Organisasi: API

  • Kebakaran di Pabrik Nikel Morowali Dipicu Percikan Las, 3 Pekerja Terluka

    Kebakaran di Pabrik Nikel Morowali Dipicu Percikan Las, 3 Pekerja Terluka

    Jakarta

    Kebakaran menara scrubber milik salah satu pabrik nikel di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengakibatkan tiga pekerja mengalami luka. Kebakaran ini dipicu percikan api dari aktivitas pengelasan.

    “Insiden berawal dari aktivitas pekerjaan panas (yaitu) pengelasan dan pemotongan di lantai 3 area konstruksi tabung fiber,” kata Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan kepada wartawan, dilansir detikSulsel, Senin (13/10/2025).

    Dedy mengatakan percikan las itu diduga kuat mengenai terpal pelindung yang kemudian menimbulkan api. Akibatnya, api dengan cepat membesar dan menyebar hingga ke lantai atas.

    Tim tanggap darurat di lokasi segera melakukan pemadaman. Dedy menambahkan tim Departemen Occupational Health and Safety PT IMIP telah melakukan investigasi internal.

    Pihaknya juga akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalam kawasan perusahaan. Kebakaran ini menyebabkan tiga orang mengalami luka bakar, yang dua orang di antaranya merupakan pekerja asal China.

    Simak selengkapnya di sini.

    (fas/fas)

  • Spanyol Dilanda Banjir Akibat Hujan Deras, Rel Kereta hingga Tol Tergenang

    Spanyol Dilanda Banjir Akibat Hujan Deras, Rel Kereta hingga Tol Tergenang

    Madrid

    Banjir kembali melanda Spanyol ketika sebagian wilayah Catalonia itu menghadapi peringatan merah untuk hujan deras, sehari setelah hujan deras memicu kekacauan perjalanan di Pulau Ibiza di Mediterania. Banjir di Spanyol ini dilaporkan sampai menggenangi rel kereta dan jalan tol.

    “Banjir tercatat di beberapa tempat. Gangguan perjalanan kereta api dan jalan raya di Catalonia mulai dilaporkan karena air menggenang di rel dan jalan tol,” tulis Badan Meteorologi Nasional AEMET di X, dilansir AFP, Senin (13/10/2025).

    Layanan perlindungan sipil Catalonia mengirimkan peringatan telepon yang mendesak penduduk di wilayah Montsia untuk menghindari bepergian dan mendekati perairan.

    Pemimpin pemerintah Catalonia, Salvador Illa, juga menyerukan di media sosial agar warganya melakukan tindakan pencegahan yang maksimal.

    Kekhawatiran terbaru muncul setelah wilayah Valencia timur, yang dilanda banjir paling mematikan di Spanyol dalam beberapa dekade tahun lalu, relatif aman dari peringatan merah lainnya yang diumumkan pada Jumat lalu.

    Pada Sabtu kemarin, banjir melanda pulau wisata populer Ibiza untuk kedua kalinya dalam dua minggu ketika badai bergerak ke timur dan utara menuju Mediterania setelah mengguyur Spanyol bagian tenggara.

    Bandara Ibiza bertahap pulih setelah sempat menghentikan operasi pada hari Sabtu, dengan empat penerbangan dibatalkan, delapan dialihkan, dan lainnya ditunda pada pagi hari.

    (fas/fas)

  • Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Menara Scrubber di IMIP Morowali

    Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Menara Scrubber di IMIP Morowali

    Liputan6.com, Jakarta – Kepolisian Resor (Polres) Morowali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca kebakaran menara scrubber milik PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) yang terjadi pada Minggu (12/10/2025) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

    Kapolres Morowali, AKBP Zulkarnain, mengatakan bahwa api sudah berhasil dipadamkan sepenuhnya. Ia juga mengungkapkan, dalam insiden tersebut terdapat dua pekerja yang mengalami luka bakar ringan, masing-masing seorang tenaga kerja asing (TKA) dan seorang tenaga kerja Indonesia (TKI).

    “Alhamdulillah, keduanya telah mendapatkan perawatan dan saat ini dalam kondisi baik,” ujar Zulkarnain, Minggu (12/10).

    Mantan Kapolres Luwu Timur itu berharap peristiwa tersebut dapat menjadi pelajaran bagi seluruh pekerja agar lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitas di area industri.

    “Untuk penyelidikan tetap akan dilakukan oleh Polres Morowali. Hasilnya nanti akan kami laporkan kepada pimpinan dan disampaikan kepada masyarakat,” tegasnya.

     

  • Pabrik Bahan Peledak Terbakar, 16 Orang Tewas

    Pabrik Bahan Peledak Terbakar, 16 Orang Tewas

    Jakarta CNBC Indonesia – Enam belas orang yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah ledakan besar di sebuah pabrik amunisi di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat (AS), pada Jumat diperkirakan tewas. Sheriff Humphreys County, Chris Davis mengatakan tim penyelamat masih berharap dapat menemukan para korban dalam keadaan hidup. Namun hingga Sabtu malam kemungkinan mereka telah meninggal.

    Menurut Davis pihak berwenang awalnya khawatir sebanyak 18 orang tewas dalam insiden tersebut. Namun dua orang yang sebelumnya diyakini berada di lokasi ledakan ternyata tidak berada di sana dan telah ditemukan. Masih belum jelas apa penyebab ledakan.

    Rekaman video yang diambil pada hari Jumat menunjukkan api masih menyala, kendaraan hangus, dan asap mengepul dari bangunan yang hancur di fasilitas tersebut, yang khusus menangani pengembangan dan pembuatan bahan peledak. Para pejabat mengatakan puing-puing berserakan sejauh setengah mil di sekitar lokasi bangunan tersebut dulu berdiri.

    Accurate Energetic Systems (AES) yang mengoperasikan pembangkit listrik tersebut, telah menghentikan operasinya. Lebih dari 300 petugas tanggap darurat negara bagian dan lokal telah menyisir lokasi tersebut sejak Jumat pagi, kata Davis pada hari Sabtu.

    “Ekspektasi siapa pun yang berada di dalam gedung itu dapat diasumsikan bahwa mereka telah meninggal dunia,” ujarnya kepada media dikutip dari BBC, Minggu (12/10/2025).

    Foto: Citra satelit menunjukkan lokasi ledakan dilihat lebih dekat dari fasilitas sistem energi akurat di Humphreys County, Tennessee, AS, 10 Oktober 2025. (via REUTERS/Satellite image ©2025 Vantor)
    Citra satelit menunjukkan lokasi ledakan dilihat lebih dekat dari fasilitas sistem energi akurat di Humphreys County, Tennessee, AS, 10 Oktober 2025. (via REUTERS/Satellite image ©2025 Vantor)

    “Saat kami menyelidiki ini, kami mendapati situasinya bahkan lebih parah daripada yang kami duga sebelumnya,” tambahnya.

    Pada Sabtu pagi, misi penyelamatan telah beralih ke operasi pemulihan, kata Davis yang tampak tercekat. FBI juga berada di lokasi kejadian untuk melakukan tes DNA cepat guna mengidentifikasi korban dan memberi tahu keluarga.

    “Kami berusaha memfokuskan perhatian sebanyak mungkin untuk merawat keluarga mereka,” kata Sheriff Jason Craft, dari Hickman County, yang wilayahnya dekat dengan lokasi kejadian kepada BBC.

    Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata Api berada di lokasi kejadian untuk membantu menyelidiki insiden tersebut. Sebelumnya, insiden serupa juga pernah terjadi di sebuah unit di lokasi yang sama pada tahun 2014.

    Ann Myers terbangun dari tidurnya karena ledakan pada Jumat pagi dan mengkhawatirkan keselamatan keempat anaknya. Ia bertanya-tanya apakah itu tornado atau kecelakaan lalu lintas.

    Rumah perkemahan tempat mereka tinggal berguncang dan listrik sempat padam sebentar.

    “Itu hal teraneh yang pernah ada. Lalu saya berpikir, apakah kita sedang berada di tengah tornado? Apakah ada, tahukah Anda, bom di suatu tempat?,” ujarnya.

    “Tapi kemudian saya berpikir mungkin sebuah truk gandeng, Anda tahu, menabrak suatu tempat di dekat jalan raya antar negara bagian. Jadi, ini benar-benar sangat menakutkan,” tambahnya.

    Sementara, Justin Stover, yang propertinya berbatasan dengan pabrik AES yang luas, mengatakan kepada BBC bahwa rumahnya berguncang hebat setelah ledakan. Awalnya, ia mengira itu adalah kecelakaan pesawat dan ia takut rumahnya akan runtuh.

    “Barang-barang berjatuhan dari dinding, barang-barang berjatuhan dari rak,” kata Stover.

    “Rasanya sangat menakutkan, seperti guntur dan gemuruh paling keras yang pernah Anda dengar seumur hidup,” katanya.

    Kemudian ia melihat “kepulan asap tebal keluar dari area AES”, tambah Stover.

    (ven/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kronologi MTs Milik NU di Lampung Kebakaran, Api Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Kronologi MTs Milik NU di Lampung Kebakaran, Api Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Liputan6.com, Jakarta – Kebakaran hebat melanda bangunan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) di Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Minggu (12/10/2025) siang. Dalam peristiwa itu, hampir seluruh gedung sekolah ludes dilalap si jago merah.

    Kepulan asap tebal pertama kali terlihat sekitar pukul 11.00 WIB dari arah ruang kantor sekolah. Saat kejadian, sejumlah siswa tengah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sementara kepala sekolah, Disa, diketahui sedang berada di masjid sekolah.

    Melihat asap semakin pekat, para siswa dan guru panik berhamburan keluar menyelamatkan diri. Dalam hitungan menit, api dengan cepat membesar dan menjalar ke gedung dua lantai di sebelah ruang kantor.

    “Api membakar hampir seluruh bangunan sekolah. Petugas pemadam kebakaran bersama TNI, polisi, dan warga sekitar langsung berusaha memadamkan api,” ujar Pelaksana tugas (Plt) BPBD Pesisir Barat, Roby Arfan, saat dikonfirmasi, Minggu (12/10/2025).

    Upaya pemadaman berlangsung sekitar dua jam sebelum api akhirnya berhasil dikendalikan.

    Meski tidak ada korban jiwa, satu gedung kelas dua lantai dengan jumlah delapan ruangan, satu kantor dengan jumlah dua ruangan, barang elektronik : komputer, handphone dan laptop ludes terbakar.

  • Taliban Klaim Tewaskan 58 Tentara Pakistan dalam Baku Tembak di Perbatasan

    Taliban Klaim Tewaskan 58 Tentara Pakistan dalam Baku Tembak di Perbatasan

    Kabul

    Taliban mengklaim telah menyerang pasukan Pakistan di beberapa lokasi pegunungan di perbatasan utara. Mereka juga mengklaim telah mengirimkan 58 personel militer Pakistan.

    Dilaporkan BBC , Minggu (12/10/2025), seorang juru bicara Taliban mengatakan 58 personel militer Pakistan itu tewas dalam apa yang disebut ‘tindakan penyelesaian’. Taliban mengklaim Pakistan telah melintasi wilayah udara Afghanistan dan mengebom sebuah pasar di dalam perbatasannya pada Kamis lalu.

    Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi mengatakan serangan Afghanistan itu dilakukan ‘tanpa hasutan’ dari kegagalan. Dia juga mengklaim ada warga sipil yang ditembaki. Pakistan diperingatkan pasukannya akan membalas ‘dengan batu untuk setiap batu bata’.

    Islamabad menuduh Kabul menyembunyikan teroris yang menargetkan Pakistan. Klaim itu dibantah oleh pemerintah Taliban.

    Baik pihak Afghanistan maupun Pakistan telah menggunakan senjata ringan dan artileri di wilayah Kunar-Kurram. Dalam konferensi pers hari ini, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, selain 58 personel militer Pakistan yang tewas, sekitar 30 lainnya luka-luka.

    Dia menambahkan sembilan pejuang Taliban telah tewas dan antara 16 dan 18 orang terluka. Menteri Luar Negeri Afghanistan, dalam konferensi pers di New Delhi, mengatakan ‘kami tidak memiliki masalah’ dengan rakyat Pakistan dan para pemimpinnya.

    “Tetapi ada beberapa kelompok di Pakistan yang mencoba merusak situasi. Afghanistan mampu menjaga keamanan wilayah dan perbatasannya, sehingga telah membalas pelanggaran tersebut,” ujarnya.

    Menteri Dalam Negeri Pakistan mengatakan ia ‘mengutuk keras’ serangan Taliban.

    “Penembakan yang dilakukan pasukan Afghanistan terhadap penduduk sipil merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Afghanistan sedang bermain api dan darah,” katanya dalam sebuah unggahan di X.

    Dua perlintasan utama antara Pakistan dan Afghanistan – Torkham di utara dan Chaman di selatan – telah ditutup. Hal itu menyebabkan ratusan truk pengangkut barang terlantar di kedua sisi.

    Seorang juru bicara militer Pakistan mengatakan mereka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi nyawa dan harta benda warga Pakistan. Militer Pakistan belum memberikan komentar resmi, tetapi sebuah sumber keamanan yang berbicara kepada BBC mengklaim penembakan terjadi di beberapa lokasi di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan, termasuk Angoor Adda, Bajaur, Kurram, Dir, Chitral, dan Baramcha.

    Pekan lalu, pemerintah Taliban Afghanistan menuduh Pakistan melanggar ‘wilayah’ Kabul, ketika dua ledakan keras terdengar di kota itu pada Kamis malam. Pakistan ditunjuk mengebom sebuah pasar sipil di provinsi perbatasan Paktika, di tenggara Afghanistan, kata Kementerian Pertahanan Taliban. Penduduk setempat di sana mengatakan kepada BBC Afghanistan bahwa sejumlah toko telah dihancurkan.

    Tonton juga video “Afghanistan Tanpa Internet-Telepon Seluler gegara Diputus Taliban” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Ditinggal Masak Air, Rumah Warga Asal Gresik Hangus Dilalap Api

    Ditinggal Masak Air, Rumah Warga Asal Gresik Hangus Dilalap Api

    Gresik (beritajatim.com)– Sebuah rumah warga di Jalan Sunan Giri XIII/13 Gresik ludes dilalap api, Minggu (12/10/2025). Kebakaran diduga berasal dari dapur, setelah pemilik rumah meninggalkan air yang sedang dimasak di atas kompor.

    Menurut keterangan saksi mata Suratman menuturkan api mulai terlihat dari bagian belakang rumah dengan cepat membesar. Selanjutnya menyulut ke area sekitarnya yang terdapat dua elpiji ukuran 3 kilogram.

    “Dalam hitungan detik api langsung membesar dengan cepat menghanguskan bagian tengah rumah,” tuturnya.

    Kobaran api yang terus membesar membuat warga sekitar berusaha mencoba memadamkan api dengan alat seadanya sebelum akhirnya satu unit mobil pemadam kebakaran, dibantu dua unit suplai air tiba dilokasi.

    Petugas Damkarla Gresik Faical Irhansyah mengatakan, kebakaran diduga kuat berasal dari kelalaian saat memasak.

    “Ini menjadi pengingat bagi kita semua agar lebih berhati-hati. Jangan pernah meninggalkan dapur saat kompor menyala,” katanya.

    Ia menambahkan, kejadian kebakaran rumah warga ini pukul 15.30 wib. Api berhasil dipadamkan pukul 17.00 wib. Ada tujuh personel yang dikerahkan guh memadamkan api yang melalap rumah warga.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun seluruh isi rumah hangus terbakar. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran,” imbuhnya. [dny/aje]

  • Kronologi MTs Milik NU di Lampung Kebakaran, Api Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Kebakaran Hanguskan MTs NU di Pesisir Barat Lampung, Siswa Sedang Ekskul Panik Berhamburan

    Dugaan sementara, kebakaran disebabkan hubungan arus pendek listrik dari peralatan di dalam kantor madrasah.

    “Hampir seluruh bangunan sekolah terbakar. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 13.15 WIB,” ungkapnya.

    Saat ini, pihak kepolisian masih berada di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendata kerugian akibat kebakaran tersebut.

  • KRL Jabodetabek Angkut 89 Juta Penumpang di Kuartal III 2025 – Page 3

    KRL Jabodetabek Angkut 89 Juta Penumpang di Kuartal III 2025 – Page 3

    Adapun di sepanjang Januari-Juni 2025, KAI Commuter mencatat volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek sebanyak 166.432.692 orang. Naik 6,13 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan semester I 2024 yang mencapai 156.816.151 orang. Ini juga lebih tinggi 22,56 persen dibanding semester I 2023 yang berada di angka 135.793.399 orang.

    Peningkatan volume penumpang tersebut ditunjang oleh pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) baru mulai Februari 2025. Pada Gapeka 2025 ini, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 1.063 perjalanan KRL Commuter Line Jabodetabek per hari, lebih banyak 15 perjalanan dibanding Gapeka 2023 sebelumnya sebanyak 1.048 perjalanan.

    Di wilayah Jabodetabek sendiri pada Juni 2025 kemarin, Stasiun Bogor merupakan stasiun pemberangkatan dengan volume terbanyak, yakni 1.530.425 orang. Disusul Stasiun Tanah Abang sebanyak 1.278.052 orang, dan Stasiun Sudirman sebanyak 1.015.771 orang. .

     

  • 1
                    
                        “Gak Mau Sekolah…” Isyarat Terakhir Angga Sebelum Tewas Dibully Teman-temannya
                        Yogyakarta

    1 “Gak Mau Sekolah…” Isyarat Terakhir Angga Sebelum Tewas Dibully Teman-temannya Yogyakarta

    “Gak Mau Sekolah…” Isyarat Terakhir Angga Sebelum Tewas Dibully Teman-temannya
    Tim Redaksi
    GROBOGAN, KOMPAS.com –
    Pagi itu, Sabtu (11/10/2025), matahari belum begitu hangat menyentuh rutinitas kehidupan di Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
    Tak seperti biasanya, Angga Bagus Perwira (12) justru masih terlihat bermalas-malasan di ranjang di rumahnya yang berdekatan dengan rel perlintasan kereta api.
    Selama ini, sudah menjadi identitas Angga yang selalu lebih dini mempersiapkan perbekalan sekolah.
    Namun tidak kali ini, siswa kelas VII SMPN 1 Geyer itu malah enggan masuk sekolah.
    Mungkin saja akibat bullying yang dialaminya akhir-akhir ini, Angga jadi tak lagi bergairah menuntut ilmu.
    Sayangnya, Angga lebih memilih membisu lantaran karakternya yang tak ingin menyusahkan orang.
    Membaca gelagat tak lazim cucunya itu membuat Kustinah geleng kepala.
    Berkali-kali, wanita sepuh itu memperingatkan Angga untuk segera mandi dan berangkat bersekolah.
    “Sarapan juga tidak mau dan ogah sekolah. Angga ini pemalu, pasti takut dibully lagi. Tapi setelah saya tegur, akhirnya berangkat sekolah diantar naik motor,” tutur Kustinah, Minggu (12/10/2025).
    Siapa sangka keinginan Angga yang menolak untuk masuk sekolah saat itu merupakan isyarat terakhir darinya.
    Ya, siang itu sekitar pukul 11.00 WIB, tersiar kabar bahwa Angga tewas usai diduga dianiaya teman-teman sekelasnya di sekolah.
    Seketika, hancur sudah asa keluarga Angga yang mendengar insiden tragis itu.
    “Ya Allah, le,” tangis Kustinah.
    Ayah Angga, Sawendra (38), menuturkan, putra sulungnya itu semasa hidup dikenal berkepribadian baik.
    Angga bahkan tak sekalipun merengek meminta hajat berlebihan.
    Angga sadar betul kondisi perekonomian orangtuanya.
    Meski hidup berjauhan, Angga dan orangtuanya intens berkomunikasi melalui sambungan telepon.
    “Anaknya pendiam, nurut, dan gak neko-neko. Gak pernah minta yang aneh-aneh,” tutur pekerja industri kulit di Cianjur ini.
    Hanya satu permintaan kecil dari Angga yang selamanya akan menjadi cerita tentang kesederhanaannya.
    Bocah polos itu ingin dibelikan sepatu bola karena telah mengikuti ekstrakurikuler.
    Angga merasa malu lantaran tak punya sepatu bola.
    Sawendra pun sudah mewujudkannya, namun takdir berkata lain, Angga sudah pulang dalam pelukan “Sang Khalik.” Sepatu bola impiannya itu tak sempat Angga pakai merumput.
    “Sepatu bola impianmu sudah terbeli, nak, tapi kamu pergi selama-lamanya,” tutur Sawendra.
    Dalam kasus dugaan perundungan dan penganiayaan yang menewaskan Angga ini, pihak keluarga menuntut keadilan dan mendesak kepolisian bertindak profesional.
    Sawendra pun tak habis pikir mengapa tidak ada pengawasan serius dari tenaga pendidik di SMPN 1 Geyer hingga petaka merenggut nyawa anaknya.
    Padahal, bullying verbal dan fisik yang membayangi Angga akhir-akhir ini sudah pernah dilaporkan ke pihak sekolah.
    “Harapannya berlanjut seadil-adilnya. Gak ada kata maaf intinya. Soalnya nyawa hubungannya ini. Kalau bisa nyawa dibayar nyawa. Tapi hukum kita ikuti aturan yang berlaku. Tapi harus dihukum setuntas-tuntasnya,” tegas Sawendra yang sudah 20 tahun merantau di Cianjur ini.
    Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto, mengatakan, kasus kematian Angga yang diduga korban bullying dan pengeroyokan teman sekolahnya masih didalami.
    Penyidik Satreskrim Polres Grobogan masih memeriksa sejumlah saksi, di antaranya teman-teman sekolah Angga termasuk para guru SMPN 1 Geyer.
    “Masih proses pemeriksaan semua. Saksi yang diperiksa banyak,” kata Rizky.
    Selain itu, saat ini Satreskrim Polres Grobogan juga menggandeng Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jateng untuk mengautopsi jenazah Angga.
    Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti permintaan keluarga Angga sekaligus mengetahui penyebab pasti kematian remaja tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.