Organisasi: API

  • Perampokan Butik di Probolinggo Terungkap, Pelaku Ternyata Simpan Rasa Kesal pada Pemilik

    Perampokan Butik di Probolinggo Terungkap, Pelaku Ternyata Simpan Rasa Kesal pada Pemilik

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

    TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO – Satreskrim Polres Probolinggo Kota meringkus pelaku perampokan di sebuah butik di jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan beberapa hari lalu.

    Pelaku berinisial HYS (68) warga Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo itu ditangkap sehari setelah melakukan aksinya seorang diri. Dia ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan.

    Kapolres Probolinggo Probolinggo Kota AKBP Oki Ahadian mengatakan, meski tidak ada laporan dari korban atau pemilik butik, pihaknya tetap melakukan pengembangan dan penyelidikan sampai akhirnya menangkap pelaku.

    “Jadi setelah kejadian, tim kami dengan cepat melaksanakan proses penyidikan dan alhamdulillah langsung berhasil mengamankan tersangka beserta barang bukti di rumahnya,” kata AKBP Oki, Jum’at (13/12/2024).

    Tidak hanya pelaku, menurut AKBP Oki, pihaknya juga menyita barang bukti berupa 1 unit sepeda motor Honda Vario merah yang digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya di Butik Silvia milik Mela (68) warga setempat.

    “Selain itu, kami juga menyita satu buah korek api yang menyerupai senjata api atau pistol yang dibawa pelaku saat beraksi dan juga satu buah kain penutup kepala warna abu-abu kombinasi hitam,” ujar AKBP Oki.

    Dari hasil pemeriksaan, lanjut AKBP Oki, motif pelaku sakit hati kepada pemilik butik karena selama ini sudah berkomunikasi baik dengan pelaku hingga membuatnya kagum terhadap korban. 

    “Setelah mengagumi korban. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, korban secara tiba-tiba menjadi sombong dan cuek terhadap pelaku, hingga merasa kesal kepada korban lalu melakukan hal tersebut,” terang AKBP Oki.

    “Karena perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dan kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara,” pungkasnya.

  • Kompolnas Surati Prabowo Soal Evaluasi Penggunaan Senpi Polisi

    Kompolnas Surati Prabowo Soal Evaluasi Penggunaan Senpi Polisi

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai evaluasi penggunaan senjata api (senpi) oleh personel Polri.

    Anggota Kompolnas Muhammad Choirul Anam di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa surat tersebut dikirim sebagai rekomendasi Kompolnas atas terjadinya kasus personel yang menggunakan senpi dengan tidak bertanggung jawab, seperti kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan dan polisi tembak siswa di Semarang, Jawa Tengah.

    “Kami sudah merumuskan saran bijak untuk fenomena penggunaan senjata api ini. Saran bijak ini kami tujukan kepada Pak Presiden dengan satu paradigma bahwa perlunya melakukan suatu evaluasi kebijakan atas penggunaan senjata yang harus lebih humanis,” ujarnya dilansir dari Antara, Jumat (13/12/2024).

    Dia menjelaskan bahwa maksud dari pendekatan humanis adalah terkait dengan menggunakan senjata yang tidak mematikan dalam penanganan kasus, seperti taser.

    Dia juga mengingatkan kembali agar para personel kepolisian untuk mengutamakan pendekatan humanis dalam melakukan tugasnya.

    “Termasuk juga soal pelayanan psikologi untuk kesehatan mental. Sebenarnya, soal pendekatan yang humanis, ini bukan hanya atensi dari Kompolnas, sebenarnya atensi juga dari Pak Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo,” kata dia.

    Diketahui, terjadi kasus penggunaan senjata api oleh polisi dengan tidak bertanggung jawab.

    Pada 22 November 2024, terjadi kasus penembakan Kasatreskrim Polres Solok Selatan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar oleh rekan sejawatnya, mantan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, karena Satreskrim menangkap seorang pelaku tambang galian ilegal.

    Adapun AKP Dadang telah diberikan sanksi pemberhentian dengan tidak dengan hormat atau PTDH dari kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka dengan dijerat pasal pembunuhan berencana oleh Polda Sumatera Barat.

    Selain itu, pada 25 November 2024, seorang siswa SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, berinisial GRO, dilaporkan meninggal dunia diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya.

    Aipda R, oknum anggota Polrestabes Semarang yang menjadi terduga pelaku penembakan korban GRO, telah dijatuhi sanksi PTDH dan ditetapkan sebagai tersangka dalam penyidikan perkara tersebut.

  • Mengintip Festive Season di Green Forest Resort & wedding

    Mengintip Festive Season di Green Forest Resort & wedding

    JABAR EKSPRES – Di akhir tahun 2024 ini Green Forest Resort & Wedding, destinasi terbaik dengan suasana alam untuk liburan keluarga dan perayaan spesial, siap merayakan musim akhir tahun 2024 dengan berbagai acara seru dan pengalaman tak terlupakan.

    Selama bulan Desember 2024, ada promo dan acara yang menarik yaitu, “Joyful Family Package” pada perayaan Natal dan “Cowboy’s Night 2024”
    pada perayaan Malam tahun baru.

    Joyful Family Package pada perayaan Natal

    Rayakan kehangatan Natal bersama keluarga dengan Joyful Family Package, yang menawarkan paket makan spesial, tersedia pada tanggal 24 – 26 Desember 2024. Dengan harga mulai Rp. 1.000.000 untuk 6 orang Nikmati hidangan lezat, mulai dari
    hidangan pembuka Yum Mamuang atau Jellyfish Salad, soup yaitu Asparagus Crab Soupatau Wonton Noodles Soup, dan Hidangan Utama yaitu Steam Rice atau Hongkong Fried Rice, Sapo Tofu Seafood atau Broccolly Sitake Mushroom, Beef Blackpapper atau Beef Cah Jamur, Fish Snapper atau Fish Dori, dan Pangsit Goreng Udang, hingga dessert yang
    menggugah selera yaitu Mango Pudding atau Ice Sago Melon.

    Suasana penuh kegembiraan dengan dekorasi Natal yang indah dan suasana yang nyaman menjadikan
    malam Natal di Green Forest Resort & Wedding tak terlupakan. Acara Tahun Baru Bertema Cowboy
    Sambut tahun baru 2025 dengan penuh keceriaan dalam acara Cowboy New Year Party yang akan diadakan pada 31 Desember 2024.

    Dengan tema yang unik dan seru, yaitu cowboy, Anda dan keluarga dapat menikmati berbagai hiburan menarik seperti pertunjukan musik live, fun games, photobooth 360, fire dance, makan malam buffet
    dengan berbagai pilihan menu, pesta kembang api, serta permainan bertema koboi yangpastinya akan membuat malam Tahun Baru Anda semakin meriah.

    Dapatkan kesempatan untuk mendapatkan doorprize menarik Voucher Menginap dari berbagai hotel di Bandungdan luar kota, untuk paket menginap mulai dari Rp. 1.980.000,-net/malam untuk tipe kamar deluxe sudah mendapatkan berbagai macam fasilitas seperti; sarapan pagi untuk 2 pax, makan malam tahun baru 2 pax, welcome drink, room service, akses wifi gratis, swimming pool, playground, dan akses ke spot photo area (candi bentar yang langsung menghadap ke gunung tangkuban perahu, jembatan gantung, chapel). Jangan khawatir, selain paket menginap, kami juga menawarkan paket makan malam spesial yang dapat dinikmati tanpa harus menginap. Paket makan malam kami tersedia dengan harga Rp.350.000,- net per orang.

  • Cara Melihat Hujan Meteor Geminid Nanti Malam

    Cara Melihat Hujan Meteor Geminid Nanti Malam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Fenomena puncak hujan meteor Geminid akan menghiasi langit pada malam ini, Jumat (13/12), hingga Sabtu (14/12) pagi.

    “Fenomena hujan meteor merupakan fenomena yang terjadi beberapa kali setiap tahunnya. Di tengah hujan yang menyelimuti akhir tahun ini, langit kita akan semakin memesona dengan kehadiran hujan meteor Geminid,” tulis Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN di Instagram, Kamis (12/12).

    Hujan meteor merupakan fenomena astronomis di mana kerikil atau debu luar angkasa masuk ke Bumi dan terbakar di atmosfer, sehingga menciptakan bola-bola api yang bercahaya.

    Hujan meteor Geminid sendiri diberi nama dari posisi fenomena ini di langit. Hujan meteor ini paling jelas terlihat di daerah rasi bintang gemini.

    Pada tahun ini hujan meteor Geminid terjadi pada 11-20 Desember 2024, dengan puncak fenomenanya pada 13-14 Desember.

    Fenomena ini bisa dilihat mulai pukul 20.00 WIB hingga menjelang fajar. Pada waktu mendekati tengah malam, kita bisa melihat lebih dari 100 meteor melintas di arah rasi bintang Gemini.

    Hujan meteor Geminid sendiri berasal dari kerikil dan debu antariksa yang ditinggalkan oleh asteroid Phaethon.

    Hujan meteor ini bisa disaksikan dengan mata telanjang tanpa bantuan alat khusus. Kita hanya perlu mencari tempat gelap yang jauh dari polusi cahaya, dan semakin gelap tempatnya semakin jelas meteor akan terlihat.

    Sebagai catatan, Bulan saat ini berada di fase menjelang purnama dan akan cukup terang di langit. Hal ini kemungkinan akan mengganggu pemandangan hujan meteor Geminid.

    Selain itu, saat ini sejumlah wilayah sudah memasuki musim hujan sehingga tutupan awan bisa mengganggu pengamatan hujan meteor ini.

    Secara historis, Geminid sering digambarkan sebagai hujan meteor yang terang dan berwarna. Mayoritas meteor ini tampak berwarna kekuningan.

    Hujan meteor ini juga memiliki reputasi sebagai hujan meteor yang cukup lambat. Pasalnya, meteor-meteor ini tampak bergerak dengan kecepatan kurang lebih setengah dari kecepatan meteor Perseid atau Leonid pada umumnya.

    (lom/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Latihan prosedur dan standar operasi penanggulangan keadaan darurat di Bandara

    Latihan prosedur dan standar operasi penanggulangan keadaan darurat di Bandara

    Kamis, 14 November 2024 13:10 WIB

    Petugas berusaha memadamkan api yang membakar pesawat dalam simulasi penanggulangan keadaan darurat di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (14/11/2024). Simulasi yang dilaksanakan otoritas bandara itu dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas prosedur dan standar operasi yang sudah ditetapkan bilamana terjadi keadaan darurat di bandara. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

    Sejumlah penumpang berusaha menyelamatkan diri saat pesawat yang ditumpangi terbakar dalam simulasi penanggulangan keadaan darurat di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (14/11/2024). Simulasi yang dilaksanakan otoritas bandara itu dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas prosedur dan standar operasi yang sudah ditetapkan bilamana terjadi keadaan darurat di bandara. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

    Petugas mengevakuasi penumpang yang selamat dari kebakaran pesawat dalam simulasi penanggulangan keadaan darurat di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (14/11/2024). Simulasi yang dilaksanakan otoritas bandara itu dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas prosedur dan standar operasi yang sudah ditetapkan bilamana terjadi keadaan darurat di bandara. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

  • Video Laporan Tak Kunjung Naik, Sikap Bareskrim usai Periksa Saksi Baru Kasus Vina Disorot, Kenapa? – Halaman all

    Video Laporan Tak Kunjung Naik, Sikap Bareskrim usai Periksa Saksi Baru Kasus Vina Disorot, Kenapa? – Halaman all

    Setelah periksa diam-diam saksi baru kasus Vina Cirebon, sikap Bareskrim Polri kini disorot.

    Tayang: Jumat, 13 Desember 2024 11:45 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah periksa diam-diam saksi baru kasus Vina Cirebon, sikap Bareskrim Polri kini disorot.

    Pasalnya, Bareskrim tak segera menaikkan status laporan Iptu Rudiana dan Aep ke tahap penyelidikan.

    Pengacara para terpidana kasus Vina, Jutek Bongso, melihat kepolisian menunggu putusan Peninjauan Kembali (PK) terlebih dahulu.(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Polsek Duren Sawit selidiki meledaknya mesin pompa SPBU Pertamina

    Polsek Duren Sawit selidiki meledaknya mesin pompa SPBU Pertamina

    Aparat kepolisian tengah memasang garis polisi (police line) di salah satu mesin pompa atau dispenser yang meledak di SPBU Pertamina Jalan Pahlawan Revolusi, Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (12/12/2024). ANTARA/Syaiful Hakim

    Polsek Duren Sawit selidiki meledaknya mesin pompa SPBU Pertamina
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 13 Desember 2024 – 06:43 WIB

    Elshinta.com – Polsek Duren Sawit tengah melakukan penyelidikan terkait meledaknya mesin pompa (dispenser) Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Pertamina di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (12/12) malam.

    “Sampai dengan saat ini kami Polsek Duren Sawit masih melakukan penyelidikan apa penyebab mesin pompa bensin itu meledak,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno di Jakarta, Jumat dini hari.

    Pihaknya pun telah meminta keterangan saksi dari petugas SPBU yang tengah bekerja pada Kamis (12/12) malam.

    “Sudah ada empat orang saksi yang kami periksa. Selanjutnya, kami akan melakukan penyelidikan lebih dalam lagi,” ujarnya.

    Aparat kepolisian dari Polsek Duren Sawit pun telah melakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara (TKP).

     

    Peristiwa meledaknya mesin pompa SPBU itu terjadi pada Kamis (12/12) malam sekitar pukul 20:45 WIB ketika salah satu operator SPBU tengah melakukan pengisian bahan bakar Pertalite ke salah satu kendaraan roda empat.

    “Peristiwa itu berawal dari percikan api dari pompa bensin, sehingga menyebabkan terjadinya ledakan. Api berhasil ditangani oleh petugas SPBU dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun salah satu petugas yang melakukan pemadaman mengalami percikan material pompa tersebut, sehingga mengalami luka bakar,” kata Sutikno.

    Sebelumnya, petugas SPBU yang juga korban, Nelly (19) menceritakan ledakan terjadi secara tiba-tiba usai dirinya mengisi bahan bakar ke salah satu mobil.

    “Setelah isi bensin mobil, menaruh nozel ke dispenser langsung meledak,” kata Nelly di klinik dekat SPBU itu.

    Nelly mengalami luka bakar pada bagian tangan serta muka akibat sambaran api dari dispenser yang meledak. “Iya keluar api langsung nyamber tangan sama muka,” katanya.

    Melihat adanya api pada dispenser pengisian BBM, Nelly bergegas mengambil APAR dengan kondisi tangan terkena luka bakar. “Api tidak membesar karena langsung disemprot dengan APAR,” tuturnya.

    Sumber : Antara

  • Polisi Perpanjang Catatan Kasus Salah Tangkap

    Polisi Perpanjang Catatan Kasus Salah Tangkap

    JAKARTA – Polisi memperpanjang kasus salah tangkap. Kesalahan terbesar polisi adalah menjadikan pengakuan tertuduh sebagai faktor utama pengusutan perkara.

    Hari ini, jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya rekaman video yang memperlihatkan aksi penangkapan seorang pria di depan warung kelontong. Video itu diperbincangkan lantaran adanya narasi yang menyebut bahwa pria itu merupakan korban salah tangkap dalam kasus narkoba.

    Narasi pada video itu juga tertulis soal tudingan bahwa polisi sengaja menjebak pria tersebut. Sebab, dikatakan bahwa anggota buser dengan sengaja menyelipkan narkoba di dalam bungkus rokok milik pria tersebut.

    Selain itu, video yang diunggah akun media sosial Facebook, Munx Guevara, juga memperlihatkan adegan dimana anggota polisi menodongkan senjata api. Dikatakan, peristiwa itu tejadi di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

    Dikonfirmasi perihal peristiwa itu, Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana membenarkan soal penangkapan. Namun, penindakan terhadap pria yang belakangan beridentitas Ade Gunawan itu bukan dilakukan oleh anggotanya.

    Melainkan, penindakan itu dilakukan oleh anggota Polsek Cengkareng. Akan tetapi, Maulana enggan berkomentar banyak soal penangkapan itu dengan alasan bukanlah kapasitasnya. “Itu (Penindakan) bukan anggota kami. Anggota Polsek Cengkareng. Hanya TKP nya aja di tempat kami,” katanya.

    Sementara, dikonfirmasi hal serupa, Kapolsek Cengkareng Kompol H. Khoiri membenarkan bahwa anggotanyalah yang melakukan penangkapan. Namun, ia membatah perihal kebenaran narasi yang menyebut bahwa penindakan itu merupakan jebakan.

    Penangkapan terhadap Ade, dikatakannya berdasarkan kecurigaan adanya transaksi narkotika. Sebab sebelumnya ada informasi adanya transaksi narkotika dan juga ditemukan sabu tak jauh dari lokasi tersebut.

    Bahkan, dikatakan bahwa saat ini Ade telah dikembalikan ke orangtuanya lantaran tak terbukti memiliki atau terlibat dalam jaringan narkotika. “Tapi kan Ade tidak terbukti, makanya kita lepas,” ungkapnya.

    Dikesempatan yang sama, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius menambahkan bahwa penangkapan tehadap Ade merupakan upaya pengungkapan narkoba jaringan lapas. Sebelumnya, dua orang, P (35) dan UJ (27) ditangkap dengan barang butki tiga paket sabu.

    “Jadi setelah kita kembangkan, kami mendapati rencana transaksi lain. Saat itu anggota mengamankan Ade karena tak jauh dari temuan narkoba,” singkatnya.

    Perpanjang catatan

    Menurut catatan KontraS, ada 51 kasus salah tangkap sejak Juli 2018 hingga Juni 2019. “Ada yang didapatkan dari monitoring media dan ada juga yang kita bantu pendampingan,” kata Kepala Divisi Pembelaan HAM Kontras Arif Nur Fikri ditulis Kompas.

    Menurut Arif, kebiasaan polisi berfokus pada pengakuan orang tertuduh jadi penyebab banyaknya kasus salah tangkap. Kebiasan itu sejatinya menyalahi Undang-Undang (UU).

    Pasal 184 Ayat 1 KUHAP menyebutkan, pengakuan seharusnya jadi pertimbangan terakhir penyidik untuk menetapkan tersangka. Bukan dijadikan faktor utama.

    “Ketika pengakuan dari terduga tersangka itu sudah didapatkan, tinggallah disusun bukti-bukti oleh penyidik. Padahal kalau di KUHAP, pengakuan dari terduga tersangka itu berada di urutan terakhir … Fakta di lapangan, kita banyak menemukan kasus-kasus yang diduga salah tangkap itu berawal dari pengakuan orang yang disangkakan,” kata Arif.

  • Sonneveld, dari Pahlawan Jadi Penipu

    Sonneveld, dari Pahlawan Jadi Penipu

    Mereka hanya tahu bahwa Meneer Sonneveld orang kaya, apalagi melihat riwayat pekerjaannya, juga seorang mantan tentara KNIL yang menerima tanda jasa dari Kerajaan Belanda. Sampai akhirnya, sikap mereka berubah usai membaca pemberitaan sejumlah koran pada awal September 1913.

    Hampir semua koran yang ada di Hindia Belanda melaporkan tentang kasus pencurian uang nasabah di Bank Escompto, Batavia. Koran Deli Courant (edisi 5 September 1913) dan de Sumatra Post (edisi 6 September 1913) melaporkan, Sonneveld telah mencuri atau menggelapkan uang nasabah sebesar 122.000 gulden. Tapi versi lain melaporkan uang yang digelapkan mencapai total 220.000 gulden.

    Pada 1913, nilai 122 ribu gulden mungkin bisa membeli emas seberat 73 kilogram. Saat itu, untuk 1 gram emas dihargai 1,67 gulden. Bila dikonversi ke masa sekarang, 1 gram emas seharga Rp 1,366 juta atau 1 kilogram seharga Rp 1,366 miliar. Maka jumlah 73 kilogram emas nilainya bisa mencapai Rp 99,718 miliar. Nilai cukup fantastis di masa itu.

    Karena cara kotor menggelapkan uang nasabah diketahui oleh pihak Bank Escompto (NIEM), Sonneveld dan istrinya kabur ke luar kota. Polisi Batavia lalu menetapkan pasangan suami-istri itu sebagai buronan dan menyebarluaskan deskripsi fisiknya di sejumlah koran dan tempat umum.

    De Sumatra Post pada 6 September 1913 mewartakan ciri-ciri fisik Sonneveld, yakni berusia 45 tahun, berkulit cokelat, berdarah Belanda, ada bekas luka di pipi kanan dan lutut. Sonneveld dan istrinya Caritas diketahui pergi dari Batavia menuju Bandung menggunakan kereta api dari Meester Cornelis (sekarang Jatinegara, Jakarta Timur).

    Di Bandung mereka sempat menginap di sebuah hotel selama beberapa hari. Lalu melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Koran Bataviaasch Nieuswblas pada 7 September 1913 melaporkan, selama perjalanan di kereta api, Sonneveld sempat bertemu dengan seorang temannya, yaitu Williemse, seorang pemilik rumah makan di Batavia.

    Kepada temannya itu Sonneveld mengatakan dirinya akan pergi menuju Hongkong dari Surabaya. Alasannya akan studi banding ke kantor Bank Escompto cabang Hongkong. Williemse melaporkan apa yang diceritakan Sonneveld kepada polisi. Namun Sonneveld dan istrinya sudah pergi dengan menumpang kapal berbendera Jepang, Banri Maru.

    Dikutip dari koran Pinang Gazette and Straits Chronicle, 16 September 1913, otoritas di Singapura menerima telegram dari Batavia tentang pelarian Sonneveld dan Caritas menggunakan kapal Banri Maru. Beberapa hari kemudian, Sonneveld dan istrinya ditangkap setelah kapal berbendera Jepang itu berlabuh di pelabuhan Hongkong.

  • Jelang Lengser, Biden Obral Grasi untuk 1.500 Narapidana

    Jelang Lengser, Biden Obral Grasi untuk 1.500 Narapidana

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden meringankan hukuman bagi sekitar 1.500 narapidana dan mengampuni 39 narapidana yang dihukum karena kejahatan non-kekerasan, Kamis (12/12).

    Pejabat Gedung Putih mengatakan pemberian grasi ini menjadi yang terbesar dilakukan dalam satu hari dalam sejarah modern. Grasi ini diberikan Biden menjelang lengsernya pada Januari mendatang.

    “Amerika dibangun di atas janji kemungkinan dan kesempatan kedua,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN.

    “Sebagai presiden, saya memiliki hak istimewa besar untuk mengulurkan belas kasih kepada orang-orang yang telah menunjukkan penyesalan dan rehabilitasi, memulihkan kesempatan bagi orang Amerika untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada komunitas mereka, serta mengambil langkah untuk menghilangkan perbedaan hukuman bagi pelaku non-kekerasan, terutama mereka yang dihukum karena pelanggaran narkoba,” kata Biden.

    Sekitar 1.500 orang yang mendapat keringanan hukuman telah ditahan di rumah selama pandemi Covid-19 dan dianggap telah menunjukkan komitmen yang jelas untuk rehabilitasi dan reintegrasi ke dalam komunitas mereka.

    Sementara 39 orang yang diampuni dari kejahatan non-kekerasan dianggap telah menunjukkan catatan kontribusi yang berarti kepada negara.

    “Mereka adalah individu-individu yang telah mendapatkan pekerjaan, melanjutkan pendidikan, menjadi pengasuh anak-anak dan anggota keluarga mereka, serta telah benar-benar berintegrasi kembali ke dalam komunitas mereka,” kata seorang pejabat pemerintah yang mengetahui pengumuman tersebut kepada CNN.

    “Mereka termasuk individu-individu yang menghadapi tantangan luar biasa dalam hidup dan kini benar-benar menunjukkan ketahanan dan berupaya mengatasi tantangan-tantangan tersebut,” lanjutnya.

    CNN belum mendapat daftar lengkap narapidana yang menerima grasi. Meski begitu, sumber CNN memberikan beberapa gambaran narapidana yang diampuni.

    Mereka di antaranya veteran militer yang telah mencurahkan sebagian besar waktunya untuk membantu anggota komunitasnya termasuk orang sakit dan orang tua. Kemudian seorang perawat yang dikatakan telah membantu selama bencana alam dan berada di garis depan upaya vaksinasi selama pandemi Covid-19.

    Serta seorang konselor pecandu yang diakui atas dedikasinya membimbing pemuda kulit berwarna.

    Belakangan, Biden didesak oleh masyarakat untuk memberikan banyak grasi sebelum purna tugas. Pemberian grasi Biden saat ini pun telah memecahkan beberapa rekor yang sebelumnya dibuat oleh eks Presiden Barack Obama menjelang lengsernya pada 2017 lalu.

    Kendati begitu, sejumlah pihak masih ingin Biden memberikan lebih banyak grasi dari ini. Menurut pejabat dari kelompok advokasi, keringanan hukuman yang diberikan Biden terhadap 1.500 narapidana tidak membawa mereka benar-benar pulang ke rumah.

    “Orang-orang ini sudah pulang (karena menjadi tahanan rumah). Kami berharap ada lebih banyak pengurangan hukuman yang benar-benar akan membawa orang pulang dari penjara dan mempersingkat beberapa hukuman yang sangat panjang,” ucapnya.

    Selama kurun waktu ini, Biden telah memberikan ampunan bagi sejumlah narapidana termasuk putranya sendiri, Hunter Biden, yang didakwa atas kepemilikan senjata api dan penggelapan pajak federal. Pemberian ampunan terhadap Hunter membuat gempar publik karena dinilai sarat konflik kepentingan.

    Biden sebelumnya berjanji tak akan ikut campur dalam masalah hukum Hunter. Masyarakat pun kini mempertanyakan janji Biden dan menuntut sang Presiden memberikan lebih banyak grasi dan ampunan bagi mereka yang betul-betul telah menyesal.

    (blq/dna)

    [Gambas:Video CNN]