Organisasi: API

  • Kejari Kabupaten Madiun Musnahkan Barang Bukti dari 17 Perkara

    Kejari Kabupaten Madiun Musnahkan Barang Bukti dari 17 Perkara

    Madiun (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Madiun memusnahkan berbagai barang bukti dari 17 perkara pidana yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, Rabu (10/12/2025). Pemusnahan ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas putusan pengadilan yang memerintahkan agar barang bukti tertentu dirampas untuk dimusnahkan.

    Kepala Kejari Kabupaten Madiun, Achmad Hariyanto Mayangkoro, menyatakan bahwa pelaksanaan pemusnahan tersebut merupakan bagian dari tugas pokok jaksa sebagai eksekutor putusan pengadilan, baik putusan di tingkat pengadilan negeri, banding, maupun kasasi.

    “Ketika amar putusan menyatakan barang bukti dirampas untuk dimusnahkan, kami wajib mengeksekusinya. Pemusnahan yang kami lakukan hari ini adalah perintah dari putusan yang sudah inkrah,” ujarnya.

    Berbagai barang bukti yang dimusnahkan berasal dari perkara berbeda, mulai dari kasus narkotika hingga pencurian. Barang bukti itu meliputi 6,84 gram sabu, 6,18 gram ganja, serta sejumlah barang lain seperti 14 pakaian, 12 handphone, dua timbangan elektronik, tali tambang, korek api, cutter, helm, jendela, dan puluhan perlengkapan lain seperti bong dan plastik klip yang terkait tindak pidana.

    Achmad menjelaskan bahwa seluruh barang bukti tersebut telah melalui proses penyidikan dan penuntutan sebelum akhirnya memperoleh ketetapan hukum tetap. Ia menegaskan bahwa Kejari Kabupaten Madiun berkomitmen menjaga profesionalitas dalam setiap tahapan penanganan perkara.

    “Kami tetap melaksanakan tugas penuntutan dan eksekusi sesuai prosedur. Koordinasi dengan penyidik Polres Madiun dan BNN terus kami lakukan, dan setiap berkas perkara yang sudah dinyatakan lengkap atau P-21 pasti kami teruskan ke persidangan,” jelasnya.

    Melalui kegiatan pemusnahan barang bukti ini, Kejari Kabupaten Madiun menegaskan komitmennya dalam menegakkan hukum secara konsisten serta memastikan setiap putusan pengadilan dijalankan dengan benar. [rbr/suf]

  • Lirik Lagu I Don’t Smoke dari Mitski dan Terjemahannya

    Lirik Lagu I Don’t Smoke dari Mitski dan Terjemahannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Lagu I Don’t Smoke dari Mitski menjadi salah satu karya yang menarik perhatian pendengar musik alternatif karena kekuatan cerita dan emosinya.

    Mitski merupakan seorang penyanyi dan penulis lagu berdarah Jepang–Amerika yang dikenal melalui karya-karyanya yang personal, penuh perasaan, dan sering kali menyentuh tema identitas serta hubungan manusia.

    Salah satu lagu dalam diskografinya yang banyak dibahas adalah I Don’t Smoke, yang merupakan bagian dari album Bury Me at Make Out Creek (2014).

    Dalam album ini, Mitski menghadirkan perpaduan emosi mentah dengan komposisi musik yang sederhana. I Don’t Smoke menonjol sebagai lagu yang menggambarkan dinamika hubungan rumit, diwarnai obsesi, rasa ingin memiliki, dan perasaan yang tak pernah sepenuhnya terbalas.

    Secara makna, I Don’t Smoke bercerita tentang seseorang yang berjanji akan selalu ada untuk orang yang dicintainya, bahkan ketika cinta tersebut tidak pernah kembali padanya.

    Meski judulnya menyebut soal merokok, inti lagu ini tidak membahas kebiasaan tersebut. Kalimat “I don’t smoke” menjadi simbol pengorbanan, ungkapan tokoh dalam lagu bersedia melakukan apa pun demi orang yang dianggap sangat berarti.

    Tokoh dalam lagu ini tampaknya menyadari hubungan tersebut tidak sehat atau tidak akan membawa kebahagiaan jangka panjang. Namun, kekuatan rasa cinta membuatnya sulit melepaskan diri.

    Di sini terlihat dinamika cinta yang tidak seimbang, satu pihak memberikan begitu banyak, sementara pihak lain tidak menawarkan kepastian. Lagu ini menjadi refleksi tentang cinta yang dalam, menyakitkan, tetapi tetap dipegang erat meski tidak seharusnya.

    Berikut lirik lagu I Don’t Smoke dari Mitski dan terjemahannya.

    Lirik Lagu I Don’t Smoke dari Mitski

    I don’t smoke, except for when I’m missing you
    To remember your mouth, how it tasted true
    And I don’t smoke, except for after I’ve held you, baby
    Being with you makes the flame burn good

    So if you need to be mean, be mean to me
    I can take it and put it inside of me
    If your hands need to break more than trinkets in your room
    You can lean on my arm as you break my heart

    I’m what’s left of when we swam under the moon
    Now the rest of my days are just waiting for when
    You’ve calmed down and tell me, I was meant for you
    Baby, being with you makes the flame burn good

    If you need to be mean, be mean to me
    I can take it and put it inside of me
    If your hands need to break more than trinkets in your room
    You can lean on my arm as you break my heart

    Just don’t leave me alone wondering where you are
    I am stronger than you give me credit for

    If your hands need to break more than trinkets in your room
    You can lean on my arm as you break my heart

    Terjemahan Lirik Lagu I Don’t Smoke dari Mitski

    Aku tidak merokok, kecuali saat aku merindukanmu
    Untuk mengingat mulutmu, betapa rasanya nyata
    Dan aku tidak merokok, kecuali setelah aku memelukmu, sayang
    Bersamamu membuat api menyala dengan baik

    Jadi jika kamu perlu bersikap jahat, bersikap jahat padaku
    Aku bisa mengambilnya dan menaruhnya di dalam diriku
    Jika tanganmu perlu menghancurkan lebih dari pernak-pernik di kamarmu
    Kamu dapat bersandar di lenganku saat kamu menghancurkan hatiku

    Akulah yang tersisa dari saat kita berenang di bawah bulan
    Sekarang sisa hari-hariku hanya menunggu saat
    Kamu telah tenang dan berkata padaku, Aku ditakdirkan untukmu
    Sayang, bersamamu membuat api menyala dengan baik

    Jika kamu perlu jahat, jahatlah padaku
    Aku bisa mengambilnya dan menaruhnya di dalam diriku
    Jika tanganmu perlu menghancurkan lebih dari pernak-pernik di kamarmu
    Kamu dapat bersandar di lenganku saat kau menghancurkan hatiku

    Jangan tinggalkan aku sendiri bertanya-tanya di mana kamu berada
    Aku lebih kuat dari yang kamu duga

    Jika tanganmu perlu menghancurkan lebih dari pernak-pernik di kamarmu
    Kamu dapat bersandar di lenganku saat kamu menghancurkan hatiku

    Itulah lirik lagu I Don’t Smoke dari Mitski dan terjemahannya yang dapat didengarkan di berbagai platform streaming musik kesayangan Anda.

  • Litium Jadi Pemicu Kebakaran Terra Drone, Awas Kejadian Juga di Mobil Listrik

    Litium Jadi Pemicu Kebakaran Terra Drone, Awas Kejadian Juga di Mobil Listrik

    Jakarta

    Gedung Terra Drone di Jakarta Pusat mengalami kebakaran yang menewaskan 22 orang. Pemicu kebakaran diduga dari baterai litium pada drone.

    Dari hasil pemeriksaan saksi, dugaan sementara penyebab kebakaran bersumber dari baterai drone. “Kalau dari keterangan tadi, memang sementara baru karena baterai ya, baterai dari drone yang terbakar. Namun sebabnya terbakar, saat ini tim Labfor masih bekerja. Mohon waktunya agar tim Labfor bisa segera menangani dan mengetahui titik sumber api pertama dari kebakaran ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro dikutip detikNews.

    Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, mengatakan api sudah dicoba dipadamkan oleh karyawan dengan menggunakan lima alat pemadam api ringan (APAR). Namun upaya tersebut tidak berhasil dan asap semakin tebal.

    “Informasi yang kami terima, sudah berupaya dipadamkan dengan APAR. Itu sekitar lima unit APAR berupaya untuk memadamkan,” jelas Bayu.

    Baterai Litium Dipakai Juga di Mobil Listrik

    Baterai litium juga banyak digunakan di kendaraan listrik saat ini. Baterai litium-ion dinilai cocok untuk kendaraan listrik karena memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi sehingga memungkinkan desain yang ringkas dan ringan pada kendaraan listrik. Ini merupakan keuntungan yang signifikan ketika keterbatasan ruang dan berat menjadi perhatian.

    Sebenarnya dari pabriknya baterai kendaraan listrik sudah dipastikan aman. Baterai tersebut telah melalui serangkaian pengetesan, bahkan dalam kondisi ekstrem.

    Salah satu pengujian baterai kendaraan listrik adalah nail penetration test. Dalam pengetesan ini, sel baterai ditusuk menggunakan semacam paku dalam kondisi baterai terisi 100 persen State of Charge (SOC). Dalam pengujian itu, baterai tidak boleh terbakar atau meledak.

    Lebih lanjut, ada juga pengujian cycler test pada kondisi suhu ekstrem dan kondisi fast CDC (charging-discharging). Dalam pengetesan itu, baterai dicas secara berulang-ulang dari 0-100 persen kemudian discharging dari 100 ke 0 persen dengan kondisi ekstrem. Pengetesan itu membuktikan bahwa baterai tidak mengalami panas berlebih saat dipakai dalam kondisi ekstrem.

    Kasus Kebakaran Mobil Listrik yang Sulit Dipadamkan

    Meski begitu, ternyata masih ada risiko mobil listrik terbakar. Di luar negeri, sudah ada beberapa kejadian mobil listrik terbakar.

    Baterai mobil listrik yang berbahan litium bisa mengalami kerusakan karena beberapa faktor, di antaranya penyalahgunaan mekanis, kimia, atau termal. Masalah ini kemudian bisa menyebabkan fenomena yang disebut sebagai thermal runaway. Ketika thermal runaway berlangsung, prosesnya hampir mustahil dihentikan. Inilah yang kemudian kerap memicu kebakaran atau bahkan ledakan.

    Tahun lalu, ada kasus kebakaran mobil listrik di Malaysia. Mobil itu disebut tengah dicas dengan menggunakan arus DC. Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran Malaysia, Nor Hisham Mohammad berkata, insiden itu terjadi karena adanya kerusakan pada komponen baterai yang kemudian menyebabkan hubungan listrik arus pendek alias korsleting.

    “Hasil investigasi dengan produsen mobil dan tim ahli kami menemukan bahwa kebakaran tersebut tidak disebabkan oleh catu daya atau stasiun pengisian daya. Melainkan karena kerusakan yang sudah ada sebelumnya di dalam kapsul baterai, yang menyebabkan korsleting antarsel,” kata Nor Hisham.

    Ada juga kebakaran kapal kargo di tengah laut yang membawa lebih dari 3.000 mobil dari China, beberapa di antaranya mobil listrik. Kapal tersebut terbakar selama berminggu-minggu dan akhirnya tenggelam. Laporan awal menyebutkan asap besar terlihat dari dek yang memuat kendaraan listrik. Seluruhnya disebut sebagai unit baru.

    Di Amerika Serikat, tepatnya di Pine Level, Carolina Utara, juga pernah ada kejadian kebakaran mobil listrik Tesla Model Y yang sulit dipadamkan. Departemen Pemadam Kebakaran Pine Level memerlukan waktu sejam dan 36 ribu galon berisi air untuk menuntaskan misi pemadaman tersebut. Padahal, untuk mematikan api di mobil konvensional, pemadam hanya perlu 300 sampai 1.000 galon air. Departemen Pemadam Kebakaran Pine Level juga menegaskan, kendaraan elektrik yang terbakar di suhu 2.500 derajat celcius, apinya berpotensi muncul lagi beberapa jam setelah dipadamkan.

    Meskipun kasus ini jarang terjadi, hal ini patut menjadi perhatian bagi semua produsen mobil untuk bersiap menghadapi insiden semacam itu dan mempertimbangkan buat memperkenalkan perlindungan tambahan untuk memperingatkan pengguna.

    Penanganan Kebakaran Mobil Listrik

    Untuk menangani kebakaran mobil listrik dengan baterai litium, dibutuhkan fire blanket khusus kendaraan listrik yang mampu menahan suhu tinggi. Ada juga teknik pemadaman menggunakan cairan AF31 Lithium Fire Killer (LFK) yang efektif menghentikan reaksi berantai pada baterai, sesuai standar keselamatan internasional.

    Fire blanket khusus untuk mengatasi kebakaran mobil listrik Foto: Pool

    Diberitakan detikOto sebelumnya, APAR konvensional saja tidak mempan untuk memadamkan api yang dikeluarkan dari baterai litium. Soalnya APAR konvensional biasanya dibuat berbahan dasar bubuk.

    Disarankan para pemilik kendaraan listrik menyediakan APAR yang mengandung water based chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dari baterai litium yang memiliki temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.

    “Karena APAR jenis powder based didesain untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat celcius ke bawah. Sedangkan api pada baterai lithium memiliki temperatur dari 1.200 derajat celcius,” kata Willy Hadiwijaya selaku CEO PT FAST waktu itu.

    (rgr/dry)

  • Penting! Cara Pertolongan Pertama Pascabencana yang Sering Dilupakan

    Penting! Cara Pertolongan Pertama Pascabencana yang Sering Dilupakan

    Jakarta, Beritasatu.com – Bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor dapat terjadi tanpa peringatan dan memicu kepanikan hingga menyebabkan berbagai jenis cedera.

    Dalam kondisi tersebut, memahami pertolongan pertama pascabencana menjadi sangat penting agar penanganan awal dapat dilakukan dengan tepat.

    Namun sebelum menolong orang lain, langkah utama yang wajib dilakukan adalah memastikan keselamatan diri dan lingkungan sekitar.

    Pertolongan Pertama Pascabencana

    1. Menilai situasi dan menjaga keamanan diri

    Setelah bencana terjadi, tetaplah tenang dan lakukan evaluasi cepat terhadap ancaman lanjutan, seperti puing bangunan yang berisiko roboh, kebocoran gas, atau potensi kebakaran.

    Apabila memungkinkan, pindahkan korban ke area yang lebih aman dan jauh dari sumber bahaya. Perlu diingat keselamatan penolong selalu menjadi prioritas agar bantuan dapat diberikan secara optimal.

    Jika keadaan sudah aman, barulah lakukan penilaian awal mengenai jenis dan tingkat keparahan cedera korban.

    2. Menghubungi layanan darurat dan memeriksa tanda vital

    Setelah memastikan lingkungan aman, segera hubungi layanan darurat, seperti ambulans, pemadam kebakaran, atau tim penyelamat.

    Berikan informasi yang jelas mengenai lokasi kejadian, jenis bencana, serta jumlah korban yang membutuhkan pertolongan. Komunikasi yang akurat akan mempercepat respons tim medis.

    Sambil menunggu bantuan datang, lakukan pemeriksaan vital menggunakan metode airway, breathing, and circulation (ABC):

    Pastikan jalan napas korban terbuka. Jika terlihat sumbatan, seperti muntahan, darah, atau debu, bersihkan secara hati-hati agar tidak memperparah kondisi.

    Periksa apakah korban bernapas dengan normal. Amati pergerakan dada atau dengarkan suara napasnya untuk memastikan tidak ada gangguan.

    Raba denyut nadi di pergelangan tangan atau leher. Jika korban tidak bernapas atau nadi tidak terdeteksi, lakukan resusitasi jantung paru (RJP) apabila Anda memiliki kemampuan dasar pertolongan pertama.

    Tindakan Pertolongan Pertama untuk Cedera Umum Pascabencana

    Setelah pemeriksaan vital dilakukan, lanjutkan dengan menangani cedera yang umum terjadi di lokasi bencana. Penanganan cepat dapat mengurangi risiko komplikasi dan memperbesar peluang keselamatan korban.

    1. Mengatasi pendarahan dan luka terbuka

    Pendarahan merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan secepat mungkin. Untuk luka ringan, bersihkan area yang terluka dengan air mengalir atau antiseptik jika tersedia, lalu tutup dengan perban steril.

    Untuk pendarahan berat, lakukan tekanan langsung pada area luka menggunakan kain bersih atau perban tebal. Angkat bagian tubuh yang mengalami luka di atas posisi jantung untuk mengurangi aliran darah.

    Jika terdapat benda asing seperti pecahan kaca atau kayu, jangan mencabutnya karena dapat memperburuk pendarahan. Biarkan benda tersebut tetap pada posisinya sambil menunggu bantuan medis.

    2. Penanganan luka bakar dan cedera tulang

    Bencana alam sering menimbulkan luka bakar akibat api, bahan kimia, atau air panas. Untuk luka bakar ringan, dinginkan area yang terkena selama beberapa menit dengan air bersuhu normal.

    Hindari menggunakan es, mentega, atau pasta gigi karena dapat merusak jaringan kulit. Setelah area dingin, tutup dengan kain steril secara longgar. Apabila korban mengalami cedera tulang atau patah tulang, hindari memindahkan atau meluruskan anggota tubuh yang cedera.

    Gunakan material keras seperti kayu atau karton sebagai penyangga (splint) untuk menstabilkan posisi tulang, kemudian ikat dengan kain agar tidak bergerak. Menstabilkan area cedera dapat mencegah kerusakan tambahan pada saraf atau pembuluh darah.

    3. Penanganan korban yang mengalami syok

    Syok merupakan kondisi serius yang bisa muncul akibat kehilangan darah, cedera berat, atau trauma emosional. Gejalanya meliputi kulit pucat dan dingin, napas cepat, keringat berlebih, dan denyut nadi lemah.

    Untuk menolong korban syok, baringkan mereka di lokasi aman dengan kaki sedikit diangkat, kecuali jika terdapat cedera pada kepala, leher, atau tulang belakang.

    Longgarkan pakaian yang ketat dan bantu korban tetap hangat menggunakan selimut. Berikan dukungan secara verbal dengan suara yang tenang untuk membantu mengurangi kepanikan.

    Memahami pertolongan pertama pascabencana merupakan bentuk kesiapsiagaan yang sangat penting dimiliki setiap orang. Langkah cepat dan tepat dalam menit-menit pertama dapat menentukan keselamatan korban.

  • Mengapa Jendela Pesawat Harus Dibuka saat Take Off dan Landing? Ini Alasannya

    Mengapa Jendela Pesawat Harus Dibuka saat Take Off dan Landing? Ini Alasannya

    Jakarta: Ada beberapa hal yang kerap menjadi pertanyaan saat bepergian dengan pesawat terbang, salah satunya mengapa penutup jendela pesawat harus dibuka ketika lepas landas (take off) atau mendarat (landing).
     
    Aturan tersebut mungkin terdengar sederhana, namun nyatanya bukan sekadar prosedur estetika atau kebiasaan maskapai, lho! Membuka penutup jendela saat take off dan landing merupakan bagian penting dari standar keselamatan penerbangan.
     
    Alasan Penutup Jendela Pesawat Harus Dibuka saat Take Off dan Landing

    1. Agar Kru dan Penumpang Bisa Menilai Kondisi Luar
    Ketika penutup jendela dibuka, cahaya alami masuk ke kabin. Ini membantu mata penumpang dan kru menyesuaikan diri dengan kondisi cahaya luar. Jika terjadi keadaan darurat, penumpang dapat bereaksi lebih cepat karena penglihatan sudah siap dan tidak perlu beradaptasi dalam kondisi gelap atau terlalu terang.
     
    Selain itu, membuka jendela memungkinkan awak kabin menilai kondisi di luar pesawat. Apakah ada api, asap, puing, atau hambatan lain? Informasi ini sangat penting untuk menentukan pintu darurat mana yang aman digunakan.

     

     
    2. Membantu Petugas Darurat dari Luar
    Jika terjadi insiden, petugas penyelamat di darat juga dapat melihat kondisi kabin melalui jendela. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui bagian pesawat mana yang aman untuk evakuasi dan di mana terdapat penumpang yang membutuhkan bantuan.
     
    3. Mempercepat Respons Evakuasi
    Dalam keadaan darurat, setiap detik sangat berharga. Regulasi internasional mensyaratkan bahwa seluruh penumpang harus dapat dievakuasi dalam waktu kurang dari 90 detik.
     
    Nah, membuka jendela dapat memastikan bahwa penumpang waspada terhadap situasi sekitar, kru dapat mengambil keputusan lebih cepat, serta tidak ada hambatan visual ketika pintu darurat dibuka.
     

     
    4. Penyesuaian Cahaya untuk Menghindari Disorientasi
    Saat take off dan landing, lampu kabin biasanya diredupkan. Penyesuaian pencahayaan ini dibuat agar mata penumpang mudah melihat jalur evakuasi jika terjadi insiden. Dengan jendela terbuka, pencahayaan luar membantu menjaga keseimbangan cahaya dan mengurangi risiko disorientasi visual.
     
    5. Deteksi Dini Jika Ada Masalah Teknis
    Kadang, penumpang sendiri bisa melihat hal-hal yang janggal seperti percikan api di mesin, panel yang kendur, atau asap. Beberapa laporan keselamatan menunjukkan bahwa penumpang sering menjadi pihak pertama yang mendeteksi keanehan di luar pesawat dan melaporkannya kepada awak kabin. Dengan jendela terbuka, peluang deteksi dini ini lebih besar.

     

    Jakarta: Ada beberapa hal yang kerap menjadi pertanyaan saat bepergian dengan pesawat terbang, salah satunya mengapa penutup jendela pesawat harus dibuka ketika lepas landas (take off) atau mendarat (landing).
     
    Aturan tersebut mungkin terdengar sederhana, namun nyatanya bukan sekadar prosedur estetika atau kebiasaan maskapai, lho! Membuka penutup jendela saat take off dan landing merupakan bagian penting dari standar keselamatan penerbangan.
     
    Alasan Penutup Jendela Pesawat Harus Dibuka saat Take Off dan Landing

    1. Agar Kru dan Penumpang Bisa Menilai Kondisi Luar

    Ketika penutup jendela dibuka, cahaya alami masuk ke kabin. Ini membantu mata penumpang dan kru menyesuaikan diri dengan kondisi cahaya luar. Jika terjadi keadaan darurat, penumpang dapat bereaksi lebih cepat karena penglihatan sudah siap dan tidak perlu beradaptasi dalam kondisi gelap atau terlalu terang.
     
    Selain itu, membuka jendela memungkinkan awak kabin menilai kondisi di luar pesawat. Apakah ada api, asap, puing, atau hambatan lain? Informasi ini sangat penting untuk menentukan pintu darurat mana yang aman digunakan.
     
     

     

    2. Membantu Petugas Darurat dari Luar

    Jika terjadi insiden, petugas penyelamat di darat juga dapat melihat kondisi kabin melalui jendela. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui bagian pesawat mana yang aman untuk evakuasi dan di mana terdapat penumpang yang membutuhkan bantuan.
     

    3. Mempercepat Respons Evakuasi

    Dalam keadaan darurat, setiap detik sangat berharga. Regulasi internasional mensyaratkan bahwa seluruh penumpang harus dapat dievakuasi dalam waktu kurang dari 90 detik.
     
    Nah, membuka jendela dapat memastikan bahwa penumpang waspada terhadap situasi sekitar, kru dapat mengambil keputusan lebih cepat, serta tidak ada hambatan visual ketika pintu darurat dibuka.
     

     

    4. Penyesuaian Cahaya untuk Menghindari Disorientasi

    Saat take off dan landing, lampu kabin biasanya diredupkan. Penyesuaian pencahayaan ini dibuat agar mata penumpang mudah melihat jalur evakuasi jika terjadi insiden. Dengan jendela terbuka, pencahayaan luar membantu menjaga keseimbangan cahaya dan mengurangi risiko disorientasi visual.
     

    5. Deteksi Dini Jika Ada Masalah Teknis

    Kadang, penumpang sendiri bisa melihat hal-hal yang janggal seperti percikan api di mesin, panel yang kendur, atau asap. Beberapa laporan keselamatan menunjukkan bahwa penumpang sering menjadi pihak pertama yang mendeteksi keanehan di luar pesawat dan melaporkannya kepada awak kabin. Dengan jendela terbuka, peluang deteksi dini ini lebih besar.
     
     

    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Satgas Premanisme Polda Jatim Siap Amankan Libur Nataru

    Satgas Premanisme Polda Jatim Siap Amankan Libur Nataru

    Surabaya (beritajatim.com) – Libur Natal 2025 dan Tahun baru 2026 (Nataru) Polda Jawa Timur (Jatim) resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Premanisme. Pembentukan Satgas Premanisme ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan kondisi aman jelang Operasi Lilin Semeru 2025, pengamanan Natal dan Tahun Baru.

    Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si mengatakan pembentukan satgas ini dilakukan untuk mencegah peningkatan kejahatan jalanan dan maraknya aksi premanisme yang terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur.

    “Ini komitmen kita dalam merawat Jogo Jatim. Masyarakat tidak boleh hidup dalam bayang-bayang ketakutan akibat ulah segelintir oknum yang memaksakan kehendak,” tegas Irjen Nanang saat memimpin Apel Satgas Premanisme di Lapangan Mapolda Jatim, Rabu (10/12/2025).

    Kapolda Jatim mengungkapkan, hasil evaluasi Kamtibmas periode akhir Oktober hingga awal November 2025 menunjukkan tren peningkatan kejahatan sebesar 7,66%.

    Yang paling mengkhawatirkan adalah melonjaknya penyalahgunaan senjata tajam dan senjata api hingga 175%.

    “Angka-angka ini bukan sekadar statistik, tapi alarm bahwa bibit premanisme dan gangsterisme sedang mencoba mengganggu ketenangan warga,” kata Irjen Nanang.

    Kapolda Jatim menginstruksikan Satgas Premanisme harus bergerak cepat, agresif, namun tetap terukur.

    Ada tujuh sasaran utama yang menjadi fokus pembersihan:

    1. Pemerasan & pemalakan di pasar, terminal, serta ruang publik.
    2. Debt collector ilegal yang menagih dengan intimidasi dan kekerasan.
    3. Pungli yang menghambat ekonomi masyarakat.
    4. Preman penganiayaan yang beraksi secara individual.
    5. Preman pengeroyokan berbasis kelompok.
    6. Kekerasan oknum perguruan silat, termasuk fanatisme negatif yang berujung kriminal.
    7. Gangster jalanan yang membawa sajam dan memicu tawuran.

    “Tindak tegas semua bentuk premanisme. Jangan beri ruang bagi pelaku pemerasan, pungli, pengeroyokan, maupun gangster yang meresahkan warga,” tegas Irjen Nanang.

    Ia juga mengarahkan peningkatan patroli intensif pada jam-jam rawan, terutama malam hingga dini hari.

    “Kita harus memastikan Jawa Timur bersih dari aksi premanisme sebelum aktivitas masyarakat meningkat di akhir tahun. Ini syarat mutlak agar stabilitas Jatim benar-benar terjaga,” pungkas Irjen Nanang. [uci/but]

     

  • Bangunan Asrama Santri Pesantren Sumber Taman Pamekasan Ludes Terbakar

    Bangunan Asrama Santri Pesantren Sumber Taman Pamekasan Ludes Terbakar

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bangunan asrama santri di kompleks Pondok Pesantren Sumber Taman, Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, ludes dilalap si jago merah, Rabu (10/12/2025).

    Informasi yang dihimpun beritajatim.com, kebakaran tersebut mengakibatkan bangunan ludes terbakar, di antaranya bangunan utama berukuran 18×5 meter, terdiri dari 5 kamar santri berukuran 5×5 meter, serta 1 unit kamar berukuran 3×5 meter.

    Selain bangunan tersebut, juga terdapat satu unit kamar mandi yang juga terkena dampak kebakaran, sekalipun kebakaran tersebut hanya melalap pada bagian atap kamar mandi. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.

    Beruntung peristiwa tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, hanya saja kerugian materil berupa bangunan yang notabene asrama santri ludes terbakar dan bahkan rata dengan tanah.

    Sementara Kasi Ops Damkar Satpol-PP dan Damkar Pamekasan, Zainuddin menyampaikan jika saat ini pihaknya tengah melakukan fokus melakukan pendinginan khususnya pasca memadamkan api bersama warga sekitar.

    “Untuk saat ini kita masih fokus pendinginan, nanti kami kabari termasuk objek apa saja yang terdampak kebakaran. Sekalian kami juga akan melakukan asesmen atas kejadian ini,” kata Zainudin. [pin/aje]

  • Litium Diduga Pemicu Kebakaran Terra Drone, Pemilik Mobil Listrik Perlu Waspada

    Litium Diduga Pemicu Kebakaran Terra Drone, Pemilik Mobil Listrik Perlu Waspada

    Jakarta

    Kebakaran terjadi di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat. Sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat kebakaran ini.

    Dari hasil pemeriksaan saksi, sementara penyebab kebakaran diduga bersumber dari baterai drone. Meski begitu, keterangan ini akan didalami lewat pemeriksaan tim labfor.

    “Kalau dari keterangan tadi, memang sementara baru karena baterai ya, baterai dari drone yang terbakar. Namun sebabnya terbakar, saat ini tim Labfor masih bekerja. Mohon waktunya agar tim Labfor bisa segera menangani dan mengetahui titik sumber api pertama dari kebakaran ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro dikutip detikNews.

    Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, mengatakan api sudah dicoba dipadamkan oleh karyawan dengan menggunakan lima alat pemadam api ringan (APAR). Namun upaya tersebut tidak berhasil dan asap semakin tebal.

    “Informasi yang kami terima, sudah berupaya dipadamkan dengan APAR. Itu sekitar lima unit APAR berupaya untuk memadamkan,” jelas Bayu.

    Baterai Litium Banyak Dipakai Mobil Listrik

    Baterai litium saat ini juga umum digunakan di mobil listrik. Dalam kasus mobil listrik, kebakaran akibat baterai litium bahkan sulit dipadamkan dengan pemadaman biasa.

    Tahun lalu, ada kasus kebakaran mobil listrik di Malaysia. Mobil itu disebut tengah dicas dengan menggunakan arus DC. Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran Malaysia, Nor Hisham Mohammad berkata, insiden itu terjadi karena adanya kerusakan pada komponen baterai yang kemudian menyebabkan hubungan listrik arus pendek alias korsleting.

    “Hasil investigasi dengan produsen mobil dan tim ahli kami menemukan bahwa kebakaran tersebut tidak disebabkan oleh catu daya atau stasiun pengisian daya. Melainkan karena kerusakan yang sudah ada sebelumnya di dalam kapsul baterai, yang menyebabkan korsleting antarsel,” kata Nor Hisham.

    Meskipun kasus ini jarang terjadi, hal ini patut menjadi perhatian bagi semua produsen mobil untuk bersiap menghadapi insiden semacam itu dan mempertimbangkan buat memperkenalkan perlindungan tambahan guna memperingatkan pengguna.

    Kendaraan listrik dengan baterai litium yang terbakar tak bisa serta-merta disiram atau disemprot air untuk memadamkan api. Bahkan pada sejumlah kasus di luar negeri, menyiramkan air ke mobil listrik yang terbakar justru tak berdampak apa-apa.

    “Jadi di beberapa negara ketika terjadi kebakaran kendaraan listrik dia dimasukkan kolam air. Sudah biarkan saja sampai habis di situ, karena terjadi proses berantai, jadi dalam box itu ada ribuan sel baterai, satu sel baterai mengalami thermal runaway, dia akan menimbal-nimbal terus, itu nggak akan padam sebelum itu habis semua,” kata Investigator senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan beberapa waktu lalu.

    Untuk menangani kebakaran mobil listrik dengan baterai litium, dibutuhkan fire blanket khusus EV yang mampu menahan suhu hingga 1.600°C. Ada juga teknik pemadaman menggunakan cairan HARTINDO AF31 Lithium Fire Killer (LFK) yang efektif menghentikan reaksi berantai pada baterai, sesuai standar keselamatan internasional.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, APAR konvensional saja tidak mempan untuk memadamkan api yang dikeluarkan dari baterai litium. Soalnya APAR konvensional biasanya dibuat berbahan dasar bubuk.

    Disarankan para pemilik kendaraan listrik menyediakan APAR yang mengandung water based chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dari baterai litium yang memiliki temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.

    “Karena APAR jenis powder based didesain untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat celcius ke bawah. Sedangkan api pada baterai litium memiliki temperatur dari 1.200 derajat celcius,” kata Willy Hadiwijaya selaku CEO PT FAST waktu itu.

    (rgr/dry)

  • Basement Pesantren di Jagakarsa Jaksel Terbakar, 40 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api

    Basement Pesantren di Jagakarsa Jaksel Terbakar, 40 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api

    Liputan6.com, Jakarta – Kebakaran terjadi di basement Pesantren Al Mawaddah di Jalan Sadar Raya, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025). Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Asril Rizal menerangkan, Api dilaporkan muncul sekitar pukul 14.28 WIB.

    “Obyek yang terbakar Basement Pesantren Al Mawaddah,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).

    Terkait kejadian ini, sembilan unit dan 40 personel dikerahkan. Api mulai dipadamkan pukul 14.39 WIB dan berhasil dilokalisir kurang dari 20 menit kemudian.

    “Status menguning/Api sudah dilokalisir,” kata dia.

     

  • Jenazah di Pinggir Rel KA Lamongan Ternyata Polisi, Penyebab Kematian Masih Misteri

    Jenazah di Pinggir Rel KA Lamongan Ternyata Polisi, Penyebab Kematian Masih Misteri

    Lamongan (beritajatim.com) – Jenazah pria yang ditemukan tergeletak di pinggir rel kereta pada titik KM 187+5, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Lamongan, ternyata seorang anggota polisi.

    Kasi Humas Polres Lamongan, IPDA Muhammad Hamzaid, mengatakan korban yang teridentifikasi berinisial FA, warga Made, Kecamatan Lamongan itu, merupakan anggota polisi yang berdinas di Polda Jatim.

    “Terkait temuan jenazah di pinggir rel KA di Lamongan, berdasarkan hasil proses identifikasi dan penyelidikan, memang benar diduga yang bersangkutan merupakan anggota Polda Jatim,” kata Hamzaid, Rabu (10/12/2025).

    Menurut Hamzaid, berdasarkan hasil penyelidikan awal, pria berusia 28 tahun tersebut meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan.

    “Diduga yang bersangkutan mengalami kecelakaan Kereta Api. Namun penyebab pasti meninggalnya masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Security Stasiun Kereta Api Lamongan, pada Senin (8/12/2025) sekitar pukul 22.30 WIB, melaporkan adanya jenazah pria yang tergeletak di pinggir rel, di wilayah Kelurahan Sukorejo.

    Setelah menerima laporan, petugas datang ke lokasi, kemudian mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Jenazah diketahui beridentitas FA, laki-laki, warga Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan,” ujarnya.

    Lebih lanjut Hamzaid kenyampaikan, Polres Lamongan masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait penyebab pasti meninggalnya korban.

    “Untuk penyebab pasti mengenai penyebab kematian, kami masih menunggu hasil visum,” kata Hamzaid.

    Sementara Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, saat dikonfirmasi mengenai penemuan jenazah tersebut, mengatakan tidak ada laporan mengenai adanya kecelakaan kereta di sekitar lokasi temuan, pada hari tersebut.

    “Memang ada penemuan jenazah di pinggir rel, tapi kata pusat pengendali perjalanan kereta api, tidak ada laporan KA yang habis menemper mas,” ucap Luqman. (fak/ted)