Jakarta, Beritasatu.com – Bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor dapat terjadi tanpa peringatan dan memicu kepanikan hingga menyebabkan berbagai jenis cedera.
Dalam kondisi tersebut, memahami pertolongan pertama pascabencana menjadi sangat penting agar penanganan awal dapat dilakukan dengan tepat.
Namun sebelum menolong orang lain, langkah utama yang wajib dilakukan adalah memastikan keselamatan diri dan lingkungan sekitar.
Pertolongan Pertama Pascabencana
1. Menilai situasi dan menjaga keamanan diri
Setelah bencana terjadi, tetaplah tenang dan lakukan evaluasi cepat terhadap ancaman lanjutan, seperti puing bangunan yang berisiko roboh, kebocoran gas, atau potensi kebakaran.
Apabila memungkinkan, pindahkan korban ke area yang lebih aman dan jauh dari sumber bahaya. Perlu diingat keselamatan penolong selalu menjadi prioritas agar bantuan dapat diberikan secara optimal.
Jika keadaan sudah aman, barulah lakukan penilaian awal mengenai jenis dan tingkat keparahan cedera korban.
2. Menghubungi layanan darurat dan memeriksa tanda vital
Setelah memastikan lingkungan aman, segera hubungi layanan darurat, seperti ambulans, pemadam kebakaran, atau tim penyelamat.
Berikan informasi yang jelas mengenai lokasi kejadian, jenis bencana, serta jumlah korban yang membutuhkan pertolongan. Komunikasi yang akurat akan mempercepat respons tim medis.
Sambil menunggu bantuan datang, lakukan pemeriksaan vital menggunakan metode airway, breathing, and circulation (ABC):
Pastikan jalan napas korban terbuka. Jika terlihat sumbatan, seperti muntahan, darah, atau debu, bersihkan secara hati-hati agar tidak memperparah kondisi.
Periksa apakah korban bernapas dengan normal. Amati pergerakan dada atau dengarkan suara napasnya untuk memastikan tidak ada gangguan.
Raba denyut nadi di pergelangan tangan atau leher. Jika korban tidak bernapas atau nadi tidak terdeteksi, lakukan resusitasi jantung paru (RJP) apabila Anda memiliki kemampuan dasar pertolongan pertama.
Tindakan Pertolongan Pertama untuk Cedera Umum Pascabencana
Setelah pemeriksaan vital dilakukan, lanjutkan dengan menangani cedera yang umum terjadi di lokasi bencana. Penanganan cepat dapat mengurangi risiko komplikasi dan memperbesar peluang keselamatan korban.
1. Mengatasi pendarahan dan luka terbuka
Pendarahan merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan secepat mungkin. Untuk luka ringan, bersihkan area yang terluka dengan air mengalir atau antiseptik jika tersedia, lalu tutup dengan perban steril.
Untuk pendarahan berat, lakukan tekanan langsung pada area luka menggunakan kain bersih atau perban tebal. Angkat bagian tubuh yang mengalami luka di atas posisi jantung untuk mengurangi aliran darah.
Jika terdapat benda asing seperti pecahan kaca atau kayu, jangan mencabutnya karena dapat memperburuk pendarahan. Biarkan benda tersebut tetap pada posisinya sambil menunggu bantuan medis.
2. Penanganan luka bakar dan cedera tulang
Bencana alam sering menimbulkan luka bakar akibat api, bahan kimia, atau air panas. Untuk luka bakar ringan, dinginkan area yang terkena selama beberapa menit dengan air bersuhu normal.
Hindari menggunakan es, mentega, atau pasta gigi karena dapat merusak jaringan kulit. Setelah area dingin, tutup dengan kain steril secara longgar. Apabila korban mengalami cedera tulang atau patah tulang, hindari memindahkan atau meluruskan anggota tubuh yang cedera.
Gunakan material keras seperti kayu atau karton sebagai penyangga (splint) untuk menstabilkan posisi tulang, kemudian ikat dengan kain agar tidak bergerak. Menstabilkan area cedera dapat mencegah kerusakan tambahan pada saraf atau pembuluh darah.
3. Penanganan korban yang mengalami syok
Syok merupakan kondisi serius yang bisa muncul akibat kehilangan darah, cedera berat, atau trauma emosional. Gejalanya meliputi kulit pucat dan dingin, napas cepat, keringat berlebih, dan denyut nadi lemah.
Untuk menolong korban syok, baringkan mereka di lokasi aman dengan kaki sedikit diangkat, kecuali jika terdapat cedera pada kepala, leher, atau tulang belakang.
Longgarkan pakaian yang ketat dan bantu korban tetap hangat menggunakan selimut. Berikan dukungan secara verbal dengan suara yang tenang untuk membantu mengurangi kepanikan.
Memahami pertolongan pertama pascabencana merupakan bentuk kesiapsiagaan yang sangat penting dimiliki setiap orang. Langkah cepat dan tepat dalam menit-menit pertama dapat menentukan keselamatan korban.