Organisasi: API

  • Akses Juanda–Perjuangan Bekasi ditutup, ada perbaikan jalur kereta

    Akses Juanda–Perjuangan Bekasi ditutup, ada perbaikan jalur kereta

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menutup akses perlintasan kereta (JPL) 78 di Jalan Juanda-Perjuangan, dekat Stasiun Bekasi tepatnya km 28+679 untuk keperluan perbaikan jalur pada Selasa malam.

    Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Selasa mengatakan penutupan akses jalan di JPL 78 berlangsung pada 23 September – 26 September 2025 setiap pukul 22.00 WIB – 04.00 WIB.

    Menurut dia, kegiatan perbaikan ini bersifat mendesak sebagai bagian dari pemeliharaan berkala untuk meningkatkan kualitas jalur rel sekaligus menjamin keselamatan perjalanan KA maupun pengguna jalan yang melintas.

    “Pekerjaan dilakukan pada malam hari agar tidak terlalu mengganggu aktivitas lalu lintas. Namun, selama proses perbaikan berlangsung, akses jalan dari Jalan Juanda menuju Jalan Perjuangan maupun sebaliknya ditutup sementara,” ujar Ixfan.

    PT KAI Daop 1 Jakarta telah berkoordinasi dengan Kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Bekasi untuk mendukung kelancaran rekayasa lalu lintas selama pekerjaan berlangsung.

    “Kami mengimbau masyarakat, khususnya pengendara yang biasa melintas di JPL 78 Jalan Perjuangan Bekasi agar mengikuti arahan petugas di lapangan dan menggunakan jalur alternatif yang telah disiapkan,” kata dia.

    PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat adanya pekerjaan ini serta berterima kasih atas pengertian dan kerja sama semua pihak demi terciptanya perjalanan kereta api yang aman, nyaman, dan andal.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini motif suami bakar rumah dan istrinya hingga tewas di Cakung

    Ini motif suami bakar rumah dan istrinya hingga tewas di Cakung

    tersangka kesal dengan istri yang seolah-olah tidak merespon apa yang dimintanya

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkap motif pelaku MA (29) yang membakar rumah kontrakan dan istrinya hingga tewas di Jalan Borobudur, Kavling Tanah Merah, RT 06/RW 05, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (18/9).

    “Modus atau motif pelaku MA (29) dalam hal ini tersangka kesal dengan istri yang seolah-olah tidak merespon apa yang dimintanya kepada korban,” kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini di Jakarta Timur, Selasa.

    Kasus ini dilaporkan ke polisi Kamis (18/9) dengan nomor LP/B/3511/IX/2025/SPKT Polres Metro Jakarta Timur oleh pelapor bernama Paiman, selaku Ketua RT setempat.

    Korban dalam perkara tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga dan atau pembunuhan berencana dan atau penganiayaan yang mengakibatkan kematian ini, yakni istri pelaku SNC (31) dan ibu mertua tersangka M (50).

    Sri menjelaskan, kejadian bermula saat tersangka meminta tolong kepada istrinya membuatkan mi instan. Namun, tersangka menganggap sang istri tidak langsung menuruti permintaannya dan sibuk dengan ponselnya.

    Emosi tersangka langsung naik hingga terjadi cekcok dan korban melarikan diri ke kamar ibunya.

    “Korban memainkan handphone (HP). Lalu terjadi percekcokan, karena memang tersangka sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri dalam hal ini korban lari ke kamar ibunya,” jelas Sri.

    Ketika korban lari ke kamar orang tuanya, tersangka tetap melakukan kekerasan meski sudah dilerai oleh mertua tersangka.

    Tersangka justru membawa cairan tiner dalam botol plastik. Saat korban bertanya maksud pelaku, MA malah menyiramkan tiner ke wajah, rambut, dada, dan leher istrinya.

    “Tiner itu dilemparkan ke mukanya dengan tutup yang terbuka ke muka korban mengenai muka rambut berikut dada dan leher badan korban. Lalu tersangka memantik korek api sehingga dibakar muka korban,” ucap Sri.

    Akibatnya, korban SNC mengalami luka bakar serius di wajah dan tubuh. Sementara ibu korban yakni M juga dianiaya hingga wajah lebam, mata bengkak, dan sekujur tubuh sakit akibat diinjak dan dipukul tersangka.

    “Ibu dari korban juga luka di wajah, mata lebam, dan badannya merasa sakit karena diinjak-injak pelaku,” ujar Sri.

    Alih-alih menolong, tersangka justru berteriak seolah terjadi kebakaran untuk mengelabui warga. Setelah itu, tersangka melarikan diri dan bersembunyi di semak-semak sekitar lokasi kejadian.

    Tidak terhenti di situ, Polres Metro Jakarta Timur mencurigai hal ini bukan kebakaran. Korban SNC (istri) itu yang masih bisa memberikan keterangan juga menjelaskan dirinya telah dibakar oleh suaminya.

    Sang istri alias SNC dinyatakan meninggal dunia usai mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit kawasan Pondok Kopi, Minggu (21/9) pukul 07.30 WIB. Sementara ibu korban (mertua tersangka) berinisial M masih dirawat di rumah sakit yang sama.

    Setelah dinyatakan meninggal, jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

    Tersangka berhasil ditahan sejak Minggu (21/9) sekitar pukul 19.30 WIB. Polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya dua setel pakaian milik korban, satu setel pakaian pelaku, botol berisi sisa cairan tiner, korek api warna hijau.

    Lalu, kasur dan seprai bekas terbakar, obeng bergagang hitam, batik sapit kuku macan sarung besi, dan jaket biru dongker bertuliskan “Dead” milik korban.

    Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 44 ayat (2) dan (3) UU PKDRT, Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 351 ayat (2) dan (3) KUHP tentang Penganiayaan Berat.

    Ancaman hukumannya pidana mati, penjara seumur hidup, atau minimal 20 tahun penjara.

    Polisi memastikan akan terus berkoordinasi dengan Kejaksaan untuk proses hukum lebih lanjut hingga pelimpahan berkas perkara ke tahap selanjutnya.

    Sebelumnya, kebakaran melanda sebuah rumah kontrakan di Jalan Borobudur, Kavling Tanah Merah, RT 06 RW 05, Kecamatan Cakung, dipicu oleh pertengkaran rumah tangga, Kamis (18/9).

    Kebakaran rumah kontrakan dengan luas area terbakar 3×6 meter itu dilaporkan oleh salah satu warga sekitar yang datang langsung ke posko Dinas Gulkarmat Jakarta sekitar pukul 08.32 WIB.

    Sebanyak dua unit mobil pompa dengan 10 personel dikerahkan ke lokasi. Kerugian akibat kejadian tersebut ditaksir mencapai Rp15 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Respons Cepat, Kebakaran Proyek Pabrik KT&G di PIER Berhasil Dipadamkan Tanpa Korban

    Respons Cepat, Kebakaran Proyek Pabrik KT&G di PIER Berhasil Dipadamkan Tanpa Korban

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah insiden kebakaran terjadi di area proyek pabrik rokok KT&G di Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) pada Senin (22/9/2025). Berkat respons cepat dari tim pemadam kebakaran, api berhasil dipadamkan sebelum meluas dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    ​Api diduga berasal dari percikan bunga api saat pekerja melakukan pemotongan besi menggunakan gerinda. Percikan ini mengenai material yang mudah terbakar, memicu kobaran api sekitar pukul 10.30 WIB.

    ​Mengetahui kejadian tersebut, tim pemadam kebakaran dari PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan langsung diterjunkan.

    Sebanyak empat unit mobil pemadam, terdiri dari dua unit milik SIER dan dua unit dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan, sigap menangani api.

    ​Proses pemadaman berjalan lancar, dan api berhasil dikendalikan dalam waktu singkat. Tidak ada korban jiwa maupun gangguan signifikan terhadap pengerjaan proyek.

    ​Corporate Secretary PT SIER, Jefri Ikhwan Maarif, mengapresiasi kolaborasi semua pihak yang sigap menangani kebakaran ini. Menurutnya, respons cepat sangat penting untuk meminimalisasi dampak insiden darurat.

    ​”Kami terus mendukung para investor dengan mengutamakan keselamatan kerja. Kami memastikan kawasan industri PIER tetap aman, kondusif, dan keberlangsungan usaha terjaga,” tegas Jefri. [tok/aje]

  • Simpan 108 Poket Sabu Siap Edar, Warga Pulau Sapeken Sumenep Diringkus Polisi

    Simpan 108 Poket Sabu Siap Edar, Warga Pulau Sapeken Sumenep Diringkus Polisi

    Sumenep (beritajatim.com) – Pria berinisial AI (22), warga Desa Sapeken, Kecamatan/ Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep Madura, diringkus aparat Polsek setempat karena kedapatan menyimpan narkotika jenis sabu.

    “Tersangka AI ditangkap di depan rumahnya sesaat setelah menghisap sabu. Saat digeledah, di rumahnya ditemukan 108 poket sabu siap edar,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Senin (22/09/2025).

    Penangkapan terhadap tersangka AI berawal dari informasi masyarakat, yang mencurigai gerak-gerik tersangka. Polisi pun melakukan penyelidikan. Setelah mendapatkan informasi valid, polisi langsung melakukan penangkapan tersangka di rumahnya, kemudian melakukan penggeledahan.

    “Dari tangan AI, polisi menemukan satu poket plastik berisi sisa sabu yang telah digunakan. Saat dilakukan penggeledahan di rumahnya, polisi menemukan 108 klip sabu dengan berat kotor total 47,46 gram dan berat bersih 6,79 gram, kemudian satu alat hisap (bong), satu korek api, handphone, dan plastik klip kosong,” ungkap Widiarti.

    Akibat perbuatannya tersangka dijerat pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 UU RI nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman pidana seumur hidup, pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun.

    “Saat ini tersangka beserta barang buktinya sudah diamankan dan kasusnya dilimpahkan ke Satresnarkoba Polres Sumenep untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar Widiarti.

    Ia menegaskan, jajaran Polres Sumenep tidak akan memberikan ruang bagi para pelaku penyalahgunaan maupun peredaran narkoba, karena Polri telah berkomitmen memberantas peredaran narkotika sampai ke akar-akarnya.

    “Kami juga mengimbau masyarakat agar berperan aktif melaporkan apabila mengetahui adanya aktivitas mencurigakan terkait narkoba di lingkungannya,” pungkas Widiarti. (tem/ian)

  • Ledakan Mengerikan di Bengkel Jombang: Karyawan Terlempar, Warga Tanggap Padamkan Api

    Ledakan Mengerikan di Bengkel Jombang: Karyawan Terlempar, Warga Tanggap Padamkan Api

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa mengejutkan mengguncang sebuah bengkel modifikasi mobil di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Sabtu (20/9/2025).

    Tangki mobil yang tengah dimodifikasi mendadak meledak, mengguncang seluruh area bengkel. Ledakan itu tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga menyebabkan salah satu karyawan, Muhammad Sholeh (20), terluka.

    Sholeh, seorang karyawan bengkel, terlempar beberapa meter akibat dampak ledakan tersebut. Meski begitu, ia bersyukur karena luka yang dialaminya tidak terlalu parah. “Saya terlempar. Hanya luka pada lengan kiri,” ungkap Sholeh dengan tenang saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (22/9/2025).

    Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB itu berlangsung di bengkel milik Takrib, yang terkenal dengan spesialisasinya dalam restorasi truk dan mobil. Saat itu, Sholeh sedang memodifikasi tangki mobil yang terbuat dari pelat besi dengan menggunakan mesin gerinda. Tak disangka, proses tersebut memicu ledakan hebat yang mengirimnya terlempar ke samping.

    Sholeh menduga ledakan itu terjadi karena panas berlebih yang ditimbulkan oleh proses pemotongan besi dengan gerinda. “Tangki persegi panjang saya gerinda untuk diambil pelatnya, kemudian keluar api sama asap. Sejurus kemudian meledak,” ujarnya, mengenang momen menegangkan tersebut.

    Beruntung, meski ledakan begitu keras, api yang menyusul dapat segera dipadamkan oleh warga sekitar. Warga setempat dengan sigap menggunakan ember dan selang untuk menyiram titik api dan mencegahnya merembet ke bengkel lainnya. Berkat upaya bersama itu, kebakaran dapat segera dikendalikan, dan kerusakan yang lebih parah dapat dihindari. [suf]

  • Dicecar KPK 5 jam, Bupati Pati Sudewo Irit Bicara

    Dicecar KPK 5 jam, Bupati Pati Sudewo Irit Bicara

    Bisnis.com, JAKARTA – Penyidik KPK telah memeriksa Bupati Pati, Sudewo sebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek rel kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

    Dari pantauan Bisnis, Sudewo diperiksa selama kurang lebih 5 jam sejak pukul 09.45 hingga 15.13 WIB. Dia tampak menggunakan kemeja batik dan dikawal 4 orang, beserta beberapa kuasa hukumnya. Selama pemeriksaan, dia mengaku ditanya terkait kasus dugaan korupsi kereta api.

    “Saya dimintai keterangan terkait dengan kereta api,” katanya, Senin (22/9/2025), di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

    Dia mengklaim tidak mengembalikan uang seperti yang disangkakan bahwa uang tersebut berkaitan dengan aliran dana korupsi.

    “Enggak ada pengembalian uang,” ucapnya

    Setelahnya, Bupati Pati Sudewo tampak diam dan tidak berbicara hingga masuk ke dalam mobil Innova berwarna hitam dengan nomor polisi B 2576 WFA.

    Dalam pemeriksaan kali ini, situasi sempat tidak kondusif kala salah satu ajudan menghalangi para wartawan saat ingin mewawancarai dan mengambil gambar Sudewo.

    Namun kondisi kembali kondusif setelah petugas keamanan setempat mengamankan situasi.

    Sebelumnya, Sudewo telah diperiksa sebagai saksi oleh KPK pada Rabu (27/8/2025), karena diduga menerima uang komitmen fee proyek pembangunan kereta api di Jawa Tengah.

    Dia diduga menerima Rp720 juta dari proyek itu dan KPK telah menyita Rp3 miliar dari kediamannya.

    Namun, dia mengklaim aliran dana yang diterima merupakan pendapatannya selama menjadi anggota DPR.

    “Kalau soal uang, itu juga ditanyakan dan itu sudah dijelaskan dalam pemeriksaan kira-kira dua tahun yang lalu, bahwa itu adalah uang pendapatan dari DPR RI, semua rinci, ada pemasukan, pendapatan, ada pengurangan,” katanya kepada wartawan, Rabu (27/8/2025).

  • Kebakaran Landa Pabrik Rokok di Kawasan Industri PIER Pasuruan

    Kebakaran Landa Pabrik Rokok di Kawasan Industri PIER Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Suasana mencekam terjadi di kawasan industri PIER, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Senin (22/9/2025). Kobaran api melahap salah satu bangunan pabrik rokok KT&G yang masih dalam tahap pembangunan.

    Asap hitam pekat membumbung tinggi, terlihat jelas dari kejauhan. Para pekerja proyek panik dan berhamburan keluar meninggalkan area pabrik.

    Tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten dan Kota Pasuruan dikerahkan ke lokasi. Petugas berjibaku hampir dua jam hingga api akhirnya berhasil dipadamkan.

    “Api pertama kali muncul di bagian atap bangunan yang sedang dikerjakan. Untuk penyebab pastinya masih kami selidiki,” jelas Kapolsek Kraton, Iptu Rio Sagita.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Seluruh pekerja yang berada di area proyek berhasil dievakuasi tepat waktu.

    Meski begitu, kerugian materiil tidak bisa dihindarkan. Api yang cepat membesar membuat sejumlah material konstruksi hangus terbakar.

    “Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Kami masih melakukan pendataan bersama pihak perusahaan,” tambah Rio.

    Polisi dan tim pemadam sempat mengalami kesulitan karena angin kencang mempercepat perambatan api. Namun berkat kerja keras, kobaran bisa dikendalikan sebelum menjalar ke bangunan lain.

    Hingga kini, petugas masih melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab kebakaran. Pihak kepolisian juga meminta masyarakat tidak berspekulasi sembari menunggu hasil resmi penyelidikan. (ada/but)

  • Kilometer Gondrong, Harga Tetap Melejit

    Kilometer Gondrong, Harga Tetap Melejit

    Jakarta

    Mercedes-Benz 190E Cosworth milik legenda Formula 1, Ayrton Senna, kini resmi dilelang oleh RM Sotheby’s. Mobil ikonik ini bukan sembarang 190E, melainkan sedan yang pernah menemani Senna di awal kariernya di Eropa.

    Mercedes 190E ini pertama kali dibeli Senna pada 1985, langsung dari pabrik di Jerman. Meski sudah berusia hampir 40 tahun dan telah menempuh 154.302 mil (248.325 km), kondisinya masih sangat terawat.

    Mobil tersebut kini berada di Australia, setelah dibeli oleh orang lain pada 1996. Lalu pemilik barunya itu membawanya pindah dari Inggris pada 2004.

    Menariknya, sedan berkelir Smoke Silver ini tetap mempertahankan banyak detail orisinal. Mulai dari buku manual, tool kit, pemadam api, stereo Becker Mexico, hingga kotak P3K yang belum pernah dibuka.

    Bahkan, mobil ini masih dibekali mesin asli 2.3 liter empat silinder hasil racikan Cosworth, bertenaga 185 hp (188 PS), dipadukan dengan transmisi manual lima percepatan dogleg-shift yang menjadi ciri khas model performa era itu.

    Mobil tersebut dibeli dengan uang pribadinya. Mobil diambil langsung dari pabrik Mercedes, lalu ia kendarai menuju rumahnya yang hanya beberapa mil di selatan London.

    Selama memilikinya, Senna menempuh jarak sekitar 25.000 mil (40.000 km) dengan sedan setir kanan itu, sebelum akhirnya melepasnya dengan berat hati, menurut rumah lelang RM Sotheby’s-sebagai persiapan pindah ke Monako usai menandatangani kontrak dengan McLaren.

    Meskipun umur mobilnya hampir 40 tahun, mobil berkelir smoke silver ini ditawarkan dengan banderol fantastis: £220.000-£250.000 atau setara Rp 4,8 miliar.

    (riar/dry)

  • 8
                    
                        PPATK Laporkan Hasil Penelusuran Aliran Dana Terkait Ricuh di Jakarta ke Polda Metro
                        Megapolitan

    8 PPATK Laporkan Hasil Penelusuran Aliran Dana Terkait Ricuh di Jakarta ke Polda Metro Megapolitan

    PPATK Laporkan Hasil Penelusuran Aliran Dana Terkait Ricuh di Jakarta ke Polda Metro
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melaporkan ke Polda Metro Jaya terkait hasil analisis dugaan aliran dana yang digunakan untuk mendanai kericuhan dalam demo pada akhir Agustus 2025.
    “Ya kami sudah sampaikan hasil analisis kepada Polda,” kata Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana, saat dihubungi, Senin (22/9/2025).
    Kendati demikian, Ivan tidak menjelaskan lebih lanjut terkait hasil analisis instansinya.
    Dia menyarankan wartawan untuk bertanya langsung ke Polda Metro Jaya.
    “Semua sudah selesai di kami, sekarang sudah di penyidik,” tegas dia.
    Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya akan melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana yang diduga digunakan dalam kericuhan di Jakarta beberapa waktu lalu sekaligus mencari dalangnya.
    “Sudah. Kami juga ingin menelusuri apakah ada aliran-aliran dana tertentu kepada kelompok ini atau mereka lebih bersifat kolektif,” Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Putu Cholis di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/9/2025).
    Penyidik menemukan indikasi adanya pemberian kompensasi kepada anak remaja yang ikut dalam aksi.
    “Itu masih dilakukan pendalaman oleh penyidik itu menjadi salah satu data awal, untuk kami pergunakan mengungkap jaringan,” imbuh dia.
    Ia juga mengungkapkan adanya satu tersangka yang berperan membuat bom molotov dan mendistribusikannya bersama petasan ke sejumlah titik.
    “Satu tersangka yang memiliki peran untuk membuat molotov, lalu menginformasikan titik petasan dan molotov, dan ketika bergeser mereka mengarahkan ke slipi Pejompongan karena disana ada rel kereta api yang di sekitar rel kereta api ada banyak batu yang bisa menjadi alat penyerangan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Usai Diperiksa KPK 5 Jam soal Korupsi DJKA – Page 3

    Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Usai Diperiksa KPK 5 Jam soal Korupsi DJKA – Page 3

    Sudewo diperiksa penyidik KPK dalam kapasitasnya sebagai mantan Anggota Komisi V DPR RI dan bukan sebagai Bupati Pati.

    KPK ingin mengetahui, apa dan bagaimana peran Sudewo saat duduk di Komisi V DPR terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek rel kereta api. Pasalnya, diduga Sudewo menerima aliran uang sebesar Rp 3 miliar.

    Menurut KPK, memang uang tersebut sudah dikembalikan dari Sudewo. Namun pihaknya tidak akan menyetop pendalaman dilakukan karena pengembalian tidak menghilangkan tindak pidana yang bersangkutan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UU Tipikor.

    Terkait uang Rp 3 miliar, Sudewo membantah disebut dikembalikan. Justru dia menyebut uang itu disita oleh KPK saat mengeledah rumahnya. Sudewo mengklaim, uang itu bukan dari kasus korupsi yang sedang diusut KPK, melainkan hasil gaji dan usahanya sebagai anggota dewan.