Organisasi: API

  • Bupati Mas Dhito: 18 OPD, DPRD, Samsat hingga Museum Kediri Hangus Terbakar Akibat Kerusuhan

    Bupati Mas Dhito: 18 OPD, DPRD, Samsat hingga Museum Kediri Hangus Terbakar Akibat Kerusuhan

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan dampak serius kerusuhan yang terjadi di sekitar kantor Pemerintah Kabupaten Kediri. Kerusuhan itu menyebabkan kebakaran, penjarahan, serta hilangnya sejumlah aset, arsip, dan cagar budaya.

    “Jadi, saya akan bacakan runutannya dan beberapa hal yang harus saya sampaikan. Kejadian tadi malam di lingkungan kantor Kabupaten Kediri mengakibatkan beberapa gedung ya, beberapa gedung, aset, data arsip inventaris hilang karena kebakaran dan dijarah oleh oknum,” ujar Hanindhito Himawan Pramana, pada Minggu (31/8/2025).

    Menurutnya, kebakaran dan kerusakan terjadi di kantor DPRD, Samsat, hingga 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sejumlah Polsek di wilayah hukum Kediri juga terdampak akibat serangan massa.

    “Kurang lebih ada 18 OPD yang terdampak atas kejadian tersebut,” katanya.

    Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu menegaskan saat ini Pemkab bersama pihak terkait masih melakukan inventarisasi terhadap aset, data, maupun arsip yang hilang atau terbakar. Ia juga menyoroti kerusakan pada Museum Bagawan Tabari, yang kehilangan sejumlah koleksi bersejarah.

    “Yang berikutnya yang tidak kalah memprihatinkan adalah kondisi museum Bagawan Tabari dalam kondisi kaca-kaca yang pecah di mana salah satu benda peninggalan yang hilang adalah fragmen kepala Ganesha dan koleksi wastra kain batik,” jelasnya.

    Mas Dhito berharap benda-benda bersejarah yang dijarah bisa dikembalikan.

    “Ini yang saya harapkan kalau ada yang sadar gitu ya karena ini peninggalan bersejarah, cagar budaya, mohon bagi oknum-oknum yang kemarin mungkin dirasa mengambil. Silakan dikembalikan, ditaruh di Pemkab,” tegasnya.

    Kerusuhan juga berdampak pada lumpuhnya aktivitas Pemkab.

    “Karena yang hancur, yang rusak, yang terbakar itu tidak hanya gedung tapi juga kami yang berkantor dan berumah tinggal di sini karena kantor kami adalah rumah kedua kami di mana setiap kebijakan, setiap keputusan untuk kabupaten ini diambil dan diputuskan hari ini mau tidak mau saya harus katakan lumpuh,” ungkapnya.

    Meski begitu, ia memastikan pelayanan publik tetap berjalan.

    “Tadi sudah saya sampaikan ya bahwa pelayanan besok tetap berjalan secara normal terutama di bidang pelayanan publik, kesehatan, lalu kependudukan dan catatan sipil,” kata putra Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo tersebut.

    Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.

    “Lalu, kita juga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kediri. Jika mungkin ada kekhilafan, ada hal-hal yang kurang berkenan dan berakibat hari ini Pemkab hangus terbakar dan gedung dewan juga hangus,” ucapnya.

    Mas Dhito menekankan pentingnya menjaga kondusifitas dan menolak provokasi.

    “Kami berharap untuk seluruh masyarakat Kabupaten Kediri tetap damai, tetap aman, kondusif, guyub rukun dan tidak terprovokasi,” tegasnya.

    Ia juga menyampaikan duka cita atas korban jiwa yang muncul dalam gelombang aksi demo.

    “Kami paham, saya selaku pribadi dan mewakili jajaran pemerintah Kabupaten turut berduka atas meninggalnya saudara kita Awan driver ojek online yang kemarin ramai di media,” jelasnya.

    Bupati merinci sejumlah ruangan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang hangus terbakar, termasuk kantor Bupati, kantor Wakil Bupati, Kesbangpol, Inspektorat, BKD, BPKAD, Disnaker, Bappeda, hingga gedung DPRD. Data kepegawaian, arsip bantuan organisasi masyarakat, serta aset daerah juga dipastikan hilang.

    “Dengan kondisi ini demokrasi adalah ruang tumbuhnya suara rakyat. Bukan tempat runtuhnya harapan. Saat fasilitas umum terbakar dan kantor bersama dirusak yang hancur bukan hanya sekedar bangunan tapi juga hati kita semua,” tutur Mas Dhito.

    “Api boleh padam, hari ini api sudah padam, rekan-rekan media bisa lihat. Namun luka sosial akan lama sembuh bila kita tidak belajar. Mari kita renungkan bersama perbedaan pandangan adalah sebuah fitrah. Tapi persatuan dan kedewasaan dalam berdemokrasi adalah jalan menuju masa depan,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Potongan Besi Gedung Gegana Polri di Kramat Raya Dijarah Massa dan Terbakar

    Potongan Besi Gedung Gegana Polri di Kramat Raya Dijarah Massa dan Terbakar

    JAKARTA – Sejumlah kendaraan taktis (Rantis) dan bus milik polisi yang terparkir di depan Markas Gegana eks Polres Metro Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, hangus terbakar.

    Meski kendaraan tersebut sudah menjadi bangkai setelah hangus dibakar massa, namun material besi-besi kendaraan tersebut tak luput dari incaran massa.

    Dari pantauan VOI di lokasi, terlihat sejumlah masyarakat kembali mengambil orang tak dikenal mengambil besi dari bangkai mobil yang terbakar.

    Mereka juga dengan leluasa masuk ke gedung dengan plang Gegana itu dengan leluasa pada Minggu, 31 Agustus 2025, sore.

    Sekitar pukul 16.36 WIB, pasca pembakaran gedung Gegana beberapa hari kemarin, lokasi kejadian masih mengundang perhatian warga sampai sore ini.

    Terpantau, warga dan pengendara motor yang melintas masih turut menyaksikan kondisi terkini markas Kepolisian tersebut.

    Sejumlah warga terus mencari sisa barang yang bisa dijual. Sementara yang lainnya, terlihat membawa karung yang diduga berisi sisa barang berharga yang dapat dijual kiloan.

    Nampak beberapa orang pria memikul karung dari bagian dalam gedung Gegana Polri tersebut. Bahkan, warga lainnya terlihat sudah membawa besi yang diikatkan.

    “Buat dijual lagi besinya pak. Dijual kiloan di lapak barang bekas. Duitnya buat beli makan, soalnya kondisi ekonomi juga lagi sulit sekarang. Cari duit susah,” ucap seorang pria sambil berlalu, Minggu, 31 Agustus 2025.

    Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 16.41 WIB, tiba-tiba asap hitam muncul dari dalam gedung Gegana itu. Yah, kebakaran kembali terjadi.

    Namun belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Namun api terus menghitam membesar di gedung Gegana Polri.

  • Mako Gegana Polri Kebakaran, Ada 5 Orang Ditangkap Warga – Page 3

    Mako Gegana Polri Kebakaran, Ada 5 Orang Ditangkap Warga – Page 3

    Sebelumnya, kebakaran melanda Markas Komando (Mako) Gegana Polri di Jalan Kramat Raya 55, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025) sore. Api berhasil dipadamkan setelah 12 unit mobil damkar dikerahkan ke lokasi.

    “Pemadaman selesai,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara dalam keterangan tertulis, Minggu (31/8/2025).

    Dia menjelaskan, api yang sempat berkobar sejak pukul 16.47 WIB. Laporan kebakaran diterima petugas dari warga melalui sambungan telepon.

    “Objek terbakar Mako Gegana Polri,” ucap dia.

     

  • Markas Gegana Kembali Terbakar, Diduga Dilakukan Orang Tak Dikenal

    Markas Gegana Kembali Terbakar, Diduga Dilakukan Orang Tak Dikenal

    JAKARTA – Gedung Markas Gegana di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, kembali terbakar pada Minggu, 31 Agustus 2025, sore. Kobaran api terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

    Dari pantauan VOI di lokasi, belum terlihat adanya mobil pemadam kebakaran di lokasi kebakaran. Sementara kobaran api muncul dari gedung utama bagian depan.

    Peristiwa kebakaran tersebut menimbulkan asap pekat hitam yang membumbung tinggi di udara kawasan Jalan Kramat Raya, Senen.

    Kebakaran tersebut diduga dibakar oleh orang tak dikenal (OTK). Pasalnya sebelum terbakar, sejumlah massa terlihat menjarah sisa barang yang ada di gedung Gegana tersebut.

    Sekitar pukul 17.00 WIB, belum terlihat adanya upaya pemadam kebakaran di lokasi markas Gegana yang terbakar. Sementara warga sekitar berupaya melakukan pemadaman api.

    Arus lalu lintas di dua ruas Jalan Kramat Raya, dari arah Matraman menuju Senen dan sebaliknya terjadi kemacetan.

    Pengendara yang melintas juga terlihat panik dan banyak yang memilih berputar arah untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.

    Sekedar diketahui, gedung Markas Gegana yang terbakar berada tepat di sebelah Kantor Pertamina Kramat Raya. Sementara di lokasi sudah terdapat anggota TNI yang melakukan pengamanan dan penguraian lalu lintas yang dibantu warga sekitar.

    Sebelumnya diberitakan, sejumlah kendaraan taktis (Rantis) dan bus milik polisi yang terparkir di depan Markas Gegana eks Polres Metro Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, hangus terbakar.

    Meski kendaraan tersebut sudah menjadi bangkai setelah hangus dibakar massa, namun material besi-besi kendaraan tersebut tak luput dari incaran massa.

    Dari pantauan VOI di lokasi, terlihat sejumlah masyarakat kembali mengambil orang tak dikenal mengambil besi dari bangkai mobil yang terbakar.

    Mereka juga dengan leluasa masuk ke gedung dengan plang Gegana itu dengan leluasa pada Minggu, 31 Agustus 2025, sore.

    Sekitar pukul 16.36 WIB, pasca pembakaran gedung Gegana beberapa hari kemarin, lokasi kejadian masih mengundang perhatian warga sampai sore ini.

    Terpantau, warga dan pengendara motor yang melintas masih turut menyaksikan kondisi terkini markas Kepolisian tersebut.

    Sejumlah warga terus mencari sisa barang yang bisa dijual. Sementara yang lainnya, terlihat membawa karung yang diduga berisi sisa barang berharga yang dapat dijual kiloan.

    Tampak beberapa orang pria memikul karung dari bagian dalam gedung Gegana Polri tersebut. Bahkan, warga lainnya terlihat sudah membawa besi yang diikatkan.

  • Situasi Terkini di Jl Pangeran Jayakarta Bekasi, Ada Ledakan Petasan

    Situasi Terkini di Jl Pangeran Jayakarta Bekasi, Ada Ledakan Petasan

    Jakarta

    Jalan Pangeran Jayakarta, Kota Bekasi, Jawa Barat, masih ada massa tengah malam ini. Terdengar ledakan petasan di lokasi.

    Pantauan di Jalan Pangeran Jayakarta, Bekasi, Senin (1/9/2025), pukul 02.00 WIB situasi terlihat riuh. Ledakan petasan juga terlihat di lokasi.

    Terlihat pula api di dekat massa. Tidak begitu jelas apa yang dibakar. Tampak asap hitam membubung.

    Di jalan ini terlihat massa kadang lari berhamburan. Kadang situasi tenang dan massa hanya berkumpul sambil berdiri.

    Di lokasi ada sejumlah polisi. Mereka tampak berjaga di lokasi. Lokasi polisi berdiri ini berjarak kurang lebih 100 meter dari Polres Metro Bekasi.

    Lalu lintas terlihat lengang. Sesekali mobil dan motor melintas di lokasi.

    Pantauan CCTV di Stasiun Bekasi juga terlihat normal. Kondisi di lokasi cenderung sepi.

    Pantuan CCTV di Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani (Foto: dok. Istimewa/CCTV Pemkot Bekasi)

    (lir/lir)

  • Damkar Mulai Padamkan Gedung Gegana yang Terbakar, Asap Pekat Selimuti Jalan Kramat Raya

    Damkar Mulai Padamkan Gedung Gegana yang Terbakar, Asap Pekat Selimuti Jalan Kramat Raya

    JAKARTA – Sejumlah mobil pemadam kebakaran Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat akhirnya mendatangi lokasi terbakarnya Markas Gegana di Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Minggu, 31 Agustus, sore sekitar pukul 17.05 WIB.

    Sementara kobaran api terus membesar membakar gedung yang diduga merupakan gudang tempat peralatan milik Gegana Polri tersebut.

    Dari pantauan VOI, kobaran api terus berkobar membakar atap gedung hingga menimbulkan asap pekat yang menyelimuti kawasan Jalan Kramat Raya.

    Bahkan, kepulan asap hitam itu sempat menutup dua ruas jalan sehingga menutup jarak pandangan pengendara kendaraan.

    “Asepnya tebal banget sampe nutup jalanan. Iya (pandangan) terhalang asap,” kata Dirman (43), pengendara motor yang melintas di lokasi.

    Akibatnya, banyak pengendara yang memilih berputar dengan melawan arus. Beberapa lainnya terpaksa menerobos pekatnya asap di Jalan Kramat Raya.

    Petugas pemadaman yang tiba di lokasi kejadian, kemudian melakukan proses pemadaman. Petugas terus berjibaku melakukan pemadaman api.

    Belum diketahui penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut.

    Namun sebelum terjadi kebakaran, gedung itu sempat didatangi massa tak dikenal yang melakukan penjarahan sisa besi kendaraan yang terbakar dan barang lainnya. Diduga, gedung itu dibakar oleh orang tak dikenal.

    Hingga berita ini ditulis, sejumlah mobil pemadam kebakaran terus berdatangan ke lokasi kebakaran guna melakukan pemadaman api.

  • Menhub: Halte Transjakarta-Stasiun MRT yang Dirusak Oknum Demo Mulai Diperbaiki

    Menhub: Halte Transjakarta-Stasiun MRT yang Dirusak Oknum Demo Mulai Diperbaiki

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan perbaikan fasilitas transportasi publik yang rusak di tengah aksi demonstrasi, termasuk halte Transjakarta dan infrastruktur MRT, sudah mulai dikerjakan.

    Dudy menyebut, proses perbaikan sementara ditangani langsung oleh masing-masing instansi terkait.

    “Sekarang sudah dikerjakan perbaikan. Sementara dari masing-masing instansi dulu, dari Kereta Api [KAI], kemudian dari MRT, mereka yang akan melakukan perbaikan,” kata Dudy kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Minggu (31/8/2025).

    Namun, Dudy belum memerinci dampak kerusakan secara keseluruhan, baik dari sisi biaya maupun operasional transportasi.

    “Belum, belum, makasih ya,” ucapnya singkat.

    Kerusakan fasilitas umum akibat demonstrasi yang berujung ricuh sebelumnya menjadi sorotan publik, terutama karena menyangkut layanan transportasi vital bagi warga ibu kota.

    PT Transportasi Jakarta mengungkapkan terdapat tujuh halte Transjakarta yang dibakar oknum tak bertanggung jawab dalam aksi demonstrasi Jumat (29/8/2025) malam. Tujuh halte tersebut, yakni Halte Bundaran Senayan, Halte Pemuda Pramuka, Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan BDKI, dan Halte Gerbang Pemuda.

    Tak hanya halte bus, Stasiun MRT Istora Mandiri juga turut menjadi sasaran amuk massa pada kericuhan yang terjadi Jumat (29/8/2025) malam.

    Berdasarkan pantauan Bisnis, Minggu (31/8/2025), beberapa pekerja tampak sibuk membersihkan puing-puing fasilitas umum yang hangus terbakar di kawasan Senayan, Jakarta.

    Salah satu yang menjadi perhatian merupakan Halte Transjakarta Senayan Bank DKI yang kondisinya rusak parah. Selain itu, Bisnis juga melihat gerbang masuk MRT Istora Mandiri sedang dalam tahap perbaikan.

    Sejumlah petugas terlihat membongkar material yang rusak dan menata kembali area akses penumpang agar bisa segera digunakan kembali walaupun belum tahu akan berfungsi kembali.

    Seorang petugas yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa Halte Transjakarta tersebut akan segera dibereskan.

    “Halte akan segera diperbaiki oleh vendor. Nanti akan direnovasi supaya bisa berfungsi lagi,” ujarnya singkat kepada Bisnis saat ditemui di lokasi.

  • Kondisi Markas Gegana Jakpus Pasca-kebakaran

    Kondisi Markas Gegana Jakpus Pasca-kebakaran

    Kebakaran melanda bangunan kantor Gegana di Kramat, Senen, Jakarta Pusat. Kepulan asap putih terlihat masih membumbung ke atas. Titik api berada di belakang gedung

    Sebanyak lima orang terduga pelaku telah diamankan. Saat ini api di gedung gegana telah padam.

  • Polisi Tangkap 5 Orang Terkait Kebakaran di Markas Gegana Jakpus

    Polisi Tangkap 5 Orang Terkait Kebakaran di Markas Gegana Jakpus

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi telah menangkap lima orang dalam peristiwa pembakaran markas Gegana di Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025).

    Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra.

    “Benar ada lima orang yang diamankan warga,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).

    Dia menambahkan saat ini kelima orang tersebut masih dilakukan pendalaman oleh penyidik Polda Metro Jaya.

    “Terkait fakta-fakta pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Krimum Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

    Sebelumnya, markas Gegana yang berlokasi di Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen Jakarta Pusat terbakar sekitar 16.47 WIB. Kemudian, tim pemadam kebakaran mulai melakukan pendinginan sekitar 17.33 WIB. 

    Dalam hal ini, Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Mulandono mengatakan pihaknya telah mengerahkan 12 unit pemadam dan puluhan personel untuk memadamkan api di lokasi.

    “Iya [ada kebakaran di Mako Gegana] lagi pemadaman,” tutur Mulandono saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).

  • Markas Gegana di Kramat Raya Terbakar, Diduga akibat Puntung Rokok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Markas Gegana di Kramat Raya Terbakar, Diduga akibat Puntung Rokok Megapolitan 31 Agustus 2025

    Markas Gegana di Kramat Raya Terbakar, Diduga akibat Puntung Rokok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat menyebut gedung Gegana di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, terbakar dalam kondisi kosong pada Minggu (31/8/2025).
    Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Mulyandono, menduga kebakaran terjadi akibat ulah orang yang membuang puntung rokok sembarangan.
    “Karena ini gedung kosong, banyak kerdus mungkin ada yang buang puntung rokok, kita enggak tahu, yang jelas ada penyalaan,” ujarnya saat ditemui, Minggu.
    Mulyandono menjelaskan, pihaknya menerima laporan kebakaran di Gedung Markas Gegana sekitar pukul 16.57 WIB.
    Setelah itu, tim langsung bergerak melakukan operasi pemadaman pada pukul 17.00 WIB.
    “Ya untuk kronologis kebakaran, kita dapat info sejak sore dari sekuriti Bank BRI, nyampai sini tuh api sudah besar,” ungkapnya.
    Sebanyak 48 personel dan 12 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api. Api berhasil dipadamkan, namun proses pendinginan masih berlangsung.
    Sementara itu, seorang warga bernama Herman (60) mengatakan api sudah terlihat membesar sejak pukul 16.30 WIB.
    “Itu awalnya yang saya tahu ada pemulung mau ngejarah, itu dugaan saya pemulung masuk mau ngejarah, terus ada kobaran” tutur Herman saat ditemui, Minggu.
    Herman menambahkan, ia sempat mengamankan tiga orang dari dalam gedung saat kebakaran terjadi.
    “Saya amanin ada tiga orang , cewe dua, laki satu, warga lain ada yang amanin juga dua orang,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.