Organisasi: API

  • Mengapa Gempa Lebih Sering Terjadi di Tempat-Tempat seperti Vanuatu? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui – Halaman all

    Mengapa Gempa Lebih Sering Terjadi di Tempat-Tempat seperti Vanuatu? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa bumi besar melanda Vanuatu, menyebabkan kerusakan besar di ibu kotanya.

    Meskipun aktivitas seismik relatif sering terjadi di wilayah tersebut, gempa bumi yang terjadi hari Selasa (17/12/2024) dianggap sebagai salah satu yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir.

    Mengutip ABC News, berikut ini hal-hal yang perlu diketahui tentang gempa Vanuatu.

    1. Apa yang Terjadi?

    Pada pukul 12:47 siang waktu setempat (AEDT), gempa bumi dengan magnitudo 7,3 terjadi di dekat ibu kota Vanuatu, Port Vila.

    Gempa bumi tersebut terjadi 30 kilometer di sebelah barat Port Vila, pada kedalaman 57 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

    Dan McGarry, seorang jurnalis di Port Vila, menggambarkan gempa tersebut sebagai guncangan hebat berfrekuensi tinggi yang berlangsung selama sekitar 30 detik.

    Peringatan tsunami dikeluarkan oleh Sistem Peringatan Tsunami AS segera setelah itu, tetapi kemudian dibatalkan.

    Banyak bangunan dan jalan runtuh atau rusak.

    Video di media sosial menunjukkan kendaraan hancur oleh puing-puing yang jatuh.

    Saksi mata melaporkan tanah longsor besar di dekat Port Vila.

    Vanuatu adalah negara kepulauan di Samudra Pasifik Selatan, sekitar 1.750 kilometer di sebelah timur Australia.

    Port Vila terletak di pantai selatan Pulau Efate.

    lihat foto
    Pusat gempa Vanuatu

    3. Berapa Jumlah Korban Jiwa?

    Setidaknya 14 orang tewas dan diperkirakan ratusan lainnya terluka.

    “Gempa bumi itu dahsyat, lebih dahsyat dari yang pernah saya lihat selama 21 tahun tinggal di Vanuatu,” kata McGarry.

    Tim penyelamat bekerja sepanjang malam untuk menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan bangunan.

    4. Apakah Gempa Bumi Kali Ini Termasuk Besar?

    Ya. Magnitudo mengacu pada ukuran gempa bumi, dan gempa yang berkekuatan lebih dari 7 dianggap besar.

    Pengukurannya dinyatakan dalam bilangan bulat dan pecahan desimal, dan setiap peningkatan bilangan bulat menunjukkan peningkatan sepuluh kali lipat dalam amplitudo.

    Fabio Capitanio, seorang profesor madya di Sekolah Bumi, Atmosfer, dan Lingkungan Universitas Monash, mengatakan besarnya gempa bumi hari Selasa itu sebanding dengan letusan Gunung St. Helens pada tahun 1980.

    “Peristiwa dengan besaran yang sama dikaitkan dengan risiko tsunami, namun catatan sejarah menunjukkan kejadian tsunami yang rendah, seperti yang terlihat dalam kasus ini,” katanya.

    “Kerusakan yang terkait dengan gempa bumi berkekuatan tinggi seperti itu diperkirakan besar, meskipun area ini memiliki catatan kerusakan seismik yang rendah.”

    5. Seberapa Sering Gempa Terjadi di Vanuatu?

    Gempa bumi cukup sering terjadi di negara kepulauan tersebut.

    Menurut USGS, 24 gempa bumi dengan kekuatan tujuh atau lebih telah tercatat dalam radius 250 kilometer dari episentrum hari Selasa dalam satu abad terakhir.

    Peristiwa terbesar yang tercatat di wilayah tersebut adalah gempa bumi berkekuatan 7,9 pada bulan Desember 1950.

    6. Mengapa Gempa Bumi Lebih Sering Terjadi di Beberapa Area Tertentu?
    lihat foto
    Lempeng-lempeng tektonik Bumi.

    Gempa bumi terjadi di tempat bertemunya lempeng-lempeng tektonik Bumi.

    Permukaan Bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan batu padat yang besar yang membentuk tujuh lempeng utama dan delapan lempeng minor.

    USGS menjelaskan, sebagian besar batas antara lempeng tersembunyi di bawah lautan planet ini.

    “Lempeng tektonik kemungkinan besar terbentuk sangat awal dalam sejarah Bumi yang berusia 4,6 miliar tahun dan terus bergerak di permukaannya sejak saat itu — seperti mobil-mobil bumper yang bergerak lambat yang berulang kali berkumpul dan kemudian terpisah.”

    Saat lempeng bergerak, lempeng tersebut terkadang macet saat bergesekan dengan lempeng sebelahnya.

    Saat lempeng mengatasi gesekan, terjadi pergeseran tiba-tiba dan menghasilkan gempa bumi.

    Karena itu, area di sepanjang batas lempeng lebih mungkin mengalami getaran daripada area yang berada di dekat pusat lempeng.

    Vanuatu, misalnya, terletak di antara Cincin Api yang aktif secara seismik, sabuk tempat beberapa lempeng tektonik bertemu dengan lempeng Pasifik.

    Sabuk ini juga dikenal sebagai Sabuk Sirkum-Pasifik.

    Area tempat lempeng Australia dan Pasifik bertemu, tempat gempa bumi hari Selasa terjadi, merupakan salah satu wilayah yang paling aktif secara seismik di dunia.

    7. Mengapa Gempa Bumi Terkadang Memicu Tsunami?

    Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional mengatakan beberapa gempa bumi besar dapat menimbulkan tsunami.

    “Energi dari gempa bumi semacam itu dapat menyebabkan dasar laut tiba-tiba naik atau turun,” katanya.

    “Pergeseran tiba-tiba dasar laut secara vertikal inilah yang biasanya memicu tsunami.”

    Namun Adam Pascale, kepala ilmuwan di observatorium gempa bumi Pusat Penelitian Seismologi, mengatakan tidak semua gempa bumi berkekuatan besar memicu tsunami.

    “Pada gempa bumi hari Selasa, kemungkinan besar kedalaman gempa, bukan jenis patahan, yang mencegah terjadinya tsunami.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Edukasi Pelanggan untuk Kurangi Emisi Karbon, KAI Hadirkan Carbon Footprint di Access by KAI 

    Edukasi Pelanggan untuk Kurangi Emisi Karbon, KAI Hadirkan Carbon Footprint di Access by KAI 

    Edukasi Pelanggan untuk Kurangi Emisi Karbon, KAI Hadirkan Carbon Footprint di Access by KAI 
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau
    KAI
    terus memperkuat komitmen dalam menghadirkan moda transportasi ramah lingkungan dengan mendukung upaya penurunan jejak karbon (
    carbon footprint
    ) melalui inovasi berkelanjutan. 
    Salah satu inovasi itu adalah menyediakan fitur perhitungan emisi karbon pada tiket penumpang.
    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan pihaknya memberikan data konkret yang menunjukkan kereta api adalah pilihan transportasi yang jauh lebih efisien secara pengeluaran karbon dibandingkan moda lainnya, seperti mobil. 
    Dia mengatakan, edukasi itu penting untuk mendorong kesadaran dan perubahan perilaku bertransportasi masyarakat.
    “Perhitungan emisi karbon menunjukkan keunggulan kereta api sebagai moda transportasi ramah lingkungan,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (18/12/2024). 
    Edukasi tersebut dilakukan dengan mencantumkan informasi
    carbon footprint
    pada tiket penumpang di aplikasi
    Access by KAI
    .
    “Fitur ini kini tersedia pada versi terbaru aplikasi Access by KAI yaitu versi 6.9.11 yang telah dirilis untuk pengguna Android di Play Store dan iPhone di App Store,” katanya. 
    Sebelumnya, KAI juga telah mengembangkan inovasi lain, seperti teknologi
    face recognition
    dalam mengurangi sampah kertas dari cetak tiket dan penyediaan
    water station
    untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. 
    Anne menjelaskan, perbandingan emisi karbon antara kereta api lebih efisien daripada mobil pribadi pada rute yang sama.
    Dia mencontohkan, perjalanan seseorang menggunakan KA Probowangi dari Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) ke Stasiun Ketapang (KTG) menghasilkan emisi karbon sebesar 2,94 kilogram (kg) karbondioksida ekuivalen (CO2e). 
    “Sementara itu, perjalanan dengan mobil pribadi di rute yang sama menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih tinggi, yakni 8,79 kg CO2e, atau hampir tiga kali lipat lebih besar,” jelasnya.
    Perhitungan emisi karbon itu mengacu pada regulasi yang berlaku di Indonesia serta pedoman internasional, seperti Kyoto Protocol, Greenhouse Gas (GHG) Protocol, dan Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 14064-1:2018. 
    Metode perhitungan tersebut mencakup emisi penggunaan energi serta emisi refrigeran pada moda transportasi. 
    Validasi perhitungan dilakukan melalui studi literatur,
    benchmarking
    , dan diskusi dengan para ahli transportasi, konsultan
    carbon accounting
    , serta lembaga pemerintah terkait.
    Anne mengatakan, melalui aplikasi Access by KAI, penumpang kini dapat melihat estimasi emisi karbon yang dihasilkan perjalanan mereka langsung di fitur Carbon Footprint. 
    “Dengan fitur ini, KAI berharap dapat meningkatkan kesadaran pelanggan mengenai dampak positif penggunaan kereta api terhadap pengurangan emisi karbon,” ujarnya.
    Anne menambahkan, fitur itu tidak hanya menjadi alat edukasi, tetapi juga bentuk transparansi untuk memastikan bahwa pelanggan dapat memahami kontribusi mereka terhadap pelestarian lingkungan.
    “KAI tidak hanya menyediakan layanan transportasi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang hijau dan berkelanjutan,” katanya. 
    Anne menegaskan, KAI terus melakukan pengembangan pada aplikasi Access by KAI demi memberikan kemudahan bagi pelanggan, salah satunya melalui fitur Carbon Footprint.
    Masyarakat diharapkan memutakhirkan aplikasi Access by KAI untuk dapat mengakses fitur-fitur tersebut, termasuk Carbon Footprint.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta Santri Dibakar di Boyolali: Diinterogasi di Ruang Tertutup hingga Pelaku Siapkan Bensin – Halaman all

    Fakta Santri Dibakar di Boyolali: Diinterogasi di Ruang Tertutup hingga Pelaku Siapkan Bensin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Senin (16/12/2024) malam jadi momen yang mengerikan bagi SS (16), seorang santri kelas 1 di Ponpes Darusy Syahadah, Simo, Boyolali.

    SS jadi korban pembakaran yang dilakukan oleh seorang tamu, GSD (21).

    Aksi pembakaran ini dipicu SS yang diduga mencuri HP milik adik dari GSD.

    Adik dari GSD sendiri adalah teman pondok dari SS.

    Berikut ini sejumlah fakta kasus santri dibakar tamu yang dirangkum Tribunnews.com dari TribunSolo.com
    Diinterogasi di Ruang Tertutup

    Kasus penganiayaan ini bermula ketika pelaku yang merupakan warga Kendal, Jateng ini datang ke ponpes.

    Setibanya di pondok, ia bertemu dengan adiknya lalu ia meminta adiknya tersebut memanggil korban.

    SS sendiri diduga mencuri HP milik adik dari GSD.

    Pelaku kemudian menginterogasi korban di satu ruangan.

    Selama proses interogasi tersebut, pelaku menutup pintu ruangan.

    Tak lama kemudian, pelaku menyiram korban dengan bensin dan langsung menyulut korban pakai korek api.

    Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka bakar di kedua kaki, tangan sebelah kiri, dan leher sebelah kanan.

    Wajah korban juga mengalami luka bakar.

    Mengutip TribunSolo.com, kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Simo.

    Kanit Reskrim Polsek Simo, Aiptu Dwi Yulianto mengonfirmasi hal tersebut.

    “Karena korban anak. Perkara ini akan kita limpahkan ke Satreskrim Polres Boyolali,” kata Dwi.

    Korban pun kini mendapatkan perawatan di RSUD Simo.

    Siapkan Bensin di Botol

    Pelaku ternyata sudah membawa bensin yang sudah disiapkan di botol bekas.

    TribunSolo.com mewartakan, pelaku membawa bensin mulanya untuk menakut-nakuti korban.

    Namun ternyata bensin tersebut disiramkan ke korban lalu disulut pakai korek api.

    “Jadi tersangka ini datang ke pondok pesantren sudah membawa bahan bakar bensin. Tujuannya untuk menakut-nakuti korban,” ujar Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi.

    Ia menambahkan, korban mengalami luka bakar 38 persen.

    “Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka bakar 38 persen pada bagian wajah, leher dan kedua kaki,” kata Joko. 

    Pihak kepolisian yang menerima laporan tersebut pun mendatangi TKP.

    Sejumlah barang bukti diamankan, yakni karpet bekas terbakar, korek api, pakaian korban dan sisa bensin di dalam botol bekas mineral. 

    Pelaku Seorang Guru

    Kini, GSD pun sudah diamankan pihak kepolisian.

    Setelah ditelusuri, GSD sendiri berprofesi sebagai guru.

    “Pekerjaan sehari-hari ada guru. Untuk alamat kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal,” kata Joko.

    Atas perbuatannya tersebut, GSD dikenakan pasal 187 ke satu dan dua KUHP.

    “Dan atau penganiayaan berencana, pasal 353 kedua KUHP serta karena korban usia anak kami terapkan juga pasal 80 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dimana ancaman hukuman maksimal pada pasal ini ada 15 tahun penjara,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Terungkap Sosok yang Bakar Santri Ponpes di Simo Boyolali, Sehari-hari Kerja Sebagai Guru

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Tri Widodo)

  • Jelang Libur Nataru, KAI Daop 1 Catat 345.000 Tiket Kereta Terjual

    Jelang Libur Nataru, KAI Daop 1 Catat 345.000 Tiket Kereta Terjual

    Jakarta, Beritasatu.com – PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta mencatat hingga hari ini, Rabu (18/12/2024) sudah 345.000 tiket kereta terjual menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (nataru).

    “Untuk seat yang telah terjual 345.000 tiket atau 19.167 seat per hari. Jika dipersentase antara ketersediaan dengan seat yang terjual, rata-rata per harinya sekitar 46,4%,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Rabu.

    Dikatakan Ixfan, kapasitas kursi kereta api jarak jauh baik reguler maupun kereta api tambahan sekitar 744.082 atau 41.338 per harinya.

    Sementara itu, Ixfan menuturkan, sampai saat ini, ketersediaan tiket kereta untuk libur nataru, periode keberangkatan 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen tersedia 390.000 tiket untuk berbagai tujuan. “Tiket kereta api jarak jauh untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada libur nataru masih tersedia,” ucapnya.

    Adapun tanggal-tanggal favorit yang dipilih pelanggan, yaitu 20, 21, 22, 23, 24 dan 25 Desember dengan tujuan Yogyakarta, Lempuyangan, Surabaya, Purwokerto, dan Semarang.

    Diketahui, pelayanan tiket kereta sudah dapat dilakukan sejak H-45 hari sebelum jadwal keberangkatan. Menurut data penjualan tiket per hari ini, prediksi puncak nataru akan terjadi pada  Selasa (24/12/2024) dan Jumat (20/12/2024) dengan ketercapaian penjualan 76%. 

  • Lowongan Kerja Balai Pustaka Posisi Accounting Staff bagi Lulusan D-4 dan S-1, Ini Kualifikasinya – Halaman all

    Lowongan Kerja Balai Pustaka Posisi Accounting Staff bagi Lulusan D-4 dan S-1, Ini Kualifikasinya – Halaman all

    Inilah informasi lowongan kerja (loker) Balai Pustaka Desember 2024 untuk mengisi posisi sebagai Accounting Staff, ini syarat dan cara daftarnya.

    Tayang: Rabu, 18 Desember 2024 14:41 WIB

    Instagram @pt_balaipustaka

    Loker Balai Pustaka Desember 2024 – Inilah informasi lowongan kerja (loker) Balai Pustaka Desember 2024 untuk mengisi posisi sebagai Accounting Staff, ini syarat dan cara daftarnya. 

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah informasi lowongan kerja (loker) Balai Pustaka Desember 2024.

    PT Balai Pustaka (Persero) membuka lowongan kerja untuk mengisi posisi sebagai Accounting Staff.

    Lowongan kerja Balai Pustaka ini terbuka bagi lulusan diploma 4 (D-4) dan sarjana (S-1) akuntansi.

    Pendaftaran lowongan kerja Balai Pustaka dibuka mulai 17 hingga 24 Desember 2024.

    Bagi pelamar yang memenuhi syarat dapat segera mendaftar secara online melalui link pendaftaran yang tersedia dalam artikel ini.

    Lantas, apa saja syarat kualifikasi untuk mendaftar lowongan kerja Balai Pustaka ini?

    Simak daftar kualifikasi lowongan kerja Balai Pustaka sebagai Accounting Staff, mengutip Instagram @pt_balaipustaka, berikut ini.

    Kualifikasi Lowongan Kerja Balai Pustaka

    D4/S1 Jurusan Akuntansi
    Berpengalaman minimal 1 tahun
    Mengetahui dasar-dasar keuangan, akuntansi dan perpajakan
    Memiliki kemampuan untuk mengoperasikan Microsoft Office dan Google Workspace, terutama Google Sheet
    Memiliki kemampuan dalam membuat Laporan Keuangan Perusahaan
    Memiliki kemampuan analisa dan penalaran verbal yang baik
    Memahami PSAK dan pembaruannya

    Cara Daftar Lowongan Kerja Balai Pustaka

    Adapun pelamar yang memenuhi kualifikasi di atas dapat mendaftar diri melalui link berikut:

    Daftar Lowongan Kerja Balai Pustaka: KLIK

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • PII Jamin 53 Proyek Infrastruktur, Gaet Rp536 T dari Investor Swasta

    PII Jamin 53 Proyek Infrastruktur, Gaet Rp536 T dari Investor Swasta

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PII) melakukan penjaminan terhadap 53 proyek infrastruktur penting di Indonesia.

    Deputi Direktur Bisnis PT PII Pratomo Ismujatmika menekankan data ini merupakan update sampai November 2024. Perusahaan bahkan mengaku sanggup menggaet investasi Rp536 triliun dari pihak swasta.

    “PT PII saat ini sudah menjamin kurang lebih 53 proyek,” ungkapnya dalam Talk Show ‘Creative Financing, Jurus Jitu Infrastruktur Menembus Ekonomi 8 Persen’ di Jakarta Pusat, Rabu (18/12).

    “Melalui penjaminan PII bisa menarik investasi swasta kurang lebih Rp536 triliun,” tegas pria yang akrab disapa Tomo itu.

    Khusus untuk infrastruktur dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), PII sudah menjamin 35 proyek. Tomo menyebut dana investor swasta yang masuk dalam ratusan proyek infrastruktur ini mencapai Rp303 triliun.

    Pada bahan paparannya, ada sekitar 7 sektor proyek infrastruktur yang masuk dalam penjaminan PII. Pertama, sektor pariwisata, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

    Kedua, sektor ketenagalistrikan yang mencakup proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang hingga PLTU Timor-1. Ketiga, sektor telekomunikasi, seperti Palapa Ring Paket Barat serta Palapa Ring Paket Timur.

    Keempat, sektor air minum. Kelima, PII juga memberikan jaminan terhadap proyek transportasi yang termasuk Kereta Api Makassar-Parepare.

    Keenam, sektor jalan yang mencakup Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan, Tol Probowangi, sampai Trans Papua. Sedangkan yang ketujuh adalah infrastruktur di sektor penerangan.

    (skt/sfr)

  • Perbedaan KRL, LRT, MRT, dan Monorel, Jangan Sampai Tertukar

    Perbedaan KRL, LRT, MRT, dan Monorel, Jangan Sampai Tertukar

    Jakarta: Sistem transportasi modern telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat perkotaan yang padat. Di Indonesia sendiri, KRL, LRT, dan MRT telah menjadi pilihan transportasi publik yang populer.
     
    Apa perbedaan KRL, LRT, dan MRT? Serta, apa yang disebut dengan Monorel?
     
    KRL (Kereta Rel Listrik), LRT (LIght Rail Transit), dan MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu) sama-sama menawarkan kenyamanan, kecepatan, dan efisiensi dalam menjangkau berbagai tujuan dalam kota atau antar kota yang berdekatan.
     
    Perbedaan KRL, LRT, MRT

    MRT. Foto: AFP/Bay Ismoyo

     

    Meskipun memiliki kesamaan sebagai moda transportasi berbasis rel, KRL, LRT, dan MRT memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal kapasitas, jangkauan, dan sistem operasionalnya. Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan tersebut:
     
    1. Kapasitas dan Ukuran Kereta
    KRL punya kapasitas penumpang yang paling besar dibandingkan LRT dan MRT. Satu rangkaian KRL biasanya terdiri dari 8-12 gerbong dengan kapasitas hingga 2.000 penumpang. Sedangkan LRT memiliki kapasitas yang lebih kecil, dengan 2-4 gerbong dan kapasitas sekitar 600 penumpang.
     
    Sedangkan MRT berada di antara keduanya, dengan kapasitas sekitar 1.900 dengan 6 gerbong per rangkaian.
     
    2. Jangkauan dan Rute

    LRT Jabodetabek. Foto: MI/Susanto

    KRL memiliki jaringan rute yang lebih luas dibandingkan LRT dan MRT, terutama di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). KRL melayani rute-rute komuter dengan jarak tempuh yang relatif pendek dan menghubungkan pusat kota dengan kawasan penyangga.
     
    Sementara itu, LRT memiliki jangkauan yang lebih terbatas dan biasanya beroperasi dalam satu wilayah atau kota tertentu. Misalnya, LRT Jakarta beroperasi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
     
    Di sisi lain, MRT punya jangkauan yang lebih luas dari LRT, namun masih terbatas pada area perkotaan tertentu.

     

     

    3. Sistem Operasional
    KRL, LRT, dan MRT semuanya menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak kereta. Namun, ada perbedaan dalam sistem operasionalnya. KRL menggunakan sistem operasi “push-pull”, artinya terdapat satu lokomotif di bagian depan dan belakang rangkaian.
     
    Sedangkan LRT dan MRT menggunakan sistem “multiple unit”, yakni setiap gerbong memiliki motor penggerak sendiri.
     
    Selain itu, KRL beroperasi di jalur rel yang terpisah dari kereta api konvensional, sedangkan LRT dan MRT beroperasi di jalur layang atau bawah tanah. Hal ini membuat KRL lebih rentan terhadap gangguan akibat kemacetan di perlintasan kereta api.
     
    Apa Itu Monorel?

    Ilustrasi monorel. Foto: Pixabay

    Moda transportasi umum lainnya adalah monorel. Meskipun tidak ada di Indonesia, beberapa negara sudah menggunakan moda transportasi ini, beberapa di antaranya adalah Malaysia dan sejumlah negara di Eropa.
     
    Monorel merupakan moda transportasi yang berjalan di atas rel tunggal yang ditinggikan. Hal ini berbeda dari kereta api biasa yang menggunakan dua rel. Desain yang unik ini memungkinkan monorel bergerak dengan bebas hambatan, meningkatkan keamanan penumpang, dan meminimalkan risiko kecelakaan.
     
    Sayangnya, biaya pembangunan monorel bisa jadi mahal, terutama di daerah perkotaan dengan infrastruktur yang padat. Oleh karena itu, implementasinya membutuhkan pertimbangan yang cermat.

     

    Jakarta: Sistem transportasi modern telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat perkotaan yang padat. Di Indonesia sendiri, KRL, LRT, dan MRT telah menjadi pilihan transportasi publik yang populer.
     
    Apa perbedaan KRL, LRT, dan MRT? Serta, apa yang disebut dengan Monorel?
     
    KRL (Kereta Rel Listrik), LRT (LIght Rail Transit), dan MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu) sama-sama menawarkan kenyamanan, kecepatan, dan efisiensi dalam menjangkau berbagai tujuan dalam kota atau antar kota yang berdekatan.
     
    Perbedaan KRL, LRT, MRT

    MRT. Foto: AFP/Bay Ismoyo
     
     

     
    Meskipun memiliki kesamaan sebagai moda transportasi berbasis rel, KRL, LRT, dan MRT memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal kapasitas, jangkauan, dan sistem operasionalnya. Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan tersebut:
     

    1. Kapasitas dan Ukuran Kereta

    KRL punya kapasitas penumpang yang paling besar dibandingkan LRT dan MRT. Satu rangkaian KRL biasanya terdiri dari 8-12 gerbong dengan kapasitas hingga 2.000 penumpang. Sedangkan LRT memiliki kapasitas yang lebih kecil, dengan 2-4 gerbong dan kapasitas sekitar 600 penumpang.
     
    Sedangkan MRT berada di antara keduanya, dengan kapasitas sekitar 1.900 dengan 6 gerbong per rangkaian.
     

    2. Jangkauan dan Rute

    LRT Jabodetabek. Foto: MI/Susanto
    KRL memiliki jaringan rute yang lebih luas dibandingkan LRT dan MRT, terutama di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). KRL melayani rute-rute komuter dengan jarak tempuh yang relatif pendek dan menghubungkan pusat kota dengan kawasan penyangga.
     
    Sementara itu, LRT memiliki jangkauan yang lebih terbatas dan biasanya beroperasi dalam satu wilayah atau kota tertentu. Misalnya, LRT Jakarta beroperasi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
     
    Di sisi lain, MRT punya jangkauan yang lebih luas dari LRT, namun masih terbatas pada area perkotaan tertentu.
     
     

     

    3. Sistem Operasional

    KRL, LRT, dan MRT semuanya menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak kereta. Namun, ada perbedaan dalam sistem operasionalnya. KRL menggunakan sistem operasi “push-pull”, artinya terdapat satu lokomotif di bagian depan dan belakang rangkaian.
     
    Sedangkan LRT dan MRT menggunakan sistem “multiple unit”, yakni setiap gerbong memiliki motor penggerak sendiri.
     
    Selain itu, KRL beroperasi di jalur rel yang terpisah dari kereta api konvensional, sedangkan LRT dan MRT beroperasi di jalur layang atau bawah tanah. Hal ini membuat KRL lebih rentan terhadap gangguan akibat kemacetan di perlintasan kereta api.
     
    Apa Itu Monorel?

    Ilustrasi monorel. Foto: Pixabay
     
    Moda transportasi umum lainnya adalah monorel. Meskipun tidak ada di Indonesia, beberapa negara sudah menggunakan moda transportasi ini, beberapa di antaranya adalah Malaysia dan sejumlah negara di Eropa.
     
    Monorel merupakan moda transportasi yang berjalan di atas rel tunggal yang ditinggikan. Hal ini berbeda dari kereta api biasa yang menggunakan dua rel. Desain yang unik ini memungkinkan monorel bergerak dengan bebas hambatan, meningkatkan keamanan penumpang, dan meminimalkan risiko kecelakaan.
     
    Sayangnya, biaya pembangunan monorel bisa jadi mahal, terutama di daerah perkotaan dengan infrastruktur yang padat. Oleh karena itu, implementasinya membutuhkan pertimbangan yang cermat.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Target Kunjungan Wisatawan di Sleman Diprediksi Meningkat Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025

    Target Kunjungan Wisatawan di Sleman Diprediksi Meningkat Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025

    Sleman, Beritasatu.com – Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang semakin dekat diperkirakan akan meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, sekitar 36,25% wisatawan Nusantara yang berkunjung ke DIY memilih Sleman sebagai tujuan wisata, dengan 69% di antaranya berasal dari luar daerah.

    Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, mengatakan bahwa hingga 15 Desember 2024, pihaknya mencatatkan pergerakan wisatawan mencapai 7,45 juta, dengan mayoritas adalah wisatawan nusantara (97,25% atau sekitar 7,24 juta pergerakan). 

    Momentum libur Natal dan Tahun Baru yang bertepatan dengan libur sekolah sejak 13 Desember 2024 diperkirakan akan mendorong peningkatan jumlah kunjungan.

    “Target Dinas Pariwisata Sleman selama periode liburan ini adalah pergerakan wisatawan yang diperkirakan berkisar antara 350.000 hingga 500.000. Target tersebut mempertimbangkan kondisi cuaca dengan intensitas hujan tinggi, terutama pada siang dan malam hari, yang bisa memengaruhi aktivitas wisatawan,” ujar Ishadi di Sleman pada Rabu (18/12/2024).

    Ishadi juga menambahkan, rata-rata lama tinggal wisatawan diperkirakan akan berkisar antara 1,05 hingga 1,10 hari, dengan tingkat keterisian hotel di Sleman, baik hotel bintang maupun non-bintang, diproyeksikan mencapai 70% hingga 85%. Selain itu, pengeluaran wisatawan per kunjungan diperkirakan akan mencapai Rp 1,75 juta hingga Rp 2,25 juta.

    Destinasi Pilihan dan Alternatif

    Destinasi wisata alam seperti Kaliurang, Kaliadem, dan Tebing Breksi, serta destinasi budaya, seperti Candi Prambanan dan Ratu Boko, tetap menjadi favorit wisatawan. Namun, dengan intensitas hujan yang tinggi, destinasi wisata belanja seperti Pakuwon Mall, Plaza Ambarrukmo, Jogja City Mall, dan Sleman City Hall menjadi alternatif menarik bagi wisatawan.

    Event Meriah Sambut Tahun Baru

    Kabupaten Sleman juga akan dimeriahkan dengan 80 acara selama libur Natal dan Tahun Baru, dengan sekitar 50% di antaranya berlangsung pada 31 Desember 2024. Sebanyak 25 acara akan mengadakan pesta kembang api pada malam pergantian tahun, yang sebagian besar diselenggarakan di kawasan tengah Sleman, seperti Kapanewon Depok dan Mlati.

    Dengan persiapan yang matang dan berbagai pilihan destinasi wisata, Sleman diharapkan tetap menjadi salah satu tujuan utama wisatawan untuk menghabiskan libur akhir tahun. 

    Dinas Pariwisata Sleman optimistis target kunjungan wisatawan pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat tercapai meskipun menghadapi tantangan cuaca.

  • Gempa Magnitudo 7.4 di Vanuatu Tewaskan 14 Orang, Kemlu RI Pastikan Tak Ada Korban WNI – Halaman all

    Gempa Magnitudo 7.4 di Vanuatu Tewaskan 14 Orang, Kemlu RI Pastikan Tak Ada Korban WNI – Halaman all

    KBRI Canberra mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Vanuatu.

    Tayang: Rabu, 18 Desember 2024 11:01 WIB

    X/Twitter

    Lantai pertama Kedutaan Besar Amerika di Port Vila, Vanuatu hancur total setelah gempa berkekuatan 7,4. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gempa bumi bermagnitudo 7.4 melanda Vanuatu, Selasa (17/12/2024) sekira pukul 12.51 waktu setempat. 

    Dilaporkan 14 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 korban luka-luka. 

    Namun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana alam tersebut.

    “KBRI Canberra yang memiliki akreditasi di Vanuatu telah berkoordinasi dengan otoritas Vanuatu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di Vanuatu. Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban gempa,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

    Tangkapan layar yang diambil dari cuplikan video selebaran yang diposting di akun Facebook Michael Thompson pada 17 Desember 2024 menunjukkan orang-orang sedang memeriksa mobil rusak yang terperangkap di bawah bangunan yang runtuh di ibu kota Vanuatu, Port Vila, setelah gempa bumi dahsyat melanda pulau Pasifik. – Gempa berkekuatan 7,3 terjadi pada 17 Desember di kedalaman 57 kilometer (35 mil), sekitar 30 kilometer di lepas pantai Efate, pulau utama Vanuatu, pada pukul 12:47 siang (0147 GMT), menurut Survei Geologi AS . (Photo by MICHAEL THOMPSON / Facebook account of Michael Thompson / AFP) (AFP/MICHAEL THOMPSON)

    Adapun berdasarkan catatan, WNI yang berada di Vanuatu sebanyak 48 orang. 

    Mayoritas bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

    Perihal kejadian ini, KBRI Canberra dan Kemlu RI akan terus memonitor keadaan di Vanuatu dan dampak dari gempa bumi yang melanda.

    “KBRI Canberra mencatat terdapat 48 WNI yang berada di Vanuatu. Mayoritas bekerja sebagai ABK. Kemlu dan KBRI Canberra akan terus memonitor dampak gempa Vanuatu,” kata Judha.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Video Nasib Pegi Setiawan Disorot setelah PK Kasus Vina Ditolak, Bisa Dijadikan Tersangka Lagi? – Halaman all

    Video Nasib Pegi Setiawan Disorot setelah PK Kasus Vina Ditolak, Bisa Dijadikan Tersangka Lagi? – Halaman all

    Pegi Setiawan terancam ditangkap dan dijadikan tersangka lagi akibat penolakan Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina.

    Tayang: Rabu, 18 Desember 2024 10:36 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Pegi Setiawan terancam ditangkap dan dijadikan tersangka lagi akibat penolakan peninjauan kembali (PK) terpidana kasus Vina.

    Jika PK ditolak, otomatis kasus ini akan kembali dinilai sebagai pembunuhan, bukan kecelakaan murni.

    Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyebut Pegi berpotensi untuk ditangkap dan dijadikan tersangka lagi.

    Pasalnya, sidang yang dijalani Pegi beberapa waktu lalu bukan untuk membuktikan apakah ia melakukan pembunuhan atau tidak.

    “Berkat putusan PK ini maka sah sudah bahwa Eky dan Vina meninggal akibat dibunuh, bahkan Vina sudah menjadi korban rudapaksa. Kita sebagai warga negara yang baik harus menganggukan kepala terhadap simpulan semacam itu yang sudah diperteguh oleh PK,” kata dia dikutip dari Youtube Diskursus Net, Selasa (17/12/2024).

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini