Organisasi: API

  • Empat Orang Tewas dalam Penembakan di Gereja Michigan, Pelaku Mantan Marinir Veteran Perang Irak

    Empat Orang Tewas dalam Penembakan di Gereja Michigan, Pelaku Mantan Marinir Veteran Perang Irak

    JAKARTA – Seorang pria tewas dalam baku tembak dengan polisi, setelah sebelumnya menabrakkan kendaraannya ke pintu depan gereja Mormon di Michigan, Amerika Serikat dan kemudian melepaskan tembakan dengan senapan serbu dan membakar gereja tersebut.

    Peristiwa yang terjadi pada Hari Minggu waktu setempat itu menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai delapan orang lainnya.

    Polisi mengatakan pelaku, yang diidentifikasi sebagai Thomas Jacob Sanford (40) merupakan mantan Marinir AS dari kota terdekat, Burton, sengaja membakar gereja tersebut, yang kemudian dilalap api dan mengepulkan asap.

    Dua korban penembakan meninggal dunia dan delapan lainnya dirawat di rumah sakit, kata para pejabat.

    Beberapa jam setelah penembakan, polisi melaporkan menemukan setidaknya dua jenazah lagi di reruntuhan gereja yang hangus, yang belum dibersihkan dan kemungkinan berisi korban lainnya.

    “Ada beberapa yang belum ditemukan,” kata Kepala Polisi Grand Blanc William Renye, melansir Reuters 29 September.

    Ratusan orang berada di dalam gereja ketika Sanford melaju masuk ke dalam gedung, kata Renye.

    Dua petugas penegak hukum, satu dari Departemen Sumber Daya Alam negara bagian dan satu lagi dari Grand Blanc Township, bergegas ke tempat kejadian dalam waktu 30 detik setelah menerima panggilan dan terlibat baku tembak dengan tersangka, menembaknya hingga tewas di tempat parkir sekitar delapan menit setelah insiden dimulai, jelas Renye.

    Penyelidik akan menggeledah rumah dan catatan telepon penembak untuk mencari motifnya, kata Renye.

    Seorang perempuan yang mengaku bernama Paula menggambarkan pelariannya sebagai “surealis” dalam sebuah wawancara dengan televisi WXYZ.

    “Kami mendengar ledakan besar dan pintu-pintu terbuka. Lalu semua orang bergegas keluar,” ujarnya, menambahkan tidak ada petugas keamanan dan penembak melepaskan tembakan ke arah jemaat saat mereka melarikan diri.

    “Saya kehilangan teman-teman di sana dan beberapa anak SD saya yang saya ajar setiap Hari Minggu terluka. Ini sangat menghancurkan bagi saya,” tambahnya.

    Terpisah, Presiden Donald Trump dalam pernyataan di Truth Social mengatakan, penembakan itu “tampaknya merupakan serangan terarah lainnya terhadap umat Kristen di Amerika Serikat” dan mengatakan FBI telah berada di lokasi kejadian.

    “EPIDEMI KEKERASAN DI NEGARA KITA INI HARUS DIAKHIRI, SEGERA!,” tulisnya.

    Grand Blanc, kota berpenduduk 7.700 jiwa, terletak sekitar 100 km di barat laut Detroit.

    “Hati saya hancur untuk komunitas Grand Blanc,” kata Gubernur Michigan Gretchen Whitmer dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial.

    “Kekerasan di mana pun, terutama di tempat ibadah, tidak dapat diterima.”

    Catatan militer AS menunjukkan Sanford adalah seorang Marinir AS dari tahun 2004 hingga 2008 dan seorang veteran perang Irak.

    Secara kebetulan, seorang veteran Marinir berusia 40 tahun lainnya yang bertugas di Irak juga merupakan tersangka dalam penembakan di Carolina Utara yang menewaskan tiga orang dan melukai lima lainnya kurang dari 14 jam sebelum insiden di Michigan.

    Peristiwa di Michigan menandai penembakan massal ke-324 di AS pada tahun 2025, menurut Arsip Kekerasan Senjata, yang melacak insiden semacam itu dan menggambarkan penembakan massal sebagai penembakan yang menewaskan empat orang atau lebih, tidak termasuk pelakunya.

    Penembakan massal ini juga merupakan yang ketiga di AS dalam waktu kurang dari 24 jam, termasuk insiden di Carolina Utara dan penembakan beberapa jam kemudian di sebuah kasino di Eagle Pass, Texas, yang menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai beberapa lainnya.

  • Kebakaran Data Center Hancur Dilahap Api, Layanan Publik Lumpuh Total

    Kebakaran Data Center Hancur Dilahap Api, Layanan Publik Lumpuh Total

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebakaran dahsyat menghantam fasilitas data center raksasa milik pemerintah Korea Selatan yang dinamai ‘National Information Resources Service’ (NIRS), pada Jumat (26/9) pekan lalu. Insiden tersebut menyebabkan ratusan layanan pemerintah lumpuh total.

    Dua hari setelahnya, otoritas polisi dan pejabat-pejabat dari National Forensic Service memasuki fasilitas yang kebakaran.

    Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan mengatakan pada Minggu (28/9) bawah infrastruktur kritis sudah diperbaiki. Namun, butuh waktu hingga 2 minggu untuk sepenuhnya memulihkan sistem pasca kebakaran.

    NIRS yang kebakaran, memegang peran kunci dalam menyediakan layanan pemerintah. Misalnya untuk melakukan verifikasi identitas, hingga mengeluarkan rekam jejak publik.

    Data center yang rusak akibat kebakaran memblokir akses ke situs-situs pemerintah, serta layanan-layanan publik seperti Korea Post, Government24, dan aplikasi mobile ID.

    Menurut otoritas pemadam kebakaran, insiden itu dipicu terbakarnya baterai lithium-ion dalam ruangan server di NIRS.

    Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung meminta maaf atas insiden tersebut yang menyebabkan terhambatnya pelanan publik. Dalam rapat kabinet pada Minggu (28/9), di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat, Presiden Lee mendapat laporan terkait insiden kebakaran dan upaya-upaya pemulihan.

    Secara total, ada 647 sistem informasi pemerintah yang disimpan di fasilitas data center NIRS di Daejeon. Sebanyak 96 di antaranya terkonfirmasi rusak akibat kebakaran, dikutip dari Korea Herald, Senin (29/9/2025).

    Hingga Minggu (28/9), kantor pusat bencana menyatakan perbaikan infrastruktur yang diperlukan untuk memulihkan sistem telah selesai. Namun, butuh waktu untuk mengerjakan pemulihan jaringan lebih lanjut.

    Menurut Kementerian Dalam Negeri, pemulihan seluruh 96 sistem yang rusak akan memakan waktu sekitar dua minggu, meskipun waktu pastinya masih belum jelas. Sementara itu, pemerintah akan fokus memulihkan sistem yang tidak terdampak untuk meminimalkan gangguan bagi masyarakat.

    Hingga Minggu (28/9) pagi, lebih dari 50% perangkat jaringan yang terdampak sudah diaktifkan kembali. Selain itu, 763 dari 767 perangkat keamanan kritis sudah kembali beroperasi.

    Lebih lanjut, unit pendingin dan anti lembab yang penting untuk menjaga stabilitas operasional server juga telah kembali bergungsi. Sebanyak 384 unit baterai lithium-ion yang hancur dilahap api sudah disingkirkan dari fasilitas sejak Sabtu (27/9) malam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 15 Narapidana Kabur dari Lapas Nabire, Gunakan Kayu dan Net Voli

    15 Narapidana Kabur dari Lapas Nabire, Gunakan Kayu dan Net Voli

    Liputan6.com, Jakarta Lima belas warga binaan Kelas IIB Nabire kabur dari penjara, Senin (29/09/2025), sekira pukul 07.00 WIT. Ada dugaan, para narapidana kabur dengan memanjat tembok tahanan menggunakan kayu dan net voli.

    “Dari olah TKP ditemukan sejumlah barang bukti berupa tangga kayu dan net voli yang diduga digunakan oleh para napi untuk kabur,” kata Kapolres Nabire AKBP Samuel D Tatiratu.

    Aparat keamanan gabungan dari Polres Nabire, Polda Papua Tengah dan Brimob terus melakukan pengejaran.

    “Pemeriksaan internal di dalam lapas telah dilakukan, termasuk memeriksa saksi, sipir yang sedang piket. Pemeriksaan masih berlanjut,” terangnya.

    Untuk memperkecil ruang gerak narapidana, Kementerian Imigrasi Dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kantor Wilayah Papua Lapas Kelas IIB Nabire menerbitkan identitas 15 narapidana yang kabur.

    Berikut identitasnya:

    1.⁠ ⁠Adrian Melkisedek Torobi kasus narkotika

    2.⁠ ⁠Refli Bima Langitan kasus narkotika

    3.⁠ ⁠Jhon Mote kasus pemerasan dengan kekerasan

    4.⁠ ⁠Melianus Pigome kasus pencurian dengan kekerasan

    5.⁠ ⁠Meki Morin kasus pengrusakan

    6.⁠ ⁠Jack Daud Puara kasus narkotika

    7.⁠ ⁠Daniel Essue kasus narkotika

    8.⁠ ⁠Raimondus Goo kasus kekerasan seksual

    9.⁠ ⁠Elister Hasibuan kasus narkotika

    10.⁠ ⁠Danus Begal kasus narkotika

    11.⁠ ⁠Yakobus Waine kasus penyelundupan senjata api/senjata tajam

    12.⁠ ⁠Ayub Eyati Edowai kasus narkotika

    13.⁠ Valentino Elvis Mareku kasus pencurian dan pengeroyokan

    14.⁠ ⁠Roi Renhat Pais kasus narkotika

    15.⁠ ⁠Dalton Tamaroba kasus pembunuhan berencana.

  • Kisah Nissi Taruli Felicia, Bangun Ruang Aman untuk Teman Tuli
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 September 2025

    Kisah Nissi Taruli Felicia, Bangun Ruang Aman untuk Teman Tuli Nasional 29 September 2025

    Kisah Nissi Taruli Felicia, Bangun Ruang Aman untuk Teman Tuli
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Diskriminasi dan kekerasan masih dialami oleh anak, terutama penyandang disabilitas. Padahal, konstitusi Indonesia, yakni Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, telah mengamanatkan untuk memberikan perlindungan.
    Diskriminasi terhadap anak dengan penyandang disabilitas paling kentara terlihat dalam hal pendidikan.
    Berdasarkan Survei Kesejahteraan Indonesia (SKI) 2024, jumlah anak penyandang disabilitas sebesar 1 juta dari total populasi anak yang mencapai 83 juta jiwa.
    Dikutip dari Statistik Pendidikan 2024 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 4,51 persen anak dengan disabilitas tidak pernah sekolah; 12,04 persen tidak tamat SD; 31,66 persen memiliki ijazah SD atau sederajat; 24,03 persen berijazah SMP atau sederajat; 22,17 persen tamat SMA atau sederajat; dan 5,58 persen lulus perguruan tinggi.
    Biaya,
    learned helplessness
    , dan penolakan dari sekolah menjadi penyebab anak dengan disabilitas tidak menempuh pendidikan.
    Selain diskriminasi, anak penyandang disabilitas juga rentan terhadap kekerasan. Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) pada 2021 mengungkap bahwa terdapat 1.025 kasus kekerasan terhadap anak dengan disabilitas.
    Rinciannya adalah kekerasan fisik (2,6 persen dari seluruh laporan kekerasan anak, baik penyandang disabilitas maupun non-penyandang disabilitas), kekerasan emosional (2,3 persen), kekerasan seksual (5,7 persen), eksploitasi (1,5 persen), perdagangan orang (2,6 persen), penelantaran (2,3 persen), dan lain-lain (3,7 persen).
    Kondisi tersebut menjadi perhatian serius Co-Founder dan sekaligus Direktur Eksekutif FeminisThemis Nissi Taruli Felicia, penyandang Tuli yang sejak kecil telah merasakan stigma negatif.
    Terpilih sebagai salah satu anak muda dalam program Every U Does Good Heroes Unilever Indonesia pada 2021, ia aktif menyuarakan serta memperjuangkan hak-hak perempuan Tuli melalui kanal digital dan berbagai program.
    Sejak kecil, ia harus berjuang keras agar bisa belajar di sekolah umum. Ia lahir di keluarga yang bisa mendengar dan baru saat duduk di kelas 1 SD, guru wali kelasnya menyadari Nissi tidak merespons suara sebagaimana teman-temannya. Kenangan masa kecilnya itu masih lekat di ingatan.
    “Saya baru tahu tidak bisa mendengar ketika usia 7 tahun. Waktu itu saya diperiksa di rumah sakit besar di Jakarta dan baru mendapat diagnosis,” ujar Nissi kepada Kompas.com, Rabu (24/9/2025).
    Nissi melanjutkan, kala itu, dokter bahkan menyarankan Nissi agar pindah ke sekolah luar biasa (SLB). Meski begitu, ibunya kukuh menyekolahkan dirinya di sekolah umum.
    “Mama saya bilang, ‘Saya yakin anak saya bisa mengikuti pembelajaran di sekolah umum’,” tutur Nissi.
    Pilihan itu membuat Nissi tetap bersekolah di sekolah umum Katolik, meski menghadapi banyak tantangan. Ia sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman sebaya. Namun, kata-kata ibunya menjadi penyemangat.
    “Mama pernah bilang, ‘Kamu tunjukkan prestasi, jangan pikirkan orang-orang yang mau menjatuhkan kamu’. Itu dorongan saya sampai sekarang untuk terus berkarya,” ujarnya.
    Sehari-hari Nissi menggunakan alat bantu dengar dan mengikuti terapi wicara sepulang sekolah. Ia belajar memahami dunia lewat cerita dan visual dari orang tuanya, tanpa pernah diajari bahasa isyarat.
    Setelah dewasa, Nissi menyadari arti identitas sebagai Tuli. Kala itu, ia bertemu dengan teman-teman yang memiliki pengalaman serupa. Perjumpaan pertama itu merupakan momen penting bagi hidupnya.
    “Baru di usia 21 tahun saya bertemu dengan teman-teman Tuli. Pada 2019 saya mulai memahami arti identitas Tuli dan mulai belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Dari situ, saya merasa keresahan saya terjawab: (ternyata) saya tidak sendirian,” katanya.
    Sejak saat itu, perspektifnya berubah. Ia melihat pengalaman masa kecilnya sebagai proses panjang yang membentuk panggilan hidupnya.
    Dari pengalaman pribadinya itu, Nissi pun terdorong untuk menciptakan ruang aman bagi orang-orang yang mengalami keterbatasan seperti dirinya.
    Bersama dua teman lain yang juga penyandang Tuli, Nissi mendirikan FeminisThemis pada 2021, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.
    “Awalnya, kami berdiskusi saat pandemi 2020. Kami resah karena konten edukasi pandemi tidak aksesibel, apalagi edukasi kesehatan reproduksi dan isu kekerasan seksual,” terang Nissi.
    Mulanya, FeminisThemis hanya akun Instagram yang menyajikan informasi sederhana. Kini, komunitas tersebut berkembang menjadi wadah edukasi, kampanye, dan kelas-kelas pemberdayaan bagi perempuan penyandang Tuli dan kelompok minoritas gender.
    “Kami ingin semakin banyak perempuan penyandang Tuli berani bersuara, berdaya, dan mengambil ruangnya sendiri,” kata Nissi.
    FeminisThemis juga menginisiasi berbagai program, seperti #TuliBijakBerdigital, #TuliTangguhBencana, hingga kelas bahasa isyarat kolaborasi bersama sektor swasta.
    Mereka aktif menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga masyarakat sipil, seperti KOMPAKS dan API. Nissi juga berupaya memperkuat FeminisThemis lewat berbagai jalur pendanaan dan kemitraan.
    Nissi menjelaskan, dengan berbagai program yang telah memberi dampak bagi sekitar seribu penyandang Tuli, FeminisThemis memiliki potensi untuk berkelanjutan. FeminisThemis diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penyandang Tuli agar lebih berdaya, berani, dan melawan kekerasan seksual di lingkungannya.
    Ia juga menginginkan FeminisThemis menjadi sumber informasi dan mitra diskusi yang kredibel tentang dunia Tuli bagi perusahaan, pemerintah, maupun pemangku kepentingan lain.
    “Kami percaya kolaborasi adalah kunci inklusivitas. Suara kami perlu menggema lebih luas, bukan hanya di lingkup Tuli,” imbuh Nissi.
    Perjuangkan hak dan perlindungan anak Tuli
    Pada momen Hari Bahasa Isyarat Internasional yang diperingati tiap 23 September, Nissi turut menekankan pentingnya pemenuhan hak dan perlindungan bagi anak-anak penyandang Tuli dengan empat prinsip utama, yakni non-diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak hidup dan keberlangsungan hidup, serta penghargaan terhadap pendapat anak.
    Adapun Hari Bahasa Isyarat Internasional menjadi momentum untuk menegaskan perlindungan identitas linguistik dan keragaman budaya bagi penyandang Tuli ataupun pengguna bahasa isyarat lain.
    Menurut Nissi, pengakuan terhadap bahasa isyarat dan cara komunikasi yang berbeda merupakan bagian krusial dari penghargaan terhadap pendapat anak.
    “Anak-anak penyandang Tuli memiliki beragam cara berkomunikasi. Tidak semua menggunakan bahasa isyarat atau berbicara verbal. Karena itu, pendapat mereka tetap harus dihargai, meski cara komunikasinya berbeda,” jelas Nissi.
    Dengan pemahaman ini, Nissi mengingatkan bahwa menghargai suara anak berarti menjunjung prinsip inklusivitas sejak dini.
    Anak dengar ataupun orangtua dengan anak tipikal perlu diajarkan untuk tidak mendiskriminasi teman sebaya yang memiliki keterbatasan pendengaran agar semua anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang adil dan setara.
    Nissi menjelaskan, anak-anak penyandang Tuli memiliki keragaman cara berkomunikasi. Tidak semua dari mereka menggunakan bahasa isyarat atau berbicara secara verbal. Oleh karena itu, menurut dia, pendapat anak, apa pun bentuk komunikasinya, harus tetap dihargai.
    Bagi Nissi, anak dengan disabilitas berhak atas kehidupan, pendidikan, dan pertemanan yang layak.
    Ia juga mendorong pemerintah untuk mengakui bahasa isyarat sebagai bagian dari identitas budaya dan bahasa penyandang Tuli serta memberikan akses pendidikan bagi semua penyandang disabilitas agar potensinya berkembang.
    Hal tersebut sesuai dengan konvensi PBB tentang Hak Penyandang Disabilitas (UN Convention on the Rights of Persons with Disabilities/UNCRPD).
    “Dalam konteks pendidikan, saya berharap, para praktisi menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini dan memastikan anak-anak Tuli memiliki akses terhadap pendidikan yang beragam dan inklusif tanpa diskriminasi,” katanya.
    Menurut Nissi, pemerintah dapat menerapkan praktik pedagogis berbasis bukti serta melibatkan penyandang Tuli dalam penyusunan kebijakan pendidikan. Salah satunya adalah dengan memasukkan bahasa isyarat Indonesia dalam kurikulum nasional.
    Bagi Nissi, bahasa isyarat bukan sekadar alat komunikasi. Ia melihatnya sebagai jembatan keadilan yang akan memudahkan masyarakat memahami keberagaman.
    “Kita harus ingat bahwa bahasa pertama yang kuat berperan penting mendukung kemampuan anak-anak Tuli untuk belajar dan berkembang maksimal. Tanpa akses ini, hak-hak anak-anak Tuli tidak dapat terpenuhi,” ungkapnya.
    Ia pun menyambut baik rencana pemerintah memasukkan bahasa isyarat ke dalam kurikulum nasional dan menjadikannya salah satu syarat seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau sekolah kedinasan.
    “Ini terobosan besar untuk layanan publik yang setara dan inklusif. Bayangkan jika layanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, hingga darurat bisa berkomunikasi dengan Tuli. Tidak ada lagi hambatan komunikasi yang menghalangi hak dasar mereka. Saya akan terus memantau keseriusan pemerintah,” kata Nissi.
    Ia melanjutkan, bahasa isyarat juga sebaiknya dikenalkan sejak dini agar anak-anak tumbuh dengan empati.
    “Generasi yang terbiasa berinteraksi dengan penyandang Tuli akan lebih mudah membangun masyarakat yang inklusif,” ujarnya.
    Sebagai warga negara, Nissi berharap, Indonesia memandang disabilitas sebagai bagian penting dari keberagaman, bukan obyek belas kasihan.
    Akses pendidikan, kesehatan reproduksi, kesempatan kerja, hingga ruang partisipasi pengambilan keputusan bagi perempuan penyandang Tuli harus diperluas.
    “Inklusivitas bukan hadiah. Akses bukan pilihan. Inklusivitas dan akses adalah hak,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hawa Panas dan Bau Gosong Masih Tercium di Lokasi Kebakaran Taman Sari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 September 2025

    Hawa Panas dan Bau Gosong Masih Tercium di Lokasi Kebakaran Taman Sari Megapolitan 29 September 2025

    Hawa Panas dan Bau Gosong Masih Tercium di Lokasi Kebakaran Taman Sari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com


     Hawa panas dan bau gosong yang menyengat masih terasa di lokasi kebakaran rumah di Gang Langgar, Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Senin (29/9/2025) pagi.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, api yang melahap permukiman padat tersebut sudah berhasil dipadamkam.
    Namun, di beberapa titik yang terletak di dalam gang sempit, masih terdapat kepulan asap dari sejumlah barang seperti sisa kayu dan papan yang terbakar.
    Saat menelusuri sejumlah gang di bagian tengah lokasi kebakaran, bau dari barang-barang yang hangus masih terasa menyengat. Hawa panas pun masih menyeruak, terutama di dekat bangunan yang terletak di gang selebar satu motor.
    Rumah-rumah warga yang terbakar tampak hancur, hanya menyisakan tembok-tembok yang masih berdiri. Warga sekitar terlihat tengah membersihkan puing dan sampah yang menghalangi jalan, terutama di rumah yang berada di bagian pinggir.
    Sementara, sejumlah warga lain tengah mencoba merobohkan dinding-dinding rumah yang terlihat lapuk agar tidak membahayakan.
    Sulaiman, Ketua RT 07 RW 06 mengonfirmasi bahwa saat ini ratusan rumah yang terdampak masih dalam proses pendinginan.
    “Saat ini masih pendinginan, masih ada asap di beberapa tempat. Warga juga gotong royong beresin puing dan ngerobohin tembok, biar enggak bahaya,” kata Sulaiman kepada
    Kompas.com
    , Senin.
    Ia menambahkan, api sempat kembali menyala hingga sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
    “Makanya kalau masuk ke dalam, itu masih bahaya,” ucapnya.
    Adapun, warga yang terdampak kebakaran terlihat menggelar terpal untuk duduk di bagian pinggir jalan kampung.
    Sejumlah warga juga mengungsi di beberapa titik yang telah disiapkan, yakni masjid, posko, hingga Kantor Kelurahan Tangki.
    Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Gang Langgar I, Taman Sari, Jakarta Barat pada Minggu (28/9/2025) sekitar pukul 10.00 WIB pagi.
    Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifuddin mengatakan bahwa objek terbakar merupakan rumah tinggal.
    “Objek yang terbakar rumah tinggal,” kata Syarifuddin dalam keterangannya, Minggu.
    Syarifuddin menyebut, petugas pemadam kebakaran pertama kali menerima laporan dari seorang warga.
    Selama proses pemadaman, 240 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 September 2025

    Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir Nasional 29 September 2025

    Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meresmikan peluncuran E-Sport Center pertama di Stasiun Gambir, Jakarta pada Minggu (28/9/2025).
    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menegaskan bahwa E-Sport Center bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari visi besar KAI untuk menghadirkan nilai tambah bagi generasi muda.
    “Hari ini KAI genap berusia 80 tahun. Kami ingin menatap masa depan bersama generasi X, Y, dan Z yang mendominasi 85 persen pelanggan kami. Mereka lahir dan tumbuh bersama teknologi,” ujar Bobby dalam keterangan resminya, Senin (29/9/2025).
    Ia menekankan, E-Sport Center di Stasiun Gambir adalah hadiah sekaligus komitmen KAI untuk menciptakan ruang yang sehat, kreatif, dan kompetitif bagi generasi digital.
    Peresmian E-Sport Center sekaligus menjadi bagian dari puncak perayaan HUT ke-80 KAI yang dimeriahkan dengan KAI E-Sport Tournament 2025 bertajuk “Warrior’s Series”.
    Turnamen tersebut diikuti 3.400 pemain dari 17 kota di Jawa dan Sumatera, mulai dari Jakarta hingga Medan, yang bertanding dalam gim Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) dan Free Fire.
    Sejumlah bintang
    e-sport
    Tanah Air hadir untuk memeriahkan suasana dalam
    fun match
    bersama tim
    e-sport
    KAI, antara lain Vivian (Mother of Tanks) yang merupakan juara dunia Mobile Legends Women’s Invitational Esport World Cup 2025, Fanny Cynthia (Funi), RRQ Banana, serta Nevinne sebagai
    shoutcaster
    MLBB.
    KAI E-Sport Tournament 2025 memperebutkan total hadiah Rp 5 juta di setiap kota, dengan babak kualifikasi dimulai 28 September hingga final pada 30 September 2025. Puncak penyerahan hadiah secara simbolis akan digelar di Bandung pada 4 Oktober 2025.
    Vice President Public Relations KAI Anne Purba menekankan bahwa kegiatan
    e-sport
    sejalan dengan nilai-nilai korporasi.

    E-sport
    mengajarkan
    teamwork
    , sportivitas, dan inovasi. Nilai-nilai ini selaras dengan karakter insan KAI, yaitu
    commitment, integrity, teamwork, accountability, responsibility
    (CITAR),” jelas Anne.
    Melalui E-Sport Center dan turnamen ini, lanjut dia, KAI ingin semakin dekat dengan komunitas muda, sekaligus memperkenalkan inovasi digital KAI yang mendukung perjalanan pelanggan.
    Pada momentum HUT ke-80, KAI menegaskan transformasinya dari sekadar penyedia layanan transportasi menjadi penggerak gaya hidup digital masyarakat.
    KAI berkomitmen menghadirkan perubahan dari
    consumer benefit
    menuju
    emotional benefit
    demi mewujudkan perjalanan kereta api yang efisien dan penuh kesan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Warga Kehilangan Tempat Tinggal Usai Kebakaran Lebih dari 12 Jam di Taman Sari Jakbar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 September 2025

    Ribuan Warga Kehilangan Tempat Tinggal Usai Kebakaran Lebih dari 12 Jam di Taman Sari Jakbar Megapolitan 29 September 2025

    Ribuan Warga Kehilangan Tempat Tinggal Usai Kebakaran Lebih dari 12 Jam di Taman Sari Jakbar
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kebakaran besar melanda permukiman padat penduduk di Jalan Gang Langgar 1, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (28/9/2025).
    Peristiwa ini menyebabkan ratusan rumah hangus terbakar dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifuddin, menjelaskan sedikitnya terdapat 319 kepala keluarga atau 1.268 jiwa terdampak dalam musibah ini. Meski demikian, ia memastikan tidak ada korban jiwa.
    “Ada 319 kepala keluarga atau 1.268 jiwa yang terdampak,” ujar Syarifuddin.
    Menurut catatan Gulkarmat, laporan kebakaran masuk pukul 10.04 WIB. Enam menit kemudian, 24 unit mobil pemadam dengan 120 personel tiba di lokasi. Namun, kondisi permukiman yang padat membuat api cepat menjalar.
    “Luas area yang terbakar di Tamansari sekitar 10.406 meter persegi,” kata Syarifuddin. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 35 miliar.
    Proses pemadaman berlangsung hingga malam hari. Api baru benar-benar padam pada pukul 23.09 WIB.
    Hingga menjelang tengah malam, petugas masih melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa.
    Pantauan di lapangan menunjukkan kawasan sekitar gelap gulita karena aliran listrik diputus.
    Warga tampak menggunakan cahaya ponsel untuk melihat kondisi rumah mereka yang sudah rata dengan tanah.
    Syarifuddin menyebut dugaan sementara penyebab kebakaran adalah masalah instalasi listrik.
    “Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah fenomena listrik,” ucapnya. Namun, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Barat langsung menyalurkan bantuan logistik untuk para korban.
    Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Iqbal Akbarudin, hadir langsung menyerahkan bantuan bersama Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto.
    Bantuan yang diberikan meliputi beras, mie instan, minyak goreng, ikan sarden, biskuit, selimut, handuk, popok bayi, hingga air mineral.
    Selain itu, disediakan pula makanan siap saji sebanyak 1.500 boks untuk kebutuhan darurat warga.
    “Kami berupaya segera hadir memberikan bantuan logistik agar warga tidak kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari pasca kebakaran,” kata Iqbal, dilansir dari situs resmi Dinsos DKI Jakarta.
    Pemprov DKI bersama instansi terkait terus berkoordinasi untuk menyiapkan tempat tinggal sementara dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
    Proses pendataan korban serta penyelidikan penyebab kebakaran masih berlangsung.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Lewotobi Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 1,2 Km
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 September 2025

    Gunung Lewotobi Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 1,2 Km Regional 29 September 2025

    Gunung Lewotobi Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 1,2 Km
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada Senin (29/9/2025) pukul 06.26 Wita.
    Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14,8 mm dan durasi sekitar 2 menit 11 detik.
    “Tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak sekitar 3.084 meter di atas permukaan laut,” ujar Yohanes Kolli Sorywutun, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki.
    Yohanes melaporkan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
    PGA Lewotobi Laki-laki juga mencatat pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita-06.00 Wita, gunung tersebut meletus satu kali, dengan tinggi kolom abu 700 meter.
    Kolom abu mengarah ke arah barat dan barat laut.
    Selain itu, terdeteksi adanya gempa embusan sebanyak tiga kali dan empat kali gempa frekuensi lemah.
    Masyarakat di sekitar diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer, dan sektoral barat daya, timur laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi.
    Kemudian, diimbau agar selalu mengenakan alat pelindung untuk menghindari bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
    Sampai saat ini, tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level IV awas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI kemarin, kebakaran rumah di Tamansari hingga Piala Gubernur

    DKI kemarin, kebakaran rumah di Tamansari hingga Piala Gubernur

    Jakarta (ANTARA) – Sederet peristiwa terjadi di Jakarta pada Minggu (28/9), mulai dari kebakaran rumah di Tamansari, Jakarta Barat hingga ratusan pesilat bersaing untuk memperebutkan Piala Gubernur.

    Berikut sejumlah berita yang dapat disimak kembali untuk menemani aktivitas Anda pada pagi hari ini:

    1. Pemadaman kebakaran rumah di Tamansari terkendala sumber air

    Jakarta (ANTARA) – Pemadaman kebakaran rumah di Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat terkendala jauhnya sumber air dan padatnya permukiman warga.

    “Kendalanya sumber air, kemudian rumah yang padat, agak cepat perambatannya. Tapi ini lompatan api, karena angin kencang, situasi panas, tahu-tahu ada lompatan ke RW lain (dari RW 06 ke RW 05),” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarif di lokasi, Minggu.

    Selengkapnya

    2. Bansos KAJ dan KPDJ untuk September 2025 mulai disalurkan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menyalurkan bantuan sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar kepada penerima manfaat Kartu Anak Jakarta (KAJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) untuk periode September 2025.

    Selanjutnya

    3. Ini kata legislator DKI terkait MBG

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi, namun tidak dihentikan karena hingga saat ini sudah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 20 juta anak sekolah, ibu hamil dan penerima lainnya di 38 provinsi Indonesia.

    Selengkapnya

    4. DKI siap adakan “Jakarta Penuh Warna” setiap bulan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap mengadakan acara seni dan budaya untuk masyarakat bertajuk “Jakarta Penuh Warna” saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, setiap bulan.

    Selanjutnya

    5. Ratusan pesilat Betawi perebutkan Piala Gubernur Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Ratusan pesilat Betawi dari berbagai wilayah di Jakarta memamerkan kemampuan terbaiknya untuk memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu.

    Berkumpulnya 150 jagoan silat dari Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat itu untuk mengikuti “Festival Pencak Silat Betawi”.

    Selengkapnya

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Langit Tiba-Tiba Terang Benderang Bikin Panik, Ternyata Kelakuan China

    Langit Tiba-Tiba Terang Benderang Bikin Panik, Ternyata Kelakuan China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah bola api mendadak terlihat menerangi langit Delhi, Gurugram, hingga sebagian wilayah Rajasthan, India pada dini hari Sabtu (20/9).

    Bola api itu awalnya diduga sebagai bolide atau meteor yang sangat terang. Namun setelah diteliti, fenomena tersebut kemungkinan besar merupakan puing dari peluncuran roket milik China.

    Fenomena yang dilaporkan sekitar pukul 01.20 waktu setempat itu dicurigai berasal dari tahap roket Long March 3B milik China (CZ-3B R/B, ID 61188) yang sebelumnya diprediksi kembali memasuki atmosfer Bumi pada 19 September, berdasarkan data Aerospace Corporation.

    Badan roket CZ-3B diperkirakan masuk kembali atau re-entry pada pukul 22.15 waktu India pada 19 September, dengan selang ketidakpastian empat jam.

    Waktu kemunculan cahaya terang di langit India utara sesuai dengan prediksi tersebut, memperkuat kemungkinan bahwa cahaya terang yang terlihat warga memang berasal dari puing roket.

    Sejumlah saksi mata di Delhi NCR, Gurugram, hingga Rajasthan bagian barat melaporkan melihat jejak terang yang bergerak cepat melintasi langit malam sebelum akhirnya terbakar, demikian dikutip dari India Today, Rabu (24/9/2025).

    Media sosial pun dipenuhi dengan video peristiwa itu, memicu perdebatan apakah bola api itu adalah meteor atau sampah antariksa buatan manusia.

    Meski bola api alami dari meteor bukan hal yang jarang, biasanya fenomena itu bertepatan dengan hujan meteor yang dapat diprediksi.

    Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Indian Space Research Organisation (ISRO) maupun China National Space Administration (CNSA) terkait insiden tersebut.

    Tidak adanya komunikasi ini memunculkan kekhawatiran, mengingat China kerap dikritik karena riwayat re-entry roket yang tidak diumumkan atau kurang diawasi.

    Beberapa tahap roket Long March sebelumnya tercatat jatuh tanpa kendali, memicu kritik global atas potensi risiko keselamatan.

    Sebagian besar puing antariksa biasanya terbakar habis saat memasuki atmosfer, namun komponen besar yang lolos dari proses itu dapat menimbulkan bahaya jika jatuh di wilayah berpenduduk.

    Beruntung, hingga kini tidak ada laporan kerusakan maupun korban akibat kejadian Jumat malam tersebut.

    Para pakar memperingatkan bahwa dengan meningkatnya frekuensi peluncuran satelit di seluruh dunia, insiden terkait sampah antariksa akan semakin sering terjadi. Hal ini menegaskan perlunya koordinasi internasional yang lebih kuat serta transparansi dalam aktivitas luar angkasa.

    Sementara menunggu konfirmasi dari otoritas India dan China, cahaya yang melintas di langit India utara menambah babak baru dalam perdebatan soal keamanan dan tanggung jawab pembuangan perangkat antariksa.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]