keamanan kerja jangka panjang untuk pekerja. Karena pekerjaan tersebut melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan komputer.

    Microsoft mengungkapkan pekerjaan apa saja yang terancam kecerdasan buatan atau AI. Mulai dari penerjemah, sejarawan, perwakilan layanan pelanggan, penjualan, serta penulis.

    Beberapa peran dianggap aman dari AI, mulai dari reparasi atap, operator kereta api dan pengerukan, pekerja pemindahan bahan berbahaya, dan tukang cat.

    Sementara itu dua pekerjaan di industri layanan kesehatan juga dianggap aman dari teknologi AI, yakni ahli flebotomi dan asisten perawat.

    Diperkirakan sejumlah pekerjaan kasar juga bertahan saat AI kian maju. Teknologi tersebut dinilai dapat menggantikan komponen atau keputusan improvisasi.

    “Otomatisasi adalah ancaman rendah bagi pekerjaan-pekerjaan ini karena melibatkan pemasangan peralatan manual, dan mereka yang melakukannya sudah mendekati masa pensiun,” kata Direktur Pengujian dan Pendidikan North American Technician Excellence, Tony Spagnoli.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Awal Perjalanan, UPH Festival 2025 Bangkitkan Karakter Mahasiswa Baru

    Awal Perjalanan, UPH Festival 2025 Bangkitkan Karakter Mahasiswa Baru

    Jakarta: Universitas Pelita Harapan Festival 2025 resmi ditutup melalui Closing Celebration pada Sabtu malam, 16 Agustus 2025. Mengusung tema “For I Know to Whom I Have Believed”, perayaan ini juga momentum awal memasuki Tahun Akademik 2025/2026.

    Malam penutupan tampil melalui kolaborasi musik mahasiswa baru dan alumni, dipadukan dengan penampilan dari Judika. Tak lupa dengan pesta kembang api dan pertunjukan drone.

    Rocky Irvano Nanlohy, S.Sn., M.Comp., Dosen Musik UPH sekaligus Show Director menuturkan, setiap elemen pertunjukan dirancang untuk menghadirkan momen bermakna. “Closing Celebration ini kami dedikasikan sebagai sambutan hangat bagi keluarga baru UPH. Energi dari setiap penampilan diharapkan memantik semangat mahasiswa sepanjang perjalanan studi mereka, mengingatkan untuk menjaga antusiasme, membangun kolaborasi, mengejar keunggulan, dan siap memberi dampak.”

    Rocky juga menekankan hadirnya Drone Show, menjadi keunikan tersendiri untuk Closing Celebration di tahun ini. Ratusan Drone membentuk formasi cahaya dengan simbol-simbol khas UPH dan pesan inspiratif.

    “Drone Show menjadi pesan bagi generasi muda akan pentingnya kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi secara bijak. Kami ingin mahasiswa baru merasakan bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat berpadu menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Semoga pengalaman ini memantik imajinasi mereka untuk berinovasi dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa,’ tambahnya.”

    Sebelum pertunjukan dimulai, Rektor UPH Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc. memukul gong sebagai simbol resmi penutupan festival sekaligus dimulainya Tahun Akademik baru.

    “Saya berharap perjalanan kalian di UPH adalah perjalanan yang dituntun dan diberkati oleh Tuhan, karena kalian tahu kepada siapa kalian percaya. Selamat bergabung dalam keluarga besar UPH, dan siaplah dipakai Tuhan secara luar biasa,” ujar Rektor UPH.

    Kemeriahan hari ketiga terasa sejak pagi lewat Founder’s 5K Run, sebuah tradisi tahunan yang menyatukan ribuan mahasiswa baru, dosen, pimpinan universitas, alumni, dan mitra UPH. Sejak pukul 06.00 WIB, peserta memenuhi lapangan sepak bola UPH untuk pemanasan dan memulai berlari dengan penuh semangat mengelilingi kawasan Lippo Village sejauh lima kilometer (5 km).
    Semangat ini turut dilengkapi dengan kehadiran Dr. (H.C.) James Riady, Founder and Chairman Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), serta Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. Rektor UPH yang ikut berlari bersama mahasiswa.

    Usai menyelesaikan rute 5K, Dr. (H.C.) James Riady, semangat menyambut mahasiswa baru yang tiba di garis finis. “Kegiatan ini adalah tradisi tahunan yang tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk bertumbuh secara holistik, belajar bersatu, dan saling mengenal. Inilah yang kita butuhkan, anak-anak muda yang aktif berinteraksi dan membangun kebersamaan,” ucap James.

    Turut menyemangati mahasiswa baru di garis finis, Dr. Stephen Lester Metcalfe, Director of Sports UPH yang akrab disapa Coach Met, menegaskan bahwa Founder’s 5K Run bukan sekadar olahraga tahunan, melainkan tradisi penuh makna.

    “Lari 5 kilometer ini mengajarkan filosofi penting: Finish What You Start atau selesaikan apa yang sudah kamu mulai. Tantangannya lebih kepada mental daripada fisik, agar mahasiswa merasakan kepuasan saat berhasil menuntaskannya. Filosofi ini diharapkan menjadi bekal dalam perjalanan perkuliahan—untuk terus berjuang sampai akhirnya berhasil meraih kelulusan. Jangan berhenti di tengah jalan,” pesan Coach Met antusias.

    Seluruh mahasiswa baru berhasil menyelesaikan rute 5 kilometer dengan ritme dan kecepatan masing-masing. Salah satunya Nicholas Richard Hartono dari Fakultas Kedokteran, menjadi finisher pertama dengan catatan waktu 25 menit.

    “Saya memang hobi lari dan sudah beberapa kali ikut fun run, tapi pengalaman di UPH Festival ini berbeda. Dari seluruh rangkaian kegiatan, saya belajar bahwa penting bagi kita sebagai mahasiswa baru untuk saling bekerja sama dan mengikuti setiap kegiatan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan,” kata Nicholas.

    Hal serupa juga dirasakan Christian Alberto, mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH. “Ketika lari, saya mengikuti ritme sendiri tanpa memaksakan diri hanya fokus untuk mencapai garis akhir. Dari pengalaman ini, saya belajar untuk tidak pesimis dan selalu berusaha mencoba. Puji Tuhan bisa finish bahkan menempati posisi kedua,” ucap Alberto.

    Seluruh rangkaian UPH Festival 2025 berlangsung meriah dan penuh inspirasi, meninggalkan kesan mendalam bagi mahasiswa baru. Mengusung tema “For I Know to Whom I Have Believed”, festival ini menjadi pesan untuk menumbuhkan keyakinan dan semangat para mahasiswa agar siap menjadi pribadi unggul, baik dalam prestasi akademik maupun kedewasaan karakter.

    Jakarta: Universitas Pelita Harapan Festival 2025 resmi ditutup melalui Closing Celebration pada Sabtu malam, 16 Agustus 2025. Mengusung tema “For I Know to Whom I Have Believed”, perayaan ini juga momentum awal memasuki Tahun Akademik 2025/2026.
     
    Malam penutupan tampil melalui kolaborasi musik mahasiswa baru dan alumni, dipadukan dengan penampilan dari Judika. Tak lupa dengan pesta kembang api dan pertunjukan drone.
     
    Rocky Irvano Nanlohy, S.Sn., M.Comp., Dosen Musik UPH sekaligus Show Director menuturkan, setiap elemen pertunjukan dirancang untuk menghadirkan momen bermakna. “Closing Celebration ini kami dedikasikan sebagai sambutan hangat bagi keluarga baru UPH. Energi dari setiap penampilan diharapkan memantik semangat mahasiswa sepanjang perjalanan studi mereka, mengingatkan untuk menjaga antusiasme, membangun kolaborasi, mengejar keunggulan, dan siap memberi dampak.”

    Rocky juga menekankan hadirnya Drone Show, menjadi keunikan tersendiri untuk Closing Celebration di tahun ini. Ratusan Drone membentuk formasi cahaya dengan simbol-simbol khas UPH dan pesan inspiratif.
     
    “Drone Show menjadi pesan bagi generasi muda akan pentingnya kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi secara bijak. Kami ingin mahasiswa baru merasakan bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat berpadu menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Semoga pengalaman ini memantik imajinasi mereka untuk berinovasi dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa,’ tambahnya.”
     
    Sebelum pertunjukan dimulai, Rektor UPH Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc. memukul gong sebagai simbol resmi penutupan festival sekaligus dimulainya Tahun Akademik baru.
     
    “Saya berharap perjalanan kalian di UPH adalah perjalanan yang dituntun dan diberkati oleh Tuhan, karena kalian tahu kepada siapa kalian percaya. Selamat bergabung dalam keluarga besar UPH, dan siaplah dipakai Tuhan secara luar biasa,” ujar Rektor UPH.
     
    Kemeriahan hari ketiga terasa sejak pagi lewat Founder’s 5K Run, sebuah tradisi tahunan yang menyatukan ribuan mahasiswa baru, dosen, pimpinan universitas, alumni, dan mitra UPH. Sejak pukul 06.00 WIB, peserta memenuhi lapangan sepak bola UPH untuk pemanasan dan memulai berlari dengan penuh semangat mengelilingi kawasan Lippo Village sejauh lima kilometer (5 km).
    Semangat ini turut dilengkapi dengan kehadiran Dr. (H.C.) James Riady, Founder and Chairman Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), serta Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. Rektor UPH yang ikut berlari bersama mahasiswa.
     
    Usai menyelesaikan rute 5K, Dr. (H.C.) James Riady, semangat menyambut mahasiswa baru yang tiba di garis finis. “Kegiatan ini adalah tradisi tahunan yang tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk bertumbuh secara holistik, belajar bersatu, dan saling mengenal. Inilah yang kita butuhkan, anak-anak muda yang aktif berinteraksi dan membangun kebersamaan,” ucap James.
     
    Turut menyemangati mahasiswa baru di garis finis, Dr. Stephen Lester Metcalfe, Director of Sports UPH yang akrab disapa Coach Met, menegaskan bahwa Founder’s 5K Run bukan sekadar olahraga tahunan, melainkan tradisi penuh makna.
     
    “Lari 5 kilometer ini mengajarkan filosofi penting: Finish What You Start atau selesaikan apa yang sudah kamu mulai. Tantangannya lebih kepada mental daripada fisik, agar mahasiswa merasakan kepuasan saat berhasil menuntaskannya. Filosofi ini diharapkan menjadi bekal dalam perjalanan perkuliahan—untuk terus berjuang sampai akhirnya berhasil meraih kelulusan. Jangan berhenti di tengah jalan,” pesan Coach Met antusias.
     
    Seluruh mahasiswa baru berhasil menyelesaikan rute 5 kilometer dengan ritme dan kecepatan masing-masing. Salah satunya Nicholas Richard Hartono dari Fakultas Kedokteran, menjadi finisher pertama dengan catatan waktu 25 menit.
     
    “Saya memang hobi lari dan sudah beberapa kali ikut fun run, tapi pengalaman di UPH Festival ini berbeda. Dari seluruh rangkaian kegiatan, saya belajar bahwa penting bagi kita sebagai mahasiswa baru untuk saling bekerja sama dan mengikuti setiap kegiatan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan,” kata Nicholas.
     
    Hal serupa juga dirasakan Christian Alberto, mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH. “Ketika lari, saya mengikuti ritme sendiri tanpa memaksakan diri hanya fokus untuk mencapai garis akhir. Dari pengalaman ini, saya belajar untuk tidak pesimis dan selalu berusaha mencoba. Puji Tuhan bisa finish bahkan menempati posisi kedua,” ucap Alberto.
     
    Seluruh rangkaian UPH Festival 2025 berlangsung meriah dan penuh inspirasi, meninggalkan kesan mendalam bagi mahasiswa baru. Mengusung tema “For I Know to Whom I Have Believed”, festival ini menjadi pesan untuk menumbuhkan keyakinan dan semangat para mahasiswa agar siap menjadi pribadi unggul, baik dalam prestasi akademik maupun kedewasaan karakter.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (MMI)

  • DPR Cecar Bos KAI soal Rugi Proyek Kereta Cepat

    DPR Cecar Bos KAI soal Rugi Proyek Kereta Cepat

    JAKARTA – Komisi VI DPR menyoroti dan mengkritisi utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh, yang membebani keuangan dari BUMN transportasi kereta api tersebut.

    Anggota Komisi VI DPR RI, Hasani Bin Zuber  bilang kerugian proyek tersebut menjadi beban yang harus ditanggung oleh KAI. Dia bilang rugi proyek itu mencapai Rp2,69 triliun di tahun 2024. Sementara, di semester I-2025 kerugian mencapai Rp1 triliun.

    “Proyek kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh, ini kan cukup besar tercatat kerugian Rp1 triliun pada semester I-2025, ini tentu membebani PT KAI itu sendiri,” tuturnya dalam rapat kerja dengan Dirut KAI Bobby Rasyidin dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 20 Agustus.

    “Pertanyaan saya, apa strategi PT KAI untuk mengurangi kerugian operasional Whoosh ke depan? Apakah ada skenario break even point yang sudah disusun?,” sambungnya.

    Senada, Anggota Komisi VI Fraksi PDI-Perjuangan, Darmadi Durianto mengatakan KAI sebagai pemegang saham mayoritas PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yang tergabung dalam konsorsium KCIC, ikut menanggung bebas utang proyek Whoosh.

    Lebih lanjut, Darmadi mengatakan beban keuangan dari kerugian proyek KCIC bisa lebih dari Rp4 triliun di 2025.

    “Saya melihat ada utang yang begitu besar yang harus ditanggung kereta api dalam proyek KCIC. Bapak pegang saham PSBI 58 persen lebih. PSBI kuasa 60 persen, China 40 persen. Itu kalau dihitung 2025 itu bisa beban keuangan dan dari kerugian KCIC bisa capai Rp4 triliun lebih,” kata Darmadi.

    Bahkan, kata Darmadi, dalam kurun waktu enam bulan saja, beban keuangan yang ditanggung KAI mencapai Rp1,2 triliun.

    “Dari beban KCIC sendiri sudah Rp950 miliar dikalikan dua. Sudah Rp4 triliun lebih. 2024, itu Rp3,1 triliun,” katanya.

    Darmadi memproyeksikan, pada tahun 2026 utang KAI bisa mencapai Rp6 triliun. Menurut dia, jika tidak segera diatasi, maka akan membebani anak usaha lainnya yang mana seharusnya mencatat keuntungan malah tenggelam oleh beban bunga utang.

    “Karena kalau nggak (diatasi) bapak nggak dapat tantiem, gaji jalan tapi tantiem nggak dapat, karena akan terlalap rugi keuangan dan beban KCIC,” jelasnya.

    Sementara itu, anggota Komisi VI DPR Fraksi PID-Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka mengatakan total investasi KAI ke PT. Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Dia bilang sejak awal tahun 2025 telah menyuntikkan modal Rp7,7 triliun untuk KCIC.

    Sekadar informasi, konsorsium proyek tersebut meliputi beberapa pihak, KAI menjadi pemegang saham tertinggi dengan kepemilikan sebesar 58,53 persen. Lalu, WIKA 33,36 persen, Jasa Marga 7,08 persen, dan Perkebunan Nusantara 1,03 persen. PBSI menggenggam 60 persen saham di KCIC sebagai operator Whoosh.

     

    Rieke menilai perlu ada penjelasan secara detail. Apalagi, dia bilang sampai saat ini belum ada pembentukan konsorsium yang baru.

    “Termasuk dalam proyek strategis nasional menghabiskan investasi sebesar 7,2 miliar dolar AS atau setara Rp116 triliun. Kerugian semester I-2025, mohon saling cek pada datanya, mencatat kerugian Rp1,65 triliun dari investasi di PSBI, KAI kerugiannya sebesar itu,” jelasnya.

    Di samping itu, Rieke juga meminta agar proyek strategis nasional tidak dibebankan kepada BUMN. Apalagi, kata dia, perusahaan tersebut adalah BUMN yang menyelenggarakan pelayanan publik.

    “Bisa kolaps. Kalau pelayanan publik di bidang transportasi kolaps sekali lagi akan berimbas pada berbagai hal,” ujar Rieke.

  • Mobil Sigra Terbakar di Tol Layang Kemayoran, Lalin Sempat Macet

    Mobil Sigra Terbakar di Tol Layang Kemayoran, Lalin Sempat Macet

    Jakarta

    Mobil Daihatsu Sigra terbakar di Jalan Tol Layang Kemayoran arak Pluit, Jakarta Utara. Imbas kejadian ini, lalu lintas sempat macet.

    Peristiwa ini terjadi tepatnya di KM 18 Tol Layang Kemayoran arah Pluit, pada pukul 08.00 WIB, Kamis (21/8/2025) pagi tadi. Mobil bernopol AD-1537-RE datang dari arah Priok menuju Pluit di lajur 2.

    “Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), menurut pengakuan pengemudi tiba-tiba kendaraan mati mesin dan dari kap depan kendaraan mengeluarkan asap,” ujar Kasubdit PJR Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dhanar Dono Vernandhie.

    Mobil Sigra terbakar di Tol Layang Kemayoran sempat membuat arus lalin arah Pluit macet, Kamis (21/8/2025) pagi tadi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. (Foto: dok. Istimewa)

    Pengemudi, Supardi, kemudian menepikan mobilnya ke pinggir jalan tol. Namun, setelah mobil di pinggir jalan, tiba-tiba keluar api dari kap depan yang langsung membesar dan membakar kendaraan.

    “Diduga kendaraan mengalami korsleting listrik,” imbuhnya.

    Foto: Insiden mobil terbakar di Tol Layang Kemayoran sempat membuat arus lalin arah Pluit macet, Kamis (21/8/2025) pagi tadi. (dok. Istimewa)

    “Sekarang lalin sudah aman,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kasiops Damkar Jakarta Utara, Gatot Sulaeman mengatakan pihaknya menerima laporan terkait kebakaran mobil tersebut langsung meluncur ke lokasi.

    (mei/dhn)

  • Polisi Terjunkan 1.145 Personel untuk Kawal Demo di DPR Hari Ini (21/8)

    Polisi Terjunkan 1.145 Personel untuk Kawal Demo di DPR Hari Ini (21/8)

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi mengerahkan 1.145 personel untuk mengawal aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, hari ini Kamis (21/8/2025).

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan ribuan personel itu merupakan gabungan dari anggota Polda Metro Jaya, Polres Jakpus, dan Polsek jajaran.

    “Sebanyak 1.145 personel gabungan dari Polda, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek jajaran disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa,” ujar Susatyo dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    Dia menyampaikan, massa aksi dari Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gemarak) bersama beberapa elemen aliansi masyarakat dijadwalkan berkumpul sekitar pukul 14.00 WIB.

    Adapun, isu yang diangkat dalam aksi demonstrasi ini di antaranya terkait penolakan terhadap kapitalisme, imperialisme, militerisme, serta seruan untuk mengganyang oligarki.

    Kemudian, Susatyo menyatakan bahwa seluruh anggota tidak dibekali senjata api dan pengamanan dilakukan secara persuasif. Dia juga mengimbau agar pendemo tidak merusak fasilitas umum.

    “Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum,” tuturnya.

    Di samping itu, Susatyo menegaskan bahwa untuk penerapan rekayasa lalu lintas terkait demo ini bersifat situasional. Artinya, rekayasa lalu lintas bakal diterapkan sesuai eskalasi massa di lapangan.

    “Arus lalu lintas di sekitar lokasi bersifat situasional, menyesuaikan dengan eskalasi massa di lapangan. Warga disarankan menggunakan jalur alternatif lain agar mobilitas tetap lancar,” pungkas Susatyo.

  • Kapolri Pimpin Upacara Hari Juang Polri, Simbol Dedikasi Polri Untuk Bangsa

    Kapolri Pimpin Upacara Hari Juang Polri, Simbol Dedikasi Polri Untuk Bangsa

    Surabaya

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hari ini menjadi inspektur upacara Hari Juang Polri di Surabaya, Jawa Timur. Jenderal Sigit mengatakan, Hari Juang Polri bukan hanya sebagai peringatan sejarah, tetapi juga sebagai simbol dedikasi dan komitmen Polri untuk terus mengabdi dan memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa.

    Upacara digelar di di Monumen Perjuangan Polri, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/8/2025). Sejumlah mantan Kapolri hingga Pati Polda Jatim turut hadir dalam kegiatan ini seperti Jenderal (Purn) KPH Roesdihadrdjo, Jenderal (Purn) S Bimantoro, hingga Jenderal (Purn) Sutarman.

    Kapolri hadiri peringatan Hari Juang Polri di Surabaya Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim

    Upacara ini juga dihadiri oleh pejabat utama Mabes Polri yakni Kabaharkam Polri Irjen Karyoto, Kalemdiklat Polri Komjen Chryshnanda Dwilaksana, Dankorbrimob Komjen Imam Widodo, AS SDM Kapolri Irjen Anwar, Kadivpropam Irjen Abdul Karim, Kadivhumas Irjen Sandi Nugroho, Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho, hingga Kapusjarah Polri.

    Turut hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa, Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Pangkoarmada II Laksda TNI GP Alit Jaya, hingga Wakajati Hari Wibowo. Kemudian ada juga keluarga M Jasin, dan Moekar, juga veteran penghargaan Seroja Timor Timur.

    Upacara ini diikuti oleh 977 personel. Setelah upacara selesai, Jenderal Sigit memberikan santunan kepada veteran Polri, keluarga M Jasin, dan putri Moekari (Ajudan M Jasin).

    Kapolri di Upacara Hari Juang Polri Foto: (dok istimewa)

    Sejarah Singkat Hari Juang Polri

    Pada 21 Agustus Tahun 1945 pukul 07.00 WIB bertempat di halaman markas Polisi Istimewa Surabaya, Inspektoer Polisi Kelas I Moehammad Jasin membacakan Proklamasi Polisi sebagai bentuk kesetiaan Polisi Istimewa kepada Negara Republik Indonesia. Peristiwa tersebut diperingati sebagai Hari Juang Polri berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/95/I/2024 tentang Hari Juang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Setelah melakukan Ikrar Proklamasi Polisi, Moehammad Jasin dan anggota Polisi Istimewa melaksanakan pawai siaga untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan tempur menghadapi reaksi Jepang serta menempelkan Pamflet Proklamasi
    Polisi. Selanjutnya pasukan Polisi Istimewa melakukan pelucutan senjata tentara Jepang dan membagikan senjata kepada para pejuang yang menjadi modal utama bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

    Peristiwa proklamasi di Surabaya berpengaruh terhadap perjuangan di beberapa daerah seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Sulawesi, Jambi, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, Jogjakarta. Selain itu, ikrar proklamasi polisi menjadi momentum dalam membangun semangat anggota Polri untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan pada berbagai peristiwa bersejarah seperti Hari Pahlawan 10 November 1945, Pertempuran 5 hari di Semarang pada 15-19 Oktober 1945, Bandung Lautan Api 23 Maret 1946, dan Hari Penegakan Kedaulatan Nasional 1 Maret 1849.

    (zap/hri)