Organisasi: API

  • Kejahatan di Jatim Naik Jelang Natal dan Tahun Baru 2026, Polisi Bentuk Satgas Premanisme

    Kejahatan di Jatim Naik Jelang Natal dan Tahun Baru 2026, Polisi Bentuk Satgas Premanisme

    Liputan6.com, Jakarta – Tren kejahatan di Jawa Timur menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang 2025. Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, mengungkapkan angka kriminalitas naik 7,66 persen, dengan lonjakan tajam pada kasus penyalahgunaan senjata tajam, senjata tumpul, hingga senjata api yang mencapai 175 persen.

    Kondisi ini menjadi alasan utama dibentuknya Satgas Premanisme yang resmi digelar melalui apel di Mapolda Jatim pada Rabu (10/12/2025).

    Satgas tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi menghadapi meningkatnya kejahatan jalanan, terlebih menjelang Operasi Lilin Semeru 2025 untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru.

    “Kita tidak ingin masyarakat Jawa Timur hidup dalam bayang-bayang ketakutan akibat ulah oknum yang memaksakan kehendak,” tegas Irjen Nanang Avianto dalam sambutannya.

    Sebagai respons terhadap kenaikan tren kriminalitas, Satgas Premanisme akan menyasar tujuh bidang kejahatan prioritas, yaitu:

    Pemerasan dan pemalakan, debt collector ilegal, pungutan liar, preman penganiayaan, preman pengeroyokan, kekerasan terkait perguruan pencak silat, aksi gangster.

    Nanang menekankan seluruh personel harus bekerja cepat dan presisi untuk memastikan keamanan masyarakat. “Kita harus bekerja dengan ikhlas, tegas, dan humanis. Kita pastikan Jawa Timur tetap aman dan nyaman,” ujarnya.

  • Pariyem, Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Tulang Punggung Keluarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Pariyem, Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Tulang Punggung Keluarga Megapolitan 10 Desember 2025

    Pariyem, Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Tulang Punggung Keluarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pariyem (25), korban tewas saat kebakaran di Gedung Terra Drone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025), merupakan tulang punggung keluarga. 
    Sulaiman, tetangga yang menemani kakak Pariyem mengatakan bahwa korban bekerja membiayai kebutuhan ibunya di Lampung setelah ayahnya meninggal dunia.  
    Pariyem sudah bekerja di
    Terra Drone
    selama kurang lebih empat tahun.
    “Iya dia tulang punggung keluarga, karena bapaknya sudah enggak ada, ibunya sudah tua, sudah enggak bisa jalan jauh,” kata Sulaiman, bersama kakak Pariyem di RS Polri Kramat Jati, Rabu (10/12/2025).
    Sulaiman mengatakan Pariyem sempat mengunggah status WhatsApp berisi gambar makanan dan aktivitas istirahat.
    Saat itu memang Pariyem sedang istirahat makan siang.
    “(Status WA lagi) makan. Jam makan siang. Karena ada yang makan siang, ada yang shalat. Itu pas jam makan siang,” jelas Sulaiman.
    Sore hari ketika keluarga menerima kabar duka, Pariyem sudah tak bisa dihubungi lagi, ponselnya mati total.
    Sulaiman dan kakak Pariyem langsung bertolak ke Jakarta dan baru tiba Rabu subuh.
    Hingga kini, mereka belum menerima informasi terkait identifikasi korban untuk segera membawa pulang jenazah.
    “Nyampe sini subuh. Ya kondisi seperti inilah di sini. Belum ada dari pihak rumah sakit belum ada keterangan mau kapan selesainya, mau bawa pulangnya,” kata dia.
    Keluarga korban tak menuntut banyak. Mereka berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat membantu pemulangan jenazah Pariyem ke Lampung.
    “Karena kami ya orang enggak punya di Lampung. Jadi kami mohon sama Gubernur DKI untuk dibantu ambulansnya lah sepenuhnya,” tutur Sulaiman.
    Baik Sulaiman maupun kakak korban belum menginformasikan kabar duka ini kepada sang ibu.
    Mereka tak kuasa menyampaikannya mengingat ibu korban yang sudah lanjut usia.
    “Kalau sementara ibunya belum (terinformasi), karena posisinya masih tua, rentan drop lah. Cuma kalau saudara-saudara lain sudah dikasih informasi semua,” ungkap dia.
    Sebelumnya,
    kebakaran
    terjadi di Gedung Kantor Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Selasa kemarin.
    Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebut, kebakaran di
    Gedung Terra Drone
    mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di lokasi, Selasa.
    Dari keseluruhan korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    “Asap naik ke lantai 2, 3, dan sebagainya, oksigen juga kurang, sehingga banyak yang meninggal karena lemas di atas,” kata Susatyo.
    Seluruh korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Hanguskan 6 Bangunan di Srengseng, 5 KK Kehilangan Tempat Tinggal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Kebakaran Hanguskan 6 Bangunan di Srengseng, 5 KK Kehilangan Tempat Tinggal Megapolitan 10 Desember 2025

    Kebakaran Hanguskan 6 Bangunan di Srengseng, 5 KK Kehilangan Tempat Tinggal
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kebakaran terjadi di kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (10/12/2025) dini hari. 
    Peristiwa ini terjadi di permukiman padat di Jalan Lapangan Bola, RT 01 RW 07, Srengseng.
    Enam bangunan hangus dan belasan warga kehilangan tempat tinggal akibat
    kebakaran
    tersebut.
    Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat Suheri menjelaskan kebakaran bermula dari api yang membakar rak (tray) telur di sebuah kios.
    Pemilik kios yang tengah tertidur merasakan sesak napas sebelum akhirnya terbangun dan melihat kobaran api.
    “Pemilik kios merasa sesak saat tertidur, kemudian terbangun dan melihat api sudah mulai membesar dari tray egg, tempat penyimpanan telur di depan kamar mandi,” kata Suheri, dikutip dari
    Antara
    .
    Pemilik kios kemudian berusaha menyelamatkan diri sebelum meminta pertolongan warga sekitar.
    “Kemudian, ia mencoba untuk keluar kios dan meminta bantuan warga sekitar. Warga sekitar kemudian mencoba memadamkannya dan mendatangi pos pemadam,” ujar Suheri.
    Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat menerima laporan kebakaran sekitar pukul 04.00 WIB.
    Tim pemadam tiba dan mulai melakukan penanganan pada pukul 04.11 WIB.
    “Objek yang terbakar itu empat kios dan dua rumah kontrakan. Usai terima info, tim segera menuju lokasi, kemudian memulai operasi pemadaman pukul 04.11 WIB,” ujar Suheri.
    Sebanyak 65 personel diterjunkan ke lokasi hingga api benar-benar padam pada pukul 05.26 WIB. Luas area terdampak mencapai 200 meter persegi.
    Meskipun tidak ada korban luka maupun korban jiwa, kebakaran ini membuat lima kepala keluarga (KK) dengan total 12 jiwa kehilangan tempat tinggal.
    Suheri menyebut kerugian material diperkirakan mencapai Rp 673 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Periksa 8 Orang Saksi Terkait Kebakaran Gedung Terra Drone
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Polisi Periksa 8 Orang Saksi Terkait Kebakaran Gedung Terra Drone Megapolitan 10 Desember 2025

    Polisi Periksa 8 Orang Saksi Terkait Kebakaran Gedung Terra Drone
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Polisi memeriksa delapan orang saksi terkait kebakaran Gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Data tersebut terhitung hingga Rabu (10/12/2025).
    “Jumlah saksi delapan (orang) yang sudah diperiksa,” ujar Kasatreskrim Polres Metro
    Jakarta Pusat
    , AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.
    Saksi yang diperiksa terdiri dari pemilik gedung Terra Drone, manajemen perusahaan, dan warga di lingkungan sekitar lokasi.
    Namun, pemilik perusahaan hingga kini belum diperiksa.
    Kepolisian masih memastikan posisi dan alamat pemilik PT Terra Drone.
    Roby mengungkapkan, PT Terra Drone merupakan perusahaan Jepang.
    Namun, pemimpin perusahaan di kantor Kemayoran bukan merupakan WNA Jepang.
    “Perusahaannya perusahaan Jepang. Kalau pemimpin perusahaan yang di situ bukan (orang Jepang),” tutur Roby.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di Gedung Kantor Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Selasa kemarin.
    Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebut, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
    Dari keseluruhan korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    “Asap naik ke lantai 2, 3, dan sebagainya, oksigen juga kurang, sehingga banyak yang meninggal karena lemas di atas,” kata Susatyo.
    Seluruh korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramatjati.
    Selain itu, menurutnya ada dua orang petugas damkar mengalami luka ringan saat penanganan kejadian.
    Lalu Kapolsek Kemayoran Kompol Agung Adriansyah mengalami luka berat di tangan ketika meninjau lokasi kebakaran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada 33 Ribu Kuota Mudik Gratis Nataru, Siapa Mau Daftar?

    Ada 33 Ribu Kuota Mudik Gratis Nataru, Siapa Mau Daftar?

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi kembali mengajak masyarakat untuk segera mendaftar dan memanfaatkan fasilitas Mudik Gratis Nataru 2025/2026 via bus, kereta api, hingga kapal laut.

    Tahun ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan kuota mudik gratis dengan total 33.039 penumpang dan 5.628 sepeda motor melalui moda darat, kereta api, dan laut.

    Menhub berharap kuota yang disediakan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, baik yang disediakan oleh Kementerian Perhubungan maupun oleh para operator transportasi terkait.

    “Pendaftaran sudah dibuka sejak 1 Desember 2025. Silakan manfaatkan fasilitas mudik gratis melalui pendaftaran di halaman website mudik.kemenhub.go.id. Kami harap kuotanya dapat diisi dengan maksimal oleh masyarakat yang membutuhkan,” ujar Menhub Dudy, Rabu (10/12/2025).

    Menurut dia, program mudik gratis menjadi instrumen penting pemerintah untuk menghadirkan mudik yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat. Program ini juga diharapkan dapat membuat masyarakat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

    Program mudik gratis Kemenhub tahun ini terdiri dari 70 bus pada 10 rute dari Jakarta ke berbagai kota di Jawa, layanan motor gratis kereta api untuk 5.568 sepeda motor dan 12.720 penumpang, serta angkutan laut gratis bagi 17.239 penumpang pada 55 rute.

     

  • Profil Terra Drone, Pemain Besar Drone Dunia yang Kantornya Terbakar

    Profil Terra Drone, Pemain Besar Drone Dunia yang Kantornya Terbakar

    Jakarta: Peristiwa kebakaran ruko milik Terra Drone di Jalan Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 2025, menjadi perhatian publik. Hingga pukul 17.00 WIB, sebanyak 22 orang dilaporkan meninggal dunia.

    Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting listrik pada baterai drone yang meledak di lantai satu saat jam istirahat. 

    Api dengan cepat merambat ke lantai atas dan membuat sejumlah pegawai terjebak.

    Meski insiden tersebut sangat menyedihkan, publik mulai menyoroti lebih jauh tentang siapa sebenarnya Terra Drone.
    Perusahaan drone global dengan operasi di 25 negara
    Merangkum laman resmi perusahaan, Terra Drone merupakan salah satu penyedia layanan drone terbesar di dunia. Berbasis di Jepang, perusahaan ini menyediakan solusi teknologi untuk survei udara, inspeksi infrastruktur, analisis data, hingga kolaborasi teknologi di berbagai sektor industri.

    Didirikan pada 2016, Terra Drone tumbuh dengan cepat melalui strategi akuisisi penyedia layanan drone lokal terbaik di banyak negara. Pendekatan ini memadukan teknologi mutakhir dengan pengetahuan pasar lokal.

    Pada 2020, Drone Industry Insight menominasikan Terra Drone sebagai penyedia jasa drone nomor satu di dunia, menegaskan posisi globalnya sebagai pemimpin industri.
     

    Terra Drone Indonesia
    Di Indonesia, operasi perusahaan dijalankan oleh Terra Drone Indonesia, sebelumnya dikenal sebagai PT Aero Geosurvey Indonesia. Perusahaan ini fokus pada pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone untuk berbagai kebutuhan industri, di antaranya pemetaan, pemodelan, inspeksi, dan pemantauan udara.

    Selain layanan operasional, Terra Drone Indonesia juga menyediakan pelatihan dan konsultasi bagi perusahaan yang sudah menggunakan drone untuk kegiatan sehari-hari.
    Jejaring global dan kolaborasi teknologi
    Hingga hari ini, Terra Drone telah hadir di lebih dari 25 negara, bekerja sama dengan puluhan produsen teknologi drone terkemuka.

    Drone Industry Insight menyebutkan bahwa pertumbuhan ini terjadi berkat agresivitas Terra Drone memperluas pasar dan merambah berbagai wilayah geografis penting di dunia.
    Layanan Terra Drone untuk industri di Indonesia
    Terra Drone menawarkan beragam solusi drone untuk sektor-sektor strategis, seperti Energi, Oil & Gas, Konstruksi & Infrastruktur, Pertambangan, Transmisi & Pembangkit, Perkebunan, Pertanahan & Perencanaan Kota, Kebencanaan, Kelautan & Lepas Pantai, dan Entertainment.

    Perusahaan ini juga sudah menjadi mitra bagi banyak nama besar seperti PT Antam, Amman Mineral, Ultrajaya, Kalbe, Chevron, Toshiba, Pertamina, Brantas Energi, PLN, Perhutani, Angkasa Pura II, Kereta Api Indonesia, SKK Migas, Wika, PP, Waskita, serta sejumlah kementerian termasuk Kementerian PUPR.

    Jakarta: Peristiwa kebakaran ruko milik Terra Drone di Jalan Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 2025, menjadi perhatian publik. Hingga pukul 17.00 WIB, sebanyak 22 orang dilaporkan meninggal dunia.
     
    Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting listrik pada baterai drone yang meledak di lantai satu saat jam istirahat. 
     
    Api dengan cepat merambat ke lantai atas dan membuat sejumlah pegawai terjebak.

    Meski insiden tersebut sangat menyedihkan, publik mulai menyoroti lebih jauh tentang siapa sebenarnya Terra Drone.

    Perusahaan drone global dengan operasi di 25 negara
    Merangkum laman resmi perusahaan, Terra Drone merupakan salah satu penyedia layanan drone terbesar di dunia. Berbasis di Jepang, perusahaan ini menyediakan solusi teknologi untuk survei udara, inspeksi infrastruktur, analisis data, hingga kolaborasi teknologi di berbagai sektor industri.
     
    Didirikan pada 2016, Terra Drone tumbuh dengan cepat melalui strategi akuisisi penyedia layanan drone lokal terbaik di banyak negara. Pendekatan ini memadukan teknologi mutakhir dengan pengetahuan pasar lokal.
     
    Pada 2020, Drone Industry Insight menominasikan Terra Drone sebagai penyedia jasa drone nomor satu di dunia, menegaskan posisi globalnya sebagai pemimpin industri.
     

    Terra Drone Indonesia
    Di Indonesia, operasi perusahaan dijalankan oleh Terra Drone Indonesia, sebelumnya dikenal sebagai PT Aero Geosurvey Indonesia. Perusahaan ini fokus pada pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone untuk berbagai kebutuhan industri, di antaranya pemetaan, pemodelan, inspeksi, dan pemantauan udara.
     
    Selain layanan operasional, Terra Drone Indonesia juga menyediakan pelatihan dan konsultasi bagi perusahaan yang sudah menggunakan drone untuk kegiatan sehari-hari.
    Jejaring global dan kolaborasi teknologi
    Hingga hari ini, Terra Drone telah hadir di lebih dari 25 negara, bekerja sama dengan puluhan produsen teknologi drone terkemuka.
     
    Drone Industry Insight menyebutkan bahwa pertumbuhan ini terjadi berkat agresivitas Terra Drone memperluas pasar dan merambah berbagai wilayah geografis penting di dunia.
    Layanan Terra Drone untuk industri di Indonesia
    Terra Drone menawarkan beragam solusi drone untuk sektor-sektor strategis, seperti Energi, Oil & Gas, Konstruksi & Infrastruktur, Pertambangan, Transmisi & Pembangkit, Perkebunan, Pertanahan & Perencanaan Kota, Kebencanaan, Kelautan & Lepas Pantai, dan Entertainment.
     
    Perusahaan ini juga sudah menjadi mitra bagi banyak nama besar seperti PT Antam, Amman Mineral, Ultrajaya, Kalbe, Chevron, Toshiba, Pertamina, Brantas Energi, PLN, Perhutani, Angkasa Pura II, Kereta Api Indonesia, SKK Migas, Wika, PP, Waskita, serta sejumlah kementerian termasuk Kementerian PUPR.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)

  • Daftar Diskon Tiket Pesawat hingga Kereta Api di Libur Nataru, Cek Tanggalnya

    Daftar Diskon Tiket Pesawat hingga Kereta Api di Libur Nataru, Cek Tanggalnya

    Beberapa ruas tol yang mendapatkan potongan tarif meliputi Tol Kelapa Gading–Pulogebang, Jakarta–Cikampek, Jakarta–Cikampek Elevated, hingga Cikampek–Palimanan. Diskon juga berlaku pada Tol Palimanan–Kanci, Kanci–Pejagan, Pejagan–Pemalang, Pemalang–Batang, Batang–Semarang, Semarang ABC, serta Tol Cisumdawu.

    Di wilayah Sumatra, potongan tarif mencakup Tol Bakauheni–Terbanggi Besar, Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayuagung, Kayuagung–Palembang, Indralaya–Prabumulih, Pekanbaru–Dumai, Pekanbaru–XIII Koto Kampar, Medan–Binjai, hingga Belawan–Medan–Tanjung Morawa. Daftar lainnya termasuk Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat, Indrapura–Kisaran, serta Sigli–Banda Aceh.

    Diskon berlaku untuk tarif terjauh dengan pembayaran uang elektronik, dan tidak bisa digunakan bila saldo tidak mencukupi. Pemerintah berharap program ini, bersama sejumlah diskon transportasi lain seperti kereta, kapal laut, dan pesawat, dapat meningkatkan aktivitas ekonomi jelang awal tahun.

  • Penyebab Kebakaran Gedung Terra Drone Dipicu Ledakan Baterai Lithium

    Penyebab Kebakaran Gedung Terra Drone Dipicu Ledakan Baterai Lithium

    Jakarta: Kebakaran melanda gedung milik PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025.

    Insiden ini diduga dipicu ledakan baterai drone berjenis lithium-ion. Baterai jenis ini digunakan di berbagai perangkat seperti HP, laptop, power bank, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko mudah meledak dan terbakar.

    Ledakan baterai lithium drone memicu api dan menjalar ke seluruh bangunan gedung Terra Drone.  Salah satu karyawan, Dimitri, yang berada di dalam gedung saat kejadian, menggambarkan kondisi ketika ledakan terjadi.

    Ia menyebut baterai drone berada di lantai satu. Saat meledak, asap langsung merambat ke lantai dua. “Baterai di lantai satu. Kami di tanggal lima,” ujar Dimitri dalam program Breaking News Metro TV, Selasa, 9 Desember 2025.
     

    Api yang kian membesar memaksa Dimitri dan sejumlah pekerja lainnya naik ke rooftop. Sekitar setengah jam mereka menunggu pertolongan, namun tidak ada akses untuk dievakuasi.

    Mereka akhirnya berinisiatif mencari jalur penyelamatan sendiri. Sebuah tangga luar gedung menjadi satu-satunya pilihan, dan Dimitri turun lebih dulu. Namun kondisi tangga tidak stabil. “Karena goyang, jebol atapnya hingga jatuh ke bawah,” katanya.

    Dimitri terjatuh ke bangunan di sebelah gedung dan menembus atap. Ia mengalami luka memar pada tangan dan cedera di kepala, namun kondisinya masih lebih baik dibandingkan korban lain yang terjebak di dalam gedung. Total 24 jenazah berhasil dievakuasi pascakebakaran tersebut.

    Jakarta: Kebakaran melanda gedung milik PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025.
     
    Insiden ini diduga dipicu ledakan baterai drone berjenis lithium-ion. Baterai jenis ini digunakan di berbagai perangkat seperti HP, laptop, power bank, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko mudah meledak dan terbakar.
     
    Ledakan baterai lithium drone memicu api dan menjalar ke seluruh bangunan gedung Terra Drone.  Salah satu karyawan, Dimitri, yang berada di dalam gedung saat kejadian, menggambarkan kondisi ketika ledakan terjadi.

    Ia menyebut baterai drone berada di lantai satu. Saat meledak, asap langsung merambat ke lantai dua. “Baterai di lantai satu. Kami di tanggal lima,” ujar Dimitri dalam program Breaking News Metro TV, Selasa, 9 Desember 2025.
     

     
    Api yang kian membesar memaksa Dimitri dan sejumlah pekerja lainnya naik ke rooftop. Sekitar setengah jam mereka menunggu pertolongan, namun tidak ada akses untuk dievakuasi.
     
    Mereka akhirnya berinisiatif mencari jalur penyelamatan sendiri. Sebuah tangga luar gedung menjadi satu-satunya pilihan, dan Dimitri turun lebih dulu. Namun kondisi tangga tidak stabil. “Karena goyang, jebol atapnya hingga jatuh ke bawah,” katanya.
     
    Dimitri terjatuh ke bangunan di sebelah gedung dan menembus atap. Ia mengalami luka memar pada tangan dan cedera di kepala, namun kondisinya masih lebih baik dibandingkan korban lain yang terjebak di dalam gedung. Total 24 jenazah berhasil dievakuasi pascakebakaran tersebut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Picu Kebakaran Gedung Terra Drone, Ini Faktor Baterai Lithium Bisa Meledak

    Picu Kebakaran Gedung Terra Drone, Ini Faktor Baterai Lithium Bisa Meledak

    Jakarta: Kebakaran hebat melanda gedung milik PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025. Insiden ini diduga dipicu ledakan baterai drone berjenis lithium-ion. 

    Baterai jenis ini digunakan di berbagai perangkat seperti HP, laptop, power bank, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko mudah meledak dan terbakar.

    Ledakan baterai lithium drone terjadi di lantai 1 sehingga memicu api dan menjalar ke seluruh bangunan gedung Terra Drone. 
     

    Faktor penyebab baterai lithium-ion bisa meledak

    Baterai lithium dikenal memiliki efisiensi tinggi dan ukuran ringkas, namun di balik keunggulannya tersimpan risiko besar seperti mudah terbakar dan berpotensi meledak.

    Akar dari sebagian besar insiden ledakan adalah thermal runaway atau pelarian panas, yaitu kondisi ketika suhu dalam baterai meningkat tak terkendali hingga memicu reaksi berantai yang menghasilkan panas, gas, dan akhirnya ledakan. 

    Begitu proses ini terjadi, energi yang tersimpan dalam baterai akan dilepaskan secara cepat dan agresif, membuat kebakaran sulit dihentikan. Berikut ini faktor-faktor penyebab baterai lithium meledak: 

    1. Faktor Kimia dan Desain Baterai

    Baterai lithium memiliki kepadatan energi sangat tinggi, sehingga ketika terjadi gangguan kecil saja, panas yang dihasilkan bisa berlipat ganda. Selain itu, litium adalah logam yang sangat reaktif, mudah bereaksi dengan udara atau air.

    Elektrolit yang digunakan pun berbahan dasar organik yang mudah menyala dan dapat terbakar jika suhu baterai meningkat akibat korsleting atau tekanan internal.

    2. Kesalahan Penggunaan

    Kesalahan penggunaan seperti pengisian daya yang tidak benar menjadi salah satu penyebab baterai meledak. 

    – Overcharge membuat bahan elektroda rusak, memicu pembentukan gas dan meningkatkan tekanan dalam baterai.
    – Overdischarge (pengosongan berlebih) juga dapat memicu reaksi kimia yang tidak stabil.
    – Arus berlebih, misalnya karena penggunaan perangkat berat atau charger palsu, meningkatkan panas internal.
    – Lingkungan ekstrem, baik terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu lembap juga mempercepat degradasi komponen baterai, membuatnya lebih mudah mengalami kegagalan.
    – Kerusakan fisik seperti tertekan, terjatuh, atau tertusuk dapat merobek struktur sel hingga menyebabkan korsleting langsung antara elektroda positif dan negatif.

    Ketika ini terjadi, arus besar mengalir di dalam baterai, memicu panas ekstrem yang dapat menyebabkan ledakan.

    3. Cacat Produksi

    Masalah pada proses manufaktur juga berperan besar dalam insiden baterai meledak. Kontaminasi kotoran di bagian dalam sel dapat memicu korsleting.Lapisan elektroda tidak merata membuat distribusi panas tidak stabil.

    Diafragma (separator) rusak memungkinkan kedua elektroda bersinggungan langsung, memicu arus pendek internal.

    4. Faktor Lain yang Memperbesar Risiko

    Menggunakan charger yang tidak kompatibel, sel baterai berkualitas rendah, atau papan proteksi yang tidak sesuai dapat menghilangkan fungsi pengaman yang seharusnya mencegah baterai memasuki kondisi berbahaya.

    Dalam beberapa kasus, korsleting internal yang tak terdeteksi membuat tekanan gas meningkat cepat, dan karena litium sangat aktif, cangkang baterai akhirnya tidak mampu menahan tekanan sehingga terjadi ledakan dan kebakaran.

    Jakarta: Kebakaran hebat melanda gedung milik PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025. Insiden ini diduga dipicu ledakan baterai drone berjenis lithium-ion. 
     
    Baterai jenis ini digunakan di berbagai perangkat seperti HP, laptop, power bank, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko mudah meledak dan terbakar.
     
    Ledakan baterai lithium drone terjadi di lantai 1 sehingga memicu api dan menjalar ke seluruh bangunan gedung Terra Drone. 
     

    Faktor penyebab baterai lithium-ion bisa meledak

    Baterai lithium dikenal memiliki efisiensi tinggi dan ukuran ringkas, namun di balik keunggulannya tersimpan risiko besar seperti mudah terbakar dan berpotensi meledak.

    Akar dari sebagian besar insiden ledakan adalah thermal runaway atau pelarian panas, yaitu kondisi ketika suhu dalam baterai meningkat tak terkendali hingga memicu reaksi berantai yang menghasilkan panas, gas, dan akhirnya ledakan. 
     
    Begitu proses ini terjadi, energi yang tersimpan dalam baterai akan dilepaskan secara cepat dan agresif, membuat kebakaran sulit dihentikan. Berikut ini faktor-faktor penyebab baterai lithium meledak: 
     
    1. Faktor Kimia dan Desain Baterai
     
    Baterai lithium memiliki kepadatan energi sangat tinggi, sehingga ketika terjadi gangguan kecil saja, panas yang dihasilkan bisa berlipat ganda. Selain itu, litium adalah logam yang sangat reaktif, mudah bereaksi dengan udara atau air.
     
    Elektrolit yang digunakan pun berbahan dasar organik yang mudah menyala dan dapat terbakar jika suhu baterai meningkat akibat korsleting atau tekanan internal.
     
    2. Kesalahan Penggunaan
     
    Kesalahan penggunaan seperti pengisian daya yang tidak benar menjadi salah satu penyebab baterai meledak. 
     
    – Overcharge membuat bahan elektroda rusak, memicu pembentukan gas dan meningkatkan tekanan dalam baterai.
    – Overdischarge (pengosongan berlebih) juga dapat memicu reaksi kimia yang tidak stabil.
    – Arus berlebih, misalnya karena penggunaan perangkat berat atau charger palsu, meningkatkan panas internal.
    – Lingkungan ekstrem, baik terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu lembap juga mempercepat degradasi komponen baterai, membuatnya lebih mudah mengalami kegagalan.
    – Kerusakan fisik seperti tertekan, terjatuh, atau tertusuk dapat merobek struktur sel hingga menyebabkan korsleting langsung antara elektroda positif dan negatif.
     
    Ketika ini terjadi, arus besar mengalir di dalam baterai, memicu panas ekstrem yang dapat menyebabkan ledakan.
     
    3. Cacat Produksi
     
    Masalah pada proses manufaktur juga berperan besar dalam insiden baterai meledak. Kontaminasi kotoran di bagian dalam sel dapat memicu korsleting.Lapisan elektroda tidak merata membuat distribusi panas tidak stabil.
     
    Diafragma (separator) rusak memungkinkan kedua elektroda bersinggungan langsung, memicu arus pendek internal.
     
    4. Faktor Lain yang Memperbesar Risiko
     
    Menggunakan charger yang tidak kompatibel, sel baterai berkualitas rendah, atau papan proteksi yang tidak sesuai dapat menghilangkan fungsi pengaman yang seharusnya mencegah baterai memasuki kondisi berbahaya.
     
    Dalam beberapa kasus, korsleting internal yang tak terdeteksi membuat tekanan gas meningkat cepat, dan karena litium sangat aktif, cangkang baterai akhirnya tidak mampu menahan tekanan sehingga terjadi ledakan dan kebakaran.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Kondisi Jasad Korban Kebakaran Terra Drone Indonesia Ditemukan Dalam Keadaan Utuh

    Kondisi Jasad Korban Kebakaran Terra Drone Indonesia Ditemukan Dalam Keadaan Utuh

    JAKARTA – Kabid Fiskomfor Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Romylus Tamtelahitu menjelaskan, tim kimia-biologi memastikan seluruh korban ditemukan dalam kondisi utuh sehingga identifikasi tidak memerlukan tes DNA.

    Kata Romylus Seluruh jenazah bisa dikenali melalui ciri fisik dan identitas yang melekat. Karena itu tidak perlu melakukan tes DNA.

    “Oleh karena itu, untuk kegiatan pemeriksaan secara forensik oleh Tim Kimbiofor yang seyogyanya melakukan pemeriksaan terhadap korban dan juga pemeriksaan DNA tidak perlu dilakukan karena kondisi korban dalam keadaan utuh dan masih bisa dikenali,” ujar dia.

    Dugaan awal mengenai ledakan baterai di lantai satu masih didalami. Tim belum berani menyimpulkan karena barang bukti masih dikumpulkan dari area yang diduga menjadi lokasi api pertama.

    “(Terkait baterai) Untuk sementara memang kami masih mengumpulkan barang bukti. Dugaan awal memang berada di lantai 1. Namun nanti kita masih tetap terus dalami, teman-teman. Nanti setelah sudah selesai, kita akan menyampaikan hasilnya lengkap dengan didampingi oleh Penyidik,” pungkasnya.