Oposisi Kuasai Parlemen, Kekuatan Politik Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Kian Lemah

11 April 2024, 13:35

Ketua Partai Kekuatan Rakyat (PPP) Han Dong-hoon (kanan), mengumumkan pengunduran diri, Kamis (11/4)(Jung Yeon-je / AFP)

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menjanjikan reformasi. Pernyataan itu muncul usai Ketua Partai Kekuatan Rakyat (PPP) Han Dong-hoon dan Perdana Menteri Han Duck-soo, serta sejumlah pembantu seniornya mengundurkan diri karena partai oposisi menguasi parlemen.
Hasil ini telah menjadikan Yoon sebagai presiden yang lemah secara politik untuk tiga tahun tersisa masa jabatannya. Itu selain tantangan ekonomi dan keamanan dari Korea Utara.
“Akan ada konfrontasi yang lebih ekstrim antara Yoon dan oposisi di parlemen mendatang, terutama dengan terpilihnya kandidat yang bersumpah akan bersikap sangat kritis terhadap pemerintahannya,” kata Profesor Ilmu Politik di Universitas Myongji, Shin Yul.
Baca juga : Oposisi Korea Selatan Kuasai Parlemen
Yoon, 63, telah mengambil tindakan keras terhadap Korea Utara yang mempunyai senjata nuklir sambil meningkatkan hubungan dengan Washington dan bekas penjajah kolonial Jepang.
Namun mantan jaksa penuntut ini tidak dicintai oleh para pemilih, dan banyak yang marah terhadap kesenjangan, tingginya harga perumahan, dan pengangguran kaum muda di negara berpenduduk 51 juta orang tersebut.
Pihak oposisi juga mengecam Yoon setelah dia menyebut harga daun bawang, bahan pokok masakan Korea, masuk akal dan video istrinya menerima tas tangan desainer seharga US$2.200 beredar luas. Baca juga : Panggil Empat Menteri, MK Dinilai tidak di Bawah Tekanan Presiden
“Saya dengan rendah hati akan menghormati keinginan rakyat yang dinyatakan dalam pemilihan umum, mereformasi urusan negara, dan melakukan yang terbaik untuk menstabilkan perekonomian dan penghidupan masyarakat,” kata Yoon, menurut kepala stafnya Lee Kwan-sup.
Dengan semua suara dihitung pada hari Kamis (11/4), hasil dari Komisi Pemilihan Umum Nasional dan lembaga penyiaran besar menunjukkan Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang konservatif yang dipimpin Yoon dan satelitnya merosot dari 114 kursi di parlemen menjadi hanya 108 kursi.
Pemenang terbesarnya adalah Partai Demokrat (DP) pimpinan Lee Jae-myung dan mitranya, yang memperoleh jumlah kursi meningkat menjadi 175 dari 156 kursi.
Partai PembangunanKembali Korea yang baru didirikan dan dipimpin oleh mantan menteri kehakiman Cho Kuk, memperoleh 12 kursi.
Namun, perolehan suara partai oposisi tersebut tidak sehebat yang ditunjukkan oleh jajak pendapat, semua partai oposisi gagal mencapai mayoritas super yaitu 200 kursi di Majelis Nasional yang beranggotakan 300 orang. (AFP/M-3)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

,

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi