Organisasi: API

  • Penyebab Kebakaran Rumah di Gandaria Diduga karena Korsleting Kabel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 September 2025

    Penyebab Kebakaran Rumah di Gandaria Diduga karena Korsleting Kabel Megapolitan 12 September 2025

    Penyebab Kebakaran Rumah di Gandaria Diduga karena Korsleting Kabel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kebakaran di Jalan Margaguna 1, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2025), diduga akibat korsleting pada kabel listrik rumah.
    “Untuk dugaan sementara, disebabkan korsleting pada kabel di lantai tiga. Untuk hasil A1 (pastinya) menunggu dari lab,” jelas Kepala Satgas BPBD Jakarta Selatan Kendar saat dikonfirmasi, Jumat.
    Menurut keterangan saksi dari warga setempat, api tersebut memang terlihat dari lantai tiga rumah.
    Warga mengira, mulanya api berasal dari pembakaran sampah.
    “Kemudian setelah dicek ternyata api sudah membakar bagian dalam rumah,” ujar Kendar.
    Saat kejadian, empat penghuni rumah sedang tidak di tempat. Mereka sedang berada di luar negeri saat itu.
    “Rumah dalam keadaan kosong, pemilik sedang berada di Jerman,” kata dia.
    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, pemilik rumah diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 407,5 juta.
    Petugas pemadam kebakaran menerima laporan pukul 14.38 WIB.
    Sebanyak 31 personel Gulkarmat DKI Jakarta dengan 9 unit light rescue dikerahkan ke lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Macet di Latumenten Bukan Cuma Gara-Gara Kereta, Warga Soroti Truk Kontainer
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 September 2025

    Macet di Latumenten Bukan Cuma Gara-Gara Kereta, Warga Soroti Truk Kontainer Megapolitan 12 September 2025

    Macet di Latumenten Bukan Cuma Gara-Gara Kereta, Warga Soroti Truk Kontainer
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Kemacetan di Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, menjadi masalah menahun yang hingga kini belum terselesaikan.
    Salah satu titik perhatian utama adalah antrean kendaraan di perlintasan kereta api sebidang depan Stasiun Grogol.
    Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencanangkan pembangunan jalan layang (
    flyover
    ) Latumeten.
    Meski begitu, sebagian warga menilai
    flyover
    tidak serta-merta mampu mengurai kemacetan di kawasan tersebut.
    Oki (38), warga Jalan Latumenten III, menyebut kendaraan muatan besar seperti truk kontainer menjadi salah satu penyebab utama kemacetan.
    Menurutnya, tidak adanya pembatasan jam operasional membuat jalan semakin padat pada waktu-waktu sibuk.
    “Menurut saya sih truk kontainer itu juga ngaruh banget ke macet. Gede-gede gitu kan, pagi sama sore di jam rawan, mereka juga keluar. Makin parah (macetnya),” ujar Oki kepada
    Kompas.com
    , Jumat (12/9/2025).
    Oki menambahkan, sebelumnya pemerintah pernah membatasi jam operasional truk besar hanya pada malam hari. Namun kebijakan tersebut kini tidak lagi berlaku.
    “Saya puluhan tahun di sini. Kalau dulu mah dibatasin, malem jam 9 atau 10 baru bisa keluar. Pagi gantian lagi sama mobil biasa,” katanya.
    Ia juga menyoroti dampak lain ketika truk mogok di tengah kemacetan.
    “Bayangin aja, sering tuh siang apa sore. Lagi macet, ada kereta, terus ada aja truk gede pada mogok. Karena kalau macet kan truk juga rawan mogok tuh,” imbuhnya.
    Oki pun mempertanyakan alasan pemerintah yang mengklaim kebijakan pelonggaran jam operasional truk demi memperlancar logistik.
    “Sekarang gini, kalau katanya kontainer lewat biar memudahkan suplai barang, mana buktinya? Harga bahan semuanya tetep mahal aja tuh. Mending malem aja lewatnya, daripada nambah macet, resiko juga buat mereka,” tegasnya.
    Senada dengan Oki, Setiawan (34), seorang pengemudi ojek
    online
    yang biasa menunggu penumpang di sekitar perlintasan kereta, menilai truk kontainer memperparah kemacetan.
    “Mereka kan truk kontainer itu gede, geraknya susah. Kalau pas ngelewatin rel di tengah macet tuh bikin macetnya makin parah,” ucap Setiawan.
    Ia berharap pembangunan
    flyover
    bukan satu-satunya solusi.
    “Kalau saya sih, mikirnya ya mungkin terurai, tapi gak banyak lah. Yang menurut saya penting juga itu, dibatasin truk-truk gedenya,” tambahnya.
    Pemprov DKI sebelumnya mengumumkan rencana pembangunan flyover Latumeten di samping Stasiun Grogol, Jakarta Barat.
    Kepala Sub Kelompok Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Mahendra, menyebut
    flyover
    akan dibangun sepanjang 380 meter dari sisi selatan hingga utara stasiun.
    Nantinya, Jalan Latumeten hanya diprioritaskan untuk kendaraan umum seperti Transjakarta, Jaklingko, dan kereta Commuter Line.
     
    Sementara itu, kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil, akan dialihkan ke jalur
    flyover
    .
    Selain itu, Pemprov DKI juga akan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan konsep
    skywalk
    berbayar, mirip dengan yang ada di Bundaran HI.
    Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menyebut pembangunan
    flyover
    Latumeten akan dimulai pada Oktober 2025 dan ditargetkan rampung pada 2027.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Kejar-kejaran Maling Motor di Pringsewu: Pelaku Sempat Tembakkan Senpi, Berakhir Dihajar Massa

    Aksi Kejar-kejaran Maling Motor di Pringsewu: Pelaku Sempat Tembakkan Senpi, Berakhir Dihajar Massa

    Polisi menyita sejumlah barang bukti dari tangan pelaku, antara lain satu pucuk senjata api rakitan dengan tiga butir amunisi dan dua selongsong, kunci letter T beserta anak kunci pipih, dua unit sepeda motor, telepon genggam, serta pakaian terduga pelaku.

    “Dari hasil penyelidikan, modus keduanya adalah berkeliling mencari rumah yang sepi lalu mencuri motor yang terparkir di halaman,” bebernya.

    Atas aksinya, Samsi Apero dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.

    Sementara itu, Perli Saputra selain dijerat pasal serupa juga dikenakan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata api ilegal, dengan ancaman pidana seumur hidup hingga hukuman mati.

  • Gegana Polda Metro Jaya tangani ledakan gas di Pondok Cabe Ilir

    Gegana Polda Metro Jaya tangani ledakan gas di Pondok Cabe Ilir

    Tangerang Selatan (ANTARA) – Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Metro Jaya menangani ledakan gas yang terjadi di Jalan Talas 2 RT 03/01, Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat.

    Satu unit penjinak bom (jibom) dan kimia, biologi serta radioaktif (KBR) yang dipimpin Kompol Nofriansyah dikerahkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Diduga penyebab ledakan diakibatkan oleh kebocoran gas elpiji yang terpercik oleh api,” kata Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya Kombes Polisi Henik Maryanto di Jakarta.

    Hasil olah TKP sementara menunjukkan ledakan diduga akibat akumulasi gas dalam ruangan tertutup yang terpicu percikan api.

    Henik menjelaskan, tim telah berangkat dari Mako Detasemen Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya pada pukul 10.00 WIB dan setibanya di lokasi langsung berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan.

    Petugas menemukan regulator gas rusak yang dililit isolasi hitam di lokasi ledakan gas, Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan, Jumat (12/9/2025). (ANTARA/HO Polda Metro Jaya)

    Petugas kemudian menemukan regulator gas rusak yang dililit isolasi hitam, tabung gas 12 kilogram dalam kondisi kosong serta tuas kompor dalam posisi menyala.

    Tidak ditemukan residu bahan peledak di lokasi sehingga olah TKP dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan serah terima berita acara kepada Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan.

    Henik mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam penggunaan tabung gas dengan memastikan instalasi aman dan tidak melakukan perbaikan sendiri jika terjadi kerusakan.

    Dia juga meminta masyarakat agar segera menghubungi teknisi resmi apabila menemukan potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rumah Kakek di Krenceng Kediri Hangus Terbakar saat Ditinggal ke Sawah, Kerugian Rp100 Juta

    Rumah Kakek di Krenceng Kediri Hangus Terbakar saat Ditinggal ke Sawah, Kerugian Rp100 Juta

    Kediri (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda rumah seorang kakek bernama Wagimun di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, pada Jumat (12/9/2025). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.15 WIB ketika pemilik rumah sedang berada di sawah.

    Plt Kasatpol PP Kabupaten Kediri, Kaleb Untung Wicaksono, menjelaskan kebakaran berawal dari tungku dapur rumah yang kemudian merembet ke seluruh ruangan. “Api muncul dari tungku darpu. Lalu merembet ke seluruh ruangan rumah,” ujar Kaleb Untung Wicaksono.

    Warga yang mengetahui kejadian tersebut berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya sambil menghubungi petugas pemadam kebakaran. Satu unit armada dari Pos Pare Kabupaten Kediri diterjunkan ke lokasi. Api akhirnya dapat dipadamkan setelah kurang lebih 2,5 jam.

    “Tidak ada korban dalam kejadian kebakaran ini. Tetapi rumah dalam keadaan hangus terbakar dengan kerugian ditaksir kurang lebih Rp100 juta.”

    Rumah yang terbakar ditempati Wagimun bersama sang istri. Kini pasangan kakek dan nenek itu kehilangan tempat tinggal.

    Kaleb menambahkan kebakaran diduga terjadi karena korban menyalakan kompor dan lupa mematikannya. Ia mengimbau warga lebih waspada terhadap potensi kebakaran di rumah. “Saya berharap masyarakat berhati-hati, khususnya para ibu rumah tangga yang sering menyalakan kompor. Pastikan sudah dalam keadaan mati jika ditinggal keluar rumah,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Pangeran Harry Mendadak ke Ukraina, Ada Apa?

    Pangeran Harry Mendadak ke Ukraina, Ada Apa?

    Kyiv

    Pangeran Harry melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina, yang masih bertempur melawan Rusia, pada Jumat (12/9) waktu setempat. Kunjungan ini bertujuan untuk mendukung tentara-tentara Ukraina yang mengalami luka-luka dalam perang melawan Rusia.

    Perusahaan Kereta Ukraina, seperti dilansir AFP, Jumat (12/9/2025), mengungkapkan bahwa Pangeran Harry tiba di Kyiv dengan kereta api pada Jumat (12/9) pagi waktu setempat. Video yang diunggah menunjukkan Pangeran Harry disambut di peron saat tiba di ibu kota Ukraina tersebut.

    “Pangeran Harry, Duke of Sussex, tiba di Kyiv dengan kereta api untuk melihat langsung kehancuran yang disebabkan oleh invasi besar-besaran Rusia,” demikian pernyataan resmi dari Perusahaan Kereta Ukraina via media sosial.

    Kunjungan mendadak Pangeran Harry ini bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Yvette Cooper, ke Kyiv — kunjungan luar negeri pertama sang Menlu sejak menjabat pekan lalu.

    Pangeran Harry berada di Ukraina bersama tim dari Yayasan Invictus Games miliknya, yang mendukung para tentara yang terluka dalam pertempuran.

    “Kita tidak dapat menghentikan perang, tetapi yang dapat kita lakukan adalah melakukan segala hal yang kita bisa untuk membantu proses pemulihan,” kata Pangeran Harry kepada surat kabar Inggris, The Guardian.

    Dilaporkan bahwa Pangeran Harry akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Ukraina Yulia Svyrydenko dan sekitar 200 veteran militer Ukraina.

    Pangeran Harry yang akan berulang tahun ke-41 pada Senin (15/9) mendatang, baru saja bertemu dengan ayahnya, Raja Inggris Charles III, saat berkunjung ke Inggris pada awal pekan ini.

    Pertemuan itu menjadi yang pertamanya kalinya bagi sang ayah dan anak selama hampir dua tahun terakhir.

    Pangeran Harry yang merupakan anak kedua Raja Charles III, menjadi semakin terasing dari anggota keluarga Kerajaan Inggris lainnya sejak mengundurkan diri dari tugas kerajaan dan pindah ke California, Amerika Serikat (AS), bersama istrinya, Meghan pada tahun 2020 lalu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Mobil Box Bermuatan Frozen Food Terbakar di Tol Dupak Surabaya

    Mobil Box Bermuatan Frozen Food Terbakar di Tol Dupak Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah mobil box bermuatan frozen food dengan nomor polisi S 9589 WE mengalami kecelakaan tunggal hingga terbakar di ruas Jalan Tol KM 04+800 Dupak arah Banyu Urip, Surabaya.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.25 WIB dan langsung mendapat penanganan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya.

    Kabid Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, Wasis Sutikno, menjelaskan bahwa kebakaran dipicu oleh mobil box yang terguling usai pengemudi berusaha menghindari kendaraan lain.

    “Menurut informasi dari pengemudi, mobil box didahului oleh kendaraan lain. Diduga sopir terkejut hingga membuat kendaraan terguling,” ungkap Wasis, Jumat (12/9/2025).

    Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit hingga api berhasil dipadamkan. “Untuk mobil box yang terbakar bermuatan frozen food dan buah-buahan. Tidak ada korban jiwa, pembasahan selesai dan dinyatakan kondusif pukul 13.01 WIB,” tambahnya.

    Sementara itu, sopir mobil bernama Mohammad Nur (25), warga Jombang, dilaporkan dalam kondisi sadar dan selamat. Situasi lalu lintas di lokasi kejadian pun kembali normal setelah api berhasil dikuasai. (ted)

     

  • 10
                    
                        Ledakan di Pamulang Tangsel: 8 Rumah Rusak Berat-Ringan, 7 Warga Luka
                        Megapolitan

    10 Ledakan di Pamulang Tangsel: 8 Rumah Rusak Berat-Ringan, 7 Warga Luka Megapolitan

    Ledakan di Pamulang Tangsel: 8 Rumah Rusak Berat-Ringan, 7 Warga Luka
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – 
    Sebuah ledakan terjadi di Jalan Talas II, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Jumat (12/9/2025) pagi.
    Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05.15–05.30 WIB itu mengakibatkan delapan rumah warga rusak dan tujuh orang mengalami luka-luka.
    Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang menyampaikan bahwa dari delapan rumah terdampak, empat di antaranya mengalami kerusakan berat dan empat lainnya rusak ringan.
    “Rumah yang rusak terdampak itu ada total ada 8 rumah, 4 rumah itu mengalami kerusakan yang berat, kemudian 4 rumah mengalami kerusakan yang ringan,” ujar Victor, Jumat (12/9/2025).
    Selain kerusakan rumah, ledakan juga melukai tujuh warga. Dari jumlah tersebut, tiga orang masih dirawat intensif di rumah sakit, sedangkan empat lainnya sudah diperbolehkan pulang.
    “Total ada kurang lebih 7 korban luka, di mana dari 7 tersebut ada 3 korban yang sementara dirawat intensif di rumah sakit, kemudian yang untuk 4 korban lainnya sudah dirawat, sudah dipriksakan kesehatan, saat ini sudah diizinkan untuk rawat jalan oleh tim dokter dari rumah sakit,” kata Victor.
    Menurut kesaksian warga, insiden sekitar pukul 05.10 WIB itu menyebabkan lima rumah warga mengalami kerusakan, sebagian di antaranya rusak berat.
    Salah satu korban, Ahmad Fadli, menceritakan rumah mertuanya hancur di bagian ruang tengah hingga belakang.
    Atap, bambu, kayu, dan genteng berserakan menutupi lantai, sementara dapur dan kamar rubuh.
    “Titik ledakan ada di belakang rumah ini, kejadiannya tadi subuh, suaranya kencang banget,” ujarnya, dilansir dari
    Tribunnews
    .
    Fadli mengaku bingung lantaran tidak terlihat adanya api maupun asap setelah ledakan.
    “Kalau dari gas pasti ada yang kebakar, belum tau makanya bingung sampai sekarang apa penyebab kejadian,” tambahnya.
    Kesaksian lain datang dari Nafsiah (48), warga sekitar. Ia mengatakan sempat mendengar suara benda jatuh di plafon kamarnya sebelum ledakan terjadi.
    “Ada kaya benda jatuh, suaranya besar sekali, gak kecil, bedug gitu. Gak lama kaya kucing berantem, gimana sih kucing berantem, geruduk geruduk geruduk, dur, gitu,” ungkapnya.
    Ledakan kemudian terjadi di rumah tetangga sekitar 30 meter dari tempatnya.
    Setelah kejadian, Nafsiah melihat genting rumah warga berjatuhan dan sejumlah korban mengalami luka.
    “Korban berdarah-darah, yang luka parah ada empat,” katanya.
    Hingga saat ini, polisi bersama Puslabfor Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan sumber ledakan.
    Selain itu, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan PLN untuk memadamkan aliran listrik di sekitar lokasi guna mencegah risiko tambahan selama proses penyelidikan.
    “Kami sudah berkoordinasi dengan PLN supaya kami mencegah, jangan sampai nanti proses olah TKP ini kemudian menimbulkan hal-hal yang dapat mengkhawatirkan masyarakat,” ujar Victor.
    Victor menambahkan, warga yang tinggal di sekitar lokasi diminta untuk sementara tidak beraktivitas di rumah masing-masing.
    Polisi bersama perangkat daerah telah menyiapkan tempat tinggal alternatif di kantor RW, kantor kelurahan, dan kantor kecamatan.
    “Rumah-rumah di sekitaran TKP tersebut sudah kita amankan, kemudian kita juga sudah sarankan ke masyarakat yang berada di sekitar parameter lokasi untuk tidak beraktivitas dulu di rumah,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dari Pil Koplo hingga BH, Kejari Bondowoso Musnahkan Ribuan BB Hasil Kejahatan 6 Bulan

    Dari Pil Koplo hingga BH, Kejari Bondowoso Musnahkan Ribuan BB Hasil Kejahatan 6 Bulan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso memusnahkan ribuan barang bukti (BB) hasil tindak pidana yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht).

    Pemusnahan dilakukan di depan kantor Kejari Bondowoso pada Jumat (12/9/2025), dipimpin langsung oleh Kepala Kejari (Kajari) Bondowoso, Dzakiyul Fikri.

    Dzakiyul menegaskan, pemusnahan barang bukti merupakan kewenangan jaksa sebagai eksekutor putusan pengadilan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kepastian hukum, mencegah penyalahgunaan, sekaligus menuntaskan perkara tindak pidana.

    “Pada hari ini kita memusnahkan barang bukti dari 77 perkara yang telah inkrah sejak Februari hingga Agustus 2025,” ujarnya pada BeritaJatim.com.

    Barang bukti yang dimusnahkan sangat beragam, mulai dari narkotika, bahan peledak, senjata rakitan, hingga barang-barang yang terkesan janggal seperti pakaian dalam. Semua barang itu, kata Kajari, merupakan hasil tindak pidana yang terbukti di pengadilan.

    Untuk narkotika, jumlahnya cukup mencengangkan. Di antaranya pil koplo logo “Y” sebanyak 44.136 butir, pil logo “DMP” sebanyak 423 butir, pil koplo logo “LL” sebanyak 48 butir, serta sabu-sabu seberat 13,3 gram.

    Selain narkotika, kejaksaan juga memusnahkan 17,9 kilogram bahan peledak, 239 buah petasan, 0,5 ons bubuk belerang, satu pucuk senjata api, enam senjata tajam, serta empat butir amunisi kaliber 38.

    Tak berhenti di situ, barang bukti lain berupa 35 botol minuman keras, akun website judi online, alat hisap sabu, pipet, korek api, hingga ratusan benda lain ikut dimusnahkan.

    “Semua barang itu dihancurkan dengan cara berbeda, mulai dari diblender, dipotong, direndam, hingga dibakar, agar tidak bisa digunakan lagi,” kata dia.

    Ada pula barang bukti unik yang ikut dimusnahkan, seperti pakaian dalam perempuan atau BH. Kajari menjelaskan, barang bukti ini biasanya berasal dari perkara asusila maupun kekerasan seksual.

    “Dalam pembuktian di persidangan, kadang barang-barang yang sifatnya sensitif tidak ditunjukkan secara terbuka, tapi tetap tercatat sebagai barang bukti,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, idealnya pemusnahan barang bukti dilakukan setiap triwulan. Namun, karena menumpuk sejak Februari hingga Agustus, kali ini dilakukan dalam rentang enam bulan sekaligus.

    Dzakiyul juga menyoroti tingginya jumlah pil koplo yang diamankan. Menurutnya, jika tidak ditangani serius, dampaknya bisa merusak generasi muda Bondowoso, khususnya kalangan pelajar.

    “Bayangkan, ada puluhan ribu pil koplo. Kalau dibiarkan, 10 sampai 20 tahun ke depan pemuda kita bisa teler semua. Ini ancaman serius bagi masa depan Bondowoso,” tegasnya.

    Proses pemusnahan dilakukan secara terbuka sebagai bentuk transparansi kejaksaan kepada masyarakat. Kajari berharap, kegiatan ini menjadi bukti komitmen Kejari Bondowoso dalam menegakkan hukum dan menjaga ketertiban.

    “Semoga ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa hukum ditegakkan bukan hanya untuk menghukum, tetapi juga untuk melindungi masyarakat,” pungkasnya. (awi/ted)

  • Terus Bertambah, 51 Orang Tewas dalam Demo Berdarah di Nepal

    Terus Bertambah, 51 Orang Tewas dalam Demo Berdarah di Nepal

    Kathmandu

    Jumlah korban tewas dalam unjuk rasa yang diwarnai aksi kekerasan dan kerusuhan yang menyelimuti Nepal bertambah menjadi 51 orang. Puluhan ribu narapidana, yang memanfaatkan situasi kacau untuk kabur dari penjara, hingga kini masih buron.

    Bertambahnya jumlah korban tewas dalam unjuk rasa sarat tindak kekerasan itu, seperti dilansir AFP, Jumat (12/9/2025), diumumkan oleh Kepolisian Nepal dalam pernyataan terbaru pada Jumat (12/9) waktu setempat.

    Juru bicara Kepolisian Nepal, Binod Ghimire, menambahkan bahwa lebih dari 12.500 narapidana yang kabur dari berbagai penjara di seluruh negeri masih buron hingga kini.

    Unjuk rasa berdarah di Nepal diawali oleh aksi memprotes pemblokiran akses media sosial, yang dipimpin oleh generasi muda atau Gen Z di negara tersebut. Pemblokiran itu dicabut pada Senin (8/9) malam, namun unjuk rasa tidak mereda.

    Unjuk rasa justru menjadi ricuh pada Selasa (9/9) dan semakin melebar menjadi kritikan yang lebih luas terhadap pemerintah Nepal dan tuduhan korupsi di kalangan elite politik negara tersebut.

    Situasi semakin memburuk ketika para personel Kepolisian Nepal melepas tembakan ke arah para demonstran hingga memakan korban jiwa, dengan Amnesty International, dalam pernyataannya, menyebut peluru tajam telah digunakan terhadap para demonstran di Nepal.

    Para demonstran yang marah dengan kematian sesama demonstran terus melanjutkan aksi protes mereka. Aksi pembakaran pun melanda rumah beberapa pejabat tinggi Nepal dan gedung parlemen Nepal.

    Saat situasi semakin memanas, PM Khadga Prasad Sharma Oli mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa (9/9) waktu setempat. Namun, pengunduran dirinya itu tidak cukup untuk meredam kemarahan warga Nepal.

    Militer Nepal pun dikerahkan untuk mengendalikan situasi, jam malam diberlakukan secara nasional dengan para tentara melakukan patroli di jalanan ibu kota Kathmandu untuk sejak Rabu (10/9) waktu setempat. Beberapa pos pemeriksaan militer juga didirikan di sepanjang jalan.

    Para personel militer, seperti dilansir BBC, memeriksa identitas setiap kendaraan yang melintasi di pos-pos pemeriksaan yang didirikan di seluruh area ibu kota. Warga sipil diimbau untuk tetap berada di rumah.

    “Jangan bepergian yang tidak perlu,” imbau militer Nepal melalui pengeras suara.

    Militer Nepal juga memperingatkan bahwa tindak kekerasan serta vandalisme akan dihukum. Dilaporkan bahwa sedikitnya 27 orang telah ditangkap terkait rentetan tindak kekerasan dan aksi penjarahan saat demo ricuh berlangsung. Ditambahkan juga bahwa sebanyak 31 senjata api telah ditemukan.

    Menanggapi kekacauan dan kekerasan yang marak selama demo berlangsung, banyak demonstran Nepal yang mengkhawatirkan bahwa aksi mereka telah ditunggangi oleh “para penyusup”. Klaim serupa dilontarkan oleh militer Nepal.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)