Sentimen lain yang berpotensi membuat rupiah menguat berasal dari data inflasi AS menunjukkan moderasi, sehingga meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga The Fed.
Tercatat, inflasi September AS naik 0,3 persen, lebih rendah dari perkiraan di sekitar 0,4 persen. Secara year on year (yoy), inflasi naik menjadi 0,3 persen, di bawah perkiraan yang sebesar 4,1 persen.
Begitu pula inflasi inti hanya naik 0,2 persen, dibandingkan perkiraan 0,3 persen.
Secara yoy, inflasi turun ke 3 persen dibandingkan perkiraan bertahan di angka 3,1 persen.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah diperkirakan berkisar Rp16.550-Rp16.650 per dolar AS.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3545719/original/087868100_1629425274-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)