Organisasi: API

  • Siap-siap War Tiket Hari Ini Jam 3 Sore, KAI Kasih Harga Cuma Rp 80 Ribu! – Page 3

    Siap-siap War Tiket Hari Ini Jam 3 Sore, KAI Kasih Harga Cuma Rp 80 Ribu! – Page 3

    Memasuki usia ke-80, KAI menegaskan kembali komitmennya untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Semangat ini diwujudkan melalui berbagai apresiasi nyata kepada para pelanggan, salah satunya dengan menghadirkan rangkaian promo spesial yang meliputi flash sale, mini expo, dan birthday sale.

    “Program ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati perjalanan kereta api yang lebih hemat, nyaman, dan berkesan,” ujar Anne Purba.

    Anne menambahkan bahwa promo ini merupakan wujud terima kasih KAI atas kepercayaan yang terus diberikan oleh masyarakat.

    “Di usia ke-80 selain komitmen semakin melayani kami juga ingin semakin dekat dengan masyarakat agar memilih kereta api menjadi pilihan transportasi utama,” tutur Anne.

     

  • Rumah dan Harta yang Hilang dalam Kebakaran di Karet Kuningan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 September 2025

    Rumah dan Harta yang Hilang dalam Kebakaran di Karet Kuningan Megapolitan 28 September 2025

    Rumah dan Harta yang Hilang dalam Kebakaran di Karet Kuningan
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Kebakaran hebat melanda deretan rumah di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/9/2025) malam.
    Api yang diduga berasal dari korsleting kompresor kulkas itu cepat membesar dan melalap pemukiman padat.
    Peristiwa tersebut meninggalkan kerugian besar. Puluhan rumah hangus, harta benda musnah, dan puluhan warga terpaksa mengungsi. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 562,4 juta.
    Salah satu korban, Mai, mengaku kehilangan rumah, lima sepeda motor milik saudaranya, hingga uang tunai Rp 20 juta.
    Uang tersebut merupakan titipan pedagang Pasar Ciplak yang setiap hari menyetorkan tabungan kepadanya.
    “Motor ada punya saudara sampai lima unit kebakar, laptop dan HP anak juga hangus semua, enggak ada yang selamat. Habis semuanya, baju-baju di tiga lemari juga,” ujar Mai.
    “Tabungan orang pasar pada nyetor ke saya setiap hari. Nah saya tuh belum setor semua, baru yang saya setor ke bank buat semacam deposito Rp 40 juta,” tambahnya.
    Kakak Mai, berinisial H (56), juga menjadi korban. Ia mengalami luka bakar karena nekat menerobos api demi menyelamatkan sepeda motor yang digunakan sehari-hari untuk bekerja sebagai tukang ojek.
    “Alasannya (nerobos api) karena dia kan tukang ojek, jadi ya itu buat kerja kerasa penting jadi coba diselatin. Motornya selamat tapi jadinya badan dia melepuh,” ucap Mai.
    H kini menjalani perawatan di Puskesmas Mampang akibat luka bakar di bahu, leher, dan lengan.
    Rumah yang rata dengan tanah membuat Mai dan keluarganya mengungsi ke sebuah sekolah PAUD terdekat yang dijadikan posko. Meski masih diliputi trauma, ia berharap bisa segera bangkit.
    “Enggak begitu dekat dari sini, tapi lumayan soalnya kan butuh kamar mandi dan segala macam,” kata Mai.

    “Yang penting anak dulu pas sekolah gimana, kasihan mereka nanti. Untuk rumah dan harta, pelan-pelan saja kita usahakan lagi,” lanjutnya.
    Warga sekitar sempat mendengar ledakan dari motor yang terbakar serta tabung gas milik pedagang.
    Zikoy (54), warga setempat, menuturkan kepanikan warga semakin menjadi ketika upaya pemadaman dengan ember dan alat pemadam api ringan (APAR) tidak berhasil.
    “Ada lima sepeda motor yang kebakar. Ada ledakan juga, karena di belakang itu ada yang jual tabung gas. Api itu lebih besar dari APAR-nya sendiri. Kapasitasnya kecil, jadi enggak nolong,” ujar Zikoy.
    Perwira Piket Damkar Jakarta Selatan, Imbang Satriana, menjelaskan bahwa awalnya petugas mengerahkan lima unit mobil pemadam.
    Namun, karena api semakin membesar, jumlah armada ditingkatkan hingga 20 unit dengan 70 personel.
    “Ternyata dari TKP dilaporkan bahwa situasinya merah, artinya api membesar. Kami tambah sampai tahap ketiga, total 20 unit,” kata Imbang.
    Api dilaporkan pukul 18.04 WIB dan baru dapat dipadamkan sekitar pukul 19.50 WIB.
    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun, tiga warga mengalami luka bakar dan langsung mendapat perawatan medis di lokasi.
    Total, ada 36 warga dari sembilan kepala keluarga yang terdampak.
    Zikoy berharap pemerintah melengkapi kawasan padat penduduk dengan sarana pemadam yang memadai.
    “Memang harus ada tangki penampungan airnya di tengah-tengah warga. Kalau ada kejadian kayak gini bisa segera dimanfaatkan,” ujarnya.
    Ia juga mendorong adanya sosialisasi penanganan awal kebakaran. “Seandainya ada sosialisasi pemadaman, pertolongan pertama, mungkin ke depan bisa lebih baik,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Resmikan PERIKHSA Riders, Bamsoet Dorong Sinergi Lintas Generasi-Profesi

    Resmikan PERIKHSA Riders, Bamsoet Dorong Sinergi Lintas Generasi-Profesi

    Jakarta

    Ketua Umum Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Bela Diri Indonesia (PERIKHSA) Bambang Soesatyo meresmikan berdirinya PERIKHSA Riders. Komunitas kendaraan roda dua ini berada di bawah naungan DPP PERIKHSA sekaligus anggota Ikatan Motor Indonesia (IMI) DKI Jakarta.

    Bamsoet menyampaikan kehadiran komunitas ini tidak hanya menjadi wadah untuk menyalurkan hobi olahraga menembak dan berkendara, tetapi juga perekat persaudaraan bagi lintas generasi dan lintas profesi.

    “PERIKHSA Riders adalah rumah baru bagi para pencinta roda lintas generasi dan lintas profesi. Kita ingin kebersamaan di jalan melahirkan ikatan persaudaraan yang lebih erat di antara anggota PERIKHSA. Riding itu bukan soal cepat-cepatan atau gaya. Tetapi, bagaimana kita menjaga solidaritas, persaudaraan atau brotherhood dan saling menghormati,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (27/9/2025).

    Hal tersebut disampaikannya saat meresmikan PERIKHSA Riders di Parle Senayan Jakarta, Sabtu (27/9/25).

    Untuk pertama kalinya, PERIKHSA Riders dipimpin oleh Presiden Aldwin Rahadian (Pengacara/Perbakin), Ketua Dewan Pembina Bambang Soesatyo (Ketua Dewan Pembina IMI), Ketua Dewan Kehormatan Moreno Soeprapto (Ketua Umum IMI), Ketua Dewan Penasehat Komjen Pol (P) Nanan Soekarna (Mantan Ketua Umum IMI dan HDCI).

    Bamsoet menegaskan PERIKHSA Riders terbuka untuk semua jenis kendaraan motor mulai dari Harley Davidson, motor trail, sport, klasik, Vespa, hingga skuter matic. Adapun syaratnya harus terdaftar sebagai anggota PERIKHSA lintas generasi dan lintas profesi.

    Ketua MPR RI ke-15 ini menambahkan, fenomena lahirnya komunitas motor baru sejalan dengan meningkatnya populasi kendaraan roda dua di Indonesia. Data Kementerian Perhubungan mencatat jumlah motor di Indonesia hingga awal 2025 tembus 130 juta unit.

    Bamsoet mengungkapkan angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna roda dua terbesar di dunia. Kondisi ini turut melahirkan ribuan komunitas mulai dari berbasis merek, model, hingga hobi touring lintas daerah.

    Bahkan, tidak sedikit komunitas motor tersebut yang aktif menggelar kegiatan sosial, edukasi keselamatan berkendara, hingga pemberdayaan ekonomi.

    “Saya ingin PERIKHSA Riders bukan hanya sekadar kumpul dan touring. Tetapi juga hadir dengan kegiatan sosial, kampanye keselamatan, serta ikut membangun citra positif komunitas motor. Dari sinilah kita bisa memberi arti lebih pada hobi berkendara,” papar Bamsoet.

    Bamsoet juga mendorong PERIKHSA Riders untuk mendukung pengembangan ekosistem otomotif dan pariwisata nasional. Saat ini, Pemerintah tengah mendorong wisata berbasis komunitas motor untuk menghidupkan ekonomi lokal di berbagai daerah.

    Beberapa event motorbike tourism di Mandalika dan Danau Toba pun terbuktu sukses mendatangkan ribuan peserta dan wisatawan domestik serta asing.

    “Saya percaya PERIKHSA Riders akan menjadi salah satu komunitas motor yang solid dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dari sini kita belajar bahwa persaudaraan bisa lahir dari hobi bersama, lalu berkembang menjadi energi positif bagi bangsa,” pungkas Bamsoet.

    Sebagai informasi, turut hadir dalam acara peresmian tersebut yakni, komunitas motor HOG, HOGERS, HOG Jadul, MBI, MBBI, HDCI dan lain-lain.

    (anl/ega)

  • Rumah dan Harta yang Hilang dalam Kebakaran di Karet Kuningan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 September 2025

    Warga Karet Kuningan Cium Bau Kabel Terbakar Sebelum Kebakaran Megapolitan 27 September 2025

    Warga Karet Kuningan Cium Bau Kabel Terbakar Sebelum Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Salah satu warga mencium bau kabel yang terbakar sebelum peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumah di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025) petang.
    Warga setempat bernama Mai (46) mengaku, mendapat laporan dari sang anak yang mencium bau kabel terbakar di rumahnya sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, Mai sedang bekerja.
    “Ini kayak bau kabel dah, kabel kebakar gitu. Nah, pas udah itu abang saya nyari dan ya enggak ketemu,” kata Mai saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu (27/9/2025).
    Anak Mai sempat mencari sumber bau itu ke arah dapur dan tidak menemukan penyebabnya.
    Setelah itu, kakak dan anaknya Mai kembali beraktivitas biasa. 
    “Pas kakak saya baru nongkrong di kamar mandi, itu ada kompresor kulkas (yang diduga jadi penyebab kebakaran) kayaknya dari situ bau hangus, karena kulkas saya tuh enggak dicabut-cabut dan sudah tua,” ujar Mai.
    Setelah keluar kamar mandi, kakak Mai yang berinisial H, melihat kobaran api sudah muncul dari atas kulkas. Api itu langsung merambat dengan cepat.
    Saat kejadian, anak Mai tengah menjemputnya dari tempat kerja. Setibanya di rumah, Mai hanya melihat api sudah membumbung tinggi dan melahap tempat tinggal milik orangtuanya sejak 1973.
    “Sudah cari sumber bau tapi enggak ketemu. sempat takut baunya tuh dari atas, atap rumah. Tapi ya dari kulkas,” ungkap Mai.
    Di tengah kobaran api yang coba dipadamkan oleh para warga, Mai melihat kakaknya berupaya menyelamatkan sepeda motor yang terparkir tepat di sebelah rumah.
    Mai melihat H melawan api untuk motornya yang digunakan sehari-hari sebagai tukang ojek.
    “Alasannya (nekat) karena dia kan tukang ojek, jadi ya itu buat kerja kerasa penting jadi coba diselamatin sama abang,” ucap Mai.
    Meski motor berhasil diselamatkan, H harus mengalami luka bakar di bagian belakang bahu mendekat ke arah belakang leher. Luka bakar juga terlihat di bagian lengan tangannya.
    “Motornya selamat tapi jadinya badan dia melepuh, ini lagi di rumah sakit sekarang, maksudnya di Puskesmas Mampang. Rencananya mau operasi hari ini,” kata Mai.
    Selain motor, seluruh harta benda keluarga Mai hangus terbakar. Bahkan, ponsel anaknya ikut hangus terbakar.
    “Motor ada punya saudara sampai lima unit kebakar, laptop dan HP anak juga hangus semua ga ada yang selamat. Habis semuanya baju-baju di tiga lemari juga,” ujar Mai.
    Uang tunai Rp 20 juta yang disimpan Mai di dalam panci juga ikut terbakar. Padahal uang itu adalah milik para pedagang Pasar Ciplak yang menabung ke dirinya setiap hari.
    “Tabungan orang pasar pada nyetor ke saya setiap hari. Nah saya tuh belum setor semua, baru yang saya setor ke bank buat semacam deposito Rp 40 juta,” ujar Mai.
    “Nah itu berkas deposito juga ada di lemari, dan lemarinya kebakar. Kira-kira ke bank bisa enggak ya itu diurus? Apa aman?” lanjut dia.
    Saat ditemui, Mai mengaku baru saja mengecek kembali kondisi panci usai menemani sang kakak menerima perawatan luka bakar.
    Di samping itu, Mai sedang menunggu kabar kakaknya yang luka bakarnya akan dioperasi. Rencananya, Mai dan keluarga akan mengungsi ke sekolah PAUD terdekat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rumah dan Harta yang Hilang dalam Kebakaran di Karet Kuningan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 September 2025

    Sisa Kebakaran di Karet Kuningan: Bau Hangus dan Puing Berserakan Megapolitan 27 September 2025

    Sisa Kebakaran di Karet Kuningan: Bau Hangus dan Puing Berserakan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 10 rumah di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, kebakaran, Jumat (26/9/2025) malam.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi pada Sabtu (27/9/2025) pagi, titik kebakaran terjadi di sebuah rumah warga di Jalan Pendurenan Masjid 1. Untuk mencapai bangunan itu harus melewati gang kecil selebar 1-1,2 meter.
    Saat berjalan mendekati tempat kejadian perkara (TKP), bau hangus masih tercium dan menyengat hidung. Tak hanya itu, puing-puing dari atap rumah masih berserakan di jalan.
    Pembatas garis polisi berwarna kuning dipasang di sepanjang deretan rumah yang hangus dan kini hampir tak berbentuk.
    Bangunan-bangunan yang terbakar itu masih memperlihatkan jejak abu hitam, sambil berhimpitan dengan patahan balok kayu dan puing-puing lainnya yang tampak dirapikan di tepi jalan.
    Di bagian dalam rumah, hanya menyisakan bebatuan dan kerangka tempat duduk yang dibiarkan di lokasi.
    Beberapa warga yang berada di lokasi terlihat memandangi rumah-rumah itu dengan tatapan nanar.
    Sempat terdengar ucapan khawatir dari seorang wanita yang memegang kantong berwarna hijau terhadap nasib sekolah anaknya.
    “Yang penting anak kita dulu nih ya pas sekolah gimana, kasian mereka nanti,” ucap wanita itu.
    Sementara warga lainnya mencoba menenangkan dan mendiskusikan tempat tinggal sementara bagi korban terdampak.
    Salah seorang warga yang rumahnya hangus bernama Mai (46) mengaku baru saja kembali dari Puskesmas Mampang setelah kakaknya mengalami luka bakar imbas insiden ini.
    “Semalam nginep di rumah sakit karena abang, ini pulang buat lihat kondisi rumah lagi,” ucap Mai kepada Kompas.com di lokasi, Sabtu (27/9/2025).
    Kejadian semalam bak mimpi yang kini harus Mai hadapi. Kemarin, teriakan warga sambil menyiram air ke arah rumahnya dengan peralatan seadanya menjadi memori jelas saat Mai baru saja pulang kerja.
    “Itu saya cuma lihat api makin gede, rasanya juga kayak langsung nampar muka saking panasnya,” ujar Mai.
    “Anak sudah langsung keluar gang, abang saya sempat selametin motor di sebelah dan akhirnya terluka di area bahu,” sambungnya.
    Saat ini, Mai tengah menunggu kabar kakaknya yang rencananya dioperasi akibat luka bakarnya. Rencananya, Mai dan keluarga akan mengungsi ke bangunan sekolah PAUD terdekat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Naik KRL dari Manggarai ke Tanah Abang Jelang Peresmian Stasiun Baru

    Prabowo Naik KRL dari Manggarai ke Tanah Abang Jelang Peresmian Stasiun Baru

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 04 Nov 2025, 16:15 WIB

    Diterbitkan 04 Nov 2025, 13:03 WIB

    Presiden Prabowo Subianto menaiki KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai menuju Tanah Abang untuk menjajal layanan sebelum peresmian Stasiun Tanah Abang Baru. Dalam kesempatan itu, Prabowo menekankan pentingnya keamanan, kenyamanan, dan kebersihan layanan kereta api.

  • Pencarian orang hilang pascademo di Jakarta terus berlanjut

    Pencarian orang hilang pascademo di Jakarta terus berlanjut

    Tim sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga, jadi mohon doanya mohon dukungannya dari semua pihak

    Jakarta (ANTARA) – Pencarian dua orang yang masih dinyatakan hilang pascademo di Jakarta, yakni Reno Syachputra Dewo, dan Muhammad Farhan Hamid masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga kedua orang hilang itu untuk mencari keberadaan mereka.

    “Seperti yang pernah kami sampaikan bahwa saudara-saudara kami yang hilang, yang dilaporkan hilang, itu adalah saudara-saudara kami. Tim sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga, jadi mohon doanya mohon dukungannya dari semua pihak,” kata Ade Ary di Jakarta, Jumat.

    Terkait media sosial Farhan yang disebut tengah dijalankan oleh pihak lain, Ade Ary menyebut baru mendapat informasi tersebut.

    “Baik, nanti saya cek ya. saya baru mendapatkan informasi. Setiap informasi sekecil apapun itu nanti akan didalami oleh tim ya. Tentunya harapan kita bersama dan mohon doa restu bahwa dua saudara kita ini dapat diketemukan,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, dua orang yang dilaporkan hilang pascademo di Jakarta beberapa waktu lalu, yakni Bima Permana Putra dan Eko Purnomo ternyata kabur ke Malang dan Kalimantan Tengah agar bisa hidup mandiri.

    “Dari hasil komunikasi kami dengan saudara Bima, beliau menyampaikan bahwa alasan kepergian meninggalkan rumah karena ingin hidup mandiri,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/9).

    Wira mengatakan Bima meninggalkan Jakarta pada 1 September 2025 menuju Malang, Jawa Timur.

    “Hal tersebut atas keinginan sendiri dengan menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanannya saudara Bima sempat menjual kendaraan di daerah Tegal. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sarana angkutan kereta api menuju Malang,” kata Wira.

    Di Malang, kata Wira, Bima mencari rupiah dengan menjual mainan barongsai di salah satu Klenteng, Kotalama, Malang.

    Sementara itu, Eko kabur ke Kalimantan Tengah dan bergabung dengan kapal penangkap ikan di wilayah tersebut.

    “Alasan Eko mengapa yang bersangkutan sampai naik ikut kapal, bekerja untuk mencari nafkah. Dalam hal ini untuk kehidupan dan Eko sendiri ingin hidup secara mandiri,” kata Dirsiber Polda Metro Jaya Kombes Pol. Roberto GM Pasaribu.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 September 2025

    Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah Megapolitan 27 September 2025

    Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Warga Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, berharap permukiman padat penduduk di wilayah tersebut dilengkapi dengan pompa air atau hydrant untuk menghadapi potensi kebakaran.
    Ketersediaan pompa air di tengah lingkungan warga diharapkan dapat membantu pemadaman awal ketika api menjalar dengan cepat.
    “Memang harus ada tangki penampungan airnya di tengah-tengah warga sehingga apabila ada kejadian kayak gini, kan, bisa segera dimanfaatkan,” ujar Zikoy (54), warga setempat, Jumat (26/9/2025).
    Zikoy dan warga sempat kesulitan memadamkan api yang membakar rumah-rumah pada Jumat sore.
    Mereka hanya dapat menggunakan empat alat pemadam api ringan (APAR) dan ember-ember berisi air.
    “Api itu lebih besar dari APAR-nya itu sendiri. Kapasitasnya kan APAR kecil segitu,” tambah dia.
    Angin yang bertiup cukup kencang juga membuat api cepat menjalar ke rumah lainnya. Oleh karena itu, Zikoy berharap ada sosialisasi mengenai prosedur pertolongan pertama saat kebakaran.
    “Seandainya ada penampungan satu hidran di dalam tempat warga, mungkin juga disosialisasi tentang pemadaman, pertolongan pertama, ya mungkin bisa ke depan bisa lebih baik lah,” katanya.
    Warga berupaya memadamkan api dengan APAR dan ember air, namun api terus membesar sehingga mereka segera menghubungi pemadam kebakaran pada pukul 18.04 WIB.
    Sebanyak 20 unit kendaraan damkar dikerahkan, terdiri dari 12 unit pompa dan delapan unit pendukung. Dugaan sementara, api berasal dari korsleting peralatan elektronik di salah satu rumah.
    “Sementara dugaan penyebabnya patut diduga karena listrik, dari peralatan listrik,” ujar Perwira Piket Damkar Jakarta Selatan, Imbang Satriana, di lokasi, Jumat.
    Api akhirnya berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 19.50 WIB. Tercatat tiga orang mengalami luka bakar, sementara kerugian diperkirakan mencapai Rp 562.400.000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 September 2025

    Warga Sempat Coba Padamkan Kebakaran 10 Rumah di Karet Kuningan tapi APAR Tak Cukup Megapolitan 27 September 2025

    Warga Sempat Coba Padamkan Kebakaran 10 Rumah di Karet Kuningan tapi APAR Tak Cukup
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sebelum petugas pemadam kebakaran turun, warga setempat sudah berupaya memadamkan kebakaran yang menghanguskan sepuluh rumah di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025).
    Warga bergotong royong menyiramkan air menggunakan ember dan memanfaatkan empat alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia.
    “Ada APAR, tadi kan digunakan juga, ada cuma enggak nolong. Warga kerja sama bareng-bareng,” kata Zikoy (54), warga setempat, ditemui di lokasi, Jumat.
    Namun, api terlalu besar untuk ditangani hanya dengan APAR dan ember air.
    “Api itu lebih besar dari APAR-nya itu sendiri. Kapasitasnya kan APAR kecil segitu,” tambah dia.
    Zikoy menyarankan agar warga memiliki akses ke pompa air sebagai pertolongan pertama terhadap kebakaran.
    “Memang harus ada tangki penampungan airnya di tengah-tengah warga sehingga apabila ada kejadian kayak gini, kan, bisa segera dimanfaatkan,” ujar Zikoy.
    Kebakaran terjadi saat warga sedang beraktivitas normal. Salah satu penghuni rumah mencium bau terbakar, yang kemudian memicu ledakan di rumah tersebut.
    “Ada orang di rumah. Justru dia yang mencium bau ada kebakar, tapi dianya sendiri mau ke kamar kecil, kan, lalu meledak,” jelas Zikoy.
    Api kemudian menjalar ke rumah lainnya, diperparah oleh angin kencang.
    “Sudah api meledak, langsung besar apinya. Langsung menjalar ke yang lain, karena juga angin gede kan,” kata dia.
    Warga sempat berupaya memadamkan api, namun akhirnya menghubungi petugas pemadam kebakaran pada pukul 18.04 WIB.
    Sebanyak 20 unit kendaraan dikerahkan, terdiri dari 12 unit pompa dan 8 unit pendukung.
    Dugaan sementara, api berasal dari korsleting peralatan elektronik di salah satu rumah.
    “Sementara dugaan penyebabnya patut diduga karena listrik, dari peralatan listrik,” kata Perwira Piket Damkar Jakarta Selatan, Imbang Satriana, ditemui di lokasi, Jumat.
    Api berhasil dipadamkan oleh Damkar Jakarta Selatan sepenuhnya pukul 19.50 WIB.
    Tercatat tiga orang mengalami luka bakar, sementara kerugian ditaksir mencapai Rp 562.400.000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Elf Terbakar di Tol Pandaan-Malang, Begini Kondisi 12 Penumpangnya

    Mobil Elf Terbakar di Tol Pandaan-Malang, Begini Kondisi 12 Penumpangnya

    Malang (beritajatim.com) – Sebuah kendaraan Elf NQR dengan nomor polisi BM 7273 AZ terbakar di KM 88/A Tol Pandaan-Malang, Jumat (26/9/2025). Beruntung, 12 penumpang berhasil dievakuasi tepat waktu sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Kejadian berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB. Saat melintas dari arah utara menuju selatan, pengemudi Elf bernama Candra Darmawan melihat kepulan asap di bawah jok kemudi. Ia segera menepikan kendaraan ke bahu jalan dan meminta seluruh penumpang keluar.

    Api dengan cepat membesar akibat hembusan angin kencang hingga membakar seluruh bagian kendaraan. Barang bawaan penumpang pun tidak sempat diselamatkan.

    Kasatlantas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska mengatakan, pihaknya langsung mengerahkan personel ke lokasi setelah menerima laporan.

    “Begitu laporan masuk, anggota kami segera mendatangi TKP, melakukan pengaturan lalu lintas, dan memastikan proses evakuasi berjalan aman,” ujar Chelvin saat dikonfirmasi, Jumat (26/9/2025) malam.

    Chelvin menegaskan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Meskipun kendaraan habis terbakar, seluruh penumpang berhasil keluar dengan selamat.

    “Alhamdulillah saat kejadian pengemudi langsung menghentikan kendaraan dan mengutamakan keselamatan penumpang,” tuturnya.

    Ia juga mengungkap dugaan penyebab kebakaran. Berdasarkan hasil analisa awal, kebakaran disebabkan korsleting kelistrikan pada bagian kendaraan.

    “Namun penyelidikan lebih lanjut tetap kami lakukan dengan membawa barang bukti kendaraan ke Mako Purwodadi,” tambah Chelvin.

    Selain itu, Kasatlantas juga mengimbau para pengemudi angkutan umum maupun pribadi agar selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat.

    “Kami mengingatkan masyarakat, cek kondisi kendaraan khususnya sistem kelistrikan dan bahan bakar. Jangan menunggu sampai ada asap baru berhenti, karena bisa membahayakan nyawa,” tegasnya.

    Situasi lalu lintas di sekitar lokasi sempat tersendat, namun segera kembali lancar setelah petugas melakukan pengaturan dan kendaraan hangus dievakuasi.

    “Arus lalu lintas sudah kembali normal. Cuaca saat kejadian mendung dan kondisi lapangan cukup terkendali,” pungkas Chelvin. (yog/ian)