Organisasi: API

  • Kebakaran ruko Jakpus, wanita hamil jadi salah satu korban

    Kebakaran ruko Jakpus, wanita hamil jadi salah satu korban

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita hamil, menjadi salah satu korban tewas akibat kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Salah satu korban adalah wanita hamil,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, korban kebakaran itu, semuanya berjumlah 22 orang dengan perincian tujuh laki-laki dan 15 orang lainnya perempuan yang salah satunya sedang mengandung.

    Ia memastikan bahwa proses evakuasi dan pemadaman telah selesai dilakukan oleh petugas.

    Sementara untuk seluruh jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati.

    Susatyo mengatakan bahwa Polri akan membuat posko di RS Polri dan juga di lokasi kejadian, untuk mempercepat identifikasi para korban.

    “Polres metro Jakpus dan Polda Metro Jaya juga akan membuat posko di sini. Bagi keluarga karyawan yang mungkin belum kembali atau belum memberikan kabar kepada keluarganya, nanti kami akan coba telusuri,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran itu akibat baterai drone mainan yang terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Dia mengatakan bahwa pada saat kejadian, karyawan rerata sedang beristirahat di lantai dua, tiga, empat, lima dan enam sehingga mereka terjebak api yang membakar dari lantai dasar.

    “Karyawan pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi itu istirahat di lantai dua, tiga sampai lantai enam. Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, sehingga asap sampai naik ke lantai enam,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • API Tak Aman Jadi Ancaman Baru di Era Agentic AI, Ini Risiko Besar di Indonesia

    API Tak Aman Jadi Ancaman Baru di Era Agentic AI, Ini Risiko Besar di Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah pesatnya adopsi Agentic AI di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, satu celah kritis justru makin mengkhawatirkan: keamanan Application Programming Interface (API). Teknologi yang dulu hanya menjadi “pintu masuk data” itu kini telah berubah menjadi penghubung utama, jalur instruksi AI secara otonom.

    Dalam sesi Media Roundtable F5 pada Selasa (9/12/2025) di Jakarta, Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo, menegaskan bahwa API kini menjadi backbone (tulang punggung) modern aplikasi dan penggerak utama operasional AI.

    Mulai dari pemesanan transportasi, transaksi e-commerce, hingga proses pembayaran–semuanya bergantung pada serangkaian API yang saling terhubung. Karena sifatnya yang terbuka, API juga menjadi jalur serangan yang paling mudah dieksploitasi.

    “API itu sebenarnya adalah backbone dari modern application. Di belakang semua aplikasi yang kita pakai, semuanya menggunakan API,” Surung menjelaskan.

    Ancaman Meningkat: Shadow API hingga Serangan Malware

    Studi terbaru F5 bertajuk 2025 Strategic Imperatives: Securing APIs for the Age of Agentic AI in APAC, menunjukkan banyak organisasi Indonesia sadar akan pentingnya keamanan API, namun hanya sedikit yang memiliki tim khusus dan mekanisme pengawasan yang memadai.

    Kondisi ini semakin berisiko dengan maraknya Shadow API dan Zombie API, yaitu API yang dibuat untuk kebutuhan tertentu tetapi lupa dinonaktifkan dan akhirnya menjadi celah serangan.

    Surung mencontohkan, sejumlah insiden besar di Indonesia, mulai dari kebocoran data lembaga pemerintahan hingga serangan ransomware, dipicu oleh eksploitasi API yang tidak terlindungi. API yang tidak memiliki spesifikasi keamanan yang jelas membuat pelaku kejahatan mudah menyisipkan malware melalui payload (data yang berbahaya).

    “Jika API tidak memiliki aturan dan tidak dikelola dengan baik, penyerang bisa memasukkan data berbahaya melalui API, dan inilah yang menyebabkan banyak kebocoran data saat ini”, ujar Surung.

  • Kebakaran ruko Jakpus, RS Polri terima 21 jenazah korban

    Kebakaran ruko Jakpus, RS Polri terima 21 jenazah korban

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta Timur telah menerima 21 kantong jenazah korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Saat ini, Rumah Sakit Bayangkara tingkat satu Pusdokkes Polri telah menerima 21 kantong jenazah,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Hingga kini, tim forensik belum membuka kantong jenazah maupun memastikan kondisi korban, apakah utuh atau berupa bagian tubuh.

    “Belum kita periksa. Standar operasional prosedur (SOP) kami harus menunggu surat dari penyidik. Setelah ada permintaan resmi, baru kami lakukan pemeriksaan dan identifikasi,” jelas Prima.

    Oleh karena itu, jenis kelamin maupun data personal korban belum dapat dipastikan.

    Selain itu, Prima menyebut, jumlah 21 kantong jenazah masih bersifat sementara.

    “Kami akan koordinasi dengan Bidokkes Polda Metro. Informasi sementara memang ada 21 kantong jenazah,” ucap Prima.

    Lebih lanjut, RS Polri masih menunggu surat resmi dari penyidik untuk memulai autopsi dan pemeriksaan forensik.

    “Artinya tinggal menunggu surat saja. Kami akan koordinasi dengan penyidik untuk permohonan pemeriksaan dan autopsi,” ucap Prima.

    Waktu identifikasi diperkirakan bergantung pada kondisi jenazah.

    “Semua tergantung tingkat kesukaran dan kondisi korban,” ujar Prima.

    Sebelumnya, korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya orang lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa untuk ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramatjati, untuk dilakukan identifikasi.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran Terra Drone, Damkar Ungkap Banyak Korban Meninggal Karena Panik

    Kebakaran Terra Drone, Damkar Ungkap Banyak Korban Meninggal Karena Panik

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara menungkap penyebab kebakaran gedung Terra Drone banyak memakan korban jiwa karena kondisi akses evakuasi ke lantai atas dan faktor kepanikan.

    “Karena jalur akses yang ke atas ya. Jalur akses ke atas ini kan juga butuh energi ya. Mungkin kalutan dan sebagainya mungkin,” kata Bayu kepada wartawan, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

    Menurut Bayu, korban banyak ditemukan di lantai tiga dan empat. Padahal dua lantai ini tidak terbakar.

    “Lantai tiga dan empat. Betul (bukan area terbakar),” lanjutnya.

    Kebakaran diduga berasal dari baterai yang terbakar di gudang lantai 1. Saat kebakaran terjadi, banyak karyawan berada di gedung dan sebagian lainnya makan siang di luar.

    Baterai yang terbakar sempat dipadamkan menggunakan APAR. Namun gagal dan api semakin membesar menyebar ke lantai 2, 3 sampai 6. Asap pekat naik memenuhi tiap lantai di Gedung Terra Drone.

    Terpisah, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan 22 orang meninggal dalam insiden ini. Rinciannya, 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.

    “Saat ini dari damkar sedang merapikan alat-alat dan nanti setelah semua rapi maka petugas kepolisian akan mulai melakukan olah TKP awal, bersama Labfor juga sudah hadir untuk mencari sebab dari kejadian kebakaran ini,” kata Susatyo kepada wartawan.

    Sebanyak 22 orang sudah dibawa ke RS Polri. Selain korban meninggal dunia, ada beberapa yang terluka kena pecahan kaca dan sebagainya.

    “Kita doakan semua bisa sehat dan keluarga yang ditinggalkan juga diberikan kekuatan,” ujarnya.

  • RS Polri Terima 21 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Gedung Terra Drone

    RS Polri Terima 21 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Gedung Terra Drone

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Chondro mengungkapkan, kebakaran diduga dipicu oleh baterai yang terbakar di lantai satu gedung. Area tersebut diketahui sebagai gudang penyimpanan sehingga api dengan cepat menjalar ke lantai lain.

    “Ada baterai di lantai 1 yang terbakar dan sempat dipadamkan oleh karyawan, ternyata baterai yang terbakar menyebar karena lantai 1 adalah gudangnya,” ujar Susatyo saat ditemui di lokasi.

    Api yang cepat membesar membuat asap pekat segera memenuhi lantai dua, tiga, hingga enam. Pada saat kejadian, sebagian karyawan sedang berada di luar untuk makan siang. Namun, sejumlah lainnya masih berada di dalam ruangan untuk beristirahat.

    “Karyawan sedang makan berada di luar dan sebagian lagi istirahat di lantai 2, 3, dan 6. Api semakin membesar, asap naik ke lantai 6,” ujar Susatyo.

    Yang mengejutkan, beberapa korban tidak ditemukan dengan luka bakar, melainkan dalam kondisi lemas diduga akibat kekurangan oksigen.

    “Korban-korban yang kami lihat tidak dalam luka bakar tapi lemas,” ujarnya.

    Hingga pukul 15.30 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 17 orang. Seluruh korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses identifikasi, sementara petugas pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan dan penyisiran di setiap lantai gedung.

     

  • Ini daftar isi tas siaga bencana yang perlu disiapkan masyarakat

    Ini daftar isi tas siaga bencana yang perlu disiapkan masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Sebagai negara yang berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), Indonesia harus bersiap dengan tingginya aktivitas vulkanik dan seismik.

    Selain faktor tersebut, sejumlah bencana yang belakangan terjadi, mendorong kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan atas situasi darurat.

    Hal itu termasuk kesadaran akan pentingnya memiliki tas siaga bencana semakin menguat di tengah meningkatnya informasi mengenai potensi bencana di berbagai daerah.

    Tas yang berisi kebutuhan dasar ini dinilai menjadi perlengkapan penting yang perlu disiapkan setiap keluarga untuk menghadapi situasi darurat.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa tas siaga bencana dipersiapkan untuk membantu keluarga bertahan selama 1×24 jam pertama pascabencana, yaitu masa ketika bantuan belum sepenuhnya dapat diakses.

    Tas siaga bencana membantu mengurangi kepanikan, menghemat waktu evakuasi dan memastikan kebutuhan dasar tetap tersedia.

    Dengan seluruh perlengkapan sudah terkumpul dalam satu tas, penghuni rumah tidak perlu mencari barang penting secara terburu-buru di tengah kondisi darurat.

    Secara umum, isi tas siaga bencana meliputi kebutuhan dasar yang mendukung keselamatan dan ketahanan di masa darurat, antara lain dokumen penting, obat-obatan, makanan dan minuman hingga alat untuk mendukung komunikasi.

    Berikut daftar isi tas siaga bencana yang bisa disiapkan masyarakat:

    BNPB mengimbau masyarakat untuk menempatkan tas siaga bencana di lokasi yang mudah dijangkau dan melakukan pengecekan berkala terhadap isi tas, khususnya makanan dan obat-obatan.

    Jangan lupa juga untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa isi tas siaga, khususnya untuk makanan atau minuman.

    Sebagai negara dengan risiko bencana yang tinggi, menyiapkan tas siaga bencana menjadi langkah sederhana yang penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

    Upaya ini diharapkan mampu membantu masyarakat bergerak lebih cepat, terarah, dan aman saat menghadapi situasi darurat.

    Pewarta: Ade irma Junida/Juliyanti
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, korban tewas jadi 22 orang

    Kebakaran ruko Jakpus, korban tewas jadi 22 orang

    Jakarta (ANTARA) – Korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya orang lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa untuk ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramatjati, untuk dilakukan identifikasi.

    Susatyo mengatakan, pihaknya belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) karena petugas pemadam kebakaran masih merapikan barang-barang mereka.

    “Saat ini dari damkar sedang merapikan alat-alat dan nanti setelah semua rapi baru kepolisian akan melakukan olah TKP awal bersama labfor juga, sudah hadir untuk mencari sebab dari kejadian kebakaran ini,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Dia mengatakan bahwa pada saat kejadian, karyawan rerata sedang beristirahat di lantai dua, tiga, empat, lima dan enam sehingga mereka terjebak api yang membakar dari lantai dasar.

    “Karyawan pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi itu istirahat di lantai dua, tiga sampai lantai enam. Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, sehingga asap sampai naik ke lantai enam,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 19 Orang Selamat dari Kebakaran Gedung Terra Drone di Jakpus

    19 Orang Selamat dari Kebakaran Gedung Terra Drone di Jakpus

    Jakarta

    Kepala Dinas Damkar DKI Jakarta Bayu Megantara mengungkap 19 orang berhasil diselamatkan dari kebakaran gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat. Korban selamat ini ada yang mengalami luka.

    “Alhamdulillah kami selamatkan 19 jiwa. Tadi mungkin teman-teman juga melihat 19 jiwa berhasil kami selamatkan. Ada luka sedikit aja yang kami evakuasi,” kata Bayu di lokasi, Selasa (9/12/2025).

    Bayu mengatakan korban selamat mengalami luka karena proses evakuasi. Ada yang lecet di bagian kepala.

    “Ya, karena upaya-upaya untuk penyelamatan sih sebenarnya. Ada yang kepalanya agak lecet sedikit dan sebagainya,” ujarnya.

    Bayu menyebut terdapat 1 petugas damkar yang mengalami luka selama proses penanganan berlangsung. “Anggota kami 1 orang luka sedikit,” ujarnya.

    “Betul seluruhnya adalah karyawan Terra Drone,” kata Bayu.

    Kebakaran dilaporkan warga kepada petugas damkar pada pukul 12.43 WIB. Operasi pemadaman dimulai pukul 12.50 WIB. Saat ini petugas masih melakukan fase pendinginan untuk memastikan api mati total.

    (eva/imk)

  • 10
                    
                        UPDATE: 22 Orang Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran
                        Megapolitan

    10 UPDATE: 22 Orang Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran Megapolitan

    UPDATE: 22 Orang Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, jumlah korban tewas dalam kebakaran gedung PT Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, bertambah menjadi 22 orang.
    “Jadi terkait dengan peristiwa kebakaran di Terra Drone ini saat ini sudah pukul 17.00 WIB. Terakhir angka korban adalah 22,” jelas Susatyo dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).
    Susatyo menjelaskan, ke-22 korban tersebut terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan.
    Ia menambahkan, saat ini petugas pemadam kebakaran (damkar) tengah merapikan alat-alat pemadaman di tempat kejadian perkara (TKP).
    “Nanti setelah semua rapi maka petugas kepolisian akan mulai melakukan olah tkp awal bersama labfor juga sudah hadir untuk mencari sebab dari kejadian kebakaran ini,” tutur Susatyo.
    Sebelumnya, polisi menyebutkan, korban meninggal akibat kebakaran di kantor PT Terra Drone yang berada di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, sebanyak 20 orang.
    “Saat ini yang sudah terlihat fisik korbannya adalah 20, per sekitar jam 16.00 WIB tadi,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di lokasi kejadian, Selasa (9/12/2025).
    Semua korban sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Petugas pemadam kebakaran dan kepolisian sudah selesai menyisir lantai III dan lantai IV gedung kantor.
    Sebagai informasi, kebakaran melanda Kantor Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/2/2025) siang.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lapangan, kerumunan warga terlihat di depan lokasi kejadian.
    Sementara, ruas Jalan Letjen Suprapto mengalami kemacetan akibat kepadatan warga serta kendaraan pemadam kebakaran dan ambulans.
    Berdasarkan informasi resmi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.40 WIB.
    Petugas Damkar langsung dikerahkan dan tiba di lokasi pukul 12.50 WIB untuk melakukan penanganan awal.
    Sebanyak 28 unit dengan 101 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi pukul 14.32 WIB, api telah berhasil dipadamkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran ruko Jakpus, keluarga korban pingsan saat di RS Polri

    Kebakaran ruko Jakpus, keluarga korban pingsan saat di RS Polri

    Jakarta (ANTARA) – Keluarga korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat tak sadarkan diri atau pingsan saat tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore.

    Seorang wanita mengenakan kaos belang putih merah dan kerudung hitam awalnya datang ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri sekitar pukul 16.42 WIB bersama pria berpeci coklat muda.

    Tak lama, dua petugas keamanan (sekuriti) mendatangi wanita tersebut untuk menanyakan maksud kedatangannya.

    “Gimana ada yang bisa dibantu Bu? Mau cari siapa?,” kata petugas keamanan.

    Tak lama kemudian, wanita tersebut lemas dan tak sadarkan diri, diduga tak kuat menahan syok saat hendak memastikan kabar sang suami.

    “Belum tau mau cari siapa, ini seorang istri,” kata petugas yang mendampingi wanita tersebut.

    Petugas segera memberikan pertolongan medis dan mengevakuasi perempuan tersebut ke ruang perawatan sementara menggunakan ambulans yang bersiaga.

    Sebelumnya, sebanyak 21 kantong jenazah korban kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Tampak kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri Kramat Jati sejak pukul 15.15 WIB hingga berita ini dibuat pada 16.30 WIB.

    Kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi guna pengungkapan identitas korban.

    Belasan mobil ambulans tampak berjajar di depan ruang instalasi kedokteran forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Ambulans tersebut baru saja mengantar jenazah korban kebakaran itu.

    Sudah 21 korban

    Hingga saat ini, sudah ada 21 orang korban yang sudah ditemukan dengan kondisi terbakar dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah.

    Pemicu kebakaran diduga berawal dari terbakarnya baterai drone mainan di lantai satu ruko itu.

    “Ada baterai di lantai satu, itu yang terbakar,” kata Kapolres Metro Jakpus Kombes Susatyo Purnomo Condro.

    Kebakaran itu awalnya sempat dipadamkan oleh karyawan. Namun api makin besar hingga asapnya menyebar ke lantai 6.

    Susatyo mengatakan, saat itu para karyawan sedang jam istirahat. Ada yang istirahat di dalam gedung, ada yang di luar.

    “Kemudian karyawan yang pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi sedang istirahat di lantai dua, tiga, sampai lantai enam. Pada saat terbakar, api membesar, kemudian asap naik ke lantai enam,” jelas Susatyo.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.