Organisasi: API

  • Polsek Tegalsari Hangus Terbakar Usai Kerusuhan Surabaya, Warisan Cagar Budaya Tinggal Puing

    Polsek Tegalsari Hangus Terbakar Usai Kerusuhan Surabaya, Warisan Cagar Budaya Tinggal Puing

    Surabaya (beritajatim.com) – Kerusuhan massa yang terjadi di Surabaya pada Minggu dini hari (31/8/2025) meninggalkan jejak pahit. Polsek Tegalsari, salah satu bangunan bersejarah di Kota Pahlawan, luluh lantak dilalap api.

    Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi mengenaskan. Hampir seluruh bagian bangunan hancur lebur. Atap dan penyangga kayu habis terbakar, menyisakan arang dan puing. Hanya dinding-dinding tua yang masih berdiri, seolah menjadi saksi bisu amarah massa yang tak terkendali.

    Pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, sejumlah petugas pemadam kebakaran terlihat masih berusaha memadamkan sisa api yang belum padam. Mereka juga membersihkan puing-puing yang berserakan di halaman Polsek Tegalsari.

    Yang membuat kejadian ini semakin menyayat hati, Polsek Tegalsari telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Catatan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) menyebut, bangunan ini dulunya difungsikan sebagai fasilitas pengamanan wilayah Tegalsari.

    Meskipun detail arsitektur asli tidak tercatat lengkap, pada masanya bangunan ini dikenal sebagai milik negara dengan nama Burgerlike Openbare Werken. Kini, warisan bersejarah itu hanya tinggal kenangan.

    Kerusakan Polsek Tegalsari menambah daftar panjang kerugian akibat aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Surabaya. Bagi warga kota, kehilangan ini bukan hanya soal bangunan polisi yang terbakar, melainkan juga hilangnya bagian dari sejarah dan identitas Surabaya. [rma/suf]

  • Catat! Daftar KA Jarak Jauh yang Berhenti di Stasiun Pasar Senen dan Jatinegara

    Catat! Daftar KA Jarak Jauh yang Berhenti di Stasiun Pasar Senen dan Jatinegara

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta kembali memberlakukan pemberhentian Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen di Stasiun Jatinegara pada Minggu ini hingga Selasa (2/9).

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan rekayasa pola operasi ini untuk mengantisipasi adanya kemacetan dan rekayasa lalu-lintas di wilayah Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada tiga hari tersebut.

    Menurutnya, kebijakan serupa pernah dilakukan sebelumnya termasuk pada awal pekan ini, yakni Kamis (28/8), Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8).

    “Rekayasa pola operasi ini bersifat sementara. Dengan begitu, masyarakat memiliki pilihan titik keberangkatan yang lebih dekat dan strategis, terutama bagi yang berasal dari arah timur Jakarta,” kata dia dilansir dari Antara, Minggu (31/8/2025). 

    Dia menyampaikan rekayasa pola operasi dengan memberlakukan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara untuk KA-KA yang dalam kondisi normal tidak berhenti di stasiun tersebut.

    Berikut daftar kereta jarak jauh yang berhenti di Stasiun Jatinegara pada 31 Agustus-2 September 2025:

    KA 50F (Purwojaya)
    KA 7006 (Batavia)
    KA 58F (Purwojaya)
    KA 126F (Cheribon Fakultatif)
    KA 6 (Argo Semeru)
    KA 132 (Parahyangan)
    KA 46 (Taksaka)
    KA 2 (Argo Bromo Anggrek)
    KA16 (Argo Dwipangga)
    KA 118 (Gunungjati)
    KA40 (Sembrani)
    KA 62 (Manahan)
    KA 122 (Cakrabuana)
    KA44 (Taksaka)
    KA 38 (Brawijaya)
    KA 8 (Bima)
    KA 36 (Gajayana)
    KA 124 (Cakrabuana)
    KA 42 (Sembrani)
    KA 32 (Pandalungan)
    KA 4 (Argo Bromo Anggrek)
    KA 14 (Argo Lawu)
    KA 54 (Purwojaya)
    KA 48 (Taksaka)
    KA 120 (Gunungjati)
    KA 64 (Manahan)
    KA 30F (Argo Anjasmoro)
    KA 110 (Fajar Utama Yk)
    KA 272 (Airlangga)
    KA 284 (Serayu)
    KA 204 (Tegal Bahari)
    KA 90 (Gayabaru Malam Selatan)
    KA 270 (Matarmaja)
    KA 112 (Sawunggalih)
    KA 152 (Brantas)
    KA 300 (Cikuray)
    KA 246 (Majapahit)
    KA 260 (Tawang Jaya)
    KA 108 (Senja Utama Yk)
    KA 288 (Serayu)
    KA 116 (Sawunggalih)
    KA 144 (Madiun Jaya)
    KA 164 (Gumarang)
    KA 150 (Singasari)
    KA 180 (Tawangjaya Premium).

    KAI Daop 1 Jakarta mengimbau kepada para calon penumpang yang akan menggunakan layanan kereta api untuk menyesuaikan waktu keberangkatan serta menyiapkan waktu tempuh yang cukup sebagai antisipasi adanya pola rekayasa lalu-lintas.

  • Viral Temuan Senpi Laras Panjang di Rumah Sahroni yang Dijarah Massa: Ngeri!

    Viral Temuan Senpi Laras Panjang di Rumah Sahroni yang Dijarah Massa: Ngeri!

    GELORA.CO – Imbas ucapan ‘rakyat tolol’, kediaman anggota DPR RI, Ahmad Sahroni di kawasan Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (30/8/2026) digeruduk massa. Aksi penggerudukan itu, massa merusak hingga menjarah barang-barang berharga di rumah yang dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok itu.

    Beredar pula video yang menampilkan sepucuk senjata laras panjang yang diduga ditemukan saat massa mengobrak-abrik rumah polisi NasDem itu.

    Dugaan itu lantaran ditemukan juga sepucuk surat izin kepemilikan senjata api dengan wajah pria mirip Sahroni di senjata laras panjang tersebut.

    Hal itu terungkap dalam video Instastory, @aliansi_depok. Dalam unggahan akun itu, tertulis juga ‘Surat Izin Khusus Senjata api’ dengan dilengkapi data identitas sang pemilik diduga Sahroni.

    “Ini muka sapa nih,” ujar perekam video sembari menzoom gambar dalam video itu.

    Sontak, beredarnya video diduga penemuan senjata laras panjang dengan bukti izin kepemilikan diduga Sahroni itu pun menjadi sorotan netizen setelah dibagikan ulang akun Instagram, @detak.insiden.

    “Ditemukan sepucuk snjta api laras panjang diduga dari hasil penjarahan di rumah Ahmad Sahroni,” demikian narasi dalam unggahan akun itu.

    Beragam komentar netizen pun tumpah rumah menanggapi unggahan itu. Namun, temuan dugaan senjata larang panjang itu bikin banyak netizen bergidik.

    “Ngeri ngeri,” tulis salah satu netizen disertai emoji sedih.

    “Mohon teman-teman ini hati2 jangan sampai di bawa..bahaya bisa panjang urusanya,” imbau yang lain.

    Diketahui, Sahroni sempat diisukan kabur ke luar negeri setelah namanya ramai disorot karena ucapan ‘rakyat tolol’ hingga memicu gelombang protes massa ke DPR RI.

    Di tengah gelombang demonstrasi yang masih berlanjut hingga hari ini, Sahroni dikabarkan kabur ke Singapura.

    Sebelumnya, Sahroni sempat menanggapi keras usai muncul seruan pembubaran DPR di media sosial. Dia menyebut seruan itu merupakan ide orang tolol sedunia. Setelah menuai kecaman, Sahroni akhirnya mengklarifikasi ucapannya itu.

  • Daftar KA yang Berhenti Luar Biasa di Jatinegara hingga 2 September

    Daftar KA yang Berhenti Luar Biasa di Jatinegara hingga 2 September

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta kembali menerapkan pemberhentian luar biasa (BLB) bagi sejumlah Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Kebijakan ini berlaku mulai Minggu hingga Selasa, 2 September 2025.

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan rekayasa pola operasi ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar Stasiun Gambir dan Pasar Senen selama periode tersebut.

    Kebijakan serupa sebelumnya telah diterapkan pada Kamis (28/8), Jumat (29/8), dan Sabtu (30/8) dengan tujuan yang sama.

    “Rekayasa pola operasi ini bersifat sementara. Dengan begitu, masyarakat memiliki pilihan titik keberangkatan yang lebih dekat dan strategis, terutama bagi yang berasal dari arah timur Jakarta,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

    Ixfan menambahkan, pemberlakuan BLB di Stasiun Jatinegara dilakukan untuk KA-KA yang pada kondisi normal tidak berhenti di stasiun tersebut.

    Adapun daftar KA yang berhenti di Stasiun Jatinegara pada 31 Agustus-2 September 2025 adalah sebagai berikut:

    KA 50F (Purwojaya)KA 7006 (Batavia)KA 58F (Purwojaya)KA 126F (Cheribon Fakultatif)KA 6 (Argo Semeru)KA 132 (Parahyangan)KA 46 (Taksaka)KA 2 (Argo Bromo Anggrek)KA 16 (Argo Dwipangga)KA 118 (Gunungjati)KA 40 (Sembrani)KA 62 (Manahan)KA 122 (Cakrabuana)KA 44 (Taksaka)KA 38 (Brawijaya)KA 8 (Bima)KA 36 (Gajayana)KA 124 (Cakrabuana)KA 42 (Sembrani)KA 32 (Pandalungan)KA 4 (Argo Bromo Anggrek)KA 14 (Argo Lawu)KA 54 (Purwojaya)KA 48 (Taksaka)KA 120 (Gunungjati)KA 64 (Manahan)KA 30F (Argo Anjasmoro)KA 110 (Fajar Utama Yk)KA 272 (Airlangga)KA 284 (Serayu)KA 204 (Tegal Bahari)KA 90 (Gayabaru Malam Selatan)KA 270 (Matarmaja)KA 112 (Sawunggalih)KA 152 (Brantas)KA 300 (Cikuray)KA 246 (Majapahit)KA 260 (Tawang Jaya)KA 108 (Senja Utama Yk)KA 288 (Serayu)KA 116 (Sawunggalih)KA 144 (Madiun Jaya)KA 164 (Gumarang)KA 150 (Singasari)KA 180 (Tawangjaya Premium)

    (wia/imk)

  • KAI Berlakukan Pemberhentian KA Jarak Jauh di Jatinegara hingga 2 September

    KAI Berlakukan Pemberhentian KA Jarak Jauh di Jatinegara hingga 2 September

    Bisnis.com, JAKARTA –  PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta kembali memberlakukan pemberhentian Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen di Stasiun Jatinegara pada Minggu ini hingga Selasa (2/9).

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dalam keterangan di Jakarta, Minggu mengatakan rekayasa pola operasi ini untuk mengantisipasi adanya kemacetan dan rekayasa lalu-lintas di wilayah Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada tiga hari tersebut.

    Dia mengatakan, kebijakan serupa pernah dilakukan sebelumnya termasuk pada awal pekan ini yakni Kamis (28/8), Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8).

    “Rekayasa pola operasi ini bersifat sementara. Dengan begitu, masyarakat memiliki pilihan titik keberangkatan yang lebih dekat dan strategis, terutama bagi yang berasal dari arah timur Jakarta,” kata dia dilansir dari Antara.

    Dia menyampaikan rekayasa pola operasi dengan memberlakukan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara untuk KA-KA yang dalam kondisi normal tidak berhenti di stasiun tersebut.

    Adapun KA yang berhenti di Stasiun Jatinegara pada 31 Agustus-2 September 2025 yakni KA 50F (Purwojaya);KA 7006 (Batavia); KA 58F (Purwojaya) dan KA 126F (Cheribon Fakultatif).

    Lalu, KA 6 (Argo Semeru);KA 132 (Parahyangan);KA 46 (Taksaka); KA 2 (Argo Bromo Anggrek); KA16 (Argo Dwipangga);KA 118 (Gunungjati);KA40 (Sembrani).

    Selanjutnya, KA 62 (Manahan);KA 122 (Cakrabuana);KA44 (Taksaka);KA 38 (Brawijaya);KA 8 (Bima); KA 36 (Gajayana);KA 124 (Cakrabuana);KA 42 (Sembrani);KA 32 (Pandalungan);KA 4 (Argo Bromo Anggrek); KA 14 (Argo Lawu).

    Kemudian, KA 54 (Purwojaya);KA 48 (Taksaka); KA 120 (Gunungjati);KA 64 (Manahan);KA 30F (Argo Anjasmoro); KA 110 (Fajar Utama Yk); KA 272 (Airlangga); KA 284 (Serayu);KA 204 (Tegal Bahari);KA 90 (Gayabaru Malam Selatan); KA 270 (Matarmaja).

    Berikutnya, KA 112 (Sawunggalih);KA 152 (Brantas);KA 300 (Cikuray);KA 246 (Majapahit);KA 260 (Tawang Jaya); KA 108 (Senja Utama Yk);KA 288 (Serayu);KA 116 (Sawunggalih).

    Serta, KA 144 (Madiun Jaya); KA 164 (Gumarang);KA 150 (Singasari); dan KA 180 (Tawangjaya Premium).

    KAI Daop 1 Jakarta mengimbau kepada para calon penumpang yang akan menggunakan layanan kereta api untuk menyesuaikan waktu keberangkatan serta menyiapkan waktu tempuh yang cukup sebagai antisipasi adanya pola rekayasa lalu-lintas.

  • KAI berlakukan pemberhentian KA di Jatinegara hingga 2 September

    KAI berlakukan pemberhentian KA di Jatinegara hingga 2 September

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta kembali memberlakukan pemberhentian Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen di Stasiun Jatinegara pada Minggu ini hingga Selasa (2/9).

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dalam keterangan di Jakarta, Minggu mengatakan rekayasa pola operasi ini untuk mengantisipasi adanya kemacetan dan rekayasa lalu-lintas di wilayah Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada tiga hari tersebut.

    Ia mengatakan, kebijakan serupa pernah dilakukan sebelumnya termasuk pada awal pekan ini yakni Kamis (28/8), Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8).

    “Rekayasa pola operasi ini bersifat sementara. Dengan begitu, masyarakat memiliki pilihan titik keberangkatan yang lebih dekat dan strategis, terutama bagi yang berasal dari arah timur Jakarta,” kata dia.

    Dia menyampaikan rekayasa pola operasi dengan memberlakukan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara untuk KA-KA yang dalam kondisi normal tidak berhenti di stasiun tersebut.

    Adapun KA yang berhenti di Stasiun Jatinegara pada 31 Agustus-2 September 2025 yakni KA 50F (Purwojaya);KA 7006 (Batavia); KA 58F (Purwojaya) dan KA 126F (Cheribon Fakultatif).

    Lalu, KA 6 (Argo Semeru);KA 132 (Parahyangan);KA 46 (Taksaka); KA 2 (Argo Bromo Anggrek); KA16 (Argo Dwipangga);KA 118 (Gunungjati);KA40 (Sembrani).

    Selanjutnya, KA 62 (Manahan);KA 122 (Cakrabuana);KA44 (Taksaka);KA 38 (Brawijaya);KA 8 (Bima); KA 36 (Gajayana);KA 124 (Cakrabuana);KA 42 (Sembrani);KA 32 (Pandalungan);KA 4 (Argo Bromo Anggrek); KA 14 (Argo Lawu).

    Kemudian, KA 54 (Purwojaya);KA 48 (Taksaka); KA 120 (Gunungjati);KA 64 (Manahan);KA 30F (Argo Anjasmoro); KA 110 (Fajar Utama Yk); KA 272 (Airlangga); KA 284 (Serayu);KA 204 (Tegal Bahari);KA 90 (Gayabaru Malam Selatan); KA 270 (Matarmaja).

    Berikutnya, KA 112 (Sawunggalih);KA 152 (Brantas);KA 300 (Cikuray);KA 246 (Majapahit);KA 260 (Tawang Jaya); KA 108 (Senja Utama Yk);KA 288 (Serayu);KA 116 (Sawunggalih).

    Serta, KA 144 (Madiun Jaya); KA 164 (Gumarang);KA 150 (Singasari); dan KA 180 (Tawangjaya Premium).

    KAI Daop 1 Jakarta mengimbau kepada para calon penumpang yang akan menggunakan layanan kereta api untuk menyesuaikan waktu keberangkatan serta menyiapkan waktu tempuh yang cukup sebagai antisipasi adanya pola rekayasa lalu-lintas.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • MRT Jakarta Pulih, Kembali Beroperasi Normal Hari Ini (31/8) Usai Demo Ricuh

    MRT Jakarta Pulih, Kembali Beroperasi Normal Hari Ini (31/8) Usai Demo Ricuh

    Bisnis.com, JAKARTA — PT MRT Jakarta (Perseroda) mengumumkan pola operasional kembali normal pada hari ini, Minggu (31/8/2025).

    Plt Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta Ahmad Pratomo menyampaikan bahwa layanan MRT sudah kembali beroperasi penuh di lintas Stasiun Lebak Bulus Grab–Bundaran HI Bank Jakarta dengan headway 10 menit.

    Adapun jam operasional berlangsung mulai pukul 05.00–00.00 WIB.

    “Seluruh stasiun MRT Jakarta tetap melayani penumpang. Khusus Stasiun Istora Mandiri sudah kembali beroperasi, namun hanya membuka Entrance B dan Entrance Lift di depan Gedung IDX,” jelas Ahmad dalam keterangan resmi.

    Dia menegaskan MRT Jakarta selalu berkomitmen memberikan layanan prima kepada seluruh pengguna, serta mengajak masyarakat menjadikan MRT sebagai moda transportasi pilihan.

    “Informasi terkini mengenai MRT Jakarta dapat dipantau melalui kanal resmi media sosial MRT Jakarta,” tambahnya.

    Sebelumnya, MRT Jakarta sempat melakukan penyesuaian pola operasi sejak Sabtu (30/8/2025). Hal itu dipicu kondisi pascaaksi demonstrasi di sekitar kawasan Polda dan Istora yang berlangsung hingga dini hari.

    Aksi massa pada Jumat (29/8/2025) malam berlangsung panas. Sejumlah fasilitas publik, termasuk halte, dilaporkan terbakar. Berdasarkan pantauan Bisnis, pembakaran terjadi ketika massa melintas di kawasan Jl. Sudirman sekitar pukul 21.00 WIB.

    Kobaran api sempat membesar dengan asap hitam pekat terlihat dari area Polda Metro Jaya. Upaya pemadaman dilakukan menggunakan water cannon.

    Massa juga terlihat melawan aparat dengan menyalakan petasan. Sementara itu, polisi menembakkan water cannon dan gas air mata secara konsisten untuk membubarkan kerumunan.

  • Kediaman Menkeu di Bintaro dijarah, ini kesaksian warga

    Kediaman Menkeu di Bintaro dijarah, ini kesaksian warga

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dijarah orang-orang tak dikenal, Minggu dini hari.

    Berdasarkan kesaksian sejumlah warga di sekitar jalan itu kepada ANTARA pada Minggu dini hari, penjarahan itu berlangsung dalam dua gelombang.

    “Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari),” kata Joko Sutrisno, staf pengamanan di rumah itu kepada ANTARA pada Minggu sekitar jam 05.00 WIB..

    Kesaksian Joko sejalan dengan keterangan beberapa warga termasuk seorang warga yang meminta disapa dengan Renzi saja.

    Keterangan sama disampaikan tiga tenaga satuan pengamanan di mulut komplek Mandar dan seberang jalan komplek itu, yang berjarak sekitar 150-160 meter dari rumah yang dijarah.

    “Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah kok,” kata Renzi, yang diamini Joko Sutrisno.

    Joko mengaku yang ada di rumah, hanya dirinya dan satu keluarga dari kerabat.

    Kerabat itu diungsikan ke rumah tetangga sebelah sebelum massa menjarah rumah tersebut.

    Tampak di depan rumah yang dijarah itu, masih terdapat tumpukan barang-barang yang hendak dijarah, tapi belum sempat diangkut oleh para penjarah.

    Rumah itu sendiri terletak persis di ujung jalan, dan kini dijaga ketat oleh personel TNI dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

    Dari keterangan Joko dan warga lain, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di rumah itu. Pun tak ada kendaraan roda empat yang dirusak, karena memang sedang tidak ada di sana.

    Menurut para saksi mata, penjarahan gelombang kedua adalah yang paling mengerikan karena melibatkan ratusan orang, bahkan mungkin seribuan orang.

    “Saya hanya bisa menyaksikan dari balik tirai rumah saya saja, tak berani keluar, karena banyak sekali orang-orang yang datang,” kata seorang tetangga yang meminta namanya tak disebutkan.

    Dia, dan juga Joko serta Renzi memberikan keterangan yang sama bahwa para pelaku masih sangat muda.

    “(Usia) paling tua mungkin 25 tahun, kebanyakan masih remaja,” kata Ali, yang dibenarkan Jayadi.

    Kedua tenaga Satpam menjaga pintu gerbang masuk Jalan Mandar, tepat di depan jalan utama, Jalan Bintaro Utama 3.

    Jejak-jejak massa tak dikenal yang melakukan penjarahan di rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat di dekat gerbang utama komplek Jalan Mandar, Bintaro, Tangerang Selatan. Jarak gerbang ini ke rumah korban penjarahan sekitar 150-200 meter. ANTARA/Jafar Sidik

    Ali dan Jayadi adalah dua tenaga Satpam yang menjaga gerbang utama yang menjadi pintu masuk ke Jalan Mandar, yang menjadi satu-satunya akses pada malam hari ke komplek Mandar.

    Menurut sejumlah saksi lainnya di sana, gerakan masa terlihat berpola. Mereka berkumpul dahulu sekitar jam 12.30 dini hari, di depan komplek Jalan Mandar”.

    “Jumlahnya ratusan, mungkin mendekati seribuan orang,” kata Ali.

    Seorang saksi lain yang juga meminta namanya tidak disebutkan menyatakan, seperti ada aba-aba terlebih dahulu sebelum massa masuk komplek.

    “Aba-aba itu adalah kembang api, karena segera setelah bunyi kembang api, massa merangsek masuk komplek,” kata saksi itu, seraya berkata bahwa sang pemberi komando juga berseru kepada massa tak dikenal agar jangan ada yang membawa motor ke dalam komplek.

    “Kami tak kuasa mencegahnya, terlalu banyak,” kata Jayadi.

    Hanya menenangkan

    Menurut Renzi, Joko, dan seorang prajurit TNI yang diturunkan sebagai tenaga bantuan untuk menjaga rumah itu, massa memang terlalu banyak, sehingga yang bisa mereka lakukan hanyalah menenangkan massa agar tidak berbuat lebih jauh lagi, terutama membakar rumah.

    Renzi mengatakan, sebenarnya para tetangga sudah berjaga-jaga, setelah mengetahui lingkungan mereka tiba-tiba bising di tengah malam.

    Beberapa dari orang-orang yang dipastikan bukan warga sekitar tersebut, bernyanyi-nyanyi saat dalam keadaan dini hari buta.

    “Jumlah mereka banyak sekali, dan ada yang membawa senjata tajam,” kata Renzi.

    Kesaksian Renzi dibenarkan oleh video yang diambil oleh Joko Sutrisno.

    Seorang saksi malah mengatakan di antara para penjarah ada yang membawa drone.

    Berita penjarahan rumah Sri Mulyani di Bintaro ini awalnya muncul dari unggahan media sosial milik warga sekitar jam 1 dini hari.

    Dari beberapa tayangan, dan video yang juga diambil Joko, warga mengambil apa saja yang ada di rumah itu, termasuk televisi, isi lemari, dan banyak lagi.

    Kini situasi di sekitar Mandar dan rumah yang disebut-sebut rumah Menkeu Sri Mulyani itu sudah kembali normal dan dijaga puluhan tentara.

    Pewarta: Jafar M Sidik
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Megathrust ‘Meledak’, Lampung-Banten Digulung Tsunami Hitungan Menit

    Megathrust ‘Meledak’, Lampung-Banten Digulung Tsunami Hitungan Menit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Letak geografis Indonesia yang berada di wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire, membuat rentan terkena gempa. Sejak tahun lalu, ancaman gempa dari 13 segmen megathrust bahkan semakin intens mencuat pembahasannya di tanah air.

    Salah satu segmen megathrust yang paling mengancam Indonesia adalah segmen Selatan Jawa. Para peneliti menyebut segmen itu bisa memiliki dampak memanjang hingga Selat Sunda, sebagaimana segmen Sumatera dampaknya juga bisa memanjang ke Selat Sunda. Segmen itu juga disebut Segmen Enggano.

    Khusus Segmen di Selatan Jawa yang memanjang hingga ke Selat Sunda, efeknya bisa besar apabila melepaskan energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa. Energi di zona itu menurut kalangan peneliti terus bertambah dari waktu ke waktu.

    Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma Hanifa mengungkapkan semakin lama energi yang terkumpul ini akan mencapai titik pelepasan energinya. Pelepasan itu melalui pergerakan mendadak yang memicu getaran atau guncangan yang sangat kuat atau gempa bumi. Jika dilepaskan sekaligus bisa menyebabkan gempa hingga M 8,7.

    Guncangan besar ini akan mengakibatkan perpindahan kolom air laut dan menyebabkan gelombang air laut menjadi sangat besar yang menjalar semua arah hingga mencapai daratan atau tsunami.

    Tsunami yang ditimbulkan cukup tinggi yaitu bisa mencapai 20 meter yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya seperti Banten dan Lampung, bahkan hingga ke Jakarta.

    “Semua pesisir Banten itu akan berdampak tapi dengan tinggi (tsunami) yang berbeda-beda,” ungkap dia kepada CNBC Indonesia, Minggu (16/2/2025).

    Rahma menghitung apabila Megathrust di segmen Selatan Jawa yaitu wilayah Pangandaran pecah, maka akan terjadi tsunami sekitar 20 meter. Gelombang tsunami kemudian akan menyebar hingga masuk wilayah Selat Sunda yang bersinggungan langsung dengan kawasan pesisir Banten dan Lampung.

    “Kawasan pesisir Banten kira-kira tsunami 4 sampai 6 atau 8 meter,” sebutnya.

    “Lampung yang menghadap Selat Sunda akan kena semua,” imbuhnya.

    Sedangkan untuk Jakarta, tsunami diprediksi akan menerjang wilayah pesisir utara dengan ketinggian 1 sampai 1,8 meter. Menurut perhitungannya, tsunami tersebut akan tiba di Jakarta 2,5 jam. Dia mengatakan hanya daerah pesisir utara Jakarta saja yang akan terkena tsunami 1,8 meter.

    “2,5 jam tsunami tiba. Kalau Jawa bagian selatan 40 menit sudah sampai, Lebak itu 18 menit. Oke, yang kena imbas itu pertama kali adalah wilayah Jakarta Utara ya,” sebutnya.

    BRIN pun mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Dampak gempa Megathrust sangat besar hingga memberikan dampak lanjutan seperti kematian, cedera, kerusakan infrastruktur, kerusakan lingkungan, dampak sosial ekonomi hingga gangguan layanan dasar.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gedung Negara Grahadi Dijarah Massa Berpakaian Hitam, Kasur hingga Kursi Kantor Dibawa

    Gedung Negara Grahadi Dijarah Massa Berpakaian Hitam, Kasur hingga Kursi Kantor Dibawa

    Liputan6.com, Jakarta Massa menjarah dan membawa sejumlah barang dari bagian sisi barat Gedung Negara Grahadi yang terbakar, di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/8/2025) malam.

    Pembakaran gedung tersebut itu terjadi setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui para demonstran di depan gedung tersebut.

    Pantauan di lokasi, tampak beberapa orang berpakaian hitam berjalan ke arah Jalan Basuki Rahmat sambil membawa karpet, meja, serta kardus bergambar alat cetak atau printer.

    Ada pula massa yang membawa kardus berisi berkas, kasur, kursi kantor, laptop hingga tabung alat pemadam api ringan (APAR) jenis mobile.

    Saat melintas di tengah kerumunan warga, sejumlah orang tersebut diteriaki dengan seruan “cair, cair cak” oleh masyarakat di sekitar Jalan Gubernur Suryo menuju Jalan Basuki Rahmat.

    Aksi unjuk rasa di kompleks DPR Senayan diwarnai kericuhan. Massa dihalau aparat dengan tembakan gaś air mata. Demo dipicu isu terkait tunjangan DPR yang dinilai tidak sensitif dengan kondisi sulit masyarakat.